Anda di halaman 1dari 14

Volume 1, Nomor 2, Desember 2019, hlm.

171-184 MAKTABATUNA : Jurnal Kajian Kepustakawanan | 171

PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN


KAJIAN TEORITIS ATAS KEBIJAKAN, PELUANG DAN TANTANGAN
DI ERA INFORMASI
Yulinar
Pustakawan Perpustakan Pascasarjana UIN Imam Bonjol Padang
yulinarpariaman12@gmail.com

ABSTRACT - Collection Development is a number ABSTRAK - Pengembangan Koleksi adalah


of activities related to the determination and sejumlah kegiatan yang berkaitan dengan penentuan
coordination of selection policies, assessing user dan koordinasi kebijakan seleksi, menilai kebutuhan
needs, collection usage studies, collection pemakai, studi pemakaian koleksi, evaluasi koleksi,
evaluations, collection needs, library material kebutuhan koleksi, seleksi bahan pustaka,
selection, collection maintenance planning and perencanaan pemeliharaan koleksi dan penyiangan
weeding collection of collection resources, and kerjasama sumberdaya koleksi, dan koleksi
library collections. Principles of Collection perpustakaan. Prinsip Pengembangan Koleksi terdiri
Development consist of the objectives of collection dari tujuan pengembangan koleksi, kebijakan
development, collection development policies. pengembangan koleksi. Koleksi perpustakaan adalah
Library collections are all library materials that are semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah, dan
collected, processed, and stored to be presented to disimpan untuk disajikan kepada masyarakat guna
the public to meet the user's information needs. memenuhi kebutuhan pemustaka akan informasi
Library material procurement consists of Pengadaan Bahan perpustakaan terdiri dari
determining the type of library material, selection of menentukan jenis bahan perpustakaan, seleksi bahan
library materials, selection aids, procurement of perpustakaan, alat bantu seleksi, pengadaan bahan
library materials and finally doing weeding pustaka dan terakhir melakukan penyiangan koleksi
collections to remove collections from the shelves upaya mengeluarkan koleksi dari susunan rak karena
because they are not in demand, too many copies, tidak diminati, terlalu banyak eksemplamya, telah
there is a recent edition, and the collection is ada edisi terbaru, maupun koleksi itu tidak relevan.
irrelevant. The decision was made based on Keputusan tersebut dilakukan berdasarkan
consideration of the updating, suitability, and pertimbangan kemuktakhiran, kesesuaian, dan
physical condition of the document. kondisi fisik dokumen.

Keywords: Development of Collections, Kata Kunci: Pengembangan Koleki, Kebijakan


Development Policy, Information Resources Pengembangan, Sumberdaya Informasi
172 | JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN | YULINAR

PENDAHULUAN KAJIAN TEORI


Perpustakaan adalah institusi pengelola 1. Prinsip Pengembangan Koleksi
koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya Pengembangan Koleksi menurut ALA
rekam secara profesional dengan sistem yang baku Grossary of Library and Information Science
guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, (1983) adalah sejumlah kegiatan yang berkaitan
pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka
dengan penentuan dan koordinasi kebijakan
(Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43
seleksi, menilai kebutuhan pemakai, studi
Tahun 2007 Tentang: Perpustakaan). Untuk
pemakaian koleksi, evaluasi koleksi, identifikasi
memenuhi kebutuhan informasi bagi
kebutuhan koleksi, seleksi bahan pustaka,
masyarakatnya, perpustakaan harus mampu
perencanaan pemeliharaan koleksi dan
menganalisis kebutuhan inforfmasi masyarakat
penyiangan kerjasama sumberdaya koleksi,
pemakainya dan informasi yang dibutuhkan,
koleksi perpustakaan. Sedangkan menurut
mengusahakan tersedianya jasa pada saatdi
Sulistyo Basuki (1991), pengembangan koleksi
butuhkan serta mensupport pemustaka untuk
lebih ditekankan pada pemilihan buku.
memanfaatkan semua koleksi dan sarana yang
Pemilihan buku artinya memilih buku untuk
disediakan oleh perpustakaan.
perpustakaan.
Koleksi perpustakaan merupakan
Adapun tujuan pengembangan
sumber informasi yang tidak saja
koleksiadalah a) Menjaga agar koreksi
menggambarkan hasil karya manusia masa
perpustakaan seraru mengikuti perkembangan
lampau dan masa sekarang, namun juga masa
ilmu pegetahuan dan teknologi informasi, b)
yang akan datang. Bila koleksi perpustakaan
Meyediakan bahan perpustakaan yang tepat
dikembangkan tidak mengikuti perkembangan
pada saat dibutuhkan pemustaka, c) Bahan
ilmu pengetahuan dan teknologi, perpustakaan
pertimbangan dalam menentukan kebijakan
akan ditinggalkan pemustakanya karena koleksi
pengembangan koleksi, d) Dapat dimanfaatkan
merupakan modal utama bagi sebuah
secara langsung oleh masyarakat umum melalui
perpustakaan. Pengembangan koleksi adalah
intemet, e) Memperluas akses informasi bagi
awal dari pembinaan koleksi perpustakaan
pustakawan dan pemustakanya, f)
bertujuan agar koleksi tetap sesuai dengan
Menginformasikan perkembangan ilmu
kebutuhan pemustaka dan jumlah bahan pustaka
pengetahuan dan teknologi mutakhir kepada
selalu mencukupi. Mutu perpustakaan dibentuk
pemustaka, g) Mendata publikasi terbaru, h)
oleh kegiatan pengembangan koleksi ini. Para
Melestarikan hasil karya budaya bangsa.
Pustakawan harus memahami kebutuhan para
(Nelwaty, 2014)
pemustakanya dan subyek-subyek yang menjadi
minatnya.
Volume 1, Nomor 2, Desember 2019, hlm. 171-184 MAKTABATUNA : Jurnal Kajian Kepustakawanan | 173

2. Kebijakan Pengembangan koleksi a. Kerelevanan


Koleksi yang baik hanya berasal dari Kolek sihendaknya relevan dengan
pemilihan bahan perpustakaan yang baik pula. program pendidikan, pengajaran,
Untuk itu ,diperlukan kebijakan yang memandu penelitian, dan pengabdian pada
pengembangan koleksi. Dengan kebijakan masyarakat sekolah. Karena itu,
pengembangan koleksi, yang secara resmi perpustakaan perlu memperhatikan
disahkan oleh pimpinan, perpustakaan memiliki jenis dan jenjang program yang ada.
pegangan untuk mengembangkan koleksinya. Jenis program berhubungan dengan
Selain itu, perpustakaan juga akan memiliki jumlah dan besar sekolah, Program
kekuatan resmi untuk menjalin hubungan studi, lembaga, dan seterusnya. Jenjang
dengan berbagai pihak, baik didalam maupun program meliputi program SMA
diluar lembaganya. Pengembangan koleksi IPA/IPS.
haruslah selalu didasari asas tertentu, yang harus b. Berorientasi kepada kebutuhan
dipegang teguh. Perpustakaan harus menjaga pemustaka
agar koleksinya berimbang sehingga mampu Pengembangan koleksi harus ditujukan
memenuhi kebutuhan kepala sekolah, guru, kepada pemenuhan kebutuhan
siswa, dan peneliti. Demikian pula kebutuhan pemustaka. Pemustaka perpustakaan
kurikulum perlu diperhatikan. sekolah adalah tenaga pengajar, tenaga
Kebijakan pengembangan koleksi adalah administrasi, siswa, yang kebutuhannya
pernyataan tertulis tentang kebijakan akan informasi berbeda-beda.
perpustakaan terhadap pengembangan koleksi c. Kelengkapan
yang digunakan pustakawan sebagai acuan Koleksi hendaknya jangan hanya
dalam menyeleksi bahan perpustakaan. terdiri atas buku ajar yang langsung
Tujuannya adalah agar perpustakaan memiliki dipakai dalam pembelajaran, tetapi
koleksi yang mendukung pencapaian visi dan juga meliputi bidang ilmu yang
misi sesuai yang telah ditetapkan .Kebijakan berkaitan erat dengan program yang
pengembangan koleksi dapat digunak dan ada secara lengkap (lihat
sebagai tuntunan, arahan, ataupun pedoman bagi Kep.Mendiknas, No. 0234N/2000,
pustakawan dalam upaya menambah dan tentang Pedoman Pendirian sekolah).
menyiangi koleksi. d. Kemutakhiran
Menurut Yulia (2003) bahwa Kolek sihendaknya mencerminkan
pengembangan koleksi hendaknya memenuhi asas- kemutakhiran. Lni berarti bahwa
asas sebagai berikut: Kebijakan pengembangan perpustakan harus mengadakan dan
koleksi didasari asas berikut: memperbaharui bahan perpustakaan
174 | JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN | YULINAR

sesuai dengan perkembangan ilmu melayani pemustaka, d) Memilih dan


pengetahuan. mengadakan bahan perpustakaan lewat
e. Kerjasama pembelian, tukar-menukar, hadiah, dan
Koleksi hentaknya merupakan hasil penerbitan sendiri menurut prosedur yang tertib,
kerjasama semua pihak yang e) Merawat bahan perpustakaan, f) Menyiangi
berkepentingan dalam koleksi dan g) Mengevaluasi koleksi.
pengembangankoleksi, yaitu antara Menurut buku Pedoman Perpustakaan
pustakawan, tenagapengajar, dan Perguruan Tinggi kerangka kebijakan

siswa. Dengan kerjasama, diharapkan pengembangan koleksi tertulis dapat ditulis dengan
susunan sebgai berikut:
pengembangan koleksi dapat
a. Pendahuluan
berdayaguna dan berhasi lguna.
Dalam bagian ini dijelaskan alasan
Adapun Tahapan Penyusunan Kebijakan perlunya kebijakan pengembangan
Pengembangan Koleksi menurut (Qalyubi, koleksi, siapa yang bertanggung
2007) adalah: a) Menentukan kebijakan umum jawab, dan untuk siapa bahan
pengembangan koleksi berdasarkan identifikasi perpustakaan diadakan.
kebutuhan pemustaka sesuai dengan asas b. Tujuan
tersebut diatas. Kebijakan ini disusun bersama Dalam bagian ini diuraikan tujuan
oleh sebuah tim yang dibentuk dengan perpustakaan dan sekolah yang
keputusan yayasan dan anggotanya terdiri atas dilayani. Tujuan hendaknya jelas dan
unsure perpustakaan, sekolah, dan unit lain, b) mudah dicapai.
Menentukan kewenangan, tugas, dan tanggung c. Kebijakan pengembagan koleksi
jawab semua unsure yang terlibat dalam Bagian ini memuat inti kebijakan
pengembangan koleksi, c) Mengidentifikasi pemilihan dan pengadaan bahan
kebutuhan akan informasi dari semua anggota perpustakaan. Dibagian ini
sivitas akademika yang dilayani. Hal ini dapat dijelaskan siapa yang berwenang,
dilakukan dengan cara, antara lain: Mempelajari cara memilih, pertimbangan yang
kurikulum setiap program studi, Memberikan dipakai, dan siapa yang bertanggung
kesempatan sivitas akademika untuk jawab untuk memutuskan
memberikan usulan melalui berbagai media pengadaan. Keputusan akhir
komunikasi, Menyediakan formulir usulan seyogyanya ditentukan oleh
pengadaan buku, baik secara tercetak maupun pimpinan perpustakaan.
maya, Menyigi pemustaka secara keberhasilan
perpustakaan berkala untuk menilai dalam
Volume 1, Nomor 2, Desember 2019, hlm. 171-184 MAKTABATUNA : Jurnal Kajian Kepustakawanan | 175

d. Kebijakan evaluasi dan penyiangan Buku adalah bahan pustaka yang


Bagian ini menguraikan manfaat, merupakan suatu kesatuan utuh dan
daya guna, dan hasil guna koleksi yang paling utama terdapat dalam
perpustakaan dalam memenuhi koleksi perpustakaan. Berdasarkan
tujuan dan fungsi perpustakaan serta standar dari Unesco tebal buku
kebutuhan masyarakat yang dilayani. paling sedikit 49 halaman tidak
3. Pengadaan Bahan Perpustakaan termasuk kulit maupun jaket buku.
1) Jenis Bahan Perpustakaan Beberapa jenis buku antara lain
Koleksi perpustakaan adalah semua sebagai berikut:
bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah, • Buku teks (buku wajib), yang telah
dan disimpan untuk disajikan kepada digariskan oleh pemerintah. contoh:
masyarakat guna memenuhi kebutuhan Berbagai buku wajib yang
pemustaka akan informasi (Beling dikeluarkan oleh pemerintah yang
Siregar, 1998: 2). Sedangkan menurut digunakan di SD, SMp, SMA serta
Ade Kohar (2003: 6) koleksi penunjang perkuliahan.
perpustakaan adalah yang mencakup • Buku Penunjang; buku pengayaan
berbagai format bahan sesuai dengan yang telah mendapat rekomendasi
perkembangan dan kebutuhan alternative dari pemerintah untuk digunakan
para pemakai perpustakaan terhadap disekolah sekolah, dan buku
media rekam informasi. Dari pernyataan penunjang untuk kalangan siswa
di atas dapat disimpulkan bahwa koleksi tentang bidang tertentu.
perpustakaan adalah semua bahan • Buku fiksi serta buku bergambar
pustaka yang ada sesuai dengan yang dapat mempengaruhi rasa ingin
kebutuhan sivitas akademika dan dapat tahu dan dapat mengembangkan
digunakan oleh para pemustaka imajinasi anak didik.
perpustakaan tersebut. • Buku popular (umum), merupakan
Menurut Yulia (1993) ada empat jenis buku yang berisi ilmu pengetahuan
koleksi perpustakaan yaitu: secara umum dan popular.
a. Karya cetak • Buku rujukan (referens) merupakan
Karya cetak adalah hasil pemikiran buku yang menggambarkan isi yang
manusia yang dituangkan dalam tidak mendalam dan kadang-kadang
bentuk cetak, seperti : hanya memuat informasi tertentu
saja seperti arti kata. Buku rujukan
1) Buku
176 | JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN | YULINAR

(referens) tidak perlu dibaca secara 2) Gambar hidup dan rekaman video
keseluruhan sehinga seca Yang termasuk dalam bentuk ini
penyusunannya berbeda dengan adalah film dan kaset video.
susunan buku. Kegunaannya selain bersifat rekreasi
2) Terbitan berseri juga dipakai untuk pendidikan.
Bahan pustaka yang direncanakan Misalnya untuk pendidikan pemakai,
untuk diterbitkan terus dengan dalam hal ini bagaimana cara
jangka waktu terbit tertentu. Yang menggunakan perpustakan.
termasuk dalam bahan pustaka ini 3) Bahan Grafika
adalah harian (surat kabar), majalah Ada dua tipe bahan grafika yaitu
(mingguan, bulanan dan lainnya), bahan pustaka yang dapat dilihat
laporan yang terbit dalam jangka langsung (misalnya lukisan, bagan,
waktu tertentu, seperti laporan foto, gambar, teknik dan sebagainya)
tahunan, tri wulanan, dan dan yang harus dirihat dengan
sebagainya. bantuan alat (misalnya selid,
b. Karya noncetak fransparansi, dan filmstrip).
Karya noncetak adalah hasil 4) Bahan Kartografi
pemikiran manusia yang dituangkan Yang termasuk kedalam jenis ini
tidak dalam bentuk cetak seperti adalah peta, atras, bola dunia, foto
buku atau majalah, melainkan dalam udara, dan sebagainya.
bentuk lain seperti rekaman suara,
rekaman video, rekaman gambar dan c. Bentuk mikro
sebagainya. Istilah lain yang dipakai Bentuk mikro adalah suatu istilah
untuk bahan pustaka ini adalah yang digunakan untuk menunjukkan
bahan nonbuku, ataupun bahan semua bahan pustaka yang
pandang dengar. Yang termasuk menggunakan media film dan tidak
dalam jenis bahan pustaka ini adalah: dapat dibaca dengan mata biasa
1) Rekaman suara melainkan harus memakai alat yang
Yaitu bahan pustaka yang termasuk dinamakan microreader. Bahan
dalam bentuk pita kaset dan piringan pustaka ini digolongkan tersendiri,
hitam. Sebagai contoh untuk koreksi tidak dimasukkan bahan noncetak.
perpustakaan adalah buk upelajaran Hal ini disebabkan informasi yang
bahasa inggris yang dikombinasikan meliputi bahan tercetak seperti
dengan pita kaset. majalah, surat kabar, dan sebagainya.
Volume 1, Nomor 2, Desember 2019, hlm. 171-184 MAKTABATUNA : Jurnal Kajian Kepustakawanan | 177

Ada tiga macam bentuk mikro yang bahanpustaka diperlukan alat bantu
sering menjadi koleksi perpustakaan seleksi.
yaitu: Menurut Sulistyo-Basuki (1991)
1) Mikrofilm, bentuk mikro dalam karena seleksi bahan pustaka merupakan
gulungan film. Ada beberapa ukuran kegiatan penting yang perlu dilakukan
film yaitu16mm, dan 35 mm. dan berhubungan dengan mutu
2) Mikrofis, bentuk mikro dalam perpustakaan yang bersangkutan. Alat
lembaran film dengan ukuran 105 bantu seleksi antara lain: Silabus mata
mm x 148 mm (standar) dan 75 mm kuliah, Katalog penerbiti berita buku,
x 125 mm. Bibliografi, Daftar perolehan buku,
3) Microopaque, bentuk mikro dimana Tinjauan dari resensi buku, Iklan dan
informasinya dicetak kedalam kertas selebaran terbitan baru, Book inprint,
yang mengkilat tidak tembus cahaya. Pangkalan data, Situs Web, brosur buku
Ukuran sebesar mikrofis. dari penerbitan, resensi buku dan
d. Karya dalam bentuk elektronik majalah, surat kabar, dan lainsebagainya.
Dengan adanya teknologi informasi, Tim seleksi (selector) tinggal melihat alat
maka infornasi dapat dituangkan ke bantu mana yang sesuai dengan
dalam media elektronik seperti pita kebutuhan agar mekanisme kerja
magnetis dan cakram atau disc. maksimal.
Untuk membacanya diperlukan Dalam pemilihan bahan pustaka
perangkat keras seperti computer, harus memiliki beberapa prinsip, dan
CD-ROM player, dan sebagainya. mampu memenuhi kebutuhan pemustaka
(Yulia, 1993) secara efisien dan optimal. Menurut
2) Seleksi Bahan Perpustakaan Soeatminah (1992) ada empat prinsip
Proses pemilihan bahan pustaka dalam pemilihan bahan pustaka yang
merupakan kegiatan yang harus dibatasi harus dipilih secara cermat dan
oleh tujuan dan sarana yang ingin dicapai disesuaikan dengan:
perpustakaan, karena kegiatan pemilihan a. Minat dan kebutuhan masyrakat
bahan pustaka merupakan proses pemakai.
mengevaluasi bahan pustaka yang akan b. Tujuan fungsi dan ruanglingkup
dipilih sesuai dengan kebijakan layanan perpustakaan.
perpustakaan, dana, tenaga, dan c. Kemajuan pengetahuan dan kekayaan
pengelola yang tersedia di perpustakaan. jiwa dalam arti yang positif.
Untuk melakukan pemilihan
178 | JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN | YULINAR

d. Pustaka yang memenuhi kualitas dan Alat bantu seleksi dapat


persyaratan. dikelompokkan menurut jenis bahan
perpustakaan, yakni:
Terdapat 3 pandangan dalam memilih
a. Untuk jenis bahan pustaka monograf
bahan perpustakaan, yakni:
1) Katalog penerbit dalam dan luar
a. Prinsip Tradisional, yakni pemilihan
negeri.
bahan pustaka berdasarkan mutu atau
2) Daftar buku IKAPI.
nilai instrinsik bahan perpustakaan.
3) Bibliografi, indeks, booksin print.
Hanya bahan perpustakaan yang
4) Resensi buku.
bernilai intelektual tinggi saja yang
5) Toko buku daring (online),
akan menjadi koleksi perpustakaan
seperti:
tersebut.
http://www.gramediaonline.co
b. Prinsip Liberal, yakni lebih
m
megutamakan kepopuleran bahan
http://www.amazon.com
perpustakaan. Bahan perpustakaan
b. Untuk jenis terbitan berkala
yang sedang hangat dibicarakan akan
1) Directory of Indonesian Learned
diusahakan untuk menjadi koleksi
Periodicals.
perpustakaan.
2) Librarians handbook EBSCO.
c. Prinsip Pluralistik, yakni prinsip yang
3) Daftar majalah yang dilanggan
mengutamakan keseimbangan antara
perpustakaan lain.
pendangan tradision al dan liberar.
4) Situs internet.
(Nelwaty, 2014)
5) Untuk surat kabar dapat diperoleh
3) Alat Bantu Seleksi
dari serikat penerbi tsurat kabar
Book selection aids alat bantu
pusat.
seleksi adalah alat yang digunakan untuk
c. Untuk jenis bahan terekaman
pemilihan dan menetapkan bahan
1) University Micro film
perpustakaan yang akan diadakan
Intemalional.
(Nelwaty, 2014: 38). Alat bantu seleksi
2) Bowker's complete video
dapat juga digunakan sebagai alat
directory.
identifikasi dan verifikasi apakah bahan
3) Situs internet.
perpustakaan yang dipilih masih ada
d. Untuk jenis bahan katografi (peta)
dipasaran.
1) Direktori terbitan Bakosurtanal.
2) Indeks peta terbitan Bakosurtanal.
Volume 1, Nomor 2, Desember 2019, hlm. 171-184 MAKTABATUNA : Jurnal Kajian Kepustakawanan | 179

3) International maps and atlas a. Pembelian


inprint. Pengadaan bahan pustaka
e. Untuk jenis manuskrip yang diperoleh melalui transaksi
1) Illumination traditional directory. Perpustakaan bisa membuat daftar
2) Refernce filologi. pesanan bahan pustaka pada agen dan
3) Intemet. penerbit. Selain itu pustakawan juga
dapat terjun langsung ketoko buku
Adapun fungsi alat bantu seleksi di untuk melihat koleksi yang benar-
atas adalah a) Mengidentifikasi data benar dapat bermanfaat bagi
bibliografi bahan perpustakaan agar tidak pemustaka.
terjadi kesalahan dalam pemesanan, b) b. Hadiah
Menentukan jenis bahan perpustakaan Hadiah merupakan pengadaan
yang akan diadakan, c) Mengetahui bahan pustaka yang dapat
keberadaan bahan perpustakaan yang menguntungkan bagi perpustakaan,
akan diadakan, dan d) Merencanakan Karen aperpustakaan tidak perlu
anggaran. (Nelwaty, 2014). mengeluarkan dana untuk
4) Pengadaan Bahan Pustaka memperoleh bahan pustaka. Sehingga
Pengadaan atau akuisisi koleksi perolehan bahan pustaka melalui
bahan pustaka merupakan proses awal hadiah dapat menghemat anggaran
dalam mengisi perpustakaan dengan dana di suatu perpustakaan dalam
sumber-sumber informasi bagi penerimaan hadiah tim seleksi
perpustakaan yang baru dibentuk atau (selector) juga harus tanggap
didirikan, kegiatan ini meliputi pekerjaan terhadap hadiah yang masuk menjadi
penentuan criteria pembentukan koleksi koleksi perpustakaan. Hal tersebut
awal. Untuk perpustakaan yang sudah sangat diperlukan karena mencegah
berjalan, kegiatan pengadaan untuk hadiah yang informasinya sudah
menambah dan melengkapi koleksi yang tidak muktahir untuk dijadikan
sudah ada. koleksi perpustakaan biasanya
Untuk melakukan kegiatan diperoleh melalui promosi penerbit
pengadaan bahan pustaka maka pada perpustakaan, Lembaga
perpustakaan dapat menetapkan metode pendidikan, Lembaga pemerintahan
dalam memperlua skoleksi, baik dengan dan swasta, Sumbangan luar negeri,
metode pembelian, pemesanan, hadiah, hadiah perorangan.
sumbangan, titipan, atau tukar-menukar.
180 | JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN | YULINAR

Colin Ray dalam Syihabuddin jarang dilakukan bila dibandihgkan


(2007: 95) menegaskan bahwa jangan dengan pengadaan bahan pustaka
mudah menerima bahan pustaka yang dengan cara pembelian, hadiah dan
didapatkans ecara cuma-cuma. sumbangan.
Pertimbangkanlah apakah bahan e. Terbitan Berseri
pustaka tersebut benar-benar sesuai Tidak semua perpustakaan
dengan misi perpustakaan kita. dapat menerbitkan bahanpustaka
Sebaiknya perpustakaan menetapkan sendiri. Jenis perpustakaan
persyaratan yang dapat dijadikan pendidikan seperti perpustakaan yang
pertimbangan untuk menerima hibah. sering menerbitkan bahan pustaka
c. Titipan. sendiri. Perpustakaan tersebut
Koleksi yang berasal dari mengumpulkan hasil karya siswa
perorangan atau lembaga yang seperti: makalah, hasil penelitian, dan
menitipkan koleksinya pada hasil kary alainnya.
perpustakaan. Perolehan koleksi
terjadi tanpa terencena sehingga perlu 4. Penyiangan Koleksi
seleksi yang benar terhadap koleksi. Penyiangan bahan pustaka atau
Perpustakaan harus memperhatikan weeding yaitu upaya mengeluarkan koleksi
koleksi yang dititipkan, jangan dari susunan rak karena tidak diminati,
sampai perpustakaan menambah terlalu banyak eksemplamya, telah ada edisi
biaya operasional perawatan koleksi terbaru, maupun koleksi itu tidak relevan.
karena kondisi yang telah usang. Koleksi yang dikeluarkan ini dapat
d. Tukar-menukar diberikan keperpustakaan lain, atau
Pengadaan bahan pustaka ini dihancurkan untuk dibuat kertas lagi.
dilakukan secara terencana karena Koleksi perpustakaan secara berkala
biasanya pertukaran dilakukan perlu disiangi aga rbahan pustaka yang
adanya kerjasama antar perpustakaan. sudah tidak sesuai lagi dapat diganti dengan
Pertukaran bahan pustaka dapat bahan pustaka yang baru pemilihan bahan
dilakukan apa bilah perpustakaan pustaka yang dikeluarkan dari koleksi
memiliki jumlah eksemplar yang sebaiknya dilakukan oleh petugas
terlalubanyak dan sejumlah koleksi perpustakaan dan guru, atau dipindahkan,
yang tidak dapat diperlukan lagi dihibahkan kemudian untuk dipisahkan atau
tetapi dibutuhkan oleh perpustakaan dimusnahkan. Keputusan tersebut
lain. Proses tukar-menukar sangat
Volume 1, Nomor 2, Desember 2019, hlm. 171-184 MAKTABATUNA : Jurnal Kajian Kepustakawanan | 181

berdasarkan pertimbangan kemuktakhiran, terbit, subjek, cakupan atau kandungan


kesesuaian, dan kondisifisik dokumen. informasi.
Adapun alasan dilakukannya bahan 2. Menentukan jenis koleksi yang ingin
pustaka yang perlu dikeluarkan dari koleksi disiangi seperti buku, majalah, brosur,
adalah sebagai berikut: kaset rekaman, laporan tahunan.
1. Bahan pustaka yang isinya sudah tidak 3. Mengeluarkan kartu buku, mencabut
sesuailasi. catalog dari semua jajaran catalog, dan
2. Edisi dan cetakan lama. menghapus data dari pangkalan
3. Bahan pustaka yang rusak dan tidak data/opac.
dapat diperbaiki. 4. Koleksi perpustakaan yang disiangi
4. Bahan pustaka yang isinya tidak diberi cap yang berbunyi: "dikeluarkan
lengkap. dari koleksi perpustakaan”.
5. Bahan pustaka yang jumlah copynya 5. Membuat berita acara tentang
terlalu banyak. penyiangan koleksi untuk keperluan
6. Adanya perubahan tingkat pemustaka administrasi dengan dilampir daftar
yang kebijakan mengenai program. bahan pustaka hasil penyiangan.
7. Secara politis dan religius, bertentangan 6. Menyimpan koleksi hasil penyiangan
dengan kebijakan pemerintah dan citra tersebut digedung atau bisa ditawarkan
adat serta agama yang dianut oleh ke perpustakaan lain yang
masyarakat. membutuhkan.
8. Dan lain-lain. Evaluasi merupakan pemustakaan
Dengan melakukan proses teknik penelitian untuk mengukur kebutuhan
penyiangan bahan pustaka ini perpustakaan pemakai serta tujuan-fujuan yang dapat
bertujuan untuk memerihara ke-up-date-an, mencapai suatu program dalam proses
keaktifan dan manfaat koreksi tersebut yang mengoleksi, menganalisa, sebagai bentuk
merupakan refleksi dari sasaran dan tujuan instruksi.
perpustakaan. Dan solusi dari bahan pustaka Evaluasi merupakan bentuk riset,
yang disiangi yaitu dengan cara menjualnya, didalamnya menyatakan hipotesis dan
pertukaran antar perpustakaan, atau obyeknya, member Definisi obyek yang
mamberikan hadiah kepada yang akan dikaji, mengumpulkan data,
membutuhkannya. menganalisa data dan menarik kesimpulan.
Adapun prosedurnya sebagai berikut: Adapun tujuan dari evaluasi diantaranya
1. Menentukan persyaratan koleksi yang adalah untuk menentukan kualitas koleksi
akan disiangi misalnya atas dasar usia dan juga mengetahui apakah tujuan
182 | JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN | YULINAR

perpustakaan yang telah ditentukan telah Masalah pengembangan koleksi di


tercapai. perpustakaan bukan rahasia umum. Tidak
Ada beberapa cara untuk menilai koleksi tersedianya dana yang memadai untuk membina
perpustakaan yaitu: koleksi bahan pustaka acapkali terjadi.
1) Membandingkan koleksi perpustakaan Perpustakaan nyaris tidak mendapat porsi
dengan standar yang diterbitkan. penting bagi unit kerja induk. Namun demikian
2) Membandingkan koleksi perpustakaan perpustakaan tidak boleh berhenti sampai disitu.
dengan koleksi perpustakaan sejenis Pustakawan sebagai ujung tombak perpustakaan
yang besar. tidak boleh begitu saja menyerah dengan
3) Melakukan kegiatan berapa banyak keadaan. Dalam kondisi demikian
koleksi yangdigunakan. profesionalitas pustakawan menjadi taruhannya.
4) Memeriksa koleksi dengan bantuan Pustakawan harus bergerak dan berusaha
pakar pada subjek yang bersangkutan. mencari koleksi-koleksi yang memungkinkan
5) Mengumpulkan pendapat pemakai. dimiliki oleh perpustakaan.

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Pengembangan koleksi (coilections
Kohar, Ade. (2003). Teknik Menyasun
deveropment) dimaksudkan untuk membina Kebijakan Pengembangan Koleksi
sebaik-baiknya sesuai dengan yang akan Perpustakaan, Jakarta: Pustakawan
Madya-PDII LIPI.
dilayani. Kondisi perpustakaan dan masyarakat
pengembangan koleksi tidak hanya mencakup Kohar, Ade. (2005). Perpustakaan Perguruan
Tinggi: Buku Pedoman. Jakarta:
kegiatan pengadaan bahan pustaka, tetapi juga Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
menyangkut masalah perumusan kebijakan
Lasa Hs. (1998). Kamus Istilah Perpustakaan,
dalam memilih dan menentukan bahan pustaka Yogyakarta: Gadjah Mada University
mana yang akan diadakan serta metode-metode press.
apa yang akan diterapkan. Kebijakan Maryam, Siti (1993). Upaya Mencari Solusi
pengembangan koleksi merupakan alat Pengembangan Koleksi di Perpustakaan
IAIN Syarif Hidayatullah. Jakarta: al-
perencanaan dan sarana untuk Makatabah.
mengkomunikasikan tujuan dan koleksi.
Nelwaty. (2014). Pengambangan Koleksi:
Barulah kemudian masuk pada tahap pengadaan Bahan Ajar Diklat Teknis Pegelolaan
bahan pustaka yang dimulai dari tahap seleksi Perpustakaan, Jakarta: Perpustakaan
Nasional RI.
sampai pada tahap pengadaan bahan pustaka
dan diseleksi. Perpustakaan Nasional RI (2012). Kebijakan
Pengembangan Koleksi Perpustakaan
Volume 1, Nomor 2, Desember 2019, hlm. 171-184 MAKTABATUNA : Jurnal Kajian Kepustakawanan | 183

Nasional. Jakarta: Perpustakaan Shaleh, Abdul Rahman. (2009). Manajemen


Nasional RI Perpustakaan. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Siregar, Belling. (1998). Pembinaan Koleksi
Perpustakaan dan Pengetahuan Sutarno NS .(2006). Manajemen Perpustakaan:
Literatur, Medan: Proyek Pembinaan Suatu Pendekatan praktik. Jakarta:
Perpustakaan Sumatera Utara. Sugeng Seto

Soetminah. (1992). Pepustakaan, Qalyubi, Syihabuddin. (2007). Dasar-dasar


Kepustakawanan, dan Pustakawan, llmu Perpustakan dan Informasi,
Yogyakarta: Kanisius Yogyakarta: Jurusan Ilmu
Perpustakaandan Informasi, Fakultas
Sulistyo-Basuki. (1991). Pengtar llmu Adab.
Perpusrakaan, Jakarta :Gramedia.
Yulia, Yuyu. (1993). Pengadaan Bahan
Sembiring, Sentosa. (2008). Himpunan Pustaka, Jakarta: Universitas Terbuka.
Peraturan Perundang-undangan
Tantang Perpustakaan. Bandung: Yulia, Yuyu. (2003). Pengembanagn Koleksi
Nuansa Aulia Perpustakaan. Jakarta: Universitas
Terbuka.

.
184 | JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN | YULINAR

Anda mungkin juga menyukai