Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PRILAKU PUSTAKAWAN DAN PEMUSTAKA

Oleh:

Kelompok :

PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN SAINS INFORMASI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ENREKANG
TAHUN 2023 / 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat taufik dan hidayah-Nya sehingga makalah ini selesai tepat pada waktunya. Penulisan
makalah yang berjudul “Perilaku Pustakawan dan Pemustaka” ini, bertujuan untuk
mengelesaikan tugas kuliah.

Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, itu
dikarenakan kemampuan penulis yang terbatas. Namun berkat dorongan dan bimbingan dari
berbagai pihak, akhirnya pembuatan makalah ini tepat pada waktunya.

Penulis berharap dalam penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri
dan bagi para pembaca pada umumnya serta semoga dapat menjadi bahan pertimbangan
untuk mengembangkan atau meningkatkan prestasi di masa yang akan datang.

Enrekang, 27 November 2023


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Purwono (2013: 1.2) berpendapat bahwa “Perpustakaan merupakan pusat

informasi, penelitian, sumber ilmu pengetahuan, rekreasi, sebagai sarana pelestarian

khasanah budaya bangsa serta memberikan berbagai layanan jasa lainnya serta

perpuatakaan merupakan suatu lembaga yang mengelolah, mengimpun, dan mengatur

media, baik media cetak maupun non cetak”. Tentu saja sebuah perpustakaan tidak akan

berjalan sebagaimana mestinya tanpa adanya bahan pustaka dan sumber daya manusia.

Perpustakaan merupakan hasil karya cipta manusia sehingga informasi-informasi yang

terdapat didalamnnya juga diolah dan diorganisir oleh staf-staf yang terdiri dari individu-

individu yang bekerja pada satuan unit kerja masingmasing yang saling berhubungan

dan mempunyai keterkaitan antara satu bagian dengan bagian lainnya.

Perpustakaan adalah sebuah lembaga yang memainkan peran integral dalam

mendorong pengetahuan, pembelajaran, dan pertukaran informasi. Di dalamnya, dua

elemen utama saling berinteraksi, membentuk fondasi bagi kelancaran operasionalnya:

pustakawan, yang bertanggung jawab atas manajemen sumber daya informasi, dan

pemustaka, yang merupakan pengguna dan penerima layanan perpustakaan. Dalam dunia

perpustakaan dikenal sebagai pustakawan dan juga pemustaka.

Pustakawan adalah seorang profesional dalam bidang perpustakaan yang

memiliki tanggung jawab untuk mengelola, merawat, dan menyediakan akses terhadap

koleksi sumber daya informasi di dalam perpustakaan. Tugas pustakawan melibatkan

pengelolaan koleksi buku, jurnal, sumber daya digital, dan materi lainnya. Pustakawan

juga berperan dalam memberikan bimbingan kepada pemustaka dalam mencari

informasi, mengorganisir program-program literasi, serta memastikan bahwa

perpustakaan berfungsi sebagai pusat pengetahuan yang efektif.


Pemustaka adalah individu yang menggunakan layanan perpustakaan dan

mengakses sumber daya informasi yang disediakan oleh perpustakaan. Pemustaka dapat

mencakup mahasiswa, peneliti, pelajar, dan masyarakat umum yang memiliki

kepentingan dalam memperoleh pengetahuan. Peran pemustaka melibatkan pencarian

informasi, pemanfaatan koleksi perpustakaan, dan partisipasi dalam kegiatan literasi

informasi. Pemustaka juga diharapkan untuk menggunakan sumber daya perpustakaan

dengan etika, termasuk pengembalian tepat waktu dan penghargaan terhadap hak cipta.

Interaksi yang positif antara pustakawan dan pemustaka memainkan peran kunci dalam

menciptakan lingkungan perpustakaan yang efisien dan inklusif.

Pustakawan dan pemustaka memiliki perannya masing masing. Peran pustakawan

yaitu : manajemen koleksi, bimbingan pencarian informasi,pembinaan literasi informasi,

dan penyelenggaraan program literas. sedangkan peran pemustaka yaitu: pencarian aktif

informasi, penggunaan etika peminjaman, partisipasi dalam program perpustakaan, dan

umpan balik konstruktif:

Peran yang saling melengkapi antara pustakawan dan pemustaka menciptakan

lingkungan perpustakaan yang dinamis dan inklusif. Dalam makalah ini, kita akan

menjelajahi lebih dalam tentang perilaku keduanya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prilaku pustakawan ?
2. Bagaimna prilaku pemustaka?
3. Apa tantangan dalam prilaku pustakawan dan pemustaka?
4. Bagaimna strategi peningkatan prilaku pustakawan dan pemustaka?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui prilaku pustakawan ?
2. Untuk mengetahui prilaku pemustaka?
3. Untuk mengetahui tantangan dalam prilaku pustakawan dan pemustaka?
4. Untuk mengetahui strategi peningkatan prilaku pustakawan dan pemustaka?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perilaku Pustakawan

Pustakawan adalah seorang profesional dalam bidang perpustakaan yang

memiliki tanggung jawab untuk mengelola, merawat, dan menyediakan akses terhadap

koleksi sumber daya informasi di dalam perpustakaan. Tugas pustakawan melibatkan

pengelolaan koleksi buku, jurnal, sumber daya digital, dan materi lainnya. Pustakawan

juga berperan dalam memberikan bimbingan kepada pemustaka dalam mencari

informasi, mengorganisir program-program literasi, serta memastikan bahwa

perpustakaan berfungsi sebagai pusat pengetahuan yang efektif.

Perilaku pustakawan mencerminkan tanggung jawab dan peran profesional

mereka dalam mengelola perpustakaan serta memberikan pelayanan yang baik kepada

pemustaka. Beberapa aspek perilaku pustakawan melibatkan:

1. Profesionalisme:
 Etika Kerja: Pustakawan diharapkan untuk menunjukkan etika kerja yang
tinggi, termasuk integritas, kejujuran, dan rasa tanggung jawab terhadap tugas
dan koleksi perpustakaan.
 Pemeliharaan Keterampilan: Pustakawan perlu terus mengembangkan
keterampilan dan pengetahuan mereka agar dapat memenuhi tuntutan
perubahan teknologi dan kebutuhan pemustaka.
 Keterlibatan dalam Organisasi Profesi: Pustakawan sering terlibat dalam
organisasi profesi dan kegiatan-kegiatan yang mendukung pengembangan
bidang perpustakaan.
2. Pelayanan kepada Pemustaka:
 Ramah dan Responsif: Pustakawan harus ramah dan responsif terhadap
kebutuhan pemustaka, memberikan bantuan dengan sopan dan efisien.
 Bimbingan Pencarian Informasi: Pustakawan membantu pemustaka dalam
mencari informasi dengan memberikan bimbingan yang efektif, membantu
mereka menemukan sumber daya yang relevan.
 Kesediaan untuk Membantu: Pustakawan harus siap membantu pemustaka
dengan pertanyaan, masalah teknis, atau kebutuhan lainnya yang mungkin
mereka miliki.
3. Kolaborasi dengan Pemustaka:
 Kegiatan Literasi Informasi Bersama: Pustakawan dapat berkolaborasi
dengan pemustaka dalam kegiatan literasi informasi, meningkatkan
pemahaman mereka tentang bagaimana mengevaluasi dan menggunakan
informasi dengan bijaksana.
 Program-Program Pendidikan dan Kegiatan Budaya: Pustakawan dapat
menyelenggarakan program-program pendidikan dan kegiatan budaya untuk
meningkatkan keterlibatan pemustaka dan memperkaya pengalaman mereka
di perpustakaan.
4. Manajemen Koleksi:
 Pemeliharaan dan Pengembangan Koleksi: Pustakawan harus merawat
koleksi dengan baik, melakukan pemilihan bahan baru, dan memastikan
ketersediaan koleksi yang relevan dan mutakhir.
 Pengorganisasian Koleksi: Pustakawan bertanggung jawab untuk menyusun
dan mengorganisir koleksi perpustakaan agar mudah diakses oleh pemustaka.
5. Inovasi dan Teknologi:
 Pengadopsian Teknologi: Pustakawan perlu mengadopsi teknologi terkini
untuk meningkatkan layanan perpustakaan, seperti sistem manajemen
perpustakaan, database digital, dan perangkat lunak terkait.
 Pengembangan Layanan Berbasis Teknologi: Pustakawan dapat
mengembangkan layanan berbasis teknologi, seperti akses online ke koleksi,
webinar, dan sumber daya digital lainnya.
Perilaku pustakawan memainkan peran kunci dalam menciptakan lingkungan
perpustakaan yang mendukung pembelajaran, penelitian, dan pengetahuan. Melalui
perilaku yang positif dan profesional, pustakawan dapat meningkatkan pengalaman
pemustaka dan menjaga relevansi perpustakaan dalam era informasi saat ini.
B. Perilaku Pemustaka
Pemustaka adalah individu yang menggunakan layanan perpustakaan dan
mengakses sumber daya informasi yang disediakan oleh perpustakaan. Pemustaka dapat
mencakup mahasiswa, peneliti, pelajar, dan masyarakat umum yang memiliki kepentingan
dalam memperoleh pengetahuan. Peran pemustaka melibatkan pencarian informasi,
pemanfaatan koleksi perpustakaan, dan partisipasi dalam kegiatan literasi informasi.
Pemustaka juga diharapkan untuk menggunakan sumber daya perpustakaan dengan etika,
termasuk pengembalian tepat waktu dan penghargaan terhadap hak cipta. Interaksi yang
positif antara pustakawan dan pemustaka memainkan peran kunci dalam menciptakan
lingkungan perpustakaan yang efisien dan inklusif.
Prilaku pemustaka di perpustakaan dapat mempengaruhi pengalaman dan
efektivitas penggunaan sumber daya informasi. Berikut adalah beberapa aspek prilaku
pemustaka:

1. Pencarian Informasi:
 Aktif dalam Pencarian: Pemustaka diharapkan aktif dalam mencari informasi
sesuai kebutuhan mereka. Ini melibatkan penggunaan katalog perpustakaan,
database, dan sumber daya informasi lainnya.
 Keterampilan Pencarian yang Baik: Pemustaka yang memiliki keterampilan
pencarian informasi yang baik dapat lebih efektif dalam menemukan sumber-
sumber yang relevan dan berkualitas.
2. Pemanfaatan Koleksi:
 Penggunaan yang Etis: Pemustaka diharapkan menggunakan sumber daya
perpustakaan dengan etika, termasuk pengembalian buku tepat waktu, menjaga
kebersihan, dan menghormati hak cipta.
 Ekplorasi Koleksi: Pemustaka dapat memperkaya pengalaman mereka dengan
menjelajahi berbagai jenis materi, termasuk buku, jurnal, dan sumber daya
digital.
3. Partisipasi dalam Program Literasi:
 Aktif dalam Kegiatan Literasi: Pemustaka dapat meningkatkan pemahaman
mereka tentang literasi informasi dengan berpartisipasi dalam kegiatan
literasi yang diselenggarakan oleh perpustakaan, seperti diskusi buku,
lokakarya, atau seminar.
 Partisipasi dalam Kegiatan Kultural: Selain literasi informasi, pemustaka
juga diundang untuk berpartisipasi dalam kegiatan kultural yang
diselenggarakan oleh perpustakaan, seperti pameran seni, pertunjukan, atau
acara budaya lainnya.
4. Umpan Balik dan Kolaborasi:
 Memberikan Umpan Balik Konstruktif: Pemustaka dapat memberikan
umpan balik konstruktif kepada pustakawan untuk membantu meningkatkan
layanan perpustakaan.
 Kolaborasi dengan Pustakawan: Pemustaka dapat bekerjasama dengan
pustakawan dalam kegiatan literasi atau proyek-proyek penelitian untuk
mendapatkan dukungan tambahan.
5. Etika Peminjaman dan Penggunaan Fasilitas:
 Pemeliharaan Fasilitas: Pemustaka diharapkan untuk menjaga kebersihan dan
merawat fasilitas perpustakaan, termasuk buku, meja, dan area umum
lainnya.
 Pengembalian Tepat Waktu: Etika peminjaman termasuk pengembalian buku
dan sumber daya perpustakaan lainnya tepat waktu agar dapat diakses oleh
pemustaka lainnya.
Melalui perilaku positif dan keterlibatan aktif, pemustaka dapat memaksimalkan
manfaat dari layanan perpustakaan dan mendukung upaya perpustakaan dalam
menyediakan akses yang baik terhadap informasi.

C. Tantangan Dalam Prilaku Pustakawan dan Pemustaka


Tantangan dalam perilaku pustakawan dan pemustaka dapat muncul dari berbagai
aspek, termasuk perubahan teknologi, harapan yang berkembang, dan dinamika hubungan
antara keduanya. Berikut adalah beberapa tantangan umum:
 Tantangan dalam Perilaku Pustakawan:
1. Perubahan Teknologi:
 Adaptasi terhadap Teknologi Baru: Pustakawan harus terus beradaptasi
dengan perubahan teknologi, termasuk sistem manajemen perpustakaan,
sumber daya digital, dan perkembangan alat bantu penelusuran informasi.
 Pemeliharaan Keterampilan: Memastikan pustakawan tetap memiliki
keterampilan teknologi terkini untuk memberikan layanan yang efektif.
2. Tantangan Etika dan Hak Cipta:
 Menangani Masalah Etika: Keberadaan informasi digital dan pertukaran data
menimbulkan tantangan etika baru, termasuk privasi dan keamanan informasi.
 Hak Cipta dan Akses: Memahami dan menavigasi hak cipta sambil
memastikan akses terhadap informasi yang adil dan legal.
3. Tekanan Anggaran dan Sumber Daya:
 Pengelolaan Anggaran: Pustakawan sering dihadapkan pada tekanan
anggaran yang ketat, memerlukan kemampuan untuk mengelola sumber daya
dengan efisien.
 Keterbatasan Personel: Kurangnya personel dapat menjadi tantangan,
memaksa pustakawan untuk mengoptimalkan waktu dan sumber daya yang
tersedia.
 Tantangan dalam Perilaku Pemustaka:
1) Keterbatasan Waktu:
 Pencarian Informasi yang Cepat: Pemustaka sering memiliki keterbatasan
waktu dalam mencari informasi, membutuhkan bantuan pustakawan untuk
mempercepat proses pencarian.
 Pengembalian Materi Tepat Waktu: Kesibukan pemustaka dapat
mengakibatkan pengembalian buku atau materi perpustakaan lainnya
terlambat.

2) Kurangnya Keterampilan Literasi Informasi:


 Keterampilan Literasi yang Terbatas: Tidak semua pemustaka memiliki
keterampilan literasi informasi yang memadai, menyebabkan tantangan dalam
evaluasi dan penggunaan sumber daya informasi.
 Butuh Bimbingan: Beberapa pemustaka mungkin memerlukan bimbingan
lebih lanjut dalam menggunakan katalog perpustakaan dan sumber daya
elektronik.
3) Tantangan Budaya dan Kondisi Sosial:
 Diversitas dan Kebutuhan Khusus: Pemustaka datang dari berbagai latar
belakang dan memiliki kebutuhan khusus, seperti pengetahuan tentang bahasa
asing atau aksesibilitas bagi pemustaka dengan disabilitas.
 Penghormatan Terhadap Koleksi: Beberapa pemustaka mungkin tidak
sepenuhnya menghormati koleksi perpustakaan, menyebabkan tantangan
dalam pemeliharaan dan manajemen koleksi.
4) Perubahan Kebutuhan Pengguna:
 Tuntutan Konten Digital: Pemustaka semakin mengharapkan akses terhadap
konten digital dan sumber daya online, menciptakan tekanan pada pustakawan
untuk menyediakan akses yang memadai.
 Kebutuhan Layanan yang Beragam: Pustakawan harus dapat mengakomodasi
berbagai kebutuhan pengguna, dari pemustaka akademis hingga masyarakat
umum.
Tantangan-tantangan ini dapat mempengaruhi dinamika di dalam perpustakaan dan
memerlukan respons yang cermat dari pustakawan dan pemustaka agar lingkungan
perpustakaan tetap relevan dan efektif.

D. Strategi Peningkatan Prilaku Pustakawan dan Pemustaka


Peningkatan perilaku pustakawan dan pemustaka dapat dilakukan melalui berbagai
strategi yang mendukung peran keduanya dan memperkuat hubungan di dalam
perpustakaan. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diimplementasikan:
 Strategi Peningkatan Prilaku Pustakawan:
a. Pelatihan dan Pengembangan:
Menyelenggarakan program pelatihan reguler untuk memperbarui keterampilan
teknologi, manajerial, dan pelayanan pustakawan.
b. Promosi Etika Profesional:
Mendorong dan mempromosikan etika profesional melalui kode etik, workshop,
dan seminar internal.
c. Peningkatan Literasi Informasi:
Mengembangkan program literasi informasi bagi pustakawan untuk meningkatkan
pemahaman mereka tentang sumber daya informasi baru dan berkembang.
d. Kolaborasi antar-Pustakawan:
Mendorong kolaborasi antar-pustakawan dalam pengembangan program,
pertukaran pengalaman, dan pembelajaran bersama.

e. Pengembangan Layanan Baru:


Mengidentifikasi dan mengembangkan layanan baru yang sesuai dengan kebutuhan
pemustaka dan tren informasi terkini.
 Strategi Peningkatan Prilaku Pemustaka:
a) Program Literasi untuk Pemustaka:
Menyelenggarakan program literasi informasi dan kegiatan pembelajaran yang
mendukung pengembangan keterampilan literasi pemustaka.
b) Kampanye Pendidikan Etika Peminjaman:
Melakukan kampanye untuk meningkatkan kesadaran pemustaka tentang etika
peminjaman, termasuk pengembalian tepat waktu dan penghormatan terhadap hak
cipta.
c) Bimbingan Pencarian Informasi:
Menyediakan bimbingan rutin untuk membantu pemustaka dalam pencarian
informasi dan penggunaan sumber daya perpustakaan.
d) Program Penghargaan untuk Pemustaka:
Menyelenggarakan program penghargaan atau insentif bagi pemustaka yang aktif
berpartisipasi dalam kegiatan perpustakaan atau menunjukkan perilaku positif.
e) Survei dan Umpan Balik Pemustaka:
Menggunakan survei dan mekanisme umpan balik untuk memahami kebutuhan
pemustaka dan mendapatkan wawasan tentang pengalaman mereka di
perpustakaan.
 Strategi Kolaboratif untuk Peningkatan Bersama:
 Kampanye Literasi Informasi Bersama:
Mengadakan kampanye bersama untuk meningkatkan literasi informasi baik di
kalangan pustakawan maupun pemustaka.
 Program Kolaboratif Literasi Informasi:
Mengembangkan program literasi informasi yang melibatkan kedua belah pihak,
seperti lokakarya atau acara literasi bersama.
 Membangun Komunitas Pembelajaran:
Membangun komunitas pembelajaran di antara pustakawan dan pemustaka untuk
bertukar pengalaman dan pengetahuan.
 Pemberdayaan Pemustaka:
Mendorong pemustaka untuk menjadi mitra aktif dalam pengembangan dan
pelaksanaan program-program perpustakaan.

Melalui penerapan strategi ini, diharapkan akan terjadi peningkatan kesadaran,


keterampilan, dan partisipasi baik dari pustakawan maupun pemustaka. Peningkatan ini
akan mendukung pencapaian tujuan perpustakaan sebagai pusat pengetahuan yang dinamis
dan relevan.
BAB III
PENUTUP

Prilaku pustakawan mencerminkan tingkat profesionalisme yang tinggi, dengan


pustakawan menjaga integritas dan keterlibatan aktif dalam pengembangan profesional
mereka. Dalam pelayanan kepada pemustaka, ketersediaan dan responsivitas pustakawan
terhadap kebutuhan pemustaka menjadi poin kunci dalam menciptakan lingkungan
perpustakaan yang inklusif. Kolaborasi yang efektif dengan pemustaka tercermin melalui
partisipasi pustakawan dalam kegiatan literasi informasi dan program-program
perpustakaan, menghasilkan hubungan yang positif antara kedua pihak. Manajemen
koleksi yang baik menonjolkan keberhasilan pustakawan dalam menyediakan sumber daya
informasi yang relevan, mutakhir, dan sesuai dengan kebutuhan pemustaka. Selain itu,
kemampuan pustakawan untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi dan
mengintegrasikan solusi teknologi dalam layanan perpustakaan menjadi poin penting
dalam dinamika perpustakaan modern.
DAFTAR PUSTAKA
Hermawan, Rachman, dan Zulfikar Zen. Etika Kepustakawanan : suatu pendekatan terhadap kode etik
pustakawan Indonesia. Jakarta: Sagung Seto, 2010.
Islamy, Ali Nurhasan. “Penerapan Senyum Pustakawan Sebagai Keterampilan Sosial di Perpustakaan.” Berkala
Ilmu Perpustakaan dan Informasi 11, no. 2 (15 Maret 2016): 44. https://doi.org/10.22146/bip.10032.
Mujab, Ahmad Isywarul, dan Ary Setyadi. “Persepsi Pemustaka Terhadap Sikap Pustakawan dalam Layanan
Referensi di Perpustakaan Universitas Katolik Soegijapranata” 4, no. 2 (2015): 7.
Purwono. Profesi pustakawan menghadapi tantangan perubahan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.
Istiana, Purwani. (2014). Layanan Perpustakaan. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Suwarno, w. (2010). Ilmu Perpustakaan dan Kode Etik Pustakawan. jogyakarta: ArRuzz Media.
Sulistyo-Basuki. (1993). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
file:///F:/joobbb/materi%20prilaku%20pustakawan%20dan%20pemustaka/8030-41431-1-PB.pdf

Anda mungkin juga menyukai