Anda di halaman 1dari 11

TUGAS LK 2

KELOMPOK 4
M.SALEH
SUPARDI
MOH.ALI SABRI
NURAISYA
Dra. NURANI
SYAMSIAH
NURANI
DARMAWATI A.
YUHANIS

JUDUL

“Peningkatan kompetensi pustakawan yang


dimiliki oleh perpustakaan tersebut terhadap
minat kunjung siswa ke perpustakaan MAN 2
Kota Makassar ”
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada era globalisasi informasi ini, kebutuhan masyarakat akan informasi semakin

meningkat seiring dengan beragamnya pola perolehan informasi dalam situasi banjir

informasi yang menerpa berbagai jenis dan format media, ditunjang oleh tersedianya

perangkat mutakhir yang berkecepatan tinggi dan menjangkau wilayah yang luas tanpa

batas. Menyikapi kondisi seperti itu, perpustakaan harus dapat mengikuti tuntutan zaman

tersebut, yaitu dengan pengelolaan, pola layanan, perawatan dan pelestarian serta sistem

penyebaran informasi yang tepat guna.

Menurut UU RI No 43 Tahun 2007 Perpustakaan terdiri atas: perpustakaan

nasional perpustakaan umum, perpustakaan sekolah/madrasah, perpustakaan perguruan

tinggi dan perpustakaan khusus. Berdasarkan Undang - Undang tersebut dalam hal ini

perpustakaan sekolah sebagai penunjang kebutuhan belajar siswa yang melaksanakan

tugas mengembangkan koleksi perpustakaan, menorganisasikan bahan perpustakaan,

mendayagunakan koleksi perpustakaan, menyelenggarakan pendidikan pemustaka,

melakukan perawatan koleksi, menunjang terselenggaranya proses pembelajaran di

sekolah, mendayagunakan hasil karya tulis peserta didik, pendidik dan tenaga

kependidikan, menyediakan jasa perpustakaan dan informasi, melaksanakan kegiatan

literasi informasi, melakukan kerjasama perpustakaan, melakukan promosi perpustakaan.

Dewasa ini Indonesia telah memasuki sistem pembelajaran yang dapat

menompang kebutuhan masyarakat. Pembelajaran tersebut tidaklah lepas dari peranan

sekolah, guru dan siswa. Guru sebagai tenaga pendidik mempunyai peran yang strategis

dalam upaya mewujudkan tujuan pembangunan nasional, khususnya di bidang

pendidikan, sehingga perlu dikembangkan sebagai tenaga yang profesional.

Menurut Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional, DIKNAS (2003:17) bahwa yang dimaksud dengan tenaga kependidikan meliputi

pengelola satuan pendidikan, penilik, pamong belajar, pengawas, peneliti, pustakawan,

laborat dan teknisi sumber belajar. Berdasarkan undang – undang tersebut jelas bahwa

pustakawan atau tenaga pengelola perpustakaan tersebut juga sebagai tenaga

kependidikan, yang seharusnya juga dapat meningkatkan mutu pendidikan, minat baca

masyarakat, dan kualitas sumber daya manusia.

Keberadaan pustakawan mempunyai peranan penting dalam menjalankan

perpustakaan sekolah. Untuk melaksanakan fungsi perpustakaan dengan baik maka

dibutuhkan pustakawan yang mampu menjalankan perpustakaan tersebut sesuai dengan

kompetensi pustakawan. Dengan adanya kompetensi diharapkan pustakawan dapat

menjaga kualitas kinerja sehingga dapat memberikan layanan optimal kepada siswa dalam

mendukung proses pembelajaran disekolah.

Kinerja pustakawan dapat diukur menggunakan alat ukur yang dinamakan standar

kompetensi pustakawan. Standar kompetensi ini dijadikan sebagai alat ukur pustakawan

untuk mengukur sejauh mana kemampuan mereka menjadi pustakawan profesional dalam

menjalankan tugas dan kewajibanya. Menurut Lasa (2017:109) setidaknya pustakawan

memiliki kompetensi profesional dan kompetensi personal yang digunakan untuk

mengukur kinerja pustakawan ditempat kerja.

Perpustakaan MAN 2 Kota Makassar adalah perpustakaaan digital, maka untuk

menunjang perpustakaan tersebut harus di dukung oleh pustakawan yang memiliki

kompetensi yang paripurna. Oleh karena itu kami akan meneliti adakah “Hubungan

kompetensi pustakawan yang dimiliki oleh perpustakaan tersebut terhadap minat kunjung

siswa ke perpustakaan”.

B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya peneliti

merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana peningkatan kompetensi pustakawan di MAN 2 Kota Makassar ?

2. Bagaimana minat kunjung siswa di perpustaakan MAN 2 Kota Makassar?

3. Adakah hubungan antara kompetensi pustakawan dengan minat kunjung siswa di

perpustaakan MAN 2 Kota Makassar?

4. Seberapa besar hubungan antara kompetensi pustakawan dengan minat kunjung

siswa di perpustaakan MAN 2 Kota Makassar?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kompetensi pustakawan di MAN 2 Kota Makassar.

2. Untuk mengetahui minat kunjung siswa di perpustaakan di MAN 2 Kota Makassar.

3. Untuk mengetahui adakah hubungan antara kompetensi pustakawan dengan minat

kunjung siswa di perpustaakan MAN 2 Kota Makassar.

4. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara kompetensi pustakawan dengan

minat kunjung siswa di perpustaakan MAN 2 Kota Makassar.

D. Manfaat Penelitian

a. Dapat mengetahui kompetensi pustakawan yang dimiliki oleh perpustakaan MAN 2

Kota Makassar.

b. Mengetahui minat kunjung siswa ke perpustakaan MAN 2 Kota Makasssar

c. Sebagai bahan informasi bagi setiap stakeholder di kementerian agama dalam


mengambil kebijakan .

E. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2004:156) hipotesis adalah jawaban sementara terhadap

permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data terkumpul.

Ha : Terdapat Hubungan positif dan signifikan antara kompetensi pustakawan dan minat

kunjung siswa ke perpustakaan MAN 2 Kota Makassar.

Ho : Tidak terdapat Hubungan positif dan signifikan antara kompetensi pustakawan dan

minat kunjung siswa ke perpustakaan MAN 2 Kota Makassar.


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perpustakaan Sekolah

Pemahaman terkait pengertian “Perpustakaan Sekolah” pada hakikatnya memang

merupakan Perpustakaan yang berlokasi dan berada di dalam Sekolah. Sekolah yang

dimaksud tentunya merupakan sekolah yang berstatus sekolah resmi. Jadi, perpustakaan

sekolah adalah perpustakaan yang ada di sekolah untuk melayani para peserta didik dalam

memenuhi kebutuhan informasi.

Untuk mengetahui lebih lengkap tentang Perpustakaan Sekolah/Madrasah, Dalam


Undang-Undang No 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan Pasal 23 di jelaskan dengan
lengkap tentang Perpustakaan Sekolah sebagai berikut:
1. Setiap sekolah/madrasah menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi standar
nasional perpustakaan dengan memperhatikan Standar Nasional Pendidikan.
2. Perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memiliki koleksi buku teks
pelajaran yang ditetapkan sebagai buku teks wajib pada satuan pendidikan yang
bersangkutan dalam jumlah yang mencukupi untuk melayani semua peserta didik dan
pendidik.
3. Perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengembangkan koleksi lain
yang mendukung pelaksanaan kurikulum pendidikan.
4. Perpustakaan sekolah/madrasah melayani peserta didik pendidikan kesetaraan yang
dilaksanakan di lingkungan satuan pendidikan yang bersangkutan.
5. Perpustakaan sekolah/madrasah mengembangkan layanan perpustakaan
berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Sekolah/madrasah mengalokasikan dana paling sedikit 5% dari anggaran belanja
operasional sekolah/madrasah atau belanja barang di luar belanja pegawai dan
belanja modal untuk pengembangan perpustakaan.
Perpustakaan sekolah menyediakan informasi dan ide yang merupakan dasar
keberhasilan fungsional dalam masyarakat masa kini yang berbasis pengetahuan dan
informasi. Perpustakaan sekolah membekali murid berupa keterampilan pembelajaran
sepanjang hayat serta imajinasi, memungkinkan mereka hidup sebagai warganegara yang
bertanggung jawab.
Perpustakaan sekolah adalah sebuah jasa yang ditujukan kepada semua angggota

komunitas sekolah: peserta didik, guru, administrator, komite sekolah dan orang tua

murid. Semua kelompok tersebut memerlukan keterampilan komunikasi dan kerjasama


secara khusus. Pengguna utama perpustakaan sekolah adalah peserta didik dan guru, di

samping kelompok profesional lainnya seperti para administrator dan komite sekolah.

B. Tujuan Perpustakaan

Perpustakaan sekolah memiliki misi “menyediakan jasa pembelajaran, buku dan


sumber daya yang memungkinkan semua anggota komunitas sekolah menjadi pemikir kritis
dan pengguna informasi yang efektif dalam berbagai format dan media”.Telah terbukti, jika
para pustakawan dan guru bekerja sama, maka murid akan mencapai tingkat literasi,
kemampuan membaca, belajar, memecahkan masalah serta keterampilan teknologi informasi
dan komunikasi yang lebih tinggi. Jasa perpustakaan sekolah harus diselenggarakan secara
adil dan merata bagi semua anggota komunitas sekolah tanpa membeda-bedakan umur, ras,
jenis kelamin, agama, kebangsaan, bahasa, status profesional ataupun social.
Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral proses pendidikan. Berikut ini
butiran penting bagi pengembangan literasi, literasi informasi, pengajaran, pembelajaran dan
kebudayaan serta merupakan jasa inti perpustakaan sekolah:
1. Mendukung dan memperluas sasaran pendidikan sebagaimana digariskan dalam

misi dan kurikulum sekolah;

2. Mengembangkan dan mempertahankan kelanjutan anak dalam kebiasaan dan

keceriaan membaca dan belajar, serta menggunakan perpustakaan sepanjang

hayat mereka;

3. Memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman dalam menciptakan

dan menggunakan informasi untuk pengetahuan, pemahaman, daya pikir dan

keceriaan;

4. Mendukung semua murid dalam pembe lajaran dan praktek keterampilan

mengevaluasi dan menggunakan informasi, tanpa memandang bentuk, format

atau media,termasuk kepekaan modus berkomunikasi di komunitas;

5. Menyediakan akses ke sumber daya lokal, regional, nasional dan global dan

kesempatan pembelajar menyingkap ide, pengalaman dan opini yang beraneka

ragam;
6. Mengorganisasi aktivitas yang mendorong kesadaran serta kepekaan budaya

dan sosial;

7. Bekerja dengan murid, guru, administrator dan orangtua untuk mencapai misi

sekolah;

8. Menyatakan bahwa konsep kebebasan intelektual dan akses informasi

merupakan hal penting bagi terciptanya warga negara yang bertanggung jawab

dan efektif serta partisipasi di alam demokrasi;

9. Promosi membaca dan sumber daya serta jasa perpustakaan sekolah kepada

seluruhkomunitas sekolah dan masyarakat luas

C. Pustakawan Madrasah

Kekayaan dan kualitas penyelenggaraan perpustakaan tergantung pada sumberdaya


tenaga yang tersedia di dalam dan di luar perpustakaan sekolah. Karena alasan inilah, maka
amatlah penting bagi perpustakaan sekolah memiliki tenaga berpendidikan serta
bermotivasi tinggi, jumlahnya mencukupisesuai dengan ukuran sekolah dan kebutuhan
khusus sekolah menyangkut jasa perpustakaan. Pengertian “tenaga”, dalam konteks ini,
adalah pustakawan dan asisten pustakawan berkualifikasi. Pustakawan sekolah hendaknya
memiliki pendidikan profesional dan berkualifikasi, dengan pelatihan tambahan di bidang
teori pendidikan dan metodologi pembelajaran.
Perpustakaan sekolah/madrasah memenuhi fungsinya dengan mengembangkan
kebijakan danjasa, memilih dan memperoleh sumber daya informasi, menyediakan akses
fisik danintelektual ke sumber informasi yang sesuai, menyediakan fasilitas pembelajaran,
sertamempekerjakan staf terlatih.Secara terinci seseorang yang diberi tugas menjadi
pustakawan sekolah harus memiliki sifat-sifat berikut:
1. Memiliki pengetahuan di bidang perpustakaan sekolah
2. Suka bekerja, tekun, dan teliti dalam melaksanakantugas-tugasnya
3. Harus terampil mengelola perpustakaan sekolah.
Keberadaan perpustakaan di sekolah/madrasah dapat berfungsi sesuai dengan tuntutan
perundang-undangan jika dikelola oleh pengelola perpustakaan, yang lazim disebut
pustakawan dan/atau tenaga teknis perpustakaan.
D. Kompetensi Pustakawan

Dengan munculnya era disrupsi digital ini mau tidak mau mempengaruhu berbagai
aspek kehidupan karena sudah tentu akan mempengaruhi berbagai layanan jasa yang ada
termasuk perpustakaan. Era disrupsi digital memberikan dampak yang sangat signifikan
pada penyelenggaraan layanan perpustakaan sehingga sebagai pustakawan atau pengelola
perpustakaan harus dapat menyiapkan dan mengatur strategi dalam mengantisipasi
fenomena era disrupsi digital ini. Adapun yang perlu diperhatikan oleh pustakawan dalam
mengahadapi era ini dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Terbuka terhadap perkembangan teknologi informasi.
Pustakkawan harus memiliki kepekaan terhadap perkembangan teknologi iformasi
digital. Membaca tren yang berkembang, menuntut pustakawan memiliki kemampuan
dalam menggunakan teknologi informasi atau teknologi digital yang ada dan berkembang
di masyrakat. Pustakawan harus mampu menyerap keinginan pengguna atau
mengantisipasi keinginan pengguna dalam hal penyediaan layanan yang berbasis digital
2. Berinovasi
Kemampuan pustakawan dalam melakukan inovasi penyelenggaraan layanan berbasis
digital mengikuti trend yang berkembang pada masuyarakat pengguna sangat relevan
dalam mengantisipasi perkembangan disrupsi digital ini. Hal ini dibutuhkan untuk
menjawab tantangan global dalam penyelenggaraan layanan berbasis digital yang sudah
menjadi trend di masyarakat, Inovasi dalam hal layanan teknis maupun layanan
pemakai yang dibuat harus mampu menghadirkan hal yang baru guna menarik dan
memudahkan akses informasi bagi pengguna perpustakaan
3. Mengedepankan riset.
Hal ini sangat diperlukan guna mengetahui secara lebih pasti trend yang berkembang
dimasyarakat pemakai, mulai dari kebutuhan pemakai, teknologi yang berkembang di
masyarakat, kebutuhan informasi digital yang urgen atau sedang diperlukan pemakai
atau pengguna perpustakaan samapai pada harapan pengguna perpustakaan dan tingkat
kepuasan pengguna perpustakaan
1
0

4. Layanan Prima
Layanan prima merupakan konsep layanan yang berorientasi kepada kepuasan

pengguna, Karena beroirientasi kepada kepuasan pengguna maka pustakawan harus

mampu mengembangankan layanan dengan kompetensi yang dimilikinya sehingga

pengguna yang datang ke perpustakaan dapat dipastikan merasa puas. Untuk

mewujudkan kepuasan pengguna ini memerlukan layanan ekstra dari pustakawan baik

dalam hal informasi yang disediakan, cara mengakses informasi yang mudah,

pengetahuan pustakawan dalam hal informasi yang dibutuhkan, keterampilan

pustakawan dalam memnyelenggarakan layanan berbasis digital dan tidak kalah

pentingnya adalah sikap pustakawan dalam memberikan layanan kepada pemakai

perpustakaan.
1
1

BAB III

DESAIN PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian


dilakukan dengan terjun ke lapangan untuk menggali, menghimpun dan
mengumpulkan sejumlah data yang diperlukan mengenai Kompetensi pustakawan
sekolah di Perpustakaan MadrasahAliyah.
Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu suatu

pendekatan yang lebih menekankan analisanya pada proses pengumpulan deduktif dan

induktif serta pada analisa terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati

dengan menggunakan logika ilmiah.

B. Subyek Penelitian dan Obyek Penelitian

Yang dimaksud dengan subjek penelitian adalah subjek atau bidang yang dituju untuk
diteliti oleh peneliti, dan yang dimaksud dengan objek penelitian adalah bagian subjek
yangakan diteliti.
Dalam hal ini yang menjadi subjek penelitian adalah pustakawan MAN 2 Kota

Makassar

C. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai