Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL PENELITIAN

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KONTEN REELS


INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PROMOSI PERPUSTAKAAN SMA
PASUNDAN 2 BANDUNG
Disusun untuk memenuhi mata kuliah LM410 Metode Penelitian yang diampu
oleh:
Drs. H. Toto Fatoni, M.Pd.
Gema Rullyana, M.I.KOM.

Disusun oleh
Shahnaz Farah Diba - 1807697

PERPUSTAKAAN DAN SAINS INFORMASI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNUVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Seperti yang telah kita ketahui pandemi COVID-19 telah
menyerang segala lapisan masyarakat di seluruh penjuru dunia, berbagai
aspek dalam kehidupan tentunya ikut terkena dampak atas terjadinya
pandemi ini, selain sektor kesehatan yang harus berjuang melawan
pandemi virus COVID-19 ini, juga ada sektor pemerintahan yang
terhambat, perusahaan-perusahaan yang mengalami kerugian serta
penurunan kinerja, sektor pendidikan pun juga terpengaruh, murid sekolah
dan juga mahasiswa universitas terpaksa harus dirumahkan sementara
waktu sampai batas jangka waktu yang belum dapat ditentukan.
Perpustakaan yang bertugas untuk memberikan akses kepada berbagai
macam informasi merupakan sebuah sumber informasi besar bagi
masyarakat khususnya para pelajar, dengan metode belajar dari rumah,
ruang-ruang bangunan perpustakaan tentunya juga terpaksa tutup ataupun
dibatasi kunjungannya.
Namun, dengan berkembangnya teknologi pada era digital ini
perpustakaan dapat mengatasi permasalahan tersebut dengan adanya
perpustakaan digital/digital library, sebenarnya konsep ini bukan konsep
yang baru ada saat pandemic ini namun beberapa waktu sebelum itu sudah
banyak perpustakaan yang mengembangkan digital library untuk
perpustakaannya, namun pada masa pandemi seperti ini penyempurnaan
digital library banyak dilakukan oleh pustakawan untuk memaksimalkan
pemberian layanan kepada pemustaka digital library tersebut.
Karena akses yang sulit dan terbatas untuk menjangkau
perpustakaan pada saat seperti imi, banyak pemustaka khususnya dari
kalangan academia memanfaatkan digital library yang tersedia di institusi
mereka, tak terkecuali Perpustakaan UPI yang memang memiliki layanan
digital library, dengan ini pemustaka dari kalangan akademia UPI dapat
mengakses berbagai sumber informasi dengan mudah dari rumah masing-
masing melalui jejaring internet, namun apakah pustakawan dari
Perpustakaan UPI telah berhasil mencapai tujuannya yaitu kepuasan
pemustaka terhadap layanan digital library di Perpustakaan UPI khususnya
pada masa pandemi COVID-19?
Berdasarkan pemaparan dan pertanyaan diatas, maka dari itu
penulis ingin mengetahui bagaimana kepuasan pemustaka terhadap
layanan perpustakaan digital melalui judul Kepuasan Pemustaka
Terhadap Layanan Perpustakaan UPI Pada Masa Pandemi COVID-
19.

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Perancangan Reels

Instagram sebagai Media Promosi Perpustakaan SMA Pasundan 2, yang

dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa tujuan Perancangan dan Pengembangan Reels Instagram

sebagai Media Promosi Perpustakaan SMA Pasundan 2?

2. Bagaimana analisis kebutuhan konten Reels Instagram?

3. Bagaimana perancangan konten Reels Instagram?

4. Bagaimana proses pengembangan konten Reels Instagram?

5. Bagaimana evaluasi terhadap produk Reels Instagram?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian secara umum yaitu perancangan dan pengembangan


Reels Instagram sebagai media promosi Perpustakaan SMA Pasundan 2.
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini, yaitu:

1. Menentukan tujuan perancangan dan pengembangan Reels


Instagram sebagai media promosi Perpustakaan SMA Pasundan 2.
2. Mengetahui kebutuhan konten Reels Instagram.
3. Melakukan perancangan konten Reels Instagram.
4. Melakukan proses pengembangan konten Reels Instagram
5. Menguji dan mengetahui tanggapan dari pustakawan dan
pemustaka sebagai tahapan evaluasi.
1.4 Manfaat Penelitian
1) Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya keilmuan sekaligus


menjadi referensi bagi para pustakawan dalam bidang promosi
perpustakaan pada era digital.

2) Manfaat Praktis
a) Bagi Sekolah
Diharapkan penelitian ini dapat membantu sekolah
mengembangkan salah satu sarana-nya yaitu perpustakaan agar
menjadi lebih baik lagi dan membangun akreditasi yang baik bagi
sekolah.
b) Bagi Pustakawan
Diharapkan penelitian ini dapat meringankan pekerjaan
pustakawan serta menjadi referensi dalam memilih media untuk
mempromosikan perpustakaan sekolah.
c) Bagi Pemustaka
Diharapkan penelitian ini dapat membuat pemustaka mengenal
perpustakaan sekolah dan mengedukasi pemustaka.
d) Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi dan terus
dikembangkan lebih baik lagi oleh peneliti selanjutnya dalam
mengembangkan media promosi yang sesuai dengan
berkembangan zaman.

1.5 Spesifikasi Produk


Spesifikasi produk yang akan dirancang pada penelitian ini antara lain
sebagai berikut:
1) Perancangan konten video promosi di Reels Instagram mengenai user
education bagi pemustaka Perpustakaan SMA 2 Pasundan.
2) Pengujian rancangan video promosi Reels Instagram sebagai tahap
evaluasi.

1.6 Asumsi dan Batas Perancangan

1.7 Struktur Organisasi Skripsi


BAB I: PENDAHULUAN
Bab pendahuluan merupakan cakupan pembahasan mengenai latar
belakang yang
mendasari pengangkatan judul penelitian, rumusan masalah, tujuan, manfaat,
dan
struktur organisasi skripsi.
BAB II: KAJIAN PUSTAKA
Bab kajian pustaka mencakup berbagai teori dan juga kajian-kajian yang
relevan dengan penelitian yang dilakukan.
BAB III: METODE PENELITIAN

Bab metode penelitian mencakup desain penelitian, mulai dari pendekatan


penelitian, instrumen penelitian, tahap pengumpulan data sampai pada teknik
analisis data.

BAB IV: TEMUAN DAN PEMBAHASAN


Bab temuan dan pembahasan mencakup deskripsi hasil temuan penelitian
dari
analisis data yang sesuai dengan urutan rumusan permasalahan penelitian.
BAB V: SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
Bab simpulan, implikasi dan rekomendasi mencakup uraian mengenai
simpulan dari penelitian yang telah dilakukan, serta implikasi dan
rekomendasi dari
pengalaman peneliti saat melakukan proses perancangan dan pengembangan
reels Instagram di Perpustakaan SMA 2 Pasundan.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Perpustakaan Digital
Lesk (dalam Pendit, 2007) memandang perpustakaan digital secara
general bahwasannya perpustakaan digital merupakan kumpulan
informasi yang tertata secara digital. Namun, Arms (dalam Pendit,
2000) mengasumsikan pemaknaan yang lebih luas yaitu bahwasannya
koleksi perpustakaan digital disediakan sebagai sebuah jasa dengan
memanfaatkan jaringan informasi. Sementara itu, menurut Sismanto
(2008) perpustakaan digital merupakan sebuah sistem yang menaungi
berbagai macam layanan serta objek informasi dan didukung oleh
perangkat teknologi digital.
Perpustakaan digital ini ditujukan untuk mempermudah
pengoleksian, pengolahan, dan juga penelusuran informasi seperti
dokumen-dokumen, audi-visual, database digital secara efektif dan
juga efisien, perpustakaan digital juga ditopang oleh sumber-sumber
informasi lainnya serta pelayanannya pun tak terbatas dan bisa
dilakukan di mana saja oleh siapa saja yang memiliki akses dalam
jaringan. Selain itu Sismanto (2008) juga menambahkan bahwa
gagasan perpustakaan digital ini sendiri didukung oleh Kantor
Kementerian Riset dan Teknologi dengan menjalankan program
Perpustakaan Digital yang mengarah kepada kemudahan akses atas
dokumen-dokumen ilmiah seperti tesis, disertasi, laporan penelitian,
dan juga publikasi kebijakan.
Tentunya dapat kita tarik benang merah bahwa perbedaan antara
perpustakaan fisik/biasa dengan perpustakaan digital dapat terlihat
pada keberadaan penyimpanan koleksi, perpustakaan biasa menyimpan
koleksinya yang kebanyakan arsip-arsip tercetak di sebuah bangunan
fisik yaitu perpustakaan, sementara itu perpustakaan digital tidak
harus menyimpan koleksinya di perpustakaan fisik, biasanya konsep
perpustakaan digital lebih mengarah kepada perangkat teknologi juga
jejaring internet yang dapat diakses oleh pemustaka di manapun dan
kapanpun, lain halnya dengan konsep perpustakaan fisik seorang
pemustaka harus datang ke perpustakaan untuk mencari koleksi dan
menyesuaikan dengan jam buka yang diberlakukan oleh pustakawan.
2. Layanan Perpustakaan Digital
Dengan adanya perpustakaan digital maka perpustakaan yang
merupakan suatu badan yang bergerak dalam bidang jasa tentunya
harus menyediakan sebuah layanan kepada penggunanya atau yang
biasa akita sebut dengan pemustaka yang dapat dijalankan secara
daring melalui platform digital. Menurut Ulfah (2017) Layanan daring
dimaksud dengan pengadaan koleksi perpustakaan yang dapat diakses
dengan jejaring internet tanpa perlu merasa terbatasi oleh ruang dan
waktu. Ditambah dengan melihat pada kondisi sulit seperti saat
pandemic COVID-19 hal ini membuat berbagai perpustakaan digital
harus terus berinovasi untuk mengembangkan layanannya, karena
kebutuhan informasi yang tak terhenti namun saat ini pemustaka
terbatas oleh ruang dan waktu dengan adanya larangan mengakses
layanan perpustakaan secara fisik untuk itu perpustakaan digital
mengembangkan layanan swalayanan (self services), layanan obrolan
(chatting) dengan pustakawan, program literasi, panduan-panduan
informasi yang diunggah dalam format video tutorial yang dapat
dipahami serta menarik (Wulandari, 2011).
Dikarenakan penutupan akses kunjungan fisik ke Perpustakaan UPI
selama masa pandemic COVID-19, Perpustakaan UPI berusaha
meningkatkan layanan digital yang diakses secara daring oleh
pemustaka, berdasarkan Surat Edaran No.02/2020 tanggal 23 Maret
2020 tentang Kebijakan Perpustakaan terkait dengan antisipasi
penyebaran virus COVID-19, Perpustakaan Digital UPI menyediakan
layanan sebagai berikut.
a. Layanan e-resources yang tersedia pada laman
http://perpustakaan.upi.edu/
b. Tugas Akhir yang tersedia pada laman http://repository.upi.edu
yang dapat diakses oleh sivitas akademika UPI file Bab 2, Bab 4,
dan Appendix dengan mengajukan permohonan akses file melalui
laman http://perpustakaan.upi.edu/filerepository
c. e-Journal yang dilanggin oleh Perpustakaan UPI dapat diakses di
luar UPI dengan bantuan koneksi VPN dengan cara mengetikkan
alamat IP 103.23.244.250 di browser, lalu gunakan akun SSO UPI
untuk masuk ke portal GlobalProtect. Panduan VPN dapat diakses
pada laman http://perpustakaan.upi.edu/vpn
d. Adapun layanan bagi mahasiswa UPI tingkat akhir, yaitu:
- Pembuatan surat bebas pinjam sebagai persyaratan sidang yang
dapat dilakukan secara daring dengan mengisi form
permohonan bebas pinjam online dan mengunggah scan KTM.
- Pengumpulan berkas Skripsi, Thesis, dan Disertasi dapat
dilakukan dengan Akses Unggah Mandiri sesuai Panduan
Sistem Unggah Mandiri yang dapat anda akses pada
http://unggah.repository.upi.edu/ dan verifikasi unggah mandiri
dapat dilakukan secara daring melalui
http://perpustakaan.upi.edu/verifikasionline
e. Pembuatan Surat Bebas Pinjam Pustaka sebagai persyaratan
pengambilan ijazah dapat dilakukan secara daring dengan mengisi
form permohonan bebas pinjam daring yang tersedia pada laman
http://perpustakaan.upi.edu/bpijazah dan telah melakukan
verifikasi unggah mandiri.
f. Layanan cek peminjaman buku secara daring dapat diakses pada
laman http://perpustakaan.upi.edu/cekpinjam/
g. Layanan pengembalian buku melalui book drop dibuka selama 24
jam

Selain layanan di atas Perpustakaan UPI juga terus mempromosikan


dan memperluas aksesnya agar lebih mudah dijangkau oleh pemustaka
melalui penggunaan media sosial seperti Instagram, Twitter, dan
Whatsapp.

3. Perpustakaan pada masa pandemi COVID-19


Berdasarkan pedoman IFLA tahun 2020 tentang Covid-19, dengan
protokol yang sangat ketat maka perpustakaan fisik terpaksa harus
ditutup sementara, atau tetap berjalan tetapi dengan memperhatikan
protokol yang ada serta mempertimbangkan risiko bagi para
pemustaka dan juga pustakawan. Langkah-langkah yang bisa
dilakukan yaitu dengan menerapkan work from home bagi pustakawan
dan juga staff perpustakaan lainnya, namun apabila diperlukan untuk
melakukan pekerjaan langsung staff diharapkan terus memperhatikan
dan juga mentaati protokol kesehatan yang ada, juga menyediakan
wadah komunikasi dengan pemustaka untuk menyampaikan informasi
bagaimana memperoleh layanan perpustakaan pada masa pandemic,
mengatur kembali serta menambah koleksi digital dan memperhatikan
hak cipta, menggaungkan penggunaan perpustakaan digital dengan
melakukan pengiklanan di media-media, mengenakan amnesti pada
peminjaman koleksi fisik.
4. Korelasi Kualitas Layanan dengan Kepuasan Pemustaka
Kualitas layanan pada perpustakaan merupakan kepuasan yang
dirasakan oleh pemustaka setelah membandingkan pelayanan yang
didapatkan sesuai dengan apan yang mereka harapkan. (Fatmawati:
2013). Sedangkan menurut Sutarno (2004, h.71) menyebutkan bahwa
kualitas layanan melingkupi kecepatan, kemudahan, serta dapat
memberikan kepuasan terhadap pemustaka. Kotler dan Keller (2009,
h.138) menjelaskan bahwa dengan adanya kualitas yang baik maka hal
itu juga akan meningkatkan kepuasan dari penggunanya. Melalui
penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa kualitas layanan di
perpustakaan meruapakan hal yang penting dan harus diutamakan oleh
perpustakaan dalam memenuhi keinginan dan mencapai kepuasan
pemustaka dan memajukan perpustakaan.
5. Kelebihan dan Kekurangan Perpustakaan Digital
Di setiap sistem pasti terdapat kelebihan dan kekurangannya
sendiri, Chapman dan Kenney dalam Sismanto (2008) mengungkapkan
bahwa perpustakaan digital dianggap lebih unggul dikarenakan empat
hal, yaitu:
1. Antar institusi dapat saling berbagi koleksi digital.
2. Koleksi digital dapat mengurangi penggunaan bahan untuk
mencetak koleksi cetak.
3. Penggunaan perpustakaan digital dapat meningkatkan daya
guna IPTEK.
4. Selain itu koleksi digital memiliki nilai jangka panjang, tak
seperti koleksi cetak yang membutuhkan biaya lebih besar
dalam pemeliharaannya.

Tak hanya itu Gatot Subrata (2009) juga menyampaikan


pendapatnya mengenai kelebihan perpustakaan digital, yaitu:

1. Long distance services, dengan perpustakaan digital layanan


perpustakaan dapat dilakukan meski dengan jarak jauh
sekalipun.
2. Kemudahan akses, pemustaka dapat mengakses layanan
perpustakaan dengan lebih mudah melalui jaringan elektronik
serta internet.
3. Hemat biaya, meskipun harus menggunakan banyak teknologi
namun jika diperhitungkan secara jangka panjang koleksi
digital akan lebih hemat biaya dibandingkan dengan
perpustakaan fisik yang harus mengadakan dan memelihara
koleksi-koleksi fisik seperti buku dan lain-lain.
4. Mencegah duplikasi dan plagiat atas koleksi digital, apabila
perpustakaan digital memberikan proteksi yang baik terhadap
koleksi digitalnya hal ini dapat mengurangi angka plagiarism.
5. Publikasi karya secara global, melalui perpustakaan digital
karya-karya dapat dipublikasikan secara lebih luas dalam
jaringan internet.
Disamping kelebihan-kelebihan yang ada perpustakaan
digital juga memiliki beberapa kekurangan hal ini diungkapkan
oleh Gatot Subrata (2009)

1. Tidak semua pengarang memberi izin atas digitalisasi terhadap


karyanya.
2. Masih terdapat di wilayah yang belum terbiasa akan teknologi
dan internet.
3. Masih terdapat pustakawan yang belum memahami cara
mengoperasikan perpustakaan digital.

6. Kepuasan Pemustaka
Kepuasan merupakan sikap yang ditunjukan oleh pengguna setelah
memperoleh atau menggunakan suatu barang maupun jasa hal ini
disebutkan oleh Mowen (2002) dalam (Saleh, 2014: 17). Adapun
pandangan dari Valentina K (2011: 9) yang menyebutkan bahwa
kepuasan ialah tingkat perasaan seseorang dalam membandingkan
hasil dari suatu produk ataupun jasa yang digunakan dengan ekspetasi
yang telah ia bayangkan sebelum memperoleh dan menggunakan
produk atau jasa tersebut. Kepuasan sendiri bermakna bahwa seorang
pengguna produk atau jasa dapat dikatakan mencapai kepuasannya
apabila hasil yang dirasakan produk atau jasa tersebut dapat
melampaui ekspetasi mereka.
Sementara itu Islamy (2016: 5) menyebutkan bahwa kepuasan
pemustaka ialah sebuah perasaan senang yang dirasakan oleh seorang
pemustaka atau pengguna permustakaan dalam menggunakan jasa
layanan yang diberikan oleh pustakawan serta perpustakaan. Menurut
Sulistyo-Basuki (1992, h.204) kepuasan pemustaka akan muncul
karena beberapa factor yang salah satunya berupa ketanggapan dalam
pemberian layanan informasi.
Dengan itu dapat disimpulkan bahwa kepuasan pemustaka adalah
suatu kondisi yang menunjukan perasaan pemustaka baik senang
ataupun kecewa terhadap jasa layanan yang diterima, pelayanan yang
baik dan melampaui harapan pemustaka sebelum memperoleh jasa
layanan tentunya akan memberikan rasa puas ataupun senang terhadap
pemustaka, namun sebaliknya apabila layanan yang didapatkan oleh
pemustaka berada di bawah dari ekspetasi pemustaka maka dapat
dikatakan tidak memuaskan.
Adapun indikator yang dapat menunjang kepuasan pemustaka,
yaitu:
a. Menyesuaikan layanan dengan kebutuhan pemustaka
b. Totalitas dalam memberikan layanan jasa
c. Menunjukan sikap ramah tamah dan juga memberikan rasa nyaman
kepada pemustaka

Selain itu, menurut Pedoman Umum Penyelenggaraan


Perpustakaan Perguruan Tinggi dalam Fatmawati (2013) disebutkan
bahwa pustakawan dapat memperhatikan factor-faktor yang dapat
mempengaruhi kepuasan pemustaka, yaitu:

a. Orientasi tertuju atas kebutuhan pengguna.


b. Memberikan pelayanan atas dasar keseragaman, kemerataan, dan
juga adil.
c. Melaksanakan pelayanan secara optimal dan membuat peraturan
yang jelas.
d. Pelayanan dilaksanakan secara efektif dan efisien.

B. Penelitian Yang Relevan


Penulis mengemukakan beberapa literature terdahulu yang
berkaitan dan akan menjadi sumber refernsi dalam penelitian diantaranya
yaitu:
1. Skripsi dengan judul “ANALISIS TINGKAT KEPUASAN
PEMUSTAKA TERHADAP KUALITAS LAYANAN PADA
PERPUSTAKAAN POLITEKNIK BAU-BAU PROVINSI
SULAWESI TENGGARA” yang ditulis oleh Refita Nur Asadi (2018).
Skripsi ini membahas mengenai Analisa tingkat kepuasan pemustaka
terhadap layanan di Perpustakaan Politeknik Bau-Bau. Buku ini
membantu penulis dalam menganalisis tingkat kepuasan pemustaka
pada suatu perpustakaan perguruan tinggi.
2. Buku yang ditulis oleh Maniso Mustar (2020) dengan judul “Layanan
dan Pelayanan: Menjawab Tantangan Era Teknologi Informasi
Layanan Perpustakaan di Tengah Pandemi Covid-19 (Studi Kasus pada
Perpustakaan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan
Keperawatan Universitas Gadjah Mada)” Buku ini membahas
mengenai layanan perpustakaan yang tersedia pada masa pandemic
COVID-19 dengan mempelajari studi kasus yang ada pada
Perpustakaan FK-KMK Universitas Gadjah Mada. Untuk membantu
peneliti mengembangkan bagaimana seharusnya perpustakaan
menghadapi tantangan pada masa pandemic dengan memanfaatkan
IPTEK untuk mencapai kepuasan pemustaka.
3. Terdapat pula artikel jurnal Edulib Vol.10 (1) yang disusun oleh Riche
Cynthia Johan, Hada Hidayat Margana, Damayanty, Santi Santika, Tri
Agung Yogaswara, Yayu Wulandari (2020) berjudul
“OPTIMALISASI LAYANAN DALAM JEJARING
PERPUSTAKAAN UPI MASA BENCANA COVID-19.” Jurnal ini
membahas mengenai seberapa besar layanan dalam jejaring yang
dimanfaatkan oleh pemustaka Perpustakaan UPI, memberi deskripsi
tentang kecenderungan layanan yang diakses pemustaka pada masa
pandemi, dan mengidentifikasi kebutuhan layanan dalam jejaring apa
yang belum tersedia di Perpustakaan UPI.
4. Artikel Jurnal Administrasi Publik volume. 3, No.5 oleh Putut Suharso,
Imaniar Putri Arifiyana , dan Mizati Dewi Wasdiana (2020) dengan
judul ” Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi dalam Menghadapi
Pandemi Covid-19”. Jurnal ini membahas mengenai layanan digital
apa saja yang dapat difasilitasi oleh perpustakaan selama menghadapi
pandemic COVID-19.
5. Artikel Jurnal Administrasi Publik volume. 3, No.5 oleh Haning Tri
Novianti, Lely indah Mindarti, Hermintatik (2015) dengan judul ”
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN
PEMUSTAKA (Studi pada Perpustakaan Umum dan Arsip Kota
Malang)”. Dalam jurnal ini membahas bagaimana kualitas pelayanan
berperan penting sebagai unsur penting yang berkaitan dengan
kepuasan pemustaka perpustakaan tersebut .
6. Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007. Melalui
Undang-Undang yang disahkan oleh Republik Indonesia membantu
penulis untuk mengukur apakah Perpustakaan UPI sebagai
perpustakaan perguruan tinggi sudah memperhatikan fungsi dan tujuan
serta layanan perpustakaannya demi mencapai kepuasan pemustaka.
C. Kerangka Berpikir
Untuk mempermudah suatu penelitian maka dibuat kerangka
berpikir dengan tujuan untuk memberikan arah penelitian serta acuan pada
penelitian sehingga tidak membahas sebuah penelitian yang terlalu jauh
dari konsep awal. Untuk terus mengembangkan layanannya dalam masa
sulit seperti pandemi saat ini perpustakaan harus dapat melihat bagaimana
feedback yang didapat dari para pemustaka yang menggunakan layanan
digital library, apakah pemustaka sudah puas dan terpenuhi kebutuhan
akan informasinya melalui layanan yang diberikan atau belum. Adapun
kerangka berpikir penelitian ialah sebagai berikut:

Perpustakaan Digital di Masa Pandemi


COVID-19

Layanan Perpustakaan Digital

Kelebihan Kekurangan
BAB III
Kepuasan Pemustaka
METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian
Lokasi dalam melakukan penelitian ini terdapat tepatnya di
Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia yang beralamatkan di Jl.
Dr. Setiabudi No.229, Kelurahan Isola, Kecamatan Sukasari, Kota
Bandung, Jawa Barat 40154. Lokasi atau tempat tersebut dipilih sebagai
objek oleh peneliti karena peneliti ingin mengetahui bagaimana kepuasan
pemustaka Perpustakaan UPI dalam menerima pelayanan yang tersedia di
perpustakaan digital UPI. Peneliti melakukan penelitian dengan
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Melihat seberapa efektif layanan yang disediakan oleh Perpustakaan
Digital UPI untuk mencapai kepuasan pemustaka dari perpustakaan
tersebut.
2. Menjaga privasi dari setiap narasumber yang terlibat.
3. Membagi sumber data kedalam beberapa golongan.

B. Bentuk dan Strategi Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Ressefendi (2010: 33)
menyatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian dengan
memanfaatkan observasi, wawancara, ataupun angket dengan fenomena
yang terjadi saat ini berdasarkan subjek yang sedang diteliti. Sedangkan,
menurut Sugiyono (2006: 142) metode deskriptif merupakan metode
menganalisa data dengan mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan
tanpa membuat kesimpulan yang mengeneralisasi.
Pebelitian kali ini menggunakan pendekatan kuantitatif
dikarenakan pengolahan data akan dilakukan oleh peneliti melalui Analisa
kuantitatif. Menurut Sugiyono (2006: 14) Pendekatan kuantitatif
merupakan pencarian data dari suatu realita permasalahan yang ada untuk
membuktikan konsep dan teori yang digunakan.

C. Teknik Pengumpulan Data


Mengenai pengumpulan data selama dilaksanakannya penelitian
berikut beberapa metode yang akan digunakan, diantaranya:
1. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan melakukan pengamatan langsung ke tempat yang menjadi
objek untuk diselidiki (Arikunto, 2006: 124). Dalam hal ini peneliti
akan langsung mengamati fenomena yang ada di Perpustakaan UPI
untuk mengambil data secara rinci mengenai kepuasan pemustaka dan
mengetahui kualitas layanan yang ada.
2. Wawancara
Menurut Sugiyono (2018: h.137-138) wawancara merupakan suatu
dialog antara dua orang ataupun lebih yang dilakukan oleh narasumber
dan pewawancara. Teknik ini dilakukan agar peneliti dapat mengetahui
lebih rinci kepada responden yang lebih kecil jumlahnya.
3. Angket / Kuisioner
Angket adalah suatu Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
memberi kesepakatan pertanyaan tertulis kepada sejumlah responden
untuk dijawab (Sugiyono, 2018: 124). Angket dipilih oleh peneliti
dikarenakan cukup efisien untuk mengumpulkan data dalam skala
yang lebih luas, angket sendiri terbagi menjadi dua yaitu angket
terbuka dan tertutup, pada penelitian kali ini peneliti akan
menggunakan angket tertutup dikarenakan peneliti sendiri telah
menentukan opsi jawabannya, responden hanya tinggal memilih.
D. Validitas Data
Validitas sebuah penelitian tentunya berkaitan dengan bagaimana
seorang peneliti mampu mengukur apa yang seharusnya diukur, validitas
penelitian kuantitatif berdasar pada pandangan yang empiric yang
menekankan kepada bukti, objektivitas, kebenaran, nalar, fakta, dan juga
data numerik (Golafshani, 2003). Alat pengukuran yang umum dogunakan
oleh peneliti dalam penelitian kuantitatif yaitu berupa kuisioner atau
angket, maka dari itu angket/kuisioner perlu disusun dengan baik agar
dapat menjadi instrument yang tepat untuk digunakan pada variabel
penelitian. Dalam hal ini peneliti menggunakan content validity atau bisa
disebut juga validitas isi yang menentukan apakah instrument pertanyaan
yang tersusun telah mencakup keseluruhan objek dan juga subjek yang
hendak diukur. Dalam hal ini pertanyaan-pertanyaan harus diukur
berdasarkan teori dari kepuasan pemustaka serta layanan-layanan yang
tersedia di perpustakaan digital UPI sehingga pertanyaan-pertanyaan
tersebut dapat mewakili landasan teori yang berkaitan dengan topik
penelitian tersebut.
E. Teknik Analisis Data
Analisis kepuasan pemustaka terhadap perpustakaan digital di
Perpustakaan UPI selama masa pandemic Covid-19 akan dilakukan
dengan menggunakan data yang diperoleh dari penyebaran
angket/kuisioner kepada responden yang merupakan civitas akademi UPI
yang menggunakan layanan perpustakaan digital tersebut. Analisis data ini
menggunakan teknik analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif,
dengan menggunakan rumus frekuensi.
F
Rumus frekuensi: P = × 100%
N

P = frekuensi yang sedang dicari presentase


N = jumlah frekuensi atau jumlah responden
F = angka presentase (Arikunto, 2002:146)

F. Tahapan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian akan dilakukan beberapa tahapan
yang memungkinkan agar penelitian berjalan sesuai dengan perencanaan
yang telah disusun.

KEGIATAN Bln Bln Bln Bl Bln Bln


1 2 3 n 5 6
4
A. PERSIAPAN
Studi Pustaka X
Desain data X X X
Penelitian pendahuluan X X
B. PELAKSANAAN
Pengumpulan data X X X X
Rekapitulasi data X X X
Tabulasi data X X X
Analisis data X X X X
C. PENYUSUNAN X
LAPORAN
DAFTAR PUSTAKA

Budiastuti, Dyah & Bandur, Agustinus. (2018). VALIDITAS DAN


RELIABILITAS PENELITIAN Dengan Analisis dengan NVIVO, SPSS dan
AMOS. Mitra Wacana Media: Jakarta.
Rahman, Abdul Saleh. (2014). Pengertian, Manfaat, dan Kelebihan Perpustakaan
Digital. Pengembangan Perpustakaan Diigital. 1-43
Subrata, G.(Oktober, 2009). Perpustakaan Digital. Jurnal Pustakawan
Perpustakaan, 1-11.
Cynthia Johan, R., Hidayat Margana, H., Damayanty., Santika, S., Agung
Yogaswara, T., Wulandari, Y. (2020). OPTIMALISASI LAYANAN
DALAM JEJARING PERPUSTAKAAN UPI MASA BENCANA COVID-
19. EDULIB: Journal of Library and Information Science, Vol.10(1) 84-101.
Nur Asadi, Refita. (2018). ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA
TERHADAP KUALITAS LAYANAN PADA PERPUSTAKAAN
POLITEKNIK BAU-BAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA.
Suharso, P., Putri Arifiyana, I., Dewi Wasdiana, M. (2020). Layanan
Perpustakaan Perguruan Tinggi dalam Menghadapi Pandemi Covid-19.
ANUVA, Vol.4 (2) 271-286.
Tri Novianti, H., Indah Mindarti, L., Hermintatik. PENGARUH KUALITAS
PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PEMUSTAKA (Studi pada
Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Malang). Jurnal Administrasi Publik,
Vol.3 (5) 789-794.

Anda mungkin juga menyukai