Unit : 01
Syukur alhamdulillah merupakan satu kata yang sangat pantas penulis ucapkan kepada
Allah STW, yang karena bimbingannyalah maka penulis bisa menyelesaikan sebuah makalah
yang berjudul “ Perpustakaan Digital “.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu sehingga
menghasilkan karya yang bisa dipertanggung jawabkan hasilnya. Saya mengucapkan
terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu saya dalam menghadapi berbagai
tantangan dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.Oleh
karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ......................................................................................
B. Saran ................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Sulistyo Basuki “Perpustakaan adalah sebuah ruang, bagian sebuah gedung
ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang
biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk
dijual”. Pada dasarnya perpustakaan berasal dari bahasa inggris (Library) dan bahasa latinnya
Libri artinya “buku”. Dan perpustakaan juga mencakupi koleksi-koleksi, penyimpanan, dan
juga pemakai. Perpustaakaan jantungnya pendidikan , juga sebagai pusat sumber informasi
bagi seluruh masyarakat.
Di era gelobalisasi dan kemajuan teknologi dalam bidang informasi, penemuan jaringan
internet serta informasi digital, telah memberikan dampak positif yang sangat besar dalam dunia
perpustakaan. Salah satu bentuk kemajuan perpustakaan di bidang teknologi informasi adalah
pembangunan perpustakaan digital.
Qalyubi (Qalyubi, 2007) menjelaskan bahwa perpustakaan digital adalah penerapan atau
penggunaan teknologi digital untuk memperoleh, menyimpan, melestarikan, dan menyediakan
akses terhadap informasi dan materi-materi yang diterbitkan dalam bentuk digital atau
didigitalisasikan dari bentuk tercetak, audio visual, dan bentuk-bentuk lainnya. 1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dapat dijabarkan rumusan masalah
sebagai berikut :
1
Siti Wahdah, Pustaka Karya: Jurnal Ilmiah Ilmu Perpustakaan dan Informasi Vol. 8 No. 2, Desember 2020
4
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuaraikan dapat dijabarkan tujuan sebagai
berikut:
BAB II
PEMBAHASAN
Perpustakaan digital itu sendiri tidak berdiri sendiri, melainkan terkait dengan sumber-
sumber lain dan pelayanan informasinya terbuka bagi pengguna diseluruh dunia. Layanan atau
dalam bahasa inggrisnya service merupakan bagian yang terpenting dalam mengembangkan
perpustakaan. Karena perpustakaan yang berkualitas dapat dilihat dari layanan yang tersedia
diperpustakaan tersebut.
Hal ini pelayanan didalam perpustaakaan sudah sangat penting untuk memenentukan
mutu, dan meningkatkan kualitas mahasiswa dalam belajar, salah satunya adalah alat pendukung
proses belajar, dengan adanya layanan perpustakaan digital sangat berpengaruh dalam proses
belajar mahasiswa karena adanya layanan perpustakaan digital bisa mempermudah mahasiswa
2
Siti Wahdah, Pustaka Karya: Jurnal Ilmiah Ilmu Perpustakaan dan Informasi Vol. 8 No. 2, Desember 2020
5
dalam mencari materi serta informasi, dan juga adanya layanan perpustakaan digital itu tidak
hanya mendukung aktivitas belajar mahasiswa saja akan tetapi dengan adanya perpustakaan digital
mahasiswa juga dapat mengakses materi dari beberapa jurnal, karya ilmiah serta dari beberapa
skripsi yang terdapat di perpustakaan digital tersebut.
Perpustakaan digital juga bukan hanya bisa membantu di kalangan mahasiswa saja akan
tetapi sangat membantu para dosen untuk mencari bahan ajar serta aktivitas lainya. Dalam proses
belajar mengajar perpustakaan digital berperan sebagai pendukung yang menyediakan materi
belajar. Perpustakaan digital dibutuhkan khususnya pada tahap dimana pengguna perpustakaan
(pendidik atau pengajar) melakukan pencarian sumber belajar sebagai modal untuk membentuk
dalam mencari pengetahuan baru.
Perpustakaan yang menyajikan koleksi atau materi yang bersifat digital memberikan suatu
kemudahan akses jrak jauh.
3
Yuyun Widayanti (PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DIGITAL) :131-132
6
c. Murah (cost-effective)
Koleksi dalam bentuk digital sangat efektif dan efisien. Perputakaan digital memiliki
peluang besar untuk memiliki dan menyimpan berjuta-juta informasi tanpa
kekhawatiran akan kekurangan tempat. Selain itu, peestarian koleksi berupa digital
sangat mudah dilakukan karena penggandaannya sangat praktis dan tidak
membutuhkan banyak biaya dan waktu.
Pada perpustakaan digital, setiap pengaduan atau pertanyaan yang diajukan oleh
pemakai perpustakaan akan langsung dijawab oleh sistem yang digunakan dalam
digital library.
f. Jaringan global
Salah satu bentuk jaringan global adalah pemnfaatan akses internet. Pengguna dapat
melakukan penelusuran dan komunikasi jarak jauh dalam rangka mendapatkan
informasi.
7
C. Masalah dan isu perpustakaan digital Perpustakaan
Adanya peluang terkait keberadaan perpustakaan digital di masa pandemi ini memang
sangat memungkinkan bagi keberlangsungan dunia pendidikan. Akan tetapi, tidak dipungkiri
perpustakaan digital juga memiliki tantangan yang harus dihadapi serta diantisipasi seperti
beberapa hal di bawah ini:
Adanya kemajuan teknologi informasi pada masa pandemi yang masih mewabah ini
mendapat tujuan yang beragam dari kalangan masyarakat khususnya di Indonesia. Perubahan
sosial dan kebiasaan perilaku seperti belajar-mengajar juga secara perlahan harus disesuaikan
dengan keadaan yang ada saat ini. Memanfaatkan layanan perpustakaan digital,Sumber Daya
Manusia (SDM) menjadi komponen utama yang dirasa perlu diprioritaskan dalam kemampuan
bidang teknologi informasi. Hal ini berkaitan dengan proses pemanfaatan dalam mengakses
perpustakaan digital.Permasalahannya yaitu tidak semua individu sebagai pemustaka mampu
untuk memanfaatkan perangkat teknologi informasi. Kondisi yang sedemikian tersebut disebut
dengan kesenjangan digital. Artinya bahwa terdapat gap antara individu yang mampu
menggunakan perangkat teknologi dan individu yang belum sepenuhnya mampu untuk
menggunakan perangkat teknologi. Untuk itu pihak perpustakaan harus mampu membaca situasi
tersebut dengan cara menyediakan user interface perpustakaan digital yang friendly untuk semua
kalangan masyarakat. Hal tersebut merupakan tanggung jawab perpustakaan untuk menjamin
tersedianya perpustakaan digital yang dapat mudah dimanfaatkan dan diakses oleh para
pemustaka.4
4
Rheza Ega Winastwan,( PELUANG DAN TANTANGAN PERPUSTAKAAN DIGITAL DI MASA PANDEMI COVID-19) Vol 5
No 2 Tahun 2021:
8
2. Rawan Akan Tindakan Cybercrime
Perpustakaan digital sebagai sarana yang tengah berkembang dan termasuk ke dalam dunia
Cyberspace yang memuat penyimpanan data dan informasi berupa koleksi buku digital, suara,
gambar, maupun video dalam format elektronik dan proses penyebarluasan informasi tersebut
dilakukan dengan menggunakan jaringan komputer memiliki tantangan bagi pustakawan.
Tantangan tersebut yaitu mengenai cara bagaimana melindungi dan menjamin keamanan koleksi
dari berbagai gangguan yang mungkin dapat terjadi pada perpustakaan digital.
Di perpustakaan pada umumnya, kejahatan yang mungkin terjadi termasuk pencurian,
kegagalan mengembalikan koleksi, perusakan buku, dan lain-lain. Oleh karena itu, kemungkinan
kejahatan yang dilakukan di perpustakaan digital dapat terjadi dengan menggunakan perangkat
komputer atau perangkat yang menyediakan akses ke perpustakaan digital online. Dan resiko
untuk menangkap pelaku kejahatan tersebut juga kecil kemungkinan karena cakupan akses
perpustakaan digital sangatlah luas. Berbagai koleksi yang tersedia secara digital di perpustakaan
digital menjadi sasaran para penjahat dunia maya. Selain itu, data pengguna, data pengumpulan,
dan data keamanan juga menjadi sasaran penjahat dunia maya. Terdapat berbagai cara yang dapat
dilakukan para pelaku dalam melakukan kejahatannya tersebut agar terlaksana. Cara-cara atau
modus terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi informasi pada era teknologi.
Akan tetapi, jika ditelaah lebih mendalam bentuk kejahatan terhadap perpustakaan digital memiliki
banyak kesamaan dengan kejahatan yang terjadi pada perpustakaan pada umumnya. Terdapat
empat macam bentuk dalam kejahatan buku dan perpustakaan, yaitu:
- pencurian
- mengubah
- merusak/menghancurkan
- peminjaman yang tidak sah
9
3. Permasalahan Hak Cipta
Hak cipta menjadi salah satu tantangan yang besar dalam ranah dunia perpustakaan digital
dan pengawasannya masih cukup sulit untuk dilaksanakan karena masih belum ada payung hukum
secara resmi yang menaungi (Noprianto, 2018). Namun,jika berbicara mengenai hak cipta pada
koleksi tercetak, hal tersebut telah diatur pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28
tahun 2004 pasal 47, diuraikan bahwa perpustakaan hanya diperkenankan membuat 1 (satu)
salinan dan perpustakaan harus menjamin bahwa salinan yang ada tersebut hanya dipergunakan
untuk kepentingan penelitian dan pendidikan. Dengan memahami undang undang ini, sebagai
pengguna maupun pengelola perpustakaan dalam konteks digital dalam menggunakan hasil karya
orang lain hendaknya bijak dan menggunakan koleksi yang telah disediakan dengan sewajarnya.
Mengingat saat ini perkembangan dan pembangunan perpustakaan digital dirasa menjadi salah
satu inovasi yang sangat memungkinkan bagi perpustakaan maupun lembaga dan institusi lainnya
ditengah virus Covid-19 yang masih mewabah.
4. Anggaran
Untuk membangun sebuah perpustakaan digital diperlukan infrastruktur untuk menunjang
sistem perpustakaan digital. Setidaknya terdapat beberapa komponen yang diperlukan untuk
perpustakaan digital yaitu
(1) hardware, yang terdiri dari komputer dan scanner dan
(2) yang digunakan untuk mengoperasikan daripada hardware tersebut (Widayanti,2015).
Spesifikasi yang dibutuhkan dari masing-masing perangkat tersebut tentunya harus yang
memadai dari segi kapasitas penyimpanan dan lain-lainnya. Mengingat ada beberapa infrastruktur
berupa komponen yang perlu disiapkan, maka dari itu diperlukan anggaran yang tidak sedikit.
Anggaran merupakan tantangan dari penyelenggaraan perpustakaan digital ini karena tidak
semuaperpustakaan khususnya di Indonesia yang memiliki anggaran yang cukup dalam
membangun perpustakaan digital. Kompleksnya permasalahan diperpustakaan, menjadikan
pengelola perpustakaan harus bijak terhadap pemanfaatan anggaran yang tersedia dan harus cermat
terhadap urgensi yang perlu didahulukan terlebih dahulu.
10
KESIMPULAN
perpustakaan digital adalah sebuah sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak,
koleksi elektronik, staf pengolah, pengguna, organisasi, mekanisme kerja, serta layanan yang
memanfaatkan berbagai teknologi informasi. Perpustakaan digital memainkan peran penting
dalam mendukung proses belajar dan mengajar, memberikan akses mudah, murah, dan efisien
terhadap informasi serta memungkinkan layanan jarak jauh. Namun, perpustakaan digital juga
menghadapi beberapa tantangan, seperti kesenjangan digital dalam akses, ancaman cybercrime,
permasalahan hak cipta, dan kendala anggaran dalam pengembangannya. Oleh karena itu,
pengelola perpustakaan digital harus bijak dalam mengatasi tantangan tersebut untuk memastikan
pelayanan yang optimal kepada pengguna.
DAFTAR PUSTAKA
Siti Wahdah, Pustaka Karya: Jurnal Ilmiah Ilmu Perpustakaan dan Informasi Vol. 8 No. 2,
Desember 2020
11