Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

JARINGAN PERPUSTAKAAN DIGITAL DI INDONESIA

Disusun Oleh :

1. Tiara Khairunnisa (2030403048)

2. Cantika Tasti Oktarisa (2030403049)

3. M Lukman Hakim (2030403078)

Dosen Pengampu :

WAHFIUDDIN RAHMAD HARAHAP,S.Pd., MA

PRODI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH

PALEMBANG

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya, terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan
judul "Jaringan Perpustakaan Digital Di Indonesia".

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Jaringan
Informasi. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang kepada pak Wahfiuddin
Rahmad Harahap, S.Pd., MA selaku dosen pengampu mata kuliah dan kepada segenap pihak
yang sudah memberikan bimbingan serta arahan selama proses penulisan makalah ini.
Penulis menyadari jika terdapat banyak kekurangan didalam penulisan makalah ini, maka
dari itu penulis mengharapkan sebuah kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Palembang, 15 November 2022

Kelompok 9

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………... 1

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………..… 2

1.3 Tujuan ……………………………………………………………………….….... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Jaringan Perpustakaan Digital …………………….…………………. 3

2.2 Digital Library Network (IDLN) …............................................................................ 3

2.3 Spektra Virtual Libarary (SVL) ………………………………………………..... 6

2.4 Garba Rujukan Digital Indonesia (Garuda) ….……………………………...…… 9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan …………………………………………………………..…………. 11

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………….. 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi berdampak pada perpustakaan. Dengan


dibangunnya masyarakat informasi ini, fungsi perpustakaan sebagai infrastruktur
informasi berubah sangat pesat. Secara khusus aktivitas pencarian telah berubah.
Perpustakaan digital adalah sistem untuk menuju Komunitas Informasi Dunia.
Namun, karena sistem ini memiliki banyak faktor yang bersifat eksperimental,
disarankan untuk mulai melakukan apa yang mungkin, langkah demi langkah, dan
berusaha untuk mendapatkan hasil yang jelas setiap tahun.

Seolah-olah kita akan mengambil lompatan, langsung ke perpustakaan


digital. Tapi apa yang benar-benar kita lakukan adalah melakukan apa yang
mungkin. Pembangunan perpustakaan digital sebenarnya membutuhkan biaya
yang tidak sedikit, mulai dari penyediaan fasilitas katalog digital, pencarian
informasi melalui CD-ROM, fasilitas belajar mandiri, multimedia, dan
komunikasi elektronik. Seperti disebutkan tersebut, kehadiran teknologi ini
berdampak pada perpustakaan. Salah satu ciri dari keberadaan perpustakaan
digital, yaitu fasilitas pencarian katalog digital inilah yang akan kita gunakan
untuk membangun jaringan perpustakaan digital.

Dan kita telah mengenal dan menggunakan Internet. Bagi sebagian orang
di Indonesia, internet bahkan sudah menjadi kebutuhan. Mereka mencari
informasi, berkomunikasi, dan bekerja di Internet. Ini merupakan indikasi bahwa
pengguna akan dapat menggunakan sistem elektronik yang dibuat di jaringan
perpustakaan. Kehadiran komputer dengan jaringan komunikasi di dalamnya
memungkinkan perpustakaan tidak hanya mengotomatisasi kegiatan dan
menyimpan data internal, tetapi juga memungkinkan akses informasi yang tidak
tersedia secara fisik di perpustakaan yang kemudian mengubah konsep dan bentuk
perpustakaan baru di masa depan, yang dikenal sebagai perpustakaan digital.

1
Jaringan perpustakaan digital di Indonesia telah berkembang sejak tahun
2000-an dengan munculnya beberapa jaringan perpustakaan seperti IDLN,
Perpustakaan Digital Ganesha, Perpustakaan Virtual SPECTRA, dan yang terbaru
Garuda (Garba Referensi Digital). Dalam perkembangannya banyak dijumpai
kendala non teknis dan teknis. Oleh karena itu, mengembangkan jaringan
perpustakaan digital di Indonesia memerlukan kerja keras, semangat berbagi dan
semangat mencerdaskan kehidupan bangsa agar jaringan perpustakaan digital di
Indonesia dapat bertahan selamanya sehingga benar-benar dapat menjadi sumber
informasi bagi masyarakat.

Berdasarkan uraian tersebut penulis ingin membuat makalah mengenai


jaringan perpustakaan digital di Indonesia baik mencakup Indonesia digital library
network (IDLN), Spectra virtual library (SVL), Garuda (garda rujukan digital
indonesia). Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca agar mengetahui jaringan perpustakaan digital di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian jaringan perpustakaan digital?

2. Bagaimana jaringan perpustakaan digital di Indonesia?

3. Apa itu Indonesia digital library network (IDLN)?

4. Apa itu Spectra virtual library (SVL)?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian jaringan perpustakaan digital.

2. Untuk mengetahui jaringan perpustakaan digital di Indonesia.

3. Untuk mengetahui mengenai Indonesia digital library network (IDLN).

4. Untuk mengetahui mengenai Spectra virtual library (SVL).

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Jaringan Perpustakaan Digital

Ada berbagai definisi jaringan tetapi di perpustakaan istilah jaringan


mengacu pada perangkat keras, perangkat lunak, proyek, entitas, dan sistem
komunikasi. Jaringan perpustakaan adalah kumpulan perpustakaan yang melayani
sejumlah instansi, instansi atau lembaga atau melayani berbagai instansi yang
berada di bawah yurisdiksi tertentu dan menyediakan sejumlah layanan sesuai
dengan rencana terpadu untuk mencapai tujuan bersama. 1 Perpustakaan digital
adalah sebuah sistem yang terdiri dari perangkat hardware dan software, koleksi
elektronik, staf pengelola, pengguna, organisasi, mekanisme kerja, serta layanan
dengan memanfaatkan berbagai jenis teknologi informasi.2

Jaringan perpustakaan digital adalah konektivitas perpustakaan digital


berbasis world wide web (www) yang dibangun untuk mengumpulkan sumber
daya informasi, mengelola, dan menyebarkannya untuk penggunaan bersama.
Jaringan ini mengutamakan distribusi layanan informasi berbasis internet.
Bangunan fisik perpustakaan tidak ada dalam kehidupan nyata dan koleksi tidak
terdiri dari tumpukan fisik buku, tetapi terdiri dari bahan-bahan perpustakaan dari
berbagai perpustakaan yang terpisah dan dikelola dalam ruang virtual
menggunakan komputer dan jaringan internet. Oleh karena itu, perpustakaan
digital disebut juga perpustakaan virtual.3

2.2 Digital Library Network (IDLN)

1
Sulistyo-Basuki. 1992. Kerjasma dan Jaringan Perpusatakaan. Universitas Terbuka :
Jakarta
2
Abdul Rahman Saleh. 2014. Perpustakaan Digital: Modul Unniversitas Terbuka,
Jakarta.
3
Dyah Puspitasari, Endang Fitriyah Mannan, Nove E. Variant Anna. 2014. Kerjasama
Dan Jaringan Perpustakaan Antara Indonesia-Malaysia Library Cooperation And Networking.
Vol. 1, No. 2, diakses dari https://ejournal.upi.edu/index.php/edulib/article/view/1128/0

3
Ismail Fahmi, pemerhati perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia
bersama beberapa rekan mendirikan Indonesia Digital Library Network (IDLN).
Saat ini IDLN masih merupakan forum yang terbuka, longgar, dan tidak ada lagi
format formal untuk menyusun dan menjalankan program layanan perpustakaan
digital. IDLN dirancang untuk menjadi komunitas yang didukung oleh Sistem
Terbuka. Dalam waktu dekat, IDLN akan melakukan beberapa kegiatan yang
bertujuan untuk memberikan manfaat dan keuntungan sebesar-besarnya kepada
mitra dan anggota IDLN. Aktivitas ini dibagi ke dalam tiga kelompok , yaitu:

a. Pengembangan tools dan sistem,

b. Pengumpulan dan penyebaran pengetahuan bangsa Indonesia (collecting


and propagating nation's knowledge),

c. Pengumpulan dan penyebaran pengetahuan Universal (eksternal)


(collecting and propagating external knowledge).

IDLN mempunyai beberapa ide dan program yang menarik tentang open
resource:

a. Membangun Gateway ke arah jaringan Open Archive Initiatives (Jaringan


Digital Library Global). Membangun Service Provider dari koleksi digital
library institusi-institusi yang tergabung dalam Open Archive Initiatives.
IDLN membangun gateway data yang mengijinkan berbagi koleksi digital
dari beberapa institusi dan menyajikannya dalam situs IDLN.

b. Membangun Koleksi Free-Article dari Internet Bekerja sama dengan


Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri. Selain melalui OAI, IDLN juga
dapat memanfaatkan jaringan dengan para mahasiswa Indonesia yang kini
sedang belajar di luar negeri. Ini digunakan untuk membantu mahasiswa di
Indonesia dalam mendapatkan full-teks artikel dan jurnal yang diperlukan,
yang tidak didapatkan di dalam negeri.

c. Studi tentang Kemungkinan Melanggan Jurnal Elektronik secara Bersama-


sama. Sangat sedikit perguruan tinggi di Indonesia yang mampu
berlangganan jurnal elektronik. Padahal, untuk menghasilkan lulusan yang

4
berkualitas, diperlukan banyak sumber informasi agar para lulusan
memiliki tingkat melek informasi yang tinggi. Untuk itu, akan dilakukan
studi terlebih dahulu mengenai kemungkinan melanggan jurnal elektronik
secara bersama-sama.

IDLN telah mewujudkan sebuah network pertama yang dibangun


dalamnya. Network ini disebut dengan GDL-Network. Sifatnya adalah
eksperimental, dengan koleksi yang jenisnya bermacam-macam. Mulai dari
artikel, jurnal, proceeding, TA, tesis, disertasi, dan sebagainya bercampur dalam
sebuah Network. GDL-Network sudah beroperasional sejak Juni 2001 dan kondisi
saat ini dapat dilihat di http://gdlhub.indonesiadln.org/4

Ada delapan spektrum aktivitas untuk sukses di era Internet Ekonomi yang
didasari oleh The Eight Cs yang ditawarkan IDLN, yaitu:

a. Culture: Membangun budaya berbagi pengetahuan.

b. Capacity: Membangun infrastruktur digital library.

c. Content: Mengelola local content dan excellent expertise.

d. Connectivity: Integrasi ke jaringan IDLN melalui internet.

e. Community: Secara efektif menggunakan email untuk masuk dalam


komunitas.

f. Cooperation: Membangun kerjasama dengan pemerintah, institusi


pendidikan, bisnis, NGO, masyarakat sipil, organisasi internasional, dan
lain-lain.

g. Commerce: Membuka layanan informasi kepada masyarakat secara saling


menguntungkan.

h. Capital: Mencapai kondisi self-sustainable.

4
Alif Muttaqin. 2004. IDLN: Indonesia Digital Library Network Alif Muttaqin Infotek
Digital Journal Al-Manär, Edisi 1, diakses dari http://mirror.unpad.ac.id/orari/library/cd-al-
manaar-digilib/bahan/3.%20INFOTEK/2.%20REVIEW%20WEBSITE/7-idln.pdf

5
Dalam perkembangannya diharapkan kerjasama yang terbentuk dapat
mewujudkan impian open-resource meliputi :

a. akses ke database koleksi digital library partner di dalam negeri (dilakukan


melalui pengembangan layanan informasi bersama);

b. akses ke database koleksi digital library institusi di luar negeri yang


tergabung dalam Open Archive Initiative (seperti Library of Congress,
MIT, Virginia Technology dan lainnya, khususnya koleksi tesis dan
disertasi);

c. dapat saling memanfaatkan reputasi kolektif untuk meningkatkan


pengelolaan dan pemanfaatan pengetahuan bagi institusi masing-masing;

d. mendapatkan dukungan sistem, teknologi, dan komunitas dalam


membangun dan mengembangkan digital library;

e. secara bersama-sama dapat mengupayakan langganan jurnal elektronik


internasional untuk melayani kebutuhan.

Dalam situs ini juga terdapat beberapa artikel seputar ide perlunya
Community of Practice (CoP). Ia adalah sebuah grup orang-orang yang secara
informal berada dalam ikatan untuk berbagi pengalaman, keahlian, dan hasrat
untuk bekerjasama. CoP ini merupakan sebuah elemen kelompok terkecil dalam
sebuah organisasi yang berbasis ilmu pengetahuan (Organizational Learning).

IDLN mutlak dipandang perlu untuk membangun CoP karena membangun


sebuah sistem digital library yang berbasis knowledge management di sebuah
institusi bukan sekedar melakukan instalasi software digital library, training,
entry data, dan sharing content ke jaringan. Tetapi, kalau ingin serius mengelola
informasi, memanfaatkan pengetahuan, dan sukses karenanya, setidaknya setiap
partner perlu melakukan delapan aktifitas penting (based on The Eights Cs).5

2.3 Specktra Virtual Library (SVL)

5
Ismail Fahmi. 2000. Peluncuran Ganesha Digital Library ITB: pers release, disampaikan
dalam “Seminar Internasional Digital Library Network"

6
SPEKTRA Virtual Library adalah jaringan perpustakaan pengguna
software New SPEKTRA yang secara resmi berjejaring sejak tahun 1999. 
Disebut 'virtual' karena SVL (Spektra Virtual Library) menggunakan internet baik
sebagai jaringan kerjasama bagi para anggotanya dan juga karena menyediakan
layanan perpustakaan secara virtual bagi pengguna dunia maya.6

Spektra dikembangkan dengan menggunakan perangkat keras dan


perangkat lunak.7

a) Perangkat Lunak

 Sistem Operasi

Sistem Operasi yang dipakai untuk membuat SPEKTRA


adalah SCO UNIX System V Release 4.0. Sistem ini dipilih
dengan alasan:

1) Memungkinkan pengembangan pemakaian jaringan baik


dalam perpustakaan, antar unit di UK Petra maupun
instansi lain di luar UK Petra.

2) Memiliki sistem keamanan yang baik (tidak mudah


terserang virus, tidak mudah dimasuki oleh pemakai yang
tidak berwenang).

3) Mempunyai portabilitas tinggi dalam pengembangan


perangkat keras.

 Sistem Manajemen Database

Sistem manajemen [database] (DBMS) yang dipakai adalah


ORACLE RDBMS versi 7.0. DBMS ini dipilih dengan alasan:
6
Dian Wulandari. 2012. Jaringan Perpustakaan Digital di Indonesia: Hambatan dan
Wacana Pengembangannya. Magazine Visi Pustaka Vol 14 No 1. Diakses dari :
https://www.perpusnas.go.id/magazine-detail.php?lang=en&id=8221#:~:text=Spektra%20Virtual
%20Library%20terbentuk%20dari,resmi%20berjejaring%20sejak%20tahun%201999
7
Arlinah I.R. SPEKTRA : Sistem Informasi Perpustakaan UK Petra (sautu landasan bagi
pembangunan Perpustakaan Tanpa Dinding. Diakses dari : https://adoc.pub/spektra-sistem-
informasi-perpustakaan-uk-petra-suatu-landasa.html

7
1) keamanan data lebih terjamin.

2) dapat berhubungan baik dengan DBMS lain maupun


dengan bahasa pemrograman lain.

3) mempunyai portabilitas tinggi (portable dengan hampir


semua sistem operasi dan perangkat keras).

4) mampu menangani database dalam skala besar yang banyak


dituntut oleh perpustakaan, baik dalam menangani jumlah
koleksi yang masuk maupun menangani proses sirkulasi
perpustakaan.

 Bahasa Pemrograman

Bahasa yang dipakai dalam pembuatan program adalah


bahasa C dengan pre-compiler PROC, dengan alasan Bahasa C
adalah bahasa yang digunakan untuk pembuatan ORACLE dan
juga dipergunakan untuk pembuatan UNIX, sehingga mempunyai
kompatibilitas yang tinggi dengan ORACLE maupun UNIX

 Format Data Bibliografis

Format yang dipakai dalam menyimpan data bibliografis


adalah Indomarc. Format ini dipakai karena format ini adalah
format standar dari data bibliografis yang dipakai oleh Indonesia
untuk memungkinkan pertukaran data bibliografis antar
perpustakaan dengan mudah.

b) Perangkat Keras

Dari awal pemanfaatannya, SPEKTRA mempergunakan server


dengan prosesor 486DX-50 yang dioperasikan selama 24 jam perhari
dengan kapasitas memori 32 Mbyte, serta dilengkapi dengan hard-disk
SCSI sebesar 1 Gbyte dan tape back up. Saat ini server telah
dikembangkan kearah penggunaan Pentium 200, dengan kapasitas memori
sebesar 64 Mbyte, serta hard disk sebesar 2 Gbyte.

8
Tujuan dari lahirnya SPEKTRA Virtual Library adalah:

 Untuk membantu perpustakaan (institusi atau individu) untuk


meningkatkan sistem manajemen perpustakaan untuk pendidikan masa
depan di Indonesia.

 Untuk mendorong setiap lembaga (termasuk penggunaan pribadi) untuk


berbagi informasi kepada orang lain dan menciptakan komunitas belajar di
Indonesia. Informasi yang dapat dibagikan tidak metadata saja, tetapi juga
format teks penuh. Semua orang dapat membaca jurnal, penelitian,
kandungan lokal dari berbagai instansi bahkan dari daerah terpencil
melalui internet.8

2.4 Garba Rujukan Digital Indonesia (GARUDA)

Garuda (Garba Rujukan Digital) adalah portal penemuan rujukan ilmiah


Indonesia yang merupakan titik akses terhadap karya ilmiah yang dihasilkan oleh
akademisi dan peneliti Indonesia.9 Garuda (Garba Rujukan Digital) dikembangkan
sebagai portal yang mengintegrasikan data karya ilmiah dari perpustakaan-
perpustakaan di Indonesia. Garuda berfungsi sebagai sebuah portal pencari yang
dapat menghubungkan pengguna dengan sumber-sumber karya ilmiah yang ada di
Indonesia. Jenis konten yang ada di dalam Garuda antara lain skripsi, tesis,
disertasi, laporan penelitian, makalah jurnal dan berbagai sumber informasi karya
ilmiah lainnya.10
8
Dian Wulandari. 2012. Jaringan Perpustakaan Digital di Indonesia: Hambatan dan
Wacana Pengembangannya. Magazine Visi Pustaka Vol 14 No 1. Diakses dari :
https://www.perpusnas.go.id/magazine-detail.php?lang=en&id=8221#:~:text=Spektra%20Virtual
%20Library%20terbentuk%20dari,resmi%20berjejaring%20sejak%20tahun%201999
9
Dian Wulandari. 2012. Jaringan Perpustakaan Digital di Indonesia: Hambatan dan
Wacana Pengembangannya. Magazine Visi Pustaka Vol 14 No 1. Diakses dari :
https://www.perpusnas.go.id/magazine-detail.php?lang=en&id=8221#:~:text=Spektra%20Virtual
%20Library%20terbentuk%20dari,resmi%20berjejaring%20sejak%20tahun%201999
10
Rizal Fathoni Aji. 2010. Pengembangan Garuda (Garba RUJUKAN Digital) Sebagai
Sumber Rujukan Karya Ilmiah di Indonesia. Yogyakarta : Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
Informasi 2010 (SNATI 2010).

9
Dalam Panduan Kontributor (2009) disebutkan bahwa Garuda memiliki
visi menjadi acuan utama informasi ilmiah dan referensi umum mengenai
Indonesia. Selanjutnya untuk mewujudkan visi tersebut Garuda mempunyai misi
sebagai berikut:11

a) meningkatkan minat baca masyarakat.

b) meningkatkan akses terhadap informasi dan pengetahuan mengenai


Indonesia.

c) Menyediakan layanan informasi bagi ilmuwan, peneliti dan pembelajar.

d) mendorong kolaborasi penelitian.

e) mendorong kegiatan penelitian bertaraf internasional.

f) menghindari plagiasi karya ilmiah dan duplikasi kegiatan penelitian.

Adapun tujuan pengembangan portal Garuda adalah :

a) Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan informasi umum dan


ilmiah yang dapat diakses dengan cepat.

b) Membangun jaringan perpustakaan digital di Indonesia.

c) Menggalakkan kegiatan berbagi pengetahuan (“knowledge sharing”) antar


komunitas di Indonesia.

d) Meningkatkan visibilitas kekayaan intelektual lokal (“local content”)


Indonesia di arena internasional.

e) Menghasilkan sarana untuk memudahkan pencegahan plagiarism.

11
Khayatun dan Sri Rahayu. Peran Perpustakaan IPB Sebagai Kontributor Portal Garuda
(Garba Rujukan Digital). Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 10 No. 2.

10
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Jaringan perpustakaan digital adalah konektivitas perpustakaan digital


berbasis world wide web (www) yang dibangun untuk mengumpulkan sumber
daya informasi, mengelola, dan menyebarkannya untuk penggunaan bersama.
Jaringan ini mengutamakan distribusi layanan informasi berbasis internet. Oleh
karena itu, perpustakaan digital disebut juga perpustakaan virtual. Jaringan
perpustakaan digital di Indonesia diantaranya: Digital Library Network (IDLN),
Spektra Virtual Libarary (SVL), dan Garba Rujukan Digital Indonesia (Garuda).

11
DAFTAR PUSTAKA

Aji, Rizal Fathoni. 2010. Pengembangan Garuda (Garba RUJUKAN Digital)


Sebagai Sumber Rujukan Karya Ilmiah di Indonesia. Yogyakarta : Seminar
Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2010 (SNATI 2010).

Fahmi, Ismail. 2000. Peluncuran Ganesha Digital Library ITB: pers release,
disampaikan dalam “Seminar Internasional Digital Library Network"

I.R, Arlinah. SPEKTRA : Sistem Informasi Perpustakaan UK Petra (sautu


landasan bagi pembangunan Perpustakaan Tanpa Dinding. Diakses dari :
https://adoc.pub/spektra-sistem-informasi-perpustakaan-uk-petra-suatu-
landasa.html

Khayatun dan Sri Rahayu. Peran Perpustakaan IPB Sebagai Kontributor Portal
Garuda (Garba Rujukan Digital). Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 10 No. 2.

Muttaqin, Alif. 2004. IDLN: Indonesia Digital Library Network Alif Muttaqin
Infotek Digital Journal Al-Manär, Edisi 1. Diakses dari
http://mirror.unpad.ac.id/orari/library/cd-al-manaar-digilib/bahan/
3.%20INFOTEK/2.%20REVIEW%20WEBSITE/7-idln.pdf

Puspitasari, Dyah, Endang Fitriyah Mannan, Nove E. Variant Anna. 2014.


Kerjasama Dan Jaringan Perpustakaan Antara Indonesia-Malaysia Library
Cooperation And Networking. Vol. 1, No. 2. Diakses dari
https://ejournal.upi.edu/index.php/edulib/article/view/1128/0

Saleh, Abdul Rahman Saleh. 2014. Perpustakaan Digital: Modul Unniversitas


Terbuka, Jakarta.

Sulistyo-Basuki. 1992. Kerjasma dan Jaringan Perpusatakaan. Universitas


Terbuka : Jakarta.

Wulandari, Dian. 2012. Jaringan Perpustakaan Digital di Indonesia: Hambatan


dan Wacana Pengembangannya. Magazine Visi Pustaka Vol 14 No 1. Diakses

12
dari : https://www.perpusnas.go.id/magazinedetail.php?
lang=en&id=8221#:~:text=Spektra%20Virtual%20Library%20terbentuk
%20dari,resmi%20berjejaring%20sejak%20tahun%201999

13

Anda mungkin juga menyukai