I. PENDAHULUAN
Perpustakaan. Mungkin yang tergambar dalam pikiran kita sebuah ruangan atau
gedung yang penuh rak-rak dan buku-buku, disana-sini terlihat tulisan ‘harap tenang’.
Kemudian di salah satu sudut terlihat seseorang atau beberapa petugas yang berkacamata
sedang membaca atau memeriksa data sambil sesekali mengawasi pengunjung atau
anggota di sekitarnya. Di meja panjangnya terlihat buku tamu dan buku-buku katalog
yang telah usang bukan karena lama, tetapi akibat sering di bolak-balik pengunjung dan
berbagai kertas prosedural dari perpustakaan tersebut. Gambaran sebuah tempat yang
jauh dari keramaian yang cocok untuk belajar, berinspirasi dan menenangkan diri.
Mungkin inilah yang disebut dengan perpustakaan tradisional. Dan keberadaannya masih
banyak di sekitar kita terutama di daerah, walaupun mereka jauh dari kota tetapi patut
diacungi jempol karena mempunyai fasilitas ilmu untuk dibaca demi investasi kemajuan
generasi di masa mendatang.
Kenyataan bahwa pada era informasi abad ini, teknologi informasi dan
komunikasi atau TI (Teknologi Informasi) telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari kehidupan global. Oleh karena itu, hampir setiap lembaga termasuk perpustakaan
berlomba untuk mengintegrasikan “TI” guna membangun dan memberdayakan civitas
akademikanya berbasis pengetahuan agar dapat bersaing dalam era global. Pemanfaatan
kehadiran TI ini dirasakan sangat penting karena eksistensinya memberikan banyak
manfaat. Di samping itu, penyebaran informasi menggunakan TI ini jauh lebih efektif dan
efisien. Perpustakaan memanfaatkan teknologi informasi dalam upaya mengelola serta
memberikan pelayanan kepada pengguna perpustakaan.
Perpustakaan Hibrida merupakan perpaduan antara perpustakaan tradisional dan
perpustakaan yang memanfaatkan teknologi informasi. Tidak dapat dipungkiri
keberadaan koleksi bahan tercetak seperti buku, majalah, koran, jurnal, dan semacamnya
masih sangat dibutuhkan keberadaannya. Namun, kemajuan teknologi komputer
khususnya dalam dunia perpustakaan sangat membantu dalam proses pelaksanaan tugas-
tugas pustakawan (otomasi perpustakaan) dan dapat memberikan layanan prima, cepat,
efektif dan efisien terhadap kebutuhan informasi dan pengetahuan pemustaka (pengguna
perpustakaan). Tidak semua informasi terdapat dalam koleksi tercetak, demikian pula
sebaliknya informasi digital seperti internet tidak selalu tersaji sesuai dengan kebutuhan
1
Proposal Sistem Otomasi Perpustakaan 2019
Perpustakaan Universitas Islam Makassar
2
Proposal Sistem Otomasi Perpustakaan 2019
Perpustakaan Universitas Islam Makassar
3
Proposal Sistem Otomasi Perpustakaan 2019
Perpustakaan Universitas Islam Makassar
2. Menghemat waktu dan tenaga sehingga dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi
dalam bekerja.
3. Memberikan hasil pekerjaan yang konsisten
4. Memberikan layanan yang efektif kepada pemakai
5. Dapat diakses di seluruh computer yang terhubung jaringan LAN bahkan internet
6. Meningkatkan kerja sama antar perpustakaan
Beberapa hal yang harus disiapkan dalam mengimplementasikan sistem otomasi dan
perpustakaan digital :
1. Mengadakan perangkat keras (hardware)
Beberapa unit computer
Komputer Server Database
4
Proposal Sistem Otomasi Perpustakaan 2019
Perpustakaan Universitas Islam Makassar
5
Proposal Sistem Otomasi Perpustakaan 2019
Perpustakaan Universitas Islam Makassar
PENUTUP
Demikianlah proposal sistem otomasi dan perpustakaan digital kami buat. Semoga dengan
adanya proposal ini bisa menjadi gambaran dalam upaya pengembangan Perpustakaan
Universitas Islam Makassar ke depannya. Semoga pihak-pihak yang terkait bisa membantu
merealisasikan rencana pengembangan perpustakaan ini, sehingga perpustakaan ideal yang
mampu memberikan layanan prima untuk memenuhi kebutuhan keilmuan dan spiritual
generasi islam bisa terwujud.
7
Lampiran