KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb
Walaupun demikian, sudah barang tentu makalah ini masih terdapat kekurangan dan
belum dikatakan sempurna karena keterbatasan kemampuan saya. Oleh karena itu saran
dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak saya harapkan agar dalam
pembuatan makalah di waktu yang akan datang bisa lebih baik lagi.
Harapan saya semoga makalah ini berguna bagi siapa saja yang
membacanya.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar isi
Abstrak
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Rumusan masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perubahan yang terjadi pada masyarakat dunia ini sulit diperkirakan, utamanya jika
melibatkan pengguna perpustakaan yang memiliki kondisi sosial, ekonomi, budaya dan
aturan serta pengetahuan terhadap teknologi yang berbeda. Hal ini mengharuskan
perpustakaan dapat menyesuaikan diri dan mengambil langkah antisipatif bila tidak ingin
diinginkan. Oleh sebab itu, perpustakaan elektronik (e -li br ary ) dalam layanan online
B. TUJUAN
keberhasilan dari suatu lembaga yang memberikan pelayanan kepada masyarakat ( public
sevices ). Oleh sebab itu peningkatan fungsi perpustakaan sebagai penyelenggara jasa
informasi diperlukan pada era persaingan bebas sekarang ini. Perpustakaan dapat
tersedia dalam bentuk koleksi elektronik. Harapannya, kemudahan yang diperoleh para
pengguna perpustakaan dalam dunia maya akan memberikan citra yang lebih baik bagi
perpustakaan nasional dan tentu hal ini sebagai wujud dari peningkatan pelayanan kepada
masyarakat pengguna.
Nasional melalui ikon mesin pencari “ koleksi digital “ yang tersedia di website.
Perpustakaan diharapkan mampu memberikan citra yang positif agar selalu sukses
memperlemah serta merusak strategi yang telah dibangun secara efektif. Sedangkan citra
yang positif bisa didapatkan dengan mengkomunikasikan keunikan dan kualitas terbaik
C. RUMUSAN MASALAH
(Sisdiknas) tidak ada satu pasal pun yang menuliskan kata perpustakaan. Padahal menurut
UNESCO, pendidikan untuk semua (education for all), dapat lebih berhasil jika dilengkapi
membangun citra perpustakaan elektronik di sekolah menengah itu sendiri. Strategi yang
Australian, Eropa, maupun Amerika, sehingga secara bertahap pula dapat menjadikan
Dalam makalah ini akan dibahas tiga hal yang mendasari citra perpustakaan terutaman
Perpustakaan sekarang ini masih menjadi tempat yang menjemukan dan ditempatkan
pada posisi yang semakin terasing di lingkungannya sendiri. Oleh karena itu banyak
meningkatkan citra diri baik dari hal yang kecil sampai pembenahan yang berskala besar.
Peningkatan citra yang berskala kecil dapat dilihat dari pembarian nama perpustakaan
sekolah mulai berubah atau berganti dengan istilah yang menarik. Dengan perubahan nama
mau tidak mau perpustakaan ingin meningkatkan citranya dimata siswanya baik
Peningkatan citra yang berskala menengah, dapat kita lihat perpustakaan mulai
Pembenahan website dapat kita kenali dengan beberapa homepage yang diakses melalui
internet.
Peningkatan citra yang berskala besar, dapat kita lihat beberapa perpustakaan mulai
berdasarkan konsep yang sistematik, yaitu sebagai kesatuan sistem keandalan bangunan
Dengan adanya suatu jaringan kita dapat menemukan puluhan ribu pustaka, sehingga
koleksi dapat di-sharing atau di akses oleh banyak pengguna melalui katalog gabungan
yang mudah dicari, lengkap, dan interaktif. Dari satu catalog on-line, setiap orang dapat
pembaca lain. Karena kita tahu bahwa kondisi di lapangan menunjukan tidak ada satu pun
perpustakaan dan pusat informasi, perpustakaan dan/ atau dokumentasi yang mampu
kerja sama itu perlu disusun berdasarkan prinsip saling menolong, saling membutuhkan dan
saling memanfaatkan dalammekanisme kerja yang jelas, transparan, dan sinergis dalam
kesejajaran peran. Kerja sama itu akan menghasilkan apa yang disebut dengan jaringan
Tenaga pustakawan merupakan jabatan karir dan jabatan fungsional yang telah diakui
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) nomor 18 Tahun 1988 dan telah
Melihat permasalahan tersebut mau tidak mau perpustakaan di sekolah mulai berbenah
manusia (SDM) khususnya melatih tenaga pengelola perpustakaan atau pustakawan dalam
bidang layanan komputer, bahasa inggris, studi banding ke berbagai perpustakaan yang
lebih maju, mengikutsertakan dalam seminar maupun magang di bidang ilmu perpustakaan,
kompetensi dan kecakapan. Selain itu tenaga pengelola perpustakaan dituntut bersikapS
MART, yaitu siap mengutamakan pelayanan, menyenangkan dan menarik dalam
pasca
ditandatanginya General Agreement on Tarif and Service (GATS), dewasa ini sedang
manajemen mutu di mana merupakan bagian dari sistem mutu internasional seri ISO 9000.
Dengan adanya sistem manajemen mutu yang merupakan bagian dari sistem mutu
internasional seri ISO 9000 apabila diterapkan dalam melayani pemakai perpustakaan
1. Konsumen dalam hal ini pemakai perpustakaan ( siswa, staf pengajar, umum ) merasa