Anda di halaman 1dari 2

KONVERENSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH INDONESIA 2020

“Penguatan Kelembagaan Perpustakaan Sekolah dalam Menghadapi


Paradigma Perubahan Perpustakaan pada Era Revolusi Industri 4.0”

Perpustakaan memiliki berbagai tantangan dalam mempertahankan eksistensi diri sebagai penyedia informasi.
Perpustakaan harus mampu memiliki inovasi agar pengguna tidak berpaling pada layanan lain, memiliki strategi khusus
untuk mendekatkan diri, menjalin hubungan baik serta mampu menjaga loyalitas pengguna. Tujuan dari kegiatan ini
adalah untuk mendeskripsikan strategi yang dilakukan perpustakaan sebagai upaya menguatkan fungsi kelembagaan
dalam menghadapi paradigm revilusi industry. Disamping itu, kegiatan ini merupakan sebuah upaya menjaga loyalitas
pengguna perpustakaan pada lingkup pendidikan.

AGENDA DAN KEGIATAN:


1. Pembukaan Sambutan-Sambutan

2. Materi Umum:
1) Peranan Pustakawan dalam Penguatan Lembaga Perpustakaan Sekolah pada Paradigma
Perubahan Perpustakaan di Era Revolusi Industri 4.0.
Pemapar harus mampu menjelaskan tentang peranan pustakawan sebagai pelopor utama dalam
mengembangkan dan membentuk penguatan kelembagaan perpustakaan sekolah era Industri 4.0.
Dimana pustakawan harus mampu mengimplementasikan teknologi tepat guna sebagai pelayanan
masyarakat. Sehingga masyarakat memiliki kemampuan untuk berliterasi terutama di lingkup
pendidikan sekolah. Hal ini akan melahirkan pemahaman baru bagi seluruh tenaga perpustakaan
sekolah termasuk pustakawan didalamnya untuk mengikat komitmen dan memperkuat kompetensi
diri dalam menghadapi persaingan yang semakin pesat mengikuti revolusi industri. Pada era Industri
4.0 perpustakaan tidak lagi sekedar dituntut menjadi perpustakaan yang melek teknologi dan
terintegrasi. Namun, perpustakaan dituntut untuk menjadi tombak utama dalam menyongkong
terciptanya masyarakat digital, menjadi ruang kreatif dalam menciptakan temuan dan teknologi baru
di masyarakat, serta menjadi meeting center bagi para pelaku disiplin ilmu.

2) Grand Design Manajemen Perpustakaan Sekolah yang terintegratif


Pemapar harus mampu menjelaskan dan memberi wawasan tentang model perpustakaan sekolah
yang mengimplementasikan sistem layanan terintegrasi. Baik dalam model sederhana hingga
kompleks. Hal paling sederhana merupakan adanya upaya memberikan gambaran model silang layan
berbasis IT dalam perpustakaan sekolah. Kemudian, pemanfaatan sistem informasi perpustakaan
sebagai penyimpanan besar atau pada era ini dikenal sebagai bigdata perpustakaan yang mampu
memuat informasi perpustakaan. Tidak hanya berhenti pada himpunan data atau big data
perpustakaan, lebih jauh perpustakaan harus mampu mengintegrasikan beberapa data tersebut.
Sehingga sistem komputasi dalam lingkup perpustakaan mampu memenuhi sistem komputasi secara
cloudy dan kognitif dalam menjalankan perannya.

3) Grand Design Manajemen Perpustakaan Sekolah yang berbudaya dan berdaya saing secara global.
Pemapar harus mampu menjelaskan dan memberikan wawasan tentang model perpustakaan yang
menjadikan budaya sebagai identitas yang kuat. Perpustakaan adalah sumber informasi dalam
mempelajari segala pengetahuan tentang kebudayaan yang tumbuh dari masa lampau hingga masa
sekarang. Dimana budaya dijadikan dasar dalam berkehidupan sehari-hari termasuk dalam
menumbuhkan kemampuan berliterasi. Disamping itu perpustakaan mampu menjadikan budaya
sebagai ciri khas untuk bersaing secara global. Sehingga, perpustakaan menjadi pelopor dalam
persaingan global yang mengusung kearifan budaya nusantara sebagai identitas utama bangsa.
Kemudian, pada era revolusi industry hal ini menjadi modal utama dalam menciptakan dan
mengimplementasikan teknologi yang berdaya guna dalam melayani masyarakat. Dimana pada era
revolusi menuju generasi ke-lima atau mulai dikenal dengan Society 5.0 nanti, teknologi sudah
memasuki fungsi robotik atau teknologi sebagai pelayan manusia. Kemudian perpustakaan memiliki
peranan besar sebagai pelopor pertama dalam pengimplementasiannya.

4) Perpustakaan Sekolah Alam berbasis Digital: testimoni pemenang lomba perpustakaan sekolah
Tingkat Nasional.
Sebagaimana kita ketahuin, faktor terbesar yang menjadi program unggulan kompetisi dalam lingkup
perpustakaan sekolah adalah kegiatan literasi yang memberdayakan fungsi perpustakaan. Disamping
itu juga pemanfaatan teknologi yang dibungkus dengan kreatifitas serta inovasi sebagai sarana utama
perpustakaan menarik serta mendukung pelayanan.
Untuk itu, pemapar merupakan salah satu pemenang lomba perpustakaan sekolah Tk Nasional yang
menjadi pelopor bagi perpustakaan sekolah lain untuk melakukan hal yang minimal sama. Dalam arti
lain, perpustakaan lain dapat menjadikan pemenang kompetisi tersebut sebagai referensi dalam
mengembangkan perpustakaan sekolah.

3. Materi Panel Paralel:


OPSI I
Panel diisi dengan forum diskusi dibagi menjadi 3 kelas membahas hal-hal berikut
1) Diskusi Rekomendasi Jenis-Jenis Pembinaan Perpustakaan Sekolah.
2) Diskusi Sistem Manajemen Perpustakaan Sekolah berbasis Teknologi Informasi
3) Strategi Pengembangan Perpustakaan Sekolah Terintegrasi

OPSI II:
Panel diisi dengan forum diskusi call for paper (perwakilan 3orang dari forum-forum atau komunitas
perpust sekolah) dengan tema mengikuti sub tema:
1) Peranan Pustakawan dalam Penguatan Lembaga Perpustakaan Sekolah pada Paradigma Perubahan
Perpustakaan di Era Revolusi Industri 4.0.
2) Grand Design Manajemen Perpustakaan Sekolah yang terintegratif
3) Grand Design Manajemen Perpustakaan Sekolah yang berbudaya dan berdaya saing secara global.

4. Pleno Besar
Menghasilkan Naskah Rekomendasi:
“Penguatan Kelembagaan Perpustakaan Sekolah dalam Menghadapi Paradigma Perubahan
Perpustakaan pada Era Revolusi Industri 4.0”.

RENCANA TINDAK LANJUT DARI REKOMENDASI SEBAGAI USULAN KEGIATAN DI TAHUN BERIKUTNYA:
1) Talkshow tentang Manajemen Perpustakaan Sekolah sesuai Standar.
2) Talkshow tentang Pengembangan Perpust Sekolah (narasumber dari kader provinsi) dll.
3) Sosialisasi DDC Web sbg upaya pengelolaan koleksi.
4) Tindak Lanjut dari Dana Pembinaan Perpustakaan hasil Lomba (SLTP, SLTA, PT).
5) Sponshorship atau mitra dalam gerakan penguatan lembaga perpustakaan sekolah yang
melibatkan peran serta masyarakat (fungsi literasi berbasis inklusi social).
6) Bantuan Perpustakaan Sekolah (Buku, Sarana, Corner, Layanan dan Lain-lain)
7) Workshop Program Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Berbasis Literasi Sosial.

Anda mungkin juga menyukai