Surakarta, Indonesia
rantisuci18@student.uns.ac.id
Abstrak : Sistem Otomasi Perpustakaan atau Library Automation System adalah software yang
beroperasi berdasarkan pangkalan data untuk mengotomasikan kegiatan perpustakaan. Bidang
pekerjaan yang dapat diintegrasikan dengan sistem informasi perpustakaan adalah pengadaan
bahan Pustaka, pengolahan bahan Pustaka, OPAC (Online Public Access Catalog), sirkulasi
bahan Pustaka, pengelolaan anggota, statistic dan lain sebagainya.
1. Pendahuluan
Saat ini, perkembangan dunia perpustakaan tidak terlepas dari kemajuan Teknologi
Informasi (TI). Dengan keberadaan Teknologi Informasi (TI), sebuah perpustakaan umum
akan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitasnya dalam setiap kegiatan. Keberadaan
tekonologi dalam kegiatan pengolahan perpustakaan dapat dilakukan secara otomatis.
Selain itu, teknologi juga dapat menjadi alat bantu bagi pustakawan dalam memberikan
layanan yang cepat dan tepat bagi pengguna perpustakaan dalam mendapatkan informasi.
Pada akhir abad ke 20, di saat teknologi elektronik mulai memasuki babak baru di
peradaban manusia, makan perubahan pun mulai terjadi. Angka dan huruf digital mulai
muncul di mobil, tape, thermometer, dan lain-lain. Para pelajar baik di tingkat sekolah dasar
maupun perguruan tinggi mulai terbiasa menggunakan keyboard dari pada mesin tik untuk
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru atau dosen. Computer lebih sering
dimanfaatkan dari pada sebelumnya. Bahkan masyarakat sudah mulai terbiasa berinteraksi
dengan peralatan elektronis bahkan dengan teknologi informasi & komunikasi, seperti
iPod, handphone, dan internet.
Bila pemanfaatan teknologi informasi telah menjadi bagian dari kehifupan manusia,
baik secara pribadi maupun kelompok, maka pada organisasi atau Lembaga tempat mereka
bekerja pun telah dipengaruhi oleh teknologi ini. Perilaku masyarakat yang serba ingin
cepat juga berdampak pada pola mereka dalam mencari dan memanfaatkan informasi.
Salah satunya adalah mereka membutuhkan informasi yang up to date, cepat, akurat, dan
terpercaya yang dapat diakses dari mana saja dan kapan saja.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi merupakan wujud nyata dsri
kebutuhan masyarakat untuk memperoleh informasi dengan mudah dan cepat. Dampak
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini dalam (ilmu)
perpustakaan adalah bahwa pustakawan memiliki tantangan untuk terus mengikuti
perkembangan jaman agar dapat mengakses informasi yang lebih dalam dengan kesatuan
bentuk yang lebih luas (mampu mengani beragam format informasi). Para pengguna
(pemustaka) kini telah lebih canggih (pintar) dan mengharapkan penggunaan dari teknologi
informais untuk mendapatkan hasil yang lebih cepat, dan pencarian informasi yang lebih
efisien.
2. Kajian Teori
Dapat disimpulkan dari beberapa definisi diatas bahwa Automasi Perpustakaan adalah
sebuah proses pengelolaan perpustakaan dengan menggunakan bantuan teknologi
informasi.
Pelayanan informasi merupakan bagian terintegrasi dan terpenting dari suatu sistem
automasi perpustakaan. Pelayanan informasi dapat dikembangkan dnegan menyediakan
koleksi berbentuk digital yang dikemas dalam CD-ROM dan informasinya dapat diakses
melalui jaringan luar (LAN, WAN, internet).
Implementasi Teknologi Informasi (TI) di Perpustakaan
Fungsi penerapan teknologi informasi diatas dapat terpisah maupun terintegrasi dalam
suatu sistem informasi tergantung dari kemampuan :
Faktor penggerak dan alas an membuat automasi perpustakaan menurut Purwono yaitu:
1. Faktor Penggerak
- Kemudahan mendapatkan produk Teknologi Informasi
- Harga semakin terjangkau untuk memperoleh produk Teknologi Informasi
- Kemampuan dari Teknologi Informasi
- Tuntutan layanan masyarakat serba klik
2. Alasan lain
- Mengefisienkan dan mempermudah pekerjaan dalam perpustakaan
- Memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna perpustakaan
- Meningkatkan citra perpustakaan
- Pengembangan infrastruktur nasional, regional dan global
Cakupan dari Automasi Perpustakaan
- Pengadaan koleksi
- Katalogisasi
- Sirkulasi, reserve, inter-library loan
- Pengelolaan terbitan berkala
- Penyediaan katalog (OPAC)
Beberapa hal yang harus diketahui dan dikerjakan oleh pustakawan dalam
mengautomasikan perpustakaannya adalah :
- Paham akan maksud dan ruang lingkup dan unsur dari AP (Automasi Perpustakaan)
- Paham dan bisa mengapresiasi pentingnya melaksanakan analisis sistem yang
menyeluruh sebelum merencanakan desain sistem
- Paham akan dan bisa mengapresiasi manfaat analisis sistem dsn desain, implementasi,
evaluasi dan maintenance.
- Paham akan proses evaluasi software sejalan dengan proposal sebelum menentukan
sebuah sistem
- Paham akan dan bisa mengapresiasi pentingnya pelatihan untuk staf dan keterlibatan
mereka dalam seluruh proses kerja
4. Data
Data adalah bahan baku informasi, dapat didefinisikan sebagai kelompok teratur
symbol-simbol yang mewakili kuantitas, fakta, Tindakan, benda, dan sebagainya. Data
terbentuk dari karakter, dapat berupa alfabet, angka, maupun symbol khusus. Data
disusun mulai dari bits, bytes, fields, records, file dan database.
Setiap peprustakaan pasti tidak akan terlepas dari proses pencatatan koleksi. Tujuan dari
proses ini untuk memperoleh data dari semua koleksi yang dimiliki dan kemudia
mengorganisirnya dengan menggunakan kaidaah-kaidah ilmu perpustakaan. Pada sistem
manual, proses ini dilakukan dengan menggunakan bantuan media kertas atau buku.
Pancatatan pada kertas atau buku merupakan pekerjaan yang sangat mudah
namun juga merupakan suatu proses yang tidak efektif karena semua data yang telah
dicatat akan sangat susah ditelusur dengan cepat jika jumlah sudah berjumlah besar
walaupun kita sudah menerapkan proses peng-indeks-an. Dengan menggunakan bantuan
teknologi informasi, proses ini dapat dipermudah dengan memasukan data pada
perangkat lunak pengolah data.
Sistem informasi menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut
sesuai instruksi, dan mengeluarkan hasilnya. Fungsi pengolahan informasi sering
membutuhkan data yang telah dikumpulkan dan diolah dalam periode waktu
sebelumnya, karena itu ditambahkan sebuah penyimpanaan data file (data file storage)
ke dalam model sistem informasi. Dengan begitu, kegiatan pengolahan tersedia baik bagi
data baru maupun data yang telah dikumpulkan dan disimpan sebelumnya.
Standar Basis Data Catalog
Kerja sama antar perpustakaan secara elektronik telah berkembang seiring
dengan perkembangan teknologi yang telah memungkinkan untuk itu dan didasari
adanya kebutuhan utnuk menggunakan sumber daya Bersama. Bentuk tukar-menukar
maupun penggabungan data katalog koleksi adalah suatu hal yang sudah baisa terjadi
dalam perpustakaan, kerja sama dapat dilakukan jika masing-masing perpustakaan itu
memiliki kesamaan dalam format penulisan data katalog.
Persoalan yang sering dihadapi dalam kerja sama tukar-menukar data (data
sharing) atau penggabungan data adalah banyaknya data yang di input dengan tidak
memperhatikan standar yang ada. Pekerjaan konversi data merupakan hal yang
membosankan dan memakan banyak waktu. data katalog dalam perpustakaann sering
tidak menggunakan standarisasi tertentu, hal ini banyak terjadi karena kurangnya
pemahaman akan manfaat standar penulisan data.
Daftar Referensi
Miyarso Dwi Ajie,S.Sos. 2020. Sistem Otomasi Perpustakaan. Online,
(http://file.upi.edu/Direktori/FIP/PRODI._PERPUSTAKAAN_DAN_INFORMASI/MI
YARSO_DWI_AJIE/Makalah_a.n_Miyarso_Dwiajie/Hand_Out_%2301_Otomasi_Per
pustakaan_pengantar.pdf) diakses 18 Desember 2020
Harmawan. 2016. Sistem Otomasi Perpustakaan. Online,
(https://library.uns.ac.id/sistem-otomasi-perpustakaan/) diakses 18 Desember 2020
Gatot Subrata, S.Kom. 2020. Automasi Perpustakaan. Online,
(http://library.um.ac.id/images/stories/pustakawan/kargto/Automasi%20Perpustakaan.p
df)
Ikhwan Arif. Konsep dan Perencanaan dalam Automasi Perpustakaan. Online,
(https://core.ac.uk/download/pdf/11883545.pdf) diakses 19 Desember 2020