Surakarta, Indonesia
rantisuci18@student.uns.ac.id
Fungsi e-book secara umum adalah sebagai media untuk membaca informasi
secara digital melalui perangkat khusus. Umumnya pengguna e-book adalah
mereka yang sudah melek teknologi dan terbiasa membeli e-book untuk media
belajar. Fokus kajian ini adalah untuk mengkaji penggunaan e-book seiring
dengan perkembangan teknologi informasi
1. Pendahuluan
Sejarah dan perkembangan e-book tidak terlepas dari Proyek Gutenberg yang
dirintis oleh Michael Hart pada 1971. E-book yang paling dahulu
diimplementasikan adalah suatu prototipe desain yang dirancang dalam Dynabook
yang menyisipkan PARC (komputer pribadi yang memiliki tujuan umum untuk
dapat menampilkan buku bacaan).
Semenjak saat itu, Proyek Gutenberg terus berkembang dengan cepat. Ribuan
sukarelawan terlibat dalam proyek ini. Penggunaan internet yang semakin umum
pada tahun 1990an juga membuat perkembangan e-book menjadi semakin mudah
dan cepat. Sampai saat ini saja terdapat sekitar 28.000 buku yang disediakan gratis
melalui Proyek Gutenberg. Buku-buku itu dapat diunduh oleh pengguna internet
secara gratis. Sejumlah buku ternama karangan para sastrawan dunia seperti Frank
Kafka, James Joyce, Mark Twain, dan Leo Tolstoy tersedia di situs ini.
Memang tidak semua situs di internet menyediakan e-book secara gratis. Hal
tersebut bergantung dari jenis buku maupun pengarangnya. Apabila buku tersebut
berlisensi maka biasanya dikenakan biaya untuk mengunduh e-book tersebut.
Meski begitu tidak dapat dipungkiri bahwa cukup banyak pula situs yang
menyediakan e- book secara gratis.
Tak bisa dipungkiri keberadaan buku elektronik menjadi dilema bagi para
pengusaha bidang ini, bagaimana tidak disatu sisi keinginan menjual sangat tinggi
tetapi secara bersamaan di dunia maya telah banyak beredar eBook yang dengan
mudah diperoleh secara gratis.
Ada tiga catatan yang patut dibuka untuk melihat perkembangan eBook di
dunia, tidak hanya rintisan awal tetapi sejumlah keberhasilan yang telah dilakukan
pada tiga tempat berikut ini: Project Gutenberg, merupakan layanan buku digital
terbesar dan tertua yang mendukung free eBook. Hingga saat ini terdapat lebih
dari 25.000 buku digital yang dengan mudah ditemukan dalam katalog onlinenya.
Lalu arXiV yang terdapat di Universitas Cornell. Fasilitas ini memberikan akses
secara terbuka terhadap 368.128 referensi elektronik dalam bidang fisika,
matematika, sains komputer dan biologi kuantitatif. Hal ini didasarkan pada niat
sejumlah ilmuwan yang peduli dengan penyebaran ilmu pengetahuan untuk
masyarakat umum secara bebas.
Hingga saat ini industri buku elektronik di seluruh penjuru dunia belumlah
semapan buku konvensional walaupun penjualan eBook di Amerika Serikat
menunjukkan keunggulan di bandingkan buku cetak. Tren positif ini ternyata
mampu membawa jaringan penerbit dan penyedia jasa buku elektronik yang
dulunya seringkali kurang responsif terhadap pembeli kini mulai menunjukkan
keseriusannya.
Saat ini sumber buku elektronik yang legal di Indonesia belumlah banyak,
antara lain dirilis oleh Departemen Pendidikan Nasional (kini menjadi
Kementerian Pendidikan Nasional) dengan dibukanya Buku Sekolah Elektronik
(BSE). BSE adalah buku elektronik legal dengan lisensi terbuka yang meliputi
buku teks mulai dari tingkatan dasar sampai lanjut. Buku-buku di BSE telah dibeli
hak ciptanya oleh pemerintah Indonesia melalui Depdiknas, sehingga bebas
diunduh, direproduksi, direvisi serta diperjualbelikan tetapi dengan batas atas
harga yang telah ditentukan. Lebih dari itu, seluruh buku ini telah dinilai dan lolos
saringan dari penilai di Badan Nasional Standardisasi Pendidikan (BNSP).
Dunia industri mulai melirik eBook, Penerbit Mizan misalnya di tahun 2001
mempelopori keberadaan buku digital dengan memberikan eBook berjudul
“Wasiat Sufi Imam Khomeini kepada Putranya Ahmad Khomeini” secara gratis di
situs mereka. Untuk memperkenalkan eBook lebih memasyarakat, beberapa
pengusaha mencoba menggabungkan buku elektronik dengan bisnis toko buku di
Internet, meniru Amazon. Misalnya, E-Book Centro ebook-centro.com.
2. Kajian Teori
A. Pengertian E book
Electronic book (ebook) atau disebut buku elektronik dalam bahasa Indonesia
adalah bentuk digital dari buku biasa (tercetak) yang membutuhkan personal
computers, mobile phones, atau alat khusus untuk membacanya yang disebut
ebook reader atau ebook devices(wikipedia). Ebook adalah representasi elektronik
dari sebuah buku yang biasanya diterbitkan dalam bentuk tercetak namun kali ini
berbentuk digital(Lee, 2004:50). Berdasarkan definisi ini dapat kita simpulkan
bahwa ebook memiliki dua sifat penting, yaitu: pertama, ebook berbentuk digital.
Kedua, ebook membutuhkan alat baca khusus.
E-book adalah singkatan dari Electronic Book atau buku elektronik. E-book
tidak lain adalah sebuah bentuk buku yang dapat dibuka secara elektronis melalui
komputer. E-book ini berupa file dengan format bermacam-macam, ada yang
berupa pdf (portable document format) yang dapat dibuka dengan program
Acrobat Reader atau sejenisnya. Ada juga yang dengan bentuk format html, yang
dapat dibuka dengan browsing atau internet exsplorer secara offline. Ada juga
yang berbentuk format Excel.
Sebuah E-book, sebagaimana didefinisikan oleh Oxford Kamus bahasa
Inggris, adalah “versi elektronik dari buku cetak yang dapat dibaca pada komputer
pribadi atau perangkat genggam yang dirancang khusus untuk tujuan ini”. E-book
didedikasikan bagi mereka para pembaca media elektronik atau perangkat e-book
baik melalui komputer atau bisa juga melalui ponsel yang dapat digunakan untuk
membaca buku elekronik ini.
B. Manfaat E book
E book memiliki banyak manfaat, antara lain:
· Ukuran fisik kecil.
Karena eBook memiliki format digital, dia dapat disimpan dalam penyimpan data
(harddisk, CD-ROM, DVD) dalam format yang kompak. Puluhan, bahkan
ratusan, buku dapat disimpan dalam sebuah DVD sehingga tidak mengambil
banyak tempat (ruangan yang besar)
· Mudah dibawa.
Beberapa buku dalam format eBook dan journal dalam bebtuk E journal dapat
dibawa dengan mudah, sementara itu membawa buku dan journal dalam format
cetak sangat berat.
· Mudah diproses.
Isi dari eBook dan E journal dapat dilacak, di-search dengan mudah dan cepat.
Hal ini sangat bermanfaat bagi orang yang melakukan studi literatur.
· Mudah didistribusikan. Pendistribusian dapat menggunakan media elektronik
seperti Internet.
· Mudah dipublikasikan,diakses dan disalin
3. Pembahasan
Salah satu wadah yang dirasa paling berperan dalam dunia teknologi informasi
dan komunikasi di indonesia saat ini adalah internet. informasi melalui media
internet, bisa menjadi salah satu kunci untuk membuat dunia pendidikan di
indonesia mempunyai standar yang sama dengan negara lain.
Pertama, e-book yang bersifat ‘tertutup’ dan hanya dapat dibaca dengan alat
dan program khusus. Kedua, e-book yang dapat dibaca oleh berbagai peralatan
digital (tidak khusus). Untuk jenis pertama, setiap berkas hanya dapat dibaca
dengan perangkat yang sudah disiapkan khusus, misalnya merek Rocket dan
Softbook. Perangkat kerasnya dibuat agar mudah dibawa-bawa (portable). Tidak
hanya teks yang ditampilkan, tetapi juga bisa suara video. Sudah tentu pula, ada
fasilitas temu-kembali yang memudahkan pembaca berpindah-pindah.
Perangkat atau alat baca (e-books reader) seperti ini belum terlalu populer
mengingat tingkat resolusi layarnya masih jauh lebih rendah dibandingkan
resolusi kertas. Jika sebuah buku kertas mampu memberikan resolusi 1200 dpi
(dots per inch) sehingga mata kita tidak lelah membaca, maka e-books seringkali
hanya bisa mencapai 105 dpi atau bahkan hanya 72 dpi. Tidak heran jika para
pembacanya mengeluh sering sakit kepala. Bentuk dan ukuran alat-baca yang saat
ini tersedia memang sudah menyerupai buku biasa, namun mungkin agak lebih
berat. Selain itu, alat ini memerlukan baterai yang usianya masih pendek,
sehingga kalau lupa mengisi (charging), kita akan kesal apalagi bila sedang asyik
membaca novel dan baterainya habis maka akan mati seketika.
E-books jenis kedua yang tersedia di Internet adalah yang untuk dibaca di
berbagai alat digital, mulai dari (desktop, laptop, sampai PDA (personal digital
assistant)). Kunci dari e-books jenis ini tentu saja adalah penggunaan
bahasa penyajian yang terstandar. Perusahaan-perusahaan seperti Microsoft,
Glassbook, dan Librius sedang bekerja bersama National Institute of Standards
and Technology untuk mencapai kesepakatan tentang standar penyajian teks
untuk e-books yang dapat dibaca di segala jenis komputer. Sudah ada sebuah
standar yang dapat dibaca di berbagai alat digital, yaitu Open e-book Publication
Structure, terbit tahun 1999, mengombinasikan Hypertext Markup Language
(HTML) dan eXtensible Markup Lannguage (XML). Dengan standar ini, masing-
masing penerbit dapat membuat sebuah buku digital tanpa harus memikirkan versi
berbeda untuk alat-baca yang berbeda.
1) Teks Polos
Teks polos adalah format paling sederhana yang dapat dilihat hampir dalam
setiap piranti lunak menggunakan komputer personal. Untuk beberapa devais
mobil format dapat dibaca menggunakan piranti lunak yang harus lebih dahulu
diinstal.
2) PDF
Format pdf memberikan kelebihan dalam hal format yang siap untuk
dicetak. Bentuknya mirip dengan bentuk buku sebenarnya. Selain itu terdapat pula
fitur pencarian, daftar isi, memuat gambar, pranala luar dan juga multimedia.
3) JPEG
Seperti halnya format gambar lainnya, format JPEG memliki ukuran yang
besar dibandingkan informasi teks yang dikandungnya, oleh karena itu format ini
umumnya populer bukan untuk buku elektronik yang memilki banyak teks akan
tetapi untuk jenis buku komik atau manga yang proporsinya lebih didominasi oleh
gambar.
4) LIT
Format Docx merupakan format dari Microsoft Word yang sangat banyak
ditemui sekarang dan tersebar di Internet, format ini sangat banyak digunakan
karena banyaknya pengguna MS Word dan file keluaran yang cukup kecil, selain
itu huruf yang lebih variatif membuatnya sangat digemari.
6) HTML
Dalam format HTML ini gambar dan teks dapat diakomodasi. Layout
tulisan dan gambar dapat diatur, akan tetapi hasil dalam layar kadang tidak sesuai
apabila dicetak.
Format ini dikenal pula sebagai OPF FlipBook. OPF adalah suatu format
buku elektronik yang berbasis pada XML yang dibuat oleh sistem buku
elektronik. Buku elektronik dalam format ini dikenal
saat FlipBooks sebagai piranti lunak
penyaji menampilkan buku dalam format 3D yang bisa dibuka-buka (flipping).
Terdapat suatu proyek yang sedang berjalan yang berupaya agar format OPF ini
dapat dibaca menggunakan penjelajah Internet standar (semisal : Mozilla Firefox,
atau Microsoft Internet Explorer), tanpa perlu adanya perlengkapan (piranti
lunak, plugin) tambahan. Saat ini untuk melihat buku elektronik dalam format
OPF sehingga diperoleh rasa benar-benar membuka buku (flipping experience)
diperlukan piranti lunak penyaji pada sisi klien atau pengguna.
Fitur sosial media tentu akan memudahkan setiap pengguna untuk bisa
melakukan komunikasi serta interaksi apapun dengan sesamanya. Di samping itu,
iPusnas juga menyuguhkan fitur ePustaka. Fitur ePustaka adalah fitur andalan
iPustaka yang bermanfaat untuk menjaring anggota dari berbagai perpustakaan
digital.
Melalui iPustaka juga bisa menjelajah begitu banyak ragam buku elektronik.
Terlebih lagi adanya fitur eReader yang dapat membantu Anda guna membaca
eBook secara mudah dan cepat. Anda juga dapat menyimpan koleksi eBook
melalui layanan rak buku online.
2. Ijakarta
Aplikasi digital perpustakaan satu ini juga dapat menjadi alternatif sumber
referensi pustaka Anda berikutnya. Perlu diketahui bahwa aplikasi terbaru ini
merupakan sebuah pengembangan proyek persputakaan dari Dinas Perpustakaan
dan Kearsipan DKI Jakarta. Aplikasi iJakarta ini telah dibekali dengan sejumlah
fitur sosial media guna memudahkan interaksi pengguna maupun berdiskusi
dengan teman baru terkait buku-buku.
Tidak hanya sekadar itu saja, software iJakarta juga menawarkan beberapa
fitur unggulan yang tidak kalah dengan iPustaka. Misalnya, feed, ePustaka,
koleksi eBook, eReader hingga rak buku virtual. Simpan eBook Anda dengan
mudah menggunakan fitur rak buku virtual dan bacalan eBook favoritmu secara
praktis melalui fitur eReader.
3. T-perpus
T-Perpus adalah salah satu aplikasi perpustakaan online yang dikembangkan
oleh Gramedia Digital Nusantara. Aplikasi mutakhir ini memudahkan Anda untuk
mengakses serta membaca begitu banyak ragam buku pada waktu kapan dan
dimana saja. Dengan mudahnya Anda dapat mengetuk jenis buku elektronik yang
diinginkan untuk dibaca.
Pilih saja kategori dan judul buku yang ingin Anda baca secara praktis.
Bahkan Anda juga dapat meminjamnya dengan mudah melalui aplikasi T-Perpus
ini. Cocok sekali bagi Anda yang gemar baca buku dan ingin selalu memperkaya
literasi tanpa perlu keluar rumah. Terlebih lagi bagi Anda yang memiliki
segudang aktivitas.
4. ePerpus
Serupa dengan T-Perpus, ePerpus adalah sebuah software perpustakaan yang
juga dikembangkan oleh Gramedia Digital Nusantara. Software ini dapat Anda
gunakan tidak hanya untuk membaca saja melainkan juga meminjam buku, koran
digital hingga majalah sekalipun. Perpustakaan online ini juga bagus untuk
dijadikan sumber referensi pustaka maupun bacaan senggang oleh suatu
perusahaan.
5. iBI library
Software iBI Library memudahkan Anda untuk membaca buku kapan saja
maupun dimana saja. Anda bisa menikmati seluruh layanan perpustakaan hanya
dalam genggaman. Aplikasi khusus perpustakaan persembahan dari Bank
Indonesia ini juga telah dilengkapi dengan berbagai macam fitur yang
memudahkan Anda untuk saling berinteraksi antar pengguna.
Bank Indonesia dengan rekanan developer ternama yakni PT. Woolu Aksara
Maya senatiasa memberikan fitur-fitur dari aplikasi iBI Library yang bagus untuk
Anda. Misalnya, koleksi buku, ePustaka, feed, rak buku dan eReader. Terlebih
lagi developer ini juga dikenal sangat bagus dalam menciptakan aplikasi
perpustakaan berbasis web.
6. Mayoga E-Library
Aplikasi khusus perpustakaan yang telah dirilis oleh MAN 3 Sleman
Yogyakarta dengan pengembang PT. Enam Kubuku Indonesia sejak tahun 2018
ini merupakan salah satu wujud revolusi teknologi informasi. Aplikasi
perpustakaan sekolah ini sangat memungkinkan untuk memberikan layanan
pustaka kepada pengguna tanpa mengenal batasan ruang maupun waktu.
Anda dapat dengan mudah mengakses aplikasi ini hanya menggunakan laptop,
komputer maupun smartphone saja. Anda juga tidak hanya bisa menikmati
layanan membaca buku secara pasif saja melainkan juga dapat menikmati layanan
konten lainnya. Misalnya, pencarian ribuan koleksis buku, marking kalimat,
menambahkan note maupun melakukan salin tempel terhadap bacaan tertentu.
7. iJogja
Tidak kalah dari Jakarta, BPAD Yogyakarta juga turut bekerjasama dengan
PT. Woolu Aksara Maya untuk mempersempahkan sebuah software perpustakaan
bernama iJogja. Aplikasi khusus perpustakaan ini berbasis sosial media yang juga
sudah dilengkapi dengan fitur-fitur menarik lainnya. Dengan basis sosial media
ini tentu akan memudahkan Anda untuk terhubung serta berinteraksi dengan
pengguna lain.
9. Wapres Library
10. PustakaGita
4. Kesimpulan
Fungsi e-book secara umum adalah sebagai media untuk membaca informasi
secara digital melalui perangkat khusus. Umumnya pengguna e-book adalah
mereka yang sudah melek teknologi dan terbiasa membeli e-book untuk media
belajar. Fokus kajian ini adalah untuk mengkaji penggunaan e-book seiring
dengan perkembangan teknologi informasi.
Daftar Referensi
Dewi Nurbaiti. (2019). Perkembangan Ebook dalam Industri Penerbitan Buku Fisik serta
Pertumbuhan Minat Menulis Buku. Online, (https://journals.upi-
yai.ac.id/index.php/IKRAITH-EKONOMIKA/article/view/399), diakses 10 Oktober
2020
Dikdok. (2018). Bagi Pecinta Buku, Inilah Aplikasi eBook Terbaik yang Bisa Diunduh.
Online, (https://jurnalapps.co.id/bagi-pecinta-buku-inilah-8-aplikasi-ebook-terbaik-yang-
bisa-diunduh-12883), diakses 10 Oktober 2020