Anda di halaman 1dari 6

Industri Media

Industri media adalah sebuah industri yang menciptakan dan menyalurkan berbagai
macam bentuk komunikasi dalam hal penyebarannya. Industri media mempunya banyak jenis
salah satunya adalah indutri buku yang dimana menyediakan berbagai macam informasi
dalam bentuk lembaran cetak atau pun lembaran digital yang disebut E-book.
Buku terdiri dari kumpulan kertas yang berisi informasi tercetak dan tersusun secara
sistematis serta dilindungi oleh cover dan memiliki jumlah minimal 48 halaman.Buku dalam
kehidupan, memiliki peran yang sangat penting bagi masyarakat. Beberapa peran buku
diantaranya adalah
!ebagai bahan bacaan
!ebagai acuan yang dapat mendukung berlangsungnya kegiatan pembelajaran
Buku juga dapat berperan dalam memperkaya pengetahuan individu
SEJARAH PERKEMBANGAN BUKU
Buku pada a"alnya hanya berupa tanah liat yang dibakar, mirip dengan proses pembuatan
batu bata di masa kini. Buku tersebut digunakan oleh penduduk yang mendiami pinggir
!ungai Euphrates di #sia $ecil sekitar tahun %&&& !'.

(enduduk sungai )il, memanfaatkan batang papirus yang banyak tumbuh di pesisir *aut
+engah dan di sisi sungai )il untuk membuat buku.,ulungan batang papirus inilah yang
melatarbelakangi adanya gagasan kertas gulungan seperti yang kita kenal sekarang ini. -rang
.oma"i juga menggunakan model gulungan dengan kulit domba. 'odel dengan kulit domba
ini disebut parchment/perkamen0.Bentuk buku berupa gulungan ini masih dipakai hingga
sekitar tahun 1&& 'asehi. $emudian bentuk buku berubah menjadi lembar-lembar yang
disatukan dengan sistem jahit. 'odel ini disebut code2, yang merupakan cikal bakal lahirnya
buku modern seperti sekarang ini.
(ada tahun 3&4 'asehi, +s

ai *un, seorang 5ina di +iongkok telah menciptakan kertas dari


bahan serat yang disebut hennep. !erat ini ditumbuk, kemudian dicampur dan diaduk dengan
air hingga menjadi bubur. !etelah dimasukkan ke dalam cetakan, buku di jemur hingga
mengering. !etelah mengering, bubur berubah menjadi kertas.(ada tahun 643, pembuatan
kertas telah menyebar hingga ke !amarkand, #sia tengah, dimana beberapa pembuat kertas
bangsa 5ina diambil sebagai ta"anan oleh bangsa #rab. Bangsa #rab, setelah kembali ke
negrinya, memperkenalkan kerajinan pembuatan kertas ini kepada bangsa 'orris di !panyol.
+ahun 334&, dari !panyol, kerajinan ini menyebar ke Eropa. (abrik kertas pertama di Eropa
dibangun di (erancis, tahun 3387, lalu di 8abriano, Italia tahun 3%69 dan di :erman tahun
3173. Berkat ditemukannya pembuatan kertas inilah maka pembuatan buku di beberapa
belahan dunia semakin berkembang. Berbagai perpustakaan di #merika mulai menyediakan
e-book gratis kepada publik pada tahun 3778 melalui situs "eb mereka dan layanan terkait. E-
book yang berisikan naskah bersifat ilmiah, atau teknis tersebut diatur supaya tidak bisa di-
do"nload. (ada tahun %&&1, perpustakaan mulai mena"arkan fiksi populer gratis yang bisa
dido"nload dan e-book non-fiksi untuk umum.

+anah *iat Batang (apirus 5ode2
Buku ;igital Buku (ada !aat ini <ennep

TREN DI INDUSTRI BUKU
Buku sudah terbukti memberikan informasi yang akurat. )amun perkembangan internet yang
semakin pesat memba"a buku-buku tersebut dalam bentuk digital masuk dunia maya, dari
yang sebelumnya buku percetakan.
Banyak pihak yang mengatakan, bah"a seiring perkembangan =aman buku digital akan
menyingkirkan buku konvensional, <al ini dikarenakan gerakan ramah lingkungan, pesatnya
perkembangan dan meningkatnya pengguna internet, serta maraknya penggunaan tablet dan
kebutuhan toko buku untuk memasuki pasar on-line.
;i sisi lain, banyak orang berpendapat apapun yang terjadi buku konvensional tidak mungkin
disingkirkan. Ini dikarenakan adanya faktor kenyamanan dan kemudahan yang digunakan
oleh berbagai kalangan serta banyaknya nilai sejarah yang dikandungnya.
(erkembangan teknologi telah memaksa Borders ,roup untuk menutup 4&& toko bukunya di
seluruh dunia. Internet telah

membunuh

Borders. Berdasarkan data #sosiasi (enerbit


#merika !erikat, tahun %&&9, penjualan e-book melalui Internet terus meningkat.
+otal penjualan buku digital di #merika telah menembus >!? 7&,1 juta. Ini adalah pertama
kalinya buku digital di internet melampaui penjualan buku kertas. :ika hal ini terus
berlangsung, maka industri perbukuan akan mengalami perubahan. (erubahan ini dimulai dari
penulis, penerbit, percetakan, distributor sampai toko buku. Buku konvensional tidak akan
dilirik lagi oleh konsumen, karena mereka berpaling pada buku digital yang lebih mudah
diperoleh.
!aat ini transaksi jual-beli buku digital masih relatif kecil karena kurangnya kualitas server di
Indonesia. $uatnya brand image toko buku besar di Indonesia seperti ,ramedia juga menjadi
faktor minimnya minat konsumen mendapat buku digital.
)amun tidak menutup kemungkinan, dalam %& sampai 1& tahun mendatang perkembangan
buku digital akan melampaui penjualan buku konvensional di industri perbukuan Indonesia.
Berikut adalah perbedaan buku konvensional dengan E-book dari aspek ekonomi
#spek negatif buku
pembajakan buku
kebebasan berbicara dan penyensoran
mahal
'embutuhkan tempat penyimpanan
#spek positif buku
Buku cetak bisa diba"a kemana saja, dibaca sambil tiduran atau duduk-duduk
#spek positif E-book
'embaca ebook memang jauh lebih praktis,
lebih ramah lingkungan /hemat kertas0
#spek negatif E-book
<arus ada internet /kalau ga gimana bisa do"nload0
<arus tau link nya
<arus punya komputer atau alat /ebook reader0 untuk membaca ebook
DAMPAK TEKNOLOGI TERHADAP INDUSTRI BUKU
!eperti halnya media cetak, perkembangan teknologi juga mulai mengusik penerbitan buku.
!eiring dengan makin nyamannya membaca di i(ad atau $indle, buku elektronik atau e-book
pun menanjak pamornya. (ara produsen komputer tablet berlomba untuk menciptakan produk
yang nyaman bagi mata, mampu menyimpan ribuan judul buku, mudah dibuka halamannya
bak membuka halaman buku kertas. Efeknya mulai terasa, setidaknya di #! dan negara-
negara Eropa Barat.
'enurut #sosiasi (enerbit #merika /##(0, per :uni %&33, penjualan buku de"asa dengan
kertas koran /paperback0 merosot tajam sebesar 91,8@ dalam "aktu 3% bulan. ;iperkirakan,
ini setara dengan 84 juta dolar #!. >ntuk buku hardcover, penjualannya juga menurun.
Aalaupun prosentasenya lebih kecil tapi tak kalah mencemaskan, yakni turun %4,4@.
(enjualan E-book, melalui $indle, i(ad, dan )ook, melonjak sampai 396@ atau sekitar 4&
juta dolar #!.
;i Inggris, penjualan $indle terdongkrak %&@ dibandingkan tahun lalu. $abarnya,
#ma=on.co.uk telah mampu menjual %4% e-book untuk setiap 3&& buku hardcover yang laku.
(enurunan penjualan buku di Inggris memang tidak sedrastis di #!, yakni 6,4@ selama tiga
bulan pertama tahun %&33. +api, seperti di #!, penurunan penjualan buku hardcover di
Inggris tidak sebanyak paperback. (embaca buku paperback umumnya beralih ke e-book,
sedangkan perpustakaan di negara maju la=imnya lebih suka membeli buku hardcover karena
lebih a"et.
#ncaman tablet computer terhadap penerbitan buku cetak memang belum terasa di Indonesia.
(enjualan tablet di sini masih rendah lantaran harganya masih dianggap mahal. 'engutip
sebuah survey, +empo pernah menyebutkan penjualan tablet di sini hanya 34& ribu unit,
nyaris tak berarti dibandingkan dengan total penjualan di pasar dunia yang mencapai 3&& juta
unit. ;i sisi lain, pasokan e-book domestik /berbahasa Indonesia0 juga sangat terbatas.
(enerbit besar seperti ,ramedia, Erlangga, dan 'i=an belum memasuki "ilayah buku
elektronik, "alaupun dulu 'i=an pernah menjajagi pasar dengan mena"arkan e-book gratis,
bahkan sebelum tablet computer beredar. E-book gratis dalam format pdf ini dibaca
di laptop atau desktop. ;ua peranti inilah agaknya masih banyak digunakan oleh pembaca e-
book di sini. 'ereka umumnya memperoleh e-book gratis berbahasa Inggris dari beberapa
situs luar negeri.
PERKEMBANGAN INDUSTRI BUKU
;i tengah kemelut perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia yang
berkembang begitu pesat dan cepat, terkadang membuat perindustrian buku dapat terancam
kegiatan produksinya. Ini juga memungkinkan tingkat penjualan buku yang relatif menurun
dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Belum lagi, seiring dengan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi yang semakin merakyat di tengah kehidupan masyarakat
Indonesia. Buku dalam perkembangannya dapat diminati oleh masyarakat Indonesia, dengan
memerlukan proses yang cukup panjang. <al inilah yang menjadi problematika dalam
industri buku di Indonesia.
problematika dalam industri buku yaitu tiga aktor utama dalam system pemasaran yang
meliputi penerbit, distributor dan toko buku ini, telah menciptakan perputaran yang
mengakibatkan adanya penambahan nilai jual, yang kemudian mulai dirasakan mahal oleh
konsumen. ;alam mekanisme ini, ada konsekuensi yang berlaku dan cukup dilematis
utamanya terhadap penerbit buku. #palagi jika biaya bahan baku produksi /seperti kertas dan
tinta0 turut berfluktuasi dimana penerbitlah yang harus menanggung seluruhnya, maka masa
depan usaha penerbitan akan semakin terpuruk
!angat sulit memutus rantai jaringan tersebut sebab pola pemasaran ini sudah berlaku secara
umum diantara ketiga aktor industri perbukuan. +idak ada satu pihak yang bisa disalahkan
untuk kondisi tersebut, karena jejaring ini kompleks, sementara penerbit sendiri tidak berdaya
untuk menembus toko buku secara langsung.
Bang paling menjadi pengganggu dalam industri buku di Indonesia adalah buku-buku bajakan
yang beredar di pasaran. (erbedaan range harga yang lebih rendah beberapa kali lipat menjadi
andalan bagi buku-buku bajakan. Ini menyebabkan banyak orang akan menggunakan hukum
ekonomi dalam membeli, sehingga preferensi memperoleh produk buku jatuh kepada Cpenjual
buku murahC. 5ara illegal pembajakan ini, sama saja dengan meremehkan kerumitan jejaring
pemasaran yang sudah lama dijalankan.
(ada a"al tahun %&&&-an, masalah pemasaran terutama karena banyak penerbit tidak dapat
menembus ke toko buku secara langsung. <al ini sedikitnya disebabkan dua alasan, yakni
minimnya sumber daya dan proses administrasi yang rumit. $ebanyakan rumah produksi
hanya berskala kecil bahkan masih tergolong baru di dunia penerbitan sehingga kapasitas
sumber dayanya pun terbatas.
!ejalan dengan itu, ada banyak aturan baru /berupa restriksi0 yang menyebabkan penerbit,
tidak mudah menembus pasaran toko buku. !ementara, jaringan toko besar, semisal ,ramedia
pun seringkali menyarankan kepada penerbit buku, terutama yang masih baru, untuk melalui
penyalur /distributor0 saja, sambil mengantisipasi adanya oknum penerbit yang tidak
konsisten dalam mengatur terbitannya, karena dianggap sangat mengganggu dalam
manajemen toko modern semacam ,ramedia. $arenanya, pada pasca produksi, langkah
praktis pemasaran dengan menitipkan ke distributor menjadi mekanisme yang berlangsung
hingga sekarang.

Anda mungkin juga menyukai