Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH EBOOK TERHADAP MINAT BACA BUKU CETAK PESERTA DIDIK

MAN 1 NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Disusun Oleh:
1. M AJIB SHODIQIN

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 NGANJUK
KELAS XI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS-2)
2022-2023
b. Halaman Pengesahan
HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis berjudul


Pengaruh EBOOK terhadap minat baca buku cetak peserta didik MAN 1 NGANJUK Tahun
pelajaran 2022-2023…………………………………………………………………………..
Oleh : Nama : M AJIB SHODIQIN
No. Induk : 131135180001210164
Kelas/Program : XI IPS 2
Telah disetujui dan disahkan di Nglawak,…………………….
Koordinator KIR, Pembimbing,

Mustagfiroh, S.Pd. Siti Faridah, S.Pd


NIP 197904192005012005 NIP 197703112007012019

Mengetahui
Kepala MAN 1 Nganjuk

H. Muh. Zuhal, S.Ag., M.Pd.I


NIP 197007252005011002
c. Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan ridho-Nya
sehingga kami dapat menyusun paper ini. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, karena berkat beliau kami dapat menikmati
pencerahan iman dan islam dalam mengarungi samudra kehidupan ini. Dalam tugas paper ini
kami akan membahas tentang “Pengaruh Ebook terhadap minat baca buku cetak peserta didik
MAN 1 Nganjuk Tahun pelajaran 2022/2023”.

Penyusun paper ini semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan dari
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu kami ucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan paper ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan


paper ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi terwujudnya paper yang lebih baik ke depannya. Kami selaku penyusun
berharap semoga paper ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Nglawak, 06 Mei
2023

Penyusun
d. Abstrak

e. Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Menurunya kinerja pemjualan buku fisik di Indonesia mulai jelas tertihat sejak
tahun 2015. Pola masyarakat dalam membeli dan membaca yang mulai bergeser,
membuat industri penjualan buku fisik turut terkena imbasnya. Beberapa toko buku
telah menutup gerainya antara lain Aksara, sebuah toko buku yang menjual buku-buku
impor dan kini telah meninggalkan pesaingnya yakni Books dan Beyond. Untuk
menyeimbangkan pemasukan dari penjualan buku fisik, pemilik toko buku melengkapi
bisnisnya dengan membuka gerai online untuk melayani pembelian melalui internet.
Selain itu yang juga dilakukan oleh Books and Beyond selaku toko buku Lippo Group,
dengan membuat jaringan penjualan online untuk buku digital. Dengan bergesernya
budaya membaca masyarakat Indonesia saat ini tentu saja perlu dilakukan berbagai
penyesuaian tersebut agar dapat bertahan atau minimal dengan adanya pendapatan dari
jaringan online dapat mensubsidi pendapatan yang menurun dari penjualan secara
langsung di toko buku yang semakin menurun. Strategi ini juga dilakukan oleh toko
buku besar di Indonesia yaitu Gramedia,dengan menyediakan jaringan toko buku online
untuk memfasilitasi para pelangganya dalam membeli buku dengan cara yang lebih
simple, dipilih oleh Gramedia sebagai salah satu cara untuk mempertahankan bisnisnya
saat ini. Semakin menurunya grafik penjualan dalam dunia pembukuan tidak hanya
dialami oleh industri penjualan buku fisik saja, tetapi juga oleh usaha penerbitan dan
pencetakan. Berada dalam mata rantai bisnis yang sama dalam hal penjualan buku fisik,
industri penerbitan dan pencetakan buku pun mengalami penurunan grafik yang
signifikan, sdebagai akibat dari ancaman kemajuan teknologi saat ini.

Seiring dengan berkembangnya zaman di mana saat ini telah memasuki era
revolusi industri 4.0, internet of things memang menjadi dasar bagi hampir setiap
aktifitas manusia. Salah satu yang mengalami peralihan teknologi akibat adanya
perubahan era tersebut adalah buku. Sebelum memasuki era revolusi industri 4.0, buku
berupa kumpulan tulisan yang dicetak di atas kertas lalu dijilid atau dijadikan satu
menjadi sebuah buku. Dalam hal penggunaan buku fisik seorang harus membawa
beberapa buku untuk dapat membaca beberapa topik bahasan yang berbeda-beda. Buku
fisik juga memiliki keterbatasan lain terkait bahan dasar pembuatanya yaitu kertas.
Dalam ukuran waktu tertentu kertas akan menjadi usang dan lama kelamaan akan rusak.
Bahkan tidak membutuhkan waktu yang lama, jika terkena air saja ketika buku akan
rusak dan sulit untuk dibaca. Berbeda dengan ebook atau buku digital, buku yang dibaca
melalui gawai lebih awet selama gawai itu sendiri tidak terkena virus. Di dalam sebuah
gawai juga dapat disimpan ratusan atau bahkan ribuan judul buku untuk dapat dibaca
dengan mudah. Buku digital juga dianggap lebih ramah lingkugan karena tidak
menggunakan kertas yang berasal dari kayu pepohonansebagaoi bahan dasarnya.

Industri buku juga mengalami teknologi. Setelah menjadi buku digital tentu ada
individu yang memilih membaca buku digital atau tetap setia pada buku fisik. Masing-
masing memiliki alasan, yang bisa jadi alasannya tersebut memengaruhi minatnya
dalam membaca. Semakin sepinya penualan buku fisik bukan tidak mungkin
menurunkan minat baca masyarakat yang enggan beralih ke ebook, namun telah sulit
menemukan buku fisik menjadi pilihannya. Namun sebaliknya bisa saja minat baca
masyarakat justru meningkat dengan adanya ebook yang menjanjikan kemudahan dan
kepraktisan seorang saat membacanya.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana mengetahui pengaruh sikap pada ebook terhadap minat baca peserta didik
MAN 1 Nganjuk?
2. Bagaimana mengetahui pengaruh sikap pada buku fisik terhadap minat baca peserta
didik MAN 1 Nganjuk?

1.3. Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui pengaruh sikap pada ebook terhadap minat baca peserta didik
MAN 1 Nganjuk
2. Untuk mengetahui pengaruh sikap pada buku fisik terhadap minat baca peserta didik
MAN 1 Nganjuk

1.4. Manfaat Penelitian


Melalui penelitian ini dapat dilihat ada atau tidaknya pengaruh sikap pada ebook
dan sikap pada buku fisik terhadap minat baca peserta didik MAN 1 Nganjuk, di mana
ebook dan buku fisik merupakan variable bebas dan minat baca merupakan variable
terikat.
1.5. Kajian Teori/ Tinjauan Pustaka/ Penelitian Terdahulu
Buku Digital

Buku Digital (Digital Book) atau dikenal juga dengan Electronic Book (E-book)
adalah sebuah bentuk buku yang dapat dibuka secara elektronis melalui komputer,
laptop atau smartphone. Buku Digital merupakam sebuah publikasi yang terdiri darin
teks, gambar maupun suara dan dipublikasikan dalam bentuk digital yang dapat dibaca
di komputer maupun alat elektronik lainya. Buku digital atau ebook adalah salah satu
teknologi yang memanfaatkan komputer yang digunakan untuk menampilkan informasi
baik berupa teks, gambar, audio, video, maupun multimedia lainya dalam bentuk yang
ringakas dan dinamis yang dapat dibaca oleh komputer maupun perangkat elektronik
lainya. E-book memiliki dua fitur dilihat dari sudut pandang pendidikan yaitu 1) teks
ebook merupakan hypermedia, para pembaca mungkin hyperlink yang disertakan untuk
melompat ke topik terkait, dan teks bisa berisi elemen grafik, audio dan video; 2)
Konten dari ebook bisa dengan mudah diubah untuk menyesuaikan kebutuhan para
pembaca dengan mengunggah buku baru dan menghapus teks yang tidak diinginkan.
Umumnya buku elektronik diminati karena ukurannya yang kecil bila dibandinkan
dengan buku konvesional dan ebook memiliki fitur pencarian, sehingga kata kata dalam
buku elektronik dapat dapat dengan cepat dicari dan ditemukan, Format buku digital
semakin disukai karena memiliki banyak keunggulan dibandinkan buku format buku
dalam bentuk konversial. Keunggulan buku digital diantaranya mudah dibawa
berpergian dan tidak membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Buku digital dapat
disimpan di PC (Personal Computer), laptop, smartphone, tablet, atau piranti elektronik
yang secara khusus disediakan untuk menyimpan dan membaca buku berbentuk digital.
Selain itu Buku Digital juga bersifat ramah lingkungan dan mendukung gerakan
paperless.

1. Fungsi dan tujuan Buku Digital

Fungsi buku buku digital sebagai salah satu alternatif media belajar. Berbeda
dengan buku konvensional, buku digital dapat membuat konten multimedia di
dalamnya, memungkinkan penyajian informasi dengan lebih interaktif dan menarik.
Sebagai media berbagai informasi, buku digital dapat disebarluaskan dengan lebih
mudah dibandingkan buku konvensional. Seorang dapat menjadi puhak penggarang,
serta penerbit dari bukunya sendiri dengan mudah. Tujuan pengembangan digital book
adalah memberikan kesempatan bagi pembuat untuk berbagi informasi dengan lebih
mudah dan dengan cara yang lebih menarik dan interktif. Dengan membuat konten
dalam bentuk digital, penggarang tidak perlu mendatangi penerbit untuk menerbitkan
bukunya, cukup mendatangi salah satu situs penerbit digital, dan menerbitkan bukunya
secara mandiri.

2. Manfaat Buku Digital dalam Dunia Pendidikan


Manfaat ebook jika dilihat dari bentuk fisiknya yang berupa data digital yaitu
ukuran fisik kecil karena dapat disimpan dalam penyimpanan data seperti flashdisk dsb.
E-book juga tidak lapuk layaknya buku biasa, format digital bertahan sepanjang masa
depan format yang tidak berubah. E-book juga media belajar yang interaktif dalam
penyampaian informasi karena dapat ditampilkan ilustrasi multimedia.
Bagi Pendidik ebook membantu pendidik dalam mengefektifikan dan
mengefisienkan waktu pembelajaran. Pendidik repot jika harus membawa banyak buku
bacaan dalam fisiknya yang berat. E-book yang berupa data digital sangat mudah untuk
dibawa dalam banyak file, sehingga pendidik tidak kehabisan bahan pelajar untuk
pesertaa didik.
Bagi Peserta Didik yang memiliki akses internet di rumah bisa mengunduh
ebook dari situs atau bisa juga cari akses internet gratis di area hotspot. Karakteristik
peserta didik yang haus akan pengetahuan menjadikan materi yang disampaikan
pendidik itu kurang, bisa dianalogikan sayur tanpa garam. Ebook berperan sebagai
penunjang materi tambahan pengetahuan, ebook menjadi garam dalam sayur.
Pengetahuan peserta didik akan lebih kompleks dari pemanfaatan ebook.
3. Minat Baca
Minat baca merupakan kecenderungan jiwa yang mendorong seorang berbuat
sesuatu terhadap membaca. Mengingat pentingnya peningkatan budaya membaca,
pemerintah telah mengadakan program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) secara nasional,
dan global yang disamapaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik. GLS adalah
upaya menyeluruh yang melibatkan seluruh warga sekolah, sebagai bagian dari
ekosisitem pendidikan. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca
peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat
dikuasai secara lebih baik. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan
local.

Anda mungkin juga menyukai