Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH LITERATUR ANAK

“ Membangun Budaya Membaca di Dalam Lingkungan Keluarga “

(Telah Aktitis Terhadap Ketersediaan Literatur Anak dan Remaja di Lingkungan Keluarga)

Disusun Oleh:

Kelompok 2

Anggota:

1. Nur Fadilah : 40400121037


2. Muh. Ridhwan Basri : 40400121038
3. Rini Susilawati : 40400121042
4. Siti Alfadila : 40400121044
5. Sitti Nurhalisa Aprianti : 40400121049
6. Muh. Taufik Hidayat : 40400121054
7. Nur Rezki Ramadhani : 40400121056
8. Nurtaqiyah : 40400121063
9. Maghfira Al Imran : 40400121069
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa
shalawat serta salam tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan.

Penulisan makalah yang berjudul “Membangun Budaya Membaca di Dalam Lingkungan


Keluarga (Telah Aktitis Terhadap Ketersediaan Literatur Anak dan Remaja di Lingkungan
Keluarga)” ini dapat terselesaikan karena adanya bantuan serta doa dari banyak pihak. Kami
berharap makalah yang kami buat ini dapat menjadi referensi bagi semua pihak. Selain itu, kami
juga berharap agar pembaca mendapatkan pemahaman baru setelah membaca makalah kami ini.

Kami menyadari makalah kami ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada
bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan
makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan yang terdapat pada makalah kami ini, kami memohon
maaf.

Samata, 12 Oktober 2022

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................................1

A. Latar Belakang ............................................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................2

A. Definisi Minat Baca........................................................................................................................ 2


B. Pentingnya Perpustakaan Keluarga ............................................................................................ 4
C. Manfaat Perpustakaan Keluarga ................................................................................................. 5
D. Peran Orang Tua Dalam Mengembangkan Minat Baca Anak ................................................. 5
E. Faktor-Faktor Pendukung Dan Penhambat Terhadap Minat Baca Anak............................... 9
F. Trik-Trik Dalam Menumbuhkan Minat Baca Anak ................................................................ 10

BAB III PENUTUP ......................................................................................................................14

A. Kesimpulan.........................................................................................................................14

DAFTAR ISI.................................................................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Membaca merupakan keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan. Seiring dengan
perubahan zaman dan perkembangan teknologi informasi, anak-anak dibanjiri oleh media hiburan
seperti televisi, video games dan play station. Menikmati bacaan merupakan hal yang sulit ditanam
karena kendala-kendala system pendidikan dan perubahan sosial yang terjadi di masyarakat.
Keluarga sebagai unit terkecil di masyarakat harus dapat menanamkan kebiasaan membaca kepada
anak sejak dini melalui kegiatan-kegiatan yang berdampak positif dalam meningkatkan kesadaran
minat baca anak sehingga mereka menjadi anak yang gemar membaca.

Salah satu cara menginternalisasikan minat baca di lingkungan keluarga adalah memiliki
koleksi buku-buku keluarga yang disediakan di rumah sesuai karekteristik kebutuhan masing-
masing anggota keluarga. Kepemilikian koleksi buku keluarga tersebut perlu dikelola agar fungsi
dan tujuan perpustakaan keluarga sebagai sumber informasi dapat tercapai.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan defenisi minat baca ?
2. Jelaskan pengtingnya perpustakaan keluarga ?
3. Sebutkan manfaat perpustakaan keluarga ?
4. Jelaskan peran orang tua dalam mengembangkan minat baca anak ?
5. Sebutkan factor-faktor pendukung dan penghambat terhadap minat baca anak ?
6. Sebutkan trik-trik dalam menumbuhkan minat baca anak ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi minat baca
2. Untuk menfetahui pengtingnya perpustakaan keluarga
3. Untuk mengetahui manfaat perpustakaan keluarga
4. Untuk mengetahui peran orang tua dalam mengembangkan minat baca anak
5. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat terhadap minat baca anak
6. Untuk mengetahui trik-trik dalam menumbuhkan minat baca anak

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Definisi Minat Baca
Minat baca berarti disposisi yang mendorong individu untuk mencari peluang dan sumber
daya untuk melaksanakan kegiatan membaca. Ada dua cara untuk memeriksa minat seseorang
dalam membaca. pertama seseorang tertarik kegiatan seperti membaca, sehingga ketika
dihadapkan dengan buku, individu yang memiliki keinginan yang lebih besar, pengakuan dan
mengingat mereka diarahkan pada kegiatan membaca. Kedua, pendekatan lain didasarkan pada isi
atau objek yang menarik, bahwa minat stimulus materi untuk mempengaruhi kemampuan individu.
Dalam pendekatan ini, lebih terfokus pada faktor-faktor situasional yang mempengaruhi minat
baca. Misalnya, jenis bacaan, proses dan memori individu dalam membaca alam ekspositori,
rangsangan visual seperti objek atau gambar yang dilihat, timulus pendengaran seperti pernah
mendengar percakapan yang berbicara tentang membaca, atau kombinasi dari visual dan
pendengaran seperti TV.(Hidi, 2001) ( M. Arif Khoiruddin, Imam Taulabi dan Ali Imron : 2016,
hlm 295, vol.1 no.2 )1
Kebiasaan membaca adalah keterampilan yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan,
bukan ketrampilan bawaan. Oleh karena itu kebiasaan membaca dapat dipupuk, dibina dan
dikembangkan menjadi suatu budaya. Dengan membaca suatu bacaan, seseorang dapat menerima
informasi, memperdalam pengetahuan, dan meningkatkan kecerdasan. Pemahaman terhadap
kehidupan akan semakin tajam karena membaca dapat membuka cakrawala untuk berpikir kritis
dan sistematis. Hanya dengan melihat dan memahami isi yang tertulis di dalam buku pengetahuan
maupun pelajaran, membaca bisa menjadi kegiatan sederhana yang membutuhkan modal sedikit,
tapi menuai begitu banyak keuntungan.
Membaca pada hakikatnya adalah suatu proses yang bersifat fisik dan psikologis. Proses
yang bersifat fisik berupa kegiatan mengamati tulisan secara visual. Dalam hal ini peranan indra
visual sangat penting. Bagi mereka yang tunanetra peran indra visual dialihkan pada indra
perabanya. Melalui membaca ia mengasosiasikan gambar-gambar bunyi beserta kombinasinya.
Dengan proses itu rangkaian tulisan yang dibacanya menjelma menjadi rangkaian bunyi bahasa
dalam kombinasi kata, kelompok kata dan kalimat yang bermakna. Di samping itu pembaca juga

1M. Arif Khoiruddin, Imam Taulabi dan Ali Imron,Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini Di Taman Baca Masyarakat, Jurnal
An-nafs, 2016, hlm 295

2
mengamati berbagai macam tanda baca yang harus dikenalinya juga. Tanda baca membantu
pembaca dalam memahami maksud dan tujuan penulisan. Keseluruhan proses membaca yang
bersifat fisik merupakan proses mekanis dalam membaca.
Proses mekanis dalam membaca berlanjut dengan proses psikologis berupa kegiatan
berfikir dalam mengelola informasi. Proses psikologis itu dimulai ketika indra visual atau peraba
mengirimkan hasil pengamatan terhadap tulisan ke pusat kesadaran melalui system syaraf. Melalui
proses decoding gambar-gambar bunyi dan kombinasinya itu kemudian diuraikan dan diberi
makna. Proses decoding berlangsung dengan melihat knowledge of the world dalam skemata yang
berupa kategorisasi sejumlah pengetahuan dan pengalaman yang tersimpan dalam ingatan.
Intelengensi atau intelektual digambarkan sebagai kemampuan memecahkan masalah atau
kemempuan menyesuaikan diri terhadap tuntutan lingkungan. Dalam mengembangkan intelegensi
terdapat dua unsur yaitu kemampuan verbal dan kemampuan kemampuan numerikal (penguasaan
dalam berbagai konteks). “Ada kecenderungan dalam dunia pendidikan dewasa ini untuk kembali
pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara ilmiah.
Belajar akan lebih bermakna jika anak “mengalami” sendiri apa yang dipelajarinya, bukan
mengetahuinya. Perubahan perilaku merupakan hajat penting dalam pembelajaran, karena tujuan
pembelajaran memang membawa dampak berupa perubahan perilaku atau kepribadian”.
Dalam dunia pendidikan, membaca mempunyai fungsi sosial untuk memperoleh
kualifikasi tertentu sehingga seseorang dapat mencapai prestasi (achievement reading), seseorang
peserta didik agar memperoleh kelulusan dengan baik, harus mempelajari atau membaca sejumlah
bahan bacaan yang direkomendasikan oleh pendidik, begitu sebaliknya seorang pendidik untuk
meraih kualifikasi tertentu dalam mengajar atau menulis ilmiah juga harus didukung dengan
kegiatan membaca berbagai bahan bacaan untuk selalu memperbaharui pengetahuannya secara
kontinyu, sesuai dengan perkembangan yang ada.
Kebiasaan membaca merupakan sesuatu yang penting dan fundamental yang harus
dikembangkan sejak dini dalam rangka untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan,
baik pendidikan dasar, menengah, maupun pendidikan tinggi dalam upaya meningkatkan
intelektualitas mahasiswa.
Dalam kaitanya dengan budaya baca. Frase itu sering kita dengar dan baca saat kita
berbicara tentang tulisan bertema “membaca.” Ada satu istilah lagi yang tidak kalah sering
terdengar/baca, yaitu “minat baca”. Kedua frase itu memiliki intensitas makna yang berbeda.

3
Minat baca memiliki maknanya lebih bersifat datar, sekadar menggambarkan tingkat ketertarikan
seseorang (bangsa) terhadap teks, tidak harus buku. Yang penting teks, medianya bisa macam-
macam: buku, koran, majalah, dan lain sebagainya. Sedangkan budaya baca, adalah suatu kondisi
dimana aktivitas membaca sudah/belum menjadi bagian yang lekat dan mengikat kehidupan
sehari-hari seseorang, atau untuk seseorang yang sudah memiliki budaya baca tinggi, buatnya tiada
hari tanpa membaca dan rujukan teks yang dibaca biasanya buku.( Hadi Nurahmad : 2008, hlm
3-4 ) 2
B. Pentingnya Perpustakaan Keluarga
Bila diamati minat masyarakat untuk menghadirkan perpustakaan di rumah atau sering juga
disebut perpustakaan keluarga mulai tumbuh. Kehadiran perpustakaan keluarga diharapkan
mampu mendekatkan anggota keluarga, terutama anak-anak, dengan kegiatan membaca dan
memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar sebab tumbuhnya budaya membaca memang
lahir dari keluarga.
Oleh sebab itu perpustakaan keluarga itu bisa dibuat sesuai kondisi dan kebutuhan setiap
keluarga. Ada yang menyediakan sebuah ruangan khusus yang didesain sedemikian rupa menjadi
sebuah perpustakaan keluarga yang nyaman. Ada juga yang hanya menyediakan rak-rak buku
supaya penyimpanan buku rapi.
Perpustakaan keluarga merupakan sarana yang paling tepat untuk memenuhi kebutuhan
keluarga akan bacaan karena disesuaikan dengan minat spesifik anggota keluarga. Perpustakaan
keluarga bisa menjadi alternatif bagi keluarga untuk menghabiskan waktu di luar menonton
televisi yang belakangan mendominasi ruang- ruang keluarga. Orang tua harus berusaha agar anak-
anaknya tidak hanya tertarik menonton televisi, tetapi juga mendorong agar anak-anaknya juga
gemar membaca dengan menyediakan perpustakaan keluarga
Keberadaan perpustakaan keluarga di rumah amatlah dibutuhkan dalam membantu proses
pengajaran keluarga, tidak harus besar tetapi yang penting dapat menyeleksi buku-buku yang
bermutu , menempatkannya ditempat yang mudah diambil dan menganjurkan anggota keluarga
untuk membacanya. ( Hari Santoso: 2008, hlm 3 )3

2
Hadi Nurahmad, membangun budaya baca di ilngkungan perguruaan tinggi sebagai upaya meningkatkan intelektualitas
mahasiswa, 2008, hlm 3-4
3
Hari Santoso, Perpustakaan Keluarga Sebagai Media Membangun Minat Dan Budaya Baca,Upt Perpustakaan Universitas
Negeri Malang, Malang, 2008, hlm 3

4
C. Manfaat Perpustakaan Keluarga
Perpustakaan keluarga dapat memberikan manfaat, diantaranya :
1. Mengenalkan nggota keluarga kepada bahan bacaan yang mengandung ilmu
pengetahuan maupun rekreasi,
2. Menanamkan sikap saling membantu seluruh anggota keluarga dalam proses
pembelajaran di rumah,
3. Mengajar anak untuk menghargai bahan bacaan,
4. Bisa dijadikan ajang mempererat kebersamaan dalam keluarga,
5. Dapat menciptakan suasana belajar, menggugah minat baca keluarga dan menciptakan
kehangatan keluarga.( Hari Santoso: 2008, hlm 3 )4

D. Peran Orang Tua Dalam Mengembangkan Minat Baca Anak


Peranan membaca dalam kehidupan manusia untuk mempelajari ilmu pengetahuan sangat
mendasar dan konseptual artinya apabila manusia tidak dapat membaca dan menulis otomatis tidak
dapat mengembangkan ilmu pengetahuan. Aswar Anas (1997) bahkan menyatakan bahwa
kemampuan membaca menjadi tulang punggung bagi berlangsungnya pembangunan dalam hal
menumbuhkan minat baca gryli melalui bacen fiksi maupun non fiksi, orang tualah yang
mempunyai memiliki fungsi yang sangat kompleks. masalah inilah yang menjadi perhatian utama
dalam pembahasantulisan ini. ( Endi Sudarmi: mei 1999. Hlm. 25, no.1 )5
Kebiasaan membaca harus mulai ditanamkan pada anak usia dini, orang tau memegang
peran penting dan tanggung jawab yang besar dalam menanamkan kebiasaan dan rasa gemar
membaca pada anak. Rumah adalah tempat yang paling tepat untuk menanamkan berbagai
kebiasaan baik salah satunya yaitu membaca. Orang tua harus mampu dan mendorong anak untuk
mencintai buku sejak awal. Dari berbagai factor eksternal dalam mendorong anak untuk membaca
pada faktos sosiologis keluarga memegang pengaruh sangat tinggi dalam membentuk minat dan
kemahiran membaca pada anak (Harras, 1998). Salah satu upaya kecil yang dapat dilakukan oleh
keluarga adalah dapat dilakukan dengan membaca surat kabar, buku, dan bacaan lain yang akan
mendorong anak untuk gemar membaca.

4
Hari Santoso, Perpustakaan Keluarga Sebagai Media Membangun Minat Dan Budaya Baca,Upt Perpustakaan Universitas
Negeri Malang, Malang, 2008, hlm 3

5 Endi Sudarmi, Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Minat Baca Anak,Yogyakarta, 1999, hlm 25

5
Pada kenyataannya saat ini masih banyak orang tua yang belum menanamkan kebiasaan
membaca pada anak. Kebanyakan orang tua akan membiarkan anaknya untuk bermain Gadget,
menonton TV, dan hanya melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan tidak mendukung
dalam menanamkan kebiasaan membaca.
Berbagai hasil riset menyatakan bahwa kebiasaan membaca seorang anak akan
mempengaruhi hasil akademik di sekolah. Kebiasaan membaca tersebut dapat memban-tu anak-
anak dalam mengembangkan pemikiran kritis dan keterampilan analisis. Me-lalui membaca maka
perbendaharaan kosakata anak-anak akan semakin banyak. Baker, Scher, & Mackler (1997)
menyatakan bahwa budaya literasi dari rumah akan men-dorong motivasi dan minat membaca bagi
anak-anak. Mereka akan lebih banyak me-rasakan kenikmatan dalam membaca. Hal ini menjadi
perhatian bagi para orang tua un-tuk melibatkan program literasi sejak dari lingkungan rumah dan
keluarga.
Chen (2008) menegaskan bahwa rumah yang menyediakan suasana yang kaya dengan
aspek literasi akan membuat anak-anak menghabiskan waktu lebih banyak un-tuk membaca
dibandingkan dengan anak-anak yang kekurangan sumber bahan bacaan. Menurut Bano, Jabeen,
& Qutoshi (2018) orangtua sebagai guru pertama di rumah harus memainkan peran aktif dalam
mendorong kebiasaan membaca antara lain dengan me-nyediakan bahan bacaan di lingkungan di
rumah serta penyediaan sudut baca di rumah dapat menjadi salah satu strategi efektif dalam
mendorong minat anak-anak terhadap kegiatan membaca. Orang tua memiliki tanggung jawab
untuk menjamin anak-anaknya mendapatkan lingkungan pendidikan dari rumah yang dapat
mendukung kegiatan anak-anak di sekolah.
1. Membangun Perpustakaan Keluarga
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam membangun perpustakaan keluarga yang
ideal antara lain:
a. penyediaan fasilitas baik berupa perabot maupun audio visual un-tuk membangun
perpustakaan keluarga yang ideal;
b. penyediaan bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan keluarga; dan
c. penataan kondisi fisik (athmospheric) perpustakaan keluarga dengan melibatkan
semua anggota dalam keluarga yang merupakan pengguna utama dari perpustakaan.
Tujuan dan sasaran pembangunan perpustakaan yang ideal adalah menciptakan
kondisi perpustakaan yang kondusif, nyaman, indah dan memiliki nilai-nilai estetika sehingga

6
diharapkan dengan kondisi tersebut menimbulkan kegairahan seluruh anggota keluarga
memanfaatkan sumber daya yang ada dengan tenang dan nyaman serta mampu memberikan
kepuasan kepada seluruh anggota keluarga. Adapun penataan fisik meliputi:
a. penentuan lokasi;
b. perancangan desain;
c. pencahayaan/penerangan
d. penataan sirkulasi udara; dan
e. penataan elemen dekoratif
Perpustakaan keluarga yang baik dan efisien adalah perpustakaan yang menye-
diakan sumber-sumber informasi bagi pembahasan dan pemecahan berbagai persoalan.
Selain itu, dapat bermanfaat sebagai referensi pengerjaan tugas anak-anak di sekolah.
Perpustakaan juga baiknya memuat buku-buku untuk tingkatan yang beragam, juga bu-ku-
buku yang cocok untuk orang dewasa dan anak-anak, laki-laki dan perempuan.
Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan dan minat membaca dimulai
dengan menciptakan lingkungan yang kondusif terhadap akses sumber informasi yang
dibutuhkan, khususnya bagi keluarga yang masih memiliki anak usia sekolah dan rema-ja.
Walaupun banyak keluarga yang sudah memiliki koleksi buku pribadi namun tidak banyak
keluarga yang telah mengelola koleksi buku keluarganya tersebut dengan baik. Beberapa
kerugian yang diakibatkan dari kurangnya pengelolaan perpustakaan di rumah diantaranya
adalah koleksi yang hilang, rusak, dan sulit dicari. Oleh sebab itu diper-lukan manajemen
pengelolaan perpustakaan yang menarik sehingga dapat semakin meningkatkan
pemanfaatan dan kenyamanan di perpustakaan keluarga yang dimiliki.
Berdasarkan permasalahan yang timbul dalam pengelolaan koleksi buku, kegiatan
pelatihan Pengelolaan Perpustakaan Keluarga Berbasis TI akan sangat bermanfaat bagi para
peserta, yaitu Ibu-Ibu Pengurus Dharma Wanita. Pelatihan ini berupa pengelolaan koleksi
keluarga, perancangan ruang dan tata letak perpustakaan keluarga yang menarik, sehingga
koleksi keluarga yang dimiliki terawat, mudah ditemukan untuk digunakan dalam
mengerjakan tugas, dan rekreasi hiburan dengan nyaman.
Tujuan dari kegiatan pengabdian ini antara lain:
a. memotivasi ibu-ibu dharma wanita yang belum memiliki perpustakaan keluarga
agar memiliki perpustakaan keluarga ;

7
b. memberikan bekal keterampilan dalam pengelolaan koleksi-koleksi buku keluar-
ga;
c. memberikan ide-ide baru tentang konsep desain pemanfaatan ruang keluarga
sebagai perpustakaan keluarga; dan
d. memberikan pengetahuan tentang perkem-bangan otomasi di bidang pepustakaan
melalui demo pemanfaatan teknologi informasi dalam perpustakaan keluarga
melalui open source SLiMS(Indah Kurnianingsih :2019, hlm 2-3, vol.5, no.1 )6
2. Upaya Orang Tua Menumbuhkan Rasa Gemar Membaca Pada Anak
Kebiasaan membaca harus mulai ditanamkan pada anak usia dini, orang tau
memegang peran penting dan tanggung jawab yang besar dalam menanamkan kebiasaan
dan rasa gemar membaca pada anak. Rumah adalah tempat yang paling tepat untuk
menanamkan berbagai kebiasaan baik salah satunya yaitu membaca. Orang tua harus
mampu dan mendorong anak untuk mencintai buku sejak awal. Dari berbagai factor
eksternal dalam mendorong anak untuk membaca pada faktos sosiologis keluarga
memegang pengaruh sangat tinggi dalam membentuk minat dan kemahiran membaca pada
anak (Harras, 1998). Salah satu upaya kecil yang dapat dilakukan oleh keluarga adalah
dapat dilakukan dengan membaca surat kabar, buku, dan bacaan lain yang akan mendorong
anak untuk gemar membaca.
Pada kenyataannya saat ini masih banyak orang tua yang belum menanamkan
kebiasaan membaca pada anak. Kebanyakan orang tua akan membiarkan anaknya untuk
bermain Gadget, menonton TV dan hanya melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak
produktif dan tidak mendukung dalam menanamkan kebiasaan membaca. Menurut
(Suyono, 1998) berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh orang tua dirumah untuk
dapat menanamkan kebiasaan membaca dan menumbuhkan rasa gemar membaca ;
a. Menciptakan waktu-waktu tertentu untuk bercerita pada anak
b. Melakukan pemberian contoh membaca yang dapat dilakukan sebelum tidur
c. Memberikan media yang menarik untuk dibaca oleh anak
d. Menciptakan pesan pendek tentang motivasi pada dinding yang harus sering di
perbarui

6
Indah Kurnianingsih, Peningkatan Minat Dan Budaya Membaca Melalui Pelatihan Pengololaan Perpustakaan Keluarga,
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, Jakarta, 2019, hlm 2-3

8
e. Memberikan contoh dengan membiasakan membaca dan menuntun secara lebih
baik pada saat memerintah anak untuk membaca
f. Pemanfaatan media internet juga dapat menanamkan kebiasaan membaca,
namun harus tetap didampingi oleh orang tua.
Modal utama dalam meningkatkan minat baca anak adalah dengan menyediakan
sarana dan prasarana untuk mendukung yaitu menyediakan buku-buku yang menarik untuk
dibaca oleh anak, namun tidak semua buku dapat menarik anak untuk dibaca dan tidak
semua orang tua mampu menyediakan buku-buku agar dapat dibaca. Penyebab orang tua
mampu melakukan hal demikian, disebabkan karena rendahnya factor ekonomi dan
rendahnya kesadaran orang tua untuk menamkan dan meningkatkan minat baca anak
(Witdarmono, 2009). ( Yula Anggriani: 2020, hlm 143-144, vol.10, no.2 )7

E. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat terhadap Minat Baca Anak


1. Faktor yang menjadi pendukung minat baca pada anak yaitu :
a. Pengenalan dan penanaman minat yang dilakukan orang tua kepada anak sejak dini

b. Orang tua yang meluangkan waktu untuk mendampingi anak dalam kegiatan
membaca bersama

c. Orang tua ataupun keluarga memberikan motivasi dan ajakan untuk sering
berliterasi

d. Orang tua memberikan contoh yang baik terhadap anak-anaknya

e. Membiasakan berliterasi di rumah seperti membacakan dongeng sebelum tidur

f. Lengkapnya fasilitas yang disediakan oleh orang tua di rumah

g. Terciptanya suasana belajar yang menarik membuat sang anak nyaman

2. Faktor yang menjadi penghambat minat baca pada anak usia dini
Beragam hambatan sesuai dengan teori yang dituliskan Syah (2009) yang
menjelaskan bahwa hambatan berasal dari diri anak dan dari keluarga, faktorfaktor
yang dapat menjadi penyebab kesulitan belajar dalam diri anak meliputi Inteligensi

7
Yula Anggriani, Pemanfaatan Gadget Dalam Meningkatkan Minat Baca Anak Di Keluarga, Universitas Airlangga, 2020, hlm
143-144

9
(IQ) yang kurang baik, faktor emosional yang kurang stabil, aktivitas belajar yang
kurang, penyesuaian sosial yang sulit, lama belajar yang tidak sesuai dengan tuntutan
waktu belajarnya, keadaan fisik yang kurang menunjang, kesehatan yang kurang baik,
pengetahuan dan keterampilan dasar yang kurang memadai atas bahan yang dipelajari
serta tidak ada motivasi belajar (Widodo, 2018:6).
a. Anak kurang focus,

b. Anak belum memiliki minat untuk diajarkan baca tulis,

c. Suasana hati anak sering berubah,

d. Anak yang lebih tertarik bermain gawai daripada membaca buku.

e. Kurangnya fasilitas yang dimiliki oleh keluarga

f. Kurangnya budaya membaca di rumah

g. Orang tua atau keluarga tidak memiliki cukup waktu untuk mendampingi anak

h. Orang tua atau keluarga yang kurang sabar untuk mendampingi anak belajar
membaca dan menulis.

i. Kurangnya motivasi dari keluarga

j. Orang tua yang sering memberikan gawai agar anak tidak rewel.

( Rina Devianty dan Yustika Sari: 2022, hlm 6-7, vol. 10, no.1 ) 8

F. Trilt-Trik Dalam Menumbuhkan Minat Baca Anak

Bagi anak-anak yang minat bacanya rendah atau lemah, terutama anak-anak yang sudah mulai menginjak
usia sekolah, Mary Leonardt dalam bukunya “ parents who love reading, kids who don’t “ memberikan solusi
dengan beberapa trik-triknya yang dapat membantu anak untuk menjadi gemar membaca :

1. Membolak balikkan buku dan majalah

Rangsanglah anak yang minat bacanya rendah dengan memberikan buku dan majalah yang menarik

8
Rina Devianty dan Yustika Sari, Peran Keluarga Dalam Mengoptimalkan Literasi Anak Usia Dini, Jurnal Raudhah, 2022, hlm
6-7

10
minatnya. Menurut pengamatannya ada anak-anak yang hanya membolak balikkan majalah selama
berminggu-minggu dan lainnya mencoba membaca sedikit setelah beberapa hari. Membolak balikkan buku
merupakan satu cara untuk membuat mereka menjadi akrab dengan buku.

2. Membaca komik, majalah dan koran

Jika anak sudah memasuki tahap in, ia mulai membaca majalah atau komik yang anda berikan,
menurutnya jika anak sudah menyanangi komik, malah dan koran, mereka akan menjadi pembaca
sepanjang hidupnya, karena majalah dan koran adalah bacaan dasar. Ada beberapa keuntungan mengapa
komik majalah dan koran dipilih sebagai bacaan untuk memotivasi pembaca yang lemah (pemula) komik,
majalah dan koran memiliki artikel dan cerita pendek yang dapat dibaca dalam waktu yang singkat, ada
gambar yang bisa membantunya menerka arti kata yang mereka mengerti. Komik biasanya mempunyai
karakter dan garis cerita yang sama. Jenis Bahasa dan nadanya juga sama. Anak biasanya menyukai komik
karena ia memasuki kedalam dunia yang ia senangi. Jika anak sudah menyukai jenis bacaan tersebut,
jangan berhenti sampai disitu saja orang tua harus terus memberi dukungan kepada anak untuk membaca
bahan baacaan lain seperti buku. Karena bahan bacaan mengembangkan kemampuan dan membahas took-
toko lebih mendalam.

3. Buku pertama yang patuh diberikan

Padaa tahapan ini anak dapat diberikan buku serial atau kategori fisik. Pilihlah tema buku sesuai
dengan minat anak. Buku serial yang dipilih adalah untuk memudahkan dalam memberikan buku bacaan,
sehingga tidak ada rasa terbebani. Jika si anak menyenangi, akan menjadi mudah menemukan buku bacaan
berikutnya. Mary Leondhardt mengingatkan bahwa anak mungkin saja sudah diberikan tugas membaca
buku disekolah jika ini terjadi orang tua disarankan tidak berdiam diri karena beberapa alas an;

a. Kemungkinan besar anak anda tidak menikmati buku yang harus dibaca, ia tidak senang membaca.

b. Jika anak tidak suka dengan buku yang ditugaskan, ada kemungkinan ia tidak membacanya sama
sekali.

c. Buku yang ditugaskan disekolah biasanya tidak memungkinkan anak membaca lebih banyak.

4. Bacaan tertentu

11
Pada tahapan ini anak sudah memulai kerajinan membaca, si anak cenderung nmembaca buku yang
dikarang oleh pengarang yang digandrunginya. Orang tua dapat membelikan buku-buku yang disukai
anaknya. Hal ini masih jarang dilakukan orang tua, mereka kebanyakan mau membelanjakan uang untuk
mainan, ketimbang membelikan buku untuk anaknya. Pada tahap ini anak sudah mempunyai kepercayaan
diri akan kemampuannya membaca buku sampai habis dan mereka melakukannya dengan senang hati.
Orang tua disini dapat berperan untuk mengembangkannya lebih lanjut.

5. Pengembangan

Anak masih membutuhkan bimbingan orang tua untuk menemukan buku. Menurut mary
leondhart, pada tahap ini kemampuan itu belum ada. Orang tua dapat melibatkan anak dalam memilih buku
dengan mengajak mereka ke took buku dan tunjukkan dibagian mana buku kesukaan anak diletakkan.
Orang tua juga dapat memanfaatkan perpustakaan dengan mengajak anak untuk memilih buku atau kalua
anak masih enggan, orang tua dapat meminjamkan anak dan membawanya pulang untuk mereka. Tahap
ini juga dapat menimbulkn frustasi kepada orang tua, karena anak menurutnya hanya membaca buku fiksi
roman atau misteri, hal ini sepatutnya tidak perlu dikhawatirkan karna memang semua kutu buku
menyenangi jenis buku tertentu yang tampaknya menjadi bagian dari sifat mereka.

6. Bacaan yang lebih luas

Pada tahap ini anak sudah mulai membaca buku selain dari nama pengaran favoritnya.
Keterampilan membacanya semakin bertambah dan anak tidak butuh waktu yang lama untuk membaca.
Orang tua dapat menyarankannya anak terhadap bacaan klasik atau buku sastra yang biasanya beralur cerita
agak lambat. Buku jenis ini membantunya mengembangkan bacaannya.

7. Mencari buku sendiri

Ini adalah tahap yang didambakan dimana anak sudah mandiri dalam menemukan bacaan untuk
dirinya sendiri, menemukan pengarang baru, mencoba jenis-jenis fiksi baru, membaca buku-buku non fiksi
yang bukan pr disekolah. Membaca telah menjadi bagian terpenting dalam hidupnya.

8. Kutu buku abadi

Ketika anak terus mencari pengarang-pengarang baru dan koleksi bukunya semakin penuh. Ia
tidak segang-segang membelanjakan uangnya untuk membeli buku, maka anak telah menjadi kutu buku

12
abadi. ( Ida Farida: 2001, hlm 153-155, vol.3. no.2 )9

9. Hilangkan penghambat membaca


Hilangkan penghambat seperti televisi atau playstation. Sulitnya menciptakan
minat membaca terhadap anak karena pengaruh menonton televisi, playstation, hal yang
disukai anak,peranan orang tua dan guru sangatlah penting untuk mendorong anak senang
membaca dengan berbagai tugas yang berkaitan dengan membaca agar mereka terbiasa
dan mencintai bahan bacaan.
10. Beri hadiah kepada anak

Hadiah (reward) yang memperbesar semangat membaca. Suatu proses ditimbulkan


oleh suatu stimulus. Hadiah merupakan salah satu stimulus untuk menimbulkan respons
pada anak untuk lebih giat membaca. Jadikan buku sebagai hadiah (reward) untuk anak.
Seseorang akan beranggapan hadiah merupakan pemberian yang sangat penting, maka
penerima hadiah pun dituntut untuk menghargai pembelian atau hadiah dari orang lain.
Dalam hal ini, pemberi hadiah pun akan merasa senang bila penerima hadiah membaca
buku yang telah diberikannya. ( Tika Sari dan Muhammad Walid: 2022, hlm 1347-1348,
vol.6, no.1 )10

9Ida Farida, Peran Keluarga Dalam Menumbuhkan Minat Baca Anak, Jurnal Al-Maktabah, Jakarta, 2001, hlm 153-155
10
Tika Sari dan Muhammad Walid, Urgensi Pendidikan Keluarga Dalam Mengembangkan Budaya Gemar Membaca Siswa,
Jambi, 2022, hlm 1347-1348

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peran keluarga dalam menumbuhkan minat baca anak sangat penting, karna keterampilan
membaca merupak hal yang harus di pupuk sejak dini. Bebrapa kegiatan dapat dilakukan orang
tua Bersama anak seperti bermain dengan bacaan Bersama anak, berkunjung ke perpustakaan,
mengusahakan perpustakaan keluarga dan memberikan hadiah buku. Kegiatan-kegiatan ini
mempunyai pengaruh yang positif dalam usaha menumbuhkan minat baca anak berkaitan dengan
itu mary leondhart penulis buku berjudul parents who love reading and kids who don’t, yang
banyak direkomendasikan oleh para pakar untuk dibaca, menyarankan para orang tua agar
berperan aktif dalam menumbuhkan minat baca anak melalui delapan tahapan dari mulai hanya
sekedar membolak balik buku bacaan hingaa menjadi seorang kutu buku abadi.

14
DAFTAR PUSTAKA
M. Arif Khoiruddin, Imam Taulabi dan Ali Imron. (2016). Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini
Di Taman Baca Masyarakat, Jurnal An-nafs

Hadi Nurahmad. (2008) membangun budaya baca di ilngkungan perguruaan tinggi sebagai upaya
meningkatkan intelektualitas mahasiswa, 2008

Hari Santoso. (2008). Perpustakaan Keluarga Sebagai Media Membangun Minat Dan Budaya
Baca,. Malang: Upt Perpustakaan Universitas Negeri Malang

Rina Devianty dan Yustika Sari. (2022). Peran Keluarga Dalam Mengoptimalkan Literasi Anak
Usia Dini,. Jurnal Raudhah

Endi Sudarmi.(1999). Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Minat Baca Anak,Yogyakarta,

Indah Kurnianingsih. (2019).Peningkatan Minat Dan Budaya Membaca Melalui Pelatihan


Pengololaan Perpustakaan Keluarga, Jakarta: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat

Yula Anggriani.( 2020). Pemanfaatan Gadget Dalam Meningkatkan Minat Baca Anak Di
Keluarga.Universitas Airlangga

Ida Farida. (2001). Peran Keluarga Dalam Menumbuhkan Minat Baca Anak,. Jakarta: Jurnal Al-Maktabah,

Tika Sari dan Muhammad Walid. (2022). Urgensi Pendidikan Keluarga Dalam Mengembangkan
Budaya Gemar Membaca Siswa,. Jambi

15

Anda mungkin juga menyukai