TUGAS
PENYUSUN:
F1042191011
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………………………..i
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………………………………ii
BAB I.
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………1
1.1.Latar Belakang…………………………………………………………………………….1
1.2.Rumusan Masalah………………………………………………………………………..2
1.3.Tujuan………………………………………………………………………………………..2
3.1.Kesimpulan………………………………………………………………………………..20
3.2.Saran…………………………………………………………………………………………20
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………………………….21
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah memberikan rahmat, hidayah, kekuatan dan kesehatan kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Tim Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Saat ini minat baca masih menjadi perkerjaan rumah yang belum
terselesaikan bagi bangsa Indonesia. Berbagai program telah dilakukan untuk
meningkatkan minat baca masyarakat. Pemerintah, praktisi pendidikan, LSM
dan masyarakat yang peduli pada kondisi minat baca saat ini telah melakukan
berbagai kegiatan yang diharapkan mampu meningkatkan apresiasi
masyarakat untuk membaca, akan tetapi berbagai program tersebut belum
memperoleh hasil maksimal. Untuk mewujudkan bangsa berbudaya baca,
maka bangsa ini perlu melakukan pembinaan minat baca anak. Pembinaan
minat baca anak merupakan langkah awal sekaligus cara yang efektif menuju
bangsa berbudaya baca. Masa anak-anak merupakan masa yang tepat untuk
menanamkan sebuah kebiasaan, dan kebiasaan ini akan terbawa hingga anak
tumbuh dewasa atau menjadi orang tua. Dengan kata lain, apabila sejak kecil
seseorang terbiasa membaca maka kebiasaan tersebut akan terbawa hingga
dewasa. Apabila kebiasaan membaca telah tertanam pada diri anak maka
setelah dewasa anak tersebut akan merasa kehilangan apabila sehari saja
tidak membaca. Dari kebiasaan individu ini kemudian akan berkembang
menjadi budaya baca masyarakat.
Akan tetapi, pembinaan minat baca anak saat ini sering terbentur dengan
masalah ketersediaan sarana baca. Tidak semua anak-anak mampu
mendapatkan buku yang mampu mengugah minat mereka untuk membaca.
Faktor ekonomi atau minimnya kesadaran orang tua untuk menyediakan
buku bagi anak menyebabkan anak-anak tidak mendapatkan buku yang
dibutuhkan. Tidak tersedianya sarana baca merupakan masalah besar dalam
pembinaan minat baca anak. Anak-anak tidak dapat memanjakan minat
bacanya karena tidak tersedia sarana baca yang mampu menggugah minat
anak untuk membaca. Padahal pembinaan minat baca anak merupakan modal
dasar untuk memperbaiki kondisi minat baca masyarakat saat ini. Membaca
merupakan suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis
oleh seseorang. Semakin banyak membaca, semakin banyak pula informasi
yang kita dapatkan, walaupun terkadang informasi itu terkadang kita
dapatkan secara tidak langsung. Banyak orang mengatakan bahwa buku
merupakan gudang ilmu. Mengapa demikian? Karena buku itu dapat
membuka wawasan yang sangat luas. Tidak hanya informasi yang ada dalam
negeri, informasi tentang dunia atau bahkan alam semesta pun dapat kita
peroleh dengan membaca.
Minat baca merupakan salah satu kunci sukses seseorang dalam mengetahui
dan menambah wawasan pengetahuannya. Kegiatan-kegiatan untuk
meningkatkan minat baca harus diadakan dan digalakan. Sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, terutama
dalam teknologi percetakan maka semakin banyak informasi yang tersimpan
di dalam buku. Pada semua jenjang pendidikan, kemampuan membaca
menjadi skala prioritas yang harus dikuasai siswa. Dengan membaca siswa
akan memperoleh berbagai informasi yang sebelumnya belum pernah
didapatkan. Semakin banyak membaca semakin banyak pula informasi yang
diperoleh. Oleh karena itu, membaca merupakan jendela dunia, siapa pun
yang membuka jendela tersebut dapat melihat dan mengetahui segala sesuatu
yang terjadi. Baik peristiwa yang terjadi pada masa lampau, sekarang, bahkan
yang akan datang. Banyak manfaat yang diperoleh dari kegiatan membaca.
Oleh karena itu, sepantasnyalah siswa harus melakukannya atas dasar
kebutuhan, bukan karena suatu paksaan. Jika siswa membaca atas dasar
kebutuhan, maka ia akan mendapatkan segala informasi yang ia inginkan.
Namun sebaliknya, jika siswa membaca atas dasar paksaan, maka informasi
yang ia peroleh tidak akan maksimal. Membaca merupakan kemampuan yang
kompleks. Membaca bukanlah kegiatan memandangi lambang – lambang
yang tertulis semata.
Bagi siswa, membaca tidak hanya berperan dalam menguasai bidang studi
yang dipelajarinya saja. Namun membaca juga berperan dalam mengetahui
berbagai macam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ters
berkembang. Melalui membaca, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
dapat diketahui dan dipahami sebalum dapat diaplikasikan.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dirumuskan masalahnya adalah:
1.2.5 Apa saja upaya untuk meningkatkan minat baca siswa di sekolah?
1.3.4 Agar kita sebagai guru dapat membina kegiatan membaca dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia.
1.4 Manfaat penulisan
Diharapkan berguna bagi siswa, guru bahasa Indonesia, orang tua dan penulis
sendiri khususnya dalam membantuk dan meningkatkan kebiasaan membaca
agar terbentuk minat baca di masyarakat dengan harapan agar dapat
meningkatkan kemampuan membaca.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam kegiatan membaca ternyata tidak cukup hanya dengan memahami apa
yang tertuang dalam tulisan saja, sehingga membaca dapat juga dianggap
sebagai suatu proses memahami sesuatu yang tersirat dalam yang tersurat
(tulisan). Artinya memahami pikiran yang terkandung dalam kata-kata yang
tertulis. Hubungan antara makna yang ingin disampaikan penulis dan
interpretasi pembaca sangat menentukan ketepatan pembaca. Makna akan
berubah berdasarkan pengalaman yang dipakai untuk menginterpretasikan
kata-kata atau kalimat yang dibaca (Anderson dalam Tarigan 1986:8).
Tujuan Umum
Banyak manfaat yang diperoleh dari membaca. Dengan membaca siswa dapat
memperluas cakrawala ilmu pengetahuan, menambah informasi bagi diri
sendiri, meningkatkan pengetahuan serta menambah ide. Jadi jelas pengaruh
bacaan sangat besar terhadap peningkatan cara berfikir seorang siswa.
Menurut Gray & Rogers (dalam Zaif: 2011 ) menyebutkan beberapa manfaat
membaca, antara lain:
Dari berbagai penyebab rendahnya minat baca siswa tersebut, sebagai seorang
guru dapat melakukan upaya-upaya yang bisa meningkatkan minat baca
siswanya. Adapun peranan guru antara lain:
1. Motivator
2. Dinamisator
3. Supervisor
Guru mengawasi proses membaca anak baik dalam jarak dekat maupun jarak
jauh agar anak merasa selalu ada yang mengawasinya.
4. Konselor
5. Evaluator
Strategi yang dapat diterapkan dalam meningkatkan minat baca siswa adalah:
1. Yakin bahwa gemar membaca merupakan hal yang terbaik untuk dapat
bersaing di era global.
2. Memiliki niat yang tulus untuk membaca.
3. Sering mendatangi perpustakaan setiap mempunyai kesempatan.
4. Menambah wawasan dengan menyisihkan uang lebih untuk membeli buku
bukan mainan ataupun pulsa.
5. Memulai membaca sebuah buku dengan membaca daftar isinya terlebih
dahulu.
6. Mencatat setiap kali ada informasi penting dari buku yang dibaca.
7. Bersenang-senang dengan buku dan
8. Menyampaikan informasi yang telah diperoleh setelah membaca buku
kepada teman begitu pula sebaliknya.
Orang tua juga turut ikut serta meningkatkan dan menumbuhkan minat baca
anak dengan cara:
Ada beberapa faktor yang mendorong minat baca seseorang. Pertama faktor
kebutuhan, orang memiliki minat untuk memenuhi kebutuhan tertentu.
Kedua faktor perasaan, perasaan sukses, senang, mendorong timbulnya minat
sedangkan perasaan kecewa, gagal, menghambat atau bahkan menghilangkan
minat seseorang. Selanjutnya faktor lingkungan, maksudnya minat
dipengaruhi dorongan untuk diterima atau diakui oleh lingkungan.
Meningkatkan minat baca bisa dilakukan oleh siapapun, baik itu guru, orang
tua bahkan siswa itu sendiri.
2.6. Faktor Pendukung dan Penghambat Minat Baca
Untuk membina dan mengembangkan minat baca siswa tidak bisa terlepas
dari pembinaan kemampuan membaca siswa , sebab seperti sudah dijelaskan
bahwa untuk menjadi minat harus mampu membaca. Adapun beberapa faktor
dalam pembinaan minat baca. Faktor –faktor ini dapat dibedakan yaitu faktor
eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal disamakaan dengan motivasi
eksternal. Sedangkan faktor internal disamakan dengan Motivasi
internal (smit, 584- 586).
Adapun faktor –faktor yang mendukung pembinaan minat baca siswa adalah :
Secara alamiah orang orang beragama mempunyai kitab suci yang harus di
baca
Orang yang berpendidikan sudah relatif banyak
Bahan bacaan sudah relatif tersedia.
Perpustakaan-perpustakaan sudah mulai berkembang
Tersedianya perpustakaan yang memadai.
Perhatian pemerintah sudah ada walau belum memadai .
Faktor trasportasi, komunikasi, informasi, dan iptek relatif baik
Untuk meningkatkan minat baca pada siswa ada beberapa kiat yang bisa
dilakukan antara lain :
Memperlkenalkan buku – buku.
Memperkenalkan hasil karya sastrawan
Display Referensi
Pameran buku
Majalah dinding
Mengadakan kuis
Memberikan bimbingan membaca
1. Faktor Penghambat Minat Baca
Rendahnya minat baca pada siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain :
1. Keterampilan menyimak/mendengarkan
2. Keterampilan berbicara
3. Keterampilan membaca
4. Keterampilan menulis
1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap
individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa
perubahan energi didalam sistem ”neurophysiological” yang ada pada
organisme manusia. Motivasi itu muncul dari dalam diri manusia,
penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.
2. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa, afeksi seseorang. Dalam hal ini
motivasi relevan dengan persoalan – persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi
yang dapat menentukan tingkah laku manusia.
3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal
ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi
memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena
terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan.
Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.
2.9 Peranan-peranan
Peranan guru sebagai inisiator dalam hal ini guru sebagai pencetus ide – ide
dalam proses belajar. Sudah barang tentu ide – ide itu merupakan ide – ide
kreatif yang dapat dicontoh oleh anak didiknya.
Setiap awal tahun ajaran baru, pimpinan sekolah dan guru-guru membuat
perencaaan kurikulum sesuai ketentuan pemerintah, mata pelajaran yang
diberikan, media yang diperlukan, dan buku-buku yang diperlukan untuk tiap
mata pelajaran. Dari perencanaan ini, guru dapat menyusun daftar materi
yang akan disampaikan kepada siswa pada hari tertentu. Dalam materi
tersebut, perlu ada daftar buku yang harus dibaca siswa. Daftar buku yang
harus dibaca tersebut dapat diajukan kepada pihak perpustakaan sekilah
untuk disiapkan pada hari yang telah ditentukan.
Pelayanan perpustakaan ini dapat berjalan dengan baik dan lancer apabila
petugas perpustakaan sekolah juga memiliki perpustakaan sekolah juga
memiliki wawasan yang baik dan luas. Disamping itu, perlu dipersiapkan hal-
hal sebagai berikut :
Dalam hal ini guru perlu memberikan arahan mengenai tema yang akan
dibahas dan buku-buku acuanya. Buku-buku acuan tersebut sebaiknya
memiliki karakteristik :
5) Suasana kelas
1. Pencerita menyampaikan isi pokok cerita dengan suara khas dan gerakan
atau mimik tertentu
2. Pencerita dapat mebuat cerita sendiri
3. Pencerita hanya memvceritakan sebagian kecil isi buku, kemudian
merangsang siswa untuk mengetahui sendiri kelanjutan dari cerita tersebut
dengan membaca buku aslinya
4. Pencerita dapat terdiri atas guru, guru pustakawan, petugas perpustakaan,
atau orang lain yang memiliki kemampuan bercerita dengan baik
5. Pelaksanaan kegiatan story telling dapat dilakukan di perpustakaan
dengan mendesain ruang perpustakaan sedemikian rupa agar menarik
6. Resensi Buku
Resensi buku adalah kegiatan meringkas dan menilai suatu karya intelektual.
Kegiatan ini sangat bermanfaat, antara lain karena dapat meningkatkan minat
baca, menegtahui adanya buku baru, mengenal pengarang, mengenal
penerbit, dan mengembangkan perbukuan. Kegiatan ini juga dapat
menumbuhkan minat baca dan mengasah daya piker mereka. Kegiatan ini
perlu digalakkan, terutama diperpustkaan sekolah lanjutan tingkat
atas/sederajat.
Banyak cara membiasakan diri pada seorang anak maupun remaja dalam
membaca. Misalnya, dengan mengoleksi buku-buku bacaan atau cerita yang
berhubungan dengan pengetahuan. Selain itu, untuk meningkatkan minat
baca di kalangan siswa, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh sekolah
maupun kalangan siswa itu sendiri.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Minat membaca adalah sumber motivasi yang kuat bagi seseorang untuk
menganalisa dan mengingat serta mengevaluasi bacaan yang dibacanya, yang
merupakan pengalaman belajar yang menggermbirakan dan akan
mempengaruhi bentuk serta intensitas seseorang dalam menentukan cita-
citanya di masa yang akan datang. Minat membaca merupakan bagian dari
proses pengembangan diri yang harus senantiasa diasah sebab minat tidak
diperoleh sejak lahir.
1. Saran
Saran kita sebagai calon guru harus lebih mengaktifkan kembali fungsi
perpustakaan, sebab solusi terbaik dalam membuka jalan pikiran seseorang
agar mereka mempunyai wawasan yang luas adalah dengan cara membaca.
Oleh karena itu perpustakaan merupakan wacana baca yang mampu
menyediakan beragam buku baik fiksi maupun nonfiksi, referensi atau
nonbuku seperti majalah, koran, kaset serta alat peraga wajib dimiliki setiap
sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
http://ekookdamezs.blogspot.co.id/2010/04/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-minat.html
https://salsaaner.wordpress.com/2014/03/12/upaya-
meningkatkan-minat-baca-dikalangan
http://edukasi.kompasiana.com/2012/04/21/meningkatkan-minat-
baca-di-kalangan-pelajar/
http://ekookdamezs.blogspot.com/2010/04/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-minat.html
http://achazon7.blogspot.com/2010/05/rendahnya-minat-baca-
remaja-di.html
http://smansasurya.webs.com/apps/blog/show/2580881
http://zaifbio.wordpress.com/2011/11/21/minat-baca-siswa/
http://dewiku-makalahku.blogspot.co.id/2011/07/makalah-
meningkatkan-membaca.html
http://www.bpkp.go.id/pustakabpkp/index.php?p=tingkat
%20minat%20baca
http://arryrahmawan.net/8-cara-menumbuhkan-minat-baca/