PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Di era informasi, kehadiran teknologi infomasi dan komunikasi sudah tidak
dapat ditolak lagi bahkan cenderung menjadi kebutuhan sehari-hari. Hal ini
disebabkan karena perkembangan dan kemajuan yang dicapai oleh bidang ilmu
pengetahuan teknologi informasi yang semakin canggih melalui penemuan-penemuan
barunya yang secara terus menerus bermunculan. Salah satu peralatan teknologi
informasi adalah adalah berupa komputer. Sekarang, komputer bukan lagi sebagai
alat hitung semata sebagaimana awal ditemukannya, melainkan sudah berubah fungsi
menjadi alat pengolah , penyimpan dan penyampai data dan informasi yang canggih.
Data yang diolahnyapun tidak hanya berupa angka dan tek semata tapi juga sudah
berupa gambar dan suara. Yang menjadi pertanyaan adalah sejauh mana lembaga
perpustakaan memanfaatkan teknologi ini sebagai tertuang dalam Undang-Undang
Nomor : 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan yang menjelas bahwa pengembangan
layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Merujuk
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 ini, jelas bahwa penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi menjadi yang disarankan atau bahkan kedepan bukan
mustahil menjadi keharusan bagi semua perpustakaan. Untuk merubah dari sistem
manual menjadi sistem otomasi dengan memanfaat teknologi informasi dan
komunikasi bukan pekerjaan mudah seperti membalikan telapak tanggan. Untuk
melakukan perubahan sistem diperlukan suatu kajian yang mendalam agar dapat
mendapatkan wawasan yang sama tentang apa yang dimakasud dengan otomasi
perpustakaan, tujuan otomasi perpustakaan, manfaat otomasi perpustakaan dan
kendala dalam melaksanakan otomasi perpustakaan. Dengan memiliki tewawasan
yang baik dan benar, diharapkan dapat melaksanakan otomasi perpustakaan sesuai
dengan yang dikehendaki oleh Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan pengertian otomasi perpustakaan?
2. Jelaskan tujuan otomasi perpustakaan?
3. Sebutkan apa saja manfaat otomasi perpustakaan?
4. Sebutkan komponen-komponen otomasi perpustakaan?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2. Tujuan Otomasi Perpustakaan
Menurut Cochrane(1995:31), tujuan perpustakaan adalah :
1. Memudahkan integrasi kegiatan perpustakaan.
2. Memudahkan kerja sama dan pembentukan jaringan perpustakaan
3. Membantu menghindari duplikasi kegiatan di perpustakaan’
4. Menghindari dari pekerjaan yang bersifat mengulang dan membosankan
5. Memperluas jasa perpustakaan
6. Memberikan peluang untuk memasarkan jasa perpustakaan ,dan
7. Meningkatkan efisiensi.
3
bahan pustaka dengan sendirinya akan tampil di layar komputer. Demikian untuk
kegiatan-kegiatan lain, cukup dengan cukup memanfaatkan basis data yang tersedia.
Meningkatkan Efisiensi
Otomasi perpustakaan memberikan dampak yang lebih baik bagi pengelola
perpustakaan dan pengguna perpustakaan. Hal ini disebabkan kerena adanya efisiensi
yang terjadi dalam otomasi perpsutakaan tersebut. Dengan adanya otomasi
perpustakaan maka efisiensi tenaga, waktu dan biaya akan terasa bagi pengelola
perpustakaan, demikian juga bagi pengguna perpustakaan karena pengguna
perpustakaan dapat mengakses data dan informasi bahan pustaka dari mana dan
kapan pun.
4
Sudah tidak bisa dipungkiri lagi bahwa pada sistem manual bahwa temu balik
informasi tidak dapat dilakukan secara cepat kalaupun dapat ditemukan judul bahan
pustaka yang dicari tapi belum tentu bahan pustakanya ada di perpustakaan karena
mungkin saja bahan pustakan sedang dipinjam oleh pengguna perpustkaan atau bahan
pustakanya sudah hilang atau rusak. Hal ini disebabkan karena informasi yang
didapat adalah melalui penulusuran dengan menggunakan katalog bahan pustaka.
Sedang bila dilakukan dengan menggunakan otomasi maka dengan cepat informasi
yang dicari akan diperoleh karena basis data perpustakaan telah menyediakan untuk
kepentingan penelusuran yaitu dengan tersediannya OPAC (On line Public Acess
Catalog).
5
Menurut Harmawan dalam tulisannya yang berjudul Sistem Otomasi
Perpustakaan dan Loly dalam tulisanya yang berjudul Peluang dan Tantangan
Otomasi Perpustakaan di Indonesia, kendala dalam otomasi perpustakaan adalah :
a. Kesalah pahaman tentang Otomasi Perpustakaan
Setidaknya 2 hal yang menyebabkan kesalah pahaman tentang otomasi
perpustakaan yaitu :
1) Ketakutan kehilangan pekerjaan
2) Biaya Otomasi Perpustakaan yang besar
3)
b. Ketakutan kehilangan pekerjaan
Dalam otomasi perpustakaan, ketakutan kehilangan pekerjaan bagi
pustakawaan sebenarnya tidak perlu terjadi karena tidak semua pekerjaan
dapat diambil oleh komputer. Pada bidang-bidang tertentu masih tetap
diperlukan campur tanggan manusia misalnya klasifikasi, layanan referensi
dan majalah secara standar dan pekerjan-pekerjaan lain yang dapat
menumbuh kembangkan perpustakaan menjadi lebih baik. Oleh karenanya
ketakutan kehilangan pekerjaan bagi pustakawan tidak perlu terjadi.
6
misalnya ”Perpustakaan Merupakan Jatungnya Perguruan Tinggi”. Jargon
ini baru sebatas lib service saja.
Belum menjadi keputusan yang dapat mendukung kemajuan
perpustakaan. Karena masih banyak kebijakan pimpinan yang belum pihak
kepada kemajuan perpustakaan apalagi untuk bidang otomasi. Ini mejadi
kendala serius bagi pengelola perpustakaan.
f. Input Data
Bila kendala yang lain dapat diatasi kendala berikutnya adalah input
data. Input data merupakan kendala yang serius bila jumlah datanya cukup
banyak. Hal ini dapat menyebabkan ketidak berhasilan dalam otomasi. Untuk
mengatasinya adalah dengan memasukan biaya input data dalam biaya proyek
otomasi perpustakaan. Bila tidak maka yang terjadi adalah tersendatnya
ketersediaan data, yang pada akhirnya akan sia-sia pekerjaan otomasi
perpustakaan. Sedang Aa Kosasih, S.Sos dalam tulisanya yang berjudul
Otomasi Perpustakaan Sekolah : sebuah pengenalan, menyatakan bahwa
kendala dalam otomasi perpustakaan adalah :
1. Kurangnya pengetahuan pustakawan Indonesia akan komputer dan
aplikasinya,banyak kalangan pustakawan yang masih gagap teknologi
(Gaptek) khususnya pemahaman tentang Otomasi dan Teknlogi Informasi.
2. Kurangnya SDM yang menguasai komputer sekaligus menguasai
masalahperpustakaan
3. Belum adanya format baku sehingga masing-masing perpustakaan
menggunakan format berlainan. Aibatnya pertukaran data tidak
bisadilakukan karena format tidak seragam. Indomarc telah membahas
dariawal tahun 1990-an namun sampai saat ini belum ada kesepakatan
tentangkeseragaman sistem yang dipakai. Hal ini yang mengakibatkan
perpustakaan membuat data sesuai dengan keinginan masing-masing.
4. Belum adanya peraturan pengkatalogan yang berstandar nasional
yangditerima oleh semua pihak. Otomasi perpustakaan khususnya
otomasikatalog, bertujuan antara lain memudahkan pertukaran data
antarperpustakan. Pertukaran data ini memerlukan keseragaman
peraturanpengkatalogan. Namun praktik pengkatalogan di Indonesia
belumlah seragam (khususnya untuk penentuan tajuk entri utama nama
pengarang)
5. Keterbatasan dana untuk pengadaan software. Lazimnya perpustakaan
menyediakan dana khusus untuk software, seperti halnya dana
yangdisediakan untuk perangkat kerasnya (membeli komputer, ATK,
bahan habis pakai dll.) akibatnya perpustakaan membeli software di
pasaran yangbelum tentu cocok untuk aplikasi yang dibutuhkan.
6. Kurangnya jaringan dan kerjasama antar perpustakan.
7
4. KOMPONEN OTOMASI PERPUSTAKAAN
Sebuah Sistem Otomasi Perpustakaan pada umumnya terdiri dari 3 (Tiga) bagian,
yaitu :
a. Pangkalan Data
Setiap perpustakaan umum atau khusus pasti tidak akan terlepas dari
proses pencatatan koleksi. Tujuan dari proses ini untuk memperoleh data dari
semua koleksi yang dimiliki dan kemudian mengorganisirnya dengan
menggunakan kaidah-kaidah ilmu perpustakaan. Pada sistem manual, proses
ini dilakukan dengan menggunakan bantuan media kertas atau buku.
Pencatatan pada kertas atau buku merupakan pekerjaan yang sangat
mudah namun juga merupakan suatu proses yang tidak efektif karena semua
data yang telah dicatat akan sangat sudah ditelusur dengan cepat jika jumlah
sudah berjumlah besar walaupun kita sudah menerapkan proses peng-indeks-
an. Dengan menggunakan bantuan teknologi informasi, proses ini dapat
dipermudah dengan memasukkan data pada perangkat lunak pengolah data
seperti : CDS/ISIS (WINISIS), MS Access, MySQL. Perangkat lunak ini akan
membantu kita untuk mengelola pangkalan data ini menjadi lebih mudah
karena proses pengindeks-an akan dilakukan secara otomatis dan proses
penelusuran informasi akan dapat dilakukan dengan cepat dan akurat karena
perangkat lunak ini akan menampilkan semua data sesuai kriteria yang kita
tentukan.
b. User/Pengguna
8
Operator ini bertugas untuk melayani pengguna yang hendak
meminjam/memperpanjang/mengembalikan koleksi ataupun yang hendak
membayar tanggungan denda.
5. PERANGKAT OTOMASI
Perangkat otomasi yang dimaksud disini adalah perangkat atau alat yang
digunakan untuk membantu kelancaran proses otomasi. Perangkat ini terdiri dari
2 (dua) bagian, yaitu :
a. Perangkat Keras
b. Perangkat Lunak Otomasi
Tanpa adanya dua perangkat ini secara memadai maka proses otomasi tidak
akan dapat berjalan dengan baik.
a.Perangkat Keras (Hardware)
Sebelum memulai proses otomasi, sebuah perangkat keras perlu disiapkan.
Yang dimaksud perangkat keras disini adalah sebuah komputer dan alat bantunya
seperti Printer, Barcode, Scanner, dsb. Sebuah komputer sudah cukup untuk
digunakan didalam memulai proses otomasi pada kalangan instansi perpustakaan
kecil. Sedangkan untuk perpustakaan besar maka pasti diperlukan beberapa komputer
dan pelengkapnya agar pelayanan kepada pengguna menjadi lancar.
Berikut ini adalah spesifikasi minimalis untuk sebuah komputer yang hendak
digunakan dalam proses otomasi :
Pentium II 450 MHz
Memori 128 MB
HD 10 Gbyte
Monitor 14 Inc, minimal 16 color
Printer Dot Matrix. & Ink Jet
Barcode Scanner (Optional)
WebCam (Optional)
LAN Card.
9
Digunakan untuk melakukan sensor terhadap buku yang keluar masuk
perpustakaan. Sensor akan berbunyi jika buku yang dibawa pengguna tidak
melewati proses sirkulasi dengan benar.
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahawa kedepan
melakukan otomasi perpustakaan merupakan suatu keharusan bagi perpustakaan hal
ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor : 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan
yang menjelas bahwa pengembangan layanan perpustakaan berbasis teknologi
informasi dan komunikasi. Namun untuk melakukan otomasi perpustakaan perlu ada
suatu pemahan yang benar terhadap otomasi perpustakaan mulai dari pengertian
otomasi perpustakaan, tujuan otomasi perpustakaan, manfaat otomasi perpustakaan
dan kendalah dalam otomasi perpustakaan. Pemahaman ini sangat penting karena
pekerjaan otomasi perpustakaan bukanlah pekerjaan yang mudah seperti membaik
telapak tangan, namu perlu pemikiran yang matang agar otomasi perpustakaan dapat
berhasil dengan baik sesuai tuntutan Undang-Unadang Nomor : 43 Tahun 2007
Tentang Perpustakaan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa otomasi perpustakaan sangat
bermamfaat baik pengelola perpustakaan/ pustakawan maupun pemustaka. Adapun
mamfaatnya antara lain:
1. Mengatasi keterbatasan waktu
2. Mempermudah akses informasi
3. Dapat dimamfaatkan secara bersama
4. Mempercepat proses pengolahan, peminjaman dan pengembalian
5. Memperingankan pekerjaan
6. Meningkatkan layanan
7. Menghemat biaya
8. Menumbuhkan rasa bangga
DAFTAR PUSTAKA
11
Saleh, Abdul Rahman et.al. 1996. CDS/ISIS Pedoman Pengelolaan Sistem
1995.
http://pstp-unair.blogspot.com//open-source-untuk-otomasi-perpustakaan.html.
12