Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PROSEDUR INSTALASI KOMPUTER SISTEM


PERPUSTAKAAN

DOSEN PEMBIMBING
Bela Murdian Putra,M.Pd.
DISUSUN OLEH
Hidayat Iman Asapri (2285201012)

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA PACITAN
TAHUN AKADEMIK 2023
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr. Wb

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia yang telah di
limpahkan – Nya sehingga Penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan
baik. Makalah ini merupakan salah satu tugas dari dosen pembimbing mata kuliah
pengolahan instalasi komputer.

Dalam penyusunan makalah ini Penyusun banyak mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak yang telah ikut serta memberikan informasi dan data sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.Penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar –
besarnya atas bantuan dan kesempatan yang telah di berikan dalam penyelesaian makalah ini.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyelesaian makalah ini masih


banyak terdapat kekurangan, untuk itu Penyusun memohon kepada pembaca untuk
memberikan kritik dan saran sebagai acuan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Penyusun juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua baik
mahasiswa/i pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah kita lakukan dan pihak –
pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini. Amin . . .
i

DAFTAR ISI

Kata pengantar ....................................................................................................... i

Daftar isi ................................................................................................................. ii

Bab I PENDAHULUAN

A. Latar belakang.................................................................................................... 1

B. Rumusan masalah.............................................................................................. 1

C. Tujuan................................................................................................................ 2

Bab 2 PEMBAHASAN

1. Pengertian instalasi komputer........................................................................... 3

2. Pengertian instalasi komputer pada sistem perpustakaan ............................. 3

3. Kelebihan dan kelemahan sistem perpustakaan ............................................... 4

4. Proses perpustakaan digital............................................................................... 4

5. Infrastruktur perpustakaan digital..................................................................... 5

Bab 3 PENUTUP

6.Kesimpulan..........................................................................................

7.Saran........................................................

8.Daftar pustaka............

BAB I

PENDAHULIUAN

A. LATAR BELAKANG

Kita sekarang hidup di zaman era globalisasi dan dikelilingi dengan teknologi
canggih. Hidupkita saat ini jauh lebih mudah dengan adanya bantuan komputer. Tidak seperti
zaman dulu yang masih mengandalkan tenanga manusia dengan bersifat manual. Sekarang
kita hanya berpangku tangan dan cuma perlu melihat bagaimana mesin-mesin ciptaan ini
melakukan hal yang bisa kita lakukan.

Dalam makalah ini akan dibahas khusus tentang intalasi komputer pada system
perpustakaan, yaitu mengenai intalasi komputer pada sistem perpustakaan, kelemahan dan
kelebihan dan cara menginstalnya.

Di zaman modern ini perpustakaan berbasis teknologi dapat mempermudah seseorang


untuk mendapatkan layanan secara mudah di jangkau dan bisa dimana saja, tanpa harus ke
perpustakaan kita bisa memilih buku yang diinginkan dan membelinya secara mudah .

B. RUMUSAN MASALAH

Sesuai dengan judul dari makalh dari yang kami susun timbullah beberapa rumusan
maslah berikut:

1) Apa yang dimaksud dengan intalasi komputer ?

2) Apa dengan intalasi komputer pada sistem perputakaan?

3) Apa kelemahan dan kelebihan pada sistem perpustakaan?

4) Bagaimana proses perpustakaan?

5) Bagaimana Infrastruktur perpustakaan digital?

C. TUJUAN PENULISAN

Berikut beberapa tujuan dari penulisan dan penyusunan makalah ini:

1) Mampu memahami pengertian intalasi komputer .

2) Mampu memahami pengertian intalasi komputer pada sistem perpustakaan.

3) Mampu memahani kelemahan dan kelebihan pada sistem perpustakaan.

4) Mampu memahami proses perpustakaan?


5) Mampu memahami Infrastruktur perpustakaan digital?

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Intalasi Komputer

Intalasi adalah Proses pemasangan dan penyetingan perangkat (keras/lunak) agar bias
digunakan oleh system atau intalasi adalah Proses pemasangan dan penyetingan perangkat
(keras/lunak) agar biasa digunakan oleh system. Alat bantu bagi manusia untuk
menyelesaikan pekerjaannya. Perangkat elektronik yang dapat dipakai untuk mengolah data
dengan perantaraan sekumpulan program dan mampu memberikan informasi dari hasil
pengolahan tersebut. Dalam bahasa indonesia sering ditulis dengan komputer. Istilah
Computer berasal dari kata Compute, yang berarti menghitung. Artinya,setiap proses yang
dilaksanakan oleh komputer merupakan proses matematikahitungan. Jadi apapun yang
dilakukan oleh komputer, baik penampakan pada layar monitor, suara, gambar, dll. diolah
sedemikian rupa dari perhitungan secara elektronik.

Komputer adalah hasil dari kemajuan teknologi elektronika dan informatika yang
berfungsi sebagai alat bantu untuk menulis, menggambar, menyunting gambar atau foto,
membuat animasi, mengoperasikan program analisis ilmiah, simulasi dan untuk kontrol
peralatan.

Pengelolaan Instalasi Komputer memberikan pembelajaran tentang segala sesuatu


yang memungkinkan pengelola instalasi sistem komputer pada suatu instansi. Pengelola
diharapkan mampu menjamin sistem komputer yang dipergunakan akan dapat dioperasikan
tanpa henti.

2. Pengertian Intalasi Komputer Pada Sistem Perpustakaan.

Pada intalasi komputer pada sistem perpustakaan kita member contoh seperti
perpustakaan digital.

1. Hakikat Perpustakaan Digital

Perpustakaan Digital adalah sebuah sistem yang memiliki berbagai layanan dan obyek
informasi yang mendukung akses obyek informasi tesebut melalui perangkat digital
(Sismanto, 2008). Layanan ini diharapkan dapat mempermudah pencarian informasi didalam
koleksi obyek informasi seperti dokumen, gambar dan database dalam format digital dengan
cepat, tepat, dan akurat.

Perpustakaan digital itu tidak berdiri sendiri, melainkan terkait dengan sumber-
sumber lain dan pelayanan informasinya terbuka bagi pengguna di seluruh dunia.Koleksi
perpustakaan digital tidaklah terbatas pada dokumen elektronik pengganti bentuk cetak saja,
ruang lingkup koleksinya malah sampai pada artefak digital yang tidak bisa digantikan dalam
bentuk tercetak. Koleksi menekankan pada isi informasi, jenisnya dari dokumen tradisional
sampai hasil penelusuran. Perpustakaan ini melayani mesin, manajer informasi,

dan pemakai informasi. Semuanya ini demi mendukung manajemen koleksi,


menyimpan, pelayanan bantuan penelusuran informasi. Lesk (dalam Pendit, 2007)
memandang perpustakaan digital secara sangat umum sebagai semanat-mata kumpulan
informasi digital yang tertata.
Arms (dalam Pendit, 2000) memperluas sedikitnya dengan menambahkan bahwa
koleksi tersebut disediakan sebagai jasa dengan memanfaatkan jaringan informasi.Sismanto
(2008) juga mengungkapkan bahwa gagasan perpustakaan digital ini diikuti Kantor
Kementerian Riset dan Teknologi dengan program Perpustakaan Digital yang diarahkan
memberi kemudahan akses dokumentasi data ilmiah dan teknologi dalam bentuk digital
secara terpadu dan lebih dinamis. Upaya ini dilaksanakan untuk mendokumentasikan
berbagai produk intelektual seperti tesis, disertasi, laporan penelitian, dan juga publikasi
kebijakan. Kelompok sasaran program ini adalah unit dokumentasi dan informasi skala kecil
yang ada di kalangan institusi pemerintah, dan juga difokuskan pada lembaga pemerintah dan
swasta yang mempunyai informasi spesifik seperti kebun raya, kebun binatang, dan
museum.Perbedaan ”perpustakaan biasa” dengan ”perpustakaan digital” terlihat pada
keberadaan koleksi.

Koleksi digital tidak harus berada di sebuah tempat fisik, sedangkan koleksi biasa
terletak pada sebuah tempat yang menetap, yaitu perpustakaan. Perbedaan kedua terlihat dari
konsepnya. Konsep perpustakaan digital identik dengan internet atau kompoter, sedangkan
konsep perpustakaan biasa adalah buku-buku yang terletak pada suatu tempat. Perbedaan
ketiga, perpustakaan digital bisa dinikmati pengguna dimana saja Pustakawan
dan kapan saja, sedangkan pada perpustakaan biasa pengguna menikmati di perpustakaan
dengan jam-jam yang telah diatur oleh kebijakan organisasi perpusakaan.

3. Keunggulan dan Kelemahan Perpustakaan Digital

Beberapa keunggulan perpustakaan digital diantaranya adalah sebagai berikut.


Pertama, long distance service, artinya dengan perpustakaan digital, pengguna bisa
menikmati layanan sepuasnya, kapanpun dan dimanapun. Kedua, akses yang mudah. Akses
pepustakaan digital lebih mudah dibanding dengan perpustakaan konvensional, karena
pengguna tidak perlu dipusingkan dengan mencari di katalog dengan waktu yang lama.
Ketiga, murah (cost efective). Perpustakan digital tidak memerlukan banyak biaya.
Mendigitalkan koleksi perpustakaan lebih murah dibandingkan dengan membeli buku.
Keempat, mencegah duplikasi dan plagiat. Perpustakaan digital lebih “aman”, sehingga tidak
akan mudah untuh diplagiat. Bila penyimpanan koleksi perpustakaan menggunakan format
PDF, koleksi perpustakaan hanya bisa dibaca oleh pengguna, tanpa bisa mengeditnya.
Kelima, publikasi karya secara global. Dengan adanya perpustakaan digital, karya-karya
dapat dipublikasikan secara global ke seluruh dunia dengan bantuan internet.

Selain keunggulan, perpustakaan digital juga memiliki kelemahan. Pertama, tidak


semua pengarang mengizinkan karyanya didigitalkan. Pastinya, pengarang akan berpikir-
pikir tentang royalti yang akan diterima bila karyanya didigitalkan. Kedua, masih banyak
masyarakat Indonesia yang buta akan teknologi. Apalagi, bila perpustakaan digital ini
dikembangkan dalam perpustakaan di pedesaan. Ketiga, masih sedikit pustakawan yang
belum mengerti tentang tata cara mendigitalkan koleksi perpustakaan. Itu artinya butuh
sosialisasi dan penyuluhan tentang perpustakaan digital.

4. Proses Perpustakaan Digital

Suryandari (2007) mengungkapkan proses digitalisasi yang dibedakan menjadi tiga


kegiatan utama, yaitu:Scanning, yaitu proses memindai (men-scan) dokumen dalam bentuk
cetak dan mengubahnya ke dalam bentuk berkas digital. Berkas yang dihasilkan dalam
contoh ini adalah berkas PDF.

Editing, adalah proses mengolah berkas PDF di dalam komputer dengan cara
memberikan password, watermark, catatan kaki, daftar isi, hyperlink, dan sebagainya.
Kebijakan mengenai hal-hal apa saja yang perlu diedit dan dilingdungi di dalam berkas
tersebut disesuaikan dengan kebijakan yang telah ditetapkan perpustakaan. Proses OCR
(Optical Character Recognition) dikategorikan pula ke dalam pross editing. OCR adalah
sebuah proses yang mengubah gambar menjadi teks. Sebagai contoh, jika kita memindai
sebuah halaman abstrak tesis, maka akan dihasilkan sebuah berkas PDF dalam bentuk
gambar. Artinya, berkas tersebut tidak dapat dioleh dengan program pengolahan kata.

Uploading, adalah proses pengisian (input) metadata dan meng-upload berkas


dokumen tersebut ke digital library. Berkas yang di-upload adalah berkas PDF yang berisi
full text karya akhir dari mulai halaman judul hingga lampiran, yang telah melalui proses
editing. Di bagian akhir, ada dua buah server. Server pertama yaitu sebuah server yang
berhubungan dengan intranet, berisi seluruh metadata dan full text karya akhir yang dapat
diakses oleh seluruh pengguna di dalam Local Area Network (LAN) perpustakaan yang
bersangkutan. Sedangkan server kedua adalah sebuah server yang terhubung ke internet,
berisi metadata dan abstrak karya tersebut. Pemisahan kedua server ini bertujuan untuk
keamanan data. Dengan demikian, full tekt sebuah karya hanya dapat diakses dari LAN,
sedangkan melalui internet, sebuah karya hanya dapat diakses abstraknya saja.

5. Infrastruktur Perpustakaan Digital

Berikut ini akan dijelaskan beberapa infrastruktur perpustakaan digital. Kebutuhan


dalam perpustakaan digital adalah perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan komputer
sebagai elemen-elemen penting infrastruktur sebuah perpustakaan digital. Perangkat utama
yang diperlukan dalam perpustakaan digital adalah komputer personal (PC), internet (inter-
networking), dan world wide web (WWW). Ketiga hal tersebut memungkinkan adanya
perpustakaan digital. Perpustakaan digital juga memerlukan sistem informasi. Sucahyo dan
Ruldeviyani (2007) mengungkapkan bahwa ada tiga elemen penting yang diperlukan dalam
pengembangan sistem informasi, yaitu pernagkat keras (hardware), perangkat lunak
(software), dan manusia (brainware). Perangkat keras yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Web server, yaitu server yang akan melayani permintaan-permintaan layanan web page dari
para pengguna internet;

Database server, yaitu jantung sebuah perpustakaan digital karena di sinilah keseluruhan
koleksi disimpan;

FTP server, yaitu untuk melakukan kirim/terima berkas melalui jaringan komputer;

Mail server, yaitu server yang melayani segala sesuatu yang berhubungan dengan surat
elektronik (e-mail);

Printer server, yaitu untuk menerima permintaan-permintaan pencetakan, mengatur


antriannya, dan memprosesnya;

Proxy server, yaitu untuk pengaturan keamanan penggunaan internet dari pemakai-pemakai
yang tidak berhak dan juga dapat digunakan untuk membatasi ke situs-situs yang tidak
diperkenankan.
Perangkat lunak yang paling banyak digunakan adalah Apache yang bersifat open
source (bebas terbuka-gratis). Untuk yang mengunakan Microsoft, terdapat perangkat lunak
untuk web server yaitu IIS (Internet Information Sevices). Sumber daya manusia yang
dibutuhkan dalam sistem informasi ini adalah

Database Administrator, yaitu penanggungjawab kelancaran basis data,

Network Administrator, yaitu penanggungjawab kelancaran operasional jaringan computer.

System Administrator, yaitu penanggungjawab siapa saja yang berhak mengakses sistem,

Web Master, yaitu penjaga agar website beserta seluruh halaman yang ada di dalamnya tetap
beroperasi sehingga bisa diakses oleh pengguna,

Web Designer, yaitu penanggungjawab rancangan tampilan website sekaligus mengatus isi
website.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan dari pembahasan makalah ini. Kami dapat menarik kesimpulan
bahwa perpustakaan digital lebih memudahkan pengguna dan bisa menikmati layanan
sepuasnya, kapanpun dan dimanapun. Akses pepustakaan digital lebih mudah dibanding
dengan perpustakaan konvensional, karena pengguna tidak perlu dipusingkan dengan mencari
di katalog dengan waktu yang lama.

B. Saran

Adapun sejumlah hal yang perlu kami sampaikan sebagai saran dalam makalah ini yaitu rajin
rajinlah membaca agar pengetahuan dan wawasan kita dapat meluas khususnya tentang
teknologi komputer yang sekarang ini memdominasi kehidupan di era globalisasi
ini.Bagaimana pun juga, kami terap mengharapkan saran dan kritik dari pembaca makalah
kami yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah berikutnya. Itulah timbale balik
antara pembaca dan penyusun makalah.

DAFTAR PUSTAKA
http://tawakkalgrenity.wordpress.com/2010/10/14/pengelolaan-instalasi-komputerpik/. 00.39.
Internet

http://www.slideshare.net/sdnegeri1nogoraji/perpustakaan-berbasisi-teknologi-
15654125.00.39. Internet

Anda mungkin juga menyukai