Oleh :
Administrasi Bisnis 3A
203101080
DESEMBER 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, nikmat, taufik, dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Prosedur Penyimpanan Arsip Elektronik”. Sholawat dan salam
tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah mengantarkan umatnya dari
zaman Jahiliyah menuju zaman Islamiyah.
Makalah ini disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
sumber. Untuk itu, terima kasih kepada Ibu Srimiatun, S.E., M.M. selaku dosen mata
kuliah Kearsipan dan penulis juga menyampaikan terima kasih kepada semua sumber
yang telah membantu pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk masa
yang akan datang. Saya selaku penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada
kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan......................................................................................................... 23
B. Saran ................................................................................................................... 24
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi digital merupakan teknologi yang sistem operasinya berjalan
secara otomatis dengan menggunakan sistem komputerisasi. Pada dasarnya
teknologi digital hanyalah sistem penghitungan sangat cepat yang memproses
semua bentuk-bentuk informasi sebagai nilai-nilai numerik atau kode digital.
Munculnya teknologi digital pada akhir dekade 70-an yang menandakan
terjadinya sebuah revolusi teknologi. Istilah digital sendiri merupakan antonim
atau lawan kata dari istilah analog. Dimana, teknologi digital merupakan bentuk
pengembangan dari teknologi analog, namun berbeda dengan teknologi itu.
Kemajuan Teknologi digital memberikan manfaat di berbagai sektor
kehidupan seperti: pendidikan, kedokteran, komunikasi, kegiatan produksi sampai
pemasaran. Perkembangan teknologi digital juga menumbuhkan berbagai hal baru
misalnya: koran digital, perpustakaan digital, tidak terkecuali dokumen atau arsip
digital. Di sisi lain tingkat kebutuhan masyarakat terhadap layanan arsip berbasis
teknologi informasi kini semakin tinggi. Hal ini bisa dimengerti karena
masyarakat menuntut untuk dapat mengakses informasi dengan cepat, mudah dan
murah.
Pemanfaatan dan penyimpanan arsip oleh sebagian orang, masih dianggap
kurang penting. Masih banyak orang yang merasa cukup puas dengan pengelolaan
arsip secara konvensional. Namun dengan berbagai keunggulannya, kini arsip
digital/elektronik sudah menjadi trend dan menjadi tuntutan masyarakat dalam
mengakses arsip yang dibutuhkan. Di era globalisasi dan teknologi informasi ini,
peran arsip digital jelas sangit penting, dan mampu menunjang keberhasilan suatu
institusi, pemerintah ataupun swasta dari berbagai segi (segi komersial,
institusional dan fungsional).
Secara teoritis, setiap organisasi yang berjalan pasti menghasilkan arsip.
Arsip yang tercipta membutuhkan pengelolaan, maka diperlukan sistem dan
organisasi kearsipan. Setiap organisasi atau instansi sudah sehanisnya terbentuk
secara alamiah apa yang disebut sebagai unit-unit pengolah dan unit kearsipan.
1
Hubungan antara unit kearsipan dan unit-unit pengolah tersebut yang
harus diwujudkan dalam kerangka sistem yang baik sehingga perwujudan
manajemen kearsipan akan berhasil.
Sebuah unit kerja perkantoran atau organisasi kerja lainnya, membutuhkan
pengelolaan kearsipan yang baik. Artinya pengelolaan arsipnya harus dikelola
dengan baik. Karena jika tidak, penyusunan arsip akan berantakan dan akan
mengalami kesulitan dalam penemuan kembali saat diperlukan. Manajemen arsip
memudahkan pencarian kembali informasi yang dibutuhkan.
Dengan adanya perkembangan teknologi digital yang semakin canggih,
pengelolaan arsip dapat memanfaatkan teknologi yang ada, dengan penerapan
arsip elektronik akan dapat membuat arsip lebih efektif dan efisien dari segi
bentuk (digital), tempat penyimpanan, dan lain sebagainya. Dengan penggunaan
arsip elektronik artinya perlu pemahaman yang baik terkait penyimpanan arsip
elektronik. Dengan demikian, penulis menyusun sebuah makalah mengenai
penyimpanan arsip elektronik dengan judul “Prosedur Penyimpanan Arsip
Elektronik”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penulisan
makalah ini sebagai berikut:
1. Apakah pengertian dari arsip elektronik?
2. Apakah manfaat arsip elektronik?
3. Bagaimanakah pentingnya pengelolaan arsip secara elektronik?
4. Bagaimanakah pengelolaan arsip secara elektronik?
5. Bagaimanakah prosedur penyimpanan arsip elektronik?
6. Bagaimanakah komponen sistem arsip elektronik?
7. Apakah perangkat pendukung arsip elektronik?
8. Apakah aplikasi pendukung pengelolaan arsip secara elektronik?
9. Bagaimanakah praktek pemanfaatan aplikasi OPENDOCMAN?
10. Bagaimanakah praktek pemanfaatan aplikasi ICA-ATOM?
2
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari arsip elektronik.
2. Untuk mengetahui manfaat arsip elektronik.
3. Untuk mendeskripsikan pentingnya pengelolaan arsip secara elektronik.
4. Untuk mendeskripsikan pengelolaan arsip secara elektronik.
5. Untuk mendeskripsikan prosedur penyimpanan arsip.
6. Untuk mendeskripsikan komponen sistem arsip elektronik.
7. Untuk mengetahui perangkat pendukung arsip elektronik.
8. Untuk mengetahui aplikasi pendukung pengelolaan arsip secara elektronik.
9. Untuk mendeskripsikan praktek pemanfaatan aplikasi OPENDOCMAN.
10. Untuk mendeskripsikan praktek pemanfaatan aplikasi ICA-ATOM.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Diharapkan dapat memberikan manfaat dan sumbangan terhadap ilmu
pengetahuan mengenai prosedur penyimpanan arsip elektronik.
2. Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan mengenai prosedur penyimpanan arsip elektronik.
3. Bagi Masyarakat
Sebagai media informasi dan referensi terkait dengan prosedur penyimpanan
arsip elektronik.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
2013:2). Di Kementerian Keuangan sendiri arsip elektronik diatur ketentuan bentuknya,
berupa :
a. teks, gambar, audio, dan video
b. arsip elektronik lainnya dalam format (ekstensi) tertentu.
Secara umum arsip elektronik dapat ditemui dalam berbagai bentuk yaitu bentuk
yang dibuat dari aplikasi komputer perkantoran baik online maupun offline, arsip yang
siciptakan dari aplikasi berbasis web, arsip dari hasil pengolahan gambar, audio, video,
pengolahan basis data. Dengan kata lain, arsip elektronik dapat diartikan sebagai
dokumen yang telah diciptakan, digunakan dan disimpan sebagai bukti dari transaksi,
aktivitas dan fungsi lembaga maupun individu yang ditransfer dan diolah dengan sistem
komputer.
Menurut Sukoco dalam Sugiarto dan Wahyono (2014). Manfaat penggunaan Kearsipan
Berbasis IT dalam akses arsip adalah :
5
c. Proses mengindeks yang fleksibel
d. Fasilitas pencarian informasi secara full text.
e. Kemungkinan kecil file tidak hilang, karena mengikuti prosedur membackup file
f. Fasilitas gambar dan suara
g. Menghemat volume ruang dikarenakan tidak membutuhkan ruang yang luas
h. Dapat mengarsip secara digital
i. Dapat saling berbagi arsip dengan mudah dan tidak terbatas ruang dan waktu
j. Dapat meningkatkan keamanan dari arsip tersebut
k. Mudah dalam melakukan recovery data
l. Dapat diatur retensi arsip atau data secara otomatis
Secara lebih singkat, Sugiarto dan Wahyono (2014) menyatakan bahwa manfaat
penggunaan media elektronik dalam pengolahan arsip adalah:
1. Kecepatan
2. Kemudahan
3. Kehematan
Selain kekurangan tersebut diatas, ada beberapa hal kekuranga lain dalam penanganan
arsip secara elektronik yaitu:
6
• Memberikan peluang untuk memanipulasi file (proses penciptaan proses
penyimpanan, memodifikasi arsip digital atau menghapus arsip tanpa hak dan
kewenangan).
• Dengan mengandalkan jaringan internet, maka kemungkinan saat membutuhkan
arsip yang diperlukan mengalami hambatan.
• Kurangnya proteksi file dari serangan virus sehingga kemungkinan file rusak.
7
penciptaan arsip maka dengan hadirnya teknologi akan beralih menggunakan aplikasi
word processing dengan menggunakan email dalam proses surat menyurat,
Alih media arsip adalah proses pengalihan media arsip dari satu bentuk media ke
bentuk media lainnya dengan menggunakan alat pemindai dalam rangka menyelamatkan
fisik dan informasi arsip. Tujuannya adalah untuk mempercepat layanan akses (aktif dan
inaktif) dan untuk pelestarian arsip statis. Adapun tahapan dalam alih media arsip adalah
dengan menyiapkan surat/naskah dinas yang akan dialihmediakan, melakukan scanning,
membuat folder dalam komputer, membuat hyperlink, membuat kelengkapan
administrasi alih media misal Surat Keputusan Tim Alih Media, Berita Acara Persetujuan
Alih Media (Muhidin dan Winata, 2016).
1. Volume arsip dengan berjalannya waktu semakin banyak dan terus berkembang
dengan cepat?
2. Sarana dan prasarana yang mendukung penyimpanan arsip elektronik sudah
mendukung?
3. Anggaran dana dalam penggunaan teknologi apakah sudah tersedia?
4. Sudah siapkah sumberdaya manusia yang akan mendukung dalam menangani
arsip elektronik baik dari sisi keamanan, kewenangan, dan pemahaman mengenai
pengelolaan arsip elektronik?
5. Jenis arsip yang akan dialih mediakan apakah dari arsip yang baru diciptakan dan
didalam proses diterima atau termasuk juga arsip yang sudah lama yang masih
termasuk jenis aktif, inaktif, statis, atau arsip yang dimusnahkan.
8
D. Pengelolaan Arsip Secara Elektonik
Dengan perkembangan teknologi informasi maka berdampak pula pada pengelolaan
arsip. Adapun pengelolaan arsip secara elekronik adalah:
1. Tahapan Penciptaan: penciptaan arsip elektronik dengan menggunakan aplikasi
tertentu.
2. Tahapan penyimpanan: setelah diciptakan arsip elektronik disimpan dalam
perangkat komputer tersebut.
3. Tahapan pendistribusian: setelah disimpan maka langkah selanjutnya adalah
didistribusikan kepada tujuan arsip tersebut diciptakan, baik didistribusikan
langsung maupun dengan memanfaatkan jaringan internet.
4. Tahapan pemeliharan: tahapan dimana terdapat proses backup file agar terhindar
dari hal yang dapat merusak file
5. Tahapan penyusutan : tahapan dimana file elektronik sudah waktunya untuk
dimusnahkan sesuai dengan JRA.
9
a. Penciptaan arsip elektronik berupa:
- pembuatan arsip elektronik yaitu kegiatan merekam informasi dalam suatu media
rekam tertentu untuk dikomunikasikan dalam melaksanakan tugas dan fungsi unit
kerja di lingkungan Kementerian Keuangan yang terdiri atas arsip yang
penciptaannya dalam format elektronik dan arsip hasil proses alih media.
- penerimaan arsip elektronik dari eksternal Kementerian Keuangan yang terdiri
atas arsip yang diterima dalam format elektronik serta arsip hasil proses digitisasi
arsip.
10
1. migrasi, yang merupakan proses pemindahan arsip elektronik dari perangkat
yang telah usang ke perangkat terkini
2. konversi, yang merupakan proses perubahan format arsip elektronik ke
format data untuk preservasi jangka Panjang
3. enkapsulasi, yang merupakan proses membungkus arsip elektronik,
metadata, spesifikasi format, dan informasi lainnya yang dibutuhkan untuk
membaca informasi arsip tersebut di masa mendatang
4. emulsi, yang merupakan proses penciptaan kembali lingkungan sistem
sebagaimana arsip elektronik tersebut diciptakan.
d. Penyusutan arsip elektronik
Pelaksanaan kegiatan dalam penyusutan arsip elektronik, yaitu :
- pemindahan arsip elektronik inaktif oleh Unit Pengolah ke Unit
Kearsipan. dilakukan pada arsip elektronik yang telah memasuki masa retensi
inaktif berdasarkan Jadwal Retensi Arsip dilingkungan Kementerian Keuangan
dengan cara pemindahan hak akses dan/atau database dari Unit Pengolah ke
Unit Kearsipan
- pemusnahan arsip elektronik dilakukan sesuai dengan ketentuan mengenai tata
cara pemusnahan arsip di lingkungan Kementerian Keuangan melalui
koordinasi dengan Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan dan/atau
Unit Kerja yang memiliki kewenangan pengelolaan sistem dlan teknologi
informasi.
- penyerahan arsip elektronik statis ke lembaga kearsipan dilakukan terhadap
arsip elektronik yang berdasarkan Jadwal Retensi Arsip berketerangan
permanen dan dilaksanakan berdasarkan ketentuan penyerahan arsip statis di
lingkungan Kementerian Keuangan.
11
untuk digunakan maka pengguna dapat langsung mengambilnya tanpa perlu adanya
bantuan dari pihak lain.
Cara penyimpanan seperti ini digunakan untuk tempat simpan arsip elektronik
yang bersifat dinamis aktif yaitu arsip elektronik yang masih digunakan sebagai
administrasi harian. Media yang cocok untuk digunakan sebagai tempat
penyimpanan arsip elektronik secara online adalah harddisk lokal komputer,
harddisk komputer server, dan harddisk jaringan. Harddisk jaringan adalah tempat
simpan dengan bentuk eksternal yang dilengkapi dengan koneksi jaringan dan selalu
terhubung dalam jaringan.
2. Offline / terputus
12
perawatan media ini sangat merepotkan seperti keharusan tidak boleh menyentuh
permukaan pita yang bermagnet, setelah digunakan harus dikembalikan pada posisi
awal (rewind), dan jika tidak pernah digunakan maka media inia harus diputar
secara cepat (forward maupun rewind) paling tidak sekali dalam 12 (dua belas)
bulan, karena jika tidak maka pita akan lengket sat sama lain.
13
F. Komponen Sistem Arsip Elektronik
Komponen dasar yang bisa dijadikan dasar dalam memilih sistem kearsipan elektronik
menurut Haryadi (2009) adalah:
1. Kecepatan dalam memindahkan dokumen dengan menggunakan metode scanning,
conversion dan importing.
2. Kemampuan menyimpan dokumen : sistem penyimpanan dokumen harus mampu
mendukung perubahan teknologi, peningkatan jumlah dokumen, dan mampu
bertahan dalam waktu yang lama.
3. Kemampuan mengindeks dokumen : dalam memilih sistem kearsipan elektronik
perlu memperhatikan dalam mengindeks dokumen. Ada tiga metode dalam
mengelola pengindeksan arsip elektronik yaitu : indeks fields, full text indexing,
folder atau file structure.
4. Kemampuan mengontrol akses perlu mempertimbangkan faktor kerahasiaan dan
keamanan arsip dikarenakan dengan berbasis elektronik maka akan terhubung
dengan dengan pihak lain di dalam satu jaringan.
Sedangkan menurut Sugiarto dan Wahyono (2005) komponen yang membentuk sistem
arsip elektronik adalah :
1. Kabinet virtual
Kabinet virtual ini merupakan database yang meniru bentuk kabinet nyata yang
digunakan pada sistem kearsipan konvensional. Hanya bedanya jika di dalam
kabinet nyata, kemampuan menampung arsip adalah terbatas, tetapi jika kabinet
maya ini kemampuan menampung datanya adalah tidak terbatas. Yang membatasi
adalah kemampuan fisik hardisk dalam menyimpan data digital. Atribut-atribut
dalam kabinet virtual ini akan mencatat beberapa hal sebagai berikut:
a. Kode kabinet
b. Nama cabinet
c. Fungsi cabinet
d. Lokasi
e. Kebutuhan pencatatan lainnya.
2. Map Virtual
Map virtual merupakan basis data yang atribut-atributnya seperti map
sesungguhnya dalam sistem kearsipan konvensional. Tetapi tidak seperti map
14
konvensional yang memiliki kemampuan terbatas untuk menyimpan dokumen, map
virtual ini memiliki kemampuan yang tidak terbatas dalam menyimpan dokumen.
Beberapa atribut yang dicatat mengenai map virtual adalah:
a. Kode peta
b. Nama peta
c. Peta lokasi
d. Dan lain-lain.
3. Lembaran Arsip Virtual
Lembaran arsip yang tersimpan di dalam map virtual bisa berbentuk file dokumen
atau gambar. File dokumen adalah file-file yang dibuat dari Microsoft Word, Excel,
access, dan lain sebagainya. Sedangkan file gambar adalah file yang berupa gambar
sebagai hasil scanner atau import bitmap dari media yang lain. Beberapa atribut
yang dicatat didalam basis datanya antara lain:
a. Kode arsip
b. Nama arsip
c. Klasifikasi
d. Tangggal arsip
e. Tanggal terima
f. Pengirim arsip
g. Penerima
h. Gambar
i. Lokasi File
j. Lokasi fisik file
Berikut ini perbedaan pengelolaan arsip berbasis konvensional dan Kearsipan Media Baru
yaitu:
15
Lembaran surat/arsip hardcopy Lembaran arsip/surat yang sudah
Arsip
ditransfer ke dalam media baru
16
berbentuk teks, file berbentuk data, file berbentuk gambar bergerak/diam, dan juga
berbentuk audio.
Sebelum menentukan aplikasi apa yang akan digunakan dalam pengelolaan arsip secara
elektronik ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu
17
f. Klasifikasi keamanan dan akses (security and access class. Scheme)
g. Pengaksesan
h. Pelacakan
i. Penyusutan
18
1) Aplikasi OpenDocman diunduh melalui internet di alamat
http://www.opendocman.com
Sumber : https://www.indowebsite.co.id/kb/cara-instalasi-opendocman-di-
softaculous/
2) Jika telah selesai diunduh, kemudian letakkan file tersebut ke dalam direktori root
C:/ atau D:/
3) Kemudian pastikan komputer Anda telah terinstal aplikasi kompresi seperti Winrar,
Winzip, atau 7zip
4) Lakukan extraksi opendocman tersebut dengan memilih opsi extract here
5) Tunggulah beberapa saat hingga proses extraksi le selesai dan hasilnya adalah
sebuah folder bernama opendocman
6) Ganti namanya sesuai dengan nama perusahaan
7) Double klik pada tombol apache start dan mysql, start
8) Jalankan aplikasi perambah (web browser)
9) Tuliskan alamat url http://localhost atau http://127.0.0.1 kemudian enter
10) Jika berhasil, maka akan muncul tampilan halaman Installasi
11) Untuk demo aplikasi OpenDocman dapat diakses dengan memilih menu DEMO
19
Sumber : https://installatron.com/opendocman?locale=in
20
Perangkat keras pendukung pengelolaan arsip dengan menggunakan OpenDocman
adalah:
Sumber : https://digiarsip.id/tutorial_instalasi_aplikasi_ica-atom/
2. Jika telah selesai diunduh, kemudian letakkan file tersebut di drive C:/ atau D:/ di
komputer pribadi
3. Pastikan komputer pribadi, telah terinstal aplikasi kompresi seperti Winrar, Winzip,
atau 7zip
4. Ekstrak file opendocman yang telah diunduh dengan memilih opsi extract here di
salah satu drive
5. Proses extraksi dan hasilnya adalah sebuah folder bernama opendocman
6. Ganti namanya dengan nama perusahaan
7. Setelah proses penggantian nama maka aktifkan apache_start dan mysql_start
dengan cara melakukan klik ganda
8. Aplikasi perambah (web browser) yang tersedia di PC pribadi diaktifkan
21
9. Tuliskan di address bar personal komputer alamat url http://localhost atau
http://127.0.0.1 kemudian enter
10. Setelah di buka maka akan muncul tampilan halaman Installasi
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Arsip Elektronik atau Electronic Archive (e-Archive) adalah sistem atau tata
cara pengumpulan informasi berupa dokumen yang direkam dan disimpan
menggunakan teknologi komputer berbentuk dokumen elektronik (Document
Management System/ e-documents) dengan tujuan agar dokumen mudah dilihat,
dikelola, ditemukan dan dipergunakan kembali. Dengan adanya arsip elektronik
dalam kegiatan perkantoran, maka dapat memudahkan para pegawai maupun
karyawan dalam mengelola arsip, baik arsip yang bersifat aktif maupun arsip yang
sudah inaktif.
Penyimpanan arsip elektronik dilakukan dengan 3 (tiga) cara yaitu
online/terkoneksi, offline/terputus, nearline/semi terkoneksi. Tempat penyimpanan
arsip elektronik aktif yang paling baik adalah harddisk lokal sehingga dapat cepat
ditemukan mengingat fungsinya yang masing digunakan dalam administrasi
harian.Tempat penyimpanan arsip elektronik inaktif yang paling baik adalah harddisk
eksternal sehingga jika diperlukan dapat cepat diambil untuk digunakan.Terakhir
untuk menentukan tempat penyimpanan arsip elektronik statis yang paling baik harus
dilakukan penilaian menggunakan beberapa parameter karena sifat arsip elektronik
statis yang harus dirawat dan dilestarikan sedangkan teknologi media simpan terus
berubah.
Perangkat input yang diperlukan dalam pengelolaan arsip elektronik adalah
mouse, keyboard, mic, modem, scanner, kamera digital, cd/dvdroom, video camera
dan perangkat inputan yang lainnya. Sedangkan perangkat proses adalah
Motherboard Processor, CPU, Memory, VGA Card, LAN Card, Kartu ekspansi dan
Harddisk. Perangkat output atau keluaran yang diperlukan dalam proses pengelolaan
arsip elektronik adalah Printer, Monitor, Speaker, plotter, fax dan lain sebagainya.
Dalam mendukung pengelolaan arsip secara elektronik selain aplikasi yang
dibangun oleh ANRI, ada beberapa Software Document Management System baik
23
berbayar maupun open source yang dapat digunakan untuk mengelola arsip:
Enterprise DMS, Kimios OpenKM, Opendocman, dan ICA ATOM.
B. Saran
1. Saran bagi pemerintah, penyimpanan arsip elektronik sebaiknya dilakukan oleh
seluruh perusahaan agar negara Indonesia dapat mengikuti perkembangan
teknologi baik teknologi digital maupun teknologi informasi dan komunikas.
Namun, perlu adanya keseragaman peraturan yang dibuat pemerintah terkait
penyimpanan arsip elektronik tersebut dan juga perlu adanya sosialisasi dan
pelatihan.
2. Bagi perusahaan, harus siap dan mampu mengikuti perkembangan teknologi yang
ada dan mulai menggunakan arsip elektronik dengan memahami beberapa manfaat.
3. Perlu adanya kerjasama yang baik antara pemerintah dan perusahaan untuk
terciptanya penyimpanan elektronik di negara Indonesia.
4. Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan
mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang perbaikan makalah ini.
24
DAFTAR PUSTAKA
25