A. Konsep Dasar Arsip Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
Faktanya perkembangan ilmu pengetahuan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memberikan pengaruh yang cukup besar pada berbagai bidang kehidupan, termasuk kehidupan berorganisasi. Perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi berjalan sangat dinamis sehingga perubahan-perubahan pun terjadi dalam kehidupan berorganisasi. Beberapa perubahan yang terjadi dalam kegiatan organisasi, khususnya yang berkaitan dengan arsip menurut Desi Pratiwi (2012), meliputi hal-hal berikut. 1. Cara bekerja 2. Cara berkomunikasi 3. Persepsi tentang efisiensi 4. Penciptaan, pengelolaan, dan penggunaan informasi/arsip 5. Perubahan bagi arsiparis dalam mengelola arsip Perkembangan TIK saat ini berdampak pada pengelolaan arsip yang dapat dilakukan secara elektronik. Oleh sebab itu perkembangan TIK memberikan peluang bagi pengelolaan arsip dilakukan secara elektronik. Berikut ini alasan perlunya penanganan asip secara elektronik. 1. perkembangan kehidupan saat ini berada dalam lingkungan teknologi, misalnya kartu- kartu identitas dengan barcode untuk bertransaksi dengan bank atau perpustakaan, kereta api, dan pesawat. 2. pertumbuhan volume arsip dalam organisasi makin tinggi sehingga membutuhkan banyak tempat. 3. Jenis teknologi informasi yang digunakan oleh pegawai dan staf makin bervariasi. Misalnya, wordprocessing, text retrieval, e-mail, dan basis data. B. Hakikat Arsip Elektronik 1. Pengertian Arsip Elektronik Umumnya arsip elektronik adalah arsip yang diciptakan, digunakan, dan dipelihara sebagai bukti transaksi, aktivitas, dan fungsi lembaga atau individu yang ditransfer dan diolah dengan sistem komputer. Berikut dalam Perka (Peraturan Kepala) ANRI No. 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Autentikasi Arsip Elektronik disebutkan bahwa arsip elektronik adalah arsip yang diciptakan dibuat, atau diterima dan disimpan dalam format elektronik. Dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, istilah arsip elektronik dikenal sebagai dokumen elektronik, yang didefinisikan sebagai setiap Informasi Elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau
Arsip Elektronik | Visit our site http://zsix.web.id 1
sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, dan/atau didengar melalui Komputer atau Sistem Elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol atau perforasi yang memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya. Read dan Ginn (2010 : 12) menyatakan ”An electronic record is a record stored on electronic media that can be readily accessed or changed. A piece equipment is required to view and read or listen to electronic records“. Adapun International Council on Archives/ICA (1997 : 24) menyebutkan, ”An electronic record is a record that is suitable for manipulation, transmission or processing a digital computer. ” (Arsip elektronik adalah arsip yang dapat dimanipulasi, ditransmisikan, atau diproses dengan menggunakan komputer). Kesimpulannya bahwa arsip elektronik memiliki konotasi yang sama dengan file elektronik maupun dokumen elektronik. Oleh sebab itu arsip elektronik memiliki kesamaan pengertian dengan file elektronik maupun dokumen elektronik. Berdasarkan pengertian arsip elektronik seperti dikemukan di atas, dapat dirinci lagi mengenai unsur-unsur di dalamnya yang meliputi hal-hal berikut. a. Kumpulan informasi arsip b. Teknologi computer c. Data yang diolah dan disimpan sebagai dokumen elektronik d. Kepentingan digunakan kembali 2. Manfaat Pengelolaan Arsip Elektronik Berikut manfaat pengelolaan arsip elektronik a. Penanganan arsip dinamis dan arsip statis dapat dikelola dari awal perencanaan atau pembuatan naskah atau dokumen. b. Memenuhi tuntutan top management terhadap kecepatan dan ketepatan. c. Memudahkan aksesibilitas dan menjamin akuntabilitas. d. Menuju paperless society dan menghemat ruangan atau sarana prasarana (dari gedung ke server). e. Manajemen pengawasan akari lebih mudah, cepat, dan lebih accountable menuju good governance. f. Meningkatkan pelayanan umum (public service).
Arsip Elektronik | Visit our site http://zsix.web.id 2
3. Karakteristik Arsip Elektronik a. Perekaman dan simbol yang digunakan Umumnya Isi direkam pada suatu media dan tidak dapat secara langsung diakses (dibaca) oleh manusia karena direpresentasikan oleh simbol (binary digits) yang harus diterjemahkan terlebih dahulu untuk bisa dibaca oleh manusia. b. Hubungan antara isi dan media Umumnya isi yang terekam pada suatu media (seperti sebuah disket) dapat dipisahkan dari medianya. c. Karakteristik struktur fisik dan logic Umumnya setiap kali arsip tersebut dipindahkan ke sarana lainnya, struktur fisiknya dapat berubah. Oleh sebab itu pengguna akan selalu memerlukan suatu sistem komputer yang mampu untuk ”membaca” struktur fisik tersebut. Biasanya hal itu memerlukan adanya suatu struktur logik yang memungkinkan komputer untuk mengidentifikasi setiap arsip dan untuk merepresentasikan elemen-elemen dari struktur internal arsip (seperti margin, spasi, paragraf, dan lain-lain). d. Metadata Nyatanya selain konteks fungsional dan administratif, metadata arsip elektronik juga menunjukkan cara informasi direkam/dibuat. e. Mengidentifikasi arsip Tidak dapat diidentifikasi dengan cara melihat entitas fisiknya, tetapi dari suatu entitas logika yang merupakan hasil dan yang memberikan bukti dari suatu aktivitas atau transaksi. f. Pelestarian arsip Umumnya media penyimpanan harus disimpan dalam kondisi yang sebaik mungkin. Namun bagaimanapun juga dalam kaitannya dengan media, arsip elektronik akan tetap terancam keberadaannya dalam jangka waktu yang tidak begitu lama. Selain itu, akibat perkembangan teknologi informasi yang cepat, banyak sistem komputer yang menjadi usang dalam jangka waktu yang relatif lebih singkat. 4. Jenis Arsip Elektronik Berikut jenis arsip elektronik a. Dokumen yang diciptakan dengan menggunakan aplikasi perkantoran. Misalnya, word processed documents (Ms. Word), spreadsheet (Ms. Excel), dan presentasi (Ms. Powerpoint). b. Arsip dalam lingkungan online dan berbasis web. Misalnya, intranet, website publik, dan arsip transaksi online.
Arsip Elektronik | Visit our site http://zsix.web.id 3
c. Arsip yang diciptakan oleh sistem informasi bisnis: basis data, sistem informasi data geospasial, sistem informasi kepegawaian, sistem informasi keuangan, sistem informasi alur kerja, sistem informasi pengelolaan klien, sistem informasi pengelolaan hubungan klien, dan sistem informasi yang dibuat sendiri. d. Pesan elektronik dari sistem informasi: e-mail, short messaging services (SMS), multimedia messaging services (MMS), electronic data interchange (EDI), pertukaran dokumen elektronik (faks elektronik), voicemail, pesan instan (instant messaging), dan komunikasi multimedia (misalnya, video conferencing dan teleconferencing). 5. Daur Hidup Arsip Elektronik a. Penciptaan dan penyimpanan (creation and storage) Umumnya penciptaan arsip elektronik dibuat dan penyimpanannya dalam aplikasi perangkat lunak tertentu, seperti Word, Excel, Access, dan sebagainya. Selain itu dokumen elektronik disimpan sebagai byte pada beberapa jenis perangkat penyimpanan komputer. Dalam kasus lain di beberapa organisasi, file elektronik disimpan pada hard drive komputer yang berdiri sendiri atau pada drive bersama pada jaringan area lokal (Local Area Network = LAN). Akan tetapi beberapa orang mungkin menggunakan perangkat penyimpanan eksternal, seperti CD, tape drive, hard drive magnetik, dan USB flash drive. Perangkat ini dapat dilepas sehingga pengguna dapat mengambil perangkat dari satu komputer dan menggunakannya di komputer lain. b. Penggunaan dan distribusi (distribution and use) Tahap berikutnya dari siklus arsip adalah mendistribusikan dan menggunakan informasi yang terkandung dalam folder dan file elektronik. Distribusi dapat melalui saluran elektronik atau file dapat dicetak dan dikirim melalui pos biasa, dengan faksimile, atau dengan kurir. c. Pemeliharaan (maintenance) Tahap pemeliharaan arsip pada umumnya berkaitan dengan jadwal retensi. Pemeliharaan file elektronik dapat dijadwalkan secara rutin dengan menyimpan atau membuang file. d. Disposisi (disposition) Tahap ini berkaitan dengan penentuan keberadaan arsip elektronik yang dibuat, apakah arsip tersebut disimpan atau dimusnahkan. C. Proses Pengelolaan Arsip Elektronik 1. Penciptaan (make, receive), penyimpanan, pengiriman, dan temu balik (retrieve) 2. Kaptur (capture) dan registrasi
Arsip Elektronik | Visit our site http://zsix.web.id 4
3. Klasifikasi arsip 4. Klasifikasi keamanan dan arsip 5. Identifikasi penyusutan arsip 6. Penyimpanan, penggunaan, dan penelusuran arsip aktif dan inaktif 7. Penyusutan arsip 8. Penyimpanan dan preservasi arsip statis oleh lembaga kearsipan 9. Kontrol pengelolaan khazanah arsip statis oleh lembaga kearsipan 10. Penggunaan arsip statis. D. Sistem Pengarsipan Arsip Elektronik 1. Sistem manajemen dokumen elektronik atau Electronic Document Management System (EDMS) yang secara umum akan mengelola arsip atau dokumen elektronik melalui komputer masing-masing pegawai, misalnya word processing, spreadsheet, presentasi, dan proyek. 2. Electronic Imaging System (EIS) atau sistem pemindaian elektronik yang akan mengelola dokumen hasil pemindaian (scan). 3. Software manajemen dokumen atau Records Management Software (RMS) yang akan mengelola dokumen kertas atau data yang disimpan dalam kantor atau pusat penyimpanan dokumen. E. Komponen Arsip Elektronik 1. Kecepatan Memindahkan Dokumen a. Scanning, yaitu memindai dokumen yang dilakukan untuk menghasilkan data gambar yang dapat disimpan di komputer. b. Convention, yaitu proses mengubah dokumen word processor atau spread sheet menjadi data gambar permanen untuk disimpan di sistem komputer. c. Importing, yaitu metode memindahkan data secara elektronik, seperti dokumen Office suite, grafik, audio clips, atau data video ke dalam sistem pengarsipan dokumen elektronis. 2. Kemampuan Menyimpan Dokumen Setelah dipindahkan ke dalam sistem, dokumen harus disimpan secara benar. Sistem penyimpanannya harus mampu mendukung perubahan teknologi, peningkatan jumlah dokumen, dan mampu bertahan dalam waktu lama. Sistem terkomputerisasi dokumen harus mendukung alat penyimpanan yang sekarang tersedia untuk memberikan kepastian akan penggunaan dan penyimpanan jangka panjang. 3. Kemampuan Mengindeks Dokumen Dokumen berupa kertas yang disimpan di kantor harus dikelola agar bermanfaat untuk organisasi. Caranya dengan melakukan pelabelan, penyortiran, pengindeksan,
Arsip Elektronik | Visit our site http://zsix.web.id 5
penempatan ke folder, dan memasukkannya ke filing cabinet. Tanpa langkah ini, mustahil suatu dokumen kertas dapat ditemukan. Hal ini berlaku juga pada arsip elektronik yang memerlukan beberapa metode untuk mengelolanya agar mudah dipahami oleh user (pengguna) pada saat ini atau pada masa yang akan datang. Ada tiga metode dalam mengelola pengindeksan arsip elektronik, meliputi berikut index files, full text indexing, dan folder or file structure. a. Index fields menggunakan kategorisasi tema dan kata kunci sebagai metode tradisional yang digunakan dalam dokumen kertas. Sistem ini memungkinkan dilakukannya perubahan oleh pengguna untuk memodifikasi indeks, menciptakan multiple templates, dan memiliki beberapa jenis indeks dengan templates yang berbeda. Misalnya, berdasarkan tanggal dibuat, nomor surat, dan karakteristik lainnya. b. Dengan menginstal software Optical Character Recognition (OCR) menjadikan pengindeksan lebih mudah dan cepat dibandingkan dengan menggunakan kata kunci. c. Sistem folder or file structure menyediakan metode Visual dalam pencarian dokumen. Penentuan folder yang fleksibel akan memudahkan pengubahan arsip kertas menjadi arsip elektronis. 4. Kemampuan Mengontrol Akses Hal ini merupakan aspek terpenting dari sistem pengarsipan dokumen secara elektronis karena hampir setiap orang di dalam organisasi membaca dokumen di setiap komputer yang berhubungan dengan LAN di seluruh area kantor. Oleh karena itu, perlu ada tingkatan yang berbeda antarpengguna dengan mempertimbangkan faktor kerahasiaan dan keamanan arsip. Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam pengontrolan akses, yang dijelaskan sebagai berikut. a. Kesediaan yang luas dan akses yang fleksibel Penyediaan beberapa cara untuk mengakses suatu file. Level akses yang luas akan menghemat dana, modal intelektual, dan bandwidth suatu jaringan karena pemanfaatannya yang optimal. b. Keamanan yang komprehensif Sebuah organisasi yang mengimplementasikan arsip elektronis dengan dokumen yang bervariasi hendaknya meningkatkan keamanan dengan melakukan kontrol akses yang komprehensif dan sederhana.
Arsip Elektronik | Visit our site http://zsix.web.id 6
F. Pemeliharaan Arsip Elektronik 1. Pemeliharaan arsip elektronik tidak hanya pada perangkat penyimpanannya, tetapi juga pada fasilitas ruangan penyimpanan dan sistem komputer yang digunakan untuk membuat arsip. 2. Arsip elektronik lebih ”rapuh” daripada arsip kertas sehingga lembaga harus mengerahkan waktu dan sumber daya yang lebih banyak untuk menanganinya. 3. Kondisi penyimpanan arsip elektronik harus mampu melindungi arsip, membuat arsip lebih mudah diakses, dan hemat biaya. Perangkat penyimpanan elektronik mudah terpengaruh oleh perubahan kelembapan, suhu, dan radiasi sehingga stabilitas kondisi lingkungan perlu dijaga. 4. Perlu dilakukan pengecekan secara periodik untuk mengetahui apakah kondisi penyimpanan memadai untuk perangkat penyimpanan elektronik. selain itu, harus dilakukan juga pengecekan integritas seluruh perangkat penyimpanan elektronik untuk menjamin tidak terjadinya kerusakan atau kehilangan data. 5. Teknologi penyimpanan elektronik selalu berkembang, yakni teknologi baru menggantikan teknologi sebelumnya. Lembaga harus selalu mencermati perkembangan yang ada untuk memastikan bahwa masih tersedia teknologi untuk melakukan migrasi bagi teknologi penyimpanan yang saat ini digunakan. G. Permasalahan dalam Pengelolaan Arsip Elektronik 1. Sangat sulit untuk menjaga reliabilitas dan autentisitas arsip elektronik. Hal ini dikarenakan arsip elektronik mudah dimanipulasi dan rusak, serta pengaksesan dan pengopian yang cenderung tidak bisa sepenuhnya dikontrol. 2. Keberadaan. arsip elektronik sangat bergantung pada lingkungan elektroniknya. Keusangan teknologi, baik perangkat lunak maupun keras, sangat cepat terjadi. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga berkembang sangat cepat. 3. Kontroversi aspek legal dari arsip elektronik. 4. Kegagalan organisasi dalam menjalankan arsip elektronik. Kegagalan ini disebabkan oleh dua faktor berikut. a. Berkaitan dengan manajemen dan teknologi, yang meliputi beberapa hal berikut. 1) Kurang koordinasi antara manajemen arsip kertas dan arsip elektronik 2) Ketidakmampuan atau tidak praktis dalam memelihara standar khusus 3) Kehilangan akses terhadap arsip dinas 4) Kehilangan arsip 5) Cepatnya penyebaran kontrol dokumen kepada pengguna (user) 6) Peningkatan penggunaan sarana komunikasi baru
Arsip Elektronik | Visit our site http://zsix.web.id 7
7) Peningkatan munculnya media campuran b. Berkaitan dengan fungsi staf, yang meliputi beberapa hal berikut. 1) Arsiparis atau staf yang bekerja di kearsipan dinamis dan statis sering tidak memiliki keahlian dalam teknologi informasi modern. 2) Staf teknologi informasi tidak memiliki keahlian dalam teknologi informasi berbasis teks serta manajemen arsip dinamis dan statis. 3) Staf teknologi informasi tidak sensitif terhadap kebutuhan arsip lembaga. 4) Berkurangnya kontrol sekretariat terhadap arsip kertas dan sistem arsip kertas. 5) Pengguna tidak menyadari terhadap perubahan perannya. 5. Masalah yang dihadapi secara umum, di antaranya pengaturan hukum, perlindungan hukum bagi konsumen dalam transaksi, perlindungan data pribadi, dan pengakuan keabsahan dalam perspektif hukum pembuktian. 6. Masalah yang dihadapi dalam bidang kearsipan, di antaranya bermacam media yang akan disimpan, teknologi mesin yang akan dipakai, sistem pengolahan, sistem penyimpanan, sistem penemuan kembali, dan migrasi dari media generasi lama ke generasi baru. H. Musibah yang Mengancam Arsip Elektronik 1. Bencana alam, misalnya gempa, banjir, atau badai. 2. Kerusakan bangunan, misalnya kebocoran atap atau kabel listrik yang buruk. 3. Kecelakaan industri, misalnya kebocoran nuklir atau bahan kimia. 4. Musibah teknologi, misalnya vinłs komputer atau kerusakan peralatan komputer. 5. Tindakan kriminal, misalnya pencurian, spionase, atau terorisme. 6. Kesalahan manusia, kondisi penyimpanan yang tidak stabil, misalnya menyimpan media magnetik di dekat peralatan yang menghasilkan medan magnet kuat. 7. Kualitas material yang buruk, misalnya korosi pada compact disk yang berkualitas buruk. I. Strategi Pencegahan Musibah pada Arsip Elektronik 1. Duplikasi dan penyimpanan yang ”tersebar”. 2. Transfer secepatnya ke arsip nasional atau lembaga kearsipan daerah apabila arsip bernilai guna sekunder. 3. Sistem pem-backup-an yang reguler dan komprehensif. 4. Preservasi dokumentasi dan password dari sistem dan aplikasi. 5. Pengamanan fasilitas penyimpanan untuk perangkat digital.
Arsip Elektronik | Visit our site http://zsix.web.id 8
6. Penerapan standar yang tinggi pada sistem pengamanan untuk melindungi arsip dari perubahan atau pemusnahan yang tidak sah dan perlindungan dari serangan virus komputer. 7. Penerapan prosedur penanganan keadaan kritis apabila arsip elektronik tidak di-backup atau disimpan di luar fasilitas penyimpanan. J. Prosedur Pemulihan Arsip Elektronik yang Terkena Musibah 1. Menyediakan prosedur penanganan dan teknik preservasi untuk media digital yang rusak. 2. Menyediakan fasilitas untuk pemulihan kembali sistem komputer Vital dan data penting dalam waktu singkat. 3. Membuat pengaturan untuk pengecekan integritas data guna menjamin bahwa arsip elektronik yang diselamatkan masih dalam keadaan utuh atau lengkap. 4. Menjamin akses ke layanan pemulihan data. 5. Menjamin bahwa arsip elektronik Vital dapat di-restore secepat mungkin. 6. Prosedur pemulihan harus dites secara reguler. K. Evaluasi Kegiatan Arsip Elektronik 1. Pokok-Pokok Kegiatan Kearsipan a. Penciptaan Arsip 1) Penciptaan arsip dilaksanakan dengan baik dan benar untuk menjamin rekaman kegiatan dan peristiwa sebagaimana adanya sehingga menghasilkan arsip yang autentik, utuh, dan terpercaya. 2) Pencipta arsip dan/atau lembaga kearsipan dapat membuat arsip dalam berbagai bentuk dan/atau melakukan alih media meliputi media elektronik dan/atau media Iain. 3) Penciptaan arsip dilaksanakan berdasarkan analisis fungsi dan tugas organisasi. 4) Penciptaan arsip harus memenuhi komponen struktur, isi, dan konteks arsip. b. Penggunaan Arsip 1) Pencipta arsip wajib menyediakan arsip dinamis bagi kepentingan pengguna arsip yang berhak. 2) Pencipta arsip membuat daftar arsip dinamis berdasarkan dua kategori, yaitu arsip terjaga dan arsip umum. c. Pemeliharaan Arsip Umumnya pemeliharaan arsip dilaksanakan oleh pencipta arsip untuk menjamin keamanan informasi dan fisik arsip. Selain itu pemeliharaan arsip dilakukan sesuai dengan standar pemeliharaan arsip. Pemeliharaan arsip dilakukan untuk mencegah
Arsip Elektronik | Visit our site http://zsix.web.id 9
kerusakan arsip yang dapat terjadi karena faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik, yaitu bahan-bahan yang digunakan dalam menciptakan arsip, seperti kertas, tinta, dan pasta/lem. Faktor ekstrinsik, yaitu akibat serangan dari luar, seperti kelembapan, udara yang terlampau kering, sinar matahari, kekotoran udara, debu, jamur, serangga, rayap, ngegat, api, dan air. d. Penyusutan Arsip 1) Pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah ke unit kearsipan. 2) Pemusnahan arsip yang telah habis retensi dan yang tidak memiliki nilai guna dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 3) Penyerahan arsip statis oleh pencipta arsip kepada lembaga kearsipan. Pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah ke unit kearsipan diatur oleh pimpinan pencipta arsip. 2. Data dan Informasi Dalam Kearsipan Tanpa disadari, informasi sudah menjadi hal yang tidak bisa lepas dalam kehidupan modern saat ini. Setiap harinya, ada ribuan informasi yang hadir di hadapan kita. Dukungan perkembangan teknologi saat ini membuat informasi Yang diterima makin mudah untuk diterima. Informasi yang diciptakan manusia maupun organisasi dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok besar, yaitu informasi yang terekam dan informasi yang tidak terekam. Infomasi yang terekam dapat menggunakan beragam media simpan, seperti manual, grafis, elektronik, dan audiovisual. Informasi ini terekam di dalam arsip. Undang-Undang No. 43 Tahun 2009 mengenai Kearsipan, Pasal 1 Poin 2 mendefinisikan arti arsip bahwa, “Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.” 3. Pengertian Laporan a. Menurut Prof. Dr. Prajudi Atmosudirdjo, laporan adalah setiap tulisan yang berisikan hasil pengolahan data dan informasi. b. Menurut J. C. Denyern, laporan adalah suatu alat komunikasi tempat penulis membuat beberapa kesimpulan atau keadaan yang telah diselidiki. c. Menurut F. X. Soejadi, laporan adalah suatu bentuk penyampaian berita, keterangan, pemberitahuan, ataupun pertanggungjawaban, baik secara lisan maupun tulisan dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang (authority) dan tanggung jawab (responbility) yang ada di antara mereka.
Arsip Elektronik | Visit our site http://zsix.web.id 10
d. Menurut Keraf, laporan adalah suatu cara komunikasi di mana penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. 4. Fungsi Laporan a. Pertanggungjawaban bagi orang yang diberi tugas b. Landasan pimpinan dalam mengambil kebijakan/keputusan c. Alat untuk melakukan pengawasan d. Dokumen sebagai bahan studi dan pengalaman bagi orang lain 5. Macam-Macam Laporan a. Laporan Berdasarkan Waktu Penyampaian 1) Berkala adalah laporan yang dibuat secara periodik atau rutin dalam jangka waktu tertcntu. Contoh: laporan harian, mingguan, dan bulanan. 2) Insidental adalah laporan yang tidak disampaikan secara rutin, hanya sekali- sekali saja dalam rangka suatu kegiatan yang tidak terjadwal tetap. b. Laporan Berdasarkan Bentuk 1) Surat adalah laporan yang dibuat secara tertulis dalam bentuk surat, isinya antara satu sampai empat halaman. 2) Naskah adalah laporan yang disampaikan dalam bentuk naskah, baik naskah pendek maupun panjang. Contoh: laporan kegiatan kepanitiaan atau notulen rapat. 3) Memo adalah laporan yang ditulis menggunakan memo. 4) Campuran adalah laporan yang berupa gabungan antara bentuk naskah dengan memo atau surat. c. Laporan Berdasarkan Penyampaian 1) Lisan adalah laporan yang disampaikan secara langsung. 2) Tertulis contohnya ialah surat, naskah, dan memo. 3) Visual adalah laporan yang disampaikan melalui penglihatan. Contoh: laporan yang disampaikan melalui media presentasi (powerpoint). d. Laporan Berdasarkan Sifat 1) Biasa adalah laporan yang isinya bersifat biasa dan tidak rahasia sehingga tidak menimbulkan dampak negatif jika laporan terbaca orang Iain. 2) Penting adalah laporan yang isinya bersifat penting dan rahasia sehingga hanya orang tertentu saja yang boleh mengetahuinya. e. Laporan Berdasarkan Isinya 1) Informatif adalah laporan yang isinya hanya berisi informasi saja.
Arsip Elektronik | Visit our site http://zsix.web.id 11
2) Rekomendasi adalah laporan yang isinya bersifat penilaian sekilas tanpa ada pembahasan lebih lanjut. 3) Analisis adalah laporan Yang isinya berupa hasil analisis 4) Kelayakan adalah laporan yang berisi tentang hasil penentuan kelayakan atau pemilihan mana yang terbaik. 5) Pertanggungjawaban adalah laporan yang berisi pertanggungjawaban tugas seseorang atau kelompok kepada atasan yang memberi tugas tersebut. 6. Manfaat Laporan a. Dasar penentuan kebijakan dan pengarahan pimpinan b. Bahan penyusunan rencana kegiatan berikutnya c. Mengetahui perkembangan dan proses peningkatan kegiatan d. Menjadi sumber informasi 7. Ciri-Ciri Laporan a. Objektif Laporan yang baik selalu bersifat objektif dalam hal menyampaikan fakta. Pernyataan yang dibuat dalam laporan tersebut haruslah berdasarkan pada kenyataan. b. Bahasa Formal Bahasa yang digunakan dalam laporan harus formal, jelas, baik, dan teratur. Ciri-ciri laporan yang baik dan benar tentu menggunakan bahasa formal yang baku dan sesuai dengan kaidah penulisan yang terdapat dalam Ejaan Bahasa Indonesia. c. Sistematis Laporan yang baik harus ditulis secara sistematis. Penulisan judul, subjudul, dan lainnya disusun secara teratur dengan perencanaan yang bagus. Bagian dari sebuah laporan, seperti pendahuluan, isi, dan kesimpulan harus disusun secara berurutan agar pembaca dapat mengerti isi laporan dengan mudah. d. Ringkas Laporan hendaknya berisi hal-hal yang bersifat pokok saja. Hal-hal pokok tersebut diringkas dan di kualifikasi manakah hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan ataupun tugasnya. e. Lengkap Sebelumnya, telah disebutkan bahwa laporan disusun secara ringkas. Namun, bukan berarti menghilangkan poin-poin penting. Laporan yang sempurna adalah laporan yang tersusun secara lengkap, namun ringkas.
Arsip Elektronik | Visit our site http://zsix.web.id 12
8. Sistematika Laporan Sistematika laporan adalah urutan letak dari bagian-bagian yang ada dalam sebuah laporan. Laporan lengkap yang lengkap harus dapat menjawab semua pertanyaan mengenai apa (what), mengapa (why), siapa (who), dimana (where), kapan (when), dan bagaimana (how). Secara garis besar, semua laporan memiliki tiga bagian utama, yang terdiri atas bagian awal/pendahuluan, bagian inti, dan bagian penutup. Sistematika laporan sebaiknya diatur agar penerima laporan dapat mudah memahami isi laporan. Berikut ini format atau sistematika laporan yang lazim dipergunakan. ➢ Pendahuluan 1) Latar belakang kegiatan 2) Dasar hukum kegiatan 3) Maksud dan tujuan kegiatan 4) Ruang lingkup isi laporan ➢ Isi Laporan 1) Jenis kegiatan 2) Tempat dan waktu kegiatan 3) Petugas kegiatan 4) Persiapan dan rencana kegiatan 5) Peserta Kegiatan 6) Pelaksanaan kegiatan (menurut bidangnya, urutan waktu pelaksanaan, dan urutan fakta/datanya) 7) Kesulitan dan hambatan 8) Hasil Kegiatan 9) Kesimpulan dan saran penyempurnaan kegiatan yang akan dating ➢ Penutup Penutup pada laporan berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan ditarik dari fakta- fakta dan banyak mempersoalkan hubungan logis. Sementara itu, saran merupakan langkah atau alternatif-alternatif penyelesaian masalah supaya masalah dapat diatasi dengan sebaik-baiknya. Bentuk kesimpulan tergantung dari isi laporan karena urutan penyajiannya sesuai dengan isi laporan. 9. Menulis Laporan a. Teknik Menulis Laporan 1) Benar dan objektif, artinya disusun berdasarkan fakta-fakta, hasil peninjauan, percobaan, penelitian, dan inspeksi. 2) Jelas, cermat, dan langsung mengenai sasaran.
Arsip Elektronik | Visit our site http://zsix.web.id 13
3) Gaya bahasa harus ilmiah, tidak berlebih-lebihan, dan disesuaikan dengan pembaca dan Subjek laporan. 4) Dilengkapi dengan daftar, tabel, bagan, atau grafik yang harus diberi nama dan penjelasan. b. Langkah-Langkah Menulis Laporan 1) Mempersiapkan laporan serta menentukan tujuan pelaporan, data, dan pembacanya. 2) Menentukan struktur laporan, yaitu seleksi data dan pengelompokan topik bahasan. 3) Menulis dan menyajikan dengan bahasa yang mudah dimengerti pembaca. 4) Menyempurnakan, membaca, dan memeriksa kembali laporan yang telah dibuat.
Arsip Elektronik | Visit our site http://zsix.web.id 14