Anda di halaman 1dari 29

Pada bab ini kita akan belajar:

Mempresentasikan bilangan ke dalam


garis bilangan.
Menggunakan simbol , ,  ,  ,  , 
Melakukan operasi berhitung dengan
menggunakan whole number.
A. Sistem Angka (Numeral System)
Kita menggunakan angka setiap hari.
Sistem angka yang kita pakai tersebut
merupakan sistem angka Hindu-Arabic,
yaitu berdasarkan 10 simbol yang disebut
digit :
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, and 9

Digit tersebut jugalah yang merupakan 10


angka terkecil dari whole numbers. Angka
lainnya dapat dituliskan dengan menggunakan
10 digit tersebut dan dengan memperhatikan nilai
tempat.
10, 11, … 20, 21, …, 98, 99, 100, 101, …998.
Berikut merupakan contoh nilai tempat dari 7
digit angka populasi penduduk Singapura.

3 396 924 3 3 9 6 9 2 4

=(3 x 1 000 000)+(3 x 100 000)+(9 x 10 000)


X 10 X 10
+(6 x 1 000)+(9 x 100) +(2 x 10)+(4 x 1)
X 10 X 10 X 10
Dalam 3 396 924, dari kanan ke kiri:

4 mewakili 4 satuan atau 4 x 1


2 mewakili 2 puluhan atau 2 x 10
9 mewakili ___________ atau _______
6 mewakili 6 ribuan atau 6 x 1000
9 mewakili ___________ atau _______
3 mewakili ___________ atau _______
3 mewakili 3 jutaan atau _______
Sadarkah kalian bahwa sistem angka
Hindu-Arabic dibangun dari grup angka 10

10=10 x 1, 100=10x10, 1000=10x100, and


so on.

Oleh karena itu, sistem ini juga disebut


basis sepuluh atau sistem desimal.
Ordering of Whole Numbers
Semua whole number dapat disusun
berdasarkan urutan besar kecilnya.

Jika kita mengetahui angka, kita pasti


mengetahui angka selanjutnya. Misalnya
ketika kita melihat angka 2, kita tahu
bahwa angka selanjutnya adalah 3.
PERHATIAN!!!!

Kita telah mengetahui bahwa 0, 1, 2, 3 ,….


adalah bilangan whole number dari yang
terkecil.

Jika demikian adakah nilai whole


number yang terbesar????
Dalam matematika digunakan simbol :
= menyatakan sama dengan
 menyatakan tidak sama dengan
< menyatakan kurang dari
> Menyatakan lebih dari
< menyatakan kurang dari sama dengan
> Menyatakan lebih dari sama dengan

4=4 3 2 a8

20 = 20 04 a bisa 7, 6, 5, …

a 8 a8 a8

a bisa 9,10,11, … a bisa 8, 7, 6, 5, … a bisa 8, 9,10,11,…


Bilangan Asli, Genap dan Ganjil
• 1, 2, 3, 4, 5, 6, … adalah bilangan asli

• 0, 2, 4, 6, 8, 10, … adalah bilangan genap


 yaitu bilangan yang dapat dibagi 2

• 1, 3, 5, 7, 9, 11, … adalah bilangan ganjil


 yaitu bilangan yang tidak dapat dibagi 2
Garis Bilangan
Dalam matematika, adalah sangat
berguna jika kita dapat merepresentasikan
whole number ke dalam point-point dalam
garis bilangan.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

• Buatlah sebuah garis. Pilih sebuah titik


dan tulis angka 0. Mulai dengan 0 dan
lanjutkan 1, 2, 3, 4,… seperti gambar.
• Panah pada garis bilangan tersebut
menunjukkan bahwa angka dapat diteruskan.
Suatu bilangan dalam garis bilangan PASTI
lebih besar dari bilangan lain yang berada di
sebelah kirinya dan lebih kecil dari bilangan
lain yang berada di sebelah kanannya

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Example: 4 < 5 dan 3 > 4

Garis bilangan di bawah menunjukkan bahwa a < b < c

a b c
Contoh Soal
1. Gambar sebuah garis bilangan yang
merepresentasikan whole number:
a. 2, 4, 6, dan 8 b. > 4

Penyelesaian
a. Kita gunakan dot (titik) untuk menandai
whole number 2, 4, 6, dan 8
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
b. Kita gunakan dot (titik) untuk menandai
whole number > 4 Menunjukkan bahwa
seterusnya merupakan
bilangan > 4

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2. Dengan menggunakan garis bilangan,
selesaikan 3 + 4!

Penyelesaian
4 unit

0 1 2 3 4 5 6 7
+1 +1 +1 +1

+4

Jadi, 3 + 4 = 7
Penjumlahan dan Pengurangan
Whole Number
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk
melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan. Berikut merupakan
cara umum yang disebut “paper-and-
pencil”.
Ketika kita menjumlahkan atau
mengurangi, kita menuliskannya ke dalam
kolom vertikal, menyusunnya berdasarkan
nilai tempat.
Contoh

1. Hitunglah :
a. 68 + 27 b. 523 + 268 + 95
Penyelesaian
a. tens units a. tens units
6 8 8 + 7 = 15 6 8
+ 2 7 60 + 20 = 80
+ 2 7
1 5 9 5
8 0
9 5

Jadi, 68 + 27 = 95
b. hundreds tens units
5 2 3
2 6 8
+ 9 5
8 8 6

Jadi, 523 + 268 + 95 = 886


Sifat komutatif dan asosiatif
dalam penjumlahan
A. Sifat Komutatif
3+5=8 5+3=8
Jadi, 3+5 = 5+3
Kita juga dapat membuktikan sifat ini
dengan menggunakan garis bilangan.
5 unit

0 1 2 3 4 5 6 7 8
3 unit

0 1 2 3 4 5 6 7 8

Sifat komutatif penjumlahan : x + y = y + x


A. Sifat Asosiatif
Kita tahu bahwa 2 + 3 + 5 = (2+3) + 5 =
5+5
= 10
dan juga 2 + 3 + 5 = 2 + (3+5) =2+8
= 10
Jadi, (2+3) + 5 = 2 + (3+5)
Hal ini menunjukkan bahwa penjumahan
bersifat asosiatif.

Sifat asosiatif penjumlahan : (x+y)+z = x+(y+z)


Perkalian dan Pembagian dalam
Whole Number
• Dari gambar di samping,
5 kotak
kita dapat melihat bahwa:
4 x 5 = 5 + 5 + 5 + 5 = 20
4 kotak

• Dari gambar di samping,


kita dapat melihat bahwa:
6 kotak
3 x 6 = 6 + 6 + 6 = 18
3 kotak

Perkalian merupakan penjumlahan berulang-


ulang bilangan yang sama
Pembagian adalah pengurangan
berulang-ulang bilangan yang
sama
Dari contoh perkalian diatas kita dapatkan

20 : 4 = 5 or 20 : 5 = 4
18 : 6 = 3 or 18 : 3 = 6
Berikut merupakan contoh metode yang
umum digunakan untuk menyelesaikan
perkalian dan pembagian

318
x 509 (509=500+0+9)

2862 (9x318)

0000 (0x318)

+ 159000 (500x318)

161862
Pembagian cara panjang:
64 : 4
16
4 64
-4 Turunkan angka 4

24
-24 2 puluhan ditambahkan 4
0
Pembagian cara pendek:
2
4 64 Angka 2 di sini sama dengan 2
yang dilingkari di atas
16
Sifat Perkalian Whole Number
A. Sifat Komutatif
Dengan menggunakan garis bilangan, hasil dari 3 x 4
dan 4 x 3 adalah:
4 unit 4 unit 4 unit

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

3 unit 3 unit 3 unit 3 unit

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Dari diagram di atas kita dapat mengilustrasikan Sifat
Komutatif Perkalian : 3 x 4 = 4 x 3

Sifat komutatif perkalian : x x y = y x x


B. Sifat Asosiatif
Hasil 2 x 3 x 4 dapat kita cari dengan beberapa
cara:

(2 x 3) x 4 = 6 x 4 = 24
2 x (3 x 4) = 2 x 12 = 24
Jadi, (2 x 3) x 4 = 2 x (3 x 4)

Secara umum, sifat seperti ini kita sebut sifat


asosiatif perkalian

Sifat asosiatif perkalian: (x x y) x z = y x (x x z)

Coba hitung (9 : 3) : 3 dan 9 : (3 : 3)!


Apakah (9 : 3) : 3 sama dengan 9 : (3 : 3)? Apakah
sifat ini berlaku?
B. Sifat Distributif
• John mengerjakan 5 jam dan 9 jam
community work dalam ½ tahun pertama dan
keduanya. Dia mendapatkan 4 point tiap jam
dari community work-nya. Mari kita cari total
point yang John dapatkan tiap tahunnya.
Kita dapat mengitung point John dengan 2 cara:
1. 4 x (5 + 9) = 4 x 14 = 56
2. (4 x 5) + (4 x 9) = 20 x 36 = 56
jelas bahwa 4 x (5 + 9) = (4 x 5) + (4 x 9)
Secara umum, sifat seperti ini kita sebut sifat
distributif perkalian

Sifat distributif perkalian:x x (y+z) = x x y + x x z


Urutan Pengerjaan Dalam
Operasi Matematika
1. Kurung
2. Pangkat
3. Kali / Bagi
4. + / -
Contoh :
2
2 + (4 – 1) x 3 : (1 + 2) = ….
=2+3x9:3
= 2 + 27 : 3
=2+9
= 11
Pembulatan dalam Whole Number
Dalam pembahasan awal, kita ketahui bahwa
jumlah populasi penduduk di Singapura pada
July 1996 adalah 3 396 924.

Terkadang tidak kita tidak perlu menampilkan


angka secara detail. Kita dapat
membulatkannya ke atas atau ke bawah. Jadi,
kita dapat mengatakan bahwa jumlah populasi
tersebut adalah 3,4 juta atau 3 400 000. Ini
akan lebih mudh dibayangkan seberapa padat
populasi penduduk Singapura.
Aturan dalam pembulatan:

• Apabila < 5 maka dibulatkan ke bawah.


• Apabila = atau > dari 5 maka dibulatkan ke
atas.
• Contoh:
3 245 dibulatkan menjadi 3 250 (Jika dibulatkan
mendekati puluhan)
3 245 dibulatkan menjadi 3 200 (Jika dibulatkan
mendekai ratusan)
3 745 dibulatkan menjadi 4 000 (Jika dibulatkan
mendekati ribuan)

Anda mungkin juga menyukai