Anda di halaman 1dari 68

Oleh: Muhammad Zahrudin

Disampaikan pada Pendidikan dan Pelatihan Fungsional


Pengangkatan Arsiparis Tingkat Ahli Angkatan I
Jakarta, 08 Maret 2021
1
NORMA PEMBANGUNAN KEARSIPAN
1) Menjamin terciptanya arsip dari kegiatan penyelenggaraan negara;
2) Menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya sebagai alat bukti yang sah;
3) Menjamin terwujudnya pengelolaan arsip yang andal dan pemanfaatannya sesuai per-UU-an;
4) Menjamin pelindungan kepentingan negara & hak-hak keperdataan rakyat;
5) Mendinamiskan penyelenggaraan kearsipan nasional sebagai suatu sistem yg komprehensif & terpadu;
6) Menjamin keselamatan dan keamanan arsip sebagai bukti pertanggungjawaban;
7) Menjamin keselamatan aset nasional;
8) Meningkatkan kualitas pelayanan publik.

2015-2019
3 PILAR PENYELENGGARAAN KEARSIPAN

Program
KEBIJAKAN KEARSIPAN PEMBINAAN KEARSIPAN PENGELOLAAN ARSIP

UU & PP Kearsipan Org Kearsipan K/L/D SIKD

NSPK Kearsipan SDM Kearsipan


SIKS
Strategi Seleksi Makro
Per-UU-an Terkait SIKN & JIKN
Masyarakat Sadar Arsip

KONDISI PERLU
Sesuai dg Per-UU-an & Arsip Selamat & Kualitas Layanan
Tertib Arsip
Kaidah Kearsipan Terlindungi Meningkat

DIDUKUNG OLEH SDM, PRASARANA & SARANA, SERTA SUMBER DAYA LAINNYA
Program
2020-2024
AGENDA
PEMBANGUNAN
RPJMN IV TAHUN
2020–2024 STRATEGI
ARAH
1. Memperkuat ketahanan ekonomi KEBIJAKAN
untuk pertumbuhan yang
berkualitas dan berkeadilan;

2020-2024
2. Mengembangkan wilayah untuk

Program
mengurangi kesenjangan; Meningkatkan pemajuan dan Revitalisasi dan aktualisasi nilai budaya dan
3. Meningkatkan sumber daya pelestarian kebudayaan untuk kearifan lokal untuk menumbuhkan semangat
manusia yang berkualitas dan memperkuat karakter dan kekeluargaan, musyawarah, gotong-royong,
berdaya saing; memperteguh jati diri bangsa, dan kerja sama antarwarga, mencakup: (a)
meningkatkan kesejahteraan pelindungan, pengembangan, dan
4. Revolusi mental dan
rakyat, dan mempengaruhi pemanfaatan nilai budaya, tradisi, sejarah, dan
pembangunan berkebudayaan;
peradaban dunia. kearifan lokal; (b) peningkatan akses dan
5. Memperkuat infrastruktur untuk kualitas pelayanan museum dan arsip; dan
mendukung pengembangan pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan
ekonomi dan pelayanan dasar; manuskrip dan arsip sebagai sumber nilai
6. Membangun lingkungan hidup, budaya, sejarah, dan memori kolektif bangsa.
meningkatkan ketahanan
bencana dan perubahan iklim;
serta
7. Memperkuat stabilitas
polhukhankam dan transformasi
pelayanan publik.
Model Aplikasi
Model Aplikasi Pengelolaan Arsip Elektronik yang Arsip Nasional RI bangun untuk kebutuhan pegawai dan masyarakat
terdapat 4 (empat) aplikasi, yaitu:
1. Sistem Informasi Kearsipan Nasional (SIKN): Internal
2. Jaringan Informasi Kearsipan Nasional (JIKN): Eksternal
3. Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD): Internal
4. Sistem Informasi Kearsipan Statis (SIKS): Eksternal

APLIKASI SIKN WEBSITE JIKN (www.jikn.go.id) APLIKASI SIKD APLIKASI SIKS

Aplikasi yang digunakan untuk Situs web yang memungkinkan Aplikasi yang digunakan Aplikasi yang digunakan lembaga
menghimpun data/informasi masyarakat mencari informasi pencipta arsip untuk mengelola kearsipan untuk mengelola arsip statis
kearsipan (arsip dinamis dan kearsipan yang telah dihimpun arsip dinamis baik konvensional baik konvensional maupun elektronik
arsip statis) oleh simpul jaringan oleh simpul jaringan baik maupun elektronik
(pencipta arsip maupun lembaga menggunakan Aplikasi SIKN
kearsipan) maupun aplikasi kearsipan
lainnya yang memiliki
interoperabilitas dengan
aplikasi SIKN
APLIKASI SIKN WEBSITE JIKN (www.jikn.go.id) APLIKASI SIKD APLIKASI SIKS
DESKRIPSI SISTEM
Merupakan aplikasi yang digunakan untuk Merupakan situs web yang memungkinkan masyarakat Merupakan aplikasi yang digunakan Merupakan aplikasi yang digunakan
menghimpun data/informasi kearsipan (arsip mencari informasi kearsipan yang telah dihimpun oleh pencipta arsip untuk mengelola arsip lembaga kearsipan untuk mengelola arsip
dinamis dan arsip statis) oleh simpul jaringan simpul jaringan baik menggunakan Aplikasi SIKN maupun dinamis baik konvensional maupun statis baik konvensional maupun
(pencipta arsip maupun lembaga kearsipan) aplikasi kearsipan lainnya yang memiliki interoperabilitas elektronik elektronik
dengan aplikasi SIKN
FUNGSIONALITAS UTAMA
 Penerapan klasifikasi arsip Pencarian informasi kearsipan yang tersebar secara  Penerapan Klasifikasi Arsip  Modul Pengumpulan
nasional secara on-line – Rancangan Inventaris
– Daftar Inventaris
 Penerapan JRA Pencarian informasi kearsipan di lingkungan pencipta  Penerapan JRA  Modul Penyimpanan
arsip atau lembaga kearsipan secara on-site – Pengaturan Penyimpanan
– Penataan Ruangan
– Penempatan Arsip
– Pencarian
 Penerapan klasifikasi keamanan dan akses Pencarian informasi kearsipan tematik  Penerapan Klasifikasi Keamanan  Modul Perawatan
dan Akses – Pemeriksaan Fisik Arsip
– Permohonan Restorasi
– Permohonan Reproduksi
 Input data/informasi kearsipan (arsip Pameran Virtual yang di-upload oleh simpul jaringan  Penerapan Tata Naskah Dinas  Penyelamatan
dinamis aktif, inaktif, dan arsip statis) sesuai dengan templat yang telah – Penyelamatan
disiapkan – Reproduksi
APLIKASI SIKN WEBSITE JIKN (www.jikn.go.id) APLIKASI SIKD APLIKASI SIKS
 Kontrol perubahan metadata informasi kearsipan sesuai Pemesanan arsip secara online  Integrasi dengan modul  Penggunaan
dengan daur hidup fisik arsip (pesan kopi digital dan pesan document management – Status Penggunaan
kunjungan on-site) (versioning), email, office
application, dll.
 Pencarian arsip dengan metadata lengkap semua arsip Pencarian informasi kearsipan  Integrasi dengan mail handling  Modul Administrator Layanan Publik
yang ada di lingkungan simpul jaringan sesuai dengan kategori/ system, disposisi, file – Pendaftaran Pengguna
klasifikasi akses menurut KIP movement, dll. – Persertujuan Pemesanan Arsip
– Input Data Pemesanan secara Manual
 Menyusun informasi kearsipan tematik oleh pengguna Galeri arsip  Integrasi dengan modul task  Mencari informasi arsip statis (melihat kopi
khusus yang telah didaftarkan oleh Admin Pusat management (work-flow) digitalnya, jika tersedia)
 Memesan arsip
 Melihat Galeri Arsip
 Melihat Pameran Virtual
 Dapat menghasilkan  Integrasi dengan file tracker
– Daftar Arsip Dinamis Aktif pencipta arsip system (untuk pengelolaan
– Daftar Arsip Dinamis Inaktif instansi pencipta arsip arsip inaktif di pusat arsip)
– Daftar Arsip Statis lembaga kearsipan
 Menyimpan file elektronik lainnya dalam rangka secure-
back up (DRC)
 Sistem Pengolahan Arsip berbasis Teknologi Informasi atau yang dikenal dengan
nama SIKD (Sistem Informasi Kearsipan Dinamis) adalah suatu model aplikasi
yang dirancang untuk menangani pengelolaan arsip dinamis di lingkungan Arsip
Nasional Republik Indonesia.
 Aplikasi ini adalah web based application dan bersifat multi user. Bahasa
pemrograman yang dipergunakan dalam aplikasi ini adalah PHP dan
menggunakan database MYSQL.
 SIKD merupakan model aplikasi yang dapat dipergunakan dalam pengelolaan
arsip dinamis bagi pencipta arsip, yaitu diperuntukkan bagi lembaga negara,
pemerintahan daerah, perguruan tinggi negeri, BUMN/BUMD dan dapat
dipergunakan oleh swasta dan perseorangan.
 Fungsionalitas utama Aplikasi SIKD meliputi:
 penciptaan arsip;
 penggunaan dan pemeliharaan arsip;
 penyusutan arsip
 Dasar Hukum Aplikasi SIKD tertuang pada Peraturan Kepala Arsip Nasional RI No.
15 Tahun 2019 dan Penerapannya sesuai Instruksi Kepala Arsip Nasional RI No. 2
Tahun 2017.
Perka 15 Tahun 2019
PP No. 28 Tahun 2012 : Kearsipan

- Tata Naskah Dinas


- Klasifikasi Arsip
- Sistem Klasifikasi
- Keamanan dan Akses Arsip

Pembuatan Regsitrasi – Distribusi – Pengendalian


Penciptaan
Penerimaan Regsitrasi – Distribusi – Pengendalian
Dokumentasi
Sistem Klasifikasi
Keamanan dan
Akses Arsip

Kepentingan pemerintah dan masyarakat


Penggunaan
Alih media

Klasifikasi Arsip

PENGELOLAAN
Pemberkasan Arsip Aktif Fisik Tertata - Informasi Arsip - Daftar Arsip Aktif
ARSIP DINAMIS
Penataan Arsip Inaktif Fisik Tertata - Informasi Arsip - Daftar Arsip Inaktif
Pemeliharaan Terjaga dan Umum
Penyimpanan Arsip

Alih Media Arsip


Identifikasi - Pelindungan & Pengamanan -
Program Arsip Vital Penyelamatan & Pemulihan
Jadwal Retensi Arsip
(JRA)
Pemindahan Arsip Inaktif Seleksi – Pembuatan Daftar - Penataan

Penyusutan Pemusnahan Arsip Prosedur - Dokumentasi

Penyerahan Arsip Statis Prosedur - Dokumentasi


UNIT PENGOLAH
Penyimpanan
Arsip Konvensional

Caraka / Pos
(masuk)
komunikasi
kedinasan
elektronik

Kontrol Operasi Aplikasi


Digitasi SIKD
Registrasi

UNIT
KEARSIPAN

Caraka / Pos
(keluar)
UNIT PENGOLAH
E-Mail
 Pengaturan Struktur Organisasi dan Pengguna
 Pengaturan Klasifikasi Keamanan dan Akses
 Pengaturan Klasifikasi Arsip
 Penetapan Jadwal Retensi Arsip
 Pengaturan Berkas
 Registrasi (pemberkasan) Arsip
 Penggunaan
o Registrasi
o Disposisi Praktik instalasi Aplikasi SIKD
o Balas dan simulasi penggunaan Aplikasi SIKD
Bahan:
o Usulan
 Aplikasi SIKD
o Relasi
 Aplikasi Pendukung
o Tracking (jejak arsip)  Manual Instalasi
o Pencarian  Manual Aplikasi untuk Pengguna
 Penyusutan dan Pelaporan  Manual Aplikasi untuk Administrator
 SIKS (Sistem Informasi Kearsipan Statis) adalah suatu model aplikasi
layanan arsip (onsite) yang dirancang untuk mengelola arsip statis yang
bersifat terbuka di lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia.
 SIKS merupakan model aplikasi yang dapat dipergunakan dalam
pengelolaan arsip statis bagi lembaga kearsipan.
 Fungsionalitas utama Aplikasi SIKS meliputi:
 akuisisi arsip statis
 pengelolaan arsip statis
 preservasi arsip statis
 akses arsip statis
 Dasar Hukum Aplikasi SIKS tertuang pada Peraturan Kepala Arsip Nasional
RI No. 15 Tahun 2019 dan Penerapannya sesuai PROTAP ANRI NO. 02
TAHUN 2010.

Perka 15 Tahun 2019


Penggunaan SIKS di Ruang Baca ANRI meliputi 4 hal:
1. Pendaftaran Pengguna Baru
2. Peminjaman Arsip Secara Online
3. Pemantauan dan Penindaklanjutan Pesanan Masuk Secara Online
4. Registrasi Peminjaman
Mengikuti perkembangan
tren layanan kearsipan
dunia, Arsip Nasional RI
mengambangkan Aplikasi
SIKS yang sesuai dengan
Archival Management
System (AMS) sehingga
penggunaan aplikasi lebih
luas untuk proses
preservasi jangka panjang
Pada versi pengembangannya, Aplikasi 8. Modul Pencarian Khazanah
SIKS yang ANRI akan implementasikan 9. Modul Lokasi Simpan
memiliki modul-model sebagai berikut:
10.Modul Format Media
1. Modul Arsip Serah
11.Modul Satuan Penyimpanan
2. Modul Penerimaan Akuisisi
12.Modul Kode Unik
3. Modul Peminjaman
13.Modul Pegawai
4. Modul Persetujuan Peminjaman
14.Modul Kriteria Pencipta
5. Modul Pengembalian
15.Modul Pendaftaran Pemakai
6. Modul Penerimaan Hasil
Pengolahan 16.Modul Group Pemakai
7. Modul Pencarian Khazanah 17.Modul Frequently Askes Question
(FAQ)
Kebijakan
Pemanfaatan arsip di berbagai
bidang kehidupan mulai dari
arsitektur hingga mode, teknik
hingga manajemen lingkungan

Penyediaan peluang peningkatan


Penggunaan arsip
kesejahteraan rakyat
Akuntabilitas
Pembuktian

Tujuan Wisata

Kebijakan
Penelusuran Genealogi Pengajaran

Penulisan Sejarah Penelitian Pembelajaran


Ruang lingkup PENYELENGGARAAN KEARSIPAN meliputi keseluruhan penetapan
kebijakan, pembinaan kearsipan, dan pengelolaan arsip dalam suatu SISTEM
KEARSIPAN NASIONAL yang didukung oleh sumber daya manusia, prasarana dan
sarana, serta sumber daya lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
(Pasal 5 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009)

Penyelenggaraan SISTEM KEARSIPAN NASIONAL sebagai bagian yang tidak


terpisahkan dari sistem penyelenggaraan kearsipan nasional akan dapat berjalan secara

Kebijakan
efektif apabila lembaga kearsipan nasional didukung oleh suatu SISTEM INFORMASI
KEARSIPAN NASIONAL. (Penjelasan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009)

Agar fungsi sistem informasi kearsipan nasional dapat berjalan secara optimal lembaga
kearsipan kearsipan nasional perlu membentuk JARINGAN INFORMASI KEARSIPAN
NASIONAL. (Penjelasan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009)

(Ketentuan mengenai Pembangunan SIKN dan Pembentukan JIKN diatur pada Pasal 12
hingga Pasal 15 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan)
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 Pasal 12 ayat (1) dan Pasal 13

ANRI membangun SIKN:


• untuk memberikan informasi yang autentik dan utuh;
• sebagai memori kolektif bangsa; dan
• sebagai simpul pemersatu bangsa dalam kerangka NKRI.

Kebijakan
SIKN berfungsi:
 mewujudkan arsip sebagai tulang punggung manajemen
penyelenggaraan negara;
 menjamin:
• akuntabilitas manajemen penyelenggaraan negara;
• penggunaan informasi hanya kepada pihak yang berhak;
• ketersediaan arsip sebagai memori kolektif bangsa.
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 Pasal 14 dan
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 Pasal 115

1. JIKN berfungsi untuk meningkatkan:


a. akses dan mutu layanan kearsipan kepada masyarakat,
b. kemanfaatan arsip bagi kesejahteraan rakyat,

Kebijakan
c. peran serta masyarakat dalam bidang kearsipan.

2. JIKN merupakan sistem jaringan informasi & sarana pelayanan


untuk arsip dinamis & arsip statis.
Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang SPBE
Paragraf 3 Kearsipan

Pasal 65
(1) Untuk efisiensi penyelenggaraan administrasi pemerintahan dan penyelenggaraan
kearsipan yang terpadu, dilakukan penerapan kearsipan berbasis elektronik bagi Instansi
Pusat dan Pemerintah Daerah.

Kebijakan
(2) Penyusunan keterpaduan Proses Bisnis pengelolaan kearsipan dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Keterpaduan Proses Bisnis pengelolaan kearsipan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diterapkan
melalui integrasi layanan kearsipan antar Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah.
(4) Integrasi layanan kearsipan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan melalui:
a. bagi pakai arsip dan informasi kearsipan dalam Instansi Pusat, dalam Pemerintah
Daerah, dan/atau antar Instansi Fusat dan Pemerintah Daerah;
b. penyelenggaraan basis data terintegrasi untuk bagi pakai data dan informasi kearsipan;
dan
c. penyelenggaraan sistem aplikasi kearsipan yang terintegrasi.
Bagi pakai arsip dan informasi kearsipan dalam SIKN dan JIKN
• arsip dan informasi kearsipan dinamis yang dikelola oleh instansi pusat dan pemerintah
daerah
• arsip dan informasi kearsipan statis yang dikelola oleh lembaga kearsipan
Bagi pakai arsip dan informasi kearsipan dinamis ditujukan untuk mewujudkan peran arsip
sebagai tulang punggung manajemen penyelenggaraan negara serta meningkatkan
kinerja dan akuntabilitas masing-masing instansi pusat dan pemerintah daerah,

Kebijakan
sedangkan bagi pakai arsip dan informasi kearsipan statis ditujukan untuk mewujudkan peran
arsip sebagai identitas dan jati diri bangsa.
Kategori akses arsip dan informasi kearsipan dinamis yang disediakan adalah:
• terbuka bagi semua instansi pusat dan/atau pemerintah daerah;
• terbuka untuk diakses atas dasar permintaan instansi pusat dan/atau pemerintah daerah
tertentu; dan
• terbuka bagi publik berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan bidang
keterbukaan informasi publik dan bidang kearsipan.

PerPres No. 95 Th. 2019 ttg SPBE


Kebijakan
International Council on Archives, 24-08-2012

1. Publik memiliki hak akses terhadap arsip badan 6. Lembaga yang mengelola arsip menjamin bahwa
publik. Entitas publik dan swasta harus membuka korban kejahatan serius di bawah hukum
arsip mereka semaksimal mungkin. internasional memiliki akses arsip yang memberikan
bukti yang dibutuhkan untuk menegaskan hak asasi
2. Lembaga yang mengelola arsip memberitahukan manusia dan untuk mendokumentasikan pelanggaran
keberadaan arsip, termasuk keberadaan arsip mereka, meskipun jika arsip tertutup untuk
tertutup dan mengungkapkan adanya pembatasan masyarakat umum.
yang mempengaruhi akses arsip.
7. Pengguna memiliki hak untuk mengajukan banding
3. Lembaga pengelola arsip mengadopsi pendekatan penolakan akses.
pro-aktif untuk akses.
8. Lembaga yang mengelola arsip menjamin bahwa
4. Lembaga pengelola arsip menjamin pembatasan kendala operasional tidak mencegah akses arsip.
akses yang jelas dan lamanya dinyatakan,
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang 9. Arsiparis memiliki akses terhadap semua arsip
berlaku, mengakui hak privasi, serta menghormati tertutup dan melakukan pekerjaan kearsipan yang
hak-hak kepemilikan arsip pribadi. diperlukan untuk arsip tersebut.
5. Arsip disediakan secara sama dan adil. 10. Arsiparis berpartisipasi dalam proses pengambilan
keputusan tentang akses.
Informasi Arsip Entri Data Edit Data
Metadata

Kopi Digital Validasi Data Edit Data


Ekstrak Non
Ekstrak

Kebijakan
Publis Data Edit Data Status Akses

Hanya internal instansi Dapat diakses oleh


masyarakat
Tertutup penuh Terbuka penuh Terbuka dengan pengecualian
Metadata Metadata Metadata Hanya metadata
dan dan dan Karena Karena belum
kopi digital kopi digital kopi digital ekstrak tertutup ditetapkan
• Informasi kearsipan yang dihimpun adalah informasi yang berasal dari
arsip dinamis atau statis yang telah dikelola secara fisik

• Informasi kearsipan yang dihimpun setidak-tidaknya berupa


metadata arsip

Kebijakan
• Pemasukan informasi kearsipan tambahan selain dari metadata
minimal yang ditetapkan ANRI menjadi kebijakan internal masing-
masing simpul jaringan

• Kontrol keterbukaan dan ketertutupan informasi kearsipan menjadi


tanggung jawab simpul jaringan pengelola arsip tersebut

• Kualitas informasi kearsipan yang dimasukkan ke dalam Aplikasi


SIKN menjadi tanggung jawab simpul jaringan
• Peraturan Kepala ANRI Nomor 29 Tahun 2011 tentang Pedoman Penelusuran
Arsip Statis di Lingkungan Pencipta Arsip.
• Jenis Arsip Statis berdasarkan yurisdiksi:
1 Nasional;
2 Provinsi;
3 Kabupaten/Kota; dan

Kebijakan
4 Perguruan Tinggi
• Arsip statis tingkat daerah provinsi adalah arsip yang memiliki nilai
guna kesejarahan dalam berbagai bentuk dan media yang dihasilkan dari
kegiatan pencipta arsip yang memiliki yurisdiksi kewenangan tingkat
provinsi, baik lembaga maupun perseorangan.
• Arsip statis tingkat daerah kabupaten/kota adalah arsip yang memiliki
nilai guna kesejarahan dalam berbagai bentuk dan media yang dihasilkan
dari kegiatan pencipta arsip yang memiliki yurisdiksi kewenangan tingkat
kabupaten/kota, baik lembaga maupun perseorangan.
1 Lembaga
a. Pemerintahan daerah provinsi dan kabupaten/kota
1) Semua kebijakan pimpinan pemerintahan daerah provinsi dan
kabupaten/kota yang bersifat mengatur, dan naskah yang ditandatangani oleh
pimpinan pemerintahan daerah provinsi dan kabupaten/kota, antara lain:
(a) Peraturan daerah provinsi dan kabupaten/kota;
(b) Peraturan gubernur dan bupati/walikota;

Kebijakan
(c) Keputusan gubernurdan bupati/walikoia.
2) Bukti keberadaan pemerintahan daerah provinsi dan kabupaten/kota yakni
bukti memori dan identitas pemerintahan daerah provinsi dan kabupaten/ kota
yang memuat ciri khas dan informasi khusus tentang pemerintahan daerah
provinsi dan kabupaten/kota sebagai pencipta arsip, antara lain:
(a) Keputusan gubernur dan bupati/walikota tentang pengangkatan pejabat
eselon II;
(b) Lambang dan simbol pemerintahan daerah;
(c) Pendirian, perubahan, penyatuan satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
3) Bukti kinerja pemerintahan daerah, antara lain:
(a) Perencanaan keuangan;
(b) Rencana anggaran tahunan;
(c) Surat otorisasi;
(d) Pertanggungjawaban keuangan;
(e) Neraraca dan laporan keuangan tahunan;

Kebijakan
(f) Program kerja jangka pendek, menengah, dan panjang
(g) Memory of understanding (MoU);
(h) Laporan hasil penelitlan yang mencerminkan presetasi ilmiah;
(i) Produk karakteristik yang memiliki nilai budaya, ilmiah, teknologi, dan
kemanusiaan;
(j) Rancang bangun;
(k) Usulan pemekaran wilayah;
(l) Penolakan pertanggungjawaban gubernur kepada DPRD;
(m) Logo/lambang/identitas negara.
Ketebukaan akses terhadap
arsip memperkaya
pengetahuan kita mengenai
kemasyarakatan,
memajukan demokrasi,
melindungi hak warga

Tren kearsipan
negara, dan meningkatkan
kualitas hidup.

Oleh karena itu kita perlu


bekerja sama agar …

Arsip dapat diakses oleh


semua orang, namun
tetap menghormati
ketentuan hukum yang
berlaku dan hak-hak
individu, pencipta,
pemilik dan pengguna. 35
Archives/Records
unique and irreplaceable heritage

Authoritative sources of information Essential role in the development of societies


underpinning accountable and transparent by safeguarding and contributing to individual
administrative actions and community memory

Tren kearsipan
“the vital necessity of archives for supporting business efficiency, accountability
and transparency, for protecting citizens’ rights, for establishing individual and
collective memory, for understanding the past, and for documenting the present to
guide future actions”

“archives are made accessible to everyone, while respecting the


pertinent laws and the rights of individuals, creators, owners and
users”
36
Universal Declaration of Archives, International Council on Archives, September 2010
REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Tren kearsipan
Bagaimana teknologi (alat yang dibangun manusia) membantu menggerakkan manusia ke depan
sepanjang sejarah panjang 12.000 tahun terakhir? Semua perubahan besar dalam masyarakat
manusia berputar di sekitar perubahan signifikan dalam:
1. Bagaimana energi diubah menjadi sesuatu yang berguna (seperti: bajak, mobil, pesawat
terbang dan pesawat ulang-alik);
2. Bagaimana komunikasi terjadi dan bagaimana ide menyebar (sinyal asap, koran, telepon
darat, mesin faks, telepon seluler, Internet, Twitter);
3. Bagaimana sejarah direkam (gulungan papirus, Encyclopaedia Britannica, Wikipedia, Internet
Archive, the blockchain); atau,
4. Bagaimana pertukaran nilai dicatat (barter, koin, bank sentral, cryptocurrency dan Akuntansi
Entri Tunggal, Ganda dan Tiga Kali Lipat).
Tren kearsipan
NAD CENDARI SCAN
National Archival Database Collaborative European Digital Archive Infrastructure Scottish Archives Network
(www.nad.ra.se) (www.cendari.eu) (www.scan.org.uk)

Archives Canada A2A


JIKN
Canadian Archival Information Network Jaringan Informasi Kearsipan Nasional Access to Archives
(www.archivescanada.ca) (www.jikn.go.id) (www.a2a.org.uk)
 Infrastruktur SIKN dan JIKN terdiri atas:
 infrastruktur SIKN dan JIKN Nasional
 infrastruktur SIKN dan JIKN instansi pusat, dan
 infrastruktur SIKN dan JIKN pemerintah daerah.

Infrastruktur
 Untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kemudahan integrasi, infrastruktur
SIKN dan JIKN memanfaatkan Pusat Data Nasional, Jaringan Intra-
Pemerintah, dan Sistem Penghubung Layanan Pemerintah.

 Komunikasi serta transaksi data dan informasi dalam rangka bagi pakai arsip dan
informasi arsip dinamis antarsimpul jaringan instansi pusat dan/atau Pemerintah
daerah dilakukan secara tertutup melalui Jaringan Intra-Pemerintah dengan
memanfaatkan Sistem Penghubung Layanan Pemerintah.
Aplikasi SIKN – JIKN Aplikasi AtoM

What is AtoM?

Infrastruktur
AtoM singkatan dari
Access to Memory
Merupakan suatu aplikasi sumber-terbuka
berbasis-web untuk penyediaan deskripsi dan
akses terhadap arsip sesuai dengan standar
dalam lingkungan multi-bahasa dan multi
repositori
 Berbasis-web
 Sumber terbuka
 GNU Affero General Public License (A-GPL 3.0)
 Berbasis-standar
 ISAD-G (standar untuk mendeskripsikan arsip),
 ISAAR-CPF (standar untuk mendeskripsikan pencipta arsip),

Infrastruktur
 ISDF (standar untuk mendeskripsikan fungsi), dan
 ISDIAH (standar untuk mendeskripsikan pengelola arsip).
 Mudah dalam impor/ekspor
 EAD (untuk deskripsi arsip, pencipta arsip, pengelola arsip serta terminologi),
 Dublin Core XML, MODS XML (untuk deskripsi arsip dan terminology terkait),
 EAC (basis data pencipta arsip),
 SKOS (basis data terminologi/taksonomi),
 File .csv (comma-separated values).
 Multirepositori
 Disempurnakan secara terus-menerus
Komponen Perangkat Lunak Implementasi AtoM
• Webserver ( Apache atau Nginx)
• Elasticsearch 1.3.0 atau lebih baru
• Oracle Java 7 atau lebih baru
• MySQL 5.1 atau lebih baru
• PHP 5.5, 5.6, 7.0 atau lebih baru
• Memcached
• Gearman job server
MANDATORI

Tambahan mandatori untuk PHP


• cURL
• JSON
• APC (apcu in PHP 5.5+, apcu-bc untuk PHP 7.0+)
• PDO dan PDO-MySQL
• XSL
Tambahan non-mandatori (optional)
• Readline
• Memcache
Image Magick
NON-MANDATORI

Ghostscript

FFmpeg

pdftotext

Apache FOP
Cloud SIKN
SIMPUL JARINGAN

PUSAT JARINGAN NASIONAL

App cloud:
https://subdomain.sikn.go.id

SIMPUL JARINGAN

Implementasi
Portal lokal: https://subdomain.sikn.go.id
https://namasendiri.go.id

App lokal:
https://namasendiri.go.id

SIMPUL JARINGAN

App lokal: Portal nasional: https://jikn.go.id


https://namasendiri.go.id
Mandiri
CONTOH PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN ARSIP DI JIKN

Permintaan arsip dari Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kementerian Keuangan kepada Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Provinsi Aceh tanggal 18 Agustus 2018 untuk penyusunan Buku Sejarah Kementerian Keuangan
Standar-standar yang digunakan pada Aplikasi SIKN
STANDAR DESKRIPSI MANFAAT
ISAD(G): Memberikan pedoman umum untuk mendeskripsikan
General International Standard Description arsip.

ISAAR: Memberikan pedoman untuk menyiapkan arsip otoritas


International Standard Archival Authority yang memberikan deskripsi entitas (badan hukum,
Record for Corporate Bodies, Persons, and perseorangan, dan keluarga), yang dikaitkan dengan
Families penciptaan dan pemeliharaan arsip.

ISDF: Memberikan pedoman untuk mendeskripsikan konteks


International Standard for Describing orisinal penciptaan arsip.
Functions
ISDIAH: Memberikan pedoman untuk mendeskripsikan institusi
International Standard for Describing pengelola arsip statis yang memiliki khazanah arsip,
Institutions with Archival Holdings untuk kemudahan pengguna mengakses arsipnya.
Deskripsi Arsip
Deskripsi arsip memberikan informasi kontekstual tentang bahan arsip dan diatur ke
tingkat hierarki (fonds, seri, file, item, dll). Default arsip deskripsi edit template
mengandung unsur data berdasarkan ICA General International Standard Archival
Description (ISAD). Templat edit lain juga tersedia: Dublin Core, Metadata Object
Descriptive Scheme (MODS) dari US Library of Congress , AS Describing Archives: A Content
Standard (DAC), dan Canadian Rules for Archival Description (RAD).
ISAD(G)
ISAD(G) – terdiri dari 26 elemen yang dikelompokkan kedalam 7 bagian, yakni
A BAGIAN PERNYATAAN IDENTITAS
informasi untuk mengidentifikasi unit deskripsi
B BAGIAN KONTEKS
informasi mengenai asal dan kustodi dari unit deskripsi
C BAGIAN ISI DAN STRUKTUR
informasi mengenai substansi dan penataan unit deskripsi
D BAGIAN KETENTUAN AKSES DAN PENGGUNAAN
informasi mengenai ketersedian unit deskripsi
E BAGIAN BAHAN-BAHAN TERKAIT
informasi Mengenai bahan-bahan yang memiliki keterkaitan penting dengan unit deskripsi
F BAGIAN CATATAN
informasi yang tidak diakomodasi dalam bagian-bagian di atas
G BAGIAN KONTROL DESKRIPSI
informasi mengenai bagaimana, kapan dan oleh siapa deskripsi arsip tersebut disusun
ISAD(G)
A. BAGIAN IDENTITAS
B. BAGIAN KONTEKS
1. Kode Referensi C. BAGIAN ISI DAN STRUKTUR
1. Nama Pencipta
2. Judul 1. Cakupan dan Isi
2. Pengelola Arsip
3. Tanggal 2. Penilaian, Pemusnahan dan Jadwal
3. Riwayat Kearsipan
4. Tingkat Deskripsi Retensi Arsip
4. Sumber Akuisisi atau
5. Jumlah dan Media 3. Akrual
Penyerahan Langsung
4. Sistem Penataan
D. BAGIAN KETENTUAN AKSES DAN
PENGGUNAAN
E. BAGIAN BAHAN-BAHAN
1. Ketentuan Akses TERKAIT F. BAGIAN CATATAN
2. Ketentuan Reproduksi 1. Catatan
1. Lokasi Arsip Asli
3. Bahasa Bahan Arsip
2. Lokasi Kopi Arsip
4. Tulisan Bahan Arsip
3. Unit Deskripsi Terkait
5. Informasi mengenai Bahasa dan Tulisan
4. Deskripsi Terkait
6. Karakteristik Fisik dan Persyaratan Teknis
5. Catatan Publikasi
7. Sarana Temu Balik
Arsip Otoritas
Arsip otoritas memberikan deskripsi dari aktor (badan hukum, orang, dan keluarga) yang
berinteraksi dengan bahan arsip sebagai pencipta, pemelihara, jalur akses subjek, dll edit template
didasarkan pada ICA International Standard Kearsipan otoritas Records (Badan korporat, Orang ,
Keluarga) (ISAAR).
Arsip otoritas terkait dengan deskripsi arsip di atom dengan peristiwa dibatasi oleh tanggal mulai
/akhir. Melalui acara, salah satu aktor dapat memiliki nol, satu, atau banyak hubungan dengan nol,
satu, atau banyak unit kearsipan; dan satu unit kearsipan dapat memiliki nol, satu, atau banyak
hubungan dengan nol, satu, atau banyak pelaku. hubungan acara menghubungkan file ISAAR
otoritas (deskripsi dari aktor) dan ISAD catatan (deskripsi dari bahan arsip).

Lembaga Kearsipan
Arsip lembaga kearsipan memberikan deskripsi dari repositori yang melestarikan dan menyediakan
akses ke bahan arsip. Templat edit berdasarkan International Standard for Describing Institutions
with Archival Holdings (ISDIAH) ICA.
Lembaga kearsipan adalah aktor yang mengelola bahan arsip. Dengan demikian, banyak deskripsi
arsip dapat dihubungkan dengan lembaga kearsipan sebagai pengelola khazanah.
Fungsi
Fungsi menyediakan sarana yang menggambarkan kegiatan pencipta arsip dan pelaku lain yang
terkait dengan penciptaan dan pemeliharaan arsip. Analisis fungsi badan hukum penting sebagai
dasar untuk banyak kegiatan pencatatan. Fungsi diakui sebagai umumnya menjadi lebih stabil dari
struktur administrasi, yang sering digabung atau diserahkan saat restrukturisasi terjadi. Fungsi
karena itu sangat cocok untuk bertindak sebagai dasar untuk penilaian, penataan, klasifikasi dan
deskripsi arsip, dan sebagai alat untuk temu balik dan analisis arsip.
Dalam AtoM fungsi templat editt berdasarkan Standar Internasional ICA untuk Menggambarkan
Fungsi (ISDF). Fungsi terkait dengan arsip otoritas dan fungsi lainnya.

Istilah
istilah menyediakan kontrol kosakata yang digunakan di seluruh sistem (misalnya, sebagai jalur akses
atau di daftar nilai drop-down). Kontrol kosakata disusun dalam taksonomi yang terpisah. Dalam
templat edit, banyak istilah yang muncul dalam daftar nilai berasal langsung dari kontrol kosakata
digunakan dalam standar yang didasarkna pada halaman edit.
AtoM dengan jumlah tetap taksonomi yang mengandung nilai default (istilah). Beberapa istilah
terkunci, yaitu tidak dapat diedit atau dihapus, karena digunakan oleh kode yang mendasari aplikasi.
Kebanyakan istilah, meskipun demikian, dapat diedit atau dihapus, dan semua taksonomi dapat
diberikan istilah baru selain nilai-nilai terkunci. Dua dari taksonomi paling umum terlihat dan
digunakan oleh pengguna umum tunduk dan istilah yang ada, yang dapat ditambahkan sebagai jalur
akses ke deskripsi arsip.
Agregasi Level
(Penataan Arsip Elektronik)
Pada Aplikasi SIKN
Penataan Arsip
• Hal yang paling penting dalam mengelola suatu khazanah arsip
• Proses dimana khazanah arsip berapapun banyaknya dikontrol baik
secara intelektual maupun secara fisik
• Proses intelektual dan fisik hasil dari analisa dan pengorganisasian
khazanah arsip sesuai dengan prinsip kearsipan
• Akses yang efektif dan efisien terhadap khazanah arsip hanya
dimungkinkan hanya jika khazanah tersebut telah tertata baik
Prinsip dalam Penataan Arsip
Deskripsi arsip adalah bersifat hirarkis dan multi-tingkatan.
Deskrispi arsip terdiri dari sejumlah tingkatan, dan harus
Tingkatan Deskripsi
mengikuti aturan-aturan deskripsi multi-tingkatan.

Deskripsi keseluruhan Tingkatan


FOND
khazanah arsip Tertinggi

Deskripsi bagian-bagian di
SERI
dalam khazanah arsip

Deskripsi bagian-bagian yang


BERKAS lebih kecil di dalam khazanah
arsip

Deskripsi setiap arsip yang ada Tingkatan


ITEM
di dalam khazanah Terendah
ISAD(G)-2000

Level Penataan Arsip


Adalah keseluruhan arsip, apapun format (bentuk) dan medianya, yang diciptakan
dan/atau dihimpun secara organik dan digunakan oleh pencipta arsip dalam rangka
pelaksanaan fungsi dan kegiatan pencipta arsip yang bersangkutan.

Adalah pecahan dari fond yang terdiri dari sejumlah arsip yang berkaitan karena kesamaan sub-bagian administratif dalam lembaga
atau organisasi asal atau, jika hal tersebut tidak dimungkinkan, karena kesamaan geografi, kronologi, fungsional, atau kesamaan
pengelompokan bahan arsip itu sendiri.

Adalah arsip yang ditata berdasarkan sistem pemberkasan


atau dipelihara sebagai satu unit karena arsip-arsip tersebut
dihasilkan dari penghimpunan atau pemberkasan yang sama,
atau kesamaan kegiatan; memiliki bentuk/format yang sama;
atau karena beberapa keterkaitan lainnya yang muncul saat
pembuatan, penerimaan, atau penggunaannya.

Adalah dokumen yang


pengaturannya dikelompokkan
bersama baik untuk penggunaan
dinamisnya oleh pencipta arsip
maupun dalam proses penataannya
sebagai arsip arsip, karena
dokumen-dokumen tersebut terkait
kesamaan subjek, kegiatan, atau
transaksi. Sebuah berkas biasanya
merupakan unit dasar bagi
pembentukkan suatu seri arsip.

Adalah adalah unit arsip yang terkecil yang tidak dapat dibagi lagi secara intelektual, misalnya surat, memorandum,
laporan, foto, atau rekaman suara.
Pemahaman Tingkatan Deskripsi
TINGKAT
PENGERTIAN
DESKRIPSI
Keseluruhan khazanah arsip, apapun bentuk atau medianya, yang diciptakan dan/atau akumulasikan
FOND secara terorganisir dan digunakan oleh seseorang, keluarga, atau suatu organisasi dalam kaitannya dengan
aktivitas dan fungsi dari penciptanya tersebut.
Subbagian dari fond yang berisikan sekelompok arsip yang berkaitan dari suatu subbagian struktur
administrasi tertentu dalam organisasi pencipta, atau yang memiliki kesamaan kelompok geografi,
SUB-FOND kronologi, fungsi, atau kesamaan bahan arsipnya. Jika suatu organisasi memiliki struktur administrasi yang
sangat besar (kompleks), maka suatu sub-fond dapat dipecah ke sejumlah sub fond di bawahnya.
Sekumpulan arsip yang tertata berdasarkan suatu sistem pemberkasan tertentu atau dikelola sebagai suatu
kelompok arsip karena merupakan hasil dari proses pengumpulan atau pemberkasan yang sama, atau
SERI kegiatan yang sama; atau memiliki bentuk yang sama, atau mengelompok karena adanya keterkaitan
pada saat pembuatan, penerimaan, atau penggunaan arsip-arsip tersebut.
Sekumpulan arsip tertata yang dikelompokkan baik untuk dipergunakan saat ini oleh pencipta (dinamis)
BERKAS atau pada proses penataannya pada saat statis, karena arsip-arsip tersebut berkaitan dengan subjek,
kegiatan, atau transaksi yang sama.
ITEM Unit arsip terkecil, misalnya sebuah surat, laporan, foto, dan lain-lain.
Aturan dalam Deskripsi Multi-tingkatan
 DESKRIPSI DILAKUKAN DARI UMUM KE KHUSUS
Tujuan:
Untuk merepresentasikan konteks dan struktur hirarkis dari fond dan bagian-bagiannya.
Aturan:
Pada tingkatan fond berikan informasi untuk fond secara keseluruhan. Pada tingkatan di bawahnya,
berikan informasi sesuai dengan tingkatan yang sedang dideskripsikan. Presentasikan hasil deskripsi dalam
hubungan hirarkis dimulai dari secara umum (fond) ke yang lebih spesifik.

 INFORMASI HARUS RELEVAN DENGAN TINGKATAN DESKRIPSI


Tujuan:
Untuk merepresentasikan secara tepat konteks dan konten dari unit deskripsi.
Aturan:
Berikan hanya informasi sesuai dengan tingkatan yang sedang dideskripsikan. Sebagai contoh, jangan
memberikan informasi secara rinci terkait dengan informasi isi berkas, jika yang disedang dideskripsikan
tingkatannya adalah fond; atau jangan memberikan informasi mengenai riwayat atau sejarah keseluruhan
organisasi, jika yang sedang dideskripsikan adalah salah satu divisi atau cabang dari organisasi tersebut.
Aturan dalam Deskripsi Multi-tingkatan
 KETERKAITAN ANTAR DESKRIPSI
Tujuan:
Untuk menunjukkan posisi unit deskripsi di dalam hirarki.

Aturan:
Kaitkan setiap deskripsi dengan unit deskripsi satu tingkat di atasnya.

 INFORMASI TIDAK-BERULANG
Tujuan:
Untuk mengurangi pengulangan informasi dalam arsip yang berhubungan secara hirarkis.

Aturan:
Pada tingkatan tertinggi, berikan informasi yang bersifat umum untuk bagian-bagian di bawahnya. Jangan
mengurangi informasi pada tingkatan di bawahnya hal-hal yang telah diberikan pada tingkatan deskripsi di
atasnya.
Contoh Penyimpanan File Elektronik pada SIKN
Elemen Data Mandatori*
ISDIAH ISDF
ISAD ISAAR
No. (Deskripsi lembaga (Deskripsi
(Deskripsi arsip) (Deskripsi pencipta arsip)
pengelola arsip) fungsi)
1 Kode unik Kode unik Kode unik Kode unik
2 Judul Nama Resmi Nama Resmi Tipe
3 Tanggal Tanggal Keberadaan Informasi Kontak Nama Resmi
4 Level Deskripsi
5 Jumlah dan Media
6 Nama Pencipta

* Berdasarkan Defolt Aplikasi


Pemahaman Elemen Deskripsi Arsip
ELEMEN DATA TUJUAN
ISAD(G)
a. Kode unik Untuk mengidentifikasi unit deskripsi secara unik (berbeda satu sama lain) dan
untuk menyediakan link ke deskripsinya
b. Judul Untuk memberi nama unit diskripsi
c. Pencipta arsip* Untuk mengidentifikasi pencipta unit diskripsi
d. Tanggal Untuk mengidentikasi dan mencatat tanggal unit deskripsi
e. Jumlah Untuk mengidentifikasi dan menjelaskan jumlah secara fisik atau jumlah logik,
serta jenis media suatu unit deskripsi
f. Tingkat deskripsi* Untuk mengidentifikasi tingkat penataan suatu unit deskripsi
ISAAR (CPF)
Pencipta arsip (creator)* Entitas (organisasi, keluarga atau seseorang) yang menciptakan, mengakumu-
lasikan dan/atau memelihara arsip terkait dengan aktivitas-aktivitasnya
ISDIAH
Pengelola arsip* Suatu organisasi yang menyimpan dan melestarikan arsip dan menyediakan
(repository) aksesnya kepada publik
* Saat mengisi informasi pada elemen data ini, utamakan untuk mengambil dari database yang telah ada
Jika belum ada, baru dimasukkan data baru
Tingkatan Deskripsi
Keseluruhan khasanah arsip yang
dihasilkan oleh suatu pencipta
(personal, keluarga, organisasi)

Sekumpulan arsip yang disimpan (dikelola)


bersama dalam suatu sistem pemberkasan
karena arsip-arsip tersebut berkaitan dengan
fungsi atau kegiatan yang sama, atau memiliki
bentuk (format) yang sama

Sekumpulan item arsip dikaitkan berdasarkan


penggunaan atau topik (subjek), biasanya
terhimpun dalam sebuah folder (berkas)

Sesuatu yang dapat dibedakan dari suatu


kumpulan arsip lainnya dan telah lengkap
dengan sendirinya
Contoh Skema Penataan Arsip
Contoh Skema Penataan Arsip
Pusat Arsip IPB
Contoh content search

FOND PERATURAN DAN KEPUTUSAN REKTOR IPB

SUBFOND

SERI SURAT KEPUTUSAN REKTOR SURAT PERATURAN REKTOR

SUBSERI

BERKAS SK REKTOR TAHUN 2007 SK REKTOR TAHUN 2011 SP REKTOR TAHUN 2007 SP REKTOR TAHUN 2008 SP REKTOR TAHUN 2009

SK Rektor IPB Nomor Keputusan Rektor IPB Nomor Surat Peraturan Rektor IPB Surat Peraturan Rektor IPB Surat Peraturan Rektor IPB
ITEM 003/I3/PP/2011 tentang Nomor 005/I3/KU/2007 tentang Nomor 06/I3/LK/2008 tentang Nomor 09/I3/KS/2009 tentang
007/K13/PP/2007 Tentang
Penetapan Biaya Pendidikan Pada Pemberhentian Sebagai Rekening Dana Masyarakat IPB Pedoman pengelolaan barang Pengelolaan Kerjasama IPB
Mahasiswa Program Sarjana milik IPB
Jalur Penerimaan Mahasiswa
Melalui Beasiswa Utusan Daerah Institut Pertanian Bogor Semester Surat Peraturan Rektor IPB
Program Sarjana (S1) Institut Genap Tahun Akademik Surat Peraturan Rektor IPB Nomor 10/I3/LK/2009 tentang
2009/2010 Nomor 07/I3/LK/2008 tentang Ketentuan Menggunakan
Pertanian Bogor Tahun Akademik
2006/2007 Tata cara penghapusan barang Kendaraan Bermotor Di
inventaris milik IPB Lingkungan Kampus IPB Darmaga-
Bogor
Contoh Skema Penataan Arsip
DPK Provinsi DIY

FOND Foto Jawatan Penerangan DIY II

SUBFOND

SERI

SUBSERI

BERKAS Peringatan Hari Pahlawan ( Bung Hatta Mengunjungi Bung Hatta Mengunjungi Bung Hatta Mengunjungi Bung Hatta Mengunjungi
10 Nopember 1949 ) Aceh (29 Nopember 1949) Padang (1 Desember 1949) Bukittinggi (1 Desember 1949) Sibolga (2 Desember 1949)
Letkol Soeharto berdampingan
ITEM dengan KGPAA Paku Alam VIII dalam
Bung Hatta turun dari pesawat ketika
akan melakukan peninjauan di daerah
Wakil Presiden RI Muh. Hatta sedang Tampak rakyat Bukit Tinggi Bung Hatta berada di dalam pesawat
menghadiri sebuah acara di Padang menyambut kedatangan Bung Hatta menuju Sibolga Sumatra.
Upacara Peringatan Hari Pahlawan di Aceh Sumatera Utara. Sumatra Barat. saat berkunjung di Bukit Tinggi.
Yogyakarta.
Kendaraan Bung Hatta tiba di Sibolga
Bung Hatta tiba di Aceh Sumatera Muh. Hatta bertepuk tangan melihat Bung Hatta memberi sambutan ketika disambut dengan meriah oleh rakyat
KGPAA Paku Alam sedang Utara disambut dengan penuh penampilan dua seniwati pada acara berkunjung di Bukit Tinggi. Sibolga Sumatra.
membacakan Piagam Penghargaan antusias oleh semua rakyat Aceh di Padang Sumatra Barat.
sebelum diserahkan kepada seorang
Prajurit.
Fond
Contoh Skema Penataan
Seri
Arsip Lengkap
Subfond I Subfond I

Subfond I
Subfond I Subfond II Subfond II
Subfond II
Subfond I
Subfond I
Subfond I
Subfond I Subfond II Subfond II Subfond II SubfondII

Subfond II Subfond II Subfond II

Seri

Subseri

Subfond II

Seri

Anda mungkin juga menyukai