Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH PENGANTAR

TEKNOLOGI INFORMASI
DOSEN : RANI PUSPITA D,
M.KOM

KELOMPOK 9
DISUSUN :

- BERRY JUANDA PRAWIRA


10516098 - SRI
ELA DINASTI
10516111 -
ERWIN RAMDHANI
10516104
- AGUNG JUMAL S
10516119
- ANDHIKA CHANDRA
10516124

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK & ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2016

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
Rahmat, Taufiq, dan Hidayah serta Inayah-Nya,Makalah dengan Judul : Analisis Sistem &
Pemrograman ini dapat diselesaikan oleh penyusun. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas kelompok dalam mendapatkan nilai mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi pada
Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia. Makalah ini dapat
terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini
penyusun menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Ibu Rani Puspita D, M.Kom selaku Dosen Mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi
pada Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia, yang telah
memberikan banyak pengetahuan mengenai Teknologi Informasi.

2. Rekan rekan Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Kelas IS-3 yang telah
memberikan dorongan dan doa untuk dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.

Semoga Allah SWT berkenan memberikan balasan yang sesuai dengan budi baik yang telah
mereka berikan. Penyusun berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pengembangan
pendidikan, terutama di bidang Teknologi Informasi.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Bandung, 29 November 2016


Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... iv
A. LATAR BELAKANG....................................................................................... iv
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................... v
C. TUJUAN........................................................................................................ v
D. MANFAAT PENULISAN...................................................................................v
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................. 1
1. TAHAP PENGEMBANGAN SISTEM.................................................................1
1.1 PERENCANAAN SISTEM.............................................................................. 2
1.2 ANALISIS SISTEM....................................................................................... 3
1.3 DESAIN SISTEM.......................................................................................... 4
1.4 PENGEMBANGAN....................................................................................... 5
1.5 EVALUASI & SELEKSI SISTEM....................................................................6
1.6 IMPLEMENTASI SISTEM.............................................................................6
1.7 PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN.....................................................6
2. PENGEMBANGAN SYSTEM LIFE CYCLE........................................................7
2.1 Tahapan Perencanaan..................................................................................... 8
2.2 Tahapan Analisis............................................................................................ 8
2.3 Tahap Perancangan........................................................................................ 9
2.4 Fase Implementation..................................................................................... 9
2.5 Tahapan penggunaan....................................................................................10
3. KONSEP DASAR PEMROGRAMAN................................................................11
3.1 Pengertian Program dan Pemrograman.......................................................11
3.2 Bahasa Pemrograman............................................................................... 11
3.3 Belajar Memprogram Dan Belajar Bahasa Pemrograman...............................13
3.4 ALUR PEMBUATAN PROGRAM..................................................................13
BAB III PENUTUP................................................................................................. 18
A. KESIMPULAN.............................................................................................. 18
B. SARAN........................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 19
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat sangat berpengaruh terhadap berbagai
aspek kehidupan.Teknologi informasi khususnya komputer merupakan suatu sistem yang
terdiri atas perangkat software dan hardware mengalami pertumbuhan yang pesat, bahkan
komputer disebut sebut sebagai tonggak awal revolusi teknologi digital. Revolusi teknologi
harus di imbangi dengan pembaharuan (innovation) pendidikan dan pembelajaran. Dengan
masuknya teknologi informasi khususnya komputer telah banyak merubah tatanan dan peran
di masyarakat. Komputer yang semula sekedar untuk membantu memecahkan hitung-
hitungan rumit kini bisa dipakai untuk olah kata, olah data, olah gambar, dan pangkalan data
berbagai bidang kehidupan. Apalagi dengan munculnya teknologi multimedia interaktif yang
sanggup menyajikan tulisan, suara, gambar, animasi, dan video secara bersaman maupun
bergantian. Kemajuan teknologi informasi membuat aktivitas menjadi serba cepat serta
kehidupan dunia seperti tanpa batas melalui komputer jaringan (internet) yang tersebar
di seluruh penjuru dunia. Berbagai jenis informasi dapat diakses dengan cepat, akurat dan
murah. Secara garis besar peranan teknologi komputer seperti :
1) Menggantikan peran manusia, dalam hal ini teknologi komputer melakukan otomasi
terhadap suatu tugas atau proses.
2) Teknologi komputer memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan infomasi
terhadap suatu tugas atau proses.
3) Teknologi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia. Dalam hal ini,
teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas
atau proses.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang tanpa batas. Setiap hari
pasti ada perkembangan dan kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Namun kemajuan tersebut tidak sepenuhnya membawa dampak baik bagi manusia ataupun
penggunanya tapi kemajuan teknologi juga menimbulkan dampak negatif yang tidak sedikit.
Di era informasi saat ini, perkembangan lingkungan mengarah pada pemanfaatan teknologi
informasi (TI) teryata telah merambah dan menjadi alternatif pergerakan dalam aktivitas
pembelajaran. Fenomena keberadaan TI tidak lagi dipandang hanya sebatas alat perhitungan
dan komunikasi, tetapi telah menjadi komponen yang melekat hampir di sejumlah
perusahaan, instansi, bahkan di ranah pendidikan. Secara implisit dan eksplisit teknologi
informasi tidak sekedar berupa teknologi komputer, tetapi juga mencakup teknologi
komunikasi. Dengan kata lain, yang disebut Teknologi Informasi adalah gabungan antara
Teknologi Komputer dan Teknologi Telekomunikasi. Teknologi Informasi menggunakan
seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu
komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi
telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dalam tulisan ini adalah :

1. Apa pengertian sistem ?

2. Bagaimana cara melakukan pengembangan sistem?

3. Bagaimana tahap tahap pengembangan sistem ?

4. Apa pengertian pemrograman ?

5. Bagaimana tahap tahap pembuatan program ?

C. TUJUAN

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu sebagai berikut :

1. Untuk menambah ilmu dan pengetahuan mengenai masalah yang diangkat dalam
makalah ini.

2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang teknologi informasi, pengembangan sistem,


pemrograman pada perkembangan Teknologi Informasi.

D. MANFAAT PENULISAN

Adapun manfaat tulisan ini antara lain :

1. Dapat menambah wawasan penulis dan khalayak tentang hal-hal yang berhubungan
dengan pengaruh kemajuan teknologi informasi.

2. Sebagai bahan referensi untuk pembaca.

3. Dapat melatih mahasiswa pada umumnya dan penulis khususnya dalam mengembangkan
wawasan diri untuk menyusun sebuah pikiran secara sistematis dalam bentuk makala
BAB II
PEMBAHASAN

1. TAHAP PENGEMBANGAN SISTEM

Sistem adalah sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu
untuk mencapai tujuan tertentu.

gambar 1 Tahap Pengembangan Sistem

Tiga langkah yang diperlukan dalam mengembangkan sistem :


1. Mengembangkan atau mendapatkan perangkat lunak, analisis system harus
membuat keputusan yang disebut keputusan membuat-atau-membeli. Dalam
keputusan tersebut, anda menentukan apakah akan membuat program menulis
sendiri atau membelinya, yang artinya hanya tinggal membeli paket perangkat
lunak yang sudah ada.
2. Mendapatkan perangkat lunak, setelah memilih perangkat lunak, maka selanjutnya
meng-uprade perangkat keras untuk menjalankan perangkat lunak tersebut. Namun
bisa saja sistem tidak membutuhkan perangkat keras, atau perangkat keras tersebut
dapat disewa tanpa harus dibeli.
3. Menguji sistem, dengan perangkat lunak dan perangkat keras yang telah
diperoleh,maka dilakukan pengujian. Biasanya dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :
Pengujian unit : kinerja dari masing-masing bagian diteliti dengan
menggunakan data uji (disusun atau sampel). Jika program ditulis sebagai
usaha kerja sama dari banyak programmer, maka masing-masing bagian dari
program diuji terpisah.
Pengujian sistem : bagian-bagian dihubungkan bersama-sama dengan
menggunakan data uji untuk mengetahui apakah bagian-bagian itu dapat
bekerja sama. Sistem juga dapat diuji dengan data sesungguhnya dari
organisasi.

1.1 PERENCANAAN SISTEM

Perencanaan adalah membuat semua rencana yang berkaitan dengan proyek sistem
informasi. Jika kita ingin membangun sebuah rumah maka kita akan melakukan
perencanaan bagaimana pondasinya, bagaimana struktur bangunannya, mau memakai
material apa saja, apa warna dindingnya, tidak ketinggalakan pula merencanakan
anggaran budget yang harus kita keluarkan. begitu pula untuk membangun sistem
informasi, sistem informasi apa saja, sistem informasi HRD, Logistik, Finance
semuanya harus direncanakan. Dalam perencanaan, hampir semua pihak yang terlibat
dalam proyek sistem informasi harus diikutsertakan, mulai manajer proyek (Project
Manager) , user, calon pengguna sistem informasi, Busines Process Analyst , Sistem
Analyst, Programmer sampai Tester.

Ada point-point penting perencanaan yang perlu dibuat dalam membangun sistem
informasi :

a. Feasility study, yaitu membuat studi kelayakan untuk sistem informasi yang akan
dibuat, seperti membuat kajian bagaimana proses bisnis akan berjalan dengan
sistem baru dan bagaimana pengaruhnya.

b. Budget, yaitu membuat alokasi dan pengaturan pembiayaan proyek, termasuk


biaya perjalanan dan biaya lembur

c. Sumber daya, yaitu membuat alokasi sumber daya yang akan dipakai dalam
proyek, misalnya jumlah tim, ketersediaan perangkat komputer dan sumber daya
yang lain.

d. Cakupan (Scope), yaitu menentukan batasan ruang lingkup sistem informasi yang
akan dibangun.

e. Alokasi waktu, yaitu membuat alokasi waktu untuk keseluruhan proyek, setiap
langkah, setiap tim, dan masing-masing aktifitas, mulai perencanaan sampai saat
sistem informasi go live.
1.2 ANALISIS SISTEM

Analisis sistem didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh
ke dalam begian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan
mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.
Tahap analisis dilakukan setelah tahap perencanaan system dan sebelum tahap desain
system. Tahap ini merupakan tahap yang kritis karena kesalahan dalam tahap ini
menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Misalnya anda diharapkan pada suatu
masalah untuk menentukan seberapa jauh system tersebut telah mencapai sasarannya.
Jika system mempunyai beberapa kelemahan, anda harus dapat menemukannya.Tugas
ini yang disebut sebagai analisis system.
Tugas utama dari proses analisis system meliputi :
Menetukan lingkup system
Mengumpulkan fakta
Menganalisis fakta
Mengkomunikasikan temuan-temuan tersebut melalui laporan analisis system.
Tujuan Analisis Sistem :
Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam
pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan

Membantu para pemngambil keputusan

Mengevaluasi sistem yang telah ada

Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun


pembuatan laporan baru

Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem


Langkah langkah Analisis Sistem :
1. Mengidentifikasi masalah yang terjadi pada sistem

2. Melakukan analisis sistem

3. Melakukan Analisis kebutuhan


Sistem ialah kumpulan dari komponen-komponen yang berhubungan yang berinteraksi
untuk melakukan suatu tugas guna mencapai suatu tujuan. Sekalipun tidak bekerja
dengan sangat baik, tetap saja merupakan suatu system. Tujuan analisis dan desain
system adalah untuk memastikan bagaimana suatu system bekerja dan kemudian
mengambil tindakan untuk menjadikannya lebih baik.
Ada 3 jenis partisipan dalam proyek :
Pengguna : Sistem yang sedang dibahas harus selalu dikembangkan dengan banyak
berkonsultasi dengan pengguna atau pelanggan. Jika keterlibatan pengguna tidak
memadai maka system akan gagal Karena kurangnya penerimaan.
Manajemen : Manager dalam organisasi juga harus diajak berkonsultasi mengenai
system.
Staf Teknis : Anggota Departemen Sitem Informasi (SI) perusahaan, yang terdiri tas
analisis dan programmer system harus dilibatkan. Alasannya, karena merekalah
yang mengeksekusi proyek. Proyek yang rumit memerlukan satu atau beberapa
analisis sitem.
Analisis sistem ialah seorang spesialis informasi yang melakukan analisis , desain, dan
implementasi sitem. Tugas analisis ialah mempelajari kebutuhan komunikasi dan
informasi dan menentukan perubahan apa yang diperlukan untuk mengirimkan
informasi yang lebih baik kepada yang memerlukan.

1.3 DESAIN SISTEM


Setelah proses analisis selesai, selanjutnya adalah membuat desain. Desain adalah
langkah yang sangat penting dalam siklus SDLC karena langkah ini menentukan
fondasi sistem informasi. kesalahan dalam desain dapat menimbulkan hambatan
bahkan kegagalan proyek.

Ada 2 jenis desain yang dibuat di langkah ini, yaitu desain proses bisnis dan desain
pemrograman.

a. Desain Proses Bisnis

Seperti halnya analisa, desain proses bisnis juga dikerjakan oleh BPA. BPA akan
mendesain kembali semua workflow agar menjadi lebih efisien dan
mengintegrasikannya satu sama lain menjadi satu kesatuan.

Contoh desain proses bisnis adalah Order to Cash, yaitu mendesain bagaimana
workflow dari proses penerimaan order reparasi/service mobil, proses pembagian kerja
di tim mekanik hingga proses saat pelanggan melakukan pembayaran di kasir.

b. Desain Pemrograman

Desain pemrograman dilakukan oleh Sistem Analis (SA) yaitu membuat desain yang
diperlukan untuk pemrograman berdasarkan desain proses bisnis yang telah dibuat
oleh BPA. desain ini akan menjadi pedoman bagi programmer untuk menulis source
code. Desain pemrograman meliputi :

1) Desain database, Mendesain database merupakan tantangan terbesar dalam


membangun sistem informasi, yaitu bagaimana menyimpan data dan bagaimana
mendapatkan kembali dengan mudah. tidak sembarangan orang yang mendesain
database harus paham, Database Management System (DBMS) , relasi database
bagaimana membagi database ke beberapa tabel yang saling berkaitan,
Normalisasi database agar database yang dibangun dalam bentuk normal.dsb.

2) Desain Screen Layout, yaitu tampilan depan layar. desain user-friendly , mudah
dipahami, mudah digunakan, navigasi nya jelas. pemilihan warna juga
berpengaruh pada nyamannya user menggunakan sistem informasi
3) Desain Diagram Proses, yaitu flowchart yang menggambarkan algoritma dan
logika suatu program.

4) Desain Report Layout, yaitu desain laporan yang dihasilkan dari sistem informasi,
bagaimana mengatur text saat laporan diprint dsb.

1.4 PENGEMBANGAN
Pekerjaan yang dilakukan di tahap pengembangan (development) adalah
pemrograman. Pemrograman adalah pekerjaan menulis program komputer dengan
bahasa pemrograman berdasarkan algoritma dan logika tertentu. orangnya disebut
Programmer.

Dalam menulis program, programmer akan berpedoman pada desain yang dibuat oleh
System Analyst, misalnya desain database, screen layout, report layout dan desain
diagram proses.

Saran untuk Programmer

a. Buatlah program flow sesederhana mungkin, demikian pula flow logic nya.
Hindari trik-trik pemrograman yang tidak perlu. Hal ini paling sering dilakukan
programmer pemula. sebuah program dikatakan baik bila dapat berfungsi sesuai
dengan yang diharapkan dan program flow atau flow logicnya dapat dengan
mudah dimengerti oleh programmer lainnya dan tidak diukur dari berapa jumlah
baris source-code nya.

b. Hindari penggunaan hard code dalam program, yaitu memasukkan kode-kode


tertentu yang bersifat absolut sehingga ketika sistem informasi akan
diimplementasikan ke anak perusahaan lain, sistem tersebut menjadi tidak bisa
digunakan.

c. Buatlah dokumentasi untuk setiap program yang terdiri atas dokumentasi dalam
source code program dan berupa keterangan tentang flow logic program.

d. Buatlah standarisasi untuk program, misalnya nama program dan gaya penulisan
program.

e. Buatlah library yang berisi kumpulan source code, baik function, include,
subroutine dan lain-lain yang dapat dipakai ulang.

f. Biasakan meletakkan source code di flow logic yang sesuai, misalnya perintah
untuk mencari data diletakkan di flow logic data retrieval.

g. Jangan mulai menulis program sebelum program flow dan seluruh flow logic-nya
dimengerti

1.5 EVALUASI & SELEKSI SISTEM


Perlu suatu proses untuk menguji mutu sistem informasi. Proses ini lazim disebut
evaluasi dan seleksi sistem. Evaluasi dan Seleksi adalah proses yang dibuat
sedemikian rupa untuk mengidentifikasi ketidaksesuaian hasil sebuah sistem informasi
dengan hasil yang diharapkan. ketidaksesuaian tersebut dapat berupa penyimpangan
dari yang seharusnya(discrepancies) atau kesalahan proses (bug). Discrepancies
disebabkan oleh perencanaan, analisa, dan desain yang tidak berjalan dengan baik,
sedangkan bug disebabkan oleh pengembangan yang tidak benar. semakin besar dan
kompleks sebuah sistem informasi, semakin besar pula kemungkinan memiliki
discrepancies dan bug. Tahap ini juga digunakan untuk memilih perangkat keras dan
perangkat lunak untuk sistem informasi. Tugas ini membutuhkan pengetahuan yang
cukup bagi yang melaksanakannya supaya dapat memenuhi kebutuhan rancang-
bangun yang telah dilakukan.

1.6 IMPLEMENTASI SISTEM


Implementasi adalah proses untuk menerapkan sistem informasi yang telah dibangun
agar user menggunakannya menggantikan sistem informasi yang lama.

Proses Implementasi :

a. Memberitahu user

b. Melatih user

c. Memasang sistem (install system)

d. Entri/Konversi data

e. Siapkan user ID

1.7 PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN

Langkah Paling akhir adalah pengoperasian dan pemeliharaan. Pemeliharaan sistem


ialah menyesuaikan dan meningkatkan sistem dengan cara melakukan audit dan
evaluasi secara periodic dan dengan membuat perubahan berdasarkan kondisi-kondisi
baru. Meskipun pengonversian sudah lengkap, bahkan pengguna sudah dilatih, sistem
tidak bisa berjalan dengan sendirinya. Inilah tahap dimana system harus dimonitor
untuk memastikan bahwa sistem itu berhasil. Pemeliharaan tidak hanya menjaga agar
mesin tetap berjalan, namun juga meng-upgrade dan meng-update system agar bisa
mengikuti perkembangan produk, jasa, layanan, peraturan pemerintah, dan ketentuan
lain yang baru. Setelah beberapa saat, biaya pemeliharaan akan meningkat seiring
makin banyaknya usaha untuk mempertahankan system agar tetap responsive terhadap
kebutuhan pengguna. Dalam beberapa hal, biaya pemeliharaan ini bisa membengkak,
menandakan bahwa sekaranglah saat yang tepat untuk memulai lagi SDLC. Selama
sistem informasi beroperasi, terdapat beberapa pekerjaan rutin yang perlu dilakukan
terhadap sistem informasi, antara lain :
a. System Maintenance

System Maintenance adalah pemeliharaan sistem informasi, baik dari segi hardware
maupun software. System maintenance diperlukan agar sistem informasi dapat
beroperasi dengan normal untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan.

b. Backup & Recovery


Sistem informasi yang baik harus mempunyai perencanaan backup dan recovery.
Sistem informasi yang sedang beroperasi sewaktu-waktu dapat terganggu, misalnya
oleh kerusakan perangkat keras (hardware), serangan virus, atau bencana alam.

Backup adalah kegiatan membuat duplikat program aplikasi dan database dari
production Environtment ke dalam media lain seperti tape dan CD, sedangkan
recovery adalah kebalikan dari backup, yaitu mengembalikan program aplikasi dan
DBMS sebuah sistem informasi yang rusak ke keadaan semula dengan memakai data
dari hasil backup.

c. Data Archive

Data-data sistem informasi yang tersimpan dalam database di harddisk disebut data on-
line. seiring dengan berjalannnya waktu, data tersebut akan terus bertambah sehingga
dapat menyebabkan harddisk penuh dan menurunkan kinerja DBMS.

Untuk itu dalam jangka waktu tertentu data-data tersebut perlu di-archive. Data
Archive adalah proses mengekstraksi data dari database dan menyimpannya di media
lain seperti tape dan CD yang disebut data off-line dan menghapusnya dari hard disk.

2. PENGEMBANGAN SYSTEM LIFE CYCLE


System life cycle ( siklus hidup system) atau system development life cycle ( siklus
hidup pengembangan system), dalam rekaya system dan rekaya perangkat lunak
adalah proses pembuatan dan pengubahan system serta model dan metodologi yang
digunakan untuk mengembangkan system-sistem tersebut.

Fungsi SDLC (system development life cycle) untuk mengambarkan tahapan-tahapan


utama dan langkah-langkah dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam
fase fase utama dalam SDLC, yaitu :

Perencanaan : mengapa mengembangkan system?


Analisis : siapa,apa,kapan dan dimana system di terapkan?
Perancangan : bagaimana kerja system?
Implementasi : bagaimana system di pasang/diinstal?
Penggunaan : cara penggunaan?

2.1 Tahapan Perencanaan

Keuntungan dari merencanakan proyek CBIS (computer based information sytem ),


yaitu :

Menentukan lingkup dari proyek

Unit organisasi kegiatan atau system manakah yang terlibat dan mana yang tidak?
Hal tersebut akan memberikan perkiraan awal dari sumber skala daya yang di
perlukan.

Mengenali berbagai area permasalahan potensial.

Mencegah terjadinya masalah yang tidak di duga.


Mengatur urutan tugas.

Dapat mengatur urutan logis berdasarkan prioritas informasi dan kebutuhan agar
efisien.

Memberikan dasar untuk pengendalian.

2.2 Tahapan Analisis

Dalam tahap analisis ini, digunakan oleh analis sistem untuk :

1. Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah
tidak berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk
memperbaiki sistem

2. Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya.

3. Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini

4. Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap analisis ini adalah :

a. Problem detection
a. Tujuan : Mendeteksi sistem, apabila sistem saat ini semakin berkurang
manfaatnya (memburuk).
b. Hasil : Laporan pendahuluan tentang permasalahan yang terjadi dalam
sistem.
c. Initial investigation
a. Tujuan : Memberikan sistem saat ini dengan penekanan pada daerah daerah
yang menimbulkan permasalahan.
b. Hasil : Penjelasan sistem saat ini.
c. Requirement analysis (determination of ideal systems)
a. Tujuan : Mendapatkan konsensus dari komunitas pemakai dari sistem
informasi yang ideal. Sebuah penggantian sistem akan menimbulkan jarak
antara sistem saat ini dengan sistem yang ideal (yang mengacu ke
komputerisasi).
b. Hasil : Penjelasan kebutuhan analisis terhadap sistem.
d. Generation of system alternatives
a. Tujuan : Menggali (explore) perbedaan dari alternatif sistem dalam
mengurangi jarak (gap) antara sistem saat ini dengan sistem idealnya.
b. Hasil : Dokumen-dokumen tentang alternatif sistem yang akan digunakan
untuk memperbaiki sistem.
e. Selection of proper system
a. Tujuan : Membandingkan alternatif-alernatif sistem dengan menggunakan
metodologi terstruktur, memilih alternatif sistem yang paling baik, dan
menjualnya (sell) kepada management.
b. Hasil : Hasil-hasil dari studi sistem.

2.3 Tahap Perancangan

Menyiapkan usulan rancangan analisis sistem memberikan kesempatan bagi menajer


untuk membuat keputusan teruskan atau hentikan untuk kedua kalinya. Dalam hal ini
manajer harus menyetujui tahap rancangan bagi keputusan tersebut termasuk didalam
usulan rancangan.

Dalam tahap perancangan (design) memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang
dapat menyelesaikan masalah-masalah yang di hadapi perusahaan yang diperoleh dari
pembeli.

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan ini adalah :

1. Output Design

a. Tujuan : Memberikan bentuk-bentuk laporan sistem dan dokumennya.


b. Hasil : Bentuk (forms) dari dokumentasi keluaran (output).

2. Input Design

a. Tujuan : Memberikan bentuk-bentuk masukan didokumen dan dilayar


ke sistem informasi.
b. Hasil : Bentuk (forms) dari dokumentasi masukan (input).

3. File Design

a. Tujuan : Memberikan bentuk-bentuk file-file yang dibutuhkan dalam


sistem informasi.
b. Hasil : Bentuk (forms) dari dokumentasi file.

2.4 Fase Implementation

Dalam tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk :

1. Melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang


sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangunnya atau
dikembangkannya.

2. Mengimplementasikan sistem yang baru.

3. Menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal.

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah :

2.4.1 Programming & Testing

a. Tujuan : Mengkonversikan perancangan logikal ke dalam kegiatan


operasi coding dengan menggunakan bahasa pemograman tertentu, dan
mengetest semua program serta memastikan semua fungsi / modul
program dapat berjalan secara benar.
b. Hasil : Coding program dan spesifikasi program.

2.4.2 Training

a. Tujuan : Memimpin (conduct) pelatihan dalam menggunakan sistem,


persiapan lokasi latihan dan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan
pelatihan (buku-buku panduan sistem).
b. Hasil : Rencana pelatihan sistem, modul-modul katihan dan sebagainya.

2.4.3 System Change Over

a. Tujuan : Merubah pemakaian sistem lama ke sistem baru dari sistem


informasi yang berhasil dibangun. Perubahan sistem merupakan
tanggung jawab team designer ke pemakai sistem (user organization).
b. Hasil : Rencana (jadwal dan metode) perubahan sistem (contract).

2.5 Tahapan penggunaan

Tahap penggunaan terdiri dari 5 langkah, yaitu :

1. Menggunakan sytem pemakai, menggunakan sistem untuk mencapai tujuan


yang didentifikasikan pada tahap perencanaan.

2. Audit system setelah sistem baru mapan, penelitaan formal dilakukan untuk
menentukan seberapa baik sistem baru itu memenuhi kriteria kinerja. Studi
tersebut dikenal dengan istilah penelaahan (post implementation review). Hasil
audit dilaporkan kepada CIO, SC MIS dan pemakai. Proses tersebut diulangi,
mungkin setahun sekali, selama penggunaan sistem berlanjut.

3. Memeliha sistem selama manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi


dibuat sehingga sistem terus memberikan dukungan yang di perlukan.
Modifikasinya disebut pemeliharaan sistem (sistem maintenance).
Pemeliharaan sistem dilaksanaan untuk 3 alasan, yakni :

Memperbaiki kesalahan
Menjaga kemutakhiran sistem
Meningkatkan sistem

1. Menyiapkan usulan rekayasa ulang ketika sudah jelas bagi para pemakai dan
spesialis informasi bahwa sistem tersebut tidak dapat digunakan, diusulkan
kepada SC MIS bahwa sistem itu perlu direkayasa ulang (reengineered).
Usulan itu dapat berupa memo atau laporan mencakup dukungan untuk
beralih pada suatu siklus hidup sistem baru. Dukungan tersebut mencakup
penjelasan tentang kelemahan interen sistem, statistik mengenai biaya
perawatan, dan lain-lain.

2. Menyutujui atau menolak rekayasa ulang sistem manajer dan komite


pengarah SIM mengevaluasi usulan rekayasa ulang sistem dan menentukan
apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Guna memberi respon
yang lebih baik bagi kebutuhan pemakai, spesialis informasi telah membuat
modifikasi pada SLC, sehingga waktu yang diperlukan untuk menerapkan
sistem dapat dikurangi.

3. KONSEP DASAR PEMROGRAMAN

3.1Pengertian Program dan Pemrograman


Program dan Pemrograman Komputer merupakan alat bantu penyelesaian masalah di
berbagai bidang: Pendidikan, Perbankan, Industri, Penerbangan, Kedokteran,
Permainan, dll. Tetapi, permasalahan tidak dapat disodorkan begitu saja ke depan
komputer, karena sebenarnya mesin komputer hanyalah benda mati yang tidak bisa
apa-apa. Manusia harus merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah dalam
runtunan instruksi yang dapat dilaksanakan oleh komputer yang disebut program.
Program merupakan runtunan atau himpunan instruksi(perintah) tertulis yang
ditanamkan ke dalam komputer untuk menyelesaikan masalah.
Pemrograman merupakan pengerjaan penulisan instruksi oleh programmer untuk
menyelesaikan suatu masalah.

gambar 2 Tahapan Penyelesaian Masalah oleh Komputer

3.2 Bahasa Pemrograman

Program harus dibuat dalam bahasa yang dimengerti oleh komputer yang disebut
bahasa pemrograman supaya instruksi yang ditulis oleh programmer dapat
dilaksanakan oleh komputer .
1. Bahasa Mesin (Mnemonic Code)
Bahasa mesin adalah bahasa yang berisi kode-kode mesin yang hanya dapat
diinterpretasikan langsung oleh mesin komputer. Bahasa ini merupakan bahasa level
terendah dan berupa kode numerik 0 dan 1.
Keuntungan : Eksekusi cepat
Kerugian : Sangat sulit dipelajari manusia

2. Bahasa Assembly
Bahasa assembly adalah bahasa simbol dari bahasa mesin. Setiap kode
bahasa mesin memiliki simbol sendiri dalam bahasa assembly. Misalnya
ADD untuk penjumlahan, MUL untuk perkalian, SUB untuk pengurangan,
dan lain-lain.
Kelebihan : Eksekusi cepat, masih bisa dipelajari daripada
bahasa mesin, file kecil Kekurangan : Tetap sulit dipelajari,
program sangat panjang

3. Bahasa Tingkat Tinggi (High Level Language)


Bahasa tingkat tinggi adalah bahasa pemrograman yang lebih tinggi daripada
bahasa assembly. Bahasa ini lebih dekat dengan bahasa manusia dan lebih dipahami
manusia.
Contoh: Pascal, Basic, Cobol, C, C++, Java, dll.
Keuntungan :
- Mudah dipelajari
- Mendekati permasalahan yang akan dipecahkan
- Kode program pendek
Kerugian : Eksekusi lambat karena ada proses pengubahan perintah dalam bahasa ini
ke dalam bahasa mesin oleh Translator(Penterjemah)
Bahasa generasi ini disebut juga bahasa generasi ke-3 (3rd Generation Programming
Language).

4. Bahasa yang berorientasi pada masalah spesifik


Bahasa ini adalah bahasa yang digunakan langsung untuk memecahkan suatu
masalah tertentu. Misalnya SQL untuk database. Bahasa ini juga masuk ke bahasa
tingkat tinggi. Bahasa ini disebut juga bahasa generasi ke-4 (4th Generation
Programmming Language).

Translator(Penterjemah)
Translator berfungsi untuk menterjemahkan program yang ditulis dalam bahasa
pemrograman tingkat tinggi ke dalam bahasa mesin. Translator dapat dibedakan
menjadi :
Interpreter : menterjemahkan dan mengeksekusi baris per baris instruksi. Contoh
bahasa Basic.
Compiler : mengeksekusi program setelah seluruh instruksi
diterjemahkan. Contoh bahasa Pascal, C, Ada ,C++, dll.
3.3 Belajar Memprogram Dan Belajar Bahasa Pemrograman

Belajar memprogram adalah belajar tentang strategi, metodologi, dan sistematika


pemecahan masalah, kemudian menuangkannya dalam suatu notasi tertentu yang
mudah dibaca dan dipahami.
Sifat : Pemahaman persoalan, analisis, sintesis
Titik Berat : Designing Program
Belajar bahasa pemrograman adalah belajar memakai suatu bahasa, aturan tata
bahasanya, instruksi-instruksinya, tata cara pengoperasian compiler-nya untuk
membuat program yang ditulis dalam bahasa itu saja.
Sifat : Keterampilan
Titik Berat : Coding Program
Produk yang dihasilkan oleh seorang pemrogram adalah program dengan
rancangan yang baik (metodologis, sistematis), yang dapat dieksekusi oleh mesin,
berfungsi dengan benar, sanggup melayani segala kemungkinan masukan, dan
didukung dengan adanya dokumentasi.
Pengajaran pemrograman titik beratnya adalah membentuk seorang perancang
designer program, sedangkan pengajaran bahasa pemrograman titik beratnya adalah
membentuk seorang coder(juru kode). Pada prakteknya, suatu rancangan harus dapat
dikode untuk dieksekusi dengan mesin. Oleh karena itu, belajar pemrograman dan
belajar bahasa pemrograman saling komplementer, tidak mungkin dipisahkan satu
sama lain

Tetapi, karena banyak bahasa pemrograman yang dapat digunakan dan


pemilihannya akan sangat tergantung kepada masalah yang dipecahkan, maka belajar
memprogram menjadi lebih penting daripada belajar bahasa pemrograman. Keduanya
diperlukan tetapi dalam tingkat yang berbeda.

3.4 ALUR PEMBUATAN PROGRAM

Seorang programmer tidak melakukan pembuatan dan pengkodean program secara


begitu saja, namun mengikuti perencanaan dan metodologi yang terstruktur yang
memisahkan proses suatu aplikasi menjadi beberapa bagian.

Berikut ini langkah langkah sistematis dasar dalam menyelesaikan permasalahan


pemrograman :

1 Mendefinisikan masalah
2 Menganalisa dan membuat rumusan pemecahan masalah
3 Desain Algoritma dan Representasi
4 Pengkodean, Uji Coba dan pembuatan dokumentasi

Untuk memahami langkah dasar dalam pemecahan masalah dalam sebuah


komputer mari kita mendefinisikan sebuah permasalahan yang akan diselesaikan
langkah demi langkah sebagaimana metodologi pemecahan masalah yang akan
dibahas selanjutnya.

Masalah yang akan kita selesaikan akan didefinisikan pada bagian selanjutnya.

Definisi Permasalahan

Seorang programmer umumnya mendapatkan tugas berdasarkan sebuah


permasalahan. Sebelum sebuah program dapat terdesain dengan baik untuk
menyelesaikan beberapa permasalahan, masalahmasalah yang terjadi harus dapat
diketahui dan terdefinisi dengan baik untuk mendapatkan detail persyaratan input
dan output.
Sebuah pendefinisan yang jelas adalah sebagian dari penyelesaian masalah.
Pemrograman komputer mempersyaratkan untuk mendefiniskan program terlebih
dahulu sebelum membuat suatu penyelesaian masalah.

Mari kita definisikan sebuah contoh permasalahan :



Buatlah sebuah program yang akan menampilkan berapa kali sebuah nama
tampil pada sebuah daftar

Analisa Permasalahan

Setelah sebuah permasalahan terdefinisi secara memadai, langkah paling ringkas


dan efisien dalam penyelesaian harus dirumuskan.

Umumnya, langkah berikutnya meliputi memecahkan masalah tersebut menjadi


beberapa bagian kecil dan ringkas.

Contoh masalah :
Menampilkan jumlah kemunculan sebuah nama pada daftar

Input Terhadap Program :


Daftar Nama, Nama yang akan dicari

Output Dari Program :


Jumlah kemunculan nama yang dicari

Desain Algoritma dan Representasi

Setelah kita mengetahui dengan baik dan jelas mengenai permasalahan yang ingin
diselesaikan, langkah selanjutnya yaitu membuat rumusan algoritma untuk
menyelesaikan permasalahan. Dalam pemrograman komputer penyelesaian
masalah didefinisikan dalam langkah demi langkah.

Algoritma adalah urutan langkah langkah logis penyelesaian masalah yang


disusun secara sistematis dan logis. Logis merupakan kunci dari sebuah
algoritma. Langkah-langkah dalam algoritma harus logis dan bernilai benar
atau salah.

Algoritma dapat diekpresikan dalam bahasa manusia, menggunakan presentasi


grafik melalui sebuah FlowChart (diagram alir) ataupun melalui PseudoCode yang
menjembatani antara bahasa manusia dengan bahasa pemrograman.

Berdasarkan permasalahan yang terjadi pada bagian sebelumnya, bagaimanakah


kita dapat memberikan solusi penyelesaian secara umum dalam sebuah alur yang
dapat dengan mudah dimengerti?
Mengekspresikan cara penyelesaian melalui bahasa manusia :
1 Tentukan daftar nama
2 Tentukan nama yang akan dicari, anggaplah ini merupakan sebuah kata
kunci
3 Bandingkan kata kunci terhadap setiap nama yang terdapat pada daftar
4 Jika kata kunci tersebut sama dengan nama yang terdapat pada daftar,
tambahkan nilai 1 pada hasil perhitungan
5 Jika seluruh nama telah dibandingkan, tampilkan hasil perhitungan (output)

Mengekspresikan cara penyelesaian melalui FlowChart :

Gambar 2: Contoh Flowchart

Mengekspresikan solusi melalui Pseudocode :

ListNama = Daftar Nama


keyNama = Nama yang dicari
hitung = 0

Untuk setiap nama pada Daftar Nama lakukan:


Jika nama == keyNama
Hitung = Hitung + 1
Tampilkan Hitung
Pengkodean, Uji Coba dan Pembuatan Dokumentasi

Setelah membentuk algoritma, maka proses penulisan program dapat dimulai.


Menggunakan algoritma sebagai pedoman, maka kode program dapat ditulis
sesuai bahasa pemrograman yang dipilih.
Setelah menyelesaikan seluruh kode program, langkah selanjutnya yaitu menguji
program tersebut apakah telah berfungsi sesuai tujuannya untuk memberikan
suatu solusi untuk menyelesaikan suatu masalah. Bilamana terjadi kesalahan
kesalahan logika atas program, disebut juga sebagai bugs, maka kita perlu untuk
mengkaji ulang rumusan/algoritma yang telah dibuat, kemudian memperbaiki
implementasi kode program yang mungkin keliru. Proses ini disebut dengan
debugging.

Terdapat dua tipe kesalahan (errors) yang akan dihadapi seorang programmer.
Yang pertama adalah compile-time error, dan yang kedua adalah runtime error.
Compile-time errors muncul jika terdapat kesalahan penulisan kode program.
Compiler akan mendeteksi kesalahan yang terjadi sehingga kode tersebut tidak
akan bisa di kompi lasi.

Terlupakannya penulisan semi-colon (;) pada akhir sebuah pernyataan program


atau kesalahan ejaan pada beberapa perintah dapat disebut juga sebagai compile
time error.

Compiler tidaklah sempurna sehingga tidak dapat mengidentifikasi seluruh


kemungkinan kesalahan pada waktu kompilasi. Umumnya kesalahan yang terjadi
adalah kesalahan logika seperti perulangan tanpa akhir. Tipe kesalahan ini disebut
dengan runtime error.

Sebagai contoh, penulisan kode pada program terlihat tanpa kesalahan, namun
pada saat anda menelusuri struktur logika kode tersebut, bagian yang sama pada
kode tereksekusi berulangulang tanpa akhir. Pada kasus tersebut compiler tidak
cukup cerdas untuk menangkap kesalahan tipe ini pada saat proses kompilasi.
Sehingga saat program dijalankan, aplikasi atau bahkan keseluruhan komputer
mengalami hang karena mengalami proses perulangan yang tidak berakhir. Contoh
lain dari run-time error adalah perhitungan atas nilai yang salah, kesalahan
penetapan kondisi dan lain sebagainya.

Untuk memudahkan dalam memeriksa suatu kesalahan suatu program ataupun


memahami jalannya program, kita juga perlu membuat suatu dokumentasi dari
program yang dibuat. Dokumentasi tersebut berisi informasi mulai dari tujuan dan
fungsi program, algoritma, serta cara penggunaannya.
Contoh Permasalahan : Menghitung dan menampilkan Luas
Persegi Panjang Tahapan penyelesaian :
1. Mendefinisikan Masalah
Masukan / Input : panjang, lebar
Keluaran / Output : Luas

2. Menentukan Solusi + Memilih Algoritma Contoh urutan solusi :


Baca input panjang
Baca input lebar
Hitung Luas = panjang
x lebar Tampilkan Luas
3. Menulis Program
Contoh penulisan program dalam Bahasa Pascal dan
Hasilnya
Program Contoh Tampilan di layar
Program Luas_Persegi_Panjang; Panjang : 20
Var panjang, lebar, Luas : integer; Lebar : 6
Begin Luas persegi Panjang = 120
Write(Panjang : );
Readln(panjang);
Write(Lebar : );
Readln(lebar);
Luas := panjang * lebar;
Write(Luas persegi Panjang = ,
Luas);
Readln;
End.

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sebuah sistem merupakan kumpulan komponen terkait yang berinteraksi untuk


melakukan tugas untuk mencapai sebuah tujuan. Sebuah sistem berbasis komputer
merupakan sebuah organisasi yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak,
pengguna, prosedur dan data serta komunikasi setup. Dalam sebuah sistem analisis dan
desain terdapat tahap-tahap yang harus dilakukan, pertama melakukan pemeriksaan,
tahap kedua melakukan analisis desain, tahap ketiga melakukan desain sistem, tahap
keempat mengembangkan sistem, tahap kelima menerapkan sistem, dan tahap keenam
yaitu menjaga sistem. Suatu program merupakan sebuah intruksi yang harus
diterjemahkan oleh komputer untuk mengubah data menjadi sebuah informasi. Intruksi
tersebut terdiri dari pernyataan yang digunakan dalam bahasa pemrograman. Lima
generasi bahasa pemrograman dari yang terendah hingga yang tertinggi terdiri dari
bahasa mesin, bahaa assembly, bahasa tingkat tinggi, bahasa tingkat sangat tinggi dan
bahaa alami. Bahasa tingkat rendah merupakan bahasa yang hanya dapat dimengerti
oleh komputer. Bahsa assembly merupakan bahasa pemrograman tingkat rendah yang
memungkinkan programmer untuk menulis program.

B. SARAN

Saran laporan yang kami buat mungkin memiliki bnyak kesalahan baik cara penulisan
ataupun dalam penggunaan tata bahsanya yang kurang baik. Untuk memperkecil
kesalahannya dan menjadikan laporan ini menjadi lebih sempurna kami sangat
mengharapkan sekali kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar kami dapat
menyempurkan laporan ini menjadi lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://novtani.wordpress.com/2013/08/01/langkah-langkah-membuat-
program-secara-teori-dasar/
2. https://lukitobudisantoso.wordpress.com/tugas-kelompok/kelompok-7/
3. http://sttgarut-1506117.blogspot.co.id/2016/02/analisis-sistem-dan-
pemrograman.html
4. Inggriani Liem. Diktat Kuliah Algoritma dan Pemrograman (Bagian
Pemrograman Prosedural). 1999. Bandung : Diktat Kuliah Informatika ITB
5. Kadir, Abdul. Dasar Pemrograman Delphi 5.0. 2000. Yogyakarta : ANDI
6. Wahid, Fathul. Dasar-dasar Algoritma dan Pemrograman. 2004. Yogyakarta :
Andi Offset

Anda mungkin juga menyukai