Anda di halaman 1dari 7

TUGAS DMB ARTIKEL PERUSAHAAN

YANG MENGGUNAKAN LEBIH DARI SATU


PERENCANAAN

NAMA
: BERRY JUANDA PRAWIRA
(10516098)
KELAS

: SI-3

FAKULTAS
: TEKNIK & ILMU
KOMPUTER
DOSEN
S.Si., M.Si

: MARLIANA B. WINANTI,

NAMA PERUSAHAAN YANG DI TELITI :


PT. TELKOM INDONESIA

PT. TELKOM INDONESIA

1. Visi & Misi


Visi
Menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information,
Media dan Edutainment (TIME) di kawasan regional.
Misi
-

Menyediakan layanan TIME yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.
Menjaga model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.

2. Tujuan
Menciptakan posisi terdepan dengan memperkokoh bisnis legency & meningkatkan bisnis
new wave untuk memperoleh 60% dari pendapatan industri pada tahun 2015.
3. Strategi Perusahaan
-

Mengoptimalkan layanan sambungan telepon kabel tidak bergerak / Fixed wireline

(FWL).
Memperkuat dan mengembangkan bisnis sambungan telepon nirkabel tidak bergerak / fixed

wireless access (FWA) dan mengelola portofolio nirkabel.


Melakukan investasi pada jaringan broadband.
Mengintegrasi solusi bagi UKM, Enterprise dan berinvestasi di bisnis wholesale.
Mengembangkan layanan Teknologi Informasi termasuk e-payment.
Berinvestasi di bisnis media dan edutainment.
Berinvestasi pada peluang bisnis international yang strategis.
Mengintegrasikan Next Generation Network (NGN) dan OBCE (Operational support
system, Business support system, Customer support system and Enterprise relations

management).
Menyelaraskan struktur bisnis dan pengelolaan portofolio.
Melakukan transformasi budaya perusahaan.

4. Perencanaan Usaha PT. Telkom Indonesia


Sistem perencanaan Perusahaan dilaksanakan oleh jajaran TELKOM sebagaimana
tertuang dalam Keputusan Direksi Nomor 74 tahun 2006. Sistem perencanaan Perusahaan
ini disusun untuk memberikan pedoman

pada unit-unit kerja di TELKOM dalam

menyusun perencanaan Perusahaan, dengan tujuan: agar perencanaan Perusahaan dapat

dilakukan secara sistematis, lebih mudah, cepat, teratur, terintegrasi, sesuai visi dan misi
Perusahaan, serta dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan yang telah direncanakan
sebelumnya; memudahkan dalam melakukan evaluasi dan pengendalian pada saat
pelaksanaannya.

Model

perencanaan

Perusahaan

terdiri

dari

(tiga)

tahapan:

1.)penyelarasan harapan pemangku kepentingan, 2.)perumusan strategi Perusahaan dan


3.)pengembangan perencanaan bisnis.
1) Penyelarasan Harapan Pemangku Kepentingan
Tahapan pertama dalam penyusunan rencana strategis Perusahaan ini dilakukan dengan
mengidentifikasi pemangku kepentingan utama dan menganalisa harapan setiap pemangku
kepentingan. Pemangku kepentingan utama TELKOM terdiri dari pemegang saham,
pelanggan, karyawan, masyarakat, pemerintah dan rekan bisnis. Analisis atas harapan
pemangku kepentingan utama tersebut memberikan informasi yang digunakan dalam proses
perencanaan strategis yang akan menentukan strategi dan sasaran Perusahaan. Harapan
tersebut berkaitan dengan Pemegang saham: pendapatan, profitabilitas, pertumbuhan,
portofolio bisnis; Pelanggan: produk, time to market, pengiriman, kualitas, jasa, harga,
penggunaan, ketersediaan; Karyawan: keamanan kerja, remunerasi, keterlibatan, loyalitas;
kepedulian terhadap lingkungan; rekan bisnis: kepatuhan terhadap regulasi dan pajak.
Harapan-harapan tersebut memerlukan penyelarasan agar seimbang dan tidak menimbulkan
benturan kepentingan satu dengan yang lainnya.
2) Perumusan Strategi Perusahaan
Perumusan strategi Perusahaan dimulai dengan penetapan visi dan misi Perusahaan yang
mengacu pada harapan-harapan pemangku kepentingan, analisa kemampuan internal
Perusahaan dan factor-faktor eksternal. Setelah visi dan misi Perusahaan ditetapkan,
langkah berikutnya adalah pemetaan sasaran strategis sebagaimana dituangkan dalam
Corporate Strategy Scenario (CSS). CSS ini merupakan hierarki perencanaan tertinggi yang
digunakan sebagai acuan utama dalam menyusun perencanaan Perusahaan. CSS disusun
berdasarkan masukan/usulan dari Direktorat dengan arahan Direksi dan Dewan Komisaris.
CSS diharapkan memenuhi persyaratan dan kondisi tertentu antara lain kuantitatif, dapat
diukur, realistis, dapat dipahami, menantang, hirarkis dan dapat diperoleh. Dalam penentuan
CSS ini digunakan beberapa rujukan antara lain:
Analisa strength, weakness, opportunity dan threat ( Analisa SWOT ) untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan internal Perusahaan, peluang bisnis serta
tantangan persaingan.
Portofolio bisnis (portofolio perusahaan, portofolio produk, Boston Window).
Pangsa pasar/cakupan, kekuatan merk/modal. Rumusan strategi jangka panjang TELKOM
yang dikenal sebagai CSS, menetapkan kebijakan, program dan proyeksi keuangan dalam

kurun waktu 5 tahun mendatang. Setiap tahun, TELKOM mengkaji kembali CSS
berdasarkan faktor-faktor perubahan internal dan eksternal dan menuangkannya dalam
Corporate Annual Message (CAM).

Mekanisme penyusunan CSS dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut:


Penyusunan rancangan strategi yang dipersiapkan oleh Direksi;
Penelahan intensif oleh Dewan Komisaris dan Komite Perencanaan dan Pengelolaan Resiko

(KPPR);
Pembahasan antara KPPR dengan tim teknis manajemen yang diwakili oleh Unit Strategic

Investment and Corporate Planning (SICP);


Pembahasan antara Direksi dan Dewan Komisaris;
Penyusunan rancangan akhir CSS oleh SICP dan KPPR;
Persetujuan Direksi dan Dewan Komisaris.

3) Pengembangan Perencanaan Bisnis


CSS dijabarkan dalam bentuk perencanaan bisnis untuk jangka panjang maupun jangka
pendek. Perencanaan jangka panjang memuat sasaran dan rencana kerja Perusahaan lima
tahun mendatang yang selanjutnya digunakan dalam penyusunan sasaran dan rencana kerja
Perusahaan tahunan. Perencanaan jangka pendek memuat sasaran dan rencana kerja
Perusahaan tahunan yang selanjutnya digunakan untuk penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan (RKAP). Dokumen yang dihasilkan dalam proses perencanaan
Perusahaan yang dimiliki TELKOM, meliputi:
a) CSS, adalah dokumen utama rencana Perusahaan yang berisi visi, misi, sasaran, strategi
korporasi, strategi inisiatif, kebijakan dan program utama yang disusun dalam waktu
lima tahun kedepan;
b) Group Business Plan (GBP) atau Master Plan (MP), merupakan rencana jangka panjang
Perusahaan di tingkat Direktorat yang merupakan penjabaran dari CSS;
c) Corporate Annual Message (CAM), yaitu arahan Dirut mengenai program prioritas satu
tahun anggaran mendatang yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan rencana
kerja dalam kerangka waktu satu tahun mendatang;
d) Rencana Kerja Manajerial (RKM), adalah rencana kerja yang disusun sebagai
penjabaran Corporate Annual Message (CAM) yang akan dipakai dalam penyusunan
RKAP dan disusun dalam kurun waktu satu tahun anggaran;
e) Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP), adalah program-program kerja dan
anggaran Perusahaan yang disusun dalam kerangka waktu satu tahun mendatang;
f) Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), merupakan program-program kerja dan anggaran
yang disusun dalam kerangka waktu satu tahun anggaran oleh Direktorat operasi, unit
fungsional korporasi, unit corporate support , unit bisnis, anak Perusahaan dan yayasan.
GCG dapat menjamin dan memastikan keseluruhan proses, dari kegiatan manajemen
stratejik yang baik hingga pemberian nilai tambah yang berkesinambungan bagi
Perusahaan, serta tidak bertentangan dengan kepentingan seluruh pemangku kepentingan.

Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, GCG merupakan sebuah hubungan yang


tidak hanya antara pemegang saham (pemilik) dengan pihak manajemen saja, tetapi juga
antara Perusahaan dengan pemangku kepentingan

lainnya. Di sisi lain, manajemen

stratejik merupakan proses penetapan visi, misi dan tujuan organisasi, pengembangan
kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran, serta pengalokasian sumber daya
untuk penerapan kebijakan dan perencanaan pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu
GCG dan manajemen stratejik saling terkait dan melengkapi satu sama lain. GCG sangat
dibutuhkan dalam proses manajemen stratejik untuk mencapai tujuan organisasi serta
pengawasan kinerja organisasi yang memperhatikan kepentingan seluruh pemangku
kepentingan.
Manajemen stratejik merupakan sistem yang digunakan untuk menerjemahkan visi
menjadi strategi Perusahaan sesuai fungsi-fungsi organisasional yang ada. Oleh karena itu
dapat diartikan bahwa hubungan antara tata kelola Perusahaan dan strategi Perusahaan
terletak pada legitimasi dan kepercayaan dalam menyampaikan pesan kepada pemangku
kepentingan bahwa apapun bentuk kegiatan dan hasil yang telah dicapai Perusahaan pada
masa lampau, telah dilakukan melalui proses yang wajar dan pada tingkat optimal. Apapun
yang dilakukan oleh Perusahaan pada masa sekarang juga sesuai dengan peraturan yang
berlaku, nilai-nilai dan ekspektasi seluruh pihak. Mekanisme perumusan nilai-nilai
Perusahaan yang akan dicapai pada masa yang akan datang juga dilakukan dengan cara
yang baik dan beretika sesuai dengan kepentingan terbaik seluruh pemangku kepentingan.
Legitimasi dan hubungan yang baik akan menarik kepercayaan dari investor, kreditor, rekan
stratejik dan masyarakat luas yang sangat diperlukan untuk merumuskan nilai-nilai
Perusahaan. Dengan kata lain tanpa GCG, strategi Perusahaan tidak akan berarti dan tidak
berkesinambungan.
5. Strategi Pengembangan Usaha PT. Telkom
Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan dalam kaitannya dengan sumber daya manusia juga menjadi sebuah
keharusan dalam operasionalisasi perusahaan. Perencanaan sumber daya manusia adalah
perencanaan strategis untuk mendapatkan dan memelihara kualifikasi sumber daya manusia
yang diperlukan bagi organisasi perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Sekalipun
misalnya sebuah perusahaan telah memiliki sumber daya manusia yang memadai dan handal,
namun perusahaan juga perlu memastikan akan keterpeliharaan dan ketersediaannya dimasa
yang akan datang. Kasus-kasus seperti halnya pembajakan tenaga kerja, larinya tenaga
kerja ke perusahaan lain, dan lain sebagainya merupakan salah satu indikasi perlunya
sebuah perencanaan di persiapkan dengan sebaik-sebaiknya.Ada beberapa langkah strategis

sehubungan dengan perencanaan sumber daya manusia yang dijelaskan oleh Cestro, Husted,
dan Dougles adalah sebagai berikut :
1) Langkah pertama: Representasi dan refleksi dari rencana strategis perusahaan.
Perencanaan SDM sudah semestinya merupakan representasi dan refleki dari
keseluruhan rencana strategis perusahaan. Artinya, kualifikasi sumber daya manusia yang
nantinya dirumuskan sudah semestinya memenuhi kriteria sebagaimana yang disyaratkan
dalam perencanaan strategis perusahaan secara keseluruhan, serta terintegrasi dengan bagianbagian perusahaan lainnya seperti bagian produksi, pemasaran, dan lain sebagainya. Misalnya
saja, perusahaan dalam lima tahun ke depan bermaksud untuk mempertahankan tingkat
keuntungan (profit) pada tingkat 10 persen.
2) Langkah kedua: Analisa dari kualifikasi tugas yang akan diemban oleh tenaga
kerja.
Pada tahap ini, ada tiga hal yang biasanya dilakukan, yaitu analisa kerja atau lebih
dikenal dengan analisa jabatan (job analysis), deskripsi kerja (job description), dan spesifikasi
kerja atau lebih dikenal dengan spesifikasi jabatan (job spesification). Analisis jabatan
merupakan persyaratan detail tentang jenis pekerjaan yang diperlukan serta kualifikasi kerja
yang diperlukan untuk mampu menjalankannya.Deskripsi jabatan meliputi rincian pekerjaan
yang akan menjadi tugas tenaga kerja. Spesifikasi jabatan merupakan rincian karakteristik
atau kualifikasi yang diperlukan bagi tenaga yang dipersyaratkan.

3) Langkah ketiga: Analisa kesediaan tenaga kerja.


Langkah ini merupakan sebuah perkiraan tentang jumlah tenaga kerja beserta
kualifikasinya yang ada dan diperlukan bagi perencanaan perusahaan di masa yang akan
datang. Termasuk di dalam langkah ini adalah berapa jumlah tenaga kerja yang perlu
dipromosikan, ditransfer, dan lain sebagainya. Pada langkah ini, berdasarkan evaluasi
kegiatan perusahaan pada periode sebelumnya dan rencana perusahaan untuk periode
berikutnya, maka perusahaan menganalisa apakah ketersediaan tenaga kerja yang dimiliki
perusahaan mencukupi untuk memenuhi tuntutan kebutuhan perusahaan di masa yang akan
datang ataukah tidak.
4) Langkah keempat: Melakukan tindakan inisiatif.

Analisa terhadap ketersediaan tenaga kerja yang ada di dalam perusahaan dan
keperluannya bagi

masa yang akan datang membawa kepada kesimpulan :1. Sekiranya

tenaga kerja yang ada sudah memadai bagi operasionalisasi perusahaan di masa yang akan
datang, tidak perlu ada tindakan inisiatif yang dilakukan seperti rekrutmen, transfer, dan lain
sebagainya.2. Sekiranya tenaga kerja yang tersedia perlu dilakukan perombakan, maka
barangkali perlu dilakukan rasionalisasi, perekrutan dan lain sebagainya.
5) Langkah kelima: Evaluasi dan modifikasi tindakan.
Langkah keempat yang dilakukan tentu akan senantiasa berubah dari masa ke masa.
Sehingga perlu senantiasa dilakukan evaluasi terhadap perencanaan sumber daya manusia
disesuaikan dengan perencanaan strategis perusahaan. Manajemen adalah proses terus
menerus dan berkelanjutan. Oleh karena itu, apa yang telah direncanakan dalam manajemen
sumber daya manusia juga harus senantiasa dievaluasi dan dilakukan tindakan korektif
sekiranya ada ketidaksesuaian atau terjadi perubahan seiring dengan perkembangan yang
terjadi di perusahaan.

Sumber : http://arlindandaa.blogspot.co.id

Anda mungkin juga menyukai