Anda di halaman 1dari 6

Pertanyaan kuesioner

I)

Awareness and communication


(a) Pendidikan dan pelatihan IT belm diakui sebagai sumber daya perusahaan
(b) Organisasi mulai menyadari adanya kebutuhan pendidikan dan pelatihan IT yang
akurat. Proses ini termasuk mendefinisikan dan melaksanakan strategi untuk pelatihan
yang efektif dapat meningkatkan penggunaan yang efektif dan mengukur hasilnya.
(c) Adanya kesadaran akan kebutuhan pendidikan dan pelatihan IT untuk segera ditindak
lanjuti.

Diselenggaran

semacam

forum

untuk

dapat

mengkomunikasikan

permasalahan terkait dengan kebutuhan pendidikan dan pelatihan IT.


(d) Adanya pemahaman akan kebutuhan pendidikan dan pelatihan IT. Kebutuhan tersebut
telah dipahami dan diterima di perusahaan secara keseluruhan. Adanya semacam
surat edaran dari manajemen atas untuk dapat melakukan langkah-langkah efektif
untuk melakukan proses pendidikan dan pelatihan IT.
(e) Kebutuhan pendidikan dan pelatihan IT secara utuh telah dipahami dan tindakan yang
diperlukan sudah diterima secara luas diorganisasi. Secara berkala diadakan forum
internal perusahaan untuk dapat mencari solusi bersama atas permasalahan yang
timbul dalam kebutuhan pendidikan dan pelatihan IT.
(f) Kebutuhan pendidikan dan pelatihan IT dan pemahamannya atas langkah yang
diperlukan telah dipahami dan diterima di perusahaan. Keperluan dan kebutuhan
kedepan senantiasa digali secara proaktif. Mengikuti forum berskala nasional maupun
internasional untuk dapat melihat kecenderungan kedepan terkait dengan
permasalahan dalam pendidikan dan pelatihan IT yang juga merupakan peluang
pengembangaan untuk kedepannya
1. Sejauh mana tingkat kesadaran pihak staf sampai saat ini terkait dengan
kebutuhan pendidikan dan pelatihan IT ?
2. Bagaimana penyampaian mengenai kebutuhan pendidikan dan pelatihan IT yang
dilaksanakan selama ini ?

3. Apa harapan di masa yang akan datang terkait dengan kesadaran akan evaluasi
kebutuhan pendidikan dan pelatihan IT nya ?
II)
Policies, standards & procedures
(a) Tidak ada prosedur untuk menangani kebutuhan pendidikan dan pelatihan IT.
(b) Menggunakan pendekatan ad hoc untuk menangani kebutuhan keamanan sistem IT pada
pendidikan dan pelatihan IT, namun pemahaman informal tentang prosedur pendidikan
dan pelatihan IT sudah ada.
(c) Penanganan kebutuhan pendidikan dan pelatihan IT telah dilakukan walaupun masih
dilakukan atas inisiatif perorangan berdasarkan pengalamannya.
(d) Beberapa prosedur telah mulai didefinisikan dan didokumentasikan sebagai acuan
melakukan beberapa aktivitas dasar dalam pendidikan dan pelatihan IT seperti proses
identifikasi pendidikan dan pelatihan IT dan melaksanakan pelatihan IT yang efektif.
(e) Prosedur-prosedur secara lengkap pada proses pendidikan dan pelatihan IT yang
mengacu pada standar, yang menerapkan internal best practice, telah diformalkan dan
disosialisasikan secara luas serta mulai dilakukan sharing knowledge.
(f) Prosedur-prosedur secara lengkap pada proses pendidikan dan pelatihan IT, diformalkan
dan disosialisasikan, serta sharing knowledge menjadi praktik yang harus dilakukan
untuk melakukan pengembangan berkelanjutan. Prosedur dalam kebutuhan pendidikan
dan pelatihan IT tersebut mengacu pada standar dan terintegrasi serta telah diterapkan.
1. Sejauh mana tingkat penerapan prosedur telah dilakukan dalam kebutuhan
pendidikan & pelatihan selama ini?
2. Bagaimana penerapan dari kebutuhan pendidikan & pelatihan IT saat ini ?
3. Apa harapan dimasa yang akan datang terkait dengan penerapan prosedur akan
evaluasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan IT nya ?
III)
Tools and automation
(a) Tidak adanya tools apapun untuk mendukung proses dalam kebutuhan pendidikan dan
pelatihan IT
(b) Beberapa tools mungkin telah ada, karena memang sudah tersedia (bawaan) dalam tools
perangkat standar. Belum ada rencana menggunakan software tools pengelolaan layanan
IT yang terkait pada kebutuhan pendidikan dan pelatihan IT.

(c) Telah digunakan tools untuk membantu proses pengelolaan layanan IT sebagai solusi
yang dikembangkan atas inisiatif perorangan berdasarkan pengalaman/keahliannya dan
dibantu oleh vendor.
(d) Adanya rencana penggunaan tools standar untuk melakukan otomasi dalam sistem
pengelolaan layanan IT yang terkait pada kebutuhan pendidikan dan pelatihan IT. Telah
digunakan beberapa tools untuk keperluan tersebut namun masih belum terintegrasi.
(e) Penggunaan tools terkini telah mulai dimanfaatkan sesuai rencana standarisasi an tools.
Beberapa tools telah terintegrasi dengan tools yang lainnya. Tools tersebut digunakan
untuk mengotomasikan proses utama dalam pengelolaan layanan IT yang terkait pada
kebutuhan pendidikan dan pelatihan IT.
(f) Tools yang canggih digunakan dengan otomasi dalam sistem secara maksimal dan
terintegrasi dengan tools lain yang terkait. Tools digunakan untuk mendukung upaya
perbaikan proses dan secara otomatis mampu mendeteksi kelemahan kontrol yang terjadi.
1. Sejauh mana penggunaan tools dalam mengotomasikan proses-proses pengelolaan
pada layanan IT terkait kebutuhan pendidikan dan pelatihan IT?
2. Apa harapan dimasa yang akan datang terkait dengan tools dalam
mengotomasikan kebutuhan pendidikan & pelatihan IT?
3. Bagaimana tools dalam mengotomasikan kebutuhan pendidikan & pelatihan IT
yang dilaksanakan selama ini?
IV)
Skills and expertise
(a) Tidak ada pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan penggunaaan teknologi yang
efektif.
(b) Belum ada dalam perencanaan adanya pelatihan dalam mendukung IT yang efektif dan
belum ada pendidikan dan pelatihan formal yang dilakukan.
(c) Kebutuhan skill minimal telah diidentifikasi untuk menangani permasalahan kritis dalam
mengelola kebutuhan pendidikan dan pelatihan IT. Pelatihan dilakukan masih secara
informal dan atas dasar kebutuhan saat itu saja.
(d) Kebutuhan skill dalam mengelola kebutuhan pendidikan dan pelatihan IT telah
diidentifikasi dan didokumentasikan secara lengkap. Perencanaan pelatihan formal telah

dikembangkan. Pelatihan formal bagi staf mulai dilakukan walau masih didasarkan
inisiatif perorangan.
(e) Kebutuhan skill secara rutin diupdate untuk seluruh proses kebutuhan pendidikan dan
pelatihan IT untuk mendapatkan keahlian dan sertifikasi. Pelatihan formal terhadap staf
layanan IT telah dilakukan sesuai dengan rencana dan knowledge sharing dilakukan.
Dilakukan evaluasi terhadap efektivas rencana pelatihan.
(f) Perusahaan secara formal memberikan kesempatan pada staf untuk mengembangkan skill
secara berkelanjutan. Pelatihan dan pembelajaran mendukung praktik terbaik eksternal
serta telah menggunakan konsep. Pelatihan untuk staf layanan IT telah dilembagakan.
Knowledge sharing menjadi budaya perusahan. Ahli dari luar dimanfaatkan sebagai
konsultan yang mampu memberikan panduan.
1. Sejauh mana pengembangan keterampilan & keahlian sumber daya manusia
dalam bentuk pelatihan dilakukan guna mendukung IT yang efektif ?
2. Bagaimana pengembangan keterampilan dan keahlian setelah melaksanakan
pelatihan dan pendidikan ?
3. Apa harapan dimasa yang akan datang terkait dengan pengembangan
keterampilan & keahlian SDM dalam bentuk pelatihan dilakukan guna
mendukung IT yang efektif ?
V)
Responsibilitas and accountabilities
(a) Tidak ada yang bertanggung jawab dan kepemilikan dalam kebutuhan pendidikan &
pelatihan IT.
(b) Tanggung jawab kebutuhan pendidikan dan pelatihan IT masih tidak jelas dan belum
didefinisikan. Tanggung jawab dilakukan secara reaktif dan atas dasar inisiatif
perorangan.
(c) Peran dan tanggung jawab pada kebutuhan pendidikan dan pelatihan IT secara informal
telah diterapkan oleh perorangan.bila terjadi permasalahan terkait dengan kebutuhan
pendidikan dan pelatihan IT, tidak jelas siapa yang harus bertanggung jawab sehingga
muncul kecenderungan budaya menyalahkan.

(d) Peran dan tanggung jawab pada pendidikan dan pelatihan IT telah ditetapkan serta
permasalahan integritas dan keamanan pengguna IT dikendalikan oleh pihak yang
bertanggungjawab.
(e) Peran dan tanggung jawab pada pendidikan dan pelatihan IT didefinisikan secara jelas,
ditetapkan dan dikomunikasikan dalam perusahaan. Hal demikian mendukung pemilik
proses dalam menjalankan perannya dengan baik. Ada budaya untuk memberikan
penghargaan sebagai upaya memotivasi peran ini.
(f) Tanggung jawab kebutuhan pendidikan dan pelatihan IT ditetapkan secara jelas, diketahui
secara luas di perusahaan serta diupdate sesuai kurikulum. Penanggung jawab dapat
membuat keputusan dan melakukan tindakan yang diperlukan.
1. Sejauh mana penetapan tanggung jawab dan kepemilikan dalam kebutuhan
pendidikan & pelatihan IT di terapkan diperusahan ?
2. Bagaimana tanggung jawab dan kepemilikan pihak layanan terkait dengan
kebutuhan pendidikan & pelatihan IT nya ?
3. Apa harapan dimasa yang akan datang terkait dengan penetapan tanggung jawab
dalam kebutuhan pendidikan dan pelatihan IT ?
VI)
Goal setting and measurement
(a) Kebutuhan akan kualitas dan keamanan pengguna IT belum ada.
(b) Tujuan dilakukan pendidikan dan pelatihan IT belum jelas dan belum ada pengukuran
(c) Aktivitas pengawasan terhadap program pendidikan dan pelatihan IT mulai dilakukan
walaupun masih belum secara konsisten terutama pada aktivitas penting seperti
identifikasi pendidikan dan pelatihan IT, melaksanakan pelatihan IT yang efektif dan
mengevaluasi serta mengukur hasil daro dilakukannya pendidikan dan pelatihan IT.
(d) Beberapa tujuan dan pengukuran dalam pendidikan dan pelatihan IT telah ditetapkan,
walaupun belum dikomunikasikan. Ada kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis.
Pengukuran proses mulai dilakukan walaupun masih belum konsisten. Pengawasan
terhadap proses pemdidikan dan pelatihan IT telah dilakukan.
(e) Indikator pencapaian tujuan dan kinerja telah disepakati oleh pengguna dan dimonitor
dengan proses yang telah disefinisikan serta dikaitkan dengan tujuan bisnis dan rencana

strategi IT. Telah diterapkan COBIT dalam menilai kinerja IT. Perbaikan secara
berkelanjutan pada proses pendidikan dan pelatihan IT dilakukan.
(f) Indikator pencapaian tujuan dan kinerja telah disepakati oleh pengguna, dikaitkan dengan
tujuan bisnis dan secra konsisten dimonitor menggunakan proses yang telah
didefinisikan. Mengintegrasikan sistem pengukuran kinerja proses pengelolaan IT yang
mengaotkan kinerja IT dan tujuan bisnis dengan menerapkan COBIT. Peluang bagi
perbaikan dan penyempurnaan proses pengelolaan IT terus digali.
1. Sejauh mana telah dilakukan pengawasan dan pengukuran atas kinerja dalam
kebutuhan pendidikan dan pelatihan IT di perusahaan ?
2. Bagaimana pengawasan dan pengukuran atas kinerja dalam kebutuhan pendidikan
dan pelatihan IT nya saat ini ?
3. Apa harapan dimasa yang akan datang terkait dengan pengawasan dan

pengukuran atas kinerja dalam kebutuhan pendidikan dan pelatihan IT nya ?

Anda mungkin juga menyukai