Anda di halaman 1dari 24

Bab IV Studi Kasus: Perancangan CIF PT.

TELKOM
IV.1

Profil Perusahaan

Identifikasi profil perusahaan dilakukan untuk menyajikan artefak abstraksi data,


manusia, dan motivasi pada perspektif perencana.

IV.1.1
PT

Profil Bisnis

Telekomunikasi

Indonesia,

Tbk.

(TELKOM)

merupakan

perusahaan

penyelenggara informasi dan telekomunikasi serta penyedia jasa dan jaringan


telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) di Indonesia.
TELKOM menyediakan jasa telepon tidak bergerak kabel (fixed wire line), jasa
telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (cellular), data
& internet dan network & interkoneksi baik secara langsung maupun melalui
perusahaan asosiasi.

TELKOM adalah perusahaan publik yang berlatar belakang perusahaan negara


(Badan Usaha Milik Negara - BUMN) dan sahamnya tercatat di Bursa Efek Jakarta
(BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) serta beberapa bursa di luar negeri, yakni di
New York Stock Exchange (NYSE), London Stock Exchange (LSE) dan
diperdagangkan tanpa tercatat (POWL) di Jepang.

Saham TELKOM per 31 Desember 2006 dimiliki oleh pemerintah Indonesia


(51,19%) dan pemegang saham publik (48,81%), yang terdiri dari investor asing
(45,54%) dan investor lokal (3,27%).

IV.1.2

Visi dan Misi

Visi
To become a leading InfoCom player in the region

33

TELKOM berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka


di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.
Misi
TELKOM mempunyai misi memberikan layanan "One Stop InfoCom" dengan
jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan,
produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif. TELKOM akan mengelola
bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya
manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun
kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.

IV.1.3

Tujuan Bisnis

TELKOM telah menetapkan tiga tujuan strategis yaitu:


1.

mempertahankan tingkat pertumbuhan dan marjin laba yang berkelanjutan,

2.

menciptakan nilai tambah (value creation)bagi segenap stakeholder, dan

3.

mencapai kualitas unggul (quality excellence) dari segi produk dan layanan.

IV.1.4

Arahan Bisnis

Pelaksanaan tata kelola dikelompokkan sesuai dengan lima prinsip utama, yaitu:
1.

transparansi,

2.

kemandirian,

3.

akuntabilitas,

4.

pertanggungjawaban, dan

5.

kewajaran

IV.1.5

Produk dan Layanan

Personal
o TELKOM Fixed Line (TELKOM SLJJ, TELKOMGlobal-01017, TELKOM
Lokal, TELKOM SLI)
o Flexi /Fixed Wireless I(Flexi Classy, Flexi Trendy, Flexi Home, FlexiCOMBO)

34

o Internet (Speedy, TELKOMNet Instan (0809 8 9999), TELKOMNet Flexi up to


64 kbps)
o Content & Application (I-VAS, Ventus)
o Public Phone (TELKOMCoin, Warung TELKOM)
Korporat
o TELKOM Solution
1. Advance Communication (Basic Voice, Call Center, Audio Conference,
Corporate Package).
2. Broadband & Multimedia (Internet Access, Video Conference, DRC)
3. System Automation (Intranet, Extranet, Office Automation, Security System)
4. Network Controlling & Monitoring (IT Operation, Monitoring System)
o TELKOM Solution House
TELKOM SOLUTION HOUSE merupakan sarana yang dipersembahkan bagi
perusahaan Anda untuk mengenal ragam solusi infokom, layanan dan produk,
serta teknologi terkini yang dimiliki TELKOM Group. TELKOM Solution House,
dilengkapi dengan fasilitas:
1. live demo for free seperti Speedy; Hotspot; PDN; dan IP-Phone,
2. live demo for commercial usage seperti video conference,
3. konsultasi Enterprise Business Solution untuk kastemisasi solusi infokom
korporasi, dan
4. simulation demo seperti e-Payment & VPN over Fixed Network; GSM &
Flexi.

35

IV.1.6

Struktur Perusahaan

Gambar IV.1 Struktur Perusahaan


1. Network & Solution Directorate
Fokus pada manajemen layanan dan infrastruktur.
2. Consumer Directorate
Fokus pada delivery channel function management dalam segmen ritel. Direktorat
ini membawahi tujuh divisi regional.
3. Enterprise & Wholesale Directorate
Fokus pada delivery channel function management untuk segmen enterprise &
wholesale.
4. Finance Directorate
Fokus pada manajemen keuangan perusahaan.
5. Human Capital & General Affairs Directorate
Fokus pada pengelolaan SDM perusahaan.
6. IT/CIO Directorate,
Fokus pada pengelolaan TI perusahaan dan fungsi supply.
7. Compliance & Risk Management Directorate
Fokus pada pengelolaan komplain, legal dan manajemen resiko
8. Strategic Investment and Corporate Planning Unit
Fokus pada fungsi perencanaan perusahaan dan strategi bisnis.

IV.1.7

Unit Bisnis Perusahaan

1. Network & Solution Directorate

36

1.1. Divisi infrastruktur


1.2. Divisi multimedia
1.3. Divisi R and D
1.4. Maintenance Service Center
2. Consumer Directorate
3. Enterprise & Wholesale Directorate
Divisi Enterprise Service
Divisi Carrier & Interconnection Service
4. Finance Directorate
Finance Center
5. Human Capital & General Affairs Directorate
Human Resources Center
6. IT/CIO Directorate,
Information System Center
Construction Center
7. Compliance & Risk Management Directorate
Legal & Compliance Unit
Risk Management Unit
8. Strategic Invesment and Corporate Planning Unit
Corporate Communication
Corporate Affairs
Internal Audit

IV.1.8

Supplier

1. PT. Siemens Indonesia


2. PT. NEC Indonesia
3. PT. Industri Telekomunikasi Indonesia
4. PT. Compact Microwave Indonesia
5. PT. Alcatel Indonesia
6. CISCO

37

7. PT. ERICSSON INDONESIA


8. PT. NEC CORPORATION
9. Dan lain-lain

IV.1.9

Pelanggan

Sampai dengan 31 Desember 2006 jumlah pelanggan telepon tidak bergerak kabel
sejumlah 8,7 juta dan pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel sejumlah 4,2 juta
pelanggan.

IV.1.10 Pesaing
Fixed- Phone

: BBT

CDMA

: Indosat, BakrieTelecom, Mobile8, Sinar Mas, Sampoerna Telecom

Internet

: Radnet, CBN, dan lain-lain

IV.2

Kondisi Data warehouse TELKOM Saat Ini

Redundansi dan Penggunaan Data


Masih terdapat redundansi pada beberapa data di DWH PT. TELKOM, yaitu data
yang berada di beberapa kantor regional. Namun sebagian besar data sudah
distandardkan di kantor pusat.

Utilisasi
Keberadaan data warehouse bagi PT. TELKOM memiliki peranan penting sebagai
penyedia informasi untuk evaluasi proses bisnis. Informasi yang dihasilkan dapat
berupa evaluasi kinerja, analisa operasional dan sebagai sistem pendukung
pengambilan keputusan.

Keusangan Teknologi
Pada kantor regional tertentu masih ditemukan kendala yang berkaitan dengan
jaringan komunikasi.

38

Integrasi dan Bagi Pakai Data


Data warehouse di PT. TELKOM telah mengalami evolusi selama bertahun-tahun.
Pada pengembangan awalnya, data regional diolah secara parsial di masing-masing
kantor regional kemudian diolah ulang di kantor pusat. Hal ini menyebabkan data
berulang (redundansi) dan ketidaksinkronan antara data regional dengan data
gabungan di kantor pusat. Sampai dengan saat ini, sebagian besar data telah
distandardkan di kantor pusat, sehingga kendala redundansi dan integrasi dapat
diminimalisir.

IV.3
IV.3.1
A.

Perancangan CIF untuk PT. TELKOM


Pemodelan Bisnis
Rantai Nilai
Identifikasi rantai nilai dilakukan untuk menyajikan artefak abstraksi fungsi
pada perspektif perencana. Berikut adalah proses bisnis utama dan proses
bisnis pendukung PT. TELKOM:

Gambar IV.2 Rantai nilai PT TELKOM.

39

B.

Diagram Proses Bisnis


Identifikasi proses bisnis dilakukan untuk menyajikan artefak abstraksi fungsi
pada perspektif perencana. Berikut adalah diagram proses bisnis yang ada di
PT. TELKOM:

CORPORATE
FUNCTION

Customer
needs

OPERATION
RESOURCE, SERVICE DEV & OPERATION
Resoures plan

Risk Mgt, Legal &


Compl

RESOURCE/
INFRASTUCTURE

Audit Management
S
T
A
K
E
H
O
L
D
E
R

Corporate Affair
Stakeholders
requirements

Corporate
Communication

Network & resources


policy

SLA fulfillment

Resource Mgt &


Operation

Strategic plan

Tarif
Service delivery

Resouces
delivery

Marketing &
Offer Mgt

Strategic Invest &


Corporate Planning

SERVICE

Customer
requirement

IT & Support

Service Dev & Mgt

Service request
& performance

Management
report

Product
request
Payment

Data record

Resource Dev & Mgt


Business
Strategy

MARKETING
OFFER & CRM

Service Mgt &


Operation

Resources
requirement

C
U
S
T
O
M
E
R

Customer
Relationship
Management

Financial & Asset


Mgt

Maintenance
Management

Support delivery,
SLA fulfillment

Support requirement
& request

Support delivery,
SLA fulfillment

Human Resource
Mgt

Support requirement
& request

Research Dev
Mgt

Product
offer &
delivery

Constuction
Management

SLG
Fulfillment
Billing

Support requirement
& request

Support delivery
SLA fulfillment
SUPPORT PROCESS

Consultation
Management

Training
Management

Information System
Mgt

Human Resource
Center Mgt

Finance Center
Management

Logistic &
Procurement Mgt

Gambar IV.3 Diagram proses bisnis.

C.

Lokasi Bisnis
PT. TELKOM berkantor pusat di Bandung Jawa Barat, namun pelayanannya
mencakup seluruh wilayah Indonesia yang dibagi menjadi tujuh area regional
(Divisi Regional I Sumatera, Divisi Regional II Jakarta, Divisi Regional
III - Jawa Barat, Divisi Regional IV - Jawa Tengah dan Yogyakarta, Divisi
Regional V - Jawa Timur, Divisi Regional VI Kalimantan, Divisi Regional
VII - Kawasan Timur Indonesia). Identifikasi lokasi bisnis dilakukan untuk
menyajikan abstraksi jaringan pada perspektif perencana.

40

D.

Hirarki Fungsi
Untuk menyusun struktur dekomposisi, fungsi utama dan fungsi pendukung
seperti yang digambarkan pada rantai nilai didekomposisi menjadi subfungsisubfungsi. Hal ini dilakukan untuk menyajikan abstraksi fungsi pada
perspektif pemilik. Teknik yang dipakai untuk memodelkan struktur
dekomposisi dalam tesis ini adalah bagan hierarki fungsi.
1.

2.

Corporate Function
1.1

Risk Management, Legal & Compliance

1.2

Audit Management

1.3

Corporate Affair

1.4

Corporate Communication

1.5

Strategic Invest & Corporate Planning

1.6

IT & Supply

1.7

Financial & Asset Management

1.8

Human Resource Management

Operation
2.1

Resource, Service Development & Operation


2.1.1 Resource / Infrastructure
2.1.1.1 Resource Development & Management
2.1.1.2 Resource Management & Operation
2.1.2 Service
2.1.2.1 Service Development & Management
2.1.2.2 Service Management & Operation

2.2

Marketing Offer & Customer Relationship Management


2.2.1 Marketing & Offer Management
2.2.2 Customer Relationship Management

2.3

Operation Support
2.3.1 Maintenance Management
2.3.2 Research Development Management

41

2.3.3 Construction Management


3.

Support Process
3.1

Consultation Management

3.2

Training Management

3.3

Information System Management

3.4

Human Resource Center Management

3.5

Finance Center Management

3.6

Logistic & Procurement Management

IV.3.2 Pemodelan Sistem


A.

Tujuan pengembangan CIF di PT. TELKOM


Identifikasi tujuan pengembangan CIF dilakukan untuk menyajikan artefak
abstraksi motivasi pada perspektif pemilik. Dari hasil wawancara didapat
tujuan pengembangan CIF di PT. TELKOM adalah:

untuk menghasilkan data komprehensif yang dapat diakses oleh seluruh


bagian perusahaan yang dapat digunakan untuk pelaporan (reporting),
analisa, dan fungsi pendukung pengambilan keputusan; dan

untuk memenuhi kebutuhan bisnis yaitu dapat menelusuri keseluruhan


bisnis perusahaan.

B.

Pengetahuan yang Diharapkan


Identifikasi pengetahuan yang diharapkan dari CIF dilakukan untuk
menyajikan artefak abstraksi motivasi pada perspektif pemilik. CIF di PT.
TELKOM dikembangkan untuk menghasilkan informasi komprehensif yang
dapat diakses oleh seluruh bagian perusahaan yang dapat digunakan untuk
mendukung proses analisa dan pelaporan yang mencakup area bisnis CRM &
Marketing, Service & Network, dan Billing.

42

Analisa
Promosi

Kemampuan untuk menilai kinerja dari promosi produk menjadi begitu penting saat ini untuk
menetapkan anggaran dan target pemasaran yang efektif. Gambaran keseluruhan mengenai
pelanggan dan profil produk sangat krusial dalam pengembangan program promosi yang efektif.
Selain itu, kemampuan dalam menilai pengaruh dari kampanye sangat penting dalam memahami
kinerja pemasaran.

Penjualan
Dalam rangka memaksimalkan keuntungan, perusahaan harus mampu mengenali produk apa saja
yang digemari pasar. Dengan menganalisa demografi, geografi, dan tren penggunaan pelanggan,
perusahaan dapat memproduksi paket produk yang sesuai dengan profil pelanggan.

Akuisisi Pelanggan
Dengan memahami atribut dan karakteristik dari pelanggan yang ada, memungkinkan perusahaan
dalam menentukan segmentasi pasar dan prospek pelanggan yang ditargetkan pada produk dan
layanan tertentu.

Churn Pelanggan
Sebelum pelanggan pergi, mereka tentunya memiliki motivasi untuk itu. Informasi kunci ini dapat
dikaitkan dengan data lain untuk menemukan gambaran penting mengenai pandangan pelanggan
terhadap produk atau layanan perusahaan. Memahami alasan churn dari berbagai dimensi
memungkinkan perusahaan dalam melakukan tindakan pencegahan.

Perilaku Pelanggan
Pelanggan akan mengikuti pola perilaku tertentu yang dapat dideteksi. Analisa terhadap tren
perilaku ini dapat membantu perusahaan dalam membangun segmen pasar bagi produk tertentu atau
merancang paket penawaran yang sesuai. Dengan menganalisa perilaku pelanggan secara umum,
perusahaan dapat memperkirakan perilaku pelanggan di masa datang dan mengambil langkah yang
tepat.

Keluhan Pelanggan
Alasan yang umum dalam churn pelanggan adalah buruknya pelayanan. Memahami bagaimana cara
menangani komplain pelanggan dengan tepat merupakan kunci sukses bisnis telekomunikasi.
Adalah sangat penting untuk mengawasi layanan perusahaan terhadap pelanggan dan seberapa
efesien penanggulangan masalah keluhan pelanggan

Proses Pelayanan
Analisa ini mengukur efisiensi layanan terhadap pelanggan. Proses pelayanan mencakup
penerimaan permintaan, melacak kemajuan pemenuhan permintaan, dan pemberitahuan kepada
pelanggan saat permintaan selesai dipenuhi. Permintaan dapat berupa pasang baru, penambahan
fitur, maupun pencabutan jaringan.

Keuntungan Pelanggan
Perusahaan telekomunikasi pada umumnya memiliki tipe pelanggan yang beragam. Dengan
memahami profil pelanggan yang mendatangkan keuntungan terbesar, perusahaan dapat
menetapkan target pemasaran dan scenario pentarifan untuk mempertahankan pelanggan tersebut.

Keuntungan Produk
Dengan memahami produk apa yang mendatangkan keuntungan terbesar dan produk apa yang
kurang menguntungkan, perusahaan dapat mengembangkan strategi yang sesuai dalam promosi
produk tertentu atau meluncurkan produk baru sebagai pengganti produk yang kurang
menguntungkan tersebut.

Lifetime-value Pelanggan
Seiring dengan bertambahnya biaya operasional, adalah penting bagi perusahaan untuk dapat
memahami pelanggan mana yang layak dipertahankan dan mana yang tidak. Umur, lokasi, dan total

43

penggunaan adalah statistic yang umum digunakan dalam mendefinisikan profil dan segmen
pelanggan

Penggunaan Jaringan
Jaringan merupakan asset utama perusahaan. Dalam rangka memaksimalkan keuntungan, jaringan
harus diutilisasi seefisien dan seefektif mungkin. Jika jaringan digunakan secara berlebihan (over
utilized), maka akan mengakibatkan quality of service (QoS) menurun dan kemungkinan besar
menyebabkan kepuasan pelanggan menurun serta mengurangi keuntungan. Jika jaringan yang
dimiliki tidak maksimal digunakan, itu berarti perusahaan tidak memaksimalkan infrastruktur dan
perangkat yang sudah diinvestasikan.

Penggunaan Layanan
Mengetahui bagaimana, di mana, dan oleh siapa suatu produk dan layanan digunakan merupakan
informasi penting bagi perusahaan dan berpengaruh besar pada bisnis

Pembayaran
Adalah penting untuk melacak pola pembayaran pelanggan dalam rangka memperkirakan pelanggan
mana yang berlaku curang. Billing dan data-data lain dapat diformulasikan untuk melakukan analisa
nilai pelanggan.

Pemasukan
Dalam rangka memprediksi dan menjaga cash-flow, perusahaan harus menyadari pola pemasukan
keuntungan dan hubungannya dengan berbagai aspek bisnis.

Laporan
Laporan Promosi

Laporan ini digunakan untuk mengetahui event pemasaran baik internal maupun eksternal dan
segmentasi pasar yang ditentukan perusahaan dalam menawarkan produk. Laporan ini
memungkinkan perusahaan dalam memonitor efektivitas dari setiap promosi yang dilakukan.

Laporan Produk
Laporan ini memungkinkan perusahaan untuk mengukur efektivitas dari setiap produk dalam hal
keuntungan yang dihasilkan, penggunaannya, dan lain-lain.

Laporan Penjualan
Laporan ini digunakan untuk mengevaluasi hasil penjualan setiap produk dan layanan perusahaan.
Dengan mengetahui efektivitas penjualan, perusahaan dapat mengembangkan rencana yang sesuai
untuk strategi pemasaran di masa depan.

Laporan Churn
Laporan ini digunakan untuk mengevaluasi terjadinya churn pelanggan. Laporan ini memungkinkan
perusahaan menyusun strategi khusus dalam mencegah dan mengantisipasi churn pelanggan.

Laporan Pembayaran
Laporan ini digunakan untuk mengetahui pembayaran pelanggan dan perilaku pembayarannya.

Laporan Trafik Jaringan


Laporan ini digunakan untuk mengevaluasi penggunaan jaringan. Laporan ini memungkinkan
perusahaan untuk mengambil langkah yang tepat dalam investasi infrastruktur jaringan atau
memaksimalkan penggunaan infrastruktur yang sudah ada.

Laporan Kinerja Jaringan


Laporan ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja jaringan, permasalahan yang dihadapi dan
penanggulangannya.

Laporan Pelayanan Pelanggan


Laporan ini digunakan untuk mengevaluasi efisiensi proses pelayanan terhadap pelanggan.

44

C.

Identifikasi Aplikasi
Identifikasi aplikasi yang terkait dengan CIF dilakukan untuk menyajikan
artefak abstraksi fungsi pada perspektif pemilik. Aplikasi yang menjadi
masukan data untuk diolah oleh CIF adalah aplikasi-aplikasi berikut:

D.

aplikasi Billing,

aplikasi Marketing & CRM, dan

aplikasi manajemen jaringan.

Diagram Konsep Bisnis


Diagram konsep bisnis ditujukan untuk menggambarkan logika bisnis sistem
secara global. Diagram ini menggambarkan abstraksi jaringan pada perspektif
pemilik. Diagram ini menyediakan representasi tingkat tinggi dari proses
bisnis system. Berikut adalah diagram konsep bisnis dari CIF:

45

marketing

catatan permintaan layanan


pelanggan

operator

catatan keluhan

penjualan & churn

pemakaian

catatan kampanye

catatan penggunaan jaringan & layanan

record penggunaan

Gambar IV.4 Diagram konsep bisnis.

E.

Critical Success Factor


CSF dibuat untuk menyajikan abstraksi motivasi pada perspektif pemilik.
Yang menjadi kriteria kesuksesan implementasi CIF di PT. TELKOM adalah
sebagai berikut:

teknis --delivery data secara berkala, akurat, up-to-date, tepat waktu, dan
lengkap

46

bisnis --data yang dihasilkan harus dapat mendukung kebutuhan bisnis,


penelusuran kinerja perusahaan, dan mendukung DSS atau Strategic
Decision

F.

Process Chart
Process chart merupakan diagram utama dalam memodelkan logika aliran
proses dalam sistem. Diagram ini dibuat untuk menggambarkan abstraksi
manusia dan fungsi pada perspektif pemilik.
Billing

Pemakaian
Pelanggan

Perekapan Da ta Billing
Input Data Billing

Rekap Data Billing Bulanan

Marketing & CRM


Penjua lan &
Churn

Input Data Penj ualan & Churn

Kampanye
Produk &
Layanan

Inp ut Data Kam panye

Perekapan Da ta
Ma rketing & CRM

Keluhan
Pelang gan
Inp ut Data Kelu han Pela nggan
Permintaan
Layanan

Input Data Perm intaan


Reka p Data M arke ting & CRM

Operation & M aintenance


Pengaduan
Gangguan

Penggunaan
Jaringan &
Layanan

Input Data Ga ngguan

Perekapan Da ta
Ma najem en Jaringan
Input Data Peng gunaan

Rekap Data Manajemen Jaringan


Data M anag ement Operation
Detail ODS
(DWH Na sio nal)

Detailed Data
Proses Extract, T ran sfo rm, Lo ading

T ransformed Data

Detaili ng

Summ arizing Data


Detaile d Data

Bussiness Process Owner

Fact / Mart untu k prose s Analisa


Analisa

Reko mend asi


Hasil Analisa

T op Management
Reporting
Laporan
Fact/Mart untuk reporting

Gambar IV.5 Process chart.

G.

Pengguna CIF

Top Management

User Analyst/Business Process Owner

47

Exe cutive
Report

H.

Diagram Use-case
Diagram use-case menjelaskan manfaat sistem jika dilihat menurut pandangan
orang yang berada di luar sistem. Diagram ini menunjukkan fungsionalitas
suatu sistem dan bagaimana sistem berinteraksi dengan dunia luar. Diagram
ini adalah artefak untuk abstraksi fungsi dan manusia pada perspektif
perancang.
Analisa Kampanye

Analisa
Keuntungan
Pelanggan

Laporan Kinerja
Jaringan

Analisa Penjualan

Analisa
Keuntungan Produk

Laporan Proses
Pelayanan

Analisa Churn
Pelanggan

Analisa Lifetime
Value Pelanggan

Laporan Churn

Analisa Akuisisi
Pelanggan

Analisa
Pembayaran

Laporan Penjualan

Analisa Perilaku
Pelanggan

Analisa Pemasukan

Laporan Trafik
Jaringan

Analisa Proses
Pelayanan

Analisa
Penggunaan
Jaringan

Laporan
Pembayaran

Analisa Keluhan
Pelanggan

Analisa
Penggunaan
Layanan

Laporan Produk

Analis
Top Management

Laporan Kampanye

Gambar IV.6 Diagram use-case.

Adapun deksripsi dari masing-masing use-case terdapat pada Lampiran B.

I.

Diagram Sequence
Untuk menggambarkan perilaku sistem, digunakan diagram sequence.
Diagram ini menunjukkan aliran pesan antar obyek yang membentuk suatu

48

proses yang digambarkan dalam sebuah use-case. Diagram ini menyajikan


artefak abstraksi waktu pada perspektif pembangun. Diagram sequence sistem
terdapat pada lampiran C.

IV.3.3 Arsitektur CIF


A.

Arsitektur Data
Perancangan arsitektur data dilakukan untuk menyajikan artefak abstraksi data
pada perspektif perencana, pemilik, dan perancang.

Kandidat Entitas
Kandidat entitas diperoleh melalui identifikasi data-data yang penting bagi
perusahaan. Kandidat entitas yang menjadi masukan data ke CIF adalah:
produk, fitur, pelanggan, trafik, tarif, billing, penjualan, record penggunaan,
dan keluhan pelanggan.

Identifikasi Dimensi
Dimensi diperoleh dari identifikasi atribut penting yang melekat pada data.
Kandidat dimensi yang ada di star-schema CIF adalah sebagai berikut:

produk,

lokasi,

waktu,

operator,

dan kategori.

Diagram Entity-Relationship
Diagram ER menggambarkan data yang masuk dari aplikasi menuju I&T
layer CIF. Diagram ini menampilkan entitas-entitas penting dalam aplikasi
beserta relasinya satu sama lain. Berikut merupakan diagram entityrelationship dari aplikasi masukan data ke CIF:

49

Gambar IV.7 Diagram entity-relationship.

Star-Schema
Gambar IV.9 memperlihatkan star schema semua fact tabel dengan dimensidimensinya. Untuk gambaran lebih jelas, masing-masing star schema per fact
tabel diperlihatkan pada Lampiran D.

Diagram Kelas
Setiap obyek merupakan instance dari suatu kelas, di mana kelas tersebut
menggambarkan properties dan behaviour dari setiap obyek. Sebuah diagram
kelas

menggambarkan

kelas-kelas

yang

terdapat

pada

system dan

hubungannya dengan kelas lainnya. Diagram kelas sistem ini dapat dilihat
pada Gambar IV.10.

50

Gambar IV.8 Star-Schema

51

Keluhan
Billing

ServiceUsage

id_billing
notel
bulan
tahun
total
diskon
denda
ppn

show DataBillingPelanggan ()

id_usage
notel
time
id_produk
lokasi
durasi
is_promo

FormAnalisa

inputPIlihan ()
analisaDataServiceUsage ()
analisaDataNetw orkTraffic ()
analisaDataRevenue ()
analisaDataPembayaran ()
analisaDataLifetimeValuePelanggan ()
analisaDataKampanye ()
analisaDataPenjualan ()
analisaDataAkuisisiPelanggan ()
analisaDataPerilakuPelanggan ()
analisaDataKeluhanPelanggan ()
analisaDataChurn ()
analisaDataPelayanan ()
analisaDataKueuntunganProduk ()
analisaDataKeuntunganPelanggan ()

show DataServiceUsagePelanggan ()
show DataServiceUsage ()

Pelanggan
-

id_pelanggan
notel
nama
alamat
pekerjaan
tipe
umur

id_keluhan
tipe
time
progress
delay
petugas
is_finished
lokasi

show DataKeluhanPelanggan ()

Revenue
-

id_revenue
notel
id_produk
lokasi
time
periode

show DataRevenue ()

Order
-

show DataPelanggan ()

Penjualan

Payment
-

id_payment
notel
amount
method
time
loket
bank

show DataPaymentPelanggan ()
rekapDataPayment ()

Churn
- id_churn
- time
rekapDataChurn ()
show DataChurn ()

Kampanye

id_sales
notel
lokasi
id_produk
kelas
valid_from
valid_until
status

id_kampanye
time
id_produk
deskripsi
valid_from
valid_until
status

show DataKampanye ()
rekapDataKampanye ()

show DataPenjualan ()
rekapDataPenjualan ()
Gangguan
-

id_gangguan
notel
time
lokasi
jenis_jaringan
sebab
delay

rekapDataGangguan ()

FormReport

inputPilihan ()
tampilLaporanKinerjaJaringan ()
tampilLaporanChurn ()
tampilLaporanPelayanan ()
tampilLaporanPenjualan ()
tampilLaporanTrafikJaringan ()
tampilLaporanPembayaran ()
tampilLaporanProduk ()
tampilLaporanKampanye ()

Gambar IV.9 Diagram kelas.

52

Produk

show DataPelayanan ()
rekapDataPelayanan ()

- id_produk
- nama_produk
- deskripsi
show DataProduk ()
show DataKeuntunganProduk ()
rekapDataProduk ()
keuntungan ()

id_order
time
id_produk
lokasi
delay
tipe
petugas
progress
is_finished

Netw orkTraffic
-

id_traffic
operator
time
id_produk
lokasi
tujuan
airtime
roaming
communication

show DataNetw orkTraffic ()


rekapDataNetw orkTraffic ()

B.

Arsitektur Sistem
Arsitektur Aplikasi
Diagram arsitektur aplikasi menggambarkan model dari aplikasi sistem dan
antar muka atau informasi yang disediakan/dihasilkan system.

Billing Systems
P ODS

P Fact/Mart

Rekap Billing
Summarized Data

Marketing & CRM


Systems

Data Mart

P ETL

Transformed Data

Rekap Penjualan, Churn, Pelanggan, Pelayanan, dll

Network
Management
Systems

Data Mart

P Analysis

P Reporting

Analysis Result

Report

Rekap Data Kinerja & Trafik


Bussines Process
Owner (analis)

Executive
Management

Gambar IV.10 Diagram arsitektur aplikasi.

Topologi Jaringan
Diagram topologi jaringan merupakan diagram tingkat tinggi yang
memberikan gambaran dari skema jaringan system. Diagram ini menampilkan
node konseptual dan koneksinya dengan jaringan secara menyeluruh.

53

Bussiness
Process
Owner (Analis)

Executive
Management

Billing
Systems

ETL Tools

ODS

Analysis Tools

Fact/Mart

WAN
Marketing &
CRM Systems

Wide Area Network

Network
Management
Systems

Report
Application

Gambar IV.11 Diagram topologi jaringan.

IV.4
IV.4.1

Pengembangan CIF
Tahapan Pengembangan

Dalam pengembangannya, CIF suatu perusahaan tentunya mengalami evolusi. Sangat


jarang ditemukan suatu perusahaan dapat membangun CIF dalam waktu singkat dan
langsung mencapai tahap mapan secara sistem dan organisasi, untuk itu diperlukan
susunan tahapan pengembangan yang tepat. Berikut adalah contoh tahapan
pengembangan CIF PT. TELKOM:

54

Stage-1
Reporting

Stage-2
Analyzing

Stage-3
Predicting
Stage-4
Operationalizing

Stage-5
Active Warehousing

Gambar IV.12 Tahapan pengembangan CIF.

Reporting
Pada tahapan ini, diharapkan sistem dapat menghasilkan laporan (report) secara
berkala, akurat, dan konsisten. Laporan yang dihasilkan berasal dari data yang
terintegrasi dan terpusat. Pada tahap ini, pengguna merupakan pihak manajemen
yang berkepentingan terhadap laporan kinerja perusahaan.

Analyzing
Pada tahapan ini, diharapkan sistem dapat melakukan analisa terhadap data
sehingga dapat menghasilkan informasi yang dapat mendukung proses bisnis dan
pengambilan keputusan. Analisa sendiri dititikberatkan untuk menjawab
pertanyaan event apa yang terjadi dan mengapa suatu event tersebut terjadi?
pada berjalannya proses bisnis. Hasil analisa ini diperuntukkan terutama bagi para
analis dari masing-masing pelaku proses bisnis (business process owner).

Predicting
Pada tahapan ini, sistem bertujuan untuk mengolah informasi untuk keperluan
prediksi. Pada saat ini, perangkat data mining diperlukan untuk membangun
model prediksi yang sesuai.

Operationalizing
Pada tahapan ini, CIF dititikberatkan sebagai pendukung pengambilan keputusan
taktis untuk menghasilkan keputusan jangka panjang dalam bisnis perusahaan.

55

Informasi yang digunakan dalam menghasilkan keputusan haruslah up-to-date


dan akurat.

Active Warehousing
CIF dalam keadaan yang mapan diharapkan mampu mengotomasi proses
eksekusi keputusan. Pada tahapan ini, teknologi berperan sangat penting sehingga
semakin banyak keputusan dapat dieksekusi dengan event-driven triggers untuk
mengawali proses eksekusi keputusan yang terotomatisasi.

IV.4.2

System Requirement, Kriteria Performansi, dan Rencana Pengujian

Identifikasi system requirement, kriteria performansi, dan rencana pengujian


dilakukan untuk menyajikan artefak motivasi pada perspektif perancang dan
pembangun.

Fungsional dasar yang harus ada pada sistem ini adalah: perekapan data, proses ETL
oleh I&T layer, detailing dan summarizing, serta pelaporan dan analisa. Sedangkan
yang menjadi parameter kinerja dari CIF antara lain: ketersediaan data, waktu
pemrosesan data, akurasi hasil, skalabilitas sistem, reliability, dan aksesibilitas.

Rencana pengujian dibagi menjadi dua tahap, yaitu: pengujian sistem dan pengujian
teknologi. Pengujian sistem yang akan dilakukan meliputi: pengujian fungsionalitas,
pengujian ketersediaan data, pengujian akurasi hasil pengolahan data, pengujian
kemampuan adaptasi sistem, pengujian integrasi sistem, dan pengujian keamanan
sistem. Sedangkan pengujian terhadap kemampuan teknologi yang diterapkan
meliputi: pengujian waktu pemrosesan, pengujian robustness, pengujian trafik
penggunaan sistem, dan pengujian kemampuan recovery sistem

56

Anda mungkin juga menyukai