Anda di halaman 1dari 165

BUKU PANDUAN

NEW OSS UIM (Unified Inventory Management) dan


NI (Network Integrity) ver.2.

TELKOM CORPORATE UNIVERSITY


BANDUNG
2015
SAMBUTAN SGM TELKOM CORPORATE UNIVERSITY CENTER

Assalamu’alaikum.wr.wb
Salam sejahtera dan Semangat Pagi !

Alhamdulillah Buku Panduan New OSS UIM (Unified Inventory


Management) dan NI (Network Integrity) ver.2 sudah diselesaikan dan
dapat dipersembahkan untuk mensupport sukses implementasi NOSS
Modul Inventory. Sebelumnya buku panduan New OSS UIM dan NI
ver.1. sudah di-release pada tanggal 19 Mei 2015 untuk mendukung
Go Live NOSS modul Fulfillment dan Inventory di Witel Jabar Timur
TREG-3 tanggal 7 Juni 2015.

CorpU sangat senang berperan dalam proses pembentukan Agent of Change. Salah satu
pendukung sukses proses Change Management adalah adanya panduan penggunaan tool yang
mudah diakses dan dipahami. Buku ini merupakan hasil peng-kaya-an Expert saat terlibat dalam
implementasi di Witel Jabar Timur. Penambahan informasi RFS (Resource Facing Service),
standar penamaan Perangkat dan Penyambungan Perangkat dan penggunaan menu Execute
Rule sudah termuat dalam Buku Panduan New OSS UIM (Unified Inventory Management ) dan
NI (Network Integrity) versi 2. Diharapkan buku panduan ini dapat digunakan untuk kebutuhan
manajemen dan petugas terkait.

Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada PM Enhancement New Capability


OSS ITSS atas kesempatan yang diberikan kepada Expert CorpU untuk ikut berpartisipasi dan
berperan aktif mendukung implementasi New OSS. Semoga buku panduan ini bermanfaat untuk
mendukung Go Live NOSS.

Salam Solid Speed Smart


Wassalamu`alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Bandung, 8 September 2015

SGM Telkom Corporate University Center,

Dwi Heriyanto B.
NIK. 660302

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 2 Property of CorpU


SAMBUTAN SGM INFORMATION SYSTEM CENTER

Assalamu’alaikum.wr.wb
Salam sejahtera dan Semangat Pagi !

Alhamdulillah Buku Panduan New OSS UIM (Unified


Inventory Management) dan NI (Network Integrity) ver.2. sudah
selesai. Implementasi NOSS Modul Fulfillment dan Inventory sejak
tanggal 7 Juni 2015 di Witel Jabar Timur TREG-3 telah memberi
masukan kepada Tim ISC untuk terus memberikan yang terbaik
bagi User. Release Buku Panduan New OSS UIM dan NI ver.2 merupakan salah satu support
project terhadap kelancaran penggunaan aplikasi UIM dan NI7.
Bekerjasama dengan Telkom Corporate University yang sudah terbiasa memberikan
transfer knowledge , ISC merangkul TCU untuk membantu dalam kegiatan Change Management
Implementasi New OSS.
Buku Panduan ini diharapkan dapat menjembatani kebutuhan user dan mampu
memberikan petunjuk penggunaan aplikasi New OSS UIM dan NI7. Panduan ini akan terus
direvisi mengikuti perkembangan dan aplikasi terkini sejalan dengan implementasi secara
nasional.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih atas support dan dukungan Unit yang
membantu kelancaran implementasi Project New OSS.

Bandung, 8 September 2015

SGM INFORMATION SYSTEM CENTER

HALIM SULASMONO
NIK. 602037

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 3 Property of CorpU


PENGANTAR PROJECT MANAGER NEW OSS

Assalamu’alaikum.wr.wb
Salam sejahtera dan Semangat Pagi !

Alhamdulillah Buku Panduan New OSS UIM (Unified


Inventory Management) dan NI (Network Integrity) ver.2. sudah
selesai. Sebagai komitmen project maka kelengkapan pedoman
penggunaan aplikasi UIM dan NI7 dapat kami persembahkan tepat
waktu. Bekerjasama dengan Telkom Corporate University dalam
penyelesaiannya, buku ini dibuat agar user friendly dan mudah
diikuti langkah-langkahnya. Inventory
Implementasi Inventory New OSS di Witel Jabar Timur memberikan banyak masukan
terhadap Buku Panduan New OSS UIM (Unified Inventory Management) dan NI (Network
Integrity) ver.1. Adanya perubahan dan penambahan menu pada UIM perlu adanya revisi
terhadap buku panduan versi 1.
Buku Panduan ini diharapkan dapat menjembatani kebutuhan user dan mampu
memberikan petunjuk penggunaan aplikasi New OSS UIM dan NI7. Panduan ini akan terus
direvisi mengikuti perkembangan dan aplikasi terkini sejalan dengan implementasi secara
nasional.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih atas support dan dukungan Unit yang
membantu kelancaran implementasi Project New OSS.
Bandung, 8 September 2015

SM OSS / BSS SYSTEMS DEVELOPMENT

FEBRI EGASMARA
NIK. 730270

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 4 Property of CorpU


KATA PENGANTAR TEAM LEADER NEW OSS UIM

Alhamdulillah Buku Panduan New OSS UIM (Unified


Inventory Management) dan NI (Network Integrity) ver.2. sudah
diselesaikan. Perbaikan terhadap buku panduan ini disesuaikan
dengan perubahan aplikasi. Selama proses menjalani
Implementasi NOSS Modul Inventory di Witel Jabar Timur, ada
penambahan menu pada UIM yaitu Execute Rule untuk Automate
Port Connectivity dan cek validate connectivity. Selain itu
informasi terkait RFS (Resource Facing Service) yang sangat dibutuhkan saat dilaksanakan
modifikasi layanan.
Kehadiran buku panduan ini diharapkan dapat menjembatani kebutuhan user dan
memberikan petunjuk penggunaan aplikasi New OSS UIM dan NI. Team New OSS Inventory yang
mendukung kegiatan inventory adalah ITSS : OSSA dan Sigma.
Panduan ini akan terus direvisi mengikuti perkembangan dan aplikasi terkini sejalan
dengan implementasi secara nasional.
Akhir kata kami menyadari tentunya masih banyak kekurangan dalam penulisan
ini, maka saran dan masukan pembaca sangat diharapkan. Semoga buku panduan ini dapat
bermanfaat bagi user.

Bandung, 8 September 2015

Team Leader New OSS UIM

Mgr. Resource Management Development

Joko Supriyanto
NIK. 660431

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 5 Property of CorpU


SEKAPUR SIRIH PENULIS

Segala Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat-


Nya yang luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan Buku
Panduan New OSS UIM (Unified Inventory Management) dan NI
(Network Integrity) ver.2.

Versi 2 memberikan tambahan informasi terkait RFS


(Resource Facing Service) , menu Execute Rule untuk Automatic
Connectivity Port to Port dan Validate Connectivity. RFS terkait
dengan informasi datek yang harus ada dalam sebuah nomor
telepon atau nomor internet. RFS sangat penting karena saat
dilakukan modifikasi layanan, RFS menjadi wajib harus ada dan lengkap.

Diharapkan buku panduan ini dapat menjembatani kebutuhan user dan siapapun user
yang mendapat tugas baru di Inventory dapat mempelajarinya sambil mempraktekannya di
aplikasi sehingga memudahkan dalam penyiapan kader Inventory.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Jajaran manajemen CORPU khususnya SGM TCUC Bpk. Dwi yang telah mendukung
penulis dalam kegiatan implementasi New OSS;
2. PM Enhancement New Capability OSS Bpk. Febri Egasmara atas support dan arahannya
dalam kegiatan implementasi New OSS ;
3. Tim Project ITSS : Bpk.Joko Supriyanto dan Bpk. Arianto Setiawan serta Bpk. Ilham
Pratama,Bpk. Imam dan Bpk.Edward , Ibu Ana dan Ibu Merina dari Telkom Sigma dalam
kelengkapan materi;
4. Bpk. Parpunguan Simanjuntak sebagai partner dalam kegiatan Change Management
5. Serta rekan kerja lainnya yang telah membantu dan memberi masukan dalam proses
pembuatan buku panduan ini.

Panduan ini akan terus direvisi mengikuti perkembangan dan up date aplikasi sejalan dengan
implementasi secara nasional.

Akhir kata penulis menyadari tentunya masih banyak kekurangan dalam penulisan ini, maka
saran dan masukan pembaca sangat diharapkan

Semoga buku panduan ini dapat bermanfaat bagi user.

Bandung, 8 September 2015

Penulis,
Expert 3 Group of Competence Center

Amilicia Adi Hartanti


NIK. 720322

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 6 Property of CorpU


DAFTAR ISI

Sambutan SGM Telkom Corporate University 2


Sambutan SGM Information System Center 3
Pengantar Project Manager New OSS 4
Kata Pengantar Team Leader New OSS UIM 5
Sekapur Sirih Penulis 6
Daftar Isi 7
Executive Summary 10
BAB I : KONFIGURASI JARINGAN AKSES 11
BAB II : SOP PEMBUATAN dan PENYAMBUNGAN PERANGKAT 12
II.1. Pembuatan Perangkat Fiber 13
II.1.1. Membuat Property Location 13
II.1.2. Membuat ODP 16
II.1.2.1. Membuat Folder : Physical Device FTTX_ODP 17
II.1.2.3. Sub Folder : Physical Device – Panel ODP 18
II.1.2.3. Sub Folder : Physical Device – FTTX_Splitter 1to8 19
II.1.2.4. Sub Folder : Physical Device ODP_Panel_Interface (Cassette) 20
II.1.2.5. Membuat Port Uplink dan Port Downlink pada Panel ODP 21
II.1.2.6. Membuat Custom Involvement antara Physical Device ODP dan STO 23
II.1.2.7. Create and Associate Inventory Group Service_Area to ODP 26
II.1.2.8. Modify ODP 30
II.1.2.8.a. Remap ODP ke STO berbeda 31
II.1.8.b. Perubahan Network Location 33
II.1.8.c. Hapus ODP
II.1.3. Membuat ODC 37
II.2. Pembuatan Perangkat POTS 39
1. Membuat Physical Device - DP 39
2. Membuat Physical Device - RK 44
3. Membuat Physical Device - MDF 48
4. Membuat Physical Device - ODF 51
5. Membuat Physical Device - MSAN 55
6. Membuat Physical Device - DSLAM 56

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 7 Property of CorpU


7. Membuat Physical Device - RDSLAM 57
8. Membuat Physical Device – Optical Coupler 57
BAB III : PENYAMBUNGAN PERANGKAT 17
III.1. Use Case Penyambungan Port to Port pada Perangkat Fiber 59
III.1.1. Menyambungkan Splitter dan Panel menggunakan Patch Cable Core 59
III.1.2. Menyambungkan ODC Inlet Panel Downlink Port ke ODC Splitter Inlet Port 60
menggunakan Patch Cable Core
III.1.3. Format Penamaan Penyambungan Port to Port 63
III.2. Use Case Penyambungan Device to Device 64
III.2.1. Use Case Penyambungan Device to Device ODC - ODP 64
III.2.2. Format Penamaan Penyambungan Device to Device 67
III.3. Use Case Kombinasi Penyambungan Device to Device dan Port to Port 68
III.3.1. D2D ODP - ODC 68
III.3.2. P2P ODC Outlet Panel Downlink Port ke ODP Splitter Inlet Port 68
III.4. Penyambungan Perangkat POTS dan Kombinasinya 73
1. Penyambungan Perangkat MSAN 73
2. Penyambungan Perangkat DSLAM 75
3. Penyambungan Perangkat RDSLAM 76
III.4.1. Create Pipe : DP- RK – MSAN - ODF 77
1. Penyambungan DP - RK 77
2. Penyambungan Panel Primer dan Sekunder pada RK 82
3. Penyambungan RK - MSAN 84
4. Penyambungan MSAN - ODF 87
III.4.2. Create Pipe : DP - OC – RDSLAM - MDF 91
1. Penyambungan DP - OC 91
2. Penyambungan OC - RDSLAM 94
3. Penyambungan RDSLAM - MDF 96
III.4.3. Create Pipe : DP – RK – MDF - DSLAM 99
1. Penyambungan DP - RK 99
2. Penyambungan RK - MDF 99
3. Penyambungan MDF - DSLAM 100
BAB IV : RFS (Resource Facing Service) 103
BAB V : VLAN MANAJEMEN 123
I. Create VLAN 123
II. Assign VLAN to Logical Active Device 125

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 8 Property of CorpU


III. Assign VLAN to S-VLAN Config Item 128
BAB VI : IP Management 130
I. Create IP Address 130
II. Assign IP Address to Service 131
BAB VII : Omzetting 134
1. Omzetting Copper 134
2. Melihat Servive Trail 135
Case 1 : Cable Pair di Secondary Rusak 136
Case 2 : Cable Pair di Primary Rusak 139
BAB VIII : DISCOVERY 142
1. Create Import Scan 143
2. Create Discovery Scan 146
3. Running Scan 155
4. Deteksi Sicrepancies dan Review Discrepancies 158
5. Koreksi Discrepancies Correction 160
6. Penjadwalan 163

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 9 Property of CorpU


EXECUTIVE SUMMARY

Kegiatan Inventory yang akan dikerjakan oleh petugas Data Management pada New OSS
adalah menginputkan perangkat/alat produksi di aplikasi UIM (Unified Inventory Management),
Discovery perangkat aktif (MSAN,OLT,DSLAM,RDSLAM) di NI7 (Network Integrity) dan
menyambungkannya di aplikasi UIM. Apabila terjadi perubahan/modifikasi pada alat produksi
maka perubahan dilakukan di UIM.
UIM sebagai Sistem Informasi Manajemen alat produksi memberikan penyajian data
teknik alat produksi yang ada di PT Telkom. Fungsi UIM adalah untuk menginputkan perangkat
baru, menyambungkannya dan menginputkan adanya perubahan akibat migrasi/omset/rusak
dan lain-lain.
Terkait dengan Service/Layanan, UIM memuat RFS (Resource Facing Service). RFS ter-
create saat PS (Peng-kring-an). RFS sangat dibutuhkan saat melakukan proses modifikasi
layanan.
Selain UIM, dalam buku ini dibahas tentang Network Integrity sebagai aplikasi yang
berfungsi untuk meng-import data Network Element khusus untuk perangkat aktif. NI berfungsi
untuk melakukan koreksi terhadap data NE yang ada di UIM dengan yang ada di lapangan. NI
dapat digunakan untuk melakukan up date secara sistem terhadap koreksi yang sudah
teridentifikasi. NI dapat dijadwalkan untuk melakukan setting secara sistem.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 10 Property of CorpU


BAB I
KONFIGURASI JARINGAN AKSES

Alat produksi yang dimiliki PT Telkomunikasi Indonesia meliputi akses cooper/tembaga


dan akses fiber/FO. Banyaknya variasi konfigurasi jaringan yang diimplementasikan di lapangan
maka perlu nya petugas yang bertugas melakukan up dating data management alat produksi
mengetahuinya. Desain/konfigurasi jaringan yang akan dibahas pada buku panduan ini adalah
sebagai berikut :
1. Desain Jaringan Akses Tembaga untuk Telepon
1.1. Jaringan Lokal Akses Tembaga

1.2. Jaringan Lokal Akses Fiber Optik dan Tembaga untuk Telepon

1.3. Jaringan Lokal Akses Tembaga untuk 3P

1.4. Jaringan Lokal Akses Fiber Optik dan Tembaga untuk 3P

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 11 Property of CorpU


2. Desain Jaringan Akses Fiber

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 12 Property of CorpU


BAB II
SOP PEMBUATAN dan PENYAMBUNGAN PERANGKAT

Pembuatan perangkat pada aplikasi New OSS menggunakan modul UIM (Unified
Inventory Management). Akses aplikasi adalah : http://noss.telkom.co.id/Inventory/UIM.
Browser yang digunakan Mozilla Firefox/Chrome/Internet Explorer.
Untuk dapat akses ke aplikasi harus memiliki hak akses sesuai dengan UAM (User Access
Matrix) yang sudah ditentukan. Apabila belum terdaftar dapat menghubungi petugas helpdesk
ISC untuk menanyakan prosedurnya.

Masukkan user name dan password Anda lanjutkan dengan meng-klik Login/Enter.

Apabila Anda memiliki hak akses maka akan muncul halaman muka UIM adalah sebagai berikut :

Pada pembuatan perangkat akan dibedakan untuk perangkat POTS dan kombinasinya dan untuk
perangkat Fiber .

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 13 Property of CorpU


II.1. PEMBUATAN PERANGKAT FIBER
Pada pembuatan perangkat Optik hal yang harus dimengerti adalah model dan konsep
penyambungan perangkat pada perangkat optik sebagai berikut :

II.1.1. Membuat Property Location


Untuk membuat ODP dan ODC baru maka diperlukan Property Location. Property
Location adalah pembuatan lokasi dimana ODP berada. Penamaan Property Location menggikuti
KR 11.
a. Klik Property Locations pada menu Infrastuctue/Property Location

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 14 Property of CorpU


b. Klik pada tombol Create

b. Isi kolom yang kosong sesuai alamat lokasi ODP baru dibuat. Parameter alamat mengisi
format pengisian yang ada di i-SIska.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 15 Property of CorpU


Characteristic Description

Alamat (Mandatory) Pilih alamat

Negara Negara
Propinsi (Mandatory) Pilih propinsi

Kota (Mandatory) Pilih Kota

Kecamatan/Kelurahan Pilih kecamatan/kelurahan


Jalan (Mandatory) Pilih Jalan

Kode Pos (Mandatory) Inputkan kode pos

Latitude Inputkan Latitude

Longitude Inputkan Longitude


Network Location Code Inputkan ODP-(STO)- (Nama ODP)

Lalu klik tombol Save and Close.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 16 Property of CorpU


II.1.2. Membuat ODP
Membuat sebuah ODP maka elemen yang harus ada adalah sebagai berikut :
a. Folder : FTTX_ODP
b. Sub folder :
o ODP_Panel
Dalam ODP_Panel_Outlet memiliki Port Uplink dan Port Downlink. Port Uplink
dan Port Downlink harus dicreate manual.

o FTTX_Splitter 1to8
o Splitter akan tercreate secara otamatis terdiri atas 1 Inlet Splitter dan x
Outlet Splitter (x = jumlahnya sesuai dengan pemilihan tipe Splitter)
o ODP_Panel_Interface (Cassette)  optional apabila di lapangan ada
Dalam ODP_Panel_Interface memiliki Port Uplink dan Port Downlink. Port Uplink
dan Port Downlink harus dicreate manual.
c. Penamaan ODP mengikuti aturan KR11
Format penamaan : ODP-[Code_Region]-[Code_Device]/[Device_Number]
Contoh : ODP-CBN-FAA/01
Specification Name
FTTX_ODP ODP-CBN-FAA/01
ODP_Panel PANEL01
FTTX_Splitter_1to8 SPL01
d. Sambungan antar elemen menggunakan jenis sambungan Patch_Cable_Core.
e. Format penamaan penyambungan antar elemen belum distandarisasikan. Tetapi
sementara dapat menggunakan format di bawah ini untuk memudahkan
pencarian penyambungan.

Format penamaan : [ODP Name] SPL[Port_Splitter]->PANEL[Port_Panel]


Contoh : ODP-CBN-FAA/01 SPL01-1->PANEL01-1

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 17 Property of CorpU


Specification Name
Patch_Cable_Core ODP-CBN-FAA/01 SPL01-1->PANEL01-1

Apabila diilustrasikan penggambarannya sebagai berikut :

Sambungan antar elemen dalam sebuah perangkat menggunakan jenis sambungan


Patch_Cable_Core

II.1.2.1. Membuat Folder : Physical Device FTTX_ODP


Create Physical Devide ODP. Pada Tab Resources  Physical Device  klik Create.

isilah Pipe Information seperti di bawah ini

Karateristik Deskripsi

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 18 Property of CorpU


Specification FTTX_ODP

Name Format Penamaan : ODP (STO) (Nama Perangkat)

Description Jika ada (opsional)

Network/Entity Pilih Property Location yang sesuai


Location STO

Serial Number Serial Number jika ada

Klik Save and Continue.

II.1.2.2. Sub Folder : Physical Device - Panel ODP.

 Klik pada FTTX_ODP yang sudah dibuat.

Klik (Add Physical Device).

 Klik Create pilih ODP_Panel. Inputkan parameter sbb :

Isi pada kolom sbb :

Karateristik Deskripsi

Specification ODP_Panel
Name Format Penamaan : (Nama Area) (STO) (Nama
Perangkat) Panel Drop
Description Jika ada (opsional)
Network/Entity Pilih Property Location yang sesuai
Location STO

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 19 Property of CorpU


Serial Number Serial Number jika ada

Klik Save and Continue.

II.1.2.3. Sub Folder : Physical Device – FTTX_Splitter 1to8

Posisi kursor pada FTTX_ODP yang sudah dibuat.Lalu Klik . Pilih yang FTTX_Splitter 1to8.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 20 Property of CorpU


Isi pada kolom sbb :

Karateristik Deskripsi

Specification FTTX_Splitter_1to8 (pilihan sesuai kondisi lapangan)

Name Format Penamaan : (Nama Area) (STO) (Nama


Perangkat) (Jenis Splitter) (Splitter ke-n)

Description Jika ada (opsional)

Network/Entity Pilih Property Location yang sesuai


Location STO

Serial Number Serial Number jika ada

Klik Save and Continue.

II.1.2.4. Sub Folder : Physical Device ODP_Panel_Interface (Cassette)

Pembuatan Cassette di ODP sesuai kondisi di lapangan (optional jika diperlukan).

Posisi kursor pada FTTX_ODP. Pilih ODP_Panel Interface. Isi pada kolom sbb :

Karateristik Deskripsi

Specification ODP_Panel_Interface
Name Format Penamaan : (Nama Area) (STO) (Nama
Perangkat) Cassette (no panel)
Description Jika ada (opsional)
Network/Entity Pilih Property Location yang sesuai
Location STO
Serial Number Serial Number jika ada

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 21 Property of CorpU


Summary pembuatan komponen ODP sebagai contoh adalah sbb :

Jenis Spesifikasi Nama


ODP FTTX_ODP ODP-LBG-FBY/52 FBY/D03/99
Panel ODP ODP_Panel ODP-LBG-FBY/52 FBY/D03/99 - PANEL_DROP
Splitter 1:4 FTTX_Splitter_1to8 ODP-LBG-FBY/52 FBY/D03/99 - SPL-1.8-01
Pipe Patch Patch_cable_core FBY/D03/99 - SPL-1.4-01 to FBY/D03/99 - PANEL_DROP
Cable Core

II.1.2.5. Membuat Port Uplink dan Port Downlink pada Panel ODP
 Pada Panel ODP terdapat uplink port dan down link port. Pada panduan ini dicontohkan
untuk membuat Uplink Port. Cara membuat ODP Uplink Port adalah Klik Panel ODP lalu
klik kanan pada mouse lalu dilanjutkan dengan pilihan Create Port.

 Isi pada kolom sbb :

Karateristik Deskripsi

Specification ODP_Panel_Uplink_Port

Name kosongkan

Description Jika ada (opsional)

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 22 Property of CorpU


Port Number 0

Quantity Sesuai Kapasitas ODP

- Klik Save and Close. Hasilnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

 Ulangi langkah yang sama untuk membuat Downlink Port. Lihat hal. 19

 Hasil pembuatan create Uplink port dan Downlink Port sbb :

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 23 Property of CorpU


II.1.2.6. Membuat Custom Involvement antara Physical Device ODP dan STO

Pembuatan Custom Involment antara ODP dengan STO adalah untuk menetapkan
bahwa ODP masuk STO tersebut. Pembuatan Custom Involvement untuk memunculkan ODP
tersebut di aplikasi StarClick sehingga saat Fulfillment di StarClick maka dapat dijual potensi
alpro-nya. Custom Involvement dibuat untuk ODP yang baru di-create di UIM.

a. Terlebih dahulu tampilkan ODP yang sudah dibuat dari menu Physical Device. Cari field
Custom Involvement

b. Klik pada Invove dan pilih Custom Object

c. Inputkan kode STO pada name. Lalu Klik Search

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 24 Property of CorpU


e. Klik pada ID yang sudah dicreate lalu klik Involve.

f. Isi pada kolom Involment Specification Organisation_Mapping. Lalu klik Save and Close

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 25 Property of CorpU


II.1.2.7. Create and Associate Inventory Group Service_Area to ODP

Dilakukan untuk mapping area DP. Biasanya mapping area DP untuk DP yang dicatu oleh MSAN.
a. Pada halaman Physical Device Summary untuk ODP yang sudah dibuat klik pada Associate di
bawah menu Inventory Groups

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 26 Property of CorpU


Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 27 Property of CorpU
b. Klik pada create

c. Isi kolom sbb :

Characteristic Description

Specification Service_Area

Name Name jika ada (Misal :3BDB BJN_31 DCLA003 -


Service_Area)

Description Description jika ada (optional, Ex:3BDB BJN_31


DCLA003 - Service_Area)

Serial Number optional

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 28 Property of CorpU


d. Klik Save and Close

e. Pilih pada Service_Area yang sudah dibuat di kolom Inventory Group lalu klik OK

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 29 Property of CorpU


II.1.2.8. Modify ODP
o Pilih ODP yang akan dimodifikasi pada Physical Device. Pada kolom nama inputkan nama
ODP nya. Misal : CJA_32-GCLA001 GCLA001 lalu klik Search

o Klik pada ID ODP.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 30 Property of CorpU


Akan tampil halaman Physical Device summary

Modifikasi ODP ada beberapa kondisi sebagai berikut :


a. Remap ODP ke STO berbeda (jika terjadi perubahan organisasi)
b. Perubahan Network Location
c. Delete ODP

II.1.2.8.a.Remap ODP ke STO berbeda

o Pada kolom Custom Involvement pilih STO yang akan dihapus untuk dipindahkan.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 31 Property of CorpU


o Click on delete to un-associate the existing STO custom object.

o Untuk me-link-an ke STO yang baru maka klik pada Involve and select Custom Object di
kolom Custom Involvements. Selanjutnya lihat pada II.1.3. Membuat Custom
Involvement antara Physical Device ODP dan STO.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 32 Property of CorpU


II.1.2.8.b. Perubahan Network Location

o Klik pada Edit pojok kanan atas pada halaman Physical Device Summary

o Untuk menambahkan Network Location yang baru sebelumnya harus menghapus


yang eksisting.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 33 Property of CorpU


o Tambahkan New Location yang baru lalu klik Save and Close.

II.1.2.8.c. Hapus ODP

o Klik pada Physical Devices

o Pada kolom search inputkan nama ODP yang akan dihapus, misal : search with Name
– CJA_32-GCLA001 GCLA001 lalu klik Search

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 34 Property of CorpU


o Klik pada ID ODP yang muncul dengan klik kanan.

o Lalu klik tombol delete.

o Akan muncul pop-up untuk konfirmasi ulang apakah yakin untuk di delete. Klik Yes.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 35 Property of CorpU


Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 36 Property of CorpU
II.1.3. Membuat ODC

II.1.3.1. Elemen ODC

Dalam sebuah perangkat ODC memiliki elemen sebagai berikut :

1. Folder : FTTX_ODC

2. Sub folder :

o ODC_Panel_Outlet sebagai Panel DS.

Dalam ODC_Panel_Outlet memiliki Port Uplink dan Port Downlink. Port Uplink dan
Port Downlink harus dicreate manual.

o FTTX_Splitter 1to4.

Dalam sebuah splitter akan memiliki 1 Inlet Splitter dan x (4 atau 8 atau 16 sesuai
pemilihan jenis Splitter nya) Outlet Splitter. Pembuatan Inlet Splitter dan jumlah
Outlet Splitter terbentuk otomatis.

o ODC_Panel_Inlet sebagai Panel Feeder

Dalam ODC_Panel_Inlet memiliki Port Uplink dan Port Downlink. Port Uplink dan
Port Downlink harus dicreate manual.

o ODP_Panel_Interface sebagai Cassette Feeder  Optional bila di lapangan ada

Dalam ODP_Panel_Interface memiliki Port Uplink dan Port Downlink. Port Uplink
dan Port Downlink harus dicreate manual.

o ODP_Panel_Interface sebagai Cassette DS  Optional bila di lapangan ada

3. Format penamaan mengikuti ketetapan KR 11.

Format penamaan : ODC-[Code_Region]-[Code_Device]


Contoh : ODC-CBN-FAA
Specification Name
FTTX_ODC ODC-CBN-FAA
ODC_Inlet_Panel PANEL-FE01
ODC_Outlet_Panel PANEL-DS01
FTTX_Splitter_1to4 SPL01

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 37 Property of CorpU


Pembuatan elemen pada perangkat ODC lihat kembali langkah-langkahnya pada II.1.2.

III.1.4. Pembuatan ODF/FTMO/FTME

Elemen yang ada pada perangkat ODF adalah sebagai berikut :

a. Folder : FTTX_ODF

b. Sub folder : ODF Panel.

Dalam ODC_Panel_Outlet memiliki Port Uplink dan Port Downlink. Port Uplink dan Port
Downlink harus dicreate manual.

Format penamaan pada ODF adalah sebagai berikut :

1. ODF
Naming Format : ODF-[Code_Region]
e.g : ODF-CBN
Specification Name
FTTX_ODF ODF-CBN
FTTX_ODF_Panel PANEL01

2. FTMO
Naming Format : [Network_Location]-FTMO/[Device_Number]
e.g : CBN-06 FTMO/01
Specification Name
FTTX_FTM CBN-06 FTMO/01
FTTX_FTM_Panel PANEL01

3. FTME
Naming Format : [Network_Location]-FTME/[Device_Number]
e.g : CBN-06 FTME/01
Specification Name
FTTX_FTM CBN-06 FTME/01
FTTX_FTM_Panel PANEL01

Pembuatan elemen pada perangkat ODF lihat kembali langkah-langkahnya pada II.1.2

II.1.4. OLT

Perangkat GPON diperoleh dari hasil Discovery di NI7. Cara mencari port GPON yang akan
disambung dengan ODF atau FTME

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 38 Property of CorpU


II.2. PEMBUATAN PERANGKAT POTS

1. Membuat Physical Device – DP

1.1. Pilih menu Physical Device pada menu Resources.

Selanjutnya akan muncul halaman Physical Device sebagai berikut :

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 39 Property of CorpU


Fungsi menu Search, Reset, Save dan Add Fields pada tampilan diatas adalah :
a. Search : menu ini akan menampilkan seluruh daftar Physical Device yang telah diinputkan
berdasarkan kategori pencarian.
b. Reset : menu ini akan melakukan reset pada daftar Physical Device dan berfungsi untuk
melakukan pencarian lagi dari awal.
c. Save : menu ini berfungsi untuk menyimpan pencarian yang telah dilakukan.
d. Add Fields : menu ini berfungsi untuk menambahkan kategori pencarian berdasarkan
kebutuhan Anda. Contohnya, ID, Specification, Inventory Status, Role, Physical Address,
Name, Network Location dan lain sebagainya.

Berikut ini penjelasan untuk masing-masing menu pada Search Results :


a. Action : pada menu ini, Anda bisa melakukan fungsi “Add to Reservation” atau “Add New
Condition”
b. View :menu ini membantu dalam pencarian. Contohnya pada Columns, menampilkan
pencarian berdasarkan dengan kategori yang dipilih.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 40 Property of CorpU


c. Create : berfungsi untuk menambahkan perangkat.

Tanda * menandakan wajib terisi. Pada tampilan ini menu Specification dan ID wajib terisi.
Jika Anda melakukan drill-down pada Specification, akan muncul tampilan seperti ini.

Daftar Specification di atas merupakan jenis-jenis perangkat yang telah diinputkan


sebelumnya.Specification diklasifikan menjadi 2 jenis, yaitu Fiber Optik dan Copper.
1.2. Klik Create pada halaman Physical Device untuk membuat DP

1.3. Isikan detail informasi DP seperti di bawah ini

Karateristik Deskripsi

Specification 10-pair Distribuiton Point

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 41 Property of CorpU


Name Format Penamaan : (Nama Area) (STO) (Nama
Perangkat)

Ex: 3BDB DGO_32 RZZ001

Description Jika ada (opsional)

Network/Entity Pilih Property Location yang sesuai


Location Ex: DGO_32 (STO)

Serial Number Serial Number jika ada

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 42 Property of CorpU


1.4. Klik Save and Continue untuk menyimpan dan menutup halaman

1.5. Physical Device Summary dari DP akan menampilkan informasi dari DP dan hirarki dari DP
tersebut. Hirarki terdiri dari parent dan child. Dalam hal ini, DP adalah parent dari DP
Downlink dan child dari Uplink Port dari perangkat yang akan terhubung sebagai parent DP.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 43 Property of CorpU


2. Membuat Physical Device – RK

a. Pada Menu Resources, klik Physical Device  Create

b. Untuk membuat device RK, isilah Pipe Information seperti di bawah ini

Karateristik Deskripsi

Specification RK_Terminal

Name Format Penamaan : (Nama Area) (STO) (Nama


Perangkat)

Ex: 3BDB DGO_32 RZZ

Description Jika ada (opsional)

Network/Entity Pilih Property Location yang sesuai


Location Ex: DGO_32

Serial Number Serial Number jika ada

Pada menu dibawah ini :

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 44 Property of CorpU


Kemudian klik Save and Continue

c. Selanjutnya hasil pembuatan perangkat RK akan tampil seperti tampilan dibawah. Abaikan
yang terlihat pada Consumers, Consumers akan berisi pipe ketika kita sudah melakukan
penyambungan dari device RK tersebut ke device yang lain (contoh: DP/MDF)

d. Select the device under the Physical Device Hierarchy and click on associate
Equipment

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 45 Property of CorpU


e. Tambahkan Panel Primer dan Panel Sekunder pada panel RK. Panel Primer
mengarah ke perangkat atasnya dan Panel Sekunder mengarah ke perangkat bawahnya
(DP). Klik pada RK_Terminal, kemudian Add Equipment

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 46 Property of CorpU


klik Create

f. Kita akan membuat Panel Sekunder terlebih dahulu. Isilah informasi RK Panel
Sekunder seperti di bawah ini, kemudian Save and Close

g. Selanjutnya membuat Panel Primer. Isilah informasi RK Panel Primer seperti di


bawah ini, kemudian Save and Close

Tampilan Physical Device Summary RK seperti di bawah ini :

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 47 Property of CorpU


3. Membuat Physical Device – MDF

3.1. Pada Tab Resources  Physical Device  klik Create

Isilah informasi MDF seperti di bawah ini

Karateristik Deskripsi

Specification MDF

Name Format Penamaan : (Nama Area) (STO)

Ex: 3BDB DGO_32

Description Jika ada (opsional)

Network/Entity Pilih Property Location yang sesuai


Location Ex: DGO_32

Serial Number Serial Number jika ada

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 48 Property of CorpU


3.2. Kemudian klik Save and Close

3.3. Tambahkan Panel Vertikal MDF. Klik pada device MDF Add Physical Device

3.4. Isilah informasi mengenai Panel Vertikal MDF seperti di bawah ini

Karateristik Deskripsi

Specification MDF_Vertikal_Panel

Name Ex : 3BDB DGO_32-BDB DGO_32 V001P001

Description Jika ada (opsional)

Network/Entity Pilih Property Location yang sesuai


Location Ex: DGO_32

Serial Number Serial Number jika ada

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 49 Property of CorpU


3.5. Kemudian klik Save and Close

3.6. Tambahkan port uplink dan downlink pada Panel Vertikal . Klik kanan pada Panel Vertikal 
Create Port. Isi sesuai panduan dibawah ini :

Karateristik Deskripsi

Specification MDF_Vertikal_Panel_Uplink_Port

Name (nama bisa dikosongkan, karena penamaan port


mengikuti nama parentnya yaitu Panel Vertikal yang
sudah ada)

Description Jika ada (opsional)

Port Number Permulaan nomor port. Ex : 0

Quantity Jumlah port yang kita inginkan. Ex : 10

3.7. Kemudian klik Save and Close

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 50 Property of CorpU


Tampilan Physical Device Summary untuk MDF yang telah kita buat sbb :

Untuk pencarian physical device yang telah dibuat maka dapat di sort pada menu Name pilih
Start With isi dengan location name/network location yang telah dibuat, misalnya “3BDB
DGO_32”, lalu klik Search. Akan tampil physical device pada network location DGO_32 yang
telah kita buat.

4. Membuat Physical Device – ODF


4.1. Pada tab Resources  klik Physical Device  klik Create
4.2. Isilah informasi mengenai ODF seperti di bawah ini

Karateristik Deskripsi

Specification FTTX_ODF

Name Format penamaan FTTH : (Nama Area) (Jenis


Perangkat)-(Nama Area)

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 51 Property of CorpU


Ex : DGO_32 ODF-DGO_32

Description Jika ada (opsional)

Network/Entity Pilih Property Location yang sesuai


Location Ex: DGO_32

Serial Number Serial Number jika ada

Kemudian klik Save and Continue

4.3. Tambahkan panel secara manual. Untuk menambahkan panel, klik pada ODF dan Add
Physical Device

4.4. Kemudian klik Create dan isilah informasi mengenai Panel ODF seperti di bawah ini

Karateristik Deskripsi

Specification FTTX_ODF_Panel

Name Ex : DGO_32 ODF-DGO_32 Panel 1

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 52 Property of CorpU


Description Jika ada (opsional)

Network/Entity Pilih Property Location yang sesuai


Location Ex: DGO_32

Serial Number Serial Number jika ada

4.5. Klik Save and Close

4.6. klik pada Panel ODF kemudian klik OK

Physical Device Summary ODF seperti di bawah ini. Panel ODF seara default tidak memiliki port,
secara manual kita harus menambahkan port untuk panel ODF tersebut.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 53 Property of CorpU


4.7. Klik kanan pada FTTX_ODF_Panel Create Port

4.8 Buat dua (2) port ODF, yaitu port uplink dan port downlink. Input informasi mengenai port
panel ODF seperti contoh di bawah ini untuk port down link. Lakukan hal yang sama untuk
port uplink

Karateristik Deskripsi

Specification ODF_Panel_Downlink_Port

Name kosongkan

Description Jika ada (opsional)

Port Number 0

Quantity Kapasitas ODF

4.9. Kemudian klik Save and Close

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 54 Property of CorpU


5. Membuat Physical Device – MSAN
MSAN merupakan perangkat aktif, maka untuk MSAN harus dilakukan discovery terlebih
dahulu menggunakan aplikasi NI7.
Pada contoh pada buku ini perangkat MSAN diperoleh hasil migrasi ke UIM yang memiliki satu
network location dengan perangkat pasif yang telah kita buat sebelumnya.
5.1. Lakukan pencarian untuk perangkat MSAN01-D3-DGO-1MRA di tab Resources  Physical
Device  field Name  Search
5.2. Klik pada perangkat MSAN tersebut, kemudian kita akan melihat Physical Device Summary
untuk perangkat MSAN tersebut

Pada contoh ini port MSAN yang digunakan adalah Huawei UA5000 CSRB-5278-
Frame:0/Slot:6/Card-H603CSRB .

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 55 Property of CorpU


6. Membuat Physical Device – DSLAM
DSLAM merupakan perangkat aktif, maka untuk DSLAM harus dilakukan discovery terlebih
dahulu menggunakan aplikasi NI7.
Pada contoh pada buku ini perangkat DSLAM diperoleh hasil migrasi ke UIM yang memiliki satu
network location dengan perangkat pasif yang telah kita buat sebelumnya.
6.1. Lakukan pencarian untuk perangkat DGO-RB02-2142 di tab Resources  Physical Device 
field Name  Search
6.2. Klik pada perangkat DSLAM tersebut, kemudian kita akan melihat Physical Device Summary
untuk perangkat DSLAM tersebut. Gambar di bawah ini menunjukkan perangkat DSLAM
tersebut

Port DSLAM yang dipilih pada contoh ini adalah ADSL2Plus–95406-770838-Port1

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 56 Property of CorpU


7. Membuat Physical Device – RDSLAM
RDSLAM merupakan perangkat aktif, maka untuk RDSLAM harus dilakukan discovery
terlebih dahulu menggunakan aplikasi NI7.
Pada contoh pada buku ini perangkat RDSLAM diperoleh hasil migrasi ke UIM yang memiliki satu
network location dengan perangkat pasif yang telah kita buat sebelumnya.
h. Lakukan pencarian untuk perangkat DGO-RP02-2140(172.21.7.98)di tab Resources
 Physical Device  field Name  Search
i. Klik pada perangkat RDSLAM tersebut, kemudian kita akan melihat Physical Device
Summary untuk perangkat RDSLAM tersebut

Port RDSLAM yang akan digunakan untuk sambungan ke OC dan MDF pada contoh ini adalah ZTE
ZTE ZXDSL 9806H Shelf-12386-Shelf-1  (1)ZTE ZXDSL 9806H ASTEC-12389-ASTEC

8. Membuat Physical Device – OPTICAL COUPLER


OC (Optical Coupler) merupakan perangkat aktif, maka untuk OC harus dilakukan discovery
terlebih dahulu menggunakan aplikasi NI7.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 57 Property of CorpU


Pada contoh pada buku ini perangkat OC diperoleh hasil migrasi ke UIM yang memiliki satu
network location dengan perangkat pasif yang telah kita buat sebelumnya.

Kita akan mencari perangkat OC yang sudah dimigrasikan ke UIM, yaitu perangkat OC yang satu
network location dengan perangkat pasif yang telah kita buat sebelumnya
1. Lakukan pencarian untuk perangkat 3BDT DGO_32 FTESTdi tab Resources  Physical
Device  field Name  Search
2. Klik pada perangkat OC tersebut, kemudian kita akan melihat Physical Device Summary
untuk perangkat OC tersebut.

Pada contoh port OC yang digunakan adalah Optical Coupler Panel 1425038-3BDT DGO_32
FRA-S001 untuk sambungan ke DP dan RDSLAM pada saat create pipe nanti.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 58 Property of CorpU


BAB III
PENYAMBUNGAN PERANGKAT

Ada 2 jenis penyambungan perangkat pada UIM yaitu :

o Port to Port

Port to Port adalah penyambungan elemen dalam 1 perangkat. Misalnya : Outlet


Spliiter ke Panel Uplink Port, Panel DS Uplink Port ke Spiltter Outlet, dan lain-lain.

Spesifikasi sambungan biasanya menggunakan Patch_Cable_Port.

o Device to Device

Device to Device adalah penyambungan antar perangkat. Misalnya dari ODP ke ODC,
ODC ke ODF, dan lain-lain.

III.1. Use Case penyambungan Port to Port pada perangkat Fiber

III.1.1. Menyambungkan Splitter dan Panel menggunakan Patch Cable Core.

Terlebih dahulu buat file dalam format .csv di notepad sebagai berikut :

13440675 = ID port outlet Splitter


3758769 = ID port ODP Panel Uplink Port

Lalu save simpan di direktori yang mudah dicari.


Klik menu Execute Rule pilih Automate_Port_Connectivity.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 59 Property of CorpU


Klik Pilih File.
Ambil file yang tadi sudah dibuat.Lanjutkan dengan klik proses. Apabila berhasil maka akan
memunculkan jumlah port yang sudah connected.

III.1.2. Menyambungkan ODC Inlet Panel Downlink Port ke ODC Splitter Inlet Port
menggunakan Patch Cable Core

Pada Tab Resources  Connectivity – Pipe  klik Create. Isi kolom sbb :
o Specification : Patch Cable Core
o Penamaan : mengikuti format penamaan pada III.1.3.
o Medium : Fiber
o Transmision Signal Type : Optical
o Klik Save and Continue

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 60 Property of CorpU


o Pada Termination Points  klik salah satu ID  pada Terminations Port Summary klik
Item  klik Physical Port. Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut:

o Muncul halaman Associate Physical Port. Pada kolom Physical Device Name inputkan
nama Inlet Panel yang sudah berhasil dibuat  klik Search. Maka pada Search Results
akan menampilkan semua Inlet Panel. Klik pada baris Downlink Port yang akan
disambung klik OK.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 61 Property of CorpU


Pada halaman Pipe Summary akan terlihat seperti berikut:

o Ulangi untuk ID kedua untuk menyambungkannya dengan Splitter Inlet Port .

Klik ID pada halaman Terminations Port Summary  klik Item  klik Physical Port.
Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut:

Tampil halaman Associate Physical Port. Pada kolom Physical Device Name inputkan
nama Splitter Inlet Port yang sudah berhasil dibuat. Maka pada bagian Search Results

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 62 Property of CorpU


akan menampilkan semua Port dari sebuah Splitter. Pilih Splitter Inlet Port yang akan
dihubungkan  klik  klik OK.

Pada halaman Pipe Summary akan terlihat seperti berikut:

Untuk penyambungan yang lain misalnya : ODC_Panel_Outlet_Uplink_Port dengan Cassette


Feedr Dwonlink Port mengikuti cara pada III.1.2.

III.1.3. Format Penamaan Penyambungan Port to Port

Format penamaan penyambungan belum ada standarisasinya tetapi untuk sementara dapat
menggunakan format sebagai berikut :

1. ODP
Naming Format : [ODP Name] SPL[Port_Splitter]->PANEL[Port_Panel]
e.g : ODP-CBN-FAA/01 SPL01-1->PANEL01-1
Specification Name
Patch_Cable_Core ODP-CBN-FAA/01 SPL01-1->PANEL01-1

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 63 Property of CorpU


2. ODC
Naming Format : [ODC Name] SPL[Port_Splitter]->PANEL-DS[Port_Panel]
e.g : ODC-CBN-FAA SPL01-1->PANEL-DS01-1

Specification Name
Patch_Cable_Core ODC-CBN-FAA SPL01-1->PANEL-DS01-1

Naming Format : [ODC Name] PANEL-FE[Port_Panel]->SPL[Port_Splitter]


e.g : ODC-CBN-FAA PANEL-FE01-1->SPL01
Specification Name
Patch_Cable_Core ODC-CBN-FAA PANEL-FE01-1->SPL01

3. FTM
Naming Format : [FTME Name] PANEL[Port_Panel]->[FTMO Name] PANEL[Port_Panel]
e.g : CBN-06 FTME/01 PANEL01->CBN-06 FTMO/01 PANEL01
Specification Name
Patch_Cable_Core CBN-06 FTME/01 PANEL01->CBN-06 FTMO/01
PANEL01

III.2. Use Case Penyambungan Device to Device

III.2.1. Use Case Penyambungan Device to Device ODC - ODP

Terminasi perangkat ODC ke perangkat ODP


o Pada tab Resources  Connectivity – Pipe  Create Pipe. Pada Spesification pilih
FTTX_Distribution_Cable_Core. Name : lihat pada III.2.3.
o Untuk Lebih jelasnya lihat gambar berikut:

Setelah pipe berhasil dibuat akan muncul tampilan sebagai berikut:

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 64 Property of CorpU


o Klik pada salah satu ID dalam Termination Points  klik Item PhysicalDevice. Untuk
lebih jelasnya lihat gambar berikut:

o Pada kolom Name masukkan nama ODC yang sudah berhasil dibuat  klik Search  klik
ODC  klik OK.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 65 Property of CorpU


Pada halaman Pipe Summary akan terlihat seperti berikut:

o Ulangi untuk ID kedua untuk memasukkan ODP. Klik ID  klik Item  klik Physical
Device. Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut:

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 66 Property of CorpU


o Pada isian kolom Name masukkan nama ODP yang sudah berhasil dibuat  Klik Search
 klik ODP  klik OK.

Pada halaman Pipe Summary akan terlihat seperti berikut:

Penyambungan ODC – ODF, ODF – OLT mengikuti cara penyambungan yang sama seperti
penyambungan Device to Device ODC – ODP

III.2.2. Format Penamaan Penyambungan Device to Device


a. ODC/ODP to ODP menggunakan Distribution Cable
Naming Format : DS-[Code_Region]-[FEEDER_Name]/[Number]->[ODP_Name]
e.g : DS-CBN-FE-01/01->ODP-CBN-FAA/01
Specification Name Cable_Core
FTTX_Distribution_Cable_Core DS-CBN-FE-01/01->ODP-CBN-FAA/01 12

b. ODF/FTM to ODC menggunakan Feeder Cable


Naming Format : FE-[Code_Region]-[Number]->[ODC_Name]
e.g : FE-CBN-01->ODC-CBN-FAA
Specification Name Cable_Core
FTTX_Feeder_Cable_Core FE-CBN-01->ODC-CBN-FAA 12

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 67 Property of CorpU


c. GPON_OLT to ODF menggunakan OLT-ODF Cable
Naming Format : BUNDLE[OLT_Slot_Number]->[ODF_Name]
e.g : BUNDLE01->ODF-CBN
Specification Name Cable_Core
OLT_ODF_Cable_Core BUNDLE01->ODF-CBN 8

III.3. Use Case Kombinasi Penyambungan Device to Device dan Port to Port

Apabila akan menyambung 2 perangkat maka penyambungan yang dilakukan adalah


penyambungan Device to Device dan penyambungan Port to Port.

III.3.1. D2D ODP – ODC lihat III.2.1.

III.3.2. P2P ODC Outlet Panel Downlink Port ke ODP Splitter Inlet Port

o Pada sambungan D2D yang sudah ter-create maka tambahan pipe pada menu Related
Pages.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 68 Property of CorpU


o Pilih Provides

Termination Point untuk D2D

o Klik Create

o Isi Nama sambungan. Untuk Description optional sesuai kebutuhan. Jangan lupa kolom
Quantity diisi jumlahnya. Lalu klik Save and Close

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 69 Property of CorpU


o Hasil pembuatan sambungan dari Related Pages adalah sbb :

o Klik pada sambungan yang ada pada kolom Pipe Herarchy. Misal :

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 70 Property of CorpU


o Isi pada ID P2P pada kolom Termination Points

Pada contoh :
ID 1 : ID port dari ODC-CBN-FAC Cassette 01 port 1 Down Link Port
ID 2 : ID port dari ODC-CBN-FAD Cassette 01 port 1 Up Link Port

Termination Points untuk P2P

Untuk mengisi ID Termination Points baca pada III.1.2.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 71 Property of CorpU


NOTES

1. Konsep penyambungan di UIM terdiri atas 3 kombinasi : Port to Port, Device to


Device, Kombinasi Device to Device dan Port to Port.

Contoh : OLT – ODF / FTME / FTMO – ODC – ODP


OLT – ODF *) = Penyambungan D2D  GPON – ODF
Penyambungan P2P  GPON Port Modul – ODF Downlink Port

*) ODF/FTMO/FTME sesuai kondisi lapangan. Jika ada FTMO dan FTME maka
sambungkan dulu GPON – FTMO baru FTMO – FTME.

ODF – ODC = penyambungan D2D  ODF – ODC


Penyambungan P2P  ODF Uplink Port – ODC Panel Feeder
Downlink Port

ODC – ODP = penyambungan D2D  ODC – ODP


Penyambungan P2P  ODC Panel Distribusi Uplink Port – ODP
Cassette Downlink Port

2. UIM flesibel untuk semua jenis penyambungan antar perangkat.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 72 Property of CorpU


III.4. PENYAMBUNGAN PERANGKAT POTS DAN KOMBINASINYA

Pada POTS memiliki berbagai kombinasi penyambungan yang berfungsi untuk menyediakan
layanan Voice, Internet dan IPTV. Pada bagian ini kan dijelaskan petunjuk singkat membuat
perangkat dalam penyambungan POTS serta penyambungannya.
Penjelasan diberikan dengan menggambarkan konfigurasi penyambungan POTS dan perangkat
yang digunakannya.

1. Penyambungan perangkat MSAN

a. Pada penyambungan MSAN perangkat yang dibangun adalah DP – RK – MSAN – ODF


b. Pada UIM hanya mengenal level parent dan child yang dilihat dari titik switching.
c. Pada penyambungan MSAN cara membaca parent dan child adalah sebagai berikut :
o MSAN – ODF.
 ODF merupakan parent MSAN
 MSAN merupakan child ODF
o RK – MSAN
 MSAN merupakan parent RK
 RK merupakan child MSAN
o DP – RK
 DP merupakan parent MSAN
 RK merupakan child ODF
b. Pemahaman akan parent dan child akan menentukan saat penyambungan nanti.
c. Ciri khas untuk masing-masing perangkat :
o Device DP
Pemilihan spesification x pair – Distribution Pair (pilihan sesuai kapasitas
DP) akan secara otomatis membentuk DP up link dan DP down link serta
akan menampilkan hirarki DP. Hirarki DP terdiri atas parent dan child. DP
merupakan parent dari Downlink Port. Uplink Port merupakan child DP.
o Device RK

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 73 Property of CorpU


Pemilihan Spesifikasi : RK Terminal. RK memiliki Panel Sekunder dan Panel
Primer. Panel Sekunder yang terhubung dengan DP sedangkan Panel
Primer terhubung dengan MDF. Masing-masing Panel Sekunder dan Panel
Primer memiliki Downlink Port dan Uplink Port.
Khusus untuk RK antar Panel Sekunder dan Panel Primer dihubungkan
dengan pipe Jumper Subterm. Pada termination 1 :
RK_Secondary_Uplink_Port pada Panel RK Sekunder dan termination 2 :
RK_Primary_Downlink_Port pada Panel RK Primer.
o Device MSAN
Perangkat MSAN diperoleh dari hasil discovery di NI7.
o Device ODF
Pemilihan Spesification : FTTX_ODF_Panel. Pada panel ODF memiliki
ODF_Panel_Uplink_Port dan ODF_Panel_ Downlink_Port
d. Pada penyambungan menggunakan pipe dengan criteria masing-masing sebagai
berikut :
o DP – RK
Pipe : Copper Secondary Cable untuk menyambung device RK Terminal
dengan device ODP yang sudah dibuat. Untuk mengisi pipe, isi termination
1 : device RK Terminal. dan termination 2 : device ODP. Selanjutnya pada
salah satu Cable Pair di Cooper Secondary Cable buatlah pipe child dengan
terminasi 1 : DP_Uplink Port dan terminasi 2 :
RK_Secondary_Downlik_Port.
o RK – MSAN
Pipe : Jumper Subterm. Untuk mengisi pipe, isi termination 1 :
RK_Primary_Uplink_Port pada Panel RK Primer dan termination 2 : port
MSAN.
o MSAN – ODF
Pipe : Patch_Cable_Core. Untuk mengisi pipe, isi termination 1 :
ODF_Panel_Downlink_Port dan termination 2 : Port MSAN

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 74 Property of CorpU


2. Penyambungan perangkat RDSLAM

a. Pada penyambungan RDSLAM perangkat yang dibangun adalah DP – OC – RDSLAM –


MDF
b. Ciri khas untuk masing-masing perangkat adalah sebagai berikut :
o Device OC
Diperoleh dari hasil discovery di NI7.
o Device RDSLAM
Diperoleh dari hasil discovery di NI7.
o Device MDF
Pemilihan Spesification : MDF. MDF hanya memiliki MDF_Vertikal_Panel.
Pada panel vertikal hanya ada MDF_Veritikal_Uplink_Port.
c. Pada penyambungan menggunakan pipe dengan criteria masing-masing sebagai
berikut :
o DP – OC
Pipe : Copper Secondary Cable untuk menyambung device DP dengan
device OC. Untuk mengisi pipe, isi termination 1 : device DP dan
termination 2 : device RK. Selanjutnya tambahkan sebagai child pipe (di
Pipe Hierarchy) di salah satu Cable Pair pada Cooper Secondary Cable
dengan termination 1: DP_Uplink_Port dan temination 2 :
Optical_Coupler_
o OC – RDSLAM
Pipe : Jumper Subterm. Untuk mengisi pipe, isi termination 1 : Port
RDSLAM dan termination 2 :Optical_Coupler_Panel_Uplink_Port.
o RDSLAM – MDF
Pipe : Jumper Subterm. Untuk mengisi pipe, isi termination 1 : Port
RDSLAM dan termination 2 : MDF_Vertikal_Panel_Downlink_Port.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 75 Property of CorpU


3. Penyambungan perangkat DSLAM

a. Pada penyambungan RDSLAM perangkat yang dibangun adalah DP – RK – MDF –


DSLAM
b. Ciri khas untuk masing-masing perangkat adalah sebagai berikut :
o Device DP , RK dan MDF sudah dijelaskan di bagian sebelumnya.
o Device DSLAM diperoleh dari hasil discovery NI7.
c. Pada penyambungan menggunakan pipe dengan criteria masing-masing sebagai
berikut :
o DP – RK
Pipe : Copper Secondary Cable untuk menyambung device RK Terminal
dengan device ODP yang sudah dibuat. Untuk mengisi pipe, isi termination
1 : device RK Terminal. dan termination 2 : device ODP. Selanjutnya pada
salah satu Cable Pair di Cooper Secondary Cable buatlah pipe child dengan
terminasi 1 : DP_Uplink Port dan terminasi 2 :
RK_Secondary_Downlik_Port.
o RK – MDF
Pipe : Copper Primary Cable untuk menyambung device RK Terminal
dengan device MDFt. Untuk mengisi pipe, isi termination 1 : device RK
Terminal. dan termination 2 : device ODP. Selanjutnya pada salah satu
Cable Pair di Cooper Primary Cable buatlah pipe child dengan terminasi 1 :
RK_Primary _Uplink_Port dan terminasi 2 :MDF_Vertikal_Downlink_Port.
o MDF – DSLAM
Pipe : Jumper Subterm. Untuk mengisi pipe, isi termination 1 : Port DSLAM
dan termination 2 : MDF_Vertikal_Panel_Uplink_Port

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 76 Property of CorpU


III.4.1. Create Pipe : DP – RK – MSAN – ODF
1. Penyambungan DP – RK
1.1. Pada Tab Resources  Connectivity – Pipe  klik Create
1.2. Kita akan membuat pipe DP – RK.
Spesifikasi pipe yang digunakan adalah Copper_Secondary_Cable. Isilah informasi Pipe seperti di
bawah ini :

Keterangan :
b. Pada Specification, pilih spesifikasi yang ingin Anda gunakan untuk pipe ini.
c. Secara otomatis ID ini akan AUTOGENERATE.
d. Pada field Name dan Description, isikan nama dan deskripsi (opsional). Name
mengikuti sesuai format
e. Pada field list Medium, pilih koneksi medium yang sesuai (Wireless, Metallic, Fiber,
Software, dsb) (opsional)
f. Pada list Transformation Signal, pilih tipe koneksi yang sesuai (opsional)
g. Pada Inventory Status dan Assignment Status, biasanya secara otomatis sudah terisi.
h. Pada Cable Pair, isikan angka dengan nilai yang sesuai.
i. Kemudian jika informasi yang diperlukan sudah terisi, klik Save and Continue.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 77 Property of CorpU


1.3. Tampilan Pipe Summary akan terdiri dari dua termination point yang akan kita isi dengan
device RK dan device DP. Klik pada termination point pertama, pada tab Resource Items,
pilih Add Physical Device

1.4. Carilah device RK yang tadi telah kita buat pada sesi sebelumnya. Pada contoh Kolom Name
diisi  pilih Starts with  isi dengan 3BDB DGO_2 RZZ  klik Search  klik pada RK
terminal klik OK.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 78 Property of CorpU


1.5. Lakukan langkah yang sama untuk menambahkan device DP pada termination point yang
kedua

1.6. Kita sudah selesai membuat pipe Copper_Secondary_Cable yang menghubungkan device RK
ke device DP. Tab termination point akan terisi dengan dua device tersebut, seperti di
bawah ini

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 79 Property of CorpU


1.7. Selanjutnya adalah mengisi pipe child dari Copper_Secondary_Cable tersebut, yaitu Cable
Pair yang terdapat pada Pipe Hirarchy. Klik pada pipe Cable Pair ini

1.8. Lakukan pencarian untuk Port RK Secondary Downlink by equipment name. Klik pada
termination point pertama. Kemudian pada Termination Point Summary  Tab Resource 
Items  Physical Port.

1.9 Lakukan pencarian port RK Secondary Downlink berdasarkan nama dari RK yang telah kita
buat di sesi sebelumnya. Kemudian klik OK

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 80 Property of CorpU


1.20 Kemudian menambahkan port DP untuk termination point yang kedua pada Cable Pair

Hasil dari penyambungan DP – RK adalah sebagai berikut :

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 81 Property of CorpU


Khusus untuk RK harus dilakukan penyambungan antar panel yaitu panel sekunder
dan panel primer agar dapat membuat Service Trail. Service Trail adalah konektivitas
E2E pipe yang sudah diduduki oleh servis.

2. Penyampungan panel primer dan sekunder pada RK


2.1. Panel Downlink Sekunder mengarah ke DP dan Panel Uplink Primer mengarah ke device
penyedia service.
2.2. Pada tab Resources  Connectivity – Pipe  Create Pipe
2.3. Pada Specification, pilih Jumper SubTerm
2.4. Isilah detail informasi pipe seperti di bawah ini

Karateristik Deskripsi

Specification Jumper SubTerm

Name 3BDB DGO_32 RZZ Primer Dw 1 -> Sekunder Up 1

Description Jika ada (opsional)

Medium Metallic

Transmission Signal Type Electrical

2.5. Klik Save and Close

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 82 Property of CorpU


2.6. Tampilan awal Pipe Summary sebelum kedua termination point diisi oleh port Panel
Downlink Primer dan port Panel Uplink Sekunder

2.7. Klik pada termination point pertama Resource Termiantion  Items  Physical Port

2.8. Lakukan pencarian untuk port Panel Downlink Primer

2.9 Lakukan hal yang sama untuk pencarian port Panel Uplink Sekunder. Contoh gambar sebagai
berikut

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 83 Property of CorpU


2.10 Klik OK
Kita telah selesai menyambungkan Panel Uplink Sekunder dengan Panel Downlink Primer untuk
port tertentu.

3. Penyambungan RK - MSAN
3.1.Pada menu Resources  klik Connectivity – Pipe  klik Create
3.2. Gunakan spesifikasi Jumper Subterm sebagai kabel untuk penyambungan MSAN dengan RK.
Isilah informasi seperti di bawah ini.Akhiri dengan klik Save and Continue.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 84 Property of CorpU


3.3. Pipe Summary

3.4. Klik pada termination point yang pertama, kemudian isilah dengan port MSAN

3.5. Lakukan pencarian port MSAN berdasarkan port yang tadi sudah kita tentukan sebelumnya.
Kemudian klik OK, dan tab Resources akan terisi oleh port tersebut

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 85 Property of CorpU


3.6. Kemudian pada termination point yang kedua kita akan menambahkan port RK. Klik pada ID
termination point,lalu klik pada Physical Port.

3.7. Lakukan pencarian port RK tersebut berdasarkan nama panel RK.Pilih port nya lalu klik OK.

Penyambungan RK – MSAN sudah selesai, hasilnya adalah sebagai berikut :

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 86 Property of CorpU


4. Penyambungan MSAN – ODF
4.1. Pada tab Resources  Connectivity – Pipe  Create. Kemudian isilah informasi pipe MSAN –
ODF di bawah ini, klik Save and Close

4.2. Hasil pengisian tersebut akan muncul sebagai berikut :

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 87 Property of CorpU


4.3. Berikut ini adalah informasi mengenai Physical Device ODF yang akan kita buat

4.4. Kemudian kita akan mengisi termination point pertama dengan port ODF (bebas, tidak ada
aturan dalam menentukan device mana yang harus diisi terlebih dahulu)

4.5. Klik pada termination point  tab Resource Termination  Items  Physical Port. Khusus
untuk pencarian port ODF sebaiknya berdasarkan Physical Device Name. Isi pada kolom
Physical Device Name  klik Search  pilih port yang akan disambung  klik OK

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 88 Property of CorpU


4.6. Pada pengisian termination point kedua dengan port MSAN. Untuk kembali ke halaman
Pipe Summary, kita dapat menggunakan Recent Items yang berada di kiri atas aplikasi

4.7. Lanjutkan dengan klik Recent Item  Physical Device

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 89 Property of CorpU


4.8. Lakukan pencarian untuk port MSAN pada kolom Equipment ID  Start with  masukan ID
perangkat  klik Search  klik pada port yang akan disambung  klik OK.

Penyambungan untuk MSAN – ODF sudah selesai.

Summary Pipe
1. RK - DP : 3BDB DGO_32 RZZ -> DGO_32 RZZ001 S001

2. MSAN - RK : MSAN01-D3-DGO-1MRA -> 3BDB DGO_32 RZZ

3. ODF - MSAN : DGO_32 ODF-DGO_32 -> MSAN01-D3-DGO-1MRA

4. RK : 3BDB DGO_32 RZZ Primer Dw 1 -> Sekunder Up 1

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 90 Property of CorpU


III.4.2 Create Pipe : DP – OC – RDSLAM – MDF
1. Penyambungan DP – OC
1.1. Pada tab Resources  Connectivity – Pipe  Create. Kemudian isilah informasi pipe DP –
OC di bawah ini, klik Save and Continue.

1.2. Kemudian pada termination point pertama, isilah dengan device Optical Coupler. Terlebih
dahulu lakukan pencarian termination point  tab Resource Termination  Items 
Physical Port. Sebaiknya pencarian menggunakan ID perangkat.

1.3. Kemudian pada termination point kedua, isilah dengan device DP

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 91 Property of CorpU


1.4. Tampilan Pipe Summary akan menjadi seperti ini jika kita sudah melengkapi koneksi dari
device to device. Selanjutnya adalah melengkapi informasi port to port.

1.5. Pada Pipe Hierarchy, klik pada Cable Pair pertama

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 92 Property of CorpU


1.6. Isilah termination point pertama pada Cable Pair dengan port OC. Lakukan penarian terlebih
dahulu. Gunakan menu termination point  tab Resource Termination  Items  Physical
Port. Isikan pada kolom Physical Device Name  Start with  Nama kabel  Search  Klik
pada kabel yang akan disambung  klik OK

10.6. Isilah termination point kedua pada Cable Pair dengan port DP

Penyambungan pipe DP – ONU sudah selesai dikerjakan.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 93 Property of CorpU


2. Penyambungan OC – RDSLAM

2.1. Buatlah pipe OC – RDSLAM. Isilah informasi pipe seperti di bawah ini :

2.2. Lalu klik Save and Continue . Pipe Summary yang sudah dibuat akan tampil sebagai berikut
ini :

2.3. Isilah termination point pertama dengan port RDSLAM. Gunakan menu termination point 
tab Resource Termination  Items  Physical Port. Isikan pada kolom Equipment ID 
Start with  ID perangkat  Search  Klik pada port yang akan disambung  klik OK

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 94 Property of CorpU


2.4. Kemudian isilah termination point kedua dengan port OC

Tampilan Pipe Summary adalah sebagai berikut ini

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 95 Property of CorpU


Penyambungan pipe ONU – RDSLAM sudah selesai.

3. Penyambungan RDSLAM – MDF

3.1. Isilah informasi Pipe pada Pipe Connectivity sebagai berikut :

Akhiri dengan klik Save and Continue. Hasil pengisian akan tampil sebagai Pipe Summary sebagai
berikut :

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 96 Property of CorpU


3.2. Klik pada termination point pertama, untuk menambahkan port MDF. Gunakan menu
termination point  tab Resource Termination  Items  Physical Port.

3.3. Lakukan pencarian untuk port MDF

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 97 Property of CorpU


3.4. Lakukan pencarian untuk port RDSLAM

Pembuatan pipe : DP - ONU - RDSLAM – MDF sudah selesai

Summary Pipe
1. ONU - DP : 3BDT DGO_32 FRA -> 3BDB DGO_32 RZZ001

2. RDSLAM - ONU : DGO-RP02-2140 -> 3BDT DGO_32 FRA

3. MDF - RDSLAM : DGO-RP02-2140 -> 3BDB DGO_32

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 98 Property of CorpU


III.4.3. Create Pipe : DP – RK – MDF – DSLAM

1. Penyambungan DP – RK
1.1. Menggunakan penyambungan sebelumnya. Lakukan pengecekan pipe DP – RK. Lakukan
pencarian, pada tab Resources  Connectivity – Pipe  isi kolom Name dengan koneksi DP ke
RK  klik Search. Kita dapat melihat pipe DP – RK yang telah dibuat sebelumnya.

j. Keterangan gambar di atas terlihat bahwa pipe DP – RK terdiri dari :

a. Jenis specification untuk kabel utama yang menghubungkan device to device  Copper
Secondary Cable, dengan name 3BDB DGO_32 RZZ -> DGO_32 RZZ001 S001(1-10)
Selanjutnya Copper Secondary Cable ini akan menjadi parent dari Cable Pair yang
merupakan child.
b. Jenis specification untuk kabel yang menghubungkan port to port  Cable Pair, dengan
name 3BDB DGO_32 RZZ -> DGO_32 RZZ001 S001(1-10)_0

2. Penyambungan RK – MDF
2.1. Membuat pipe RK – MDF. Pada tab Resource  Connectivity – Pipe  Create
2.2. Isilah informasi mengenai pipe seperti di bawah ini. Untuk device RK ke MDF, kabel yang
akan digunakan adalah kabel primer Copper Primary Cable

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 99 Property of CorpU


2.3. Setelah klik Save and Close, akan terlihat Pipe Summary dengan dua termination point yang
akan diisi dengan device RK dan device MDF.

2.4. Terlihat juga di Pipe Summary, bahwa terdapat child dari Copper Primary Cable pada Pipe
Hierarchy, yaitu Cable Pair, yang akan diisi dengan port RK dan port MDF.

3. Penyambungan MDF – DSLAM

3.1. Kita akan membueat pipe DSLAM – MDF. Pada tab Resource  Connectivity – Pipe 
Create

3.2. Isilah informasi mengenai pipe seperti di bawah ini. Untuk device DSLAM ke MDF, kabel yang
akan digunakan adalah Jumper Subterm. Pilih pada spesifikasi : Jumper Subterm

3.3. Setelah Save and Continue, Anda akan melihat Page Pipe Summary yang terdiri dari dua
termination point.
3.4. Isilah termination point pertama dengan port DSLAM yang sudah kita tentukan sebelumnya.
Kemudian klik OK

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 100 Property of CorpU


3.5. Lakukan hal yang sama untuk termination point kedua dengan port MDF

3.6. Kita telah selesai membuat pipe DP – RK – DSLAM – MDF

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 101 Property of CorpU


Summary Pipe
1. RK - DP : 3BDB DGO_32 RZZ -> DGO_32 RZZ001 S001

2. MDF - RK : 3BDB DGO_32 -> DGO_32 RZZ P001

3. DSLAM - MDF : DGO-RB02-2142 -> 3BDB DGO_32

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 102 Property of CorpU


BAB IV
RFS (Resource Facing Service)

RFS adalah data resource yang harus dimiliki pada nomor layanan yang aktif.

Data resource yang harus dimiliki sebuah nomor layanan yang aktif adalah sebagai berikut :

a. Service Port (Port MSAN/GPON/DSLAM)


b. Subcriber Terminal Port (port DP/ODP)

Apabila RFS kosong pada sebuah nomor layanan aktif akan mengakibatkan kegagalan dalam
proses modifikasi dan migrasi layanan di StarClick. Untuk melengkapinya lakukan langkah-
langkah sebagai berikut :

1. Update service port (Port MSAN/GPON/DSLAM)


Data yang dibutuhkan adalah :

o IP NE (Network Element)
o No Rack, Shelf, Modul/Card, port berupa ID port di UIM
o Jenis NE
Contoh : Notel 0233318436 menduduki port GPON IP. 172.21.200.6.

Jenis GPON ZTE ZXA10 C300

Rack-Shelf-Modul-Port : 1-1-2/2

ID port yang terbaca di UIM : 525005-11100392

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 103 Property of CorpU


Cara membaca ID Port pada GPON (misalnya). Dari Physical Devices inputkan IP Address pada
kolom Physical Address lalu klik search. Cari port yang sesuai dengan informasi data pelanggan
yang ada.

Catat ID port yang diperoleh dan pastikan pada Vendor Port Name sudah sesuai dengan data
yang ada.

Setelah mendapatkan ID port yang sesuai lanjutkan meng-query service nya.

Klik menu Services lalu pada Name tipe filter diganti contains. Inputkan notel/no internet yang
akan ditambahkan RFS nya lalu klik Search.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 104 Property of CorpU


Klik pada ID untuk Spesification Voice_RFS.

Klik pada angka di kolom Version.

Pada tampilan Service Port data masih kosong.

Untuk menambahkan klik pada Action

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 105 Property of CorpU


Klik

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 106 Property of CorpU


Pada Service Port ganti dengan GPON

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 107 Property of CorpU


Klik reference

Isi pada Port ID no ID Port GPON Port sesuai data layanan yang dimiliki.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 108 Property of CorpU


Klik

Lalu klik

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 109 Property of CorpU


Lalu isikan IP GPON pada kolom target

Pilih jenis GPON nya adalah ZTE ZXA10 C300. Klik pada reference IP GPON lalu isikan IP GPON
pada kolom Name dengan pilihan filternya Contains.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 110 Property of CorpU


Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 111 Property of CorpU
Lanjutkan pada Action pilih Approve

Lalu Klik lagi pada Action Pilih Issue.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 112 Property of CorpU


Lanjutkan dengan Action pada menu Complete

Status sudah Completed

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 113 Property of CorpU


2. Update Subscriber Terminal Port

Untuk update subscriber dibutuhkan data DP/ODP yang terhubung dengan layanan
pelanggan.

Misal : Notel 0233318436 terhubung dengan ODP-CKI-FAC/03 port 1

Lakukan query pada menu Physical Devices untuk mendapatkan ID panel downlink ODP-CKI-
FAC/03 port 1 yaitu 2845426

Proses yang dilakukan sama dengan up date Service Port. Klik pada menu Service inputkan
notelnya pada field Name dan difilter Contains. Untuk Up date Subscriber_Terminal_Port
dapat dilakukan bersamaan dengan Service Port.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 114 Property of CorpU


Klik pada nomor di kolom Version.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 115 Property of CorpU


Klik pada Action pilih Create New Version

Lalu Klik Save and Close

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 116 Property of CorpU


Pilih FTTX-ODP (sesuai perangkat catuannya) pada Subscriber_Terminal_Port

Lalu isi reference nya

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 117 Property of CorpU


Klik ODP Panel Downlink Port pada Target

Klik reference untuk Subscriber_Terminal_Port isi dengan ID ODP Panel downlink ODP-CKI-
FAC/03 port 1.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 118 Property of CorpU


Setelah dilengkapi data Subscriber_Terminal_Port lanjutkan dengan proses Approve – Issue –
Complete di menu Action.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 119 Property of CorpU


Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 120 Property of CorpU
Up date RFS harus dilakukan pada layanan Voice, Internet dan IPTV satu per satu. Yang
dicontohkan adalah untuk melakukan up date RFS untuk layanan Voice. Untuk layanan Internet
lakukan hal yang sama dengan menginputkan nomor Internet nya pada field Name. Data yang
RFS yang kosong di up date sesuai cara di atas.

Demikian hal nya dengan IPTV. Query RFS nya menggunakan nomor Internet. Apabila
mengetahui nomor pelanggan nya dapat di-query menggunakan NCLI seperti langkah di bawah
ini .

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 121 Property of CorpU


Pada kolom Name inputkan nomor pelanggan lalu klik Search.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 122 Property of CorpU


BAB V
VLAN MANAGEMENT

VLAN (Virtual Local Area Network) merupakan pengembangan dari LAN. VLAN
adalah suatu model jaringan yang mirip dengan LAN namun tidak terbatas pada lokasi
fisik. VLAN dibuat berdasarkan koneksi logical bukan koneksi fisikal sehingga lebih
flesibel. VLAN membagi jaringan secara logical ke dalam beberapa subnetwork. VLAN
mengijinkan banyak subnet dalam jaringan yang menggunakan switch yang sama. Oleh
karena itu, jaringan ini dapat di konfigurasikan secara virtual dan tidak bergantung pada
lokasi fisik peralatan.
Teknologi VLAN memungkinan kelompok device dapat berkomunikasi asalkan
dihubungan dengan jaringan yang sama walaupun secara fisik berada pada segmen LAN
yang berbeda.
Fungsi VLAN adalah membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel
dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa
bergantung pada lokasi workstation.

VLAN ID
VLAN ID adalah nomor identitas VLAN , suatu informasi yang ditambahkan pada
setiap frame untuk mengijinkan pengiriman frame melalui switch mode trunk
Ada 2 range VLANID yaitu :
a. Normal Range VLAN (1-1005)
b. Extended Range VLAN (1006-4094)

VLAN MANAGEMENT
VLAN Manajemen adalah VLAN yang dikonfigurasikan untuk manajemen switch.
VLAN MAnajemen harus didefinisikan secara khusus. VLAN Manajemen diberi IP Address
dan subnet mask agar switch dapat dikelola melalui HTTP, Telnet, SSH atau SNMP.
Ada 3 konfigurasi VLAN yaitu :
o Voice VLAN : port dikonfigurasi dalam mode voice sehingga dapat mendukung IP
phone yang terhubung.
o Static VLAN : port switch dikonfigurasikan secara manual
o Dinamyc VLAN : menggunakan VMPS (VLAN Membership Policy Server) kita
dapat menandai port switch dengan VLAN secara dinamis berdasarkan MAC
Address yang terhubung dengan port.

I. Create VLAN
1. Pada menu sidebar UIM, pilih Custom Network Address kemudian klik tombol
Create pada menu yang berada pada kolom Search Result.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 123 Property of CorpU


2. Masukan data seperti yang tertera berikut ini pada layar jendela yang tersedia:
Karakteristik Deskripsi

Specification VLANResource

Description Deskripsi (opsional)

Name Nama jika ada (E.g: VLAN-101)

Initial VLAN Domain Pilih salah satu domain yang tersedia

VLAN Identifier Masukan VLAN ID (E.g: 101)


Klik Save and Continue

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 124 Property of CorpU


3. Pada layar akan tersedia informasi mengenai VLAN yang telah dibuat tersebut.

II. Assign VLAN to Logical Active Devices


1. Pada sidebar menu pada UIM, pilih Logical Device dan masukan informasi
mengenai perangkat aktif yang diinginkan. Gunakan tombol Search untuk
memunculkan hasil pencarian dan klik pada ID/Name perangkat yang dimaksud.
2. Temukan kolom Custom Involvements yang terdapat pada Logical Device
Summary.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 125 Property of CorpU


3. Klik menu Involve pada kolom tersebut, kemudian pilih Custom Network Address
pada menu dropdown yang muncul.

4. Setelah muncul jendela pencarian Custom Network Address, masukan spesifikasi


VLANResource pada kolom hasil pencarian akan muncul data VLAN Pool yang
telah terdaftar.
5. Klik pada tombol Involve setelah menyorot baris VLAN Pool yang dimaksud.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 126 Property of CorpU


6. Masukan data seperti yang tertera berikut ini pada layar jendela yang tersedia:
Karakteristik Deskripsi

Involvement Specification VLAN_Link

VCI Masukan nilai VCI

VPI Masukan nilai VPI

PVC No Masukan nilai PVC No

Subnet Masukan nilai Subnet

Service Type Tipe Servis (E.g: Broadband)


Klik tombol Save and Close

7. Jika sudah tepat, maka akan muncul informasi seperti berikut:

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 127 Property of CorpU


III. Assign VLAN to S-VLAN Config Item
1. Temukan informasi RFS pada menu Services untuk mengakses konfigurasi
servis pada data teknis servis tersebut.
2. Pada kolom VLAN, pilih Reference

3. Setelah muncul jendela Custom Network Address, masukan informasi terkait


VLAN yang dimaksud. Tekan tombol Search untuk memunculkan hasil
pencarian.
4. Tekan tombol OK setelah menyorot baris hasil pencarian yang benar.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 128 Property of CorpU


5. Jika tepat, maka akan tertera informasi seperti berikut:

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 129 Property of CorpU


BAB VI
IP MANAGEMENT

I. Create IP Address
1. Pada menu sidebar UIM, pilih Custom Network Address kemudian klik tombol
Create pada menu yang berada pada kolom Search Result.

2. Masukan data seperti yang tertera berikut ini pada layar jendela yang tersedia:
Karakteristik Deskripsi

Specification IPv4 IP Address

Description Deskripsi (opsional)

Name Nomor IP (E.g: 10.62.160.180)

Subnet Masukan detil subnet mask (E.g: /24)


Klik Save and Continue

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 130 Property of CorpU


3. Pada layar akan tersedia informasi mengenai IP Address yang telah dibuat
tersebut.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 131 Property of CorpU


II. Assign IP Address to Service
1. Temukan informasi RFS pada menu Services untuk mengakses konfigurasi
servis pada data teknis servis tersebut.
2. Pada kolom IP Address, pilih Assign

3. Setelah muncul jendela Custom Network Address, masukan informasi terkait IP


Address yang dimaksud. Tekan tombol Search untuk memunculkan hasil
pencarian.
4. Tekan tombol OK setelah menyorot baris hasil pencarian yang benar.

5. Jika tepat, maka akan tertera informasi seperti berikut:

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 132 Property of CorpU


Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 133 Property of CorpU
BAB VII
OMZETTING

Omzetting hanya dapat pada pelanggan aktif/menunggak/cabutan. Omzetting dilakukan


apabila ada perubahan data teknik karena rusak/migrasi dan lain-lain.

1. Omzetting Copper

Sebelum melakukan Omzetting hal yang perlu dilakukan adalah melihat pipe trail yang melekat
pada service. Misalkan Pelanggan A dengan nomor telepon 0234271565mengalami gangguan.

Nomor Telepon Pelanggan 0234271565

Melihat Service:
1. Pilih Menu Services pada bagian navigation

2. Pada bagian name pilih Contains dan masukkan data nomor telepon.

3. Search Results akan menampilkan 2 buah baris, yaitu CFS dan RFS. CFS berisikan informasi
pelanggan, dan RFS berisikan informasi data tekhnis pelanggan.

4. Pada bagian search results pilih bagian RFS. Untuk lebih jelasnya dapat lihat gambar berikut
ini:

5. Setelah memilih RFS, maka akan muncul Service Summary. Pilih version pada bagian
Configuration

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 134 Property of CorpU


2. Melihat Service Trail
Langkah selanjutnya untuk menemukan pipe atau cable yang perlu di omzetting adalah dengan
melihat service trail pada bagian Configuration Item.

1. Pada bagian Configuration temukan baris Service_Trail. Pilih link pada kolom Resources.
Lebih jelasnya dapat lihat gambar dibawah ini.

2. Setelah halaman Pipe Summary terbuka, pilih Related Pages, kemudian pilih Manual
Configure. Maka akan tampil halaman Manual Configure.Lebih jelasnya lihat gambar
dibawah ini.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 135 Property of CorpU


Case 1: Cable Pair di Secondary Rusak
Setelah diketahui, ternyata Secondary Pipe yang dimiliki oleh service 0234271565. Berikut
langkah-langkah untuk melakukan Omzetting:

1. Setelah memilih Manual Configure pada halaman Pipe Summary pilih bagian Pipe Parent.

2. Pada bagian Pipe Hierarchy expand Copper_Secondary_Cable. Pada bagian Consumer carilah
letak nomor telepon pelanggan.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 136 Property of CorpU


Pelanggan 0234271565 berada pada cable pair 3CBN IM_33 RK -> IM_33 RK002 S001 (41-60)-
43. Akan di ometting dengancable pair 3CBN IM_33 RK -> IM_33 RK002 S001 (41-60)-41.

3. Setelah diketahui nomor pelanggan itu berada, maka lankah selanjutnya adalah omzetting.

Melakukan Omzetting
Setelah mengetahui nomor pipe yang akan di omzetting beserta dengan pipe barunya, maka
langkah selanjutnya adalah:

1. Persiapkan teks file dengan extension .properties(pada contoh ini saya gunakan
test_omzeting.properties) dengan format seperti contoh dibawah ini:

Code Deskripsi
FAULTY_PAIR_LIST ID Pipe yang akan di Omzet, contoh: 381616
NEW_PAIR_LIST ID Pipe yang akan jadi tujuan Omzet, contoh: 381629
FAULTY_PAIR_ID_RANGE Rentang ID Pipe yang akan di Omzet, contoh: 381616-381619
NEW_PAIR_ID_RANGE Rentang ID Pipe yang akan jadi tujuan Omzet, contoh: 381629-381632
FAULTY_CABLE_ID ID Cable yang akan di Omzet, contoh: 381611
NEW_CABLE_ID ID Cable yang akan jadi tujuan Omzet, contoh: 381611

Untuk kasus ini, maka cukup isikan FAULTY_PAIR_LIST dan NEW_PAIR_LIST, karena hanya meng-
Omzet satu cable pair saja.
Catatan:

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 137 Property of CorpU


1. Jika mengomzet pipe dari pipe 1-10, maka masukkan nilai dari FAULTY_PAIR_ID_RANGE
DAN NEW_PAIR_ID_RANGE dan kosongkan lainnya.
2. Jika mengomzet cable secondary satu ke secondary lainnya, maka masukkan nilai dari
FAULTY_CABLE_ID dan NEW_CABLE_ID dan kosongkan lainnya.
3. Jika akan mengomzet lebih dari satu pipe, tetapi tidak berurutan, masukkan nilai dari
FAULTY_PAIR_LIST dan NEW_PAIR_LIST dengan format sebagai berikut:

FAULTY_PAIR_LIST = pipe1,pipe2,pipe3
NEW_PAIR_LIST = pipe5,pipe6,pipe7

Contoh:

FAULTY_PAIR_LIST = 381313,381115,381189
NEW_PAIR_LIST = 381314,381116,381190

2. Setelah menyiapkan text seperti format diatas, maka langkah selanjutnya adalah pilih menu
Execute Rule. Pada bagian ruleset pilih OMZET_GROOM_REHOME_RULE, kemudian pilih file
yang sudah disiapkan sebelumnya dilanjutkan dengan menekan tombol Process. Lebih
jelasnya dapat lihat gambar dibawah ini:

3. Setelah pipe sudah berhasil di Omzet, maka dapat terlihat pada bagian Manual Configure
bahwa pipe pipe sudah berganti nama.

4. Hal yang sama dapat dilihat pada bagian Pipe Summary bahwa service yang diduduki pada
pipe 43 sudah dipindahkan kedalam pipe 41.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 138 Property of CorpU


Case 2: Cable Pair di Primary Rusak
Mengomzet Cable Pair di Primary Cable tidak berbeda dengan mengomzet Cable Pair di
Secondary, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Setelah memilih Manual Configure pada halaman Pipe Summary pilih bagian Pipe Parent.

2. Pada bagian Pipe Hierarchy expand Copper_Primary_Cable. Pada bagian Consumer carilah
letak nomor telepon pelanggan.

Pelanggan 0234271565 berada pada cable pair 3CBN IM_33 -> IM_33 RK P091(1 - 400)-125 Akan
di ometting dengan cable pair3CBN IM_33 -> IM_33 RK P091(1 - 400)-126.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 139 Property of CorpU


4. Setelah mengetahui nomor pelanggan yang dicari, langkah selanjutnya adalah melakukan
omzetting.

Melakukan Omzetting
Setelah mengetahui nomor pipe yang akan di omzetting beserta dengan pipe barunya, maka
langkah selanjutnya adalah:

1. Persiapkan teks file dengan extension .properties (pada contoh ini saya gunakan
test_omzeting.properties) dengan format seperti contoh dibawah ini:

2. Setelah menyiapkan text seperti format diatas, maka langkah selanjutnya adalah pilih menu
Execute Rule. Pada bagian ruleset pilih OMZET_GROOM_REHOME_RULE, kemudian pilih file
yang sudah disiapkan sebelumnya dilanjutkan dengan menekan tombol Process. Lebih
jelasnya dapat lihat gambar dibawah ini:

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 140 Property of CorpU


5. Hal yang sama dapat dilihat pada bagian Pipe Summary bahwa service yang diduduki pada
pipe 125 sudah dipindahkan kedalam pipe 126.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 141 Property of CorpU


BAB VIII
DISCOVERY

Discovery adalah salah satu kegiatan Inventory untuk menemukan perangkat aktif.
Discovery pada New OSS digunakan menggunakan aplikasi NI7 (Network Integrity7). Proses yang
dilakukan pada NI adalah membandingkan antara 2 set data yaitu UIM dan NE (Network
Elemen). Setelah dibandingkan selanjutnya diidentifikasi dan memfasilitasikannya terhadap
koreksi atas perbedaan data tersebut. Proses tersebut digambarkan pada gambar di bawah ini.

UIM Import
UIM Import digunakan untuk mengimport perangkat dari UIM ke dalam NI.

Network Discovery
Perangkat dikelola oleh NMS. NI dapat melakukan Network discover dengan memilih tipe Scan
Action sesuai dengan vendor perangkat. Ada 3 jenis NMS yaitu :

 ‘Discover Huawei TL1’ untuk Huawei U2000


 ‘Discover ZTE NetneumenU31’ untuk NetnumenU31
 ‘SAMDiscoverAction’ untuk ALU SAM

Discrepancy detection
Discovery akan melakukan deteksi terhadap 2 set data (UIM dan NE) apakah sudah
sesuai antar keduanya. Apabila belum maka NI akan men-generate discrepancies.

Discrepancy correction
Munculnya discrepancies dapat dikoreksi menggunakan fitur Discrepancies Correction.
User dapat men-generate koreksi discrepancies satu per satu atau secara bulk. Auto resolve
tersedia dan dapat dikerjakan secara system.

Akses ke aplikasi NI7 adalah https://ossprdniapp.telkom.co.id:13102/NetworkIntegrity

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 142 Property of CorpU


1. Create Import Scan
o Klik pada Manage Scans

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 143 Property of CorpU


o Klik pada create scan option

o Pilih Scan Action pilih PT UIM Import

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 144 Property of CorpU


o Inputkan Scan name,Source and Description pada kolom yang tersedia.

o Pilih Import Logical device,Import Physical device untuk meng-import data Physical
devices and logical devices.

o Pilih vendor perangkat sesuai NE yang akan di-import. Pilihan vendor ada 3 yaitu :
Huawei untuk Huawei, ZTE untuk ZTE dan Alcatel Lucent untuk ALU.

Note: Deteksi terhadap Discrepancies hanya berfungsi discovery scan sedangkan untuk Import
scan tidak berfungsi.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 145 Property of CorpU


2. Create Discovery Scan
Perangkat yang akan di0Discover dikelola oleh NMS. NI memilah Discovery Scan berdasarkan
sesuai vendor perangkat yang ada yaitu :

 ‘Discover Huawei TL1’ untuk Huawei U2000


 Discover ZTE NetneumenU31’ untuk NetnumenU31
 ‘SAMDiscoverAction’ untuk ALU SAM

Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :


o Klik pada Manage Scans

o Klik pada create scan option

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 146 Property of CorpU


o Pilih nama vendor. Centang pada kolom Enable dan Detect Discrepancies.Pilih scan
action sesuai dengan pilihan vendor

o Centang pada kolom AutoResolutionParameters. Hal ini berfungsi untuk mengkoreksi


semua karakteristik, level attribute yang tidak sesuai yang dilakukan secara otomatis by
system setelah informasi discovery complete.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 147 Property of CorpU


o Untuk Scan parameters lainnya akan berbeda untuk masing-masing vendor.

Huawei
o Pilih Huawei Gateway Filter pada Select parameter group.
o Centang discover Logical device, jika logical devices harus discovery.
o Jika Full NMS harus di-discovery maka centang Full NMS discovery option atau jika
menginginkan Scope IP harus diambil dari sebuah file centang Get Discovery Scope from
File option, nama file harus disebutkan sesuai cakupan daftar IP Address yang akan
ditambahkan.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 148 Property of CorpU


o Jika menginginkan scope IPs pada UI saja Gateway Filter List dapat digunakan and pilih
filter Gateway Filter Qualifier : Begins with/ Equals / Range.
 EQUALS’ is selected in the Gateway Qualifier, then mention a list of IP addresses
separated by comma in Gateway Filter List text box. For example –
172.21.180.190, 172.29.89.90

 If ‘BEINGS WITH’ is selected in the Gateway Qualifier, then mention a list of


starting values of IP Addresses separated by comma in Gateway Filter List text
box. For example- 172.21, 172.29

 If ‘RANGE’ is selected in the Gateway Qualifier, then mention a list of range of IP


Addresses separated by comma in Gateway Filter List text box. For example-
172.21.180.2-100, 172.29.189.101-203

 Select TL1 Parameters option in Select Parameters Group fill Username, Password, Port,
Timeout seconds, Retries, and select transport protocol as TCP for NMS connection

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 149 Property of CorpU


 Select TL1Advance Parameters and set only Logic CTAG to 1

 Add NMS IP address in Scope tab.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 150 Property of CorpU


 Click Save and Close

ZTE
o Select ZTETl1ConnectionParameters in Select parameter group.

o Input Port, Timeout and Retries values for NMS access .

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 151 Property of CorpU


o If Full NMS has to be discovered check Full NMS Scan option or If Scope IP has to be
taken as input from file, check Read IP from File option and give IP List file name in IP
List File Name, Check Discover Physical Device and Discover Logical Device as required .

o If user wants to give scope IPs in UI only Gateway Filter List could be used and select
appropriate NE Filter Qualifier like Begins with or Equals or Range.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 152 Property of CorpU


o Add NMS IP address in Scope tab.

o Click Save and close.

ALU
o UI Parameters in Select parameter group.
o Input SAM-O User Name, SAM-O Password Timeout and Retries, Socket timeout,
connection timeout values for NMS access.
o Select VLL Service Modeling, VPLS Service Modeling, Logicalmodeling.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 153 Property of CorpU


o If Full NMS has to be discovered check Full NMS Discovery option or If Scope IP has to be
taken as input from file, check Read IP from File option and give IP List file name in File
Name

o If user wants to give scope IPs in UI, ALU Device Filter List could be used and select
appropriate Gateway Filter Qualifier like Begins with or Equals or Range from drop
down.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 154 Property of CorpU


o Add ALU XML API URL in Scope tab.

o Click Save and close


Note: In NE Filter the Qualifier EQUALS will accept comma separate values for Huawei, ZTE and
ALU.

3. Running a Scan
o Click on Manage Scans link

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 155 Property of CorpU


o Search for desired scan by giving Scan name, Scan Action or Tag, if user search on scan
action it will display all scan created for the particular scan action.

o Select the required scan and click start scan.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 156 Property of CorpU


Note: User can also stop a running scan by using Stop Scan option in Actions. Click on
Display scan results will show result of all previous run scan results also.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 157 Property of CorpU


4. Deteksi Discrepancy & Review Discrepancies
o Click Review Discrepancies after discrepancy detection is completed .

o Discrepancy Counts will show the number of discrepancies generated as Critical, Major,
Minor and Warning severity levels

o Discrepancy Report

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 158 Property of CorpU


o Search option on Discrepancy, Click on advance for more options

o Click on a discrepancy will give you a better information on both network and Inventory
value and detail analysis.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 159 Property of CorpU


5. Koreksi Discrepancy Correction
o Select a discrepancy or multiple discrepancies to be corrected in UIM.Select All button
will select all option could be used for bulk discrepancy correction.

o After Selecting all discrepancies click on Actions-> Update in UIM Resolution label , this
will add the selected discrepancies in to list of discrepancies to be corrected.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 160 Property of CorpU


o Scan status changed to Ready State

o Now click on submit, this will open submit window, all discrepancies which was in ready
state will be added to submit list now

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 161 Property of CorpU


o Click on submit, this will invoke correction

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 162 Property of CorpU


Note: Discrepancies of type attribute mismatch will be automatically corrected if auto correction
was enabled in discovery. For other discrepancies it is recommended to have better analysis
before submitting and upload in batches of discrepancies of same kind using the search option
discrepancies. If association mismatch is coming it will come as a pair of discrepancies from both
side of association Eg: Mapped logical device for Physical device and Mapped Physical Device for
Logical device is a pair, only one discrepancy is supposed to be corrected in this pair other
discrepancy will be in IGNORED state with proper comment set. Same applicable in the case of
Device Interface and Physical Port association. Submitted Discrepancies for correction cannot be
reverted, so make sure that admin have done proper analysis before submit. Selected
discrepancies can be cancelled by using cancel resolution option in Actions and state will be
changed from Ready to blank. For successfully processed discrepancies status will turn to
PROCESSED from SUBMITTED state or it may change FAILED for failed resolutions.

6. Penjadwalan
The scan schedule determines when a scan executes. You can set a scan to execute
immediately, regularly, or on-demand. The frequency with which scans repeat is configurable. For
example, you can set scans to repeat at monthly intervals, on the second-last day of the month,
or at a set time every night.Schedule can be applied while time of scan creation or by editing for
an existing scan

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 163 Property of CorpU


o Select a scan to add schedule and click edit

o Click on Schedule tab

o Click on create option

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 164 Property of CorpU


o Fill all the required details user also can set frequency like once only, daily, weekly etc.
o Click ok and Save and close on the scan.

Created by Amilicia Adi Hartanti/720322 165 Property of CorpU

Anda mungkin juga menyukai