Anda di halaman 1dari 171

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Bagian Network Operation adalah salah satu bagian di dalam Divisi

Information System Center, PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang memiliki

tugas dan tanggung jawab untuk mengelola desktop di lingkungan PT

Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Yang dimaksud desktop di sini adalah perangkat

kerja yang disediakan oleh perusahaan bagi karyawan dan atau mitra kerjanya

untuk menjalankan aktivitas kedinasan, yang termasuk dalam perangkat dimaksud

adalah Personal Komputer, Laptop, Scanner, Printer, dan , Projector. Tanggung

jawab pengelolaan desktop meliputi distribusi, perawatan, dan perbaikan.

Distribusi di sini berarti proses penyediaan desktop ke karyawan dan atau mitra

kerja perusahaan.

Sampai dengan akhir tahun 2003, proses penyediaan barang dan jasa

terutama perangkat desktop di PT Telkom, masih menggunakan Biaya

Operasional Dan Pemeliharaan ( BODP ) setiap bagian dalam suatu divisi yang

dianggarkan per triwulan. Namun, awal tahun 2004, muncul kebijakan dari top

manajemen bahwa pengadaan barang dan jasa ( dalam hal ini desktop )

pengadaannya dilakukan terpusat di Telkom Divisi Information System Center.

Awal tahun 2004 merupakan fase-fase pertama bagi PT Telkom ( dalam hal ini

Telkom ISCenter) menerapkan PC leasing ( sewa Personal Komputer), sehingga

banyak ditemukan hal-hal baru yang bersifat keuntungan maupun kerugian bagi

1
2

perusahaan. Beberapa keuntungan yang dapat diambil adalah bantuan tenaga

maintenance perangkat dari vendor penyedia barang.

Seiring berjalannya roda perusahaan, permintaan perangkat desktop (

personal computer, laptop, printer, projector, scanner ) dari divisi-divisi kerja

Telkom semakin bertambah pula, dengan jumlah permintaan yang semakin besar

pula. Kemudian, Telkom ISC menerapkan konsep Seat Management dalam

pengelolaan desktop perusahaan.

Seat Management adalah salah satu metoda praktis dalam pengelolaan

desktop yang meliputi seluruh siklus pengelolaan desktop yang dilakukan secara

serah kelola kepada pihak vendor, prinsipnya : Telkom tidak perlu memikirkan

detail dari penyediaan barang dan jasa ( desktop ) yang dibutuhkan untuk

operasional Telkom dan cukup hanya membebankan tanggung jawab penyediaan,

delivery, maintenance, dan operasional harian desktop kepada vendor penyedia

barang. Dengan bahasa yang lebih sederhana, bagi Telkom cukup dengan istilah :

“kami membutuhkan, anda harus menyediakan, kapanpun, berapapun, di

manapun”. Dengan aturan ini, maka vendor penyedia barang dan jasa harus

memiliki kapabilitas yang tinggi terhadap stock dan gudang.

Dengan adanya Seat Management ini, ada beberapa keuntungan yang

dapat diperoleh di sisi PT Telkom, diantaranya :

1. Efisiensi biaya operasional desktop ( karena sudah tercakup dalam

anggaran Seat Management).


3

2. Efektivitas resource SDM Telkom, karena satu sektor layanan sudah

dimitrakan kepada vendor, sehingga diharapkan SDM Telkom ( unit

terkait) dapat berkonsentrasi pada bidang kunci dari pekerjaan perusahaan.

3. Telkom tidak perlu mengeluarkan biaya untuk proses perawatan,

maintenance, maupun penggantian hardware / perangkat keras yang rusak,

karena scope dari Seat Management adalah mencakup penggantian / back

up ketika terjadi kerusakan, tentunya kerusakan dengan aturan tertentu.

4. Telkom tidak perlu berurusan langsung dengan Principal produk, karena

segala bentuk kerjasama dengan principal menjadi tanggung jawab vendor

Seat Management. Principal adalah pemegang lisensi distribusi suatu

produk di kawasan suatu negara. Contohnya : Principal produk Hewlett

Packard, Principal produk DELL, Principal produk IBM.

Adapun vendor yang dipercaya untuk memegang proyek Seat Management harus

memiliki beberapa kriteria yang cukup tinggi, yaitu :

1. Berpengalaman dalam melaksanakan Seat Management Service dengan

fasilitas Helpdesk yang memadai.

2. Didukung oleh technical support yang memadai

3. Memiliki Helpdesk yang beroperasi pada jam kerja TELKOM

4. Menyediakan On Site Technical Support di lokasi TELKOM (ISCHO,

ISDC REGIONAL I, II, III, IV, V, VI, VII)

5. Technical support tersebut berfungsi untuk melakukan maintenance,

koordinasi dan reporting


4

6. Technical support harus mampu memenuhi service level (maintenance,

response time, resolution time)

7. Mempunyai branch office / service point minimal sampai dengan level

Kantor Divisi Regional TELKOM.

Dari masalah yang timbul maka sistem informasi dengan berbasis online

adalah jawaban yang paling tepat untuk menangani permasalahan-permasalahan

tersebut. Selain cepat, baik dalam memberikan informasi dan dapat meningkatkan

layanan kepada user. Oleh karena itu penulis mengambil judul

“PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TELKOM SEAT MANAGEMENT

BERBASIS ONLINE.”

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka dilakukan observasi dan

mengidentifikasi masalah-masalah yang perlu ditangani dan dikendalikan secara

bijak. Hal ini perlu dilakukan sebagai bahan atau data dalam pembangunan sistem

informasi dengan mendayagunakan teknologi yang bertujuan untuk memberikan

jalan keluar (solusi) yang cepat, tepat dan akurat. Dari masalah-masalah yang ada

perlu ditangani sebagai berikut :

1. Belum adanya informasi tentang SSC (Standar Software Catalogue),

sebagai panduan bagi user tentang software-software apa saja yang

dikategorikan dapat diinstal di perangkat Seat Management dan

memberikan edukasi kepada user tentang penggunaan software berlisensi.


5

2. Belum adanya adanya alat bantu pengawalan Service Level Agreement

Telkom dengan user, meliputi :

a. data penanganan gangguan oleh vendor berdasar komitmen SLA

b. data kehandalan perangkat Seat Management dengan memperhatikan

statistik gangguan yang terjadi

c. memberikan gambaran tentang perilaku user dengan mengamati pola

dan jumlah gangguan yang tercatat

3. Belum tertibnya administrasi perangkat kerja

4. Belum adanya bank data Seat Management, yang merupakan tools

evaluasi permintaan, minimalisasi duplikasi user, data alokasi perangkat,

informasi tentang prosedur, informasi format-format form desktop,

sosialiasi perangkat desktop, informasi rencana delivery,sosialisasi KD

(Keputusan Direksi) dan SOE (Standard Operating Environment) Desktop,

reminder perangkat habis sewa.

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka dapat diperoleh rumusan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem yang sedang berjalan di PT. Telekomunikasi

Indonesia Tbk. yang masih belum adanya informasi SSC dan belum

tertibnya masalah administrasi perangkat kerja.

2. Bagaimana Merancang Sistem Informasi Telkom Seat Management

Berbasis Online dapat menyelesaikan masalah yang ada di PT. Telkom.

3. Bagaimana implementasi Sistem Informasi Telkom Seat Management

Berbasis Online.
6

4. Bagaimana pengujian Sistem Informasi Telkom Seat Management

Berbasis Online.

1.3 Maksud Penelitian dan Tujuan Penelitian

Maksud dari pelaksanaan usulan penelitian tidak lain untuk

mengimplementasikan ilmu yang di dapat dari bangku kuliah, dan untuk

memberikan pedoman referensi bagi sesama peneliti untuk dapat mengembangkan

ilmu pengetahuan.

Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sistem yang berjalan di PT. Telekomunikasi

Indonesia Tbk. yang masih belum adanya informasi SSC, pengawalan

SLA, dan Sosialisasi perangkat dekstop.

2. Untuk merancang Sistem Informasi Telkom Seat Management Berbasis

Online agar dapat menyelesaikan masalah yang ada di PT. Telkom.

3. Untuk mengimplementasikan Sistem Informasi Telkom Seat

Management Berbasis Online.

4. Untuk melakukan pengujian Sistem Informasi Telkom Seat Management

Berbasis Online.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian terdiri dari kegunaan praktis dan kegunaan akademis.

Kegunaan praktis adalah kegunaan dari sistem yang dibuat untuk kepentingan
7

perusahaan, sedangkan kegunaan akademis adalah kegunaan bagi si peneliti

sendiri.

1.4.1 Kegunaan Praktis

Sistem Informasi Telkom Seat Management Berbasis Online ini diharapkan

bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh pengguna untuk dapat mendukung

kegiatan pengelolaan perangkat dekstop dan dapat meningkatkan efektifitas kerja

di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan ilmu bagi penulis

khususnya dan bagi sesama peneliti umumnya. Selain itu penulis juga

mengharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu

pengetahuan tentang sistem informasi telkom seat management berbasis online.

Membantu peneliti lain yang akan mengambil penelitian di bidang / masalah yang

sama dengan penulis, sebagai bahan referensi untuk perbaikan maupun

pengembangan ilmu. Penulis juga dapat mengukur sampai sejauh mana tingkat

kompetensi dan kemampuan penulis dalam mengimplementasikan ilmu

pengetahuan yang di dapat selama menjalani perkuliahan.


8

1.5 Batasan Masalah

Batasan masalah pembangunan aplikasi ini meliputi :

1. Aplikasi yang dibangun hanya untuk membantu proses penanganan laporan

gangguan dekstop dari user ke helpdesk dan bukan merupakan aplikasi

untuk proses penanganan laporan gangguan dekstop dari user ke helpdesk.

2. Sistem yang dibangun tdak membahas tentang kehilangan perangkat

desktop.

3. Sistem yang dibangun tidak membahas tentang proses keuangan dan laporan

keuangan

4. Ruang lingkup sistem hanya mencakup telkom pusat saja tidak sampai ke

cabang.

5. Hak akses disesuaikan dengan ketentuan dari Telkom IS Center.

6. Implementasi hanya berupa cara mengoperasikan perangkat lunak.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk divisi IS

Center di Jl. Japati No.1 Bandung. Divisi IS Center ini satu lokasi dengan

Gedung PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Penelitian ini dilakukan selama 5

bulan dimulai dari bulan Februari hingga Juni. Adapun waktu penelitian ini

penulis jadwalkan sebagai berikut :


9

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

WAKTU
NO KEGIATAN FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Sumber data primer
1.1 observasi.
1.2 wawancara.
2 Sumber data sekunder
2.1. pencarian buku referensi
2.2. studi dokumentasi
3 Customer Communication
3.1. Analisa Bisnis
3.2. Perumusan
4 Planning
5 Modelling

5.1. Analisa model

5.2. Desain model


5.3. Arsitektur

5.4. Perancangan antar muka

6 Construction
6.1. Kodifikasi
6.2. Pengujian perangkat lunak

7 Deployment

7.1. Evaluasi konsumen


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Menurut Amsyah (2001 : 27) ada beberapa definisi mengenai sistem, tetapi
definisi dari kamus Webster’s Unabridged lebih mendekati dengan keperluan.
Definisi tersebut adalah sebagai berikut : “Sistem adalah elemen-elemen yang
saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi”.
Menurut Al-Bahra (2004 : 2) “Sistem (dipandang dari PDE) adalah

sekumpulan manusia, mesin, dan metode yang teroganisir untuk mencapai suatu

sasaran yang sepesifik.”

Suatu sistem dibangun dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan (goal)

atau mencapai suatu sasaran (objectives). Tujuan meliputi ruang lingkup yang

luas, sedangkan sasaran meliputi ruang ingkup yang sempit.

2.1.1 Bentuk Dasar Sistem

1. Masukan ( Input )

Input merupakan data yang masuk ke dalam suatu sistem.

2. Model

Model merupakan kombinasi prosedur, logika, dan model matematik

yang memproses data yang tersimpan di database dengan cara yang

sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Keluaran ( Output )

Output merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang

berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai

sistem.

10
11

4. Teknologi

Teknologi merupakan alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan

untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses

data, menghasilkan dan mengirimkan output, dan membantu

pengendalian sistem.

5. Basis Data ( Database )

Database merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang

tersimpan didalam komputer dengan menggunakan software database.

6. Kontrol ( Control )

Pengendalian atau control yang dirancang untuk menanggulangi

gangguan terhadap sistem informasi.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :

1. Komponen ( components )

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan.

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa

suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batas sistem ( boundary )

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas


12

sistem memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.

Batas sistem juga menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem

tersebut.

3. Lingkungan luar sistem ( environments )

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari

sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem

dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem

tersebut.

4. Penghubung ( interface )

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem

dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang

lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan

subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. Keluaran (output)

dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang

lainnya.

5. Masukan ( input )

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan

dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan

sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang

dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input

adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh

di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang


13

digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal

input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran ( output )

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat

berupa masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah

keluaran yang tidak berguna merupakan hasil sisa pembuangan,

sedangkan informasi adlaah keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolah ( proses )

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu

sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan

menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan

berupa bahan baku atau bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa

barang.

8. Sasaran ( objectives )

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).

Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang

dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu

sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.


14

2.1.3 Klasifikasi Sistem

1. Sistem terbuka dan tertutup

Suatu sistem dikatakan terbuka bila aktivitas didalam sistem tersebut

dipengaruhi oleh lingkungannya, sedangkan suatu sistem dikatakan

tertutup bila aktivitas-aktivitas sistem tersebut tidak terpengaruh oleh

perubahan yang terjadi di lingkungannya.

2. Sistem buatan dan sistem alamiah

Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan asalnya, sistem tersebut

bisa diklasifikasikan sebagai sistem yang ada secara alamiah ( buatan

Tuhan ) atau buatan manusia. Manusia adalah sistem yang secara

alamiah demikian pula mahluk hidup disekitar kita, sedangkan mobil

merupakan sistem buatan manusia.

3. Sistem berjalan dan konseptual

Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sebagai sistem konseptual.

Suatu sistem konseptual yang dapat diterima oleh pemakai sistem

sehingga pemakai sistem tersebut menggunakannya untuk menunjang

operasi sehari-hari maka sistem tersebut berubah menjadi sistem

berjalan.

4. Sistem sederhana dan komplek

Sebuah sistem yang sederhana merupakan sebuah sistem yang terbentuk

dari sedikit tingkatan dan komponen atau subsistem serta hubungan

antara mereka sangat sederhana, misalnya sistem yang digunakan oleh

pengantar koran. Sebuah sistem yang komplek jelas terdiri dari banyak
15

komponen dan tingkatan yang dihubungkan dalam berbagai cara yang

berbeda, seperti sistem sebuah perusahaan.

5. Sistem kinerja yang dapat dipastikan dan tidak dapat dipastikan

Sebuah sistem yang dapat dipastikan kinerjanya artinya dapat

ditentukan pada saat sistem akan dan sedang dibuat. Sedangkan sistem

yang tidak dapat dipastikan kinerjanya artinya tidak dapat ditentukan

dari awal tergantung kepada situasi yang dihadapi.

6. Sistem sementara dan selamanya

Suatu sistem mungkin digunakan untuk selamanya mungkin juga

digunakan untuk periode waktu tertentu.

7. Sistem Pisik dan Abstrak

Sistem dapat dilihat dari wujudnya misalnya sistem kendaraan

bermotor, sedangkan abstrak seperti sistem organisasi

8. Sistem subsistem dan super sistem

Subsistem adalah sistem yang lebih kecil dalam sebuah sistem,

sedangkan super sistem adalah sistem yang lebih besar.

9. Sistem yang dapat beradaptasi dan tidak dapat beradaptasi

Berdasarkan fleksibilitas kita dapat membedakan karakteristik suatu

sistem apakah sistem tersebut dapat beradaptasi terhadap perubahan

yang terjadi dilingkungannya atau tidak.


16

2.2 Pengertian Informasi

Informasi merupakan hasil dari pengolahan data yang memberikan arti dan

manfaat, berupa nilai yang dapat dipahami didalam keputusan sekarang maupun

masa depan.

2.2.1 Konsep Dasar Informasi

Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam

suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk

pengambilan keputusan.

Menurut Amsyah (2001 : 2) “Informasi adalah data yang sudah diolah,

dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu”.

Sedangkan menurut Gordon B. Davis dalam bukunya yang berjudul


Management Information System, “Informasi adalah data yang sudah diproses
menjadi bentuk yang berguna bagi pemakai, dan mempunyai nilai pikir yang
nyata bagi pembuatan keputusan pada saat sedang berjalan atau untuk prospek
masa depan”.
Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk

tunggal. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan

kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang

tertentu.

Menurut Amsyah (2001 : 83) “Data adalah fakta yang terjadi karena

adanya kegiatan organisasi yang terjadi pada lini transaksi, manajemen lini

bawah, lini tengah, dan lini atas”.


17

2.2.2 Nilai Informasi

Manfaat informasi adalah untuk membantu memberi kejelasan dari sesuatu

ketidakpastian atau untuk mengurangi ketidakpastian tersebut, sehingga manusia

membuat sesuatu keputusan dengan kepastian yang lebih baik dan

menguntungkan.

Menurut Amsyah (2001 : 316) nilai informasi ditentukan oleh lima

karakteristiknya, yaitu :

1. Ketelitian

Ketelitian atau akurasi didefinisikan sebagai perbandingan dari informasi

yang benar dengan jumlah seluruh informasi yang dihasilkan pada suatu

proses pengolahan data tertentu.

2. Ketepatan waktu

Ketepatan waktu merupakan karakteristik informasi yang penting. Bukan

hanya bernilai baru atau lama, tetapi tepat waktu atau setidaknya saat

informasi diperlukan. Bila informasi diperlukan sewaktu-waktu maka

diharapkan informasi tersebut dapat disediakan secepat waktu yang

diperlukan.

3. Kelengkapan

Kelengkapan sangat penting dalam pengambilan keputusan. Sering kali

kegiatan bisnis yang memerlukan pengambilan keputusan secara cepat

menjadi tertunda hanya karena kurang lengkapnya informasi yang ada.


18

4. Ringkas

Informasi yang bernilai lebih cenderung bersifat seperti suatu kesimpulan,

dan akan lebih jelas dan bernilai tinggi bila dapat disertai dengan bagan,

gambar, grafik, tabel, dan bentuk lainnya.

5. Kesesuaian (Relevan)

Informasi yang bernilai tinggi tentu saja mempersyaratkan pula unsur

yang kelima yaitu sesuai (relevan). Informasi hendaklah sesuai dengan

keperluan pekerjaan atau manajemen dan sesuai (relevan) pula dengan

tujuan yang akan dicapai.

2.2.3 Siklus Hidup Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum bercerita banyak,

sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk

menghasilkan informasi.

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima

kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan

tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat

sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, siklus ini oleh

John Burch disebut dengan siklus informasi. Siklus informasi ini disebut juga

dengan siklus pengolahan data.


19

Dasar Data

Gambar 2.1 siklus informasi

Sumber : Sistem Informasi Manajemen, Azhar Susanto, 2004, Penerbit

Linggajaya

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik pisik maupun

non pisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara

harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang

berguna.

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Amsyah (2001 : 4) “Sistem informasi, yaitu suatu rangkaian


informasi yang di dalamnya terdapat bagian-bagian yang berhubungan dan
saling berketergantungan satu sama lain, mulai dari bagian besar ke bagian yang
lebih kecil, yaitu dari sub, subsub, subsubsub, dan seterusnya sampai yang
terkecil”.
20

Hubungan tersebut berupa hubungan-hubungan arus informasi yang

mewakili tingkat-tingkat sistem keorganisasian. Dalam suatu organisasi

hubungan-hubungan tersebut lazim disebut hubungan-hubungan antar unit kerja.

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Komponen-komponen sistem informasi adalah :

1. Perangkat Keras ( Hardware )

Terdiri dari komputer, printer, dan jaringan.

2. Perangkat Lunak ( Software )

Merupakan kumpulan dari perintah atau fungsi yang ditulis dengan

aturan tertentu untuk memerintahkan komputer melaksanakan tugas

tertentu.

3. Manusia ( Brainware )

Pihak yang terlibat dalam komponen manusia seperti operator,

pemimpin sistem informasi dan lain-lain.

4. Prosedur ( Procedure )

Dokumentasi prosedur atau proses siste, buku penuntun operasional

( aplikasi ) dan teknis.

5. Basis Data ( Database )

Merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih

lanjut untuk menghasilkan informasi.


21

2.4 Definisi kasus yang dianalisis

Dibawah ini dijabarkan beberapa definisi kasus yang dianalisis oleh penulis :

1. Standard Operating Environment (SOE)

Dengan ditetapkannya TISC sebagai unit yang mengelola pemenuhan

kebutuhan perangkat desktop untuk seluruh unit kerja yang ada di

TELKOM, perlu adanya upaya untuk mengoptimalkan pengelolaan

desktop dimaksud. Dengan ditetapkannya program sertifikasi SOA-404

untuk TELKOM, perlu adanya sinergi untuk memastikan agar

pengelolaan desktop memenuhi standar tertentu sesuai kebutuhan

operasional yang diperlukan TELKOM, maka perlu adanya tata kelola

desktop yang mensinergikan antara konsep pemenuhan kebutuhan

desktop dengan Standard Operating Environment (SOE) Desktop

Management. SOE Desktop Management adalah aturan baku yang

disyahkan management perusahaan menyangkut pengelolaan desktop di

lingkungan PT Telkom, dimana didalamnya mencakup keseluruhan

atribut-atribut penting dan atribut pelengkap di dalam pengelolaan

desktop, mulai dari jenis, isi, standar, kerjasama operasional, proses

imaging, staging, layanan komplain, aplikasi standar dan proses

operasional hariannya.

2. Administrator

Administrator ialah personil TISC dan USI Regional yang mempunyai

tugas dan tanggung jawab untuk mengelola desktop atau personil lain

yang ditunjuk untuk mengelola desktop. Dalam hal kemampuan


22

desktop dibutuhkan adanya Bandwidth Throttling yaitu kemampuan

suatu sistem desktop management untuk adaptive dalam hal pemekaian

bandwith sesuai dengan kondisi bandwidth utility network pada saat

menjalankan fungsi – fungsi OS Deployment, Software Delivery dan

Patch Management. Sedangkan Deployment adalah tahapan dalam

pengelolaan desktop yang meliputi kegiatan pra-instalasi, pengiriman,

instalasi dilokasi User sampai dengan pengujiaan dan penerimaan oleh

User.

3. Desktop Management

Desktop merupakan perangkat yang difungsikan sebagai alat kerja yang

terdiri dari : PC, Laptop, Printer, Projector dan Scanner. Desktop

Management Tool adalah suatu alat / sistem yang digunakan dalam

mengelola khusus untuk PC dan Laptop, secara fungsional terdiri atas :

Inventory Management, Application Management, Deployment

Management, Software License Management, Patch Management,

Software Delivery Management, Remote Desktop Management. Selain

fungsi diatas, alat/sistem yang digunakan harus mempunyai

kemampuan bandwidth throtting dan support web base.

4. Vendor

Vendor adalah perusahaan penyedia jasa sewa desktop yang

melaksanakan kontrak dengan Telkom. Pemenuhan kebutuhan yang

meliputi seluruh siklus pengelolaan desktop dilakukan secara terpusat


23

oleh TISC, kebutuhan desktop baru dipenuhi secara sewa pakai kepada

vendor dengan masa sewa selama 3 (tiga) tahun dengan ruang lingkup

sewa ditentukan oleh TISC dan disesuaikan dengan kebutuhan.

Sedangkan Seat – Management ialah salah satu metoda praktis dalam

pengelolaan desktop yang meliputi seluruh siklus pengelolaan desktop

yang dilakukan secara serah kelola kepada pihak Vendor.

Untuk PC dan Laptop, pemilihan produk dan basis teknologi

mempertimbangkan aspek Market Leadership dari principal PC dan

Laptop dengan menggunakan referensi dari badan riset international

seperti Gartner, dan lain – lainnya.

Selain pertimbangan diatas, aspek lain yang menjadi pedoman adalah

ketersediaan dukungan teknis yang memedai atas produk tersebut di

Indonesia. Pemilihan spesifikasi teknis untuk PC, Laptop, Printer,

Projector dan Scanner ditentukan berdasarkan Spesifikasi teknis sesuai

syarat dan ketentuaan yang diatur pada SHC (Standard Hardware

Catalogue). SHC bertujuan untuk memberikan batasan yang tegas

tentang standar spesifikasi teknis desktop yang diijinkan di lingkungan

TELKOM. VENDOR harus memasang sticker yang memuat informasi

yang diperlukan untuk mengidentifikasi asset. Desain sticker ditentukan

oleh TISC.
24

5. TISC (Telkom Information System Center)

TISC adalah Pusat Sistem Informasi yang bertanggung jawab terhadap

pengaturan dan pengelolaan sistem informasi internal TELKOM.

Telkom ISC bertanggungjawab menjamin Response Time dan

Resolution Time, yaitu waktu yang diperlukan oleh penyedia layanan

untuk menjawab permintaan yang disampaikan oleh user, yang dihitung

sejak permintaan user diterima oleh helpdesk sampai dengan

jawaban/tanggapan diterima oleh user. Sedangkan Resolution Time

adalah waktu yang diperlukan oleh penyedia layanan untuk

memberikan solusi atas permintaan layanan yang disampaikan oleh

user, yang dihitung sejak permintaan user diterima oleh helpdesk

sampai dengan solusi diterima oleh user.

6. Fungsi Desktop

a) PC merupakan perangkat komputer yang diperuntukkan bagi user

yang fungsi pekerjaannya memerlukan perangkat komputer yang

dipasang secara permanen.

b) Laptop merupakan perangkat kerja komputer yang diperuntukkan

bagi user yang fungsi pekerjaannya menuntut mobilitas yang tinggi

dan memerlukan perangkat komputer yang dapat dijinjing

(portable).

c) Printer Dot-Matrix merupakan perangkat yang berfungsi untuk

mencetak data berupa teks dan diperuntukkan bagi unit kerja yang
25

fungsi pekerjaannya memerlukan pencetak data / informasi yang

berupa teks. (misalnya : plasa TELKOM, service point, dan lain -

lain).

d) Printer Laserjet-A3 merupakan perangkat yang berfungsi untuk

mencetak data beupa teks atau gambar dan diperuntukan bagi unit

kerja yang berfungsi pekerjaannya memerlukan pencetak data /

informasi berupa teks atau gambar dengan ukuran kertas sampai

dengan A3.

e) Printer Laserjet-A4 merupakan perangkat yang berfungsi untuk

mencetak data beupa teks atau gambar dan diperuntukan bagi unit

kerja yang berfungsi pekerjaannya memerlukan pencetak data /

informasi berupa teks atau gambar dengan ukuran kertas sampai

dengan A4.

f) Projector – Mobile merupakan perangkat yang berfungsi untuk

memproyeksikan data dan informasi secara visual dan

diperuntukkan bagi unit kerja yang memerlukan perangkat

projector yang dapat dijinjing.

g) Scanner merupakan perangkat yang berfungsi untuk men-scan

dokumen dan diperuntukkan bagi unit kerja secretariat atau unit

kerja lain yang fungsi pekerjaannya memerlukan dukungan

perangkat tersebut.
26

2.4.1 Pengertian Seat-Management

Seat Management adalah salah satu metoda praktis dalam pengelolaan

dekstop yang meliputi seluruh siklus pengelolaan dekstop yang dilakukan secara

serah kelola kepada pihak Vendor.

2.5 Jaringan Komputer

Secara sederhana jaringan komputer dasar atau network adalah hubungan

antara dua buah atau lebih komputer.

2.5.1 Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer yaitu kumpulan dari beberapa komputer, baik jaringan


komputer yang berskala kecil seperti di rumah atau di kantor atau jaringan yang
berskala besar seperti antarkota dan provinsi, atau jaringan komputer yang
mendunia ( internasional ) seperti antar benua atau antar dunia, dimana
komputer-komputer tersebut saling berhubungan dan terorganisasi ( berintegrasi
) antara komputer yang satu dengan komputer yang lain yaitu antara komputer
server ( sebagai induknya ) dengan komputer terminal atau client ( sebagai
anaknya ).( Nana Suarna : 2007 : 11 ).

2.5.2 Macam-macam Tipe Jaringan

1. Jaringan Client-Server

Server yaitu komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-

komputer lain, sedangkan Client yaitu komputer-komputer yang

menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server.

a). Keunggulan

1) Kecepatan aksesnya lebih tinggi.

2) Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik.

3) Sistem backup data lebih baik.

b). Kelemahan

1) Biaya operasional lebih mahal


27

2) Dibutuhkan satu komputer khusus yang berkemampuan lebih

untuk ditugaskan sebagai server.

3) Sangat ketergantungan pada server, karena server jika

mengalami gangguan atau masalah, maka secara keseluruhan

jaringan akan terganggu.

2. Jaringan Peer To Peer

Jaringan tipe peer to peer diistilahkan dengan non-dedicated server,

yaitu server tidak hanya berperan sebagai server murni, tetapi dapat

juga berperan sebagai workstation.

a). Keunggulan

1) Komputer dalam jaringan dapat saling berbagi pakai fasilitas

yang dimilikinya seperti : harddisk, drive, modem, fax, printer.

2) Biaya operasional lebih murah.

3) Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server,

karena jika salah satu komputer mati atau rusak, jaringan

secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.

b). Kelemahan

1) Troubleshooting jaringan lebih sulit dibandingkan dengan

jaringan client server, karena pada jaringan tipe peer to peer

setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam

komunikasi yang ada. Pada jaringan client server,

komunikasinya terjalin antara server dengan workstation.


28

2) Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client

server.

3) Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing

user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang

dimiliki.

2.5.3 Topologi Jaringan

Topologi jaringan yaitu jaringan yang berhubungan dengan susunan fisik

semua jaringan komputer, baik server maupun client ( terminal ). Ada 6 macam

topologi atau arsitektur jaringan secara fisik antara lain sebagai berikut.

1. Topologi Bus

Topologi Bus yaitu seluruh terminal saling terhubung ke sebuah bus (

jalur) utama komunikasi data. Informasi atau data dikirim dan diambil

melalui sepanjang jalur atau melewati seluruh workstation. Topologi ini

dipakai untuk area jaringan lokal, untuk banyak titik, dan untuk jarak

yang pendek.

2. Topologi Star

Topologi Star yaitu masing-masing terminal dalam jaringan

dihubungkan ke titik pusat ( server ) menggunakan jalur utama ( Hub )

dan semua sambungan antarterminal harus diteruskan melalui server.

Server bertindak sebagai pengatur dan pengendali seluruh komunikasi

data yang terjadi.


29

3. Topologi Titik ke Titik

Topologi titik ke titik yaitu setiap simpul atau nodenya dihubungkan

langsung antar terminal, dan sistem jaringan semacam ini tidak

tergantung pada terminal mana pun, dan hubungan antar terminal hanya

diketahui oleh terminal yang bersangkutan.

4. Topologi Ring

Topologi ring yaitu semua terminal dan server dihubungkan, sehingga

terbentuk pola lingkaran mirip sebuah cincin. Tiap terminal ataupun

server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke

komputer lain. Jika alamat-alamat yang dituju sesuai, maka informasi

diterima. Sebaliknya apabila tidak sesuai informasi akan dilewatkan.

5. Topologi Linear Bus

Topologi linear bus yaitu arsitektur yang mirip dengan cabang atau

sebuah pohon. Data yang dikirim dari suatu terminal ke terminal lain

akan melalui pemeriksaan jalur yang terbuka. Apabila jalur tersebut

telah diterima, maka data tersebut akan dikirimkan, dan apabila

terminal yang lain pun mengirim secara bersamaan, maka data tersebut

akan mengalami tabrakan. Selanjutnya, harus menunggu jalur bebas

sebelum melaksanakan pengiriman data ulang.

6. Topologi Hierarki

Topologi hierarki yaitu terminal yang kedudukannya lebih tinggi

menguasai terminal yang ada dibawahnya. Jaringan ini tergantung pada

terminal yang kedudukannya paling tinggi.


30

7. Topologi Web Network

Topologi web network atau mess network atau plex network atau

completely connected network yaitu bentuk network dimana masing-

masing node dalam network dapat berhubungan dengan network

lainnya melalui beberapa link.

2.6 Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat Lunak Pendukung yang dibutuhkan untuk membuat software ini

adalah sebagai berikut :

2.6.1 Aplikasi Bahasa Pemograman

1. HTML (Hyper Text Markup Language)

Merupakan bahasa pemrograman standar yang digunakan untuk

menulis halaman web.

2. HTTP (Hyper Text Transport Protocol)

Merupakan protocol standar yang digunakan untuk mengirim file-file

HTML ke dalam browser.

3. PHP ( Personal Home Page )

PHP (Personal Home Page) merupakan semacam script yang

ditempatkan dalam server dan di proses di server. Hasilnya di kirim ke

klien, tempat pemakai menggunakan browser. Secara khusus PHP

dirancang untuk membentuk web dinamis. Artinya, PHP dapat

membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini.


31

PHP diciptakan oleh Rasmus Ledorf, seorang pemrogram C yang

handal. Semula PHP hanya digunakan untuk mencatat jumlah

pengunjung pada homepagenya. Rasmus adalah salah seorang

pendukung open source. Karena itulah ia mengeluarkan Personal Home

Page Tools versi 1.0 secara gratis. Setelah mempelajari YACC dan

GNU Bison, Rasmus menambah kemampuan PHP 1.0 dan menerbitkan

PHP 2.0.

Script PHP berkedudukan sebagai tag dalam bahasa HTML,

sebagaimana diketahui, HTML (Hypertext Markup Language) adalah

bahasa standar untuk membuat halaman-halaman web. Kode PHP

diawali dengan tanda <?php dan diakhiri dengan tanda ?>. Pasangan

kedua kode inilah yang berfungsi sebagai tag kode PHP. Berdasarkan

tag inilah, pihak server dapat memahami kode PHP dan kemudian

memprosesnya. Dan hasilnya dikirim ke browser.

4. URL (Uniform Resource Locator)

Konsep nama file standard yang diperluas dengan jaringannya. Nama

file ini tidak hanya menunjukkan direktori dan nama filenya, tetapi juga

nama mesinnya dalam jaringan. URL dapat disediakan (ada atau

diakses) dengan berbagai metode, dan bisa jadi buka sekedar file,

karena URL dapat menunjukkan query-query, dokumen yang disimpan

dalam database, hasil dari suatu perintah finger atau archie, atau apapun

yang berkaitan dengan data hasil proses.


32

2.6.2 Apikasi Database

1. MySQL

MySQL adalah suatu software sistem manajemen database yang

menggunakan standar SQL (Structured Query Language), yaitu bahasa

standar yang paling banyak digunakan untuk mengakses database.

Keunggulan dari MySQL adalah :

a). MySQL dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh banyak CPU

sekaligus. MySQL mendukung penggunaan oleh beberapa user pada

waktu yang bersamaan, oleh karena itu database server dapat

diakses oleh client secara bersamaan pula.

b). MySQL merupakan open source software.

Untuk menggunakan MySQL, yang mana merupakan lisensi dari

GPL, user dapat mempergunakannya secara cuma-cuma, tanpa

dipungut biaya.

c). MySQL mampu berjalan dalam berbagai sistem operasi

(Portability). MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem

operasi seperti Microsoft Windows, Mac OS X server, Solaris,

Amiga, Linux, FreeBSD, HP-UX, dan lainnya.

d). Performance Tuning yang baik

MySQL memiliki kecepatan yang sangat baik dalam menangani

query sederhana.

e). Scalability and Column Types Support


33

MySQL mampu menangani database yang besar dengan tipe kolom

yang sangat kompleks.

f). High Security

MySQL memiliki sistem sekuritas yang tinggi dengan disertai

beberapa lapisan sekuriti seperti level subnetmask, nama host, dan

ijin akses user dengan sistem perijinan yang disertai dengan serta

password terenkripsi.

g). Standard Command and Function

MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang

mendukung perintah SELECT dan WHERE dalam query, yang mana

merupakan fungsi standar dari SQL.

h). Connectivity

MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan

protocol TCP/IP, Named Pipes (NT), dan Unix soket (Unix).

i). Flexibility Table Structure

MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam

menangani ALTER TABLE, dibandingkan database lainnya seperti

Oracle.

j). Localisation

MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada client

dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa.


34

k). Interface

MySQL memiliki interface terhadap berbagai aplikasi dan bahasa

pemrograman menggunakan fungsi API.

l). Clients dan Tools

MySQL dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan

untuk administrasi database, yang mana pada setiap tool disertakan

petunjuk online.

2.6.3 Aplikasi Pendukung

1. Apache

Untuk menjalankan PHP dan MYSQL, kita membutuhkan sebuah web

server. Apache merupakan salah satu web server yang ketangguhannya

telah teruji serta sifat dari apache yang free dan opensource. Web server

adalah suatu program yang dijalankan pada komputer yang terkoneksi

dengan internet.

2. Macromedia Dreamweaver 8

Macromedia Dreamweaver 8 adalah suatu aplikasi untuk membuat dan

mengedit HTML dokumen. Aplikasi ini menyediakan kemampuan

interface yang standar, tampilan panel-panel yang berfungsi

mempermudah user membuat html dokumen, teks editor yang

terintegrasi, dan lain sebagainya.

Selain itu Macromedia Dreamweaver 8 juga dilengkapi dengan

kemampuan client side scripting. Script server side yang dikenali oleh
35

Macromedia Dreamweaver MX adalah JSP, ASP, PHP, CFML, dan

ASP.net.

3. Microsoft Office Word

Microsoft office word merupakan sebuah program aplikasi siap pakai

yang khusus dibuat untuk mengolah kata dan tulisan. Dengan

menggunkan program ini kita dapat membuat variasi tulisan dan

berbagai fasilitas untuk membuat naskah terdapat dalam program ini.

4. Microsoft Office Excel

Microsoft office excel merupakan software kelompok aplikasi siap pakai.

Dimana Microsoft Excel merupakan aplikasi spreadsheet ( lembar kerja )

canggih yang dapat digunakan untuk mempresentasikan, mengatur, dan

menganalisis data. Dengan pengertian sederhana excel dapat digunakan

untuk melakukan perhitungan-perhitungan, membuat tabel dan membuat

grafik dengan mudah.

5. Web browser

Web browser adalah software yang digunakan untuk menampilkan

informasi dari web server. Software tersebut kini telah dikembangkan

dengan menggunakan user interface grafis, sehingga pemakai dapat

dengan melakukan “point dan click” untuk pindah antar dokumen.

Contoh web browser adalah Appserv, Xampp, dan lain-lain


BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Penulis melakukan objek penelitian pada PT. Telekomunikasi Indonesia

Tbk. divisi Information System Center yang bergerak di bidang network and

dekstop. Untuk lebih jelas mengenai gambaran umum perusahaan, maka penulis

akan menjabarkan mengenai status dan gambaran secara umum perusahaan PT.

Telekomunikasi Indonesia Tbk.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Cikal bakal berdirinya perusahaan Telekomunikasi Indonesia dimulai pada

tahun 1884 lewat Staatsblad nomor 52 tentang “ Post en Telegraafdienst”. Pada

tahun 1906 melalui staatsblad nomor 395 dinas ini diubah menjadi “ Post

Telegraaf en Telefoondients” atau disingkat PTT. Perubahan nama tersebut secara

eksplisit telah menyebut kata telepon sebagai bagian dari kegiatan perusahaan

PTT. Nama dari dinas PTT tersebut terus bertahan selama jaman pendudukan

Belanda sampai jaman pendudukan Jepang.

Pada tanggal 27 September 1945 yaitu sebulan setelah proklamasi

kemerdekaan Indonesia, sekelompok pemuda yang tergabung dalam Angkatan

Muda PTT (AMPTT) merebut kekuasaan atas dinas PTT dari tangan Jepang.

Peristiwa yang terjadi di Bandung inilah yang kemudian ditetapkan menjadi Hari

Bhakti Postel. Sejak dinas PTT berada di tangan bangsa Indonesia nama dinas

36
37

PTT diubah namanya menjadi Jawatan PTT (Jawatan Pos, Telegram dan telepon)

yang pertama kali diketuai oleh Soeharto.

Berdasarkan PERPU nomor 240 tahun 1961 status Jawatan PTT diubah

menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN POSTEL) dan berada di

bawah naungan Departemen Perhubungan Darat, Pos, Telekomunikasi dan

Pasiwisata. Saat inilah sebenarnya kata telekomunikasi dipergunakan secara resmi

sebagai pengganti kata telegrap dan telepon.

Pada tahun 1965 PN POSTEL dipecah menjadi dua Perusahaan Negara

yaitu PN Pos dan Giro berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 29 tahun

1965 dan PN Telekomunikasi berdasarkan PP nomor 30 tahun 1965. Pada tahun

1966 sesuai dengan Keputusan Presiden tanggal 21 Februari 1966 nomor 38

tentang penyempurnaan Kabinet Dwikora bahwa kegiatan Pos dan

Telekomunikasi ditangani oleh Kementrian Pos dan Telekomunikasi. Status

tesebut tidak berlangsung lama karena pada tanggal 25 Juli 1966 Kementrian Pos

dan Telekomunikasi diturunkan lagi statusnya menjadi Direktorat Pos dan

Telekomunikasi di bawah naungan Departemen Perhubungan.

Berdasarkan PP nomor 9 tahun 1978 status PN Pos dan Giro diubah

menjadi Perusahaan Umum Pos dan Giro. Demikian pula PN Telekomunikasi

diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) Telekomunikasi (PERUMTEL)

berdasarkan PP nomor 36 tahun 1974. Berdasarkan PP nomor 53 tahun 1980 guna

lebih meningkatkan jasa Telekomunikasi bagi masyarakat, PERUMTEL

ditetapkan sebagai badan usaha yang diberi wewenang untuk menyelenggarakan


38

telekomunikasi untuk masyarakat umum dalam negeri. Khusus untuk

telekomunikasi internasional/luar negeri dipercayakan kepada PT INDOSAT yaitu

perusahaan PMA (Penanaman Modal Asing) yang seluruh sahamnya dibeli oleh

Pemerintah RI dan ditetapkan sebagai perusahaan perseroan dengan PP nomor 52

tahun 1980.

Dalam rangka memberikan kemungkinan untuk menjalankan usaha

pertelekomunikasian secara maksimal dan mengikuti pola manajemen yang lebih

terbuka maka Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah nomor 25 tahun 1991

tanggal 1 Mei 1991 menetapkan bentuk PERUMTEL menjadi Perusahaan

Perseroan. Akhirnya pada tanggal 24 September 1991 bentuk PERUMTEL

berubah menjadi Perusahaan Perseroan ( Persero ) PT Telekomunikasi Indonesia

yang didirikan dengan Akte Notaris nomor 128 yang ditanda tangani oleh Notaris

Imas Fatimah, SH dan disaksikan oleh Menteri Pariwisata, Pos dan

Telekomunikasi Soesilo Soedarman. PT Telekomunikasi Indonesia ini disingkat

dengan sebutan PT TELKOM.

Dalam era globalisasi, sistem informasi memainkan peranan penting pada

proses bisnis di Indonesia maupun di belahan dunia lainnya. Sejalan dengan

perkembangan teknologi yang semakin pesat dan semakin beragamnya keinginan

konsumen, PT TELKOM sebagai penyedia jasa telekomunikasi dituntut untuk

memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa (konsumen) sebagai

bekal dalam menghadapi persaingan dan tantangan di masa depan dengan

semakin banyaknya operator-operator telekomunikasi lain yang lahir. Menyadari

pentingnya peranan informasi dalam menghadapi persaingan ini PT TELKOM


39

membentuk suatu divisi pendukung yaitu Information Sistem Center (IS Center)

sebagai penyedia sistem informasi bagi perusahaan dan penanggung jawab

pengelolaan infrastruktur sistem informasi di seluruh Indonesia untuk menunjang

kelancaran operasi dan strategi PT TELKOM.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Untuk menhadapi era globalisasi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. telah

membuat suatu keputusan dengan menyatakan sebuah visi yang mampu melihat

jauh kedepan yaitu :

Visi jangka pendek :

”Pencapaian target sesuai dengan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan

(RKAP) dan Kontrak Management (KM)”

Visi jangka menengah :

”Menjadi perusahaan infokom yang leading di kawasan Asia”

Misi PT Telkom :

1. memberikan layanan terbaik kepada pelanggan

2. sapu bersih semua bentuk potensi fraud

3. revenue insurance

4. efisiensi biaya

5. kompetensi SDM

6. reward & punishment


40

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Stuktur organisasi merupakan suatu susunan dari fungsi-fungsi dan

merupakan hubungan-hubungan yang menyatakan suatu kegiatan dalam mencapai

suatu tujuan .Secara fisik suatu struktur organisasi dapat dinyatakan dalam bentuk

bagan yang memperlihatkan hubungan unit-unit organisasi dan garis wewenang

yang ada. Keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan bagan organisasi

yaitu dapat memperlihatkan karakteristik utama dari perusahaan dan

memperhatikan gambaran pekerjaan dan hubungan-hubungan yang ada di dalam

perusahaan.

Struktur organisasi PT Telkom secara garis besar dapat dilihat pada gambar 3.1.

Sedangkan struktur organisasi IS Center dapat dilihat pada gambar 3.2.

Gambar 3.1 Struktur Korporasi Perusahaan


41

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Telkom ISCenter

3.2. Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah menggunakan metodologi penelitian

deskriptif analisis, yaitu dengan cara menggambarkan secara tepat data yang ada

di lapangan kemudian membandingkannya dengan teori-teori yang berlaku.

3.2.1. Desain Penelitian

Kegunaan desain penelitian ini adalah menuliskan bagaimana bentuk dan

prosedur yang dijalankan terhadap penelitian yang dilakukan. Menurut Jogiyanto

(2005), desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa

yang mesti diselesaikan, tahap ini menyangkut kegiatan pengkonfigurasian dari

komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem


42

sehingga setelah instalasi dari sistem benar-benar akan memuaskan rancang bangun

yang telah ditetapkan pada akhir tahapan analisis sistem.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara :

1. Penelitian Dokumentasi

Penelitian dilakukan dengan membaca buku – buku di

perpustakaan dan mencari referensi yang berkaitan dengan masalah yang

akan dibahas oleh penulis.

2. Penelitian Lapangan

Penelitian dilakukan dengan cara megamati langsung ke lapangan

untuk memperoleh data – data yang berkaitan dengan masalah yang akan

diteliti.

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Peneliti terjun langsung kelapangan menganalisis, melihat keadaan dari sistem

yang berjalan saat ini dan memberikan evaluasi dari kinerja sistem tersebut.

1. Observasi

Observasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah melakukan

penelitian secara langsung terhadap bidang kerja yang ada dengan tujuan

untuk lebih memahami dan mengetahui langkah-langkah apa saja yang

harus diambil dalam menyelesaikan permasalahan dan hambatan yang


43

ditemukan. Bagian IS Center ialah bagian yang peneliti jadikan tempat

observasi.

2. Wawancara

Teknik yang dilakukan dengan wawancara dengan mengajukan

beberapa pertanyaan secara langsung pada pihak bagian IS Center yang

mengurus semua kegiatan Dekstop dilokasi penelitian untuk meminta

penjelasan mengenai masalah yang akan di bahas. Bagian yang peneliti

ajukan wawancara yaitu pada bagian IS Center.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Data-data atau informasi yang didapatkan untuk penelitian melalui

perpustakan, internet, dan lain-lain.

Studi dokumentasi yang digunakan adalah pencarian bahan-bahan atau buku-

buku bacaan, karya ilmiah dan sumber-sumber bacaan lainya seperti dari internet.

Untuk studi dokumentasi, peneliti mendapatkan data-data atau informasi berupa

dokumen yang berbentuk company profile dan Keputusan Direksi yang digunakan

untuk mengelola dekstop.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode ini dimaksudkan untuk mempermudah pembangunan sistem

setelah mengetahui kelemahan-kelemahan sistem yang sudah ada. Sehingga dapat

dibangun sistem yang lebih baik dan lebih bermanfaat bagi perusahaaan.
44

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem yang penulis ambil adalah analisis dan perancangan

berorientasi objek, digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan

organisasi dari sistem informasi secara berjenjang dalam bentuk modul dan sub

modul, perancangan berorientasi objek juga menunjukan hubungan elemen data

dan elemen kontrol antara hubungan modulnya.

Model analisis harus dapat mencapai tiga sasaran utama, yaitu

menggambarkan apa yang dibutuhkan oleh pengguna, membangun dasar bagi

pembuatan desain perangkat lunak, membatasi serangkaian persyaratan yang

dapat divalidasi begitu perangkat lunak dibangun.

Dengan demikian perancangan berorientasi objek dapat memberikan

penjelasan yang lengkap dan sistem dipandang dari elemen data menggunakan

alat bantu seperti : Use case Diagram merupakan kumpulan skenario yang

mendeskripsikan hubungan antara para penguna sistem dengan sistem itu sendiri,

dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan. Use

case diagram menampilkan relasi antara aktor dan use case. Diagram class

digunakan untuk mendeskripsikan jenis-jenis obyek pada sebuah sistem dan

hubungan yang terdapat diantara mereka. Diagram class juga menunjukkan

properti dan operasi sebuah class dan batasan-batasan yang terdapat dalam

hubungan-hubungan obyek tersebut. Sequence diagram menggambarkan interaksi

antara obyek di dalam dan di sekitar sistem berupa message yang digambarkan

terhadap waktu. Activity diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika

prosedural, proses bisnis, dan jalur kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini
45

memainkan peran mirip sebuah diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antara

diagram ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini mendukung proses paralel.

Deployment diagram menggambarkan detail bagaimana komponen dibangun

dalam infrastruktur sistem, dimana komponen akan terletak (pada mesin, server

atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut,

spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal. Sebuah node adalah

server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk membangun

komponen dalam lingkungan sebenarnya. Dengan kata lain diagram ini

memperlihatkan pemetaan software kepada hardware.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan adalah menyusun suatu sistem yang baru untuk

menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem

yang telah berjalan. Dalam pengembangan sistem ini metode pengembangan

menggunakan metode web engineering, karena metode ini memberikan ide bagi

pengembang maupun user tentang cara sistem akan berfungsi dan yang akan

dikembangkan.

Metode web engineering terdapat 5 ( lima ) tahapan untuk dapat

mengembangkan suatu perangkat lunak seperti gambar dibawah ini :


46

Acceptance test

Customer use
Coding
Customer evaluation
Component test

Release Deployment

Software increment
Construction

Refactoring
Cutomer
Communication

Modeling
Design model
Business
analysis Planning Content
formulation Analysis model
Architecture
Iteration Content
plan Navigation
Iteration
interface
Function

configuration

Gambar 3.3 Tahapan-tahapan Proses Web Engineering

Tahapan tersebut antara lain :

1. Customer communication .

Komunikasi dalam hal ini terutama terkonsentrasi pada 2 hal, analisa

bisnis dan perumusan. Analisa bisnis akan mendefinisikan hal-hal apa saja

yang akan termuat di dalam aplikasi web, misalnya pengguna web yang

akan dibangun, perubahan potensial dalam lingkungan bisnis, integrasi

antara web yang akan dibangun dengan situasi bisnis perusahaan, maupun

database perusahaan. Perumusan adalah pengumpulan informasi tentang

hal-hal yang akan dimuat dalam web yang melibatkan semua calon

pengguna. .
47

2. Planning

Perencanaan proyek pengembangan aplikasi web kemudian ditentukan,

perencanaan akan terdiri dari pendefinisian pekerjaan dan target waktu

atas pekerjaan maupun sub pekerjaan yang ditentukan tersebut.

3. Modeling

Tujuan dari aktivitas ini adalah untuk menjelaskan hal-hal apa saja yang

memang diperlukan / dibutuhkan pada aplikasi yang akan dibangun dan

solusi yang ditawarkan yang diharapkan dapat menjawab apa yang tersirat

dari hasil-hasil analisa dan pengumpulan data.

4. Construction

Pembangunan aplikasi web memadukan antara perkembangan teknologi

dengan tools pengembangan web yang telah ada, artinya memilih tools

yang efektif namun tetap dapat menyesuaikan dengan teknologi yang

berkembang saat ini. .

5. Deployment

Aplikasi web diciptakan untuk dapat berguna bagi kebutuhan pekerjaan,

dapat dioperasikan oleh end-user, dan kemudian dilakukan evaluasi secara

berkala, memberi masukan-masukan kepada team pengembang dan

apabila diperlukan akan dilakukan modifikasi pada aplikasi web tersebut.


48

Alasan penyusun menggunakan metode web engineering ini, karena metode

ini cukup efektif sebagai paradigma dalam rekayasa perangkat lunak, karena

mendapatkan kebutuhan dan aturan yang jelas yang disetujui oleh

pelanggan, dalam pembuatan perangkat lunak bisa dilakukan secara cepat

dan memungkinkan untuk merubah kembali perangkat lunak agar sesuai

dengan kebutuhan pelanggan.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Dalam pengembangan sistem yang akan dibangun penlis menggunakan

UML yang penjelasannya adalah sebagai berikut :

1. Use case Diagram

Use case merupakan kumpulan skenario yang mendeskripsikan hubungan antara

para penguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi

tentang bagaimana sistem tersebut digunakan. Use case diagram menampilkan

relasi antara aktor dan use case.

Diagram use case terdiri dari beberapa elemen, yaitu:

a. Aktor.

Gambar 3.4 Simbol Aktor

b. Skenario.
49

c. Use case.

Gambar 3.6 Simbol Use Case

2. Diagram Class

Diagram class digunakan untuk mendeskripsikan jenis-jenis obyek pada sebuah

sistem dan hubungan yang terdapat diantara mereka. Diagram class juga

menunjukkan properti dan operasi sebuah class dan batasan-batasan yang terdapat

dalam hubungan-hubungan obyek tersebut.

Diagram class terdiri dari beberapa elemen, yaitu:

a. Nama.

b. Atribut.

c. Metode/operation.

Gambar 3.7 Contoh Nama, Atribut dan Operasi

Atribut dan metode dapat memiliki salah satu sifat berikut:

a. Private.

b. Protected.

c. Public.
50

Sesuai dengan perkembangan class model, class dapat dikelompokkan menjadi

package. Hubungan antar class ialah sebagai berikut:

a. Asosiasi.

b. Agregasi.

c. Pewarisan.

d. Hubungan dinamis.

Gambar 3.8 Contoh Association

Objek seringkali berasosiasi dengan, atau berhubungan ke, objek lainnya.

Assosiasi dimodelkan sebagai garis yang menghubungkan dua buah class yang

mana kejadian (objek) terlibat dalam hubungannya. Keserbaragaman dari asosiasi

diberi nama pada setiap akhir garis, satu indikator asosiasi untuk setiap hubungan,

berikut adalah tabel keserbaragaman indikator (multiplicity indicators):


51

Tabel 3.1 Multiplicity Indicators

Indicator Meaning

0..1 Zero or one

1 One Only

0..* Zero or more

1..* One or more

N Only n (where n>1)

0..n Zero to n (where n>1)

1..n One to n (where n>1)

3. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antara obyek di dalam dan di sekitar

sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Diagram sequence

terdiri dari beberapa elemen, yaitu:

a. Partisipan merupakan berbagai macam obyek dalam sistem.

Gambar 3.9 Simbol Partisipan


52

b. Pesan dikirimkan dari partisipan satu ke partisipan yang lain.

Pesan1

Gambar 3.10 Simbol Pengiriman Pesan

c. Aktivasi merupakan aktivitas yang dilakukan oleh partisipan.

Gambar 3.11 Simbol Aktivasi

d. Garis alir biasanya berbentuk garis putus-putus yang menghubungkan antara

partisipan dengan aktivasi.

Gambar 3.12 Simbol Garis Alir

4. Activity Diagram

Activity diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika prosedural, proses

bisnis, dan jalur kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini memainkan peran mirip

sebuah diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan notasi

diagram alir adalah diagram ini mendukung proses paralel.


53

Diagram statechart terdiri dari beberapa elemen, yaitu:

a. Titik awal (start) merupakan awal dari suatu proses.

Gambar 3.13 Simbol Initial State

b. Aktivity menunjukkan aktivitas yang dilakukan.

Gambar 3.14 Simbol Activity

c. Transition menunjukan alur perubahan dari satu activity ke activity yang lain.

Gambar 3.15 Simbol Transition

e. Titik akhir (end) merupakan akhir dari suatu proses.

Gambar 3.16 Simbol Titik Akhir

5. Deployment Diagram

Deployment diagram menggambarkan detail bagaimana komponen dibangun

dalam infrastruktur sistem, dimana komponen akan terletak (pada mesin, server

atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut,

spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal. Sebuah node adalah
54

server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk membangun

komponen dalam lingkungan sebenarnya. Dengan kata lain diagram ini

memperlihatkan pemetaan software kepada hardware.

3.2.4 Pengujian Software

Dalam pengujian sistem ada beberapa metode pengujian yang digunakan

yaitu pengujian White Box dan Black Box.

Pengujian white box merupakan metode design tes yang menggunakan

struktur kontrol desain prosedur untuk memastikan bahwa operasi internal bekerja

sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan. Pengujian white box ini dilakukan

pada saat perangkat lunak dibangun atau dikembangkan.

Pengujian black box merupakan metode pengujian yang berfokus pada

persyaratan fungsi perangkat lunak. Dengan metode black box pengujian

dilakukan dengan mencari fungsi-fungsi perintah yang tidak benar, menguji

kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi pada tampilan perangkat lunak yang

telah dikembangkan.

Metode pengujian yang digunakan pada perangkat lunak ini menggunakan

metode black box. Tujuannya adalah untuk memperkecil kesalahan pada saat

pengembangan dan dengan mudah melakukan koreksi terhadap kekurangan yang

terjadi setelah perangkat lunak selesai dikerjakan.


BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem yang Berjalan

Kegiatan analisis merupakan kegiatan penguraian suatu sistem informasi

yang utuh dan nyata ke dalam bagian-bagian atau komponen-komponen komputer

dengan tujuan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi masalah-masalah yang

muncul, kesempatan, hambatan-hambatan yang mungkin terjadi dan kebutuhan-

kebutuhan yang diharapkan sehingga menjadi baik dan sesuai dengan kebutuhan-

kebutuhan serta perkembangan teknologi.

4.2 Perencanaan Kebutuhan

Adalah tahapan dalam pengelolaan desktop yang meliputi kegiatan

perencanaan kebutuhan dan penentuan rancangan sistem manajemen yang akan

digunakan. Di dalam proses ini, terdapat pengkompuliran data seluruh unit kerja

di Telkom yang dikawal oleh Unit SLM ISCenter, dalam proses ini dikenal adanya

JPS (Joint Planning Session) yang mampu mempersatukan kebutuhan user

ISCenter dan komitmen yang dijanjikan oleh ISCenter ( dalam hal ini unit SLM ).

Dari proses ini akan muncul angka kebutuhan perangkat desktop yang dibutuhkan

pada tahun berjalan, dan juga pada tahun-tahun berikutnya.

55
56

4.2.1 Prosedur Permintaan & Pemenuhan Desktop

Prosedur permintaan dan pemenuhan dekstop menjelaskan tentang

bagaimana user untuk meminta perangkat kerja agar dapat digunakan untuk

kepentingan pekerjaan sehingga akan menambah efektifitas kinerja perusahaan.

4.2.1.1 Kompulir Data Kebutuhan

Permintaan kebutuhan desktop dari user dikompulir pada unit General

Support / Sekretariat untuk disampaikan ke ISC melalui Nota Dinas yang dikirim

oleh pejabat setingkat Senior Manager/General Manager dengan melampirkan

Form Permintaan Desktop yang ditujukan kepada OSM IS terkait.

Khusus untuk divisi-divisi (termasuk seluruh unit-unit dibawahnya) yang

menjadi area operasi IS PO dan IS DC EWS diajukan kepada OSM IS PO/OSM

IS DC EWS.

Untuk lebih jelasnya dapat dirinci sebagai berikut :

a. ISC HO Bertanggung jawab terhadap semua unit yang berkantor di

Gedung Kantor Pusat – Japati, Cisanggarung,Hegarmanah. dan semua

Direktorat (kecuali Kantor Direktorat yang berlokasi di wilayah

operasi IS DC Regional II yang menjadi tanggung jawab IS DC

Regional II)

b. IS Area Khusus ISDC Reg-III, bertanggung jawab atas unit kerja yang

berlokasi kerja di Gegerkalong.

c. IS DC Regional bertanggung jawab terhadap Divisi Regional dan RO-

RO diluar tanggung jawab IS PO dan EWS


57

d. IS DC EWS bertanggung jawab terhadap terhadap ESC dan CIS.

e. IS PO bertanggung jawab terhadap Multi Media, Infratel dan FWN

Permintaan yang telah diterima didisposisi kepada Mgr SLM untuk

diproses sesuai prosedur penanganan permintaan, dan didisposisikan ke

Manager Network (IS HO dan IS DC Regional) atau Manager Helpdesk

(ISPO / EWS) untuk melakukan evaluasi pemenuhan permintaan.

4.2.1.2 Evaluasi

Manager SLM melakukan evaluasi dengan mempertimbangkan urgensi,

ketersediaan alokasi, peluang dan kesempatan dan memberikan keputusan

terhadap permintaan desktop tersebut (diterima/ditolak/dipending).

4.2.1.3 Tindak Lanjut

Selanjutnya, Manager SLM di masing-masing area menindaklanjuti hasil

evaluasi permintaan desktop dengan melaksanakan hal-hal sesuai keputusan

sebagai berikut :

a. Jika permintaan diterima, dimasukkan ke dalam list order delivery.

b. Jika permintaan dipending, dimasukkan ke dalam waiting list.

4.2.2 Deployment

Deployment adalah tahapan dalam pengelolaan desktop yang meliputi

kegiatan pra-instalasi, pengiriman desktop ke lokasi User, instalasi desktop

dilokasi User sampai dengan pengujian dan penerimaan desktop oleh User
58

Proses Deployment ditujukan untuk kepentingan sebagai berikut :

1. Penggantian habis masa sewa existing

a. Berca (sejak November 2007 )

b. Datascrip ( Mulai November 2007 )

c. Aldira ( Desember 2007 )

2. Pemberian sarana kerja pegawai baru

3. Penggantian desktop kerja lama ( non sewa )

4. Keperluan lain-lain, misalnya : Outlet Plasa Telkom, Layanan Flexy Center,

Call Center 147, atau Program Speedy.

Proses deployment terdiri dari dua tahapan, yaitu Pra Deployment dan

Deployment itu sendiri.

4.2.2.1 Pra Deployment

Tahapan ini meliputi :

1. Design Asset Tagging (Sticker ) Tahapan ini adalah pembuatan asset

tagging ( atau lebih dikenal dengan istilah sticker, yang bertujuan

untuk memudahkan proses identifikasi perangkat setelah nantinya

perangkat Seat Management disebar ke user-user. Hal ini akan sangat

memudahkan proses penarikan perangkat pada tahun ke-3 ( saat

perjanjian sewa telah habis ).

2. Update SSC

Berdasar Surat Keputusan SGM Telkom Information System Center

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Nomor ; SK.235 / HK.210 / ISC-


59

A1000000 / 2007 tentang Standard Software Catalogue (SSC) versi

1.0 tahun 2007, maka jenis software yang diijinkan untuk diinstall

pada Personal Computer dan Laptop Seat Management harus mengacu

pada ketentuan yang ada pada SSC dan memperhatikan aspek legalitas

software. Jenis-jenis software yang karena fungsinya diperlukan untuk

diinstall dalam desktop Telkom, harus memenuhi aspek legal dan

melalui pengujian serta approval dari ISC, dan permintaan untuk

instalasi software harus dimintakan resmi ke ISC.

3. Create Master Image

Untuk personal komputer dan laptop Seat Management, sebelum

perangkat tersebut dideploy kepada user, terlebih dahulu dilakukan

proses install operating system, install software standar, dan setting-

setting standar kerja lainnya. Pada saat sebuah perangkat diterima dari

produsen, kondisi perangkat adalah hanya berisi operating system yang

disebut Pre-install. Apabila installasi dan setting dilakukan pada tiap

perangkat secara satu persatu, maka hal tersebut akan menyita

resource dan waktu, solusi yang diambil adalah dengan pembuatan

Master Image, yaitu cukup satu perangkat diinstall dan dikondisikan

seperti keinginan yang dibutuhkan di lapangan, kemudian dilakukan

imaging, nantinya image ini di-clonning ke semua perangkat PC dan

Laptop Seat Management. Proses ini sangat efisien, satu proses

clonning dilaksanakan tidak lebih dari 10 menit.


60

4. Create Form ( Berita Acara )

Setelah image selesai dibuat, maka dilakukan pengujian terhadap

image tersebut, yaitu dengan cara reload image terhadap perangkat

personal komputer dan laptop lainnya, jika proses reload berhasil, dan

hasil yang didapat pada perangkat uji coba image sudah sesuai dengan

yang diinginkan, maka artinya pengujian image sukses. Selanjutnya

dibuat berita acara serah terima image dari Telkom kepada vendor Seat

Management.

Setiap ada perubahan image, selalu dilakukan pengujian ulang dan

pembuatan berita acara serah terima image, dokumen-dokumen berita

acara seperti ini menjadi konsumsi auditor pada saat proses audit

perusahaan.

Berita acara Serah Terima Image, dan Berita Acara Pengujian Master

Image terdapat dalam lampiran 1 dan 2.

5. Desktop Management Tools Infrastructure

Desktop Management Tools dimaksud adalah menggunakan ALTIRIS,

yaitu sebuah software yang memiliki kemampuan berupa : Inventory

solution, yaitu mendeteksi konfigurasi hardware, software, serial

number, user data profile, IP address dan data-data optional lain, yang

terdapat pada setiap personal komputer maupun laptop.

Software delivery solution, yaitu kamampuan berupa pendistribusian

software dari server Altiris kepada personal komputer atau laptop yang

tersebar di user-user. Dengan modul software delivery, maka


61

pendistribusian software baik itu berupa service pack maupun install

software dapat dilakukan melalui server tanpa harus datang ke lokasi

sambil membawa source installer, modul ini mampu meningkatkan

efektivitas pekerjaan dan juga efisiensi waktu.

Patch management solution, modul ini memiliki kemampuan

melakukan update patch pada setiap personal komputer atau laptop

user. Patch dimaksud adalah patch dari Microsoft yang diperuntukkan

bagi Windows Operating System, maupun aplikasi keluaran Microsoft

lainnya, misalnya Microsoft Office, Media Players, dan sebagainya.

Modul ini berkerja dengan cara melakukan download security patches

dari web site Microsoft, kemudian menyimpannya di Server Altiris,

kemudian mendistribusikan patches-patches tersebut kepada PC atau

laptop user. Dengan adanya patch management solution, maka user

tidak perlu melakukan update manual untuk Windows Operating

System mereka. Dan modul ini juga akan meningkatkan security

Windows karena setiap ada hot fix / patches selalu langsung dilakukan

update kepada PC / laptop user.

Application management solution, modul ini memiliki kemampuan

untuk : (1) mengumpulkan informasi tentang aplikasi yang telah

diinstall pada personal komputer atau laptop user yang berbentuk file

.msi atau .exe (2) melakukan cek status aplikasi tersebut secara

berkala (3) secara otomatis melakukan perbaikan atau perubahan


62

terhadap file yang corrupt dan juga setting pada registry Windows

yang bermasalah.

Appication metering solution, modul ini memiliki kemampuan untuk :

(1) mendeteksi aplikasi yang terinstall pada personal komputer atau

laptop user (2) monitoring terhadap penggunaan aplikasi tersebut (3)

melakukan block terhadap software yang tidak legal (4) melakukan

block terhadap penggunaan software tertentu, misalnya seperti Game

atau software tertentu yang dikehendaki, block dapat dilakukan

sepanjang hari, dapat juga dilakukan pada jam tertentu (jam kerja saja).

carbon copy solution, modul ini memiliki kemampuan untuk

melakukan remote terhadap PC atau laptop user, yang fungsinya untuk

memberikan kemudahan pada saat perbaikan atau troubleshooting saat

terjadi gangguan.

Semua solution yang dimiliki Altiris bekerja dengan metode Agent,

artinya di setiap personal komputer atau laptop Seat Management

harus terlebih dahulu diinstall Agent Altiris.

6. Antivirus Infrastructure

Antivirus yang digunakan pada perangkat Seat Management adalah

TrendMicro ( Premium Support Program ).

7. Uji Fungsi Perangkat

Uji fungsi perangkat bertujuan untuk melakukan pengujian /

pembuktian bahwa perangkat yang akan dideploy dapat berfungsi

sebagaimana mestinya, misalnya :


63

(1) untuk personal komputer, dipastikan bahwa operating system tidak

bermasalah, monitor berfungsi baik, port USB semua berfungsi,

tidak bermasalah ketika dilakukan test print dokumen

(2) untuk laptop, dipastikan bahwa operating system tidak bermasalah,

monitor berfungsi baik, port USB semua berfungsi, tidak

bermasalah ketika dilakukan test print dokumen, dapat

diintegrasikan dengan projector

(3) untuk printer, dapat menjalaskan proses pencetakan dengan baik,

tidak ada masalah dengan hasil komposisi warna antara tampilan di

layar dengan hasil cetakan

(4) untuk projector, dapat menampilkan melalui lensa projector, yaitu

semua apa yang tampil di monitor / maupun laptop. Untuk

projector yang dilengkapi dengan wireless, maka dilakukan

pengujian bahwa perangkat komputer / atau laptop dapat

terintegrasi kepada projector melalui media wireless ( bukan

melalui kabel VGA projector )

(5) untuk scanner, dipastikan bahwa hasil scan gambar / dokumen

sesuai dengan keadaan gambar / dokumen yang sesungguhnya,

tidak ditemukan crash dengan perangkat komputer atau laptop.

Proses uji fungsi menghasilkan sebuah Dokumen Berita Acara Uji

Fungsi, yang isinya menyatakan telah dilakukan pengujian terhadap

perangkat dengan hasil baik. Berita Acara Uji Fungsi ditandatangani

oleh pihak Telkom ( team penguji ) dan oleh pihak Vendor ( team
64

pendamping uji fungsi ). Uji fungsi dilakukan terhadap 10% dari

jumlah perangkat, artinya jika perangkat Seat Management berjumlah

1000 unit, maka pengujian dilakukan terhadap 10 unit, dan dilakukan

secara acak. Pengujian 10% dari jumlah perangkat dianggap sudah

mewakili, dianggap cukup mencerminkan keadaan seluruhnya.

4.2.2.2 Deployment

Tahapan ini adalah tahap terakhir dari proses deploy perangkat Seat

Management kepada user-user. Terdiri dari :

(1) Validasi data dari SLM. Data kebutuhan terlebih dahulu dikompulir

oleh unit SLM (Service Level Management) Telkom ISCenter. Data ini

diperoleh baik melalui JPS (Joint Planning Session) maupun dari Nota

Dinas yang diterima SLM ISCenter.

(2) Penyerahan data distribusi ke vendor. Data kebutuhan yang sudah

diolah oleh unit SLM kemudian dipetakan, dan disesuaikan dengan

planning Seat Management, artinya sejumlah angka kebutuhan

tertentu, akan didelivery secara sekaligus atau berkala, dalam rentang

waktu tertentu, pada jadwal tertentu pula. Data ini kemudian

diserahkan ke vendor untuk segera dilakukan proses selanjutnya di

pihak internal vendor.

(3) Pengiriman perangkat oleh vendor. Perangkat dikirim sampai titik

dimana end user berada, artinya pengiriman tidak dilakukan secara

terpusat pada unit / cabang / divisi regional tertentu saja, tetapi benar-
65

benar sampai ke ruang kerja dimana end user berada, contoh kasus :

jika user berada di wilayah Telkom divisi regional V Jawa Timur, di

kantor Pelayanan Kota Ponorogo yang terletak di Jl. Dr. Soetomo No.2

Ponorogo, maka pengiriman perangkat dilakukan sampai ke alamat

dimaksud, dan bukan sekedar di Kantor Divisi Regional Surabaya,

atau juga bukan di Kantor Daerah Telekomunikasi Madiun ( sebagai

Kandatel yang membawahi Ponorogo ).

(4) Instalasi di End User oleh vendor. Proses intalasi dilakukan oleh

vendor disetiap lokasi dimana perangkat terdistribusi.

(5) On Site Training oleh vendor. Untuk memastikan agar perangkat

desktop yang diserahkan kepada User dapat dioperasikan dengan baik

dan benar maka pada saat instalasi harus disertai dengan orientasi

tentang produk, minimal petunjuk tentang :

a. Prosedur menghidupkan / mematikan desktop;

b. Cara merawat perangkat;

c. Cara pengamanan perangkat (screen saver, password protection,

dll);

d. Hal-hal lain yang harus dilakukan User bila terjadi gangguan

(6) Penandatanganan Berita Acara Instalasi. Setelah proses instalasi

dilakukan di lokasi user, maka dilakukan penandatanganan Berita

Acara Instalasi oleh user dan teknisi vendor.

ISC (HO, DC, PO dan Area) dapat menerima perangkat secara kolektif

dengan ketentuan sebagai berikut :


66

1. Beberapa User Telkom tidak berada ditempat pada saat Teknisi

Vendor akan melaksanakan Instalasi.

2. Beberapa User yang telah dialokasikan perangkat desktop telah

mutasi (pindah lokasi kerja atau pensiun), sehingga perangkat yang

telah di delivery oleh Vendor ke User tidak dapat diinstalasi.

3. BA Kolektif hanya dapat dilaksanakan di ISC(HO, DC, PO dan

Area), dan tidak dapat dilaksanakan di Unit/Divisi/Center lain.

4. BA Kolektif ditandatangani oleh Pejabat lini di ISC(HO, DC, PO

dan Area).

5. Seluruh perangkat yang dibuatkan BA Kolektif, selanjutnya dapat

dialokasikan kepada user yang membutuhkan dibawah pengelolaan

ISC(HO, DC, PO dan Area) masing-masing

Ilustrasi dari penjelasan proses deployment, digambarkan melalui gambar 4.1.


67

!
*

!
%
" &
()

! "# $ "
! "## $
% % % &
'

Gambar 4.1 Flow pada Fase Deployment


68

4.2.3 Helpdesk Support

Helpdesk vendor (dalam hal ini PT Hewlett Packard Indonesia) akan

memberikan pelayanan kepada PT. Telkom berupa solusi atas masalah yang

terjadi pada perangkat keras, sistem operasi, desktop management.

Helpdesk vendor akan berfungsi :

(1) Melayani TELKOM sebagai pintu penghubung untuk proyek

Telkom Seat Manegement

(2) Melakukan pencatatan dan pelaporan juga memberikan solusi atas

permasalahan yang dilaporkan user

(3) Melakukan eskalasi kepada team teknisi yang akan melakukan onsite

maintenance

Gambar 4.2 Ilustrasi tentang mekanisme penanganan gangguan


69

4.2.4 Detail Alur Pelaporan Gangguan

Detail dari alur proses pelaporan gangguan adalah sebagai berikut :

(1) End User Telkom yang mengalami masalah akan melaporkannya

kepada Helpdesk Telkom

(2) Helpdesk Telkom akan melakukan seleksi dan penyaringan, apabila

memang besangkut paut dengan proyek Seat Management masalah

akan dilaporkan kepada Helpdesk vendor

(3) Helpdesk vendor akan segera melakukan follow up dan investigasi

masalah, dan mengupayakan untuk bisa membantu menyelesaikan

masalah melalui bimbingan via telepon atau remote access

(4) Apabila diperlukan maka Helpdesk vendor akan menghubungi teknisi

untuk melakukan perbaikan secara onsite

(5) Engineer yang sudah selesai melakukan perbaikan akan memberikan

kabar balik kepada Helpdesk vendor yang akan segera menutup ticket,

dan memberitahukan kepada Helpdesk Telkom

(6) Apabila ada masalah yang menyebabkan terhambatnya penyelesaian

kasus, Helpdesk vendor akan segera memberikan laporan kepada

Helpdesk Telkom
70

4.2.5 Problem Handling Management

Gambar berikut merupakan Proses Bisnis – Problem Handling

Management.

Gambar 4.3 Proses Bisnis – Problem Handling Management

SLA (Service Level Agreement) digunakan untuk mengetahui pencapaian

kinerja suatu unit dari produk-produk yang di-support. Kinerja unit ini secara

langsung akan mempengaruhi kinerja individu yang digunakan untuk menentukan

promosi dan penghasilan dari individu tersebut. Pengukuran dilakukan antara user

dengan Telkom IS Center.

4.2.6 Service Level Agreement

SLA (Service Level Agreement) digunakan untuk mengetahui pencapaian

kinerja suatu unit dari produk-produk yang di-support. Kinerja unit ini secara

langsung akan mempengaruhi kinerja individu yang digunakan untuk menentukan


71

promosi dan penghasilan dari individu tersebut. Pengukuran dilakukan antara user

dengan Telkom IS Center.

Adapun Service Level Agreement (SLA) antara Telkom dengan vendor

Seat Management adalah sebagai berikut.

Tabel 4.1 Tabel Waktu Layanan Vendor

Kategori Services Waktu Layanan

Helpdesk Support Senin-Jumat, 8.00 – 17.00 WIB

Tidak termasuk hari libur TELKOM dan hari libur

nasional

Onsite Support Seluruh on-site services dilakukan pada saat Waktu

Layanan Utama, jam 8.00 hingga 17.00 WIB, Senin-

Jumat, kecuali pada hari libur nasional maupun hari

libur TELKOM
72

Tabel 4.2 Tabel Waktu Tanggapan Vendor

Kategori Services Waktu tanggapan

Helpdesk call pock up Dalam 60 detik

Helpdesk call response Dalam 2 jam akan ditelpon kembali

HardwareOnsite a. 1x24 jam untuk user yang berada di area

Resolutions TELKOM (Zona-1) :

Banda Aceh, Medan, Lubuk Pakam, Tebing

Tinggi, Pematang Siantar, Pekanbaru, Dumai,

Duri, Bangkinang, Batam, Padang, Bukittinggi,

Solok, Pariaman, Palembang, Bandar Lampung,

Bekasi, Bogor, Jakarta Barat, Jakarta Pusat,

Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara,

Tangerang, Purwakarta, Bandung, Cianjur,

Cirebon, Garut, Rangkasbitung, Subang,

Sukabumi, Tasikmalaya, Pekalongan,

Purwokerto, Semarang, Solo, Yogyakarta,

Jember, Madiun, Malang, Surabaya Barat,

Surabaya Timur, Balikpapan, Samarinda,

Pontianak, Palangkaraya, Banjarmasin,

Denpasar, Mataram, Makassar, Palu, Kendari,

Manado, Pare-pare, Ambon, Sorong, dan


73

Jayapura (58 kota)

b. 2x24 jam untuk user yang berada di area

kantor TELKOM diluar wilayah / kota di

Zone-1

4.2.7 On Going Support ( OGS )

OGS (On Going Support ) adalah pelayanan yang diberikan oleh vendor

kepada PT. TELKOM berupa solusi atas masalah yang terjadi pada perangkat

keras, sistem operasi, dan desktop management.

(1) Model Support

Onsite repair, engineer berangkat ke lokasi user untuk melakukan repair /

perbaikan di site (lokasi), proses perbaikan dapat berupa reimage Operating

System atau penggantian hardware module. 1 on 1 exchange services,

engineer akan mengirimkan unit pengganti yang masih bagus (back-up) / part

ke lokasi user. Unit pengganti dapat berupa unit dengan spesifikasi teknis

yang sama atau lebih baru.

(2) Scope of Work

In Scope, adalah semua lingkup pekerjaan yang masih menjadi tanggung

jawab vendor, meliputi :

(a) Perbaikan hardware jikalau terjadi kerusakan fungsional

(b) Perbaikan sistem operasi sesuai dengan image OS Telkom jikalau terjadi

masalah pada sistem operasi / aplikasi / virus


74

(c) Melakukan pemindahan data dari PC / Laptop yang rusak ke PC / laptop

pengganti ( kerusakan / kehilangan data bukan menjadi tanggung jawab

vendor )

Out of Scope, adalah lingkup pekerjaan yang tidak lagi menjadi tanggung

jawab vendor, meliputi :

(a) Setting / konfigurasi / troubleshooting software atau hardware di luar

kontrak unit dalam project Telkom Seat Management

(b) Penggantian spare part yang dikategorikan dapat habis seiring waktu

penggunaan (consumable part), contoh : tinta / toner printer

(3) Kriteria void garansi hardware

Garansi hardware tidak akan berlaku jika disebabkan oleh kerusakan

berikut :

(1) Unit atau suku cadang (spare part) mengalami kerusakan fisik berupa :

patah, retak / pecah, tergores dalam, bengkok, tuts keyboard patah.

(2) Unit atau suku cadang (spare part) mengalami kerusakan akibat tegangan

arus pendek listrik atau listrik yang tidak stabil, contoh : terbakar, terkena air /

cairan dari luar, tersambar petir.

(3) Kerusakan disebabkan karena binatang atau benda di luar unit, contoh :

kabel mouse / keyboard putus, tertekan benda berat hingga rusak.


75

(4) Support Maintenance Process Flow

Flow tentang proses support maintenance ditunjukkan oleh gambar 4.4.

START VOID Process

Engineer HP menerima
call ID# dari helpdesk Engineer HP memberikan informasi
void kepada HP Helpdesk untuk call
ID# tersebut

Admin HP memberikan quotation


Engineer HP akan
penggantian part kepada Telkom
contact user untuk
schedule onsite

Kerusakan YA TIDAK
Quotation
termasuk
disetujui ?
void?

TIDAK
YA

Engineer HP melakukan
onsite repair

User harus memberikan


penggantian part HP yang sama
TIDAK
Repair
selesai ?

YA
END

Gambar 4.4 Support Maintenance Process Flow


76

(5) Klaim asuransi unit kontrak Telkom Seat Management

Jenis klaim asuransi yang berlaku dalam project Seat Management adalah

sebagai berikut :

1. Total Loss

Klaim asuransi akibat kehilangan / pencurian unit

Non-mobile PC, monitor, printer, scanner, projector (lokasi kehilangan

di kantor Telkom).

Mobile Laptop, mobile projector (lokasi kehilangan bisa di mana saja)

2. SRCC ( Strike, Riot, and Civil Commotion )

Klaim asuransi kerugian akibat pemogokan, kerusuhan, huru-hara.

Rentang waktu untuk proses klaim asuransi dari pelaporan sampai

pemenuhan klaim, diperkirakan dalam waktu 1 bulan.

(6) Bila terjadi Kehilangan Perangkat

Dalam hal terjadi kehilangan atau kerusakan perangkat desktop akibat dari

kelalaian User (misuse), maka tanggung jawab terhadap biaya penggantian

desktop atau kerusakan tersebut dibebankan kepada User yang bersangkutan

dengan mekanisme Ganti Rugi yang berlaku di TELKOM.

Kehilangan perangkat desktop harus dilampiri bukti lapor dari Kepolisian RI

dan dilengkapi dengan krolologis kejadian yang ditanda-tangani atasan langsung

user.
77

Tindak lanjut atas laporan kehilangan desktop tersebut termasuk penentuan

besaran Ganti Rugi diselesaikan dengan mengacu kepada Peraturan Disiplin

Karyawan TELKOM yang berlaku.

Penggantian perangkat akibat kerusakan yang tidak dapat diperbaiki,

dilakukan melalui prosedur manajemen tingkat layanan yang telah disepakati dan

dilengkapi dengan berita acara penggantian perangkat yang ditandatangai oleh

User dan Teknisi Vendor. Berita acara yang telah ditandatangani dibuatkan copy

untuk disimpan oleh user dan Manajer Network.


78

6!

- -. +-.
+ (
+ (
+ (

( , , * (
- ,( + -
# +

,
5/#1225 -. '
4
,
/0#1223
6'

, *4 + ,+
-. ' +-

+ ( ( * , *
4 -. ( ,
( , ,( + (

7 -9 (
(- (* 8 -
,( 9(-

Gambar 4.5 Flow Kasus Kehilangan Perangkat Desktop


79

4.3 Evaluasi Sistem

Setelah mengamati secara teliti bisnis proses layanan desktop, proses

pelaksanaan, dan hasil dari sistem yang ada tersebut, didapatkan beberapa temuan

yang akan dijabarkan pada bagian ini.

4.3.1 Analisa dan Temuan Masalah

Di dalam sebuah proses bisnis yang sangat kompleks, dimana di dalamnya

melibatkan banyak pihak, banyak kepentingan, banyak birokrasi, dan banyak user

seperti project Seat Management, sangat dimungkinkan timbulnya deviasi

pelaksanaan di lapangan dengan perencanaan yang ditetapkan. Temuan masalah

yang didapat adalah sebagai berikut.

(1) Kepedulian terhadap penggunaan software berlisensi

Penghormatan dan penghargaan konsumen atas hak cipta software di negara

Indonesia memang masih belum sebagus di negara Eropa, sebagai contoh adalah

di Amerika, Inggris, maupun Jerman. Tindakan pelanggaran hak cipta yang

berbentuk penggandaan software tanpa ijin, penjualan software bajakan, serta

yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari yaitu berupa penggunaan

software tidak berlisensi sangat biasa terjadi di negara kita. Selain karena regulasi

tentang hak cipta, hal tersebut disebabkan karena persebaran perkembangan

teknologi yang belum merata di wilayah negara kita, sehingga perilaku tentang

hak cipta perangkat lunak kurang mendapat perhatian.


80

Kenyataan yang terjadi saat ini, perlahan-lahan komunitas pengguna

software semakin besar di Indonesia, sehingga banyak beredar software-software

dari luar negeri masuk ke negara kita, akibatnya negara kita dipandang sebagai

pasar perangkat lunak yang sekaligus merupakan sumber pendapatan perusahaan

pembuat software. Sehingga para pengguna perangkat lunak di negara ini harus

mulai berhati-hati. Perhatian kepada perilaku hak cipta perangkat lunak mulai

diterapkan oleh perusahaan-perusahaan pembuat software kepada bangsa

Indonesia, artinya bahwa setiap perilaku penyimpangan hak cipta perangkat lunak

akan mendapat sanksi dari pihak-pihak yang berwenang. Bagi kalangan menengah

dan kalangan bawah, sanksi dapat berupa penyitaan aset IT maupun denda dalam

nominal tertentu. Namun bagi perusahaan besar yang masuk ke dalam bursa

saham internasional ( New York Exchange ) maka sanksi berupa pencoretan dari

bursa saham internasional jauh lebih merupakan sanksi yang berat. Perusahan

sekelas PT Telkom tidak akan mempertaruhkan reputasi sebesar sekarang dengan

perilaku penggunaan hak cipta perangkat lunak yang menyimpang, selain itu

adanya aturan SOA (Sarbanes Oackly Act) menjadi pendukung gencarnya perilaku

tertib penggunaan hak cipta dengan menggunakan software berlisensi.

Dapat disimpulkan, jika sebuah perusahaan besar didapati menggunakan

software yang tidak berlisensi, maka sanksi yang terjadi adalah :

1. Penyitaan asset IT perusahaan oleh pihak yang berwajib

2. Tuntutan denda dalam nominal tertentu

3. Pencabutan ijin perusahaan


81

4. Citra yang kurang terhormat di mata komunitas pengguna maupun

pencipta software

5. Pencoretan dari daftar bursa New York Exchange di Amerika Serikat,

karena dianggap tidak comply SOA

(2) Tertib administrasi perangkat kerja

Mengemban tanggung jawab sebagai pengelola desktop dengan kondisi user

yang sangat banyak jumlahnya, struktur organisasi yang besar, tingkat mutasi dan

promosi yang tinggi, serta tingkat mobilitas user yang sangat cepat, tentunya

tidaklah mudah. Kendala yang dialami Bagian Network Operation ISCenter

adalah tantangan untuk dapat mengidentifikasi perangkat desktop dengan validitas

100%. Seberapun besarnya jumlah user suatu perusahaan, sangat mungkin

memiliki tingkat keakuratan data yang cukup tinggi bila aturan perusahaan dan

perilaku karyawannya saling mendukung satu sama lain.

Mutasi seorang karyawan di PT Telkom, diikuti dengan penyediaan

perangkat kerja (desktop) yang harus segera disolusikan. Sebuah mutasi dengan

wilayah geografis yang kecil, masih memungkinkan dilakukan pemindahan fisik

perangkat desktop, namun sulit dilakukan jika mutasi seorang karyawan adalah

dalam wilayah geografis yang luas. Hal sama berlaku pada proses promosi

seorang karyawan.

Tertib administrasi perangkat kerja dapat diartikan bahwa setiap pergerakan

karyawan baik yang diiringi perpindahan atau tidak ada perpindahan perangkat

kerja dapat dicatat oleh unit Network Operation ISCenter. Bagi divisi Human
82

Resource Center tentunya mudah untuk mengidentifikasi perpindahan manusia,

karena divisi tersebut adalah yang mengeluarkan Surat Keputusan Mutasi atau

Promosi, namun proses pelaporan yang kurang bagus tentang status perangkat

kerja (desktop) kepada ISCenter mengakibatkan sulitnya mengidentifikasi desktop

kerja yang ada di user. Perilaku tersebut selain disebabkan oleh kesadaran user

akan kepatuhan terhadap aturan, juga diakibatkan oleh tidak didukungnya oleh

media / sarana pelaporan yang mudah, misalnya :

1. tidak diketahui adanya form pelaporan yang baku jika terjadi mutasi,

2. tidak diketahuinya prosedur pengurusan desktop oleh user kepada

ISCenter,

3. tidak adanya library tentang dokumen-dokumen yang harus dilengkapi

jika terjadi mobilitas user

4. kurang siapnya team Helpdesk ISCenter dalam menanggapi masalah

perpindahan desktop akibat mutasi / promosi karena ketidak lengkapan

dokumen yang dimiliki team Helpdesk

Dengan adanya infrastruktur intranet yang sudah cukup bagus, maka

distribusi dokumen-dokumen di atas sangat menjadi mudah, hanya butuh

pengawalan dan sosialisasi dari team Helpdesk dan juga pengelola desktop

regional ( ISDC 1 sampai dengan ISDC 7 ).

(3) Bank Data Seat Management

Sebagai sebuah pekerjaan yang besar, maka sudah selayaknya project Seat

Management diemban dengan sebaik-baiknya. Ketersediaan informasi yang cukup


83

tentang schedule, rincian, serta alokasi perangkat Seat Management akan sangat

membantu pemenuhan komitmen ISCenter kepada user-user seputar layanan yang

dijanjikan dalam Service Level Agreement (SLA). Sebagai contoh, apabila ada

permintaan perangkat kerja atas nama A di direktorat / divisi B, maka unit SLM (

sebagai pintu pertama setiap request desktop ) akan dapat langsung memfilter,

mengevaluasi, dan mempertimbangkan kebijakan yang akan diambil untuk setiap

permintaan yang diterima.

Di sisi lain, ada juga permintaan yang sifatnya kolektif, yang diajukan oleh

direktorat tertentu, permintaan-permintaan seperti ini tetap harus dipenuhi dengan

tetap mempertimbangkan kebijakan pemberian sarana kerja, jangan sampai

seseorang menerima dua perangkat sekaligus, sedangkan di sisi lain masih ada

karyawan yang belum menerima fasilitas kerja yang layak.

Mobilitas user karena reorganisasi, restrukturisasi, mutasi, promosi, dan

pensiun harus tetap dipantau terutama status desktop kerja karyawan. Bisa jadi

seorang karyawan membawa perangkat kerja mobile dari suatu direktorat,

kemudian di lokasi kerja yang baru dimintakan kembali oleh pemimpin di lokasi

kerja yang baru, sehingga akan terjadi duplikasi pemakaian saran kerja, hal

tersebut harus diatasi, yaitu dengan selalu melakukan cek setiap ada permintaan

dari unit / divisi / direktorat di lingkungan Telkom.

Berdasar uraian di atas, maka hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

Desktop management adalah :

1. dibutuhkannya tools untuk mengevaluasi data setiap ada permintaan

perangkat kerja dari user


84

2. komitmen efisiensi perangkat desktop dengan menghindari /

meminimalkan duplikasi perangkat kerja user di lingkungan PT Telkom

3. mempermudah unit SLM ISCenter dalam menjawab setiap Nota Dinas

permintaan perangkat kerja dari user, yaitu dengan tersedianya bank data

alokasi perangkat Seat Management

(4) Pengawalan Service Level Agreement

SLA (Service Level Agreement) digunakan untuk mengetahui pencapaian

kinerja suatu unit dari produk-produk yang di-support. Kinerja unit ini secara

langsung akan mempengaruhi kinerja individu yang digunakan untuk menentukan

promosi dan penghasilan dari individu tersebut. Pengukuran dilakukan antara user

dengan Telkom IS Center.

Salah satu contoh kasus dalam mengawal SLA adalah resolution time.

Resolution time adalah waktu yang dibutuhkan untuk mensolusikan sebuah

gangguan. Di dalam SLA, terdapat bunyi kesepakatan bahwa sebuah gangguan

harus dapat ditangani oleh vendor dalam waktu 1x24 jam untuk daerah zona 1,

dan 2 x24 jam untuk wilayah zona 2. Setiap keterlambatan resolution time

dikenakan penalty, yaitu sebuah sanksi berupa denda dalam nominal tertentu yang

harus dibayarkan vendor kepada Telkom sebagai konsekuensi atas tidak jalannya

sebuah komitmen kerja.

Resolution time harus dicatat, dan diperhitungkan pada setiap akhir bulan.

Dengan adanya aplikasi Web Telkom Seat Management, dapat dijadikan data

pembanding laporan bulanan yang diserahkan vendor kepada Telkom, apakah


85

laporan tersebut benar, atau fiktif, atau toleransi kesalahannya dapat dimaklumi

atau tidak. Aplikasi ini mampu menyajikan :

1. Data penanganan gangguan oleh vendor berdasar komitmen SLA

2. Data kehandalan perangkat Seat Management dengan memperhatikan

statistik gangguan yang terjadi

3. Memberikan gambaran tentang perilaku user dengan mengamati pola

dan jumlah gangguan yang tercatat

(5) Sosialisasi Desktop Management

Desktop Management adalah suatu metode yang digunakan dalam

mengelola desktop sebagai acuan dalam pengelolaan desktop di lingkungan

TELKOM. Di dalamnya terdapat aturan tentang jenis perangkat yang menjadi

hak-hak karyawan, mekanisme penanganan gangguan, jenis-jenis software yang

boleh digunakan dalam PC atau Laptop Seat Management, hak dan kewajiban

user kepada perangkat desktop, serta mekanisme serah terima bila terjadi

perpindahtanganan perangkat desktop.

Sebuah pekerjaan yang cukup kompleks, namun akan sangat menjadi mudah

apabila user-user ISCenter memiliki awareness yang cukup tinggi. Awareness

tersebut bisa dibangkitkan apabila ada komunikasi yang bagus antar ISCenter

sebagai pengelola desktop dengan user-user. Komunikasi tersebut bisa dijalin

dengan baik jika tersedia media komunikasi yang cukup cepat, akurat, dan

lengkap. Aplikasi Web Telkom Seat Management diharapkan mampu menjawab

kepentingan tersebut, sehingga berawal dari media komunikasi maka sosialisasi


86

seputar seluk beluk Desktop Management akan dapat sampai ke user secara cepat

dan terbuka.

(6) Tanggungjawab di akhir masa kontrak

Kontrak di sini adalah perjanjian sewa menyewa desktop antara TELKOM

dengan Vendor. Kontrak di sini juga menyangkut kewajiban TELKOM setelah

berakhirnya masa kontrak kelak, yaitu mengembalikan kepada vendor semua

perangkat desktop yang termaktub dalam kontrak. Mengembalikan dapat berarti

buy back perangkat, dapat berarti pula menyerahkan kembali secara fisik

perangkat-perangkat yang termasuk dalam project Seat Management.

Untuk proses buy back (membeli dengan nominal tertentu, atas sebagian

atau keseluruhan perangkat bagian dari Seat Management) dapat dilakukan

dengan hanya bermain angka.

Untuk penyerahan fisik, ada aktivitas mendatangi user, mengambil

desktop Seat Management, dan menyerahkan kepada vendor. Dalam hal ini, harus

diketahui lokasi perangkat, siapa penanggungjawabnya, dan kapan harus ditarik.

Proses buy back dan pengembalian secara fisik, sama-sama membutuhkan

data sebaran perangkat Seat Management yang akurat dan update. Dengan adanya

data yang akurat dan update, diharapkan TELKOM tidak mengalami hambatan

yang berarti di saat berakhirnya masa kontrak di kemudian hari, yaitu tanggung

jawab untuk mengembalikan desktop sewa kepada vendor terkait.


87

4.3.2 Uraian Perubahan Sistem

Sistem yang sudah berjalan dievaluasi ditindak lanjuti kelemahan-

kelemahannya kemudian diperbaiki. Berikut ini adalah perubahan sistem yang

dievaluasi :

(1) Penggunaan software berlisensi

Aplikasi Web Telkom Seat Management menyediakan informasi tentang

SSC ( Standard Software Catalogue ) sebagai panduan software-software apa saja

yang dikategorikan dapat diinstal di perangkat Seat Management. Pengertian

dapat diinstal adalah jelas status lisensinya, dan jelas kegunaannya. Semua

software yang tidak termuat dalam SSC bukan menjadi tanggung jawab ISCenter

jika ada temuan-temuan yang bersifat merugikan akibat penggunaan software

tersebut.
88

Tabel 4.3 Tabel Kutipan Software Catalogue ISC

Kepemilikan lisensi oleh Telkom ( ISC )


Klasifikasi
No Nama Software Fungsi Software
Non Seat User
Seat Management
Management
Lisensi-Open Lisensi-Open General-
1 7_Zip File Compressor
Source Source desktop
Lisensi beserta
Lisensi beserta Desktop Mgt General-
2 Altiris CMS Program masing-
Program SM Tool desktop
masing
Developer,
Analyst,
Network
Engineer, IT
Auto Desk Lisensi terbatas Lisensi terbatas
3 Drawing Tool User,
(versi baru Auto Cad) (ISC) (ISC)
permintaan
lisensi &
install via
ISC
General-
4 Avant Browser Freeware Freeware Browser
desktop
Office
Lisensi-Open Lisensi-Open General-
5 Axcrypt Application,
Source Source desktop
enkripsi files
Lisensi terbatas
License-Limited ISC
6 Certification Authority (ISC) (Lotus Notes Akses POINT General user
(lotus notes POINT)
POINT)
Combined Community Lisensi-Open Lisensi-Open Media Player General-
7
Codec Pack Source Source codec desktop
Office
Lisensi-Open Lisensi-Open Application, General-
8 DIA
Source Source Graphical desktop
drawing
Customer
Lisensi-Open Lisensi-Open
9 Emulator PuTTY Emulator Service, IT
Source Source
User
Customer
Lisensi-korporat tak Lisensi-korporat tak
10 Emulator ZOC Emulator Service, IT
terbatas (ISC) terbatas (ISC)
User
Office
Lisensi-Open Lisensi-Open General-
11 Filezilla Application, FTP
Source Source desktop
client
89

Dapat disimpulkan bahwa, uraian perubahan dari kondisi yang terjadi adalah :

1. adanya informasi tentang SSC (Standard Software Catalogue )

2. adanya informasi tentang status lisensi software

3. memberikan edukasi kepada user tentang penggunaan software berlisensi

(2) Tertib administrasi perangkat kerja

Dengan adanya aplikasi Web Telkom Seat Management, maka masalah yang

muncul seputar mutasi, promosi, pensiun, dan mobilitas user yang diakibatkan

oleh tidak didukungnya media / sarana pelaporan yang mudah, misalnya :

1. tidak diketahui adanya form pelaporan yang baku jika terjadi mutasi,

2. tidak diketahuinya prosedur pengurusan desktop oleh user kepada

ISCenter,

3. tidak adanya library tentang dokumen-dokumen yang harus dilengkapi

jika terjadi mobilitas user

4. kurang siapnya team Helpdesk ISCenter dalam menanggapi masalah

perpindahan desktop akibat mutasi / promosi karena ketidak lengkapan

dokumen yang dimiliki team Helpdesk

maka dapat diatasi oleh Aplikasi Web Telkom Seat Mangement, yaitu

mampu :

1. menyediakan contoh form pelaporan baku saat terjadi pemindahan

tanggungjawab pemakaian desktop

2. tersedianya semua dokumen yang dibutuhkan dalam pengurusan desktop

oleh user
90

3. tersedianya library dokumen-dokumen seputar hak penggunaan desktop

4. terbantunya team Helpdesk ISC dalam melayani / menanggapi setiap

komplain / pertanyaan dari user

Dengan adanya infrastruktur intranet yang sudah cukup bagus, maka

distribusi dokumen-dokumen di atas sangat menjadi mudah, hanya butuh

pengawalan dan sosialisasi dari team Helpdesk dan juga pengelola desktop

regional setempat ( ISDC 1 sampai dengan ISDC 7 ).

(3) Bank Data Seat Management

Aplikasi Web Telkom Seat Management mampu berfungsi sebagai bank data

Seat Management, yaitu :

1. menyediakan tools untuk mengevaluasi data setiap ada permintaan

perangkat kerja dari user

2. meminimalisasi duplikasi perangkat kerja user di lingkungan PT Telkom

3. mempermudah unit SLM ISCenter dalam menjawab setiap Nota Dinas

permintaan perangkat kerja dari user, yaitu dengan menyediakan data

alokasi perangkat Seat Management

4. menyediakan informasi tentang Prosedur pengelolaan Desktop

a. Prosedur Permintaan Baru

b. Prosedur bila terjadi gangguan

c. Prosedur bila terjadi Kehilangan perangkat

d. Prosedur bila terjadi pengalihan perangkat


91

5. menyediakan Form-form yang sering dibutuhkan dalam pengelolaan

Desktop, meliputi :

1 F/ISC-IFA.1/05/01 Form Permintaan Pembelian Cash & Carry

2 F/ISC-IFA.1/05/02 Form Permintaan Desktop

3 F/ISC-IFA.1/05/03 Form Permintaan Komponen Desktop

4 F/ISC-IFA.1/05/04 Form Rencana Kebutuhan Desktop

5 F/ISC-IFA.1/05/05 Form Berita Acara Hasil Evaluasi

6 F/ISC-IFA.1/05/06 Form Minute of Meeting (MoM)

7 F/ISC-IFA.1/05/07 Form Berita Acara Uji Fungsi Master Image

8 F/ISC-IFA.1/05/08 Form Berita Acara Serah Terima Master Image

9 F/ISC-IFA.1/05/09 Form Waiting List

10 F/ISC-IFA.1/05/10 Form Berita Acara Delivery, Instalasi dan Uji

Fungsi

11 F/ISC-IFA.1/05/11 Form Berita Acara Uji Terima

12 F/ISC-IFA.1/05/12 Form Tanda Terima Berita Acara

13 F/ISC-IFA.1/05/13 Form BA Pemeriksaan Waktu Pelaksanaan

Pekerjaan

14 F/ISC-IFA.1/05/15 Form Mutasi User

(4) Pengawalan Service Level Agreement

Resolution time harus dicatat, dan diperhitungkan pada setiap akhir bulan.

Dengan adanya aplikasi Web Telkom Seat Management, dapat dijadikan data

pembanding laporan bulanan yang diserahkan vendor kepada Telkom, apakah


92

laporan tersebut benar, atau fiktif, atau toleransi kesalahannya dapat dimaklumi

atau tidak. Aplikasi ini mampu menyajikan :

1. Data penanganan gangguan oleh vendor berdasar komitmen SLA

2. Data kehandalan perangkat Seat Management dengan memperhatikan

statistik gangguan yang terjadi

3. Memberikan gambaran tentang perilaku user dengan mengamati pola

dan jumlah gangguan yang tercatat

(5) Sosialisasi Desktop Management

Dengan adanya Aplikasi Web Telkom Seat Management sebagai media

sosialisasi Desktop Management diharapkan dapat terbangun awareness user

terhadap desktop kerja yang disediakan PT Telkom dalam hal ini ISCenter.

Awareness tersebut bisa dibangkitkan apabila ada komunikasi yang bagus

antar ISCenter sebagai pengelola desktop dengan user-user. Komunikasi tersebut

bisa dijalin dengan baik jika tersedia media komunikasi yang cukup cepat, akurat,

dan lengkap. Aplikasi Web Telkom Seat Management diharapkan mampu

menjawab kepentingan tersebut, sehingga berawal dari media komunikasi maka

sosialisasi seputar seluk beluk Desktop Management akan dapat sampai ke user

secara cepat dan terbuka.

Aplikasi ini merupakan media yang dapat dipergunakan untuk sosialisasi

tentang Kebijakan Perusahaan, di antaranya KD 61 SOE Desktop Management

dan Prosedur Mutu Desktop Management.


93

Di dalam web ini juga dipaparkan tentang detail dari obyek sewa Seat

Management secara detail, mulai dari tipe perangkat, spesifikasi, serta deskripsi

fisik perangkat Seat Management, sehingga dapat memberikan tambahan

wawasan kepada user Telkom Seat Management. Berikut kutipan dari halaman

produk Seat Management.

Gambar 4.6 Kutipan Halaman Produk Aplikasi Web


94

Gambar 4.7 Kutipan Halaman Produk - Detail

(6) Tanggungjawab di akhir masa kontrak

Berakhirnya sebuah kontrak sewa menyewa perangkat pasti akan diakhiri

oleh sebuah kesepakatan, baik berupa kesepakatan menjadi hak milik,

kesepakatan untuk dilelang kepada penyewa, atau kesepakatan mengembalikan

sebagian atau keseluruhan dari obyek sewa tersebut.


95

Masa sewa perangkat Seat Management adalah 3 tahun, terhitung sejak

seorang user / pemakai desktop menandatangani Berita Acara Instalasi sampai

dengan 3 (tiga) tahun berikutnya.

Aplikasi ini memberikan sebuah fasilitas reminder yang dapat memberikan

informasi bahwa sebuah perangkat dengan tipe A atas nama user B dengan nomor

seri C yang berada pada unit kerja D telah mencapai masa habis sewa, sehingga

harus ditarik oleh ISCenter, yaitu berupa halaman Expired Lease. Contoh data

yang menunjukkan bahwa masa sewa desktop telah berakhir :

Gambar 4.8 Contoh Data Desktop yang Berakhir Masa Sewa

Halaman tersebut juga memberikan fasilitas bagi admin ( pengelola desktop )

untuk dapat menghubungi user melalui fasilitas email, dimana email address
96

tujuan digenerate oleh script php, sehingga admin tinggal menyesuaikan isi pesan

yang akan dikirim. Kontrak Seat Management berisi kesepakatan bahwa pada saat

berakhirnya masa sewa di kemudian hari, maka vendor akan mengambil kembali

semua obyek sewa.

Dengan adanya data yang akurat dan update dari Aplikasi Web Telkom

Seat Management maka diharapkan akan tercipta kondisi sebagai berikut :

1. lebih dari 90% perangkat dapat teridentifikasi keberadaannya

2. Telkom dapat memperhitungkan biaya penggantian yang harus

dibayarkan kepada vendor jika ada sebagian perangkat yang tidak dapat

dikembalikan ( karena tidak teridentifikasi ) dengan mempertimbangkan

nego / penawaran tuntutan ganti rugi yang diajukan vendor

3. tidak terjadi relasi yang buruk pada kesepakatan bisnis di masa akan

datang dengan sama-sama memenuhi komitmen kontrak sewa menyewa

perangkat

4. adanya sebuah reminder bagi pengelola Seat Management bahwa

sebuah obyek sewa telah berakhir

4.4 Persyaratan Sistem

Disini akan membahas bagaimana sistem yang dibangun dapat memberikan

jalan keluar dari masalah – masalah yang timbul sehingga dapat meningkatkan

kinerja perusahaan dan apa kendala sistem yang berjalan.


97

4.4.1 Target Kinerja

Target kinerja yang diinginkan adalah :

(1) Aplikasi Web Telkom Seat Management mampu mendukung terciptanya

komitmen dan konsistensi dari pihak-pihak yang berkaitan dengan

pengelolaan desktop, meliputi Unit Network Operation ISC, Unit Helpdesk

ISC, dan juga Unit Service Level Management ISC untuk sama-sama

membangun komunikasi yang solid, baik berupa penyampaian informasi,

share data seputar layanan desktop, maupun penggunaan tools kerja

dengan sebaik-baiknya ( antara lain Aplikasi Web Telkom Seat

Management ) agar tercipta sebuah sinergi dalam melayani user-user

ISCenter

(2) Aplikasi Web Telkom Seat Management mampu meningkatkan kecepatan

penyajian share files (data bersama) yang tinggi tentang Seat Management

menyangkut jumlah, alokasi, dan sebaran desktop obyek sewa yang akan

menjadi pertimbangan dalam setiap pengambilan keputusan dalam

menanggapi permintaan-permintaan maupun komplain-komplain dari user

(3) Aplikasi Web Telkom Seat Management mampu menjadi pemicu / trigger

adanya kebijakan yang bersifat inovatif setelah memperhatikan trend /

pola gangguan yang terjadi di lapangan, berdasar catatan-catatan

gangguan yang dihimpun dalam database


98

4.4.2. Kendala Sistem

Sebagai sebuah aplikasi web, maka Web Telkom Seat Management sangat

bergantung kepada kondisi network internal di lingkungan PT Telkom. Dalam hal

ini, sepertinya tidak ditemukan kendala dalam masalah network, dikarenakan

infrastruktur network internal Telkom sudah cukup bagus dan terpelihara,

sehingga availability network internal masih diatas angka 90%.

Terkait penyediaan server, sepertinya juga tidak akan menemui kendala,

mengingat ketersediaan resource perangkat dimana aplikasi Web Telkom Seat

Management dapat running well sangat mampu dipenuhi oleh unit Network

Operation ISCenter. Kendala yang mungkin muncul dalam implementasi Aplikasi

Web Telkom Seat Management adalah tingkat kedisiplinan dari operator dalam

melakukan update data-data user, karena diperkirakan sistem ini membutuhkan

ketelitian, ketelatenan dalam hal updating data, sedangkan jumlah data yang harus

dientry adalah sangat kompleks, hal tersebut tercermin dari banyaknya Unit Kerja

/ Divisi / maupun Unit Bisnis yang ada di jajaran Telkom, tingkat mobilitas

karyawan yang tinggi, dan semakin padatnya pekerjaan rutin yang menjadi beban

setiap unit kerja di lingkungan ISCenter.

4.5 Perancangan Sistem

Perancangan sistem disini menggunakan UML(Unified Modelling

Language) yang terdiri dari Use case diagram, Sequence diagram, Actvity

diagram, Class diagram, Component diagram, dan Deployment diagram.


99

4.5.1 Perancangan Berorientasi Objek

Perancangan berorientasi objek adalah metode untuk mengarahkan

arsitektur software yang didasarkan pada manipulasi objek-objek sistem atau

subsistem. Untuk membuat suatu model, digunakan beberapa diagram grafis

dalam UML, diantaranya: use case diagram, activity diagram, sequence diagram,

dan class diagram

4.5.2 Perancangan Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari

sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan

“bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor

dengan sistem. Secara keseluruhan, gambaran use case aplikasi web Telkom Seat

Management yang akan di bangun adalah sebagai berikut :


100

Sistem Informasi Telkom Seat Management

Gambar 4.9 Use case diagram Sistem Informasi Telkom Seat Management

Aktor Administrator, untuk berinteraksi dengan sistem (usecase)

menggunakan usecase login terlebih dahulu supaya bisa menampilkan rencana

delivery Seat Management, pengolahan data distribusi dan pengolahan data

delivey order, informasi tentang prosedur, SSC, kebijakan, produk, dan data

desktop habis sewa. Aktor Operator menginputkan laporan gangguan berdasarkan

usecase laporan gangguan, kemudian aktor Engineer akan memberikan usecase

konfirmasi penanganan gangguan. Sedangkan aktor Common User dapat


101

berinteraksi dengan sistem sebatas informasi tentang site map, informasi tentang

form-form desktop, produk, ssc, prosedur, serta info seputar seat management.

Usecase login merupakan uses dari usecase yang menampilkan delivery

seat management, laporan gangguan, keluhan gangguan desktop, pengolahan data

distribusi barang, menampilkan data distribusi barang, pengolahan data delivery

order, menampilkan data delivery order yang artinya usecase login merupakan

fungsionalitas dari usecase yang menampilkan delivery seat management, laporan

gangguan, keluhan gangguan desktop, pengolahan data distribusi barang,

menampilkan data distribusi barang, pengolahan data delivery order,

menampilkan data delivery order.

4.5.3 Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan

sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi

objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus

menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).


102

Gambar 4.10 Class diagram

4.5.4 Perancangan Activity Diagram o

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang

sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin

terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.


103

4.5.4.1 Activity Diagram Login

Gambar 4.11 Activity Diagram Login

Keterangan :

Super admin berada pada halaman utama, kemudian memasukkan user

name dan kata sandi yang dimilikinya. Sistem akan melakukan pengecekan

terhadap user name dan kata sandi tersebut. Apabila user name dan kata sandi

valid maka sistem akan menampilkan menu utama admin, bila user name dan

kata sandi tidak valid maka akan muncul pesan kesalahan.


104

4.5.4.2 Activity Diagram Delivery Order

Gambar 4.12 Activity Diagram Delivery Order

Keterangan :

Super admin berada pada halaman utama, kemudian memasukkan user

name dan kata sandi yang dimilikinya. Sistem akan melakukan pengecekan

terhadap user name dan kata sandi tersebut. Apabila user name dan kata sandi

valid maka sistem akan menampilkan menu utama admin, bila tidak valid admin

diwajibkan kembali memasukkan user name dan kata sandi. Didalam menu
105

utama ada sub menu yaitu view DO, didalam view DO admin dapat menambah

data, merubah serial number, menghapus data distribution order. Sub menu

yang lain yaitu insert DO, didalam insert DO admin hanya dapat merubah data

yang sudah ada. Setelah data diolah kemudian sistem akan mempublikasikan

DO dan menyimpannya dalam database.

4.5.4.3 Activity Diagram Distribusi Desktop

Gambar 4.13 Activity Diagram Distribusi Desktop


106

Keterangan :

Super admin berada pada halaman utama, kemudian memasukkan user

name dan kata sandi yang dimilikinya. Sistem akan melakukan pengecekan

terhadap user name dan kata sandi tersebut. Apabila user name dan kata sandi

valid maka sistem akan menampilkan menu utama admin, bila tidak valid admin

diwajibkan kembali memasukkan user name dan kata sandi. Setelah masuk ke

halaman utama, admin memilih menu data distribusi desktop. Didalam data

distribusi desktop, admin dapat melihat data yang ada juga dapat merubah data

tersebut. Setelah data diolah kemudian sistem akan mempublikasikan data

distribusi dan menyimpannya dalam database.


107

4.5.4.4 Activity Diagram Trouble Ticket Admin Dashboard

Operator

Gambar 4.14 Activity Diagram Trouble Ticket Admin Dashboard

Keterangan :

Super Admin dalam diagram di atas dapat diartikan sebagai Super Admin

itu sendiri atau dapat diartikan sebagai Operator. Super admin berada pada

halaman utama, kemudian memasukkan user name dan kata sandi yang

dimilikinya. Sistem akan melakukan pengecekan terhadap user name dan kata

sandi tersebut. Apabila user name dan kata sandi valid maka sistem akan
108

menampilkan menu utama admin, bila tidak valid admin diwajibkan kembali

memasukkan user name dan kata sandi. Setelah masuk ke halaman utama,

admin memilih menu trouble ticket. Didalam touble ticket, admin dapat melihat

daftar tiket gangguan yang belum terselesaikan dan juga admin dapat membuat

tiket baru. Setelah data diolah kemudian sistem akan mengirimkan ke engineer

(support dashboard) dan menyimpannya dalam database.

4.5.4.5 Activity Diagram Trouble Ticket Support Dashboard

Engineer

Gambar 4.15 Activity Diagram Trouble Ticket Support Dashboard

Keterangan :

Engineer berada pada halaman utama, kemudian memasukkan user name

dan kata sandi yang dimilikinya. Sistem akan melakukan pengecekan terhadap
109

user name dan kata sandi tersebut. Apabila user name dan kata sandi valid maka

sistem akan menampilkan menu utama admin, bila tidak valid diwajibkan

kembali memasukkan user name dan kata sandi. Setelah masuk ke halaman

utama, Engineer memilih menu trouble ticket. Didalam touble ticket, dapat

melihat daftar tiket gangguan yang belum terselesaikan dan juga memberikan

konfirmasi bahwa gangguan telah terelesaikan. Setelah data diolah kemudian

sistem akan mengirimkan ke admin dashboard dan menyimpannya dalam

database.

4.5.5 Perancangan Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di

sekitar sistem (termasuk pengguna, display , dan sebagainya) berupa message

yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal

(waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

4.5.5.1 Sequence Diagram Login

Gambar III.16 Sequence Diagram Login


110

4.5.5.2 Sequence Diagram Seat Management Planning

Gambar 4.17 Sequence Diagram Seat Management Planning

4.5.5.3 Sequence Diagram Update Serial Number Delivery Order

Gambar 4.18 Sequence Diagram Update Serial Number Delivery Order


111

4.5.5.4 Sequence Diagram Insert Model Delivery Order

Gambar 4.19 Sequence Diagram Insert Model Delivery Order

4.5.5.5 Sequence Diagram Delete Delivery Order

Gambar 4.20 Sequence Diagram Delete Delivery Order


112

4.5.5.6 Sequence Diagram Insert Delivery Order

Gambar 4.21 Sequence Diagram Insert Delivery Order

4.5.5.7 Sequence Diagram Update Data Distribusi

Gambar 4.22 Sequence Diagram Update Data Distribusi


113

4.5.6 Perancangan Component Diagram

Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar

komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan ( dependency ) di antaranya.

Komponen piranti lunak adalah modul berisi code , baik berisi source code

maupun binary code , baik library maupun executable , baik yang muncul pada

compile time, link time , maupun run time . Umumnya komponen terbentuk dari

beberapa class dan/atau package , tapi dapat juga dari komponen-komponen yang

lebih kecil. Komponen dapat juga berupa interface , yaitu kumpulan layanan yang

disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.

Gambar 4.23 Perancangan component diagram

4.5.7 Perancangan Deployment Diagram

Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana

komponen di- deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak

(pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada
114

lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal Sebuah

node adalah server, workstation , atau piranti keras lain yang digunakan untuk

men- deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node

(misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini.

Gambar 4.24 Perancangan deployment diagram

4.6 Struktur File

Adapun tabel-tabel atau file-file yang akan dibangun mempunyai struktur file

sebagai berikut :
115

Tabel 4.4 Tabel DO

No Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

1. Id_do Decimal 7 Primary key

2. Vendor Char 20

3. Deliverydate Char 2

4. Dodatemm Char 5

5. Dodateyy Integer 4

6. Branchname Char 50

7. Address Char 50

8. Project Integer 3

9. Doreceiveby Char 50

10. Doreceivernik Integer 6

11 Nodo Char 10

Deskripsi fungsi : untuk mencatat data delivery order secara lengkap.

Tabel 4.5 Tabel DO_Model

No Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

1. Id_do_model Decimal 7 Primary key

2. Id_do Decimal 7 Foreign key

3. Description Char 50
116

4. Keterangan Char 50

5. Model Char 10

6. Qty Decimal 5

Deskripsi fungsi : untuk mencatat model perangkat secara lengkap.

Tabel 4.6 Tabel DO_SN

No Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

1. Id_do_sn decimal 7 Primary key

2. Id_do_model decimal 7 Foreign key

3. Sn varchar 50

4. User varchar 32

5. Nik varchar 6

6. Divisi varchar 32

7. Unitkerja varchar 32

8. Hariterima varchar 6

9. Tglterima Date 8

10 Keterangan Text 50

Deskripsi fungsi : untuk mencatat data serial number secara lengkap.


117

Tabel 4.7 Tabel Ticket

No Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

1. Ticket_id decimal 10 Primary key

2. Zone Integer 1

3. Createdate datetime 8

4. Wipdate datetime 8

5. Resolveddate datetime 8

6. User Char 30

7. Nik Integer 6

8. Divisi Char 30

9. Unitkerja Char 30

10 Address Char 50

11. Telp Char 30

12. Type Char 20

13. Sn Char 30

14. Description Char 255

15. Other Char 255

16. Worklog Char 255

17. Submittedby Char 20

Deskripsi fungsi : untuk mencatat data laporan gangguan secara lengkap.


118

Tabel 4.8 Tabel Status_Ticket

No Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

1. table_id decimal 10 Primary key

2. ticket_id decimal 10 Foreign Key

3. Status varchar 25

4. tanggal_status datetime 10

5. Flag Char 1

Deskripsi fungsi : untuk memberikan status atas sebuah tiket gangguan.

Tabel 4.9 Tabel Admin_Dashboard

No Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

1. No Integer 5 Primary key

2. User Char 20

3. Password Char 20

4. Owner Char 20

5. Nik Char 6

6. Level Char 1

7. Email Char 50

Deskripsi fungsi : mencatat username dan password akses ke admin_dashboard.


119

Tabel 4.10 Tabel Support_Dashboard

No Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

1. No integer 5 Primary key

2. User Char 20

3. Password Char 20

4. Owner Char 20

5. Nik Char 6

6. Level Char 1

7. Email Char 50

Deskripsi : mencatat username dan password akses ke support_dashboard.

Tabel 4.11 Tabel User

No Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

1. No Int 5 Primary key

2. User Char 20

3. Password Char 20

4. Owner Char 20

5. NIK Char 6

6. Level Char 1

7. Email Char 50
120

Deskripsi : mencatat data user yang dapat login ke halaman pengolahan data.

4.7 Struktur Menu Program

Struktur menu program merupakan daftar yang terurai secara berjenjang

yang menggambarkan instruksi-instruksi yang dapat dipilih oleh pengguna ketika

melaksanakan berbagai kegiatan pengoperasian program aplikasi dan sifatnya

harus dapat memudahkan operator atau pengguna program aplikasi ini dalam

menjalankannya (user friendly).

Gambar 4.25 Struktur Menu


121

4.8 Rancangan Antar Muka

Pada tahap ini akan dilakukan beberapa proses yang berkaitan dengan

perancangan antar muka untuk input, update dan output. Pada tahap ini ditentukan

style dan formula dialog yang akan digunakan. Model dialog yang

digunakan adalah model dialog box yang telah dirancang pada gambar-gambar

dibawah ini.

4.8.1 Dialog Box Halaman Utama

Halaman utama berisi informasi yang dapat diakses oleh sembarang user

dan sekaligus terdapat form login yang hanya dapat diakses oleh user terdaftar,

karena informasi yang ada di belakang halaman terotorisasi sifatnya bukan

merupakan konsumsi umum.

Gambar 4.26 Model Tampilan Halaman Utama


122

4.8.2 Dialog Box Sub Menu Halaman Utama

Sub Menu dimaksud adalah halaman Tentang Seat Management, Prosedur,

Software Catalogue, Spesifikasi Desktop, Home, Help, dan Contact Us. Halaman-

halaman tersebut memiliki dialog box yang mirip.

Gambar 4.27 Model Tampilan Sub Menu Halaman Utama

4.8.3 Dialog Box Halaman Setelah Login

User yang terdaftar memiliki hak akses dapat masuk ke halaman

berikutnya, yaitu seperti dialog box berikut :

Gambar 4.28 Model tampilan Halaman Setelah Login


123

4.8.4 Dialog Box View DO

Gambar 4.29 Model Tampilan View DO

4.8.5 Dialog Box Insert DO

Gambar 4.30 Model Tampilan Insert DO


124

4.8.6 Dialog Box Data Distribusi Desktop

Gambar 4.31 Model Tampilan Data Distribusi Desktop

4.8.7 Dialog Box Update/Edit Data Distribusi

Gambar 4.32 Model Tampilan Update / Edit Data Distribusi


125

4.8.8 Dialog Box Seat Management Planning

Gambar 4.33 Model Tampilan Seat Management Planning

4.8.9 Dialog Box Trouble Ticket

Gambar 4.34 Model Tampilan Trouble Ticket


126

4.8.10 Dialog Box Link Grafik Gangguan

Gambar 4.35 Model Tampilan Grafik Gangguan

4.8.11 Dialog Box Expired Lease

Gambar 4.36 Model Tampilan Expired Lease


127

4.8.12 Dialog Box Prosedur

Gambar 4.37 Model Tampilan Prosedur

4.8.13 Dialog Box Documents

Gambar 4.38 Model Tampilan Documents


128

4.8.14 Dialog Box Kebijakan

Gambar 4.39 Model Tampilan Kebijakan

4.8.15 Dialog Box Others – SSC

Gambar 4.40 Model Tampilan Others-SSC


129

4.8.16 Dialog Box Others – Products

Gambar 4.41 Model Tampilan Others-Products


BAB V

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

5.1 Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk

menyelesaikan program aplikasi yang ada dalam dokumentasi program. Penulisan

kode program merupakan kegiatan yang terbesar dalam tahap implementasi

sistem.

5.1.1 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak yang digunakan untuk menjalankan sistem yang dibuat

adalah sebagai berikut :

1. Microsoft Windows XP Professional

2. Browser

3. Microsoft Office, PDF Reader

Sedangkan software yang digunakan untuk membangun sistem adalah : Microsoft

Frontpage 2002, Adobe Photoshop 7.0, Crimson Editor 3.45, Navicat My SQL

7.2.12, HyperSnap 2.70.

5.1.2 Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras merupakan spesifikasi kebutuhan perangkat keras yang

digunakan baik untuk pembuatan sistem maupun untuk penerapan sistem yang

disesuaikan dengan bahasa pemrograman yang dipakai.

130
131

Spesifikasi kebutuhan dari perangkat keras berkonfigurasi minimal :

1. Processor Intel Pentium III-1.8 Ghz

2. Monitor

3. RAM minimal 128 MB

4. VGA card 32 MB

5. Hardisk minimal 10 G

6. Mouse, Keyboard

5.1.3 Implementasi Antar Muka

Berikut adalah hasil implementasi antar muka yang ada pada Sistem

Informasi Telkom Seat Management.

Gambar 5.1 Halaman Utama


132

Gambar 5.2 Sub Menu Tentang Seat Management

Gambar 5.3 Sub Menu Prosedur

Gambar 5.4 Sub Menu Prosedur-Permintaan Baru


133

Gambar 5.5 Sub Menu Prosedur-Pelaporan Gangguan

Gambar 5.6 Sub Menu Prosedur-Kehilangan

Gambar 5.7 Sub Menu Prosedur-Pengalihan


134

Gambar 5.8 Sub Menu Software Catalogue


135

Gambar 5.9 Sub Menu Spesifikasi Desktop


136

Gambar 5.10 Sub Menu Help

Gambar 5.11 Sub Menu Contact Us

Gambar 5.12 Tampilan Halaman Setelah Login


137

Gambar 5.13 Tampilan Halaman View DO (delivery order)

Gambar 5.14 Tampilan Halaman Insert DO (delivery order)

Gambar 5.15 Tampilan Halaman Data Distribusi Desktop


138

Gambar 5.16 Tampilan Halaman Grafik Distribusi Desktop

Gambar 5.17 Tampilan Halaman Update / Edit Data User

Gambar 5.18 Tampilan Halaman Edit Data User


139

Gambar 5.19 Tampilan Halaman Trouble Ticket

Gambar 5.20 Tampilan Halaman Trouble Ticket – Penjelasan tentang OGS

Gambar 5.21 Tampilan Halaman Verifikasi User untuk Admin Dashboard


140

Gambar 5.22 Tampilan Halaman Create Ticket pada Admin Dashboard

Gambar 5.23 Tampilan Halaman Konfirmasi Gangguan

pada Support Dashboard

Gambar 5.24 Tampilan Halaman Grafik Gangguan

berdasarkan Jenis Perangkat


141

Gambar 5.25 Tampilan Halaman Seat Management Planning

Gambar 5.26 Tampilan Halaman Expired Lease

Gambar 5.27 Notifikasi Email kepada Pengguna Desktop


142

Gambar 5.28 Halaman Prosedur – Permintaan Baru

Gambar 5.29 Halaman Prosedur – Gangguan

Gambar 5.30 Halaman Prosedur – Kehilangan


143

Gambar 5.31 Halaman Prosedur – Pengalihan

Gambar 5.32 Halaman Documents - Form-form Desktop

Gambar 5.33 Halaman Documents – Form Mutasi User


144

Gambar 5.34 Halaman Kebijakan – KD 61 SOE Desktop Management

Gambar 5.35 Halaman Kebijakan – PM Desktop Management

Gambar 5.36 Others-Standar Software Catalogue


145

Gambar 5.37 Others-Products


146

5.2 Pengujian Sistem

Pengujian terhadap sistem merupakan salah satu tahapan dalam rekayasa

perangkat lunak, dengan tujuan mencari kesalahan / kekurangan dari sistem yang

diuji. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah sistem yang dibuat sudah

sesuai dengan perancangan perangkat lunak tersebut.

Pengujian dimulai dengan membuat suatu uji kasus pada setiap modul

program dari sistem informasi geografis ini, apakah fungsi sesuai dengan

deskripsi atau rancangan dari perangkat lunak tersebut. Kemudian pengujian

dilakukan secara keseluruhan mulai dari awal proses sampai terintegrasi pada

sistem yang sebenarnya.

Setelah proses pengujian selesai dan kesalahan-kesalahan ditemukan,

maka proses selanjutnya melakukan re-analisis terhadap sistem untuk dilakukan

perbaikan sampai perangkat lunak berjalan sesuai dengan yang diharapkan

sehingga sistem bisa diimplementasikan terhadap sistem yang sesungguhnya.

5.2.1 Rancangan Pengujian

Dalam tahap ini penulis menggunakan pengujian black box. Alasannya

karena pengujian black box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat

dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian

black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan

struktur logika intern perangkat lunak. Pengujian black box merupakan metode

perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji

dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari


147

perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan dan berfokus

pada persyaratan fungsional perangkat lunak yang dibuat.

5.2.2. Rencana pengujian

Pengujian sistem telkom seat management di PT. Telekomunikasi Indonesia

Tbk. berikut menggunakan data uji berupa sebuah data masukan dari user dan

admin pada website yang telah dibuat.

Tabel 5.1 Rencana Pengujian Sistem Telkom Seat Management

Kasus Uji Butir Uji Tingkat Jenis Pengujian


Pengujian
Login Operator Melakukan login Integrasi Black box
Operator
Login Admin Melakukan login admin Integrasi Black box
Login Support Melakukan login Integrasi Black box
support
Pengisian Melakukan pengisian Integrasi Black box
delivery order data delivery order
Udate user Melakukan update user Integrasi Black box

5.2.3. Kasus dan rencana Pengujian

Pengujian login terbagi menjadi 3 bagian yaitu login user,login admin, dan login

support.

1. Pengujian login user

Berikut ini adalah tabel pengujian login user.


148

Tabel 5.2 Pengujian Login User

Kasus dan uji ( data normal )


Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Data login Tercantum pada Dapat mengisi [ √ ] diterima
Username: textbox username dan login user sesuai [ ] ditolak
dwinur password yang diharapkan
Password :
dwinur
Klik tombol Dapat masuk ke form Tombol login [ √ ] diterima
login selanjutnya untuk user dapat berfungsi [ ] ditolak
yang telah terdaftar sesuai dengan
yang diharapkan

Kasus dan uji ( data salah )


Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Data login Tidak dapat login dan User tidak dapat [ √] diterima
member tidak menampilkan “ Invalid login dan [ ] ditolak
terdaftar user name or menampilkan
Username: password” pesan “ Invalid
dwinur username or
Password : nur assword”
2. Pengujian Login Admin

Berikut adalah tabel pengujian login admin

Tabel 5.3 Pengujian Login Admin

Kasus dan uji ( data normal )


Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
username : Tercantum pada Dapat mengisi [ √ ] diterima
dwinur textbox username dan login user sesuai [ ] ditolak
pass : dwinur password yang diharapkan
Klik tombol Dapat masuk ke form Tombol login [ √] diterima
login selanjutnya dapat berfungsi [ ] ditolak
sesuai dengan
yang diharapkan
Kasus dan Uji ( data salah )
Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
data login admin Tidak dapat login dan Admin tidak [√] diterima
tidak terdaftar menampilkan “ Invalid dapat login dan [ ] ditolak
username : dwi user name or menampilkan
pass : nur password” pesan “Invalid
username or
password”
149

3. Pengujian login support

Berikut adalah tabel pengujian login support.

Tabel 5.4 Pengujian Login Support

Kasus dan uji ( data normal )


Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Data login Tercantum pada Dapat mengisi [ √ ] diterima
Username: nur textbox username dan login user sesuai [ ] ditolak
Password : nur password yang diharapkan
Klik tombol Dapat masuk ke form Tombol login [ √ ] diterima
login selanjutnya untuk user dapat berfungsi [ ] ditolak
yang telah terdaftar sesuai dengan
yang diharapkan

Kasus dan uji ( data salah )


Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Data login Tidak dapat login dan User tidak dapat [ √] diterima
member tidak menampilkan “ Invalid login dan [ ] ditolak
terdaftar user name or menampilkan
Username: password” pesan “ Invalid
dwinur username or
Password : nur assword”

4. Pengujian Delivery Order

Berikut adalah tabel pengujiam Delivery Order.

Tabel 5.8 Pengujian Delivery Order

Kasus dan uji ( data normal )


Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Mengisi lengkap masukkan model Telah disimpan [ √] diterima
data delivery dalam database [ ] ditolak
order secara
lengkap

Klik tombol Mengisi insert model Menampilkan data [ √ ] diterima


model model [ ] ditolak
Klik detail Mengisi insert sn Menampilkan sn [ √ ] diterima
[ ] ditolak
Kasus dan uji ( data salah )
150

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan


Pengisian data Tidak dapat mengeluarkan [ √ ] diterima
delivery order melakukan pengisian pesan, “Maaf!! [ ] ditolak
tidak lengkap delivery order Data yang anda
isikan tidak
lengkap!!”

5. Pengujian update user

Berikut adalah tabel pengujian update user.

Tabel 5.9 Pengujian Update User

Kasus dan uji ( data normal )


Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Cari sn Menampilkan data user Menampilkan [√] diterima
pemakai perangkat data user [ ] ditolak
pemakai
perangkat
Klik tombol Menampilkan delivery Mengisikan [ √] diterima
update/edit user form secara [ ] ditolak
lengkap
Klik tombol Menampilkan pesan User ter update [ √] diterima
update “data sn telah di update [ ] ditolak
Kasus dan uji ( data salah )
Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Pengisian data Tidak dapat meng mengeluarkan [√ ] diterima
user tidak update user pesan, [ ] ditolak
lengkap “masukan data
secara lengkap”

5.2.4. Kesimpulan Hasil pengujian

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus uji diatas, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa perangkat lunak bebas dari kesalahan sintak dan secara

funsional mengeluarkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.


BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan beberapa

kesimpulan :

1. Sistem informasi yang telah dibangun diharapkan mampu memberi solusi

yang dapat menjawab permasalahan operasional di bagian desktop Telkom

ISC, yaitu tersedianya SSC (Standar Software Catalogue) yang bisa

memberikan edukasi kepada user tentang penggunaan software berlisensi.

2. Dengan menggunakan aplikasi ini, dapat membantu pengawalan SLA

(Service Level Agreement) yang bisa memberikan informasi tentang

penanganan laporan gangguan perangkat desktop dari user dan dapat

memberikan statistik gangguan dekstop.

3. Sistem yang dibangun dapat memberikan tertib administrasi yang

berhubungan dengan perpindahan perangkat kerja, sehingga teridentifikasi

keberadaan dekstop.

4. Sistem yang dibangun dapat meminimalisasi duplikasi user terhadap

pemakaian desktop, serta memberikan informasi tentang prosedur,

informasi format-format form desktop dan sebagai pengingat perangkat

habis sewa.

151
152

6.2 Saran

Untuk pengembangan aplikasi ini, disarankan beberapa hal, yaitu :

1. Demi menjamin tingkat keakuratan data yang tinggi, maka diperlukan

proses input data secara tertib dan dengan toleransi kesalahan data yang

sangat minim, serta dilakukan update secepatnya jika terjadi perubahan.

2. Pemeliharaan sistem hendaknya dilakukan secara rutin dan diharapkan ada

pihak lain yang bisa mengembangkan sistem ini, karena dengan semakin

berkembangnya pekerjaan, dimungkinkan diperlukannya penambahan

kemampuan dan kualitas aplikasi.

3. Evaluasi dan perbaikan sistem hendaknya dilakukan secara rutin dalam

jangka waktu tertentu, sehingga sistem dapat bertahan lama.

4. Dari sisi networking, tidak ada masalah yang berarti, namun jika kelak

aplikasi ini berkembang serta usernya semakin memiliki tingkat

ketergantungan yang tinggi, maka perlu diantisipasi tentang kapabilitas

server yang digunakan demi menjamin availibility aplikasi.


SISTEM INFORMASI TELKOM SEAT MANAGEMENT
BERBASIS ONLINE

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi
Jenjang Sarjana Fakultas Teknik & Ilmu Komputer

Dwi Nur Setyo Budi


10506004

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2010
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman :

2.1 Gambar Siklus Informasi……........................................................... 19

3.1 Gambar Struktur Korporasi Perusahaan ........................................... 40

3.2 Gambar Struktur Organisasi Telkom ISCenter ................................. 41

3.3 Gambar Tahapan-tahapan Proses Web Engineering ....................... 46

3.4 Gambar Simbol Aktor........................................................................ 48

3.5 Gambar Skenario............................................................................... 48

3.6 Gambar Simbol Use Case……………………………..................... 49

3.7 Gambar Contoh Nama, Atribut dan Operasi......................................49

3.8 Gambar Contoh Association .......................................................... 50

3.9 Gambar Simbol Partisipan…………………………......................... 51

3.10 Gambar Simbol Pengiriman Pesan ………………………............ 52

3.11 Gambar Simbol Aktivasi ………………………......................... 52

3.12 Gambar Simbol Garis Alir…………………………......................... 52

3.13 Gambar Simbol Initial State ………………………......................... 53

3.14 Gambar Simbol Activity ……………… …………......................... 53

3.15 Gambar Simbol Simbol Transition ………………......................... 53

3.16 Gambar Simbol Titik Akhir ………………………......................... 53

4.1 Gambar Flow pada Fase Deployment……………………………… 68

x
4.2 Gambar Ilustrasi tentang mekanisme penanganan gangguan …… 68

4.3 Gambar Proses Bisnis – Problem Handling Management …….. 70

4.4 Gambar Support Maintenance Process Flow ……………………… 75

4.5 Gambar Flow Kasus Kehilangan Perangkat Desktop…………….. 78

4.6 Gambar Kutipan Halaman Produk Aplikasi Web ………………… 93

4.7 Gambar Kutipan Halaman Produk – Detail ...................................... 94

4.8 Gambar Contoh Data Desktop yang Berakhir Masa Sewa ……….. 95

4.9 Gambar Usecase diagram Sistem Telkom Seat Management….... 100

4.10 Gambar Class diagram ...................................................................... 102

4.11 Gambar Activity diagram login ........................................................... 103

4.12 Gambar Activity diagram delivery order........................................... 104

4.13 Gambar Activity Diagram Distribusi Desktop .......................... 105

4.14 Gambar Activity diagram trouble ticket admin dashboard ............... 107

4.15 Gambar Activity Diagram Trouble Ticket Support Dashboard ..... 108

4.16 Gambar Sequence Diagram Login ................................................... 109

4.17 Gambar Sequence Diagram Seat Management Planning ..................110

4.18 Gambar Sequence Diagram Update Serial Number Delivery Order 110

4.19 Gambar Sequence Diagram Insert Model Delivery Order .............. 111

4.20 Gambar Sequence Diagram Delete Delivery Order .......................... 111

4.21 Gambar Sequence Diagram Insert Delivery Order ........................... 112

4.22 Gambar Sequence Diagram Update Data Distribusi ......................... 112

4.23 Gambar Perancangan component diagram ....................................... 113

4.24 Gambar Perancangan deployment diagram ...................................... 114

xi
4.25 Gambar Struktur Menu .................................................................... 120

4.26 Gambar Model Tampilan Halaman Utama ...................................... 121

4.27 Gambar Model Tampilan Sub Menu Halaman Utama .................... 122

4.28 Gambar Model tampilan Halaman Setelah Login ............................ 122

4.29 Gambar Model Tampilan View DO ................................................. 123

4.30 Gambar Model Tampilan Insert DO ................................................. 123

4.31 Gambar Model Tampilan Data Distribusi Desktop ......................... 124

4.32 Gambar Model Tampilan Update / Edit Data Distribusi .................. 124

4.33 Gambar Model Tampilan Seat Management Planning ....................... 125

4.34 Gambar Model Tampilan Trouble Ticket ........................................ 125

4.35 Gambar Model Tampilan Grafik Gangguan .................................... 126

4.36 Gambar Model Tampilan Expired Lease ......................................... 126

4.37 Gambar Model Tampilan Prosedur ................................................... 127

4.38 Gambar Model Tampilan Documents ............................................. 127

4.39 Gambar Model Tampilan Kebijakan ............................................... 128

4.40 Gambar Model Tampilan Others-SSC .............................................. 128

4.41 Gambar Model Tampilan Others-Products ....................................... 129

5.1 Gambar Halaman Utama ...................................................................131

5.2 Gambar Sub Menu Tentang Seat Management ................................ 132

5.3 Gambar Sub Menu Prosedur ............................................................. 132

5.4 Gambar Sub Menu Prosedur-Permintaan Baru .................................132

5.5 Gambar Sub Menu Prosedur-Pelaporan Gangguan .......................... 133

5.6 Gambar Sub Menu Prosedur-Kehilangan ........................................ 133

xii
5.7 Gambar Sub Menu Prosedur-Pengalihan ......................................... 133

5.8 Gambar Sub Menu Software Catalogue ........................................... 134

5.9 Gambar Sub Menu Spesifikasi Desktop ........................................... 135

5.10 Gambar Sub Menu Help ................................................................... 136

5.11 Gambar Sub Menu Contact Us ......................................................... 136

5.12 Gambar Tampilan Halaman Setelah Login .......................................136

5.13 Gambar Tampilan halaman View DO (delivery order...................... 137

5.14 Gambar Tampilan halaman Insert DO (delivery order) ................... 137

5.15 Gambar Tampilan halaman Data Distribusi Desktop .................... 137

5.16 Gambar Tampilan halaman Grafik Distribusi Desktop................... 138

5.17 Gambar Tampilan halaman Update / Edit Data User ....................... 138

5.18 Gambar Tampilan halaman Edit Data User ................................... 138

5.19 Gambar Tampilan Halaman Trouble Ticket ..................................... 139

5.20 Gambar Tampilan Halaman Trouble Ticket tentang OGS ............... 139

5.21 Gambar Tampilan Halaman Verifikasi User Admin Dashboard ...... 139

5.22 Gambar Tampilan Halaman Create Ticket Admin Dashboard ......... 140

5.23 Gambar Tampilan Halaman Konfirmasi Gangguan

pada Support Dashboard ............................................................... 140

5.24 Gambar Tampilan Halaman Grafik Gangguan

berdasarkan Jenis Perangkat ......................................................... 140

5.25 Gambar Tampilan Halaman Seat Management Planning ................ 141

5.26 Gambar Tampilan Halaman Expired Lease ................................. 141

5.27 Gambar Notifikasi Email kepada Pengguna Desktop ....................... 141

xiii
5.28 Gambar Halaman Prosedur – Permintaan Baru ................................ 142

5.29 Gambar Halaman Prosedur – Gangguan ......................................... 142

5.30 Gambar Halaman Prosedur – Kehilangan .........................................142

5.31 Gambar Halaman Prosedur – Pengalihan ......................................... 143

5.32 Gambar Halaman Documents - Form-form Desktop ........................143

5.33 Gambar Halaman Documents – Form Mutasi User .......................... 143

5.34 Gambar Halaman Kebijakan – KD 61 SOE Desktop Management . 144

5.35 Gambar Halaman Kebijakan – PM Desktop Management ............... 144

5.36 Gambar Others-Standar Software Catalogue ............................... 144

5.37 Gambar Others-Products ............................................................... 145

xiv
DAFTAR ISI

ABSTRAK ....................................................................................................... i
ABSTRACT ..................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................x
DAFTAR TABEL .........................................................................................xv
DAFTAR SIMBOL ..................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................1
1 1 Latar Belakang Penelitian ..........................................................................1
1 2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah .............................................4
1 3 Maksud Penelitian dan Tujuan Penelitian .................................................6
1 4 Kegunaan Penelitian ..................................................................................6
1 4 1 Kegunaan Praktis ..............................................................................7
1 4 2 Kegunaan Akademis ........................................................................7
1 5 Batasan Masalah ........................................................................................8
1 6 Lokasi dan Waktu Penelitian .....................................................................8
BAB II LANDASAN TEORI .........................................................................8
2 1 Pengertian Sistem ....................................................................................10
2 1 1 Bentuk Dasar Sistem ......................................................................10
2 1 2 Karakteristik Sistem .......................................................................11
2 1 3 Klasifikasi Sistem ..........................................................................14
2 2 Pengertian Informasi ................................................................................16
2 2 1 Konsep Dasar Informasi ................................................................16
2 2 2 Nilai Informasi ...............................................................................17
2 2 3 Siklus Hidup Informasi ..................................................................18
2 3 Pengertian Sistem Informasi ....................................................................19
2 3 1 Pengertian Sistem Informasi ..........................................................19

v
2 3 2 Komponen Sistem Informasi .........................................................20
2 4 Definisi kasus yang dianalisis ..................................................................21
2 4 1 Pengertian Seat Management..........................................................26
2 5 Jaringan Komputer ...................................................................................26
2 5 1 Pengertian Jaringan Komputer.......................................................26
2 5 2 Macam-macam Tipe Jaringan .........................................................26
2 5 3 Topologi Jaringan ...........................................................................28
2 6 Perangkat Lunak Pendukung ...................................................................30
2 6 1 Aplikasi Bahasa Pemograman ........................................................30
2 6 2 Apikasi Database ............................................................................32
2 6 3 Aplikasi Pendukung ........................................................................34
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN......................................36
3 1 Objek Penelitian.......................................................................................36
3 1 1 Sejarah Singkat Perusahaan ...........................................................36
3 1 2 Visi dan Misi Perusahaan ..............................................................39
3 1 3 Struktur Organisasi Perusahaan .....................................................40
3 2 Metode Penelitian ....................................................................................41
3 2 1 Desain Penelitian ...........................................................................41
3 2 2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ............................................42
3 2 2 1 Sumber Data Primer....................................................................42
3 2 2 2 Sumber Data Sekunder ...............................................................43
3 2 3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ............................43
3 2 3 1 Metode Pendekatan Sistem .........................................................44
3 2 3 2 Metode Pengembangan Sistem ...................................................45
3 2 3 3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan .........................................48
1 Use Case Diagram ..............................................................................48
2 Diagram Class .....................................................................................49
3 Sequence Diagram...............................................................................51
4 Activity Diagram .................................................................................52
5 Deployment Diagram ..........................................................................53
3 2 4 Pengujian Software ........................................................................54

vi
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM.............................55
4 1 Analisis Sistem Yang Berjalan ................................................................55
4 2 Perencanaan Kebutuhan...........................................................................55
4 2 1 Prosedur Permintaan & Pemenuhan Dekstop ................................56
4 2 1 1 Kompulir Data Kebutuhan ...........................................................56
4 2 1 2 Evaluasi .......................................................................................57
4 2 1 3 Tindak Lanjut ..............................................................................57
4 2 2 Deployment ....................................................................................57
4 2 2 1 Pra Deployment ..........................................................................58
4 2 1 2 Deployment .................................................................................64
4 2 3 Helpdesk Support ...........................................................................68
4 2 4 Detail Alur Pelaporan Gangguan ..................................................69
4 2 5 Problem Handling Management ....................................................70
4 2 6 Service Level Agreement ................................................................70
4 2 7 On Going Support (OGS) ..............................................................73
4 3 Evaluasi Sistem ........................................................................................79
4 3 1 Analisa dan Temuan Masalah ........................................................79
4 3 2 Uraian Perubahan Sistem ...............................................................87
4 4 Persyaratan Sistem ...................................................................................96
4 4 1 Target Kinerja ................................................................................97
4 4 2 Kendala Sistem ..............................................................................98
4 5 Perancangan Sistem .................................................................................98
4 5 1 Perancangan Berorientasi Objek ....................................................99
4 5 2 Perancangan Use Case Diagram ...................................................99
4 5 3 Class Diagram .............................................................................101
4 5.4 Perancangan Activity Diagram .....................................................102
4 5 4 1 Activity Diagram Login .............................................................103
4 5 4 2 Activity Diagram Delivery Order .............................................104
4 5 4 3 Activity Diagram Distribusi Dekstop ........................................105
4 5 4 4 Activity Diagram Trouble Ticket Admin Dashboard ................107
4 5 4 5 Activity Diagram Trouble Ticket Support Dashboard ..............108

vii
4 5.5 Perancangan Sequence Diagram .................................................109
4 5.5 1 Sequence Diagram Login...........................................................109
4 5.5 2 Sequence Diagram Seat Management Planning .......................110
4 5.5 3 Sequence Diagram Update Serial Number Delivery Order ......110
4 5.5 4 Sequence Diagram Insert Model Delivery Order ......................111
4 5.5 5 Sequence Diagram Delete Delivery Order ................................111
4 5.5 6 Sequence Diagram Insert Delivery Order .................................112
4 5.5 7 Sequence Diagram Update Data Distribusi ...............................112
4 5.6 Perancangan Component Diagram ..............................................113
4 5.7 Perancangan Deployment Diagram .............................................113
4 6 Struktur File ....................................................................................114
4 7 Struktur Menu Program ..................................................................120
4 8 Rancangan Antar Muka .........................................................................121
48 Dialog Box Halaman Utama .........................................................121
48 Dialog Box Sub Menu Halaman Utama .......................................122
48 Dialog Box Halaman setelah login ...............................................122
48 Dialog Box View DO ....................................................................123
48 Dialog Box Insert DO ...................................................................123
48 Dialog Box Data Distribusi Dekstop .............................................124
48 Dialog Box Update / Edit Data Distribusi ....................................124
48 Dialog Box Seat Management Planning .......................................125
48 Dialog Box Trouble Ticket ............................................................125
48 Dialog Box Link Grafik Gangguan .............................................126
48 Dialog Box Expired Lease ..........................................................126
48 Dialog Box Prosedur ...................................................................127
48 Dialog Box Documents ...............................................................127
48 Dialog Box Kebijakan .................................................................128
48 Dialog Box Other-SSC ................................................................128
48 Dialog Box Other-Products ........................................................129
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM .......................130
5 1 Implementasi..........................................................................................130

viii
5 1 1 Kebutuhan Perangkat Lunak ........................................................130
5 1 2 Kebutuhan Perangkat Keras.........................................................130
5 1 3 Implementasi Antar Muka ...........................................................131
5 2 Pengujian Sistem ...................................................................................146
5 2 1 Rancangan Pengujian ...................................................................146
5 2 2 Rencana Pengujian .......................................................................147
5 2 3 Kasus dan Rencana Pengujian .....................................................147
5 2 4 Kesimpulan Hasil Pengujian ........................................................150
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................151
6 1 Kesimpulan ............................................................................................151
6 2 Saran ......................................................................................................152
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................153
LAMPIRAN

ix
DAFTAR PUSTAKA

Al Bahra, B L B 2004 Konsep Sistem Basis Data Dan Implementasinya Graha

Ilmu Yogyakarta

Amsyah, Zulkifli, Drs 2001 Manajemen Sistem Informasi Jakarta

Beta, Ir & Husni I Pohan, Ir M Eng 2001 Pemrograman Web dengan HTML

Informatika Bandung

Jack Febrian 2001 Menggunakan Internet Informatika Bandung

Pardosi, Mico 2004 Pengenalan Internet Burst of Energy Indah Surabaya

Roger S, Pressman 2002 Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi Buku

satu Terjemahan Andi Yogyakarta

Suarna, Nana 2007 Pengantar Jaringan Yrama Widya Bandung

Suryana, Taryana dan Sarwono, Jonathan 2007 E Commerce Menggunakan

PHP MySQL Edisi pertama Graha Ilmu Yogyakarta

Susanto, Azhar 2004 Sistem Informasi Manajemen, Penerbit Linggajaya

Yudhi Purwanto 2000 Pemrograman Web dengan PHP PT Elex Media

Komputindo Jakarta

153
DAFTAR SIMBOL

NO SIMBOL KETERANGAN

1 Dependency

2 Association

3 Generalization

4 Realization

5 Aktor

6 Use Case

7 Partisipan

8 Pengiriman Pesan

9 Aktivasi

xvi
10 Garis Alir

11 Initial State

12 Activity

13 Transition

14 Final State

xvii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman :
4.1 Tabel Waktu Layanan Vendor ……………………………………. 71
4.2 Tabel Waktu Tanggapan Vendor ………………………………… 72
4.3 Tabel Kutipan Software Catalogue ISC …………………………. 88
4.4 Tabel do ………………………………………………………….. 115
4.5 Tabel do_model …………………………………………………. 115
4.6 Tabel do_sn ……………………………………………………… 116
4.7 Tabel Ticket ……………………………………………………… 117
4.8 Tabel Status_Ticket ……………………………………………….. 118
4.9 Tabel Admin_Dashboard ………………………………………….. 118
4.10 Tabel Support_Dashboard ………………………………………… 119
4.11 Tabel User ………………………………………………………... 119
5.1 Tabel Rencana Pengujian Sistem Telkom seat Management............ 147
5.2 Tabel Pengujian Login User………………… ……………………..148
5.3 Tabel Pengujian Login Admin ……………..…………………….. 148
5.4 Tabel Pengujian Login Support ……………..…………………….. 149
5.5 Tabel Pengujian Delivery Order …………..…………………….. 149
5.6 Tabel Pengujian Update User ……………..…………………….. 150

xv
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat-Nya sehingga laporan

skripsi dengan judul ”SISTEM INFORMASI TELKOM-SEAT

MANAGEMENT BERBASIS ONLINE” dapat diselesaikan dengan baik.

Laporan skripsi ini merupakan ringkasan dari hal-hal yang didapatkan selama

melaksanakan survey skripsi.

Selesainya penyusunan laporan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai

pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang

diberikan baik secara materiil ataupun spiritual kepada :

1. Bapak Parni dan Ibu Sri Umi selaku orang tua peneliti

2. Dr.Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia (UNIKOM) Bandung

3. Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan

Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung

4. Ibu Rina Kurniawati, MT. selaku dosen wali

5. Ibu Wartika S.Kom, MT selaku dosen pembimbing skripsi

6. Bapak Eko Nur Rudihanto, ST selaku pembimbing penelitian di Telkom

7. Bapak Wibowo Pramudhito selaku Manager di bagian Network Operation

Telkom I/S Center.

iii
8. Bapak Dadang Munandar, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen

Informatika Unikom Bandung.

9. Berbagai pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi.

Semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat

dijadikan pedoman dalam menyelesaikan suatu pekerjaan khususnya bagi yang

memerlukan. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan taufik dan hidayah-

Nya kepada kita semua.

Bandung, Juli 2010

Penulis,

Dwi Nur Setyo Budi

iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : DWI NUR SETYO BUDI

Alamat : Jl. Bungur Sari 1 No. 4 Bandung

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat Tanggal Lahir: Ponorogo, 23 Januari 1988

No. Telepon : 081321889668

Email : budi.javanesse@gmail.com

Pendidikan :

• Sekolah Dasar Negeri Purbosuman 1 Ponorogo : 1994 - 2000

• Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Ponorogo : 2000 – 2003

• Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Ponorogo : 2003 - 2006

Anda mungkin juga menyukai