PENDAHULUAN
Membaca merupakan salah satu aspek terpenting dalam proses belajar mengajar. Banyak
hal yang dapat diperoleh, jika seseorang rajin membaca. Di dunia pendidikan, kegiatan membaca
diharapkan menjadi kebiasaan yang dilakukan para siswa ataupun mahasiswa. Kegiatan
membaca ini, tidak lepas dari adanya minat yang besar dari dalam diri seseorang serta prasarana
yang menunjang. Salah satu prasarana untuk menunjang kegiatan membaca adalah perpustakaan.
Perpustakaan merupakan salah satu pusat informasi dan sumber ilmu pengetahuan. Selain
memiliki banyak koleksi buku, perpustakaan harus melayani sirkulasi peminjaman,
pengembalian, pencatatan anggota, buku, dan juga rak dimana buku disimpan, sehingga
pengunjung bisa mendapatkan informasi tentang rak penyimpanan buku untuk menemui buku
yang dicari. Tentunya untuk mencatat dan menyediakan informasi yang diperlukan, data-data
yang ada di perpustakaan tidak seharusnya diolah secara manual, karena dapat menyebabkan
terjadinya masalah, seperti ketidakcocokan pencatatan, tidak efisien pada aspek waktu karena
perlu waktu cukup yang lama untuk menelusuri peminjaman buku yang belum kembali tetapi
sudah melewati batas waktu peminjaman, dan perlu waktu yang cukup lama untuk mendapatkan
informasi tentang lokasi penyimpanan buku .
Karena terjadinya masalah tersebut, perlu adanya sistem informasi yang terkomputerisasi.
Dengan adanya sistem informasi yang terkomputerisasi, petugas dapat mendapatkan informasi
dengan cepat mengenai buku yang belum dikembalikan, denda yang harus dibayarkan karena
telat mengembalikan, lokasi penyimpanan buku, informasi mengenai suatu buku, dan yang
terpenting terjaganya integritas data, integritas data itu sendiri adalah konsistensi dan kebenaran
data yang disimpan.
1.2 Tujuan
1. Petugas perpustakaan dapat dengan mudah mengelola data yang ada di perpustakaan.
2. Data yang ada di perpustakaan dapat tersimpan dengan aman di media penyimpanan
digital, seperti hardisk.
3. Pembaca dapat dengan mudah menemukan lokasi tempat penyimpanan buku yang
diinginkan.
4. Dengan dilengkapi dengan fasilitas chatting petugas perpustakaan dapat berkomunikasi
dengan admin server.
BAB 2
LANDASAN TEORI
Perpustakaan diartikan sebuah ruangan atau gedung, yang digunakan untuk menyimpan
buku dan terbitan lainnya, juga sebagai pusat sumber informasi yang diatur menurut sistem dan
aturan yang baku, dan didayagunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian (Basuki, 1991).
Koleksi perpustakaan harus diolah dan diatur secara sistematis, dengan tujuan untuk
memudahkan penemuan kembali koleksi yang dibutuhkan. Kegiatan pengaturan atau
pengelompokan bahan pustaka berdasarkan aturan tertentu disebut dengan klasifikasi.
Istilah komputer berasal dari bahasa latin “Computer” yang berarti menghitung (to
compute atau reckon). Komputer adalah suatu perangkat elektronika yang berkerja secara
terintegrasi dan terkoordinasi yang dapat meneriman input, mengolah dengan prosedur tertentu,
mengingat (baik masukan maupun hasil proses) serta menampilkan hasil proses tersebut
(Sutedjo, 2003). Secara umum, cara kerja komputer adalah seperti berikut ini:
BAB 3
1 Peralatan Kantor
2 Perlatan Usaha
3 Installasi
TOTAL 27.250.000
BAB 4
KESIMPULAN
Dari pembahasan yang dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan :
1. Pengadaan perangkat komputer beserta perangkat jaringan yang digunakan untuk menunjang
sistem dapat membantu dalam mempermudah petugas perpustakaan dalam mengelola data
buku, transaksi peminjaman buku dan transaksi pengembalian buku.
2. Semua data yang ada di perpustakaan seperti data transaksi peminjaman dan pengembalian
buku serta data yang lainnya dapat tersimpan dengan aman di media penyimpanan digital.
3. Dapat membantu mempermudah pembaca untuk menemukan lokasi penyimpanan buku yang
diinginkan dengan mencarinya di komputer yang telah tersedia di perpustakaan.
4. Petugas perpustakaan dapat berkomunikasi dengan admin server nantinya karena aplikasi ini
dilengkapi dengan fasilitas chatting