Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MAKALAH “PERPUSTAKAAN DIGITAL”

DI DUSUN OLEH:

BARTOL MAGAI

 DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………..…..1

BAB II PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN PERPUSTAKAAN DIGITAL……………………………………………….2


2. MANFAAT PERPUSTAKAAN DIGITAL …………………………………………………….4
3. FAKTOR-FAKTOR PERTIMBANGAN DALAM PEMBANGUNAN
   PERPUSTAKAAN DIGITAL …………………………………………………………..6

1. PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DIGITAL..


2. PUSTAKAWAN KREATIF
3. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PERPUSTAKAAN DIGITAL
BAB III PENUTUP

1. KESIMPULAN
2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

  

BAB I

PENDAHULUAN

Jika kita mendengar kata perpustakaan, sebagian besar orang langsung terbayang rak-
rak buku yang tersusun dengan rapi. Namun hal tersebut tampaknya sudah sedikit
bergeser dengan adanya perpustakaan digital. Pertumbuhan perpustakaan digital
semakin cepat karena kebutuhan akses informasi, hiburan, dan data-data yang valid dari
jurnal, buku, dan karya tulis ilmiah.

Saat ini gejala electronic book (e-book) atau buku elektronik mulai menjadi sesuatu yang
perlu direspon. Mengapa? Karena secara tidak langsung e-book akan mempengaruhi
aktivitas perpustakaan. Akankah e-book mengubah fungsi perpustakaan, bagaimana
nasib perpustakaan jika e-book mengglobal, pantaskah dengan perkembangan
teknologi saat ini perpustakaan terus berdiam diri dengan layanan konvensional? Dan
apakah perpustakaan dapat menjamin pelanggan tetap terpuaskan dengan layanan yang
selalu monoton dan kurang terjamah teknologi. Semua tantangan ini patut dijadikan
perhatian untuk melangkah kepada perpustakaan modern yang mempunyai daya saing
berkualitas.

Persoalannya adalah bagaimana kita bisa mengembangkan manajemen perpustakaan


modern, sementara kondisi objektif perpustakaan di Indonesia rata-rata masih
memprihatinkan. Misalnya tentang anggaran yang sangat kecil, kualitas sumber daya
manusia yang masih rendah dan sarana prasarana yang terbatas. Kenyamanan membaca
menjadi impian pelanggan perpustakaan sebagai seorang konsumen. Oleh karena itu
perpustakaan – dengan pustakawan di dalamnya – dituntut mampu mengatasi
permasalahan ini dengan tetap menyajikan informasi bagi semua lapisan pelanggan
secara mudah dan murah (baca : gratis). Dan salah satu jalan yaitu pemanfaatan
teknologi dengan cara kreatif sehingga menghasilkan produk (informasi) yang
bermanfaat. Akhirnya sasaran di masa depan dapat tercapai yaitu perpustakaan yang
berwawasan teknologi yang memihak kepada semua lapisan pelanggannya.

HomeMakalah

MAKALAH

MAKALAH “PERPUSTAKAAN DIGITAL”

By Admin DISPERSIP Last updated Mar 14, 2022


2

Share

“PERPUSTAKAAN DIGITAL”

Disusun Oleh :

ADIN MALAJI, AMD

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………..…..1

BAB II PEMBAHASAN

PENGERTIAN PERPUSTAKAAN DIGITAL……………………………………………….2

MANFAAT PERPUSTAKAAN DIGITAL …………………………………………………….4

FAKTOR-FAKTOR PERTIMBANGAN DALAM PEMBANGUNAN

PERPUSTAKAAN DIGITAL …………………………………………………………..6

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DIGITAL..

PUSTAKAWAN KREATIF

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PERPUSTAKAAN DIGITAL

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

Jika kita mendengar kata perpustakaan, sebagian besar orang langsung terbayang rak-rak buku yang
tersusun dengan rapi. Namun hal tersebut tampaknya sudah sedikit bergeser dengan adanya
perpustakaan digital. Pertumbuhan perpustakaan digital semakin cepat karena kebutuhan akses
informasi, hiburan, dan data-data yang valid dari jurnal, buku, dan karya tulis ilmiah.

Saat ini gejala electronic book (e-book) atau buku elektronik mulai menjadi sesuatu yang perlu
direspon. Mengapa? Karena secara tidak langsung e-book akan mempengaruhi aktivitas
perpustakaan. Akankah e-book mengubah fungsi perpustakaan, bagaimana nasib perpustakaan jika
e-book mengglobal, pantaskah dengan perkembangan teknologi saat ini perpustakaan terus berdiam
diri dengan layanan konvensional? Dan apakah perpustakaan dapat menjamin pelanggan tetap
terpuaskan dengan layanan yang selalu monoton dan kurang terjamah teknologi. Semua tantangan
ini patut dijadikan perhatian untuk melangkah kepada perpustakaan modern yang mempunyai daya
saing berkualitas.

Persoalannya adalah bagaimana kita bisa mengembangkan manajemen perpustakaan modern,


sementara kondisi objektif perpustakaan di Indonesia rata-rata masih memprihatinkan. Misalnya
tentang anggaran yang sangat kecil, kualitas sumber daya manusia yang masih rendah dan sarana
prasarana yang terbatas. Kenyamanan membaca menjadi impian pelanggan perpustakaan sebagai
seorang konsumen. Oleh karena itu perpustakaan – dengan pustakawan di dalamnya – dituntut
mampu mengatasi permasalahan ini dengan tetap menyajikan informasi bagi semua lapisan
pelanggan secara mudah dan murah (baca : gratis). Dan salah satu jalan yaitu pemanfaatan teknologi
dengan cara kreatif sehingga menghasilkan produk (informasi) yang bermanfaat. Akhirnya sasaran di
masa depan dapat tercapai yaitu perpustakaan yang berwawasan teknologi yang memihak kepada
semua lapisan pelanggannya.

TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuannya :

Untuk mengetahui dan memahami perkembangan dan manfaat dari inovasi perpustakaan digital
dalam kehidupan manusia.

Untuk membuat konsep perpustakaan digital di masa yang akan datang guna memenuhi kebutuhan
informasi.
Manfaatnya :

Menambah pengetahuan tentang teknologi informasi khususnya penyebaran informasi lewat


perpustakaan digital.

Memahami lebih dalam tentang inovasi perpustakaan digital di masa yang akan datang.

BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN PERPUSTAKAAN DIGITAL

Perpustakaan digital adalah suatu perpustakaan yang menyimpan data baik itu buku (tulisan),
gambar, suara dalam bentuk elektronik dan mendistribusikannya dengan menggunakan protokol
elektronik melalui jaringan komputer. Istillah perpustakaan digital atau digital library sendiri
mengandung pengertian sama dengan electronic library dan virtual library.

Perpustakaan digital atau E- Library is a comprehensive digital for information seekers of all ages.
Users can do business research, use it for homework, get background materials for term papers, find
out about both current and historical events, and more, all in one vast database designed for both
depth of content and simplicity of interface. (http://ask.elibrary.com/index.asp).

Kata kunci dari definisi di atas adalah “a comprehensive digital for information seekers” yang
mempunyai arti digital secara menyeluruh untuk pencari informasi. Jadi yang di”digitalkan” , dalam
konteks perpustakaan, tidak hanya data bibliografi dan layanannya, tetapi menyangkut semua aspek
termasuk isinya (full text).

Beberapa pengertian lain dari Perpustakaan Digital adalah :

Perpustakaan Digital adalah sebuah sistem yang memiliki berbagai layanan dan objek informasi yang
mendukung akses objek informasi tersebut melalui perangkat digital. (Sismanto, 2008)

Perpustakaan Digital adalah koleksi data multimedia dalam skala besar yang terorganisasi dengan
perangkat manajemen informasi dan metode yang mampu menampilakan data sebagai informasi
dan pengetahuan yang berguna bagi masyarakat dalam berbagai konteks organisasi dan sosial
masyarakat. (Griffin, 1999)
Digital library is a managed collection of information, with associated services, where the
information is stored in digital formats and accessible over a network (perpustakaan digital adalah
kumpulan informasi yang dikelola, dengan layanan asosiasi dimana informasi disimpan dalam format
digital dan dapat diakses melalui jaringan). (william arm)

Digital libraries are collections containing fixed , permanent documents which are based on digital
technologies and are used by individuals working alone (perpustakaan digital adalah koleksi yang
mengandung dokumen permanen yang didasarkan pada teknologi digital dan digunakan oleh
individu yang bekerja sendiri.) Levy and Marshall (1995)

Perpustakaan digital adalah koleksi perpustakaannya sudah dominan dalam bentuk digital. Koleksi
digital ada dua kemungkinan, a). Koleksi tersebut tersedia di perpustakaan dalam bentuk bentuk
digital yang terpasang dalam perangkat keras perpustakaan dan b). Koleksi tersebut tidak tersedia di
perpustakaan, tetapi dapat diakses melalui perpustakaan (zulfikar zen).

MANFAAT PERPUSTAKAAN DIGITAL

 HomeMakalah

 MAKALAH
 MAKALAH “PERPUSTAKAAN DIGITAL”
 By Admin DISPERSIP Last updated Mar 14, 2022
 2
 Share
 “PERPUSTAKAAN DIGITAL”




 Disusun Oleh :

 ADIN MALAJI, AMD

 DAFTAR ISI

 BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………..…..1

 BAB II PEMBAHASAN

 PENGERTIAN PERPUSTAKAAN DIGITAL……………………………………………….2
 MANFAAT PERPUSTAKAAN DIGITAL …………………………………………………….4
 FAKTOR-FAKTOR PERTIMBANGAN DALAM PEMBANGUNAN
 PERPUSTAKAAN DIGITAL …………………………………………………………..6

 PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DIGITAL..
 PUSTAKAWAN KREATIF
 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PERPUSTAKAAN DIGITAL
 BAB III PENUTUP

 KESIMPULAN
 SARAN
 DAFTAR PUSTAKA



 BAB I

 PENDAHULUAN

 Jika kita mendengar kata perpustakaan, sebagian besar orang langsung terbayang rak-rak
buku yang tersusun dengan rapi. Namun hal tersebut tampaknya sudah sedikit bergeser
dengan adanya perpustakaan digital. Pertumbuhan perpustakaan digital semakin cepat
karena kebutuhan akses informasi, hiburan, dan data-data yang valid dari jurnal, buku, dan
karya tulis ilmiah.

 Saat ini gejala electronic book (e-book) atau buku elektronik mulai menjadi sesuatu yang
perlu direspon. Mengapa? Karena secara tidak langsung e-book akan mempengaruhi
aktivitas perpustakaan. Akankah e-book mengubah fungsi perpustakaan, bagaimana nasib
perpustakaan jika e-book mengglobal, pantaskah dengan perkembangan teknologi saat ini
perpustakaan terus berdiam diri dengan layanan konvensional? Dan apakah perpustakaan
dapat menjamin pelanggan tetap terpuaskan dengan layanan yang selalu monoton dan
kurang terjamah teknologi. Semua tantangan ini patut dijadikan perhatian untuk melangkah
kepada perpustakaan modern yang mempunyai daya saing berkualitas.

 Persoalannya adalah bagaimana kita bisa mengembangkan manajemen perpustakaan
modern, sementara kondisi objektif perpustakaan di Indonesia rata-rata masih
memprihatinkan. Misalnya tentang anggaran yang sangat kecil, kualitas sumber daya
manusia yang masih rendah dan sarana prasarana yang terbatas. Kenyamanan membaca
menjadi impian pelanggan perpustakaan sebagai seorang konsumen. Oleh karena itu
perpustakaan – dengan pustakawan di dalamnya – dituntut mampu mengatasi permasalahan
ini dengan tetap menyajikan informasi bagi semua lapisan pelanggan secara mudah dan
murah (baca : gratis). Dan salah satu jalan yaitu pemanfaatan teknologi dengan cara kreatif
sehingga menghasilkan produk (informasi) yang bermanfaat. Akhirnya sasaran di masa depan
dapat tercapai yaitu perpustakaan yang berwawasan teknologi yang memihak kepada semua
lapisan pelanggannya.

 TUJUAN DAN MANFAAT
 Tujuannya :

 Untuk mengetahui dan memahami perkembangan dan manfaat dari inovasi perpustakaan
digital dalam kehidupan manusia.
 Untuk membuat konsep perpustakaan digital di masa yang akan datang guna memenuhi
kebutuhan informasi.
 Manfaatnya :

 Menambah pengetahuan tentang teknologi informasi khususnya penyebaran informasi lewat
perpustakaan digital.
 Memahami lebih dalam tentang inovasi perpustakaan digital di masa yang akan datang.
 BAB II

 PEMBAHASAN



 PENGERTIAN PERPUSTAKAAN DIGITAL


 Perpustakaan digital adalah suatu perpustakaan yang menyimpan data baik itu buku
(tulisan), gambar, suara dalam bentuk elektronik dan mendistribusikannya dengan
menggunakan protokol elektronik melalui jaringan komputer. Istillah perpustakaan digital
atau digital library sendiri mengandung pengertian sama dengan electronic library dan
virtual library.

 Perpustakaan digital atau E- Library is a comprehensive digital for information seekers of all
ages. Users can do business research, use it for homework, get background materials for
term papers, find out about both current and historical events, and more, all in one vast
database designed for both depth of content and simplicity of interface.
(http://ask.elibrary.com/index.asp).

 Kata kunci dari definisi di atas adalah “a comprehensive digital for information seekers” yang
mempunyai arti digital secara menyeluruh untuk pencari informasi. Jadi yang di”digitalkan” ,
dalam konteks perpustakaan, tidak hanya data bibliografi dan layanannya, tetapi menyangkut
semua aspek termasuk isinya (full text).

 Beberapa pengertian lain dari Perpustakaan Digital adalah :

 Perpustakaan Digital adalah sebuah sistem yang memiliki berbagai layanan dan objek
informasi yang mendukung akses objek informasi tersebut melalui perangkat digital.
(Sismanto, 2008)
 Perpustakaan Digital adalah koleksi data multimedia dalam skala besar yang terorganisasi
dengan perangkat manajemen informasi dan metode yang mampu menampilakan data
sebagai informasi dan pengetahuan yang berguna bagi masyarakat dalam berbagai konteks
organisasi dan sosial masyarakat. (Griffin, 1999)
 Digital library is a managed collection of information, with associated services, where the
information is stored in digital formats and accessible over a network (perpustakaan digital
adalah kumpulan informasi yang dikelola, dengan layanan asosiasi dimana informasi
disimpan dalam format digital dan dapat diakses melalui jaringan). (william arm)
 Digital libraries are collections containing fixed , permanent documents which are based on
digital technologies and are used by individuals working alone (perpustakaan digital adalah
koleksi yang mengandung dokumen permanen yang didasarkan pada teknologi digital dan
digunakan oleh individu yang bekerja sendiri.) Levy and Marshall (1995)
 Perpustakaan digital adalah koleksi perpustakaannya sudah dominan dalam bentuk digital.
Koleksi digital ada dua kemungkinan, a). Koleksi tersebut tersedia di perpustakaan dalam
bentuk bentuk digital yang terpasang dalam perangkat keras perpustakaan dan b). Koleksi
tersebut tidak tersedia di perpustakaan, tetapi dapat diakses melalui perpustakaan (zulfikar
zen).
 MANFAAT PERPUSTAKAAN DIGITAL
 Manfaat Perpustakaan Digital tidak hanya dapat dirasakan oleh pengguna perpustakaan,
namun juga oleh Pustakawan atau staf-staf perpustakaan. Manfaat tersebut diantaranya :

 Bagi Pengguna Perpustakaan :
 Mengatasi keterbatasan waktu
 Mengatasi keterbatasan tempat
 Memperoleh informasi yang paling baru dengan cepat
 Mempermudah akses informasi dari berbagai sumber
 Mempermudah untuk memindah dan merubah bentuk untuk
 Kepentingan presentasi dsb.

 Bagi Pustakawan
 Meringankan pekerjaan
 Meningkatkan layanan
 Tidak memerlukan gedung dan ruang yang besar
 Menumbuhkan rasa bangga
FAKTOR-FAKTOR PERTIMBANGAN DALAM PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN DIGITAL
Pembangunan Perpustakaan Digital masih mempertimbangkan beberapa faktor-faktor yang
menghambat diantaranya :

Analisa Kebutuhan
Apakah perpustakaan digital memang diperlukan? Untuk menjawab pertanyaan ini tidak
dapat dijawab hanya berdasarkan perkiraan semata tetapi harus diadakan studi untuk
menentukan kebutuhan yang disebut dengan analisis kebutuhan (Need Analysis). Apabila
analisa kebutuhan sudah dilakukan dan jawabannya adalah positif, maka tahap berikutnya
adalah menentukan tujuan. Tujuan ini harus didasarkan pada visi dan misi perpustakaan
serta lembaga induknya. Masing-masing perpustakaan mempunyai tujuan yang berbeda satu
sama lain tergantung pada kondisi masing-masing perpustakaan.

Studi Kelayakan
Apabila penentuan kebutuhan dan tujuan sudah dilakukan, maka tahap berikutnya adalah
melakukan studi kelayakan (Soekartawi, 2003), yang penilaiannya meliputi komponen
sebagai berikut :

Technically feasible (apakah secara teknis layak).


Kelayakan secara teknis ini menjadi faktor penentu dalam membangun perpustakaan digital,
karena perpustakaan digital itu memerlukan infrastruktur dan tenaga yang memadai seperti
adanya provider untuk internet, hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak),
jaringan telepon, listrik serta tidak kalah pentingnya adalah tersedianya tenaga teknis yang
dapat mengoperasikannya.
Socially acceptable (secara sosial dapat diterima).
Apakah secara sosial pembangunan perpustakaan digital tersebut dapat diterima oleh
pengguna perpustakaan dan staf perpustakaan? Pertanyaan ini tentunya harus dijawab,
sebelum kita melaksanakan digitalisasi perpustakaan. Sekalipun secara teknis layak dan
secara ekonomis menguntungkan, belum ada jaminan bahwa pelaksanaan pembangunan
digital perpustakaan pasti berhasil tanpa memperhitungkan aspek sosial. Oleh karena itu
sebelum program perpustakaan digital dijalankan sebaiknya ada program sosialisasi terlebih
dahulu. Analisa aspek sosial ini juga dapat menyangkut aspek hukum. Kita harus tetap
menjunjung tinggi hukum terutama yang menyangkut Undang-Undang Hak Cipta. Misalnya
kita tidak diperkenankan dengan bebas me”scan” buku-buku yang dimiliki oleh perpustakaan
untuk selanjutnya kita masukkan dalam database tanpa seijin pemilik hak ciptanya.
Pemilihan Software
Pemilihan software berguna saat ingin membangun database untuk kepentingan
perpustakaan digital (sebagai penyedia informasi). Untuk pemilihan software biasanya
didasarkan pada beberapa hal diantaranya access point, user friendly, sustainability, dan
Price.

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DIGITAL


Dunia perpustakaan semakin hari semakin berkembang dan bergerak ke depan.
Perkembangan dunia perpustakaan ini didukung oleh perkembangan teknologi informasi dan
pemanfaatannya yang telah merambah ke berbagai bidang. Dari segi data dan dokumen yang
disimpan di perpustakaan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang hanya terdiri dari
kumpulan koleksi buku tanpa katalog, kemudian muncul perpustakaan semi modern yang
menggunakan katalog (index). Katalog mengalami metamorfosa menjadi katalog elektronik
yang lebih mudah dan cepat dalam pencarian kembali koleksi yang disimpan di
perpustakaan.

Koleksi perpustakaan juga mulai dialihmediakan ke bentuk elektronik yang lebih tidak
memakan tempat dan mudah ditemukan kembali. Ini adalah perkembangan mutakhir dari
perpustakaan, yaitu dengan munculnya perpustakaan digital (digital library) yang memiliki
keunggulan dalam kecepatan pengaksesan karena berorientasi ke data digital dan media
jaringan komputer (internet).

Di sisi lain, dari segi manajemen (teknik pengelolaan), dengan semakin kompleksnya koleksi
perpustakaan, data peminjam, transaksi dan sirkulasi koleksi perpustakaan, saat ini muncul
kebutuhan akan penggunaan teknologi informasi untuk otomatisasi business process di
perpustakaan. Sistem yang dikembangkan dengan pemikiran dasar bagaimana kita
melakukan otomatisasi terhadap berbagai business process di perpustakaan, kemudian
terkenal dengan sebutan sistem otomasi perpustakaan (library automation system).
Pengelolaan Dokumen Elektronik
Pengelolaan dokumen elektronik memerlukan teknik khusus yang memiliki perbedaan
dengan pengelolaan dokumen tercetak. Proses pengelolaan dokumen elektronik melewati
beberapa tahapan, yang dapat kita rangkumkan dalam proses digitalisasi, penyimpanan dan
pengaksesan/temu kembali dokumen. Pengelolaan dokumen elektronik yang baik dan
terstruktur adalah bekal penting dalam pembangunan sistem perpustakaan digital.

Proses Digitalisasi Dokumen


Proses perubahan dari dokumen tercetak (printed document) menjadi dokumen elektronik
sering disebut dengan proses digitalisasi dokumen. Dokumen mentah (jurnal, prosiding,
buku, majalah, dsb) diproses dengan sebuah alat (scanner) untuk menghasilkan doumen
elektronik. Proses digitalisasi dokumen ini tentu tidak diperlukan lagi apabila dokumen
elektronik sudah menjadi standar dalam proses dokumentasi sebuah organisasi.

Proses Penyimpanan
Pada tahap ini dilakukan proses penyimpanan dimana termasuk didalamnya adalah
pemasukan data (data entry), editing, pembuatan indeks dan klasifikasi berdasarkan subjek
dari dokumen. Klasifikasi bisa menggunakan UDC (Universal Decimal Classification) atau DDC
(Dewey Decimal Classfication) yang banyak digunakan di perpustakaan-perpustakaan di
Indonesia.

Ada dua pendekatan dalam proses penyimpanan, yaitu pendekatan basis file (file base
approach) dan pendekatan basis data (database approach). Masing-masing pendekatan
memiliki kelebihan dan kelemahan, dan kita dapat memilih pendekatan mana yang akan kita
gunakan berdasarkan kebutuhan.

Proses Pengaksesan dan Pencarian Kembali Dokumen


Inti dari proses ini adalah bagaimana kita dapat melakukan pencarian kembali terhadap
dokumen yang telah kita simpan. Metode pengaksesan dan pencarian kembali dokumen
akan mengikuti pendekatan proses penyimpanan yang kita pilih. Pendekatan database
membuat proses ini lebih fleksibel dan efektif dilakukan, terutama untuk penyimpanan data
sekala besar. Disisi lain, kelemahannya adalah relatif lebih rumitnya sistem dan proses yang
harus kita lakukan.

Pengembangan Sistem Otomasi Perpustakaan


Sistem otomasi perpustakaan yang baik adalah yang terintegrasi, mulai dari system
pengadaan bahan pustaka, pengolahan bahan pustaka, sistem pencarian kembali bahan
pustaka, sistem sirkulasi, membership, pengaturan denda keterlambatan pengembalian, dan
sistem reporting aktifitas perpustakaan dengan berbagai parameter pilihan.

Lebih sempurna lagi apabila sistem otomasi perpustakaan dilengkapi dengan barcoding, dan
mekanisme pengaksesan data berbasis web dan internet. Berikut adalah salah satu contoh
sistem otomasi perpustakaan dengan fitur-fitur yang mengakomodasi kebutuhan
perpustakaan secara lengkap, dari pengadaan, pengolahan, penelusuran, serta manajemen
anggota dan sirkulasi. Diharapkan contoh sistem yang ditampilkan dapat dijadikan studi
kasus dalam pengembangan sistem otomasi perpustakaan lebih lanjut.

Otentikasi Sistem
Sistem akan melakukan pengecekan apakah username dan password yang dimasukkan
adalah sesuai dengan yang ada di database. Kemudian juga mengatur tampilan berdasarkan
previlege pemilik account, apakah dia sebagai pengguna atau admin dari sistem.

Menu Utama
Menampilkan berbagai menu pengadaan, pengolahan, penelusuran, anggota dan sirkulasi,
katalog peraturan, administrasi dan security. Menu ini dapat di setting untuk menampilkan
menu sesuai dengan hak akses user (previlege), misal kita bisa hanya mengaktifkan menu
penelusuran untuk pengguna umum, dsb.

Administrasi, Security dan Pembatasan Akses


Fitur ini mengakomodasi fungsi untuk menangani pembatasan dan wewenang user,
mengelompokkan user, dan memberi user id serta password. Juga mengelola dan
mengembangkan serta mengatur sendiri akses menu yang diinginkan.

Pengadaan Bahan Pustaka


Fitur ini mengakomodasi fungsi untuk pencatatan permintaan, pemesanan dan pembayaran
bahan pustaka, serta penerimaan dan laporan (reporting) proses pengadaan.

Pengolahan Bahan Pustaka


Fitur ini mengakomodasi proses pemasukkan data buku/majalah ke database, penelusuran
status buku yang diproses, pemasukkan cover buku/nomer barcode, pencetakan kartu
katalog, label barcode, dan nomor punggung buku (call number).

Penelusuran Bahan Pustaka


Penelusuran atau pencarian kembali koleksi yang telah disimpan adalah suatu hal yang
penting dalam dunia perpustakaan. Fitur ini harus mengakomidasi penelusuran melalui
pengarang, judul, penerbit, subyek, tahun terbit, dsb.

Manajemen Anggota dan Sirkulasi


Ini termasuk jantungnya sistem otomasi perpustakaan, karena sesungguhnya disinilah
banyak kegiatan manual yang digantikan oleh komputer dengan jalan mengotomasinya.
Didalamnya terdapat berbagai fitur diantaranya: pemasukkan dan pencarian data anggota
perpustakaan, pencatatan peminjaman dan pengembalian buku (dengan teknologi
barcoding), penghitungan denda keterlambatan pengembalian buku, dan pemesanan
peminjaman buku.

Pelaporan (Reporting)
Sistem reporting yang memudahkan pengelola perpustakaan untuk bekerja lebih cepat,
dimana laporan dan rekap dapat dibuat secara otomatis, sesuai dengan parameterparameter
yang dapat kita atur. Sangat membantu dalam proses analisa aktifitas perpustakaan,
misalnya kita tidak perlu lagi membuka ribuan transaksi secara manual untuk melihat
transaksi peminjaman koleksi dalam satu kategori, atau mengecek aktifitas seorang
pengguna perpustakaan dalam 1 tahun.

Transformasi Pustakawan
Sebetulnya yang paling memerlukan dan yang harus pertama kali melakukan transformasi di
era pengetahuan ini adalah para pustakawan. Menambah nilai pada informasi dan
pengetahuan, manajemen pengetahuan, information literacy training, multi-fungsi, dsb.;
semuanya ini memerlukan kemampuan yang lebih dari sekedar pengetahuan dan
ketrampilan di bidang TI dan bidang-bidang pengetahuan yang digeluti pengguna. Yang
terlebih diperlukan adalah kemampuan untuk melihat dan bekerja seperti ’kupu-kupu di
padang bunga pengetahuan” atau ’petani di kebunnya’.
SARAN
Perpustakaan dapat memperluas akses penggunanya. Selain itu kerjasama pertukaran data
adalah langkah awal menuju kerjasama layanan yang lebih luas dan lebih baik lagi yang
akhirnya dapat meningkatkan penetrasi ilmu pengetahuan dan budaya ke masyarakat luas.

DAFTAR PUSTAKA

Arms, William Y. Digital libraries. Cambridge, Mass. : The MIT Press, 2000.

Griffin. 1999. An Architecture for Collaborative Math and Science Digital Libraries: Master
thesis. Blacksburg, VA, Virginia Tech Department of Computer Science.

Hermawan, Rachman ; Zen Zulfikar. 2006. Etika Kepustakawanan. Jakarta: Sagung Seto.

http://www.ala.org/acrl/mcmill.html (3/10/19)

Sawyer, Susan K. Elektronic books : their definition, usage and role in libraries.

http://libres.curtin.edu.au/libres12n2/ebooks.html (4/10/19)

Soekartawi. E-Learning di Indonesia dan Prospeknya di Masa Mendatang.

Sismanto. (2008). Manajemen Perpustakaan Digital. Jakarta : Afifia Pustaka

Wikipedia, the free encyclopedia.”Digital library”.

http:em.wikipedia.org/wiki/Digital_libraries. Diakses 10 Oktober 2019

Anda mungkin juga menyukai