DI DUSUN OLEH:
BARTOL MAGAI
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
1. KESIMPULAN
2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Jika kita mendengar kata perpustakaan, sebagian besar orang langsung terbayang rak-
rak buku yang tersusun dengan rapi. Namun hal tersebut tampaknya sudah sedikit
bergeser dengan adanya perpustakaan digital. Pertumbuhan perpustakaan digital
semakin cepat karena kebutuhan akses informasi, hiburan, dan data-data yang valid dari
jurnal, buku, dan karya tulis ilmiah.
Saat ini gejala electronic book (e-book) atau buku elektronik mulai menjadi sesuatu yang
perlu direspon. Mengapa? Karena secara tidak langsung e-book akan mempengaruhi
aktivitas perpustakaan. Akankah e-book mengubah fungsi perpustakaan, bagaimana
nasib perpustakaan jika e-book mengglobal, pantaskah dengan perkembangan
teknologi saat ini perpustakaan terus berdiam diri dengan layanan konvensional? Dan
apakah perpustakaan dapat menjamin pelanggan tetap terpuaskan dengan layanan yang
selalu monoton dan kurang terjamah teknologi. Semua tantangan ini patut dijadikan
perhatian untuk melangkah kepada perpustakaan modern yang mempunyai daya saing
berkualitas.
HomeMakalah
MAKALAH
Share
“PERPUSTAKAAN DIGITAL”
Disusun Oleh :
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
PUSTAKAWAN KREATIF
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Jika kita mendengar kata perpustakaan, sebagian besar orang langsung terbayang rak-rak buku yang
tersusun dengan rapi. Namun hal tersebut tampaknya sudah sedikit bergeser dengan adanya
perpustakaan digital. Pertumbuhan perpustakaan digital semakin cepat karena kebutuhan akses
informasi, hiburan, dan data-data yang valid dari jurnal, buku, dan karya tulis ilmiah.
Saat ini gejala electronic book (e-book) atau buku elektronik mulai menjadi sesuatu yang perlu
direspon. Mengapa? Karena secara tidak langsung e-book akan mempengaruhi aktivitas
perpustakaan. Akankah e-book mengubah fungsi perpustakaan, bagaimana nasib perpustakaan jika
e-book mengglobal, pantaskah dengan perkembangan teknologi saat ini perpustakaan terus berdiam
diri dengan layanan konvensional? Dan apakah perpustakaan dapat menjamin pelanggan tetap
terpuaskan dengan layanan yang selalu monoton dan kurang terjamah teknologi. Semua tantangan
ini patut dijadikan perhatian untuk melangkah kepada perpustakaan modern yang mempunyai daya
saing berkualitas.
Tujuannya :
Untuk mengetahui dan memahami perkembangan dan manfaat dari inovasi perpustakaan digital
dalam kehidupan manusia.
Untuk membuat konsep perpustakaan digital di masa yang akan datang guna memenuhi kebutuhan
informasi.
Manfaatnya :
Memahami lebih dalam tentang inovasi perpustakaan digital di masa yang akan datang.
BAB II
PEMBAHASAN
Perpustakaan digital adalah suatu perpustakaan yang menyimpan data baik itu buku (tulisan),
gambar, suara dalam bentuk elektronik dan mendistribusikannya dengan menggunakan protokol
elektronik melalui jaringan komputer. Istillah perpustakaan digital atau digital library sendiri
mengandung pengertian sama dengan electronic library dan virtual library.
Perpustakaan digital atau E- Library is a comprehensive digital for information seekers of all ages.
Users can do business research, use it for homework, get background materials for term papers, find
out about both current and historical events, and more, all in one vast database designed for both
depth of content and simplicity of interface. (http://ask.elibrary.com/index.asp).
Kata kunci dari definisi di atas adalah “a comprehensive digital for information seekers” yang
mempunyai arti digital secara menyeluruh untuk pencari informasi. Jadi yang di”digitalkan” , dalam
konteks perpustakaan, tidak hanya data bibliografi dan layanannya, tetapi menyangkut semua aspek
termasuk isinya (full text).
Perpustakaan Digital adalah sebuah sistem yang memiliki berbagai layanan dan objek informasi yang
mendukung akses objek informasi tersebut melalui perangkat digital. (Sismanto, 2008)
Perpustakaan Digital adalah koleksi data multimedia dalam skala besar yang terorganisasi dengan
perangkat manajemen informasi dan metode yang mampu menampilakan data sebagai informasi
dan pengetahuan yang berguna bagi masyarakat dalam berbagai konteks organisasi dan sosial
masyarakat. (Griffin, 1999)
Digital library is a managed collection of information, with associated services, where the
information is stored in digital formats and accessible over a network (perpustakaan digital adalah
kumpulan informasi yang dikelola, dengan layanan asosiasi dimana informasi disimpan dalam format
digital dan dapat diakses melalui jaringan). (william arm)
Digital libraries are collections containing fixed , permanent documents which are based on digital
technologies and are used by individuals working alone (perpustakaan digital adalah koleksi yang
mengandung dokumen permanen yang didasarkan pada teknologi digital dan digunakan oleh
individu yang bekerja sendiri.) Levy and Marshall (1995)
Perpustakaan digital adalah koleksi perpustakaannya sudah dominan dalam bentuk digital. Koleksi
digital ada dua kemungkinan, a). Koleksi tersebut tersedia di perpustakaan dalam bentuk bentuk
digital yang terpasang dalam perangkat keras perpustakaan dan b). Koleksi tersebut tidak tersedia di
perpustakaan, tetapi dapat diakses melalui perpustakaan (zulfikar zen).
HomeMakalah
MAKALAH
MAKALAH “PERPUSTAKAAN DIGITAL”
By Admin DISPERSIP Last updated Mar 14, 2022
2
Share
“PERPUSTAKAAN DIGITAL”
Disusun Oleh :
ADIN MALAJI, AMD
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………..…..1
BAB II PEMBAHASAN
PENGERTIAN PERPUSTAKAAN DIGITAL……………………………………………….2
MANFAAT PERPUSTAKAAN DIGITAL …………………………………………………….4
FAKTOR-FAKTOR PERTIMBANGAN DALAM PEMBANGUNAN
PERPUSTAKAAN DIGITAL …………………………………………………………..6
PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DIGITAL..
PUSTAKAWAN KREATIF
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PERPUSTAKAAN DIGITAL
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Jika kita mendengar kata perpustakaan, sebagian besar orang langsung terbayang rak-rak
buku yang tersusun dengan rapi. Namun hal tersebut tampaknya sudah sedikit bergeser
dengan adanya perpustakaan digital. Pertumbuhan perpustakaan digital semakin cepat
karena kebutuhan akses informasi, hiburan, dan data-data yang valid dari jurnal, buku, dan
karya tulis ilmiah.
Saat ini gejala electronic book (e-book) atau buku elektronik mulai menjadi sesuatu yang
perlu direspon. Mengapa? Karena secara tidak langsung e-book akan mempengaruhi
aktivitas perpustakaan. Akankah e-book mengubah fungsi perpustakaan, bagaimana nasib
perpustakaan jika e-book mengglobal, pantaskah dengan perkembangan teknologi saat ini
perpustakaan terus berdiam diri dengan layanan konvensional? Dan apakah perpustakaan
dapat menjamin pelanggan tetap terpuaskan dengan layanan yang selalu monoton dan
kurang terjamah teknologi. Semua tantangan ini patut dijadikan perhatian untuk melangkah
kepada perpustakaan modern yang mempunyai daya saing berkualitas.
Persoalannya adalah bagaimana kita bisa mengembangkan manajemen perpustakaan
modern, sementara kondisi objektif perpustakaan di Indonesia rata-rata masih
memprihatinkan. Misalnya tentang anggaran yang sangat kecil, kualitas sumber daya
manusia yang masih rendah dan sarana prasarana yang terbatas. Kenyamanan membaca
menjadi impian pelanggan perpustakaan sebagai seorang konsumen. Oleh karena itu
perpustakaan – dengan pustakawan di dalamnya – dituntut mampu mengatasi permasalahan
ini dengan tetap menyajikan informasi bagi semua lapisan pelanggan secara mudah dan
murah (baca : gratis). Dan salah satu jalan yaitu pemanfaatan teknologi dengan cara kreatif
sehingga menghasilkan produk (informasi) yang bermanfaat. Akhirnya sasaran di masa depan
dapat tercapai yaitu perpustakaan yang berwawasan teknologi yang memihak kepada semua
lapisan pelanggannya.
TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuannya :
Untuk mengetahui dan memahami perkembangan dan manfaat dari inovasi perpustakaan
digital dalam kehidupan manusia.
Untuk membuat konsep perpustakaan digital di masa yang akan datang guna memenuhi
kebutuhan informasi.
Manfaatnya :
Menambah pengetahuan tentang teknologi informasi khususnya penyebaran informasi lewat
perpustakaan digital.
Memahami lebih dalam tentang inovasi perpustakaan digital di masa yang akan datang.
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN PERPUSTAKAAN DIGITAL
Perpustakaan digital adalah suatu perpustakaan yang menyimpan data baik itu buku
(tulisan), gambar, suara dalam bentuk elektronik dan mendistribusikannya dengan
menggunakan protokol elektronik melalui jaringan komputer. Istillah perpustakaan digital
atau digital library sendiri mengandung pengertian sama dengan electronic library dan
virtual library.
Perpustakaan digital atau E- Library is a comprehensive digital for information seekers of all
ages. Users can do business research, use it for homework, get background materials for
term papers, find out about both current and historical events, and more, all in one vast
database designed for both depth of content and simplicity of interface.
(http://ask.elibrary.com/index.asp).
Kata kunci dari definisi di atas adalah “a comprehensive digital for information seekers” yang
mempunyai arti digital secara menyeluruh untuk pencari informasi. Jadi yang di”digitalkan” ,
dalam konteks perpustakaan, tidak hanya data bibliografi dan layanannya, tetapi menyangkut
semua aspek termasuk isinya (full text).
Beberapa pengertian lain dari Perpustakaan Digital adalah :
Perpustakaan Digital adalah sebuah sistem yang memiliki berbagai layanan dan objek
informasi yang mendukung akses objek informasi tersebut melalui perangkat digital.
(Sismanto, 2008)
Perpustakaan Digital adalah koleksi data multimedia dalam skala besar yang terorganisasi
dengan perangkat manajemen informasi dan metode yang mampu menampilakan data
sebagai informasi dan pengetahuan yang berguna bagi masyarakat dalam berbagai konteks
organisasi dan sosial masyarakat. (Griffin, 1999)
Digital library is a managed collection of information, with associated services, where the
information is stored in digital formats and accessible over a network (perpustakaan digital
adalah kumpulan informasi yang dikelola, dengan layanan asosiasi dimana informasi
disimpan dalam format digital dan dapat diakses melalui jaringan). (william arm)
Digital libraries are collections containing fixed , permanent documents which are based on
digital technologies and are used by individuals working alone (perpustakaan digital adalah
koleksi yang mengandung dokumen permanen yang didasarkan pada teknologi digital dan
digunakan oleh individu yang bekerja sendiri.) Levy and Marshall (1995)
Perpustakaan digital adalah koleksi perpustakaannya sudah dominan dalam bentuk digital.
Koleksi digital ada dua kemungkinan, a). Koleksi tersebut tersedia di perpustakaan dalam
bentuk bentuk digital yang terpasang dalam perangkat keras perpustakaan dan b). Koleksi
tersebut tidak tersedia di perpustakaan, tetapi dapat diakses melalui perpustakaan (zulfikar
zen).
MANFAAT PERPUSTAKAAN DIGITAL
Manfaat Perpustakaan Digital tidak hanya dapat dirasakan oleh pengguna perpustakaan,
namun juga oleh Pustakawan atau staf-staf perpustakaan. Manfaat tersebut diantaranya :
Bagi Pengguna Perpustakaan :
Mengatasi keterbatasan waktu
Mengatasi keterbatasan tempat
Memperoleh informasi yang paling baru dengan cepat
Mempermudah akses informasi dari berbagai sumber
Mempermudah untuk memindah dan merubah bentuk untuk
Kepentingan presentasi dsb.
Bagi Pustakawan
Meringankan pekerjaan
Meningkatkan layanan
Tidak memerlukan gedung dan ruang yang besar
Menumbuhkan rasa bangga
FAKTOR-FAKTOR PERTIMBANGAN DALAM PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN DIGITAL
Pembangunan Perpustakaan Digital masih mempertimbangkan beberapa faktor-faktor yang
menghambat diantaranya :
Analisa Kebutuhan
Apakah perpustakaan digital memang diperlukan? Untuk menjawab pertanyaan ini tidak
dapat dijawab hanya berdasarkan perkiraan semata tetapi harus diadakan studi untuk
menentukan kebutuhan yang disebut dengan analisis kebutuhan (Need Analysis). Apabila
analisa kebutuhan sudah dilakukan dan jawabannya adalah positif, maka tahap berikutnya
adalah menentukan tujuan. Tujuan ini harus didasarkan pada visi dan misi perpustakaan
serta lembaga induknya. Masing-masing perpustakaan mempunyai tujuan yang berbeda satu
sama lain tergantung pada kondisi masing-masing perpustakaan.
Studi Kelayakan
Apabila penentuan kebutuhan dan tujuan sudah dilakukan, maka tahap berikutnya adalah
melakukan studi kelayakan (Soekartawi, 2003), yang penilaiannya meliputi komponen
sebagai berikut :
Koleksi perpustakaan juga mulai dialihmediakan ke bentuk elektronik yang lebih tidak
memakan tempat dan mudah ditemukan kembali. Ini adalah perkembangan mutakhir dari
perpustakaan, yaitu dengan munculnya perpustakaan digital (digital library) yang memiliki
keunggulan dalam kecepatan pengaksesan karena berorientasi ke data digital dan media
jaringan komputer (internet).
Di sisi lain, dari segi manajemen (teknik pengelolaan), dengan semakin kompleksnya koleksi
perpustakaan, data peminjam, transaksi dan sirkulasi koleksi perpustakaan, saat ini muncul
kebutuhan akan penggunaan teknologi informasi untuk otomatisasi business process di
perpustakaan. Sistem yang dikembangkan dengan pemikiran dasar bagaimana kita
melakukan otomatisasi terhadap berbagai business process di perpustakaan, kemudian
terkenal dengan sebutan sistem otomasi perpustakaan (library automation system).
Pengelolaan Dokumen Elektronik
Pengelolaan dokumen elektronik memerlukan teknik khusus yang memiliki perbedaan
dengan pengelolaan dokumen tercetak. Proses pengelolaan dokumen elektronik melewati
beberapa tahapan, yang dapat kita rangkumkan dalam proses digitalisasi, penyimpanan dan
pengaksesan/temu kembali dokumen. Pengelolaan dokumen elektronik yang baik dan
terstruktur adalah bekal penting dalam pembangunan sistem perpustakaan digital.
Proses Penyimpanan
Pada tahap ini dilakukan proses penyimpanan dimana termasuk didalamnya adalah
pemasukan data (data entry), editing, pembuatan indeks dan klasifikasi berdasarkan subjek
dari dokumen. Klasifikasi bisa menggunakan UDC (Universal Decimal Classification) atau DDC
(Dewey Decimal Classfication) yang banyak digunakan di perpustakaan-perpustakaan di
Indonesia.
Ada dua pendekatan dalam proses penyimpanan, yaitu pendekatan basis file (file base
approach) dan pendekatan basis data (database approach). Masing-masing pendekatan
memiliki kelebihan dan kelemahan, dan kita dapat memilih pendekatan mana yang akan kita
gunakan berdasarkan kebutuhan.
Lebih sempurna lagi apabila sistem otomasi perpustakaan dilengkapi dengan barcoding, dan
mekanisme pengaksesan data berbasis web dan internet. Berikut adalah salah satu contoh
sistem otomasi perpustakaan dengan fitur-fitur yang mengakomodasi kebutuhan
perpustakaan secara lengkap, dari pengadaan, pengolahan, penelusuran, serta manajemen
anggota dan sirkulasi. Diharapkan contoh sistem yang ditampilkan dapat dijadikan studi
kasus dalam pengembangan sistem otomasi perpustakaan lebih lanjut.
Otentikasi Sistem
Sistem akan melakukan pengecekan apakah username dan password yang dimasukkan
adalah sesuai dengan yang ada di database. Kemudian juga mengatur tampilan berdasarkan
previlege pemilik account, apakah dia sebagai pengguna atau admin dari sistem.
Menu Utama
Menampilkan berbagai menu pengadaan, pengolahan, penelusuran, anggota dan sirkulasi,
katalog peraturan, administrasi dan security. Menu ini dapat di setting untuk menampilkan
menu sesuai dengan hak akses user (previlege), misal kita bisa hanya mengaktifkan menu
penelusuran untuk pengguna umum, dsb.
Pelaporan (Reporting)
Sistem reporting yang memudahkan pengelola perpustakaan untuk bekerja lebih cepat,
dimana laporan dan rekap dapat dibuat secara otomatis, sesuai dengan parameterparameter
yang dapat kita atur. Sangat membantu dalam proses analisa aktifitas perpustakaan,
misalnya kita tidak perlu lagi membuka ribuan transaksi secara manual untuk melihat
transaksi peminjaman koleksi dalam satu kategori, atau mengecek aktifitas seorang
pengguna perpustakaan dalam 1 tahun.
Transformasi Pustakawan
Sebetulnya yang paling memerlukan dan yang harus pertama kali melakukan transformasi di
era pengetahuan ini adalah para pustakawan. Menambah nilai pada informasi dan
pengetahuan, manajemen pengetahuan, information literacy training, multi-fungsi, dsb.;
semuanya ini memerlukan kemampuan yang lebih dari sekedar pengetahuan dan
ketrampilan di bidang TI dan bidang-bidang pengetahuan yang digeluti pengguna. Yang
terlebih diperlukan adalah kemampuan untuk melihat dan bekerja seperti ’kupu-kupu di
padang bunga pengetahuan” atau ’petani di kebunnya’.
SARAN
Perpustakaan dapat memperluas akses penggunanya. Selain itu kerjasama pertukaran data
adalah langkah awal menuju kerjasama layanan yang lebih luas dan lebih baik lagi yang
akhirnya dapat meningkatkan penetrasi ilmu pengetahuan dan budaya ke masyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA
Arms, William Y. Digital libraries. Cambridge, Mass. : The MIT Press, 2000.
Griffin. 1999. An Architecture for Collaborative Math and Science Digital Libraries: Master
thesis. Blacksburg, VA, Virginia Tech Department of Computer Science.
Hermawan, Rachman ; Zen Zulfikar. 2006. Etika Kepustakawanan. Jakarta: Sagung Seto.
http://www.ala.org/acrl/mcmill.html (3/10/19)
Sawyer, Susan K. Elektronic books : their definition, usage and role in libraries.
http://libres.curtin.edu.au/libres12n2/ebooks.html (4/10/19)