Anda di halaman 1dari 12

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/360297209

PENGGUNAAN JARINGAN LAN PADA PERPUSTAKAAN DIGITAL

Article · May 2022

CITATIONS READS

0 61

4 authors, including:

Endah Gunawan
State University of Malang
1 PUBLICATION   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Endah Gunawan on 01 May 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PENGGUNAAN JARINGAN LAN PADA PERPUSTAKAAN DIGITAL

Dosen Pengampu: Lidya Amalia Rahmania, S. Kom, M. Kom

Disusun Oleh:
1. Endah Nur Rohima Maharani Gunawan (200214606819/KB)
2. Tika Putri Yunitha Noor (200214606821/KB)
3. Tutut Nailul Qonita (200214606843/KB)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS SASTRA

PROGRAM STUDI S1 ILMU PERPUSTAKAAN

APRIL 2022
ABSTRAK

Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah mempengaruhi


perpustakaan tradisional menjadi perpustakaan digital untuk menciptakan suatu jaringan yang
dikenal dengan jaringan perpustakaan digital. Terobosan baru tersebut dilakukan untuk tetap
menjaga kualitas dari perpustakaan dan semakin meningkatkan kepuasan kepada para
pengguna. Kemudahan aksesibilitas informasi menjadi tolak ukur utama demi menghindari
adanya kekecewaan pengguna terhadap kesulitan saat mengakses informasi. Setiap
perpustakaan digital menyiapkan infrastruktur telekomunikasi agar mampu menyebarkan
informasi secara digital. Adapun jaringan komputer yang dapat diimplementasikan tersebut
salah satunya adalah jaringan LAN (Local Area Network). Jaringan LAN mampu
menghubungkan beberapa komputer yang terletak di wilayah yang sama. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui implementasi dan hambatan yang terjadi pada sistem jaringan LAN yang
ada di perpustakaan digital. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi literatur untuk
mendapatkan data teoritis yang kemungkinan dapat mendukung kebenaran data yang diperoleh
melalui penelitian. Hasil penelitian yang didapatkan adalah perpustakaan di Politeknik Negeri
Kwara, Nigeria dan perpustakaan digital Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto (STTA) yang
telah mengimplementasikan jaringan LAN dengan menggunakan komponen sistem komputer
yang berbeda. Namun, STTA lebih mengembangkan jaringannya dengan menerapkan jaringan
VLAN (Virtual Local Area Network) yang dianggap lebih canggih daripada LAN karena
pengaksesan informasi yang terjadi di perpustakaan tersebut dinilai sangat cepat. Kemudian,
hambatan yang terjadi saat dilakukan pengoperasian jaringan LAN, terbagi menjadi beberapa
faktor, di antaranya faktor manusia, faktor lingkungan, faktor perangkat lunak, dan faktor
perangkat keras.

Kata kunci: perpustakaan digital, LAN, hambatan jaringan

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi yang semakin berkembang telah menciptakan perubahan pola


hidup yang serba digital. Salah satu lembaga informasi yang mendapatkan dampak perubahan
tersebut adalah perpustakaan. Adanya kemajuan teknologi memotivasi perpustakaan
melakukan gerakan inovatif. Pembaruan perpustakaan yang awalnya masih bersifat tradisional,
kini dikembangkan menjadi sebuah perpustakaan digital. Perpustakaan digital adalah
perpustakaan yang dirancang khusus untuk lebih memudahkan pengguna dalam melakukan
pencarian informasi (Hero Wintolo & Amalia Farhati, 2020). Kemudahan dalam berakses
informasi menjadi poin utama yang dimiliki oleh digital library karena informasi yang ada di
dalamnya dapat diakses dimana saja dan kapan saja. Perpustakaan digital juga memiliki
kelengkapan koleksi dan menyediakan berbagai format data, baik teks, gambar, dan suara
(Mohammad Noorman, 2016: 39).

Pembuatan perpustakaan digital diawali dengan menyiapkan infrastruktur jaringan


komputer. Sebagaimana adanya kata “digital”, maka tanpa peran teknologi pasti perpustakaan
digital belum sepenuhnya tercipta. Jaringan komputer menjadi pendukung utama perpustakaan
digital (Hero Wintolo, 2020). Jaringan komputer adalah jaringan yang menghubungkan dua
atau lebih komputer untuk melakukan komunikasi atau berbagi data, yang mana terbagi
menjadi beberapa jenis, di antaranya PAN (Personal Area Network), LAN (Local Area
Network), CAN (Campus Area Network), MAN (Metropolitan Area Network), WAN (Wide
Area Network), dan internet (Ajeng Ayu Winarsih, 2021). Sehingga, dengan adanya berbagai
jaringan tersebut perpustakaan digital dapat dilakukan melalui jarak jauh tanpa harus
berkunjung secara fisik ke perpustakaan. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa, kebanyakan
pengguna saat ini sudah menggunakan teknologi informasi untuk mencari informasi yang
dibutuhkan. Pengguna beranggapan bahwa koleksi yang disediakan di perpustakaan tradisional
terkadang masih kurang lengkap dan tidak dapat memenuhi kebutuhan informasi penggunanya.
Akibatnya, perpustakaan menjadi sepi karena berkurangnya kunjungan pengguna ke
perpustakaan. Oleh karena itu, dengan dilakukannya peningkatan dan pengembangan
perpustakaan digital tersebut diharapkan mampu menarik perhatian pengguna kembali untuk
menggunakan layanan perpustakaan dan keeksistensian perpustakaan akan tetap terjaga.

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dijelaskan di atas, penelitian


dalam artikel ini bertujuan untuk mengetahui implementasi dan hambatan yang terjadi pada
sistem jaringan LAN yang ada di perpustakaan digital. Ditinjau dari banyaknya jaringan yang
ada dalam jaringan komputer, maka fokus penelitian ini hanya ditekankan pada jaringan LAN.
Menurut Ajeng Ayu Winarsih (2021), jaringan LAN berfungsi untuk menghubungkan
perangkat jaringan dalam kondisi jangkauan yang relatif kecil. Banyak orang atau lembaga
yang cenderung menggunakan konektivitas tertentu, terutama pada token ring dan ethernet.
Selain itu, LAN juga menyediakan teknologi jaringan wireless dengan menggunakan wifi yang
lebih dikenal dengan WLAN (Wireless Local Area Network). Jika diimplementasikan ke dalam
perpustakaan digital, maka layanan yang ada di dalamnya dapat berupa koleksi digital yang
dilayankan secara terbuka (open library). Hasil capaian penelitian adalah mampu menjelaskan
mengenai implementasi jaringan LAN yang telah diterapkan oleh perpustakaan digital dan
masalah yang dihadapi dalam pengimpelementasian tersebut. Sehingga, dengan adanya hasil
yang dicapai, diharapkan mampu memberikan manfaat, di antaranya (1) sebagai wawasan atau
pengetahuan baru bagi pembaca terkait implementasi dan masalah pada sistem jaringan LAN
pada perpustakaan digital, (2) sebagai bahan rujukan penelitian di masa mendatang dengan
topik bahasan yang sejenis, dan (3) sebagai suatu bahan dalam memberikan saran dan kritik
bagi perpustakaan yang akan mengembangkan perpustakaannya menjadi perpustakaan digital.
METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian studi literatur. Metode ini merupakan alur kegiatan
yang berhubungan dengan metode pengumpulan sumber pustaka, proses membaca dan
mencatat, dan mengolah bahan penelitian (Kartiningrum, E. D, 2015). Metode ini bertujuan
untuk mendapatkan data teoritis yang kemungkinan dapat mendukung kebenaran data yang
didapat melalui penelitian. Studi literatur bertujuan untuk mengembangkan unsur teoritis
ataupun unsur manfaat praktis. Studi ini membuat peneliti memiliki pemahaman yang lebih
luas dan mendalam terkait penggunaan serta hambatan yang terjadi pada jaringan LAN di
perpustakaan digital.

Metode ini menggunakan data yang memiliki kaitan dengan topik penelitian. Studi
literatur penelitian ini menggunakan informasi berupa jurnal yang relevan dengan topik dan
dikumpulkan dari google scholar. Jurnal ditemukan melalui pencarian mulai dari
memperhatikan kerelevanan materi yang dibahas, dan juga melihat tahun penelitian mulai dari
yang terbaru hingga tahun-tahun kebelakang. Selain itu, jurnal dipilih berdasarkan abstrak yang
kemudian akan memberikan penilaian masalah apakah sesuai dengan topik yang dibahas.
Terakhir, jurnal yang dipilih dicatat bagian–bagian penting dan relevan dengan topik
penelitian. Untuk menghindari plagiasi, peneliti mencantumkan pula daftar pustaka apabila
informasi berasal dari hasil tulisan orang lain. Catatan atau informasi disusun dengan sistematis
sehingga peneliti dapat dengan mudah menemukan kembali jika sewaktu-waktu dibutuhkan
(Kartiningrum, E. D, 2015).

PEMBAHASAN

1. Jaringan Perpustakaan Digital


Kemajuan dalam perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
yang ditimbulkan oleh penemuan internet dan infrastruktur telekomunikasi terkait
berdampak pada hampir semua bidang kegiatan manusia. Komputer biasanya
menempati urutan teratas sebagai peralatan yang digunakan dalam berbagai bidang
penelitian seperti sains, teknik, dan humaniora juga secara mendasar mengubah cara
perpustakaan menyelesaikan misi tradisional mereka dalam memilih, mengatur,
melestarikan, dan menyediakan akses ke informasi. Dengan hal itu, perpustakaan harus
bisa beradaptasi agar tidak ditinggalkan penggunanya dengan membuat terobosan baru
yaitu perpustakaan digital. Perpustakaan digital adalah tempat dimana menyimpan
kumpulan informasi dalam format digital, pemberian layanan melalui internet dan
dapat diakses melalui jaringan internet (Arms, 2000).
Pada awal keberadaannya, tidak mudah untuk membuat perpustakaan digital
sendiri bagi sebuah institusi atau lembaga. Hal ini terjadi karena belum ada kesiapan
dari semua pihak terkait cepatnya perkembangan teknologi. Belum lagi, masalah biaya
yang dimiliki perpustakaan yang biasanya selalu dipotong untuk alokasi pembiayaan
yang lain. Maka dari itu, beberapa institusi atau lembaga berusaha untuk membuat
perpustakaan digital bersama atau biasa disebut jaringan perpustakaan digital. Di
Indonesia sendiri sudah banyak jaringan perpustakaan digital yang terbentuk. Contoh
dari beberapa jaringan perpustakaan digital yang ada, yaitu Ganesha Digital Library,
Indonesia Digital Library Network, Spektra Virtual Library, dan yang terbaru adalah
Garuda (Garba Rujukan Digital).
Indonesia Digital Library Network (IDLN) adalah sebuah jaringan
perpustakaan digital yang diprakarsai oleh Knowledge Management Research Group
(KMRG) Institut Teknologi Bandung pada tahun 2001. Jaringan ini merupakan lanjutan
dari jaringan Ganesha Digital Library yang dimiliki oleh Institut Teknologi Bandung.
Selanjutnya, IDLN memiliki lembaga lain yang bergabung yaitu Proyek
Pengembangan Universitas Indonesia Timur, Universitas Brawijaya Malang,
Universitas Muhammadiyah Malang, LIPI Jakarta, Lembaga Penelitian ITB, Pasca
Sarjana ITB, dan Computer Network Research Group (CNRG). Jaringan perpustakaan
ini bertujuan untuk memudahkan kalangan akademik, peneliti, atau umum untuk
mengakses hasil penelitian, tugas akhir, disertasi, maupun tesis secara gratis dan dari
mana saja. Hingga akhir 2001, terdapat dua server besar yang dipasang di Institut
Teknologi Bandung yang berfungsi sebagai penyimpan metadata dan file yang
selanjutnya dapat diakses oleh server mitra. Namun ternyata, saat ini situs IDLN sudah
tidak dapat diakses lagi dan masih belum diketahui secara pasti apa penyebab matinya
jaringan IDLN.
Jaringan perpustakaan digital yang selanjutnya adalah Spektra Virtual Library
(SVL). SVL merupakan bentuk kerjasama dari jaringan kerjasama Indonesia Christian
University Virtual Library. SVL ini resmi beroperasi pada tahun 1999. Tujuan dari
dibentuknya jaringan perpustakaan digital ini, yaitu untuk membantu perpustakaan lain
dalam meningkatkan manajemen perpustakaan demi meningkatkan pendidikan
Indonesia di masa depan serta untuk mendorong seluruh lapisan masyarakat untuk
berbagi informasi dan menjadi komunitas belajar. SVL memiliki banyak perpustakaan
yang tergabung dan kebanyakan dari mereka adalah universitas dan sekolah kristen.
Jaringan perpustakaan digital yang terbaru adalah GARUDA (Garba Rujukan
Digital) yang didirikan pada tahun 2009 oleh Kemendikbud. Garuda didirikan agar
masyarakat dapat dengan mudah mengakses hasil penelitian yang dihasilkan oleh
akademisi dan peneliti Indonesia guna menambah wawasan. Hingga saat ini, Garuda
memiliki sejumlah 1,9 juta artikel dan 14 ribu lebih jurnal.
2. Implementasi Jaringan LAN pada Perpustakaan Digital
Perpustakaan digital saat ini banyak dilakukan oleh universitas atau institusi.
Biasanya mereka akan membuat jaringan perpustakaan untuk wilayah sekitarnya
terlebih dahulu. Untuk membuat jaringan ini dapat dilakukan menggunakan LAN
(Local Area Network), MAN (Metropolitan Area Network), dan WAN (Wide Area
Network). LAN adalah jaringan yang dapat menghubungkan komputer di wilayah yang
sama. Jaringan ini banyak ditemukan pada sekolah, kampus, ataupun perkantoran yang
menggunakan dua komputer atau lebih dalam satu ruangan. MAN adalah jaringan
komputer yang ada dalam suatu kota dengan kecepatan tinggi dan biasanya digunakan
untuk menghubungkan lokasi seperti antar sekolah, kampus, perkantoran, atau
pemerintahan. Kemudian, WAN adalah jaringan komputer yang menghubungkan
wilayah yang lebih luas seperti negara.
Pada Politeknik Negeri Kwara, Nigeria (Mulikat, dkk. 2018), perpustakaan
digital menggunakan jaringan komputer LAN. Untuk mengatur LAN, diperlukan hal-
hal berikut:
- 30 set komputer pribadi
- 1 NIC untuk setiap komputer
- 4 switch dengana 24 port
- Kabel untuk sambungan
- Sistem operasi jaringan
Gambar 1. Implementasi jaringan LAN pada perpustakaan digital
Politeknik Negeri Kwara, Nigeria
Bangunan perpustakaan dibagi menjadi dua bagian. Satu bagian membaca dan
satu bagian perpustakaan digital. di bagian perpustakan digital terdapat 32 sistem
komputer dan server yang dihubungkan dengan bantuan 4 switch menggunakan
topologi bus linear.
- Ruang server terhubung ke switch 1
- 15 komputer umum terhubung ke switch 2
- 15 komputer umum terhubung ke switch 3
- 2 komputer di kantor pustakawan terhubung ke switch 4
- Server yang ada pada ruang server terhubung melalui internet nirkabel
Total dari seluruh keperluan untuk membangun perpustakaan digital lokal baik
dari hardware, software, pemasangan, dan keperluan yang lain adalah sekitar ₦
4,386,500:00.
Selanjutnya, pada Perpustakaan Digital Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto
menggunakan VLAN (Virtual Local Area Network) sebagai jaringan komputernya
(Wintolo & Farhati, 2020). Pada perpustakaan tersebut dilakukan uji coba penerapan
jaringan VLAN dengan menggunakan kabel LAN sekitar 200 meter dengan tipe kabel
Unshielded Twisted Pair (UTP) kategori 6 di 13 titik sambungan dengan total dana
yang dibutuhkan sebesar 8 juta rupiah. Sedangkan, sebelumnya perpustakaan tersebut
menggunakan kabel UTP kategori 3. Pembaruan kabel dilakukan karena, kabel UTP
kategori 6 memiliki teknologi yang sangat canggih dan dinilai lebih cepat hingga
mencapai 100 mega sampai dengan 1 gigabit per detiknya dibandingkan kategori yang
sebelumnya. Tingginya kecepatan tersebut sangat mendukung terhadap upaya
pembuatan e-library karena ukuran dokumen e-book yang cukup besar. Selain kabel
UTP, juga digunakan prosesor dan memori komputer yang dipasangkan dengan
perangkat lunak perpustakaan agar secara cepat, menarik jumlah anggota perpustakaan
yang sedang mengakses e-book, dimana ketika proses pemindaian datanya melewati
peralatan jaringan komputer, berupa switch.
Di perpustakaan STTA menggunakan sebanyak 7 buah komputer dalam
menjalankan perpustakaan digital. Adapun server dan router yang terhubung ke
jaringan internet terletak di gedung yang berbeda dengan letak perpustakaannya.
Ruangan tersebut berupa server room STTA yang berada di Gedung Halim. Selain itu,
untuk layanan akses internetnya terletak di tempat yang berbeda juga yang dikelola oleh
staf bagian Unit Pelayanan Teknis Teknologi Informasi dan Komputer (UPT TIK)
melalui Wireless Access Point (WAP) sebanyak 4 buah yang dapat dimanfaatkan
pengunjung perpustakaan. Adapun alamat jaringan atau Internet Protocol (IP) pada
perpustakaan yaitu 192.168.1.0/24. Dalam artian, masing-masing komputer yang ada
diberikan alamat 192.168.1.1 hingga 192.168.1.12 dengan subnet mask yang diisikan
pada semua komputer yaitu 255.255.255.0. Sehingga, jika semua proses pembuatan
website telah selesai, perpustakaan tersebut menghubungkannya ke google.com, yang
mana nama website perpustakaannya adalah http://perpustakaan.stta.ac.id/ dengan
melakukan konfigurasi pada firewall server untuk menghindari serangan ping of death
ke server SLIMS.
Sehingga, secara keseluruhan dapat dipahami bahwa jaringan VLAN melalui
switch mampu memberikan dua layanan yang berbeda. Dalam hal ini, perpustakaan
dinilai mampu membangun jaringan komputer tanpa membangun jaringan komputer
sendiri. Kemudian, beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan akses e-book di
perpustakaan digital adalah faktor jenis kabel yang digunakan dalam membangun
jaringan komputer LAN, kecepatan prosesor yang dimiliki untuk digunakan mengakses
e-book, dan memori yang digunakan server harus memiliki kapasitas ruang
penyimpanan yang besar.
3. Hambatan Penggunaan Jaringan LAN pada Perpustakaan Digital
Perpustakaan digital memiliki banyak keunggulan. Perpustakaan tradisional
dibatasi oleh ruang penyimpanan sedangkan perpustakaan digital memiliki potensi
untuk menyimpan lebih banyak informasi karena informasi digital memerlukan
ruangan fisik yang sedikit untuk menampungnya. Pencarian informasi pada
perpustakaan digital juga menjadi lebih cepat. Penggunaan perpustakaan digital pada
suatu institusi akan sangat memudahkan penggunanya. Bagi institusi yang baru ingin
menggunakan perpustakaan digital dapat menggunakan perpustakaan digital
menggunakan jaringan LAN agar aktivitas perpustakaan digital masih dapat dipantau
dengan mudah. Namun, bukan berarti tidak memiliki hambatan. Penggunaan jaringan
LAN pada perpustakaan digital berarti perpustakaan digital hanya dapat diakses di
institusi tersebut. Hal ini juga berarti institusi harus menyiapkan dana yang besar untuk
pengadaan komputer yang akan menjadi perpustakaan digital. Selain itu ada juga
masalah keamanan yang menjadi ancaman dalam jaringan perpustakaan digital (Sui,
2015). Keamanan ini bisa terjadi karena beberapa faktor, yaitu:
- Faktor lingkungan: institusi harus memperhatikan lingkungan perpustakaan
dimana komputer untuk mengakses perpustakaan digital berada. Mulai dari
suhu, kelembaban, daya listrik yang stabil, dan lain-lain.
- Faktor manusia: hal yang paling umum terjadi adalah kesalahan manusia baik
dari administrator ataupun pengguna. Kesalahan tersebut juga dapat
menyebabkan adanya peretas web. Hal ini dapat mengakibatkan data hilang atau
rusak yang nantinya dapat menghancurkan integritas dan efektivitas database.
- Faktor perangkat lunak: perangkat lunak yang lemah juga dapat menyebabkan
jaringan perpustakaan digital terancam. Misalnya, karena kerentanan sistem
basis data atau adanya virus komputer.
- Faktor perangkat keras: sistem jaringan perpustakaan terdiri dari server
jaringan, array disk dan kombinasi peralatan lainnya. Apalagi pada
perpustakaan digital yang menggunakan jaringan LAN, dimana jaringan ini
menghubungkan banyak komputer dan beberapa server. Keamanannya
bergantung pada orang yang mengoperasikan perangkat secara keseluruhan.
Kesalahan sekecil apapun dapat mempengaruhi operasi normal keseluruhan
perangkat dalam jaringan.

Untuk mengatasi beberapa permasalahan tersebut, langkah yang bisa diambil


adalah sebagai berikut:

- Menggunakan firewall
- Menggunakan Instruction Detection System (IDS)
- Melakukan enkripsi data jaringan
- Menggunakan anti-virus
- Rajin melakukan backup data

KESIMPULAN

Kemajuan teknologi mendatangkan dampak pada bidang perpustakaan. Kini


perpustakaan tak lagi dalam bentuk fisik berupa gedung namun, sudah berevolusi menjadi versi
digital. Perpustakaan digital dibangun dari sekumpulan informasi ber-format digital dan
jaringan. Jaringan-jaringan yang dibangun perpustakaan digital ini salah satunya adalah
jaringan LAN (Local Area Network). LAN adalah jaringan yang dapat menghubungkan
komputer di wilayah yang sama. Jaringan ini banyak ditemukan pada sekolah, kampus, ataupun
perkantoran yang menggunakan dua komputer atau lebih dalam satu ruangan.

Pada hasil literatur yang digunakan, penggunaan jaringan VLAN melalui switch
memberikan dua layanan yang berbeda yaitu, perpustakaan dapat membangun jaringan
komputer tanpa membangun jaringan komputernya sendiri. Kemudian, beberapa faktor seperti
jenis kabel yang digunakan, kecepatan prosesor dan memori yang digunakan server
berpengaruh pada kecepatan akses e-book di perpustakaan digital.

Perpustakaan menggunakan jaringan LAN agar aktivitas perpustakaan digital masih


dapat dipantau dengan mudah. namun, penggunaan jaringan LAN juga memiliki beberapa
kekurangan seperti, perpustakaan digital hanya dapat diakses di institusi yang membuat
institusi harus menyiapkan dana yang besar untuk pengadaan komputer yang akan menjadi
perpustakaan digital. Selain itu ada juga masalah keamanan yang menjadi ancaman dalam
jaringan perpustakaan digital. Untuk menyelesaikan permasalahan dari kekurangan
penggunaan LAN tersebut perpustakaan dapat menggunakan firewall, Instruction Detection
System (IDS), melakukan enkripsi data jaringan, menggunakan anti-virus, dan rajin dalam
melakukan backup data.
DAFTAR PUSTAKA

Ajeng Ayu Winarsih. (2021, September 17). Jaringan Komputer, Pengertian, Jenis, Transmisi,
dan Topologi.

Arms, W.Y., 2000. Digital Libraries. MIT Press, Cambridge, MA. Diakses pada tanggal 27
April 2022, dari
https://archive.org/details/digitallibraries0000arms_j3c7/page/n307/mode/2up

Kartiningrum, E. D. (2015). Panduan Penyusunan Studi Literatur. Mojokerto: LPPM Poltekes


Majapahit. Diakses pada tanggal 05 Juli, 2021, dari
https://stikesmajapahit.ac.id/lppm/wpcontent/uploads/2019/04/panduanpenyusunanstu
di-literatur.pdf

Masrek, M. N., & Gaskin, J. E. (2016). Assessing users satisfaction with web digital library:
the case of Universiti Teknologi MARA. The International Journal of Information and
Learning Technology, 33(1), 36–56. https://doi.org/10.1108/IJILT-06-2015-0019

Mulikat, dkk. (2018). Planning, Designing, and Implementing a Local Area Digital Library
Network. Scientific Inquiry and Review, 2(11). DOI: 10.29145/sir/22/020204

Sui, Y. (2015). Study on Computer Network Technology of Digital Library. International


Symposium on Computers and Informatics (ISCI). http://dx.doi.org/10.2991/isci-
15.2015.31

Wintolo, H., & Farhati, A. (2020). Pembagian jaringan komputer menggunakan virtual local
area network guna mendukung perpustakaan digital. Jurnal Kajian Informasi &
Perpustakaan, 8(2), 133–150. https://doi.org/10.24198/JKIP.V8I2.25218

Wulandari, D. (2012). Jaringan Perpustakaan Digital di Indonesia: Hambatan dan Wacana


Pengembangannya. Visi Pustaka, 14(1). Diakses pada 27 April 2022 dari
https://www.perpusnas.go.id/magazine-detail.php?lang=en&id=8221

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai