Anda di halaman 1dari 5

Soal Tugas 1) Jelaskan peranan repositori dalam sebuah lembaga atau organisasi!

Tutorial
2) Jelaskan peranan digitalisasi dokumen dalam penyebaran informasi !

3) Jelaskan perananan internet dalam masyarakat ! serta kemukakan


pendapat Anda dampaknya terhadap perpustakaan !

1. Terdapat berbagai alasan dari setiap organisasi dalam membangun repositori. Pfister (2008)
mengemukakan sedikitnya ada tiga alasan dalam membangun repositori, pertama, untuk
meningkatkan visibilitas dan dampakdari setiap hasil penelitian. Para peneliti dan lembaga
mendapatkan manfaat dari repositori dengan mengetahui kejelasan dan dampak dari hasil penelitian
Membangun dan mempertahankan reputasi dalam komunitas ilmiah penting dalam kegiatan
akademik dan institusi. Untuk mendapatkan sanga tersebut, salah satunya dapat dicapai dengan
membangun repositori.
Sebagai contoh untuk mengukur dampak dari penelitian, mede bibliometrik seperti analisis sitiran dan
impact factor terhadap ju akademik yang dikelola oleh suatu institusi sering digunakan untuk
mengukur atau mengetahui tingkat penggunaan jurnal tersebut. Mela repositori akan lebih mudah
diukur seberapa sering sebuah artikel dan jurnal digunakan, seberapa sering sebuah artikel dalam
jurnal ilmiah dibaca atau di- download, seberapa sering suatu laporan penelitian dibaca atau di-
download dan sebagainya.
KedUa, berkaitan dengan perubahan dalam paradigma publikasi ilmuh Munculnya gerakan untuk
menyediakan akses gratis terhadap publikasi ilmiah, terutama content ilmiah yang dihasilkan,
dipublikasikan sendiri dan penyediaan akses gratis terhadap bahan-bahan tersebut adalah merupakan
aktivitas utama dalam gerakan tersebut. Salah satu pernyataan dalam deklarasi Budapest Open Access
Initiative (2001) dan Berlin Declaration on Open Access to Knowledge in the Sciences and Hunamities
(2003) adalah memberikan akses terbuka terhadap publikasi ilmiah yang dihasilkan oleh berbagai
institusi pendidikan dan lembaga penelitian kepada masyarakat luas Untuk mengapresiasi deklarasi ini
maka pendirian repositori merupakan jawaban yang tepat. Sebuah perguruan tinggi akan lebih leluasa
memberikan akses terbuka terhadap bahan-bahan yang mencerminkan kekayaan intelektual dari
perguruan tinggi itu melalui pendirian repositori.
Alasan ketiga, pembangunan repositori didasarkan atas kemungkinan perbaikan komunikasi internal.
Melalui kegiatan komunikasi internal ini, maka selain pemanfaatan yang akan meningkat, namun juga
dapat digunakan sebagai alat ukur keberadaan sebuah hasil penelitian dan informasi yang lain,
misalkan terjadinya duplikasi kegiatan dan sebagainya. Dengan menyediakan penyimpanan bahan-
bahan digital secara terpusat akan mendapatkan manfaat dari bahan yang telah dipublikasikan pada
satu sisi dan pada sisi yang lain menjadi dasar untuk mengetahui bahan-bahan yang belum
dipublikasikan secara digital. Dengan demikian, repositori menjad salah satu upaya untuk mendorong
agar bahan-bahan lain yang kategori ilmiah seperti laporan kegiatan, panduan, dan sebagainya dapat
bukan
dipulikasikan dalam format digital karena bahan-bahan tersebut juga merupakan bagian dari
pengetahuan organisasi dan sebaiknya dapat diakses oleh setiap orang dalam suatu organisasi.
Dalam repositori upaya digitalisasi terhadap dokumen-dokumen perguruan tinggi yang bukan
kategori ilmiah akan meningkat sehingga akses terhadap dokumen tersebut lebih mudah dan lebih
banyak.
Sebagaimana diuraikan di atas bahwa salah satu alasan untuk membangun repositori adalah untuk
penyediaan akses terbuka kepada pengguna. Ada beberapa keuntungan dari akses terbuka, pertama
adalah bahwa output penelitian ilmiah dapat dipublikasikan lebih cepat tanpa intermediasi seperti
penerbit. Alasan kedua bahwa penilaian terhadap hasil penelitian akademis lebih efektif dari segi
biaya. Secara khusus, ketika menyangkut jumlah biaya berlangganan jurnal yang sangat mahal
sehingga mengarah pada krisis jurnal maka akses terbuka terlihat menjadi alternatif pilihan yang
menarik. Walaupun tersedia akses secara gratis, bukan berarti penerbitan terhadap output karya
ilmiah gratis seluruhnya. Biaya untuk memelihara dan menjalankan repositori juga harus
diperhitungkan
2. Digitalisasi adalah proses konversi bentuk media informasi dari bentuk in ke dalam bentuk digital.
Media yang dikonversikan dapat berasal dari bentuk tercetak dan bentuk mikro. Bentuk tercetak
misalnya buku cetak, jmal cetak, koran, majalah dan masih banyak lagi media konvensional lainnya.
Sedangkan bentuk mikro antara lain mikrofilm dan mikrofis. Bentuk ágial sangat diperlukan untuk
menunjang kelengkapan perpustakaan digital, repository dan kelancaran penyebaran informasi yang
dibangun dalam bentuk jaringan lokal ataupun melalui internet.
Digitalisasi adalah proses pemberian atau pemakaian sistem digital (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Sedangkan sistem digital itu sendiri adalah susunan peralatan yang dirancang untuk mengolah besaran
fisik yang diwakili oleh besaran digital. Sistem digital yang umum dijumpai antara lain adalah
komputer, kalkulator, jam digital, VCD, DVD dan lain-lain. Sekarang ini, bentuk digital sudah merambah
ke berbagai sisi aktivitas manusia. Proses digitalisasi di perpustakaan diperlukan untuk menunjang
kebutuhan materi repository dan database koleksi perpustakaan dalam rangka penerapan
perpustakaan digital. Demikian pula halnya dalam rangka penerapan otomasi kearsipan, dokumen
digital tersebut sangat diperlukan.
Digitalisasi mentransformasikan beberapa bentuk dokumen seperti formulir, teks, cetakan foto,
poster, dan lainnya ke dalam bentuk gambar (image) yang dapat diedit, ditampilkan, dan disimpan
dalam bentuk digital pada komputer. Pemindai (scanner) terdapat beberapa jenis yang dapat
digunakan seperti hand-held, multiple-documen feed in, dan single-sheet flatbed scanner. Scanner
didesain untuk dapat mendukung proses alihmedia dokumen dalam warna hitam-putih dan atau
dokumen berwarna dengan ukuran dokumen yang bermacam-macam. Untuk melakukan pemindaian
terhadap dokumen yang membutuhkan akurasi detail yang tinggi seperti foto, kartografi, gambar
teknik, dan kearsitekturan dibutuhkan pemindai dengan resolusi yang sangat tinggi agar semua detail
dari dokumen tersebut dapat tertangkap. Adapun untuk dokumen biasa, dapat digunakan scanner
dengan resolusi yang lebih rendah.
Satu hal yang sangat penting dalam proses pemindaian adalah harus ada proses penjaminan kualitas
(Quality Assurance) untuk menjamin kualitas dari arsip-arsip dan informasi yang ditangkap dari proses
pemindaian sehingga integritas arsip elektronik dapat terjamin.
3. Manfaat internet adalah untuk sarana konektivitas dan komunikasi; akses informasi, pengetahuan,
dan edukasi; alamat dan pemetaan; kemudahan bisnis; serta hiburan.

a. Pengaruh positif
Perpustakaan merupakan sarana penunjang pendidikan dan ilmu pengetahuan yang sangat penting
peranannya bagi masyarakat. Salah satu pengembangan atau hasil dari ilmu pengetahuan tersebut
saat ini ialah Teknologi, pada saat bersamaan permintaan kebutuhan informasi juga sangat cepat dan
akurat terus meningkat. Kondisi tersebut mendorong banyaknya pemakaian informasi untuk
menggunakan internet sebagai pemenuhan sumber informasi. Keberadaan perpustakaan kini
menjadi sangat penting sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang no 43 tahun 2007, dalam
pasal 3 dikatakan bahwa perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian,
informasi dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa. Adapun beberapa
pengaruh positif Internet antara lain :
1. Mempercepat arus informasi
Arus informasi saat ini menjadi sangat cepat, bahkan cenderung tidak terkontrol hingga saat ini.
Namun hal tersebut merupakan salah satu dampak positif, karena dapat memberikan informasi
mengenai suatu kejadian secara cepat, meskipun terkadang tidak tepat dan akurat. Terlebih
terhadap internet, perkembangan jaringan komputer menjadi semakin pesat seiring
penggunaan internet yang kian meningkat. Sehingga memberikan dampak positif terhadat
perpustakaan dalam memberikan informasi kepada perpustakaan secara mutakhir dan
mempercepat dalam mengakses data sebagai pusat informasi kepada pengguna perpustakaan.
2. Mempermudah akses terhadap informasi
Dengan adanya internet siapapun akan bisa memperoleh informasi dengan mudah dan cepat.
Akses informasi ini bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun. Hal ini menjadi penanda bahwa
penggunaan internet untuk berkomunikasi menjadi salah satu pilihan yang sangat diminati.
Karena dapat terhubung ke setiap orang di seluruh dunia manapun. Sehingga mempengaruhi
pustakawan dalam memberikan informasi kepada pengguna secara efektif dan efisien.
3. Membantu individu dalam mencari informasi
Dalam mencari informasi yang baru maka teknologi informasi dan juga komunikasi sangat
penting dilakukan. Dengan adanya arus informasi yang menjadi jauh lebih cepat, maka
pengguna perpustakaan akan menjadi lebih mudah dalam mencari informasi yang
dibutuhkannya. Peranan internet sangat membantu individu dalam mencari informasi secara
cepat dan tepat.
4. Membantu menyelesaikan masalah dengan mudah
Dengan adanya teknologi dan internet maka berkomunikasi menjadi lebih baik dan juga arus
informasi yang cepat, maka teknologi informasi dan juga komunikasi dapat menyelesaikan
masalah di dalam perpustakaan dengan mencari solusi dalam penyelesaian masalah dengan
sharing antara pustakawan perpustakaan agar masalah yang ada dapat terselesaikan dengan
mudah.
Selain berpengaruh terhadap pengguna dampak positif juga dirasakan bagi Pustawakan antara lain :
1. Para Pustakawan dari berbagai perpustakaan bisa saling berbagi informasi
secara cepat dan dapat mencari solusi akan masalah yang ada didalam perpustakaan karena
dapat berkomunikasi setiap saat.
2. Dapat menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam hal pengadaan, sirkulasi dan kegiatan
penyiangan antara perpustakaan.
3. Dapat melaksanakan kunjungan atau studi banding sesama pustakawan sehingga dapat bertukar
pikiran atau sharing pengalaman.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat juga berdampak terhadap
pertumbuhan informasi saat ini. Teknologi informasi membawa perubahan penting bagi
perpustakaan dalam mengelola, memberikan layanan, menjalin hubungan antar perpustakaan.
Peran perpustakaan yang belum menerapkan kecanggihan akan teknologi hanya memberi layanan
peminjaman koleksi kepada pengguna, namun akan berubah menjadi penyedia hubungan antara
pengguna dengan berbagai jenis dan bentuk informasi di tempat manapun. Melalui internet
perpustakaan dapat menghubungkan pengguna ke berbagai situs atau pangkalan data di seluruh
dunia. Saat ini internet dianggap sebagai sumber daya informasi yang sangat besar. Internet
berdampak positif terhadap perpustakaan, internet memunculkan suatu pandangan baru dalam
pelayanan perpustakaan. Internet juga memberikan banyak kemudahan bagi perpustakaan dalam
memberikan layanan dan informasi kepada pengguna perpustakaan. Sekalipun internet memberi
perubahan kepada konsep dasar pengolahan dan pelayanan perpustakaan, namun internet tidak
akan menghilangkan keberadaan perpustakaan, bahkan tidak akan dapat menghilangkan atau
menggantikan media cetak, akan tetapi justru sebaliknya, dengan kehadiran internet keberadaan
perpustakaan akan semakin update dalam memberikan informasi kepada pengguna. Penyediaan
fasilitas internet di Perpustakaan tidak lain diharapkan mampu melayani penggunanya sebagai upaya
meningkatkan mutu layanan yang berorientasi pada pengguna. Internet merupakan hal yang sangat
penting bagi perpustakaan, Melihat dari besarnya manfaat internet dalam menyediakan informasi
yang diperlukan oleh pengguna perpustakaan, perpustakaan berupaya dalam menyediakan internet ,
guna mendukung fungsinya sebagai sumber informasi.
b. Pengaruh negatif
Meskipun internet memiliki banyak dampak positif, namun teknologi internet memiliki beberapa
dampak negatif yang cukup mengganggu didalam memberikan informasi didalam perpustakaan.
Kebanyakan dampak tersebut disebabkan karena penyalahgunaan dari informasi yang didapatkan
didalam internet, ataupun disebabkan karena kurangnya pemahaman pengguna akan etika dan juga
cara untuk menggunakan teknologi informasi dan juga komunikasi dengan baik dan juga benar.
Berikut ini adalah beberapa dampak negatif dari internet terhadap perpustakaan antara lain :
1. Dengan adanya internet yang sangat berkembang pesat di masyarakat, maka individu menjadi
malas untuk membaca buku.
2. Dampak dengan menggunakan internet secara menerus mengakibatkan tugas dan pekerjaan
yang lainnya dapat terbengkalai.
3. Menghabiskan waktu hanya untuk membuka media sosial saja sehingga melupakan tugas yang
dimiliki.
4. Membuang-buang waktu untuk hal yang tidak berguna.
5. Dapat juga menurunkan prestasi atau kinerja seseorang.

Berikut ini dampak negatif bagi pustakawan antara lain :

1. Ketergantungan terhadap teknologi, sehingga pustakawan jarang melakukan pekerjaannya


secara manual membuat pustakawan meremehkan tugas yang dimiliki.
2. Pustakawan setidaknya mengerti sistem komputer sehingga dapat menggunakannya dengan
baik, jika terjadi sesuatu, pustakawan harus bisa mengatasinya dengan benar.
3. Bagi pustakawan yang kurang memiliki keahlian dalam teknologi, maka cenderung akan kurang
memahami pekerjaannya sudah tergantikan oleh teknologi.

Anda mungkin juga menyukai