NIM : 042294635
SEMESTER : 4 ( EMPAT)
TUGAS III
“Data that is (1) accurate and timely, (2) specific and organized for a purpose, (3)
presented within a context that gives it meaning and relevance, and (4) can lead to
an increase in understanding and decrease in uncertainty.”
Informasi secara prinsip sebetulnya ‘hanya’ terdiri dari dua jenis yakni informasi
lisan dan informasi terekam. Informasi lisan merujuk pada informasi yang
disampaikan secara lisan dan merupakan bentuk komunikasi di dalam masyarakat.
Sedangkan informasi terekam merujuk kepada informasi yang terekam dalam
berbagai media seperti buku, majalah, jurnal, compact disc, ataupun bentuk
lainnya. Perpustakaan sebagai lembaga pusat sumber informasi biasanya lebih
banyak mengelola informasi terekam bukan informasi lisan.
Informasi yang terekam dalam perpustakaan dapat dilihat dalam berbagai bentuk
koleksi ataupun media seperti koleksi buku fiksi, koleksi buku non fiksi, koleksi
media cetak non buku, koleksi multimedia, dan koleksi digital/online. Koleksi
buku non fiksi biasanya menyimpan informasi fiktif, inspiratif, dan rekreatif yang
berupa buku cerita, novel, dan lain-lain. Sedangkan koleksi buku non fiksi
biasanya menyimpan informasi yang lebih bersifat informatif, edukatif, dan ilmiah
yang berupa buku teks, buku referensi, buku pedoman, buku manual, dan lain-
lain.
Adapun koleksi media non buku biasanya berupa terbitan berkala, leaflet, pamlet,
brosur, poster, kliping, lukisan atau gambar, peta, globe bahkan alat peraga.
Koleksi multimedia merupakan satu bentuk informasi terekam dalam berbagai
media yang mengandalkan teknologi elektronik seperti video cassette, audio
cassette, CD, DVD, media mikro, audio reader, slide suara, audio book, dan lain-
lain. Bahkan kemajuan internet telah membuat informasi dapat diakses secara
online melalui situs web, video onine, audio online, journal online, database
online, majalah online, koran online dan media online lainnya.
Keberadaan informasi dalam keanekaragaman bentuk media atau sumber tentu
menjadikan masalah tersendiri dalam bagaimana menemukan kembali informasi
yang ada. Apalagi apabila jumlah informasi yang beredar sudah mencapai ribuan,
jutaan bahkan milyaran. Hal inilah yang kemudian mengapa diperlukan adanya
media atau strategi untuk mendapatkan informasi secara cepat, tepat dan akurat.
Proses dalam menemukan informasi inilah yang sering disebut sebagai temu
kembali informasi, dimana secara spesifik juga akan menyangkut penelusuran
informasi.
Temu kembali informasi sendiri merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
menyediakan dan memasok informasi bagi pemakai sebagai jawaban atas
permintaan atau berdasarkan kebutuhan pemakai (Sulistyo-Basuki, 1992). “Temu
balik informasi” merupakan istilah yang mengacu pada temu balik dokumen atau
sumber atau data dari fakta yang dimiliki unit informasi atau perpustakan.
Sedangkan penelusuran informasi merupakan bagian dari sebuah proses temu
kembali informasi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai akan
informasi yang dibutuhkan, dengan bantuan berbagai alat penelusuran dan temu
kembali informasi yang dimiliki perpustakaan / unit informasi.
Penelusuran informasi menjadi penting karena “ruh” atau “nyawa” dari sebuah
layanan informasi dalam unit informasi atau perpustakaan adalah bagaimana
memenuhi kebutuhan informasi yang diminta pemakai, bagaimana menemukan
informasi yang diminta pemakai, dan bagaimana memberikan “jalan” kepada
pemakai untuk menemukan informasi yang dikehendaki. Proses penelusuran
informasi menjadi penting untuk menghasilkan sebuah temuan atau informasi
yang relevan, akurat dan tepat. Proses dan penggunaan alat yang tepat akan
menghasilkan informasi yang tepat pula.
Sedangkan dalam hal teknik penelusuran, pada prinsipnya antara satu database
dengan database yang lain, biasanya mempunyai metode pencarian yang sama.
Artinya tidak akan berbeda jauh walaupun mungkin hanya berbeda istilah.
Sehingga yang perlu dipelajari dalam sebuah penelusuran melalui media online
atau elektronik adalah metode yang biasa digunakan dalam penelusuran online,
seperti penggunaan tanda wildcard, penggunaan truncation, penggunaan Boolean,
dan sebagainya. Jadi mau anda akan menggunakan akses melalui Database Ebsco,
Proquest, Jstor, ScienceDirect, IEEE, Westlaw, Scopus maupun jenis database
lainnya, maka anda hanya perlu memahami satu metode penelusuran saja, yang
lainnya anda tinggal menyesuaikan.
b. Subject Directories
Subject Directories merupakan sumber informasi digital yang menyediakan
informasi dengan metode penyajian menggunakan direktori atau folder dengan
topic-topik tertentu yang telah ditetapkan. Dibuat dan dikelola oleh manusia
bukan mesin atau program (berbeda dengan search engine yang dikelola oleh
program/mesin) dengan mengklasifikasikan subyek ke dalam kategori subyek.
Cakupannya tentu lebih sempit dari search engines, akan tetapi secara kualitas isi
dan sumber informasi yang ada di dalamnya lebih dapat dipertanggungjawabkan.
Hanya sayang dalam direktori subyek ini, dokumen atau informasi yang
ditampilkan jarang sekali dalam bentuk fulltext.
Daftar Pustaka
Gash, Sarah. 2000. Effective Literature Searching for Research. Second Edition.
Hampshire: Gower
Sulistyo-Basuki. 1992. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Yusuf, Pawit M. 1988. Pedoman mencari sumber informasi. Bandung: Remadja
Karya
Internetworldstat.com – diakses tanggal 22 Mei 2013
Businessdictionary.com – diakses tanggal 22 Mei 2013
http://meaningaccordingtoexperts.blogspot.com/2017/04/pengertian-informasi-dan
penelusuran.html#:~:text=Pengertian%20Informasi%20Dan%20Penelusuran
%20Informasi%20Menurut%20Ahli,Businessdictionary.com
%20%E2%80%93%20diakses%20tanggal%2022%20Mei%202013
3. Strategi dan teknik yang saya lakukan dalam mendapatkan informasi/sumber
informasi yang relevan adalah Tipe Penelusuran Informasi yaitu:
Penelusuran Informasi Digital: penelusuran yang dilakukan dengan dan melalui
media digital atau elektronik seperti melalui OPAC (Online Public Access Catalog),
Search Engine (di Internet), Database Online, Jurnal Elektronik, Reference Online,
dan informasi lain yang tersedia secara elektronik/digital.