Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH ARSITEKTUR INFORMASI SITUS WEB JOGJA LIBRARY

FOR ALL TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA DI UNIVERSITAS


NEGERI YOGYAKARTA

Laila Khoirun Hi’mah *), Athanasia O. P. Dewi

JurusanIlmuPerpustakaan, FakultasIlmuBudaya, UniversitasDiponegoro,


Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Abstrak

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Arsitektur Informasi Situs Web Jogja Library For All Terhadap Kepuasan
Pengguna di Universitas Negeri Yogyakarta”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh arsitektur informasi terhadap kepuasan pengguna. Penelitian ini menggunakan desain
penelitian kuantitatif dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengambilan sampel pada data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan purposive random sampling atau pengambilan sampel
dengan kriteria yang sudah ditetapkan oleh peneliti. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menyatakan terdapat pengaruh arsitektur
informasi terhadap kepuasan pengguna sebesar 0, 410 atau 41%, yang berarti arsitektur informasi
berkontribusi sebanyak 41% terhadap kepuasan pengguna dan yang 59% dipengaruhi oleh variabel lain.

Kata kunci: arsitektur informasi, kepuasan pengguna, website

Abstract

[Title: Effect of Information Architecture Web Site Jogja Library for All to User Satisfaction in
Yogyakarta State University]. The aim of this study was to aim determine how much influence the
information architecture to user satisfaction. This research uses quantitative research design using
descriptive of research types.The sampling technique in this research is purposive random sampling. Data
collection method used in this research was the questionnaire and the data analysis technique used in this
research was descriptive statistical analysis techniques. The result of researchthere are influence
information architecture to user satisfactionis 0,410% or 41%, its mean information architecture contributed
is 41% to user sarisfaction and 59% influenced by other variables.

Keywords: information architecture, user satisfaction, website.

1. Pendahuluan *) Penulis Korespondensi.


Email: Lailahimah46@gmail.com
Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan Perpustakaan merupakan salah satu lembaga
membawa pengaruh yang sangat besar terhadap penyedia informasi yang telah menggunakan
perkembangan informasi. Informasi yang internet.Perpustakaan perlu menggunakan teknologi
berkembang luas menyebabkan manusia mempunyai dan pengetahuan dalam menyesuaikan diri dengan
kebutuhan yang beragam. Demikian pula dengan perkembangan zaman. Kini banyak perpustakaan,
sumber-sumber informasi yang juga semakin baik perpustakaan perguruan tinggi, sekolah dan
banyak. Banyaknya sumber informasi dan instansi telah menggunakan inovasi dari internet
kebutuhan manusia mengakibatkan sulitnya untuk mendukung fungsinya. Salah satunya adalah
menemukan informasi yang relevan. dengan menciptakan situs web.
Salah satu sumber informasi adalah internet. Situs web merupakan bagian dari internet
Keberadaan internet kini menjadi sasaran utama berupa halaman yang menampilkan teks, gambar,
orang dalam mencari informasi karena kemudahan video, animasi atau gabungan dari semua yang
dan kecepatannya. Hampir semua orang, kelompok ditampilkan dalam bentuk web dan dilakukan secara
ataupun lembaga telah menggunakan internet untuk elektronik. Perpustakaan menggunakan website
mendukung aktivitasnya untuk mengenalkan layanan, koleksi, membentuk
___________________________________________ jaringan antar perpustakaan serta untuk
___________________________________________ memudahkan pengguna dalam akses informasi.
-----------------------------------------------
Sebab pengguna website sekarang adalah pengguna tetapi terdapat kendala mengenai informasi yang
yang menginginkan semua serba cepat dan mudah. tidak up to date.
Jogja Library For All merupakan salah satu Menurut survei yang dilakukan oleh peneliti, jurnal
jaringan perpustakaan di Daerah Istimewa terakhir diperbaharui pada tahun 2014 dan e-book
Yogyakarta yang telah menggunakan website dalam pada tahun 2014. Informasi yang tidak up to date
mendukung aktivitas pertukaran informasi antar bisa mempengaruhi pengguna dalam mencari
perpustakaan anggota. Melalui website, pengguna kebutuhan informasinya. Mengacu pada prinsip
yang telah mendaftar sebagai anggota, dapat mencari arsitektur informasi yang dikemukakan oleh Brown
bahan pustaka di perpustakaan-perpustakaan yang yaitu the principle of growth bahwa sebuah
telah tergabung dalam JLA (Jogja Library For All) informasi harus bisa mengikuti perkembangan waktu
dengan membawa kartu anggota. Selain itu user juga dan kebutuhan pengguna. Informasi yang tidak up to
dapat berintegrasi dengan perpustakaan anggota lain date tersebut dapat mempengaruhi kepuasan
guna mendapatkan informasi-informasi lainnya. pengguna untuk menggunakan situs web Jogja
UPT Perpustakaan Universitas Negeri Library For All dalam mencari kebutuhan
Yogyakarta merupakan salah satu perpustakaan informasinya. Oleh karena itu, peneliti ingin
perguruan tinggi yang tergabung dalam Jogja meneliti apakah penerapan konsep arsitektur
Library For All. Universitas Negeri Yogyakarta informasi dalam situs web Jogja Library For All ini
bergabung dengan tujuan memudahkan mahasiswa berpengaruh terhadap kepuasan pengguna atau tidak,
dalam mencari informasi-informasi dari melalui sebuah penelitian yang berjudul “Pengaruh
perpustakaan yang tergabung. Pada tahun 2015, Arsitektur Informasi Situs Web Jogja Library For
perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta All Terhadap Kepuasaan Pengguna”.Tujuan
mempunyai pengguna paling banyak yaitu 1032 penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa
mahasiswa. besar pengaruh arsitektur informasi terhadap
Membuat situs web bukanlah sebuah hal yang kepuasan pengguna. Rumusan masalah dalam
mudah. Ibarat mendirikan sebuah bangunan, harus penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh
memiliki desain yang jelas dan sesuai tujuannya. arsitektur informasi terhadap kepuasan pengguna.
Setiap bangunan dibangun dengan tujuan yang
berbeda. Bangunan umumnya didirikan dengan 1.1 Konsep Arsitektur Informasi
adanya arsitektur, desain, perabot, penghuni, dll. Istilah information architecture (IA) pertama kali
Semua unsur tersebut harus bisa bekerja sama. Hal dikenalkan oleh seorang arsitek yang bernama
yang sama dengan membuat situs web. Membuat Richard Saul Wurman pada tahun 1975. Kemudian
situs web tidak hanya bagaimana mendesain fisiknya pada tahun 1966 istilah arsitektur informasi
saja. Tetapi harus memiliki arsitektur informasi yang dimanfaatkan oleh beberapa ilmuwan perpustakaan
baik. seperti Lou Rosenfeld dan Petter Morville.
Arsitektur informasi merupakan konsep Information architecture atau arsitektur informasi
mengelola sebuah informasi agar mempunyai adalah istilah yang berkaitan dengan
struktur yang jelas, sistematis dan mudah dipahami pengorganisasian informasi agar lebih sederhana
pengguna. Arsitektur informasi berisi tentang dengan tujuan utama adalah membantu pengguna
bagaimana mengelompokkan informasi, pelabelan menemukan informasi.
informasi dan penataan informasi yang sesuai Menurut Rosenfeld dan Morville (2006: 4) arsitektur
dengan topik atau subjek. Salah satu aspek penting informasi adalah:
dalam meningkatkan kepuasan pengguna web 1. The structural design of shared information
adalah dengan memperhatikan arsitektur environments. (prinsip ini memiliki arti
informasinya. Sebab tujuan utama dari arsitektur bahwa sebuah informasi yang tersebar akan
informasi adalah menuntun pengguna dalam memiliki lingkungan dan struktur yang
mengakses informasi guna menemukan berbeda antara informasi satu dengan yang
kebutuhannya dengan cepat dan tepat. lainnya). Definisi pertama Rosenfeld dan
Secara umum situs web Jogja Library For All Morville memiliki lingkup yang luas yaitu
(www.jogjalib.com) telah dibuat dengan menekankan pada desain struktur dari
memperhatikan konsep arsitektur informasi. Dalam persebaran informasi.
hal ini, situs web Jogja Library For All telah 2. The combination of organization, labeling,
menyediakan berbagai link penelusuran yang dapat search, and navigation systems within web
diakses oleh pengguna serta telah mengelompokkan sites and intranets. (prinsip ini memiliki
informasi berdasarkan subjek yang relevan. arti bahwa arsitektur informasi adalah
Berbagai jurnal, e-book, thesis dan disertasi telah kombinasi dari pengorganisasian,
disediakan untuk pengguna yang membutuhkan. pelabelan, pencarian dan sistem navigasi
Situs web Jogja Libray For all mempunyai tujuh antara situs web dan internet). Definisi
menu utama yaitu beranda, buku, institusi, e- kedua merujuk komponen arsitektur
resources, tentang Jogjalib, blog dan tanya jawab, informasi yang terdiri dari kombinasi
pengorganisasian, pelabelan, pencarian, dan Beberapa definisi diatas menjelaskan bahwa
navigasi antara internet dengan situs web arsitektur informasi dipegang oleh seorang arsitek
3. An emerging discipline and community of informasi, yang memiliki tugas untuk menyajikan
practice focused on bringing principles of informasi dengan jelas dan sesuai dengan kebutuhan
design and architecture to the digital penggunanya.
landscape. (prinsip ini memiliki arti bahwa Lebih lanjut Ding dan Lin juga memberikan
arsitektur informasi ialah sebuah peraturan pengertian mengenai arsitektur informasi seperti di
dan praktek yang berfokus pada prinsip bawah ini,
desain dan struktur pandangan digital). Jadi
definisi ketiga menekankan tentang prinsip “Information architecture is about
desain dan arsitektur dalam pandangan simpliying information designing,
digital. integrating and aggretating information
4. The art and science of shaping information spaces/ system, creating ways for people to
products and experiences to support find understand, exchange and manage
usability and find ability. (prinsip inin information; and, therefore, stay on top of
memiliki arti bahwa arsitektur informasi information and make right decision.”(Ding
ialah seni dan ilmu dari bagian produk and Ling, 2010:2)
informasi dan pengalaman guna
mendukung kegunaan dan kemampuan Definisi menurut Ding dan Lin mempunyai
menemukan informasi). Jadi definisi maksud bahwaarsitektur informasi berisi tentang
keempat menekankan bahwa arsitektur menyederhanakan dalam merancang informasi,
informasi merupakan sebuah ilmu dan seni mengintegrasikan dan mengumpulkan bagian-bagian
yang dipadukan sehingga mendukung informasi serta menciptakan cara bagi pengguna
kegunaan dan penemuan informasi. untuk memahami, menemukan mengerti, menukar
dan mengelola informasi. Oleh karena itu, harus
Beberapa definisi diatas menjelaskan bahwa tetap pada informasi yang akurat dan terpercaya..
arsitektur informasi merupakan sebuah ilmu dalam Arsitektur informasi tidak hanya menyusun
pandangan digital, tentang bagaimana informasi tetapi juga menyederhanakan informasi
pengorganisasi infromasi, pelabelan, pencarian yang demi pemahaman yang lebih baik. Pada akhirnya,
memiliki struktur serta lingkungan yang berbeda tujuan utama dari merancang arsitektur informasi
antara informasi satu dengan yang lainnya. adalah tidak hanya mendukung user untuk
Terdapat definisi lain arsitektur informasi dari menemukan informasi tetapi juga mengelola dan
Wurman dalam Ding dan Lin (2010: 1). Menurut menggunakan informasi tersebut.
Wurman arsitektur informasi adalah: Berdasarkan beberapa definisi arsitektur
1. The individual who organizes the patterns informasi dari para ahli, dapar disimpulkan bahwa
inherent in data, making the complex clear. arsitektur informasi adalah konsep bagaimana
Definisi ini mempunyai arti dan maksud menyederhanakan sebuah informasi dan
seorang arsitek informasi harus mampu mengintegrasikan komponen-kompenen arsitektur
menyusun informasi dengan jelas. informasi (seperti perangkat keras, perangkat lunak,
2. A person who creates the structure or map dan manusia) secara utuh sehingga mampu
of information which allows others to find memberikan jalan yang tepat dan mudah bagi
their personal knowledge. Definisi ini pengguna dalam menemukan informasi.
memiliki arti dan maksud bahwa seorang
arsitek informasi bertugas untuk mengenali 1.2 Prinsip-prinsip Arsitektur Informasi
siapa penggunanya, sebelum informasi Arsitektur informasi mempunyai prinsip-prinsip
disebarluaskan. Hal ini agar informasi yang berisi mengenai bagaimana seharusnya konten
sesuai dengan target pengguna. disusun sampai pada perilaku pengguna dalam
3. The emerging 21st century professional mencari informasi di website. Menurut Dan Brown
occupation addressing the needs of the age (2010, 30-31) terdapat delapan prinsip mengenai
focused upon clarity, human understanding arsitektur informasi. Kedelapan prinsip arsitektur
and the science of the organization of informasi tersebut yaitu:
information. Definisi ketiga memiliki arti 1. The Principle of Object
dan maksud bahwa konsep arsitektur Prinsip arsitektur informasi yang pertama
informasi sudah muncul pada abad ke-21, menurut Brown yaitu the principle of object atau
ketika seorang pejabat profesional meminta prinsip mengenai objek, memiliki pengertian bahwa
kejelasan tentang usia, pemahaman konten bagaikan objek yang hidup. Karena itu
manusia dan ilmu yang berkaitan tentang konten mempunyai siklus hidup atau lifecycle seperti
penyusunan informasi. bernapas dan mempunyai perlengkapan. Objek yang
dimaksud adalah website yang memiliki konten:
1. Informasi atau konten mudah dikenali dan web. Hal ini dapat seperti melakukan penelusuran
konsisten dengan menggunakan topik, subjek atau judul yang
2. Ciri khas yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan informasi yang diinginkan
Membuat sebuah situs web hal yang 7. The Principle of Focused Navigation
pertama harus diperhatikan adalah menentukan jenis Pada prinsip ketujuh the principles of focused
informasi serta mengidentifikasi jenis konten yang navigationatau prinsip mengenai navigasi,
sesuai dengan tujuan situs web. dikemukakan bahwa kebanyakan dari situs web
2. The Principle of Choice menggunakan global navigasi. Global navigasi
Prinsip yang kedua yaitu the principle of menyebabkan ketidak-efektifan dalam temu kembali
choice atau prinsip mengenai pilihan. Prinsip ini informasi, karena tidak semua informasi merupakan
berisi tentang pilihan-pilihan yang akan diberikan konten dari situs web. Brown mengemukakan empat
untuk pengguna situs web atau user. Pilihan yang mekanisme navigasi, yaitu:
diberikan hendaknya fokus pada tugas-tugas 1. Topic Navigation: arti dan maksud dari
tertentu, sehingga pengguna tidak kebingungan jika navigasi ini adalah navigasi yang bisa
akan mengakses informasi. Tetapi dalam hal ini juga menunjukkan pengguna pada semua bagian
tidak melarang apabila akan menambah pilihan lain halaman situs web. Jadi dengan
agar pengguna tidak merasa bosan dalam menggunakan navigasi ini pengguna sudah
mengunjungi halaman situs web, asal relevan bisa melihat apa saja yang ada di situs web.
dengan kebutuhan pengguna. 2. Timely Navigation: arti dan maksud dari
3. The Principle of Disclosure navigasi ini adalah navigasi yang lebih
Pada prinsip ketiga the principle of disclosure singkat yaitu dengan menyediakan link ke
atau prinsip mengenai sikap berisi mengenai sikap sub topik yang relevan.
pengguna dalam menemukan informasi. Prinsip ini 3. Signpost Navigation: memiliki maksud
berkaitan dengan fungsi situs web yaitu memberikan bahwa menu yang muncul pada halaman
cukup informasi bagi pengguna atau user. Informasi yang menunjukkan bagaimana sebuah
yang ditemukan akan mengarahkan pengguna untuk artikel diklasifikasikan, sebagai contoh
menggali informasi lebih dalam lagi. adanya klasifikasi artikel berdasarkan “best
4. The Principle of Exemplars seller” atau “yang paling diminati”.
Prinsip keempat yaitu the principle of 4. Marketing Navigation: menu-menu lain
exemplars atau prinsip mengenai isi, mengandung yang muncul berdampingan dengan menu
konteks bahwa konten harus disusun secara navigasi topik.
sistematis dan dikelompokkan pada kategori yang 8. The Principle of Growth
tepat, sehingga pengguna mudah dalam melakukan Prinsip kedelapan yaitu the principle of
penelusuran. Pada situs web biasanya terdapat menu growht atau prinsip mengenai perkembangan,
utama dan sub menu yang saling berkaitan. Misal menerapkan bahwa konten yang dimiliki saat ini
pada menu tentang jogjalib, di dalamnya terdapat hanyalah sebagian kecil dari konten yang akan
sub menu visi-misi, layanan, lokasi dan F. A. Q. ditunjukkan setelahnya. Konsep pertumbuhan
5. The Principle of Fronts Doors konten seperti ini akan menunjukkan bahwa situs
The principle of fronts doors atau prinsip web akan terus berkembang dalam memberikan
mengenai halaman merupakan prinsip kelima dari informasi yang dibutuhkan user.
arsitektur informasi yang berisi tentang Dari delapan prinsip yang dikemukakan
kemungkinan user langsung mengunjungi halaman oleh Brown, dapat dilihat bahwa IA (Information
situs web tanpa harus melalui halaman awal (home). Architecture) memiliki peran yang sangat penting
Pada dasarnya, kunjungan ke situs web akan dimulai dalam sebuah situs web. Situs web yang baik adalah
pada halaman awal situs web yang akan dituju. situs web yang mampu memberikan informasi sesuai
Menurut Brown halaman ini akan menghasilkan 2 dengan kebutuhan pengguna serta dapat membuat
petunjuk, yaitu: pengguna untuk terus mengakses situs web tersebut.
1. Halaman yang dituju dapat membantu user Delapan prinsip arsitektur informasi dapat menjadi
untuk memahami bahwa ada informasi lain acuan sebuah website agar memiliki daya guna yang
yang dapat ditemukan pada halaman tinggi. Mulai dari penyusunan konten yang jelas,
tersebut. menawarkan pilihan yang relevan dengan kebutuhan
2. Halaman awal tidak selalu bertugas sebagai pengguna, pengelompokan informasi berdasarkan
gerbang awal antara user dan informasi judul, topik atau subyek, sebuah informasi yang
yang ada. hendaknya selalu up to date.
6. The Principle of Multiple Classification
Prinsip keenam yaitu the principles of 1.3 Arsitektur Informasi Web
multiple classification atau prinsip mengenai Arsitektur informasi web merupakan bagian yang
klasifikasi, dijelaskan bahwa alangkah baiknya jika sangat penting dari pengorganisasian sebuah situs
menawarkan beberapa macam klasifikasi yang web, baik dalam hal memberikan informasi maupun
berbeda kepada user untuk mengakses konten situs dalam hal berhubungan dengan pengguna atau user.
Menurut Morville dan Rosenfeld dalam Burford c. Sistem Navigasi Lokal (Local Navigation
(2011: 19) web information architecture adalah System)
sebuah istilah yang digunakan untuk Hampir sama dengan site-wide navigation
menggambarkan proses desain informasi dan hasil system, local navigation system membantu
dari proses desain tersebut. Dalam membuat sebuah pengguna mengerti di situs apa mereka
situs perlu memperhatikan siapa pengguna situs web berada.
tersebut dan apa alasan mereka menggunakan situs d. Peta Situs/ Daftar Isi (Sitemaps/ Table of
tersebut, tersebut adalah dua pertanyaan penting Content)
yang harus dijawab seorang desainer sebelum Sistem navigasi yang melengkapi sistem
membangun sebuah situs web. navigasi utama. Memberikan rangkuman
Seorang pembuat atau desainer situs web perlu dan link ke isi utama dari situs web, dan
menemukan ide bagaimana agar mampu menarik biasanya berbentuk outline.
pengguna untuk berkunjung ke situs web tersebut. e. Index Situs (Site Indices)
Secara keseluruhan seorang desainer situs web Sistem navigasi tambahan yang
membutuhkan visi yang melekat kuat pada situs web memberikan daftar menurut abjad link ke
tersebut yang membuatnya khas dan dan baik untuk isi utama situs web.
digunakan. Menurut Morville (1998: 5) arsitektur f. Petunjuk Situs (Site Guides)
informasi untuk world wide web adalah tentang Sistem navigasi tambahan yang
menerapkan prinsip-prinsip arsitektur dan ilmu memberikan informasi khusus pada topic
perpustakaan dalam mendesain sebuah situs web. yang spesifik serta link ke situs web terkait
Seorang arsitek informasi mempunyai tugas untuk konten situs tersebut.
membuat sebuah kerangka bangunan situs web yang g. Site Wizards
membuatnya nyaman serta mengundang pengguna Sistem navigasi tambahan yang
untuk mau berkunjung atau bahkan kembali suatu mengarahkan pengguna melalui
hari nanti. serangkaian langkah-langkah berurutan,
juga dapat membuat link ke halaman situs
1.4 Komponen Arsitektur Informasi web terkait.
Selain mempunyai delapan prinsip, arsitektur h. Sistem Navigasi Kontekstual (Contextual
informasi juga mempunyai komponen. Prinsip dan Navigation System)
komponen memiliki hubungan yang erat dalam Secara konsisten menyajikan link ke konten
arsitektur informasi. Prinsip adalah sebuah dasar terkait. Sering tertanam di dalam teks, dan
yang harus digunakan maka komponen adalah umumnya digunakan untuk
pendukung dalam pelaksanaan prinsip arsitektur menghubungkan konten yang sangat khusus
informasi. Menurut Rosenfeld dan Morville (2006: dalam sebuah situs web.
50) komponen-komponen arsitektur informasi terdiri 2. Alat Bantu Pencarian
dari alat bantu penelusuran (browsing aids), alat Komponen ini memungkinkan masuknya query yang
bantu pencarian (search aids), isi dan tugas (content ditetapkan oleh pengguna melalui menu
and task) dan komponen tidak terlihat (invisible penelusuran/ search dan secara otomatis akan
component). Lebih lanjut akan dijelaskan sebagai menampilkan informasi yang sesuai dengan query
berikut: yang telah dimasukkan oleh pengguna tersebut. Jenis
1. Alat Bantu Penelusuran (Browsing Aids) alat bantu pencarian meliputi:
Komponen ini bertujuan untuk mengarahkan dan a. Kotak Penelusuran (Search Interface)
membantu pengguna dalam menavigasi situs web. Cara memasuki dan merevisi permintaan
Pengguna bisa menemukan sendiri melalui menu pencarian, biasanya dengan informasi
dan link yang tersedia, tanpa harus mengenai bagaimana cara meningkatkan
mengartikulasikan apa yang menjadi kebutuhannya. query yang ditetapkan pengguna, serta cara
Alat bantu penelusuran ini meliputi: lain untuk mengkonfigurasi pencarian
a. Sistem Organisasi (Organization System). pengguna.
Sistem organisasi adalah cara utama dalam b. Bahasa Query (Query Language)
pengelompokkan konten sebuah situs Bahasa query bisa termasuk operator
(seperti berdasarkan topik, pengguna, booelan (AND, OR, NOT) operator
tugas). Juga dikenal dengan istilah Proximity (ADJACENT, NEAR), atau
taksonomi dan hirarki. Tag clouds adalah dengan cara menspesifikkan bagian yang
juga merupakan bentuk sistem organisasi. dicari(contohnya
b. Sistem Navigasi Situs (Site-wide AUTHOR=”Shakespeare”).
Navigation System) c. Pengembangan Query (Query Builders)
Sistem navigasi utama yang membantu Pengembangan query adalah cara untuk
pengguna mengerti di situs web apa mereka memaksimalkan query penelusuran. Contoh
berada dan ke mana pengguna harus pergi paling umum adalah dengan pengecekan
untuk mengakses sebuah situs.
ejaan, konsep penelusuran, dan pencarian mengekstraksi sinonim query dari sebuah
persamaan istilah melalui thesaurus. kosa kata terkontrol.
d. Algoritma Temu balik (Retrieval b. Algoritma Temu balik (Retrieval
Algorithms) Bagian dari mesin pencari Algorithms)
yang menentukan konten apa yang paling Digunakan untuk mengetahui hasil
sesuai dengan query yang diberikan penelusuran berdasarkan urutan relevansi
pengguna. data yang terpanggil.
e. Wilayah Pencarian (Search Zones) c. Best Bets
Himpunan bagian dari konten situs web Hasil penelusuran manual yang dipadu
yang telah diindeks secara terpisah untuk dengan hasil penelusuran menggunakan
mendukung penyempitan pencarian. query untuk menilai hasil yang mana yang
f. Hasil Penelusuran (Search Result) lebih relevan.
Menampilkan konten yang sesuai dengan Dari uraian komponen di atas dapat
query penelusuran yang dibangun oleh disimpulkan bahwa, komponen arsitektur informasi
pengguna termasuk berapa banyak temuan adalah bagian-bagian yang mendukung kelancaran
yang akan ditampilkan, dan bagaimana baik dari sistem organisasi, navigasi sampai pada
hasil temuan dirangking, disortir dan sistem pencarian. Misalnya pada sistem pencarian,
dikelompokkan. hal pertama yang harus ada yaitu kotak pencarian,
bahasa query, dan lain-lain. Bedanya prinsip
arsitektur informasi dengan komponen arsitektur
informasi adalah jika prinsip adalah sebuah dasar
3. Isi dan Tugas maka komponen adalah penyempurna dari dasar
Ini adalah tujuan utama pengguna. Content dan task tersebut. Jadi prinsip dan komponen adalah dua hal
adalah sesuatu yang sangat sulit dipisahkan dari yang saling berhubungan erat. Prinsip arsitektur
arsitektur informasi, karena ada komponen tertanam informasi berisi bagaimana memudahkan pengguna
yang membantu pengguna dalam menemukan dalam mencari informasi sehingga pengguna bisa
informasi. Content dan task meliputi: merasa senang dan puas, yang didukung dengan
a. Label pada bagian atas situs web komponen-komponen tersebut.
(Headings)
b. Label untuk konten yang ditampilkan 1.5 Kepuasan Pengguna
c. Link Tertanam (Embedded Links) Definisi kepuasan pengguna web dalam penelitian
d. Link ke dalam teks ini, mengadopsi definisi kepuasan pelanggan. Kata
e. Metadata Tertanam (Embedded Metadata) kepuasan atau satisfaction berasal dari bahasa latin
Informasi yang dapat digunakan sebagai “satis” yang artinya cukup baik, memadai dan
metadata. “facio” yang berarti melakukan dan membuat.
f. Lists Terdapat banyak pendapat para ahli mengenai
Link ke potongan-potongan konten. kepuasan pengguna (customer satisfaction), salah
g. Alat Bantu Urutan (Sequential Aids) satunya menurut Tjiptono dan Chandra (2004:51)
Petunjuk yang menunjukkan di mana “Kepuasan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau
pengguna berada dalam proses atau tugas, membuat sesuatu memadai. Hal ini berarti kepuasan
dan seberapa jauh dia harus pergi untuk akan dicapai jika seseorang atau kelompok, jika
menyelesaikan itu (misalnya :”petunjuk 3 sudah mendapatkan apa yang diinginkan ataudengan
dari 8”). kata lain kebutuhan-kebutuhannya sudah terpenuhi
h. Tanda Pengenal Situs Web (Identifiers) semua.
Petunjuk yang menunjukkan dimana Sedangkan menurut Kotler dalam Tjiptono
pengguna berada dalam sistem informasi (2004:102) kepuasan pengguna adalah tingkat
(misalnya logo atau situs yang digunakan) perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja
4. Komponen tidak terlihat atau hasil yang dirasakan kemudian dibandingkan
Komponen-komponen ini sering sangat mendukung dengan kepuasan. Richar Oliver dalam Irawan
komponen lainnya, seperti thesaurus yang (2003:3) kepuasan adalah hasil penilaian dari
digunakan untuk meningkatkan pencarian. Berikut konsumen bahwa produk atau pelayanan telah
komponen arsitektur tidak terlihat: memberikan kenikmatan dimana tingkat pemenuhan
a. Kosa kata terkontrol dan ini biasa lebih atau kurang.
thesaurus.Thesaurus adalah kosa kata Berdasarkan uraian tersebut maka dapat
terkontrol yang umumnya menyertakan link disimpulkan bahwa kepuasan pengguna adalah
dalam pengertian yang lebih luas dan tanggapan berupa perasaan senang atau kecewa yang
sempit, istilah yang terkait, dan deskripsi dirasakan oleh pengguna atas terpenuhinya
istilah yang merujuk. Sistem pencarian kebutuhan sehingga pengguna memperoleh
dapat meningkatkan query dengan kenyamanan dalam menggunakan produk dan jasa.
Kepuasan antara satu orang dengan yang lainnya
berbeda. Hal ini dikarenakan setiap pengguna Adapun faktor-faktor kepuasan pengguna
mempunyai kebutuhan dan pendidikan yang menurut Irawan (2003:39), sebagai berikut:
berbeda. 1. Kualitas koleksi, informasi yang tersedia
Sebuah website akan mencari cara sendiri untuk termasuk informasi terkini (up to date).
mempertahankan penggunanya karena pengguna Pada sebuah website misalnya, salah satu
yang merasa puas dengan informasi yang tersedia di syarat situs web yang baik adalah
website, akan kembali datang mengunjungi website menyediakan informasi terkini atau up to
dan mereka akan memberi tahu orang lain tentang date. Informasi yang up to date adalah
pengalaman baik mereka setelah menggunakan informasi yang selalu mengikuti
website tersebut. perkembangan baik dari segi waktu,
Menurut Tjiptono (2004:129), untuk trending topic dan juga penggunanya.
mewujudkan kepuasan pengguna harus Selain informasi yang up to date, masalah
memperhatikan beberapa hal yaitu: finansial juga berpengaruh terhadap kinerja
1. Mengidentifikasi atau mengenali siapa petugasnya, walaupun sedikit setidaknya
penggunanya (pengguna pasif dan ada bentuk penghargaan yang diberikan
pengguna aktif). Hal pertama yang harus dari perusahaan atau lembaga.
diperhatikan dalam mewujudkan kepuasan 2. Harga atau biaya, satupun rupiah yang
pengguna, sesuai dengan pendapat Tjiptono diberikan kepada pengguna terhadap jasa
adalah dengan mengenali siapa pengguna yang diberikan, seperti keanggotaan, jasa
(mulai dari mengenali latar belakang kesiagaan informasi, jasa penelusuran
pendidikan, lingkungan, usia, profesi dan informasi dan jasa layanan fotokopi.
kebutuhan, dll).Memahami tingkat harapan 3. Pelayanan pemberian informasi, segala
pengguna atas kualitas. Jika pengguna telah sesuatu yang diberikan dan disediakan
dikenali maka selanjutnya perlu mengetahui dapat memberikan kenyaman kepada
tingkat harapan dan kualitas yang pengguna. Maksud dari faktor ketiga yakni
diinginkan oleh pengguna. Hendaknya berkaitan dengan pelayanan yang diberikan
sebuah produk memiliki kualitas yang baik kepada pengguna. Agar pengguna merasa
agar harapan pengguna tercapai dan nyaman hendaknya diberikan pelayanan
apabila kualitas produk rendah, bisa saja yang baik dan maksimal
pengguna beralih terhadap produk lain yang 4. Kemudahan memperoleh informasi, sarana
lebih bagus serta sesuai dengan harapannya. yang diberikan dan disediakan untuk
Hasil dengan kualitas tinggi saja tidak akan menemukan dan memperoleh informasi
cukup untuk mendapatkan banyak yang dibutuhkan pengguna sehingga
konsumen. pengguna merasa percaya diri dan bangga
2. Memahami strategi kualitas layanan dalam menemukan informasi. Maksud dari
pengguna. Pada syarat ketiga yang perlu faktor keempat adalah tentang aspek
diperhatikan adalah mengenai strategi kemudahan untuk memperoleh informasi,
layanan, bagaimana memberikan pelayanan yang meliputi segi fasilitas atau sarana
yang baik kepada pengguna. Pengguna atau prasarana yang harus disediakan.
konsumen berhak mendapatkan pelayanan Pelanggan dalam dunia perpustakaan disebut
yang maksimal, mulai dari pelayanan yang dengan pemustaka atau pengguna. Menurut UU No.
ramah, cepat dan mudah. 43 Tahun 2007 pemustaka adalah pengguna
3. Memahami siklus pengukuran dan umpan perpustakaan yaitu perseorangan, kelompok orang,
balik dari kepuasan pengguna. Dan yang masyarakat atau lembaga yang memanfaatkan
keempat yang harus diperhatikan adalah fasilitas layanan perpustakaan. Demikian pula
dengan berkala mengadakan pengukuran dengan pelanggan sebuah situs web yang bisa
tentang kepuasan pengguna, jika kepuasan disebut pengguna. Pengguna website adalah orang,
pengguna tinggi perlu dipertahankan kelompok, instansi yang menggunakan dan
kualitas atau kalau bisa ditingkatkan, tetapi memanfaatkan website untuk memenuhi kebutuhan
jika kepuasan pengguna rendah maka informasinya.
sebaiknya mencari masalah dan juga solusi Pengguna website adalah orang-orang yang
yang terbaik. berkaitan dengan lingkungan website tersebut.
Kesimpulan dari beberapa hal untuk Sebagai contoh website perusahaan, penggunanya
mewujudkan kepuasan pengguna diatas adalah harus adalah orang atau kelompok yang bekerja di
mengenali siapa yang akan menjadi penggunanya perusahaan atau bekerja di bidang bisnis. Jadi
dan seberapa besar harapan pengguna akan barang pengguna website Jogja Library For All (JLA)
atau jasa tersebut. Selain itu pelayanan yang adalah mahasiswa, masyarakat dan instansi yang
maksimal juga harus dipahami guna menarik sudah tergabung dalam JLA dan memanfaatkan
pengguna serta diadakannya pengukuran kepuasan website untuk mencari informasi yang dibutuhkan,
pengguna secara berkala.
terutama adalah pengguna dari Universitas Negeri 91 mahasiswa diperoleh dari rumus Slovin.
Yogyakarta (UNY). Selanjutnya pengambilan sampel dilakukan dengan
Konsep kepuasan pengguna dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive random sampling.
yaitu perasaan kecewa atau senang yang dirasakan Alasan peneliti menggunakan teknik purposive
oleh pengguna website dengan adanya penataan random sampling karena sebuah situs web
informasi (struktur, pelabelan dan navigasi) yang mempunyai pengguna yang banyak serta
ditampilan website Jogja Library For All, apakah mempunyai keterbatasan nama penggunanya.
sudah sesuai dengan harapan (mudah dipahami dan Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu
jelas) pengguna. variabel bebas dan variabel terikat. Varibel bebas
Kepuasan pengguna dilihat dari Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah delapan
kepuasan pengguna web menurut Green-Pearson prinsip arsitektur informasi yang terdiri dari:
(2009). Adapun indikatornya adalah kemudahan, 1. The Principle of Object
konten, personalisasi dan waktu akses pada aplikasi. 2. The Principle of Choice
Kemudahan mencakup bagaimana struktur
penyajian informasi, kemudahan akses informasi
3. The Principle of Disclosure
dan kejelasan penyajian informasi. Jadi kemudahan 4. The Principle of Exemplars
yang dimaksud dalam konteks kepuasan pengguna 5. The Principle of Fronts Doors
web di sini adalah pengguna akan merasa puas jika 6. The Principle of Multiple Classification
mempunyai kemudahan dalam menemukan 7. The Principle of Focused Navigation
informasi yang didukung dengan jelasnya struktur
informasi, penyajian informasi dan akses informasi
8. The Principle of Growth
Sedangkan varibel terikat yang digunakan
yang mudah. Konten mencakup spesifikasi
dalam penelitian ini adalah teori tentang kepuasan
informasi, pemenuhan informasi dan kecukupan
pengguna website menurut Green-Pearson (2009).
materi.
Adapun indikator-indikatornya sebagai berikut:
Indikator kedua yang mempengaruhi kepuasan
1. Ease of use (kemudahan)
pengguna web adalah dari konten, apakah konten
2. Content (isi)
yang disajikan sudah sesuai dengan kebutuhan
3. Download delay (waktu akses pada
pengguna dan cukup untuk semua pengguna dari
aplikasi)
berbagai latar belakangnya.
4. Customization (personalisasi)
Indikator yang ketiga adalah mengenai
Jenis data dalam penelitian ini adalah data
personalisasi. Personalisasi mencakup materi yang
kuantitatif, yaitu data yang berbentuk perhitungan
menarik. Jadi demi kenyamanan pengguna perlu
statistik. Sedangkan sumber datanya yaitu data
adanya langkah kreatif dalam menyajikan informasi.
primer dan sekunder. Data primer berupa kuesioner,
Dan yang keempat adalah waktu akses pada aplikasi.
sedangkan data sekundee berupa statistik jumlah
Waktu akses pada aplikasi mencakup kecepatan
pengguna Jogja Library For All. Dalam
menemukan informasi dan kontrol terhadap materi.
pengumpulan data, penelitian ini menggunakan
Jadi pengguna akan merasa senang jika bisa dengan
teknik kuesioner, dokumen dan studi pustaka. Uji
cepat dalam akses materi serta adanya kontrol
instrumen yang digunakan yaitu uji validitas dan uji
terhadap informasi yang sudah tidak up to date,
reabilitas, dimana dikatakan valid dan realiabil
karena jika kontrol terhadap materi atau informasi
apabila r hitung lebih besar dari r tabel. Untuk
baik, maka dapat mengatasi pemenuhan
menganalisis data dalam penelitian ini digunakan
penyimpanan data yang mengakibatkan terhadap
analisis deskriptif, analisis regresi linier sederhana,
cepat dan tidaknya aktivitas download atau unduh.
analisis koefisien determinasi dan uji hipotesis.
2. Metode Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian
3. Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian dari data kuesioner, langkah
ini adalah kuantitatif. Sedangkan jenis penelitian
pertama yaitu uji validitas dan uji reabilitas. Uji
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
validitas ini dilakukan untuk menguji valid tidaknya
deskriptif dengan metode korelasi. Menurut
setiap butir pertanyaan dalam kuesioner. Suatu butir
Sugiyono (2009: 11) dikatakan kuantitatif karena
pertanyaan dikatakan valid apabila nilai r hitung lebih
data penelitian berupa angka-angka dan analisis
besar dari nilai r tabel dalam penelitian ini adalah
menggunakan statistik. Sedangkan penelitian
0,3610 pada taraf signifikansi 0,05. Hasil uji
deskriptif korelasi adalah penelitian yang bertujuan
validitas terhadap 30 butir pertanyaan mendapatkan
untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan
hasil yaitu terdapat tiga pernyataan kuesioner yang
apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti
tidak valid. Uji reliabilitas dilakukan metode Alpha-
atau hubungan itu. (Arikunto, 2009:270).
Cronbach, jika suatu kuisioner memiliki nilai Alpha-
Populasi dalam penelitian ini yaitu mahasiswa
Cronbach > 0,60 maka kuesioner tersebut reliabel
Universitas Negeri Yogyakarta yang terdaftar dalam
(Ghozali, 2007: 26). Dari ketentuan tersebut
Jogja Library For All yang berjumlah 1032 orang.
Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak
diperoleh hasil yang lebih besar dari 0,60 yang
Model Summary
berarti reliabil.
Hasil analisis deskriptif dalam penelitian ini Std. Error
menggunakan presentase pada tiap item kuesioner.
Hasilnya yaitu bahwa sebagian besar responden R Adjusted of the
Mod
setuju dengan konten yang ada di website Jogja R Square R Square Estimate
Library For All. konten tersebut terdiri dari el
penataan, penyajian, pengklasifikasian, navigasi
serta pengenalan alamat website tersebut. Demikian 1 ,585a ,410 2,86076
pula dengan kepuasan pengguna. dari hasil yang
diperoleh sebagian besar responden telah merasa
a. Predictors: (Constant),
puas. Mereka puas karena merasa mudah, cepat dan
juga jelas dalam mencari informasi di website Jogja Total_Arsitektur
Library For All. Sedangkan hasil dari uji regresi
linier sederhana diperoleh hasil bahwa terdapat Dari tampilan output SPSS diatas model
pengaruh antara arsitektur informasi terhadap summary , besarnya R2 adalah 0,410 hal ini berarti
kepuasan pengguna. Dibawah ini merupakan tabel 0,410 x 100% = 41,0%. Angka tersebut berarti
hasil uji regresi linier sederhana. arsitektur informasi mempengaruhi kepuasan
Tabel 1. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana pengguna sebesar 41,0%, sedangkan sisanya sebesar
59% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak
Unstandardized diteliti dalam penelitian ini.
Coefficients Tabel 3. Hasil Uji Hipotesis

Std. Unstandardized
B Error Coefficients
Model T Sig.
1 (Consta Std.
1,040 1,155 6,680 ,000 Model B Error T Sig.
nt)

Total_ 1 (Consta
1,040 1,155 6,680 ,000
Arsitek ,322 ,101 2,072 ,039 nt)
tur
Total_
a. Dependent Variable: Arsitekt ,322 ,101 2,072 ,039
Total_kepuasan ur

Dari hasil analisis regresi tersebut diperoleh a. Dependent Variable:


persamaan pengaruh arsitektur informasi (X)
terhadap kepuasan pengguna (Y) yaitu Y = 1,040 + Total_kepuasan
0,322. Sehingga diperoleh t hitung sebesar 2.072, maka
dapat diketahui bahwa t hitung = 2,072> ttabel0,2061hal Dari perhitungan diatas thitung sebesar 2,072
ini dapat dikatakan bahwa ada pengaruh arsitektur > ttabel 0,2061 dan nilai signifikansi sebesar 0,039
informasi terhadap kepuasan pengguna. Dari maka berdasarkan dari hasil analisis statistik regresi
persamaan regresi tersebut dapat disimpulkan bahwa linear sederhana menggunakan SPSS versi 16
apabila nilai arsitektur informasi (X) naik satu poin diperoleh hasil bahwa nilai signifikansi lebih kecil
maka nilai pengaruh pada kepuasan pengguna akan dari nilai alpha sebesar 0,05 (pvalue<0,05).
naik 0,322. Artinya semakin meningkatnya Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan
arsitektur informasi maka pengaruh pada kepuasan Ha diterima yang artinya ada pengaruh arsitektur
pengguna akan semakin meningkat. informasi situs web Jogja Library For All terhadap
Pengaruh arsitektur informasi terhadap kepuasan kepuasan pengguna di Universitas Negeri
pengguna sebesar 41% yang diperoleh dari uji Yogyakarta.
koefisien determinasi.
Tabel 2. Hasil Uji Koefisien Determinasi 4. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil beberapa


kesimpulan bahwa terdapat pengaruh dari arsitektur
informasi situs web Jogja Library For All terhadap
kepuasan pengguna di Universitas Negeri Irawan, Handi. 2009. 10 Prinsip Kepuasan
Yogyakarta yaitu sebesar 0,410 atau 41% dan nilai Pelanggan. Jakarta: PT. Elex Media
bersifat positif, artinya arsitektur informasi Komputindo.
diterapkan dengan baik, kepuasan pengguna juga
akan meningkat. Arsitektur informasi mempunyai Kolter, Philip dan Amstrong. 2001. Prinsip-Prinsip
pengaruh terhadap kepuasan pengguna. Pengaruh Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
arsitektur informasi terhadap kepuasan pengguna
berdasarkan hasil penelitian, yang paling Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT
berpengaruh yaitu faktor konten, sedangkan yang Prenhalindo.
kurang berpengaruh adalah faktor alamat situs web
Jogja Library For All. Martono, Nanang. 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data
Daftar Pustaka Sekunder. Jakarta: Rajawali Pers.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Metode Penelitian. Morville, Peter and Rosenfeld, Louis. 2007.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Information Architecture for the World
Wide Web 3rd edition. USA: O’Reilly.
. 2009. PROSEDUR Sumber
PENELITIAN: Suatu Pendekatan <yunus.hacettepe.edu.tr/~tonta/courses/fall
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. 2010/bby607/IAWWW.pdf>. Diakses pada
20 Maret 2016.
.2010. PROSEDUR
PENELITIAN: Suatu Sani, Mairil Chinintia. 2015. “Desain Arsitektur
Pendekatan Praktik. Jakarta: Informasi Situs Web Perpustakaan
Rineka Cipta Universitas Sumatera Utara”. Skripsi
. bidang Studi Perpustakaan dan Informasi
Brown, Dan. Agustus-September 2010.”Eight Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Principle of Information Architecture.” Sumatera Utara.
Bulletion of American Society for
Information Science and Technology. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kualitatif
Volume 36, No. 6. Sumber Kuantitatif dan R&D. Bandung:
<https://www.asis.org/Bulletin/Aug- Alfabeta.
10/AugSep10_Brown.pdf>. Diakses pada
27 Maret 2016 Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,dan
Burford, Sally. “Web Information Architecture.” R&D). Bandung: Alfabeta
Journal of Information Architecture.
Volume 13, Issue 1. Sumber Tarihoran, TSP. 2014. “Uji Usabilitas Situs Web
http://journalofia.org/volume3/issue1/03- Digital Repository Universitas Negeri
burford/. Diakses pada 1 April 2016. Medan”. Skripsi Departemen Ilmu
Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu
Ding, Wei & Xia Lin. 2010.”Information Budaya Universitas Sumatera Utara.
Architecture: The Design of Digital
Information Spaces.”Sumber Tjiptono, Fandy, Gregorius Chandra. 2004. Service,
<https://books.google.com/books?isbn.>. Quality & Satisfaction. Yogyakarta: Andi
Diakses pada 1 April 2016. Offset.

Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate Umar, Husein. 2013. Metode Penelitian untuk
Dengan Program SPSS. Semarang: Skripsi dan Tesisi Bisnis. Jakarta:
Universitas Diponegoro. Rajagrafindo Persada.

Handayani, Febria Sri. Januari 2014. “Pengukuran


Tingkat Kepuasan Pengguna Terhadap Web
Student Portal Palcomtech.” Jurnal
Teknologi dan Informatika. Volume 4, No.
1.

Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan


Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai