Juli 2018
Copyright ©2018, pISSN: 2355-1186 | eISSN: 2442-7799
Available Online at: https://journal.unilak.ac.id/index.php/pb
Eko Noprianto*)
Fakultas Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
e-mail: ekonoprianto.az@gmail.com
Abstrak
Penenlitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan pemanfaatan media sosial di
perpustakaan, memberikan rancangan untuk penerapan SMA di perpustakaan, serta
mengidentifikasi tantangan dalam penerapan SMA di perpustakaan yang ada di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan melakukan kajian literatur
terhadap beberapa hasil penelitian tentang pemanfaatan media sosial di perpustakaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum pemanfaatan media sosial di
perpustakaan adalah sebagai media promosi. Selain itu, media sosial juga digunakan
sebagai media untuk berbagi informasi, sebagai media komunikasi, dan media sosial juga
telah dimanfaatkan sebagai media untuk mempermudah proses layananan sirkulasi.
Penelitian ini memberikan rancangan analitik terhadap facebook dan twitter. Pada
facebook, terdapat enam bagian yang perlu diperhatikan dalam proses SMA, diantaranya:
overview, likes, reach, visits, posts, dan people. Sedangkan untuk twitter hanya meliputi dua
bagian saja yaitu tweet activity dan followers. Hasil penelitian juga mengidentifikasi
beberapa tantangan yang dihadapi dalam penerapan SMA untuk perpustakaan di
Indonesia, diantaranya: penggunaan media sosial yang belum optimal, permasalahan
bahasa, volume data, velocity, variety, dan veracity.
Abstract
This study aims to determine the development of social media utilization in the library, to
provide a design for the application of SMA in the library, and to identify challenges in the
application of SMA in libraries in Indonesia. This study uses qualitative methods, by
conducting literature review of some research results on the utilization of social media in
the library. The results showed that in general the utilization of social media in the library
is as a media promotion. In addition, social media is also used as a medium for sharing
information, as a medium of communication, and social media has also been used as a
medium to facilitate the process of circulation services. This study provides an analytic
design of facebook and twitter. On facebook, there are six parts to note in the SMA process,
including: overview, likes, reach, visits, posts, and people. As for twitter only includes two
parts only tweet activity and followers. The research also identifies some of the challenges
faced in implementing SMA for libraries in Indonesia, including: the use of social media
that has not been optimal, language problems, data volumes, velocity, variety, and
veracity.
1
Eko
2
Eko
3
Eko
juga menggunakan web 2.0 tools yang lainnya, terhadap apa yang telah diberikan kepada
seperti youtube, blogs, linkedin, flikr, dan lain- pemustaka melalui media sosial, untuk
lain. mencapai hal tersebut harus terlebih dahulu
Media sosial memang telah memberikan mengetahui dan memahami SMA.
fasilitas yang cukup untuk berbagi informasi
dan pengetahuan. Terlepas dari persoalan 2.3 Social Media Analytics (SMA)
tersebut, media sosial bisa digunakan untuk Data media sosial semakin banyak
mencapai tujuan yang lebih besar. Sebagaimana digunakan sebagai sumber penelitian untuk
diketahui bahwa media sosial merekam jejak berbagai kepentingan, hal ini dikarenakan
dan menyimpan data dari percakapan ataupun penggunaan media sosial yang terus menerus
komunikasi yang dilakukan menggunakan mengalami peningkatan. Di era internet,
platform media sosial tersebut. SMRG (2016) kegiatan pada media sosial merupakan bagian
data media sosial bisa dijadikan sebagai bahan penting dari kegiatan sehari-hari yang
analisis dan penelitian tentang penggunaan dilakukan oleh masyarakat dunia untuk
media sosial oleh pemustaka, untuk mendukung memenuhi kebutuhan sosialnya. Oleh sebab itu,
pengembangan, implementasi, meninjau dan Mangold dan Faulds (2009) merekomendasikan
mengevaluasi layanan perpustakaan. Contohnya bahwa media sosial harus dianggap sebagai
adalah meneliti perilaku pengguna media sosial bagian integral dari strategi pemasaran
terhadap penyediaan layanan baru, atau organisasi dan tidak boleh dianggap enteng
menggunakan data media sosial untuk
memprediksi kebutuhan pemustaka terhadap
informasi. King (2015) data pada media sosial
akan membantu perpustakaan untuk
mengetahui dampak positif atau respon
Diagram 1
Tahapan dalam Social Media Analytics
4
Eko
Penetrasi dari data media sosial ini Istiana (2017) melakukan penelitian
membuka jalan bagi perusahaan, organisasi, dan dengan judul penggunaan media sosial oleh
lembaga seperti perpustakaan untuk perpustakaan. Ia mengkaji tiga perpustakaan
memperoleh nilai dan pemahaman tentang fakultas di lingkungan Universitas Gadjah Mada
kebutuhan dan preferensi pelanggan, Yogyakarta, yakni Perpustakaan Fakultas
mengembangkan layanan, serta memantapkan Geografi, Perpustakaan Fakultas ISIPOL, dan
promosi perpustakaan. Untuk mendapatkan Perpustakaan Fakultas Pertanian. Hasil
nilai dari data media sosial tersebut, diperlukan penelitian tersebut menunjukan bahwa
penerapan SMA terlebih dahulu.Lovett (2011) perpustakaan menggunakan facebook dengan
mendefinisikan SMA sebagai sebuah intensitas yang berbeda. Dari tiga fakultas
metodeanalisis yang membantu perusahaan tersebut, Perpustakaan Fakultas ISIPOL yang
atau organisasi untuk mengukur, menilai, dan paling sering menggunakan facebookdan
mendiskripsikan kinerja media sosial dalam membuat postingan setiap hari. Selanjutnya,
konteks tujuan yang lebih spesifik. Definisi lain perpustakaan menggunakan facebook untuk
dari Zeng et al (2011) SMA berkaitan dengan mempromosikan koleksi perpustakaan,
pengembangan dan evaluasi alat-alat dan mempromosikan kegiatan atau layanan
kerangka kerja informatika untuk perpustakaan, serta menginformasikan berbagai
mengumpulkan, memantau, menganalisis, hal yang dianggap penting bagi pengguna, dan
meringkas, dan memvisualisasikan data media menyapa penggunanya.
sosial. Fan dan Gordon (2014) merumuskan tiga
langkah dalam proses SMA, yang meliputi
Penelitian Damayanti (2014) tentang
capture, understand, dan present (Tabel 1).
pemanfaatan twitter sebagai media information
sharing di perpustakaan. Penelitian ini
Capture merupakan proses menghasilkan dilakukan di Perpustakaan Wilayah Kota
data media sosial yang relevan melalui Surabaya. Dari penelitian tersebut Damayanti
monitoring dan listening dari berbagai sumber menyatakan, twitter memiliki potensi yang
media sosial, kemudian data tersebut diarsipkan besar sebagai media sharing antara
dan mengekstraksi informasi yang saling perpustakaan dengan penggunanya, karena
berkaitan dari data tersebut. Understand selalu terhubung dengan internet dan
memilih data yang relevan untuk pemodelan, jangkauannya bisa diperluas dengan retweet.
menghapus data pengganggu (noisy data) dan
Penelitian Haryanto (2016) yang
data dengan kualitas rendah, dan menggunakan
mengulas tentang media sosial sebagai media
metode analitik data (opinion mining and
yang sangat efektif di jadikan sebagai media
sentiment analysis, topic modeling, social
komunikasi komunitas pustakawan di
network analysis, trend analysis ) untuk
perpustakaan perguruan tinggi. Dari penelitian
menganalisis dan mengahasilkan wawasan dari
tersebut ia menyatakan bahwa media sosial
data tersebut. Langkah terakhir dari SMA adalah
seperti facebook sangat efektif dipakai sebagai
present, yaitu menampilkan temuan dari
media komunikasi.
langkah yang ke dua, setelah data tersebut
diringkas dan dievaluasi.
Siswanti (2015) melakukan penelitian
tentang pemanfaatan layanan perpanjangan
2.4 Penelitian tentang Media Sosial di masa peminjaman koleksi melalui media sosial
Perpustakaan Indonesia facebook. Penelitian dilakukan di Perpustakaan
Berkaca terhadap beberapa hasil Fisipol UGM yang telah menerapkan sistem
penelitian tentang media sosial di Indonesia, peminjaman koleksi melalui facebook.
facebook masih menempati posisi teratas Penelitian dilakukan terhadap data pemustaka
pupuleritas penggunaan platform media sosial. layanan perpanjangan melalui facebook pada
Seperti penelitian terbaru yang dilakukan oleh tahun 2014. Dari penelitian tersebut diketahui
Sari (2017) tentang pemanfaatan media sosial bahwa pada tahun 2014 terdapat 4.829
dalam promosi minat baca anak yang dilakukan transaksi peminjaman koleksi, dari jumlah
oleh Perpustakaan Reading is Fun Jakarta tersebut terdapat 3.113 transaksi perpanjangan
Selatan. Hasil penelitiannya menunjukkan masa peminjaman. Berdasarkan hasil analisis
bahwa Perpustakaan Reading is Fun regresi antara layanan facebook dengan
menggunakan media sosial instagram dan peminjaman manual, Siswanti menyatakan
facebook untuk mempromosikan perpustakaan bahwa layanan perpanjangan masa peminjaman
dan pentingnya minat baca anak sejak usia dini. koleksi melalui media sosial facebook dapat
dikategorikan bermanfaat.
5
Eko
6
Eko
dalam proses pelayanan perpustakaan di likes dalam jangka tahunan, karena informasi
Indonesia. pada saat ini cepat berkembang dan tentunya
kebutuhan informasi pengguna juga akan
Hasil ketiga dari kajian literatur ini ialah mengalami perubahan. Informasi yang up to
sebagian besar objek penelitian tentang media date akan berpengaruh untuk meningkatkan
sosial di Indonesia adalah facebook. Hal ini jumlah likes halaman facebook perpustakaan.
menggambarkan bahwa perpustakaan di Oleh sebab itu, pada bagian pertama (overview)
Indonesia lebih tertarik untuk menggunakan dianjurkan untuk membuat perbandingan
facebook dibanding jenis media sosial lainnya. dengan halaman faceook perpustakaan lain.
Pernyataan ini diperkuat oleh hasil penelitian
Anna (2015) dimana 70% dari perpustakaan Reach. Pada bagian ini akan menunjukan
yang ditelitinya adalah menggunakan facebook. orang yang dijangkau oleh halaman facebook
Selain itu, sebagian perpustakaan di Indonesia perpustakaan. Hal ini akan diketahui dari
juga telah memanfaatkan berbagai jenis media jumlah likes, comments, dan shares pada setiap
sosial seperti twitter, RSS feed, youtube, instant postingan.
messenging, dan flikr. Namun perlu ditegaskan,
dalam memilih jenis media sosial yang akan Visits. Bagian ini akan menunjukan
digunakan, sebaiknya perpustakaan mengetahui jumlah orang yang mengakses halaman
atau memetakaan jenis-jenis media sosial yang facebook perpustakaan, berapa kali satu orang
digunakan oleh pemustakanya. Hal ini bisa melakukan akses, dan berapa lama waktu yang
dilakukan dengan mendata media sosial yang dihabiskan. Seperti penelitian yang dilakukan
dimiliki oleh pemustaka, ketika mendaftar oleh Larasati (.n.d) tentang pemanfaatan
untuk menjadi anggota baru di perpustakaan. facebook di Perpustakaan Kabupaten Sidoarjo,
ditemukan bahwa “pengguna mengakses
4.2 Rancangan untuk Penerapan SMA facebook perpustakaan Kabupaten Sidoarjo 1-2
Jenis-jenis analitik yang bisa digunakan kali dalam seminggu dengan waktu kurang dari
untuk setiap jenis media sosial sangat berbeda- 30 menit. Aktivitas yang dilakukan pengguna
beda (King, 2015), maka pada bagain ini penulis saat mengakses facebook perpustakaan
akan mendalami jenis media sosial yang banyak Kabupaten Sidoarjo adalah membaca informasi
digunakan di perpustakaan seluruh Indonesia, yang diposting oleh perpustakaan”.
yaitu facebook dan twitter. Mengacu kepada
pendapat King (2015), terdapat enam bagian Posts. Dari postingan yang dilakukan
yang perlu diperhatikan dalam proses SMA, setiap hari pada halaman facebook, akan
diantaranya: overview, likes, reach, visits, posts, menjadi informasi bermanfaat jika dilakukan
dan people. analitik data. Postingan tersebut akan
menunjukkan kapan pengguna mengakses
Overview. Bagian ini bertujuan untuk halaman facebook perpustakaan, hal ini terkait
mengetahui sekilas gambaran tentang aktivitas dengan hari apa dan jam berapa aktivitas yang
yang terjadi di halaman facebook perpustakaan paling banyak dilakukan pengguna pada
dalam jangka waktu tertentu. Hal yang perlu halaman facebook perpustakaan. Jika dua hal
diperhatikan yaitu jumlah likes (suka), reach tersebut sudah teridentifikasi, maka waktu
(jangkauan), dan engagement (keterlibatan) tersebut adalah waktu yang tepat untuk
pengguna terhadap konten yang diposting pada melakukan postingan sehingga pengguna yang
halaman facebook. Selain itu, halaman facebook dijangkau juga akan lebih banyak.
yang dimiliki oleh sebuah perpustakaan perlu
dibandingkan dengan halaman facebook People. Bagian ini akan menggambarkan
perpustakaan lain (utamakan perpustakaan demografi pengguna yang mengakses halaman
yang sejenis). Hal ini bertujuan untuk facebook perpustakaan seperti jenis kelamin,
mengetahui tren yang sedang terjadi, dan yang usia, serta memberikan rincian pengguna
terpenting untuk mempelajari bagaimana berdasarkan negara, kota, dan bahasa.
perpustakaan lain melayani pemustakanya Selanjutnya, terdapat dua bagian yang
melalui media sosial. perlu diperhatikan dalam proses SMA (King,
2015), yang meliputi: Tweet activity. Bagian ini
Likes. Pada bagian ini bertujuan untuk akan menyajikan grafik tweet selama sebulan
mengetahui pertumbuhan likes (suka) di terakhir. Dari setiap tweet akan terlihat
halaman facebook perpustakaan. Pada bagian impresi, keterlibatan, dan rasio keterlibatan
ini memerlukan peninjauan secara berkala, pengguna.Followers. Bagian ini memberikan
apakah dilakukan setiap minggu atau setiap beberapa wawasan tentang pengikut twitter
bulan. Hindari untuk meninjau pertumbuhan perpustakaan. Ini menunjukkan berapa
banyak
7
Eko
8
Eko
data seringkali tidak terstruktur atau memiliki Anna, N. E. V. (2015). Penggunaan Web 2.0
struktur khusus. (vi). Veracity, hal ini terkait sebagai Media Promosi Perpustakaan
dengan kebenaran dan kualitas data. Perguruan Tinggi di Indonesia. Record
5. Kesimpulan and Library Journal, 1(1), 77-82.
Dari kajian literatur ini dapat
disimpulkan bahwa pada umumnya media sosial Damayanti, T. E. (2014). Pemanfaatan Twitter
digunakan sebagai media promosi sebagai Media Information Sharing di
perpustakaan, seperti mempromosikan koleksi, Perpustakaan. Jurnal Universitas
layanan, kegiatan dan program perpustakaan, Airlangga, 3(2). Diakses dari
serta untuk mempromosikan minat baca. Selain journal.unair.ac.id/download-fullpapers-
itu, pemanfaatan media sosial terus lna3c10283b4full.pdf.
dikembangkan untuk berbagai kepentingan
dalam ruang lingkup perpustakaan, yaitu Fan, W., & Gordon, M. D. (2014). The Power of
sebagai media untuk berbagi informasi Social Media Analytics. Communications
(information sharing), sebagai media of the ACM, 57(6), 74–81. DOI:
komunikasi, dan media sosial juga telah 10.1145/2602574.
dimanfaatkan untuk memudahkan proses
layanan sirkulasi atau peminjaman. Haryanto. (2016). Pemanfaatan Social Media
Perpustakaan di Indonesia telah memanfaatkan Network Sebagai Media Komunikasi
berbagai jenis media sosial seperti facebook, Komunitas Pustakawan Homogen Dalam
twitter, RSS feed, youtube, instant messenging, Rangkaoptimalisasi Resources Sharing
dan flikr. Dari beberapa jenis media sosial Koleksi Antar Perguruan Tinggi.
tersebut, yang paling banyak digunakan ialah Pustakaloka, 8(1), 121-130.
facebook dan twitter.
Hussain, A. (2015). Adoption of Web 2.0 in
Jenis-jenis analitik yang bisa digunakan Library Associations in the Presence of
untuk setiap jenis media sosial sangat berbeda- Social Media. Program: Electronic Library
beda, dalam penelitian ini hanya memfokuskan and Information Systems, 49(2), 151-169.
pada rancangan analitik untuk facebook dan DOI 10.1108/PROG-02-2013-0007.
twitter. Pada facebook, terdapat enam bagian
yang perlu diperhatikan dalam proses SMA, Istiani, P. (2017). Penggunaan Media Sosial oleh
diantaranya: overview, likes, reach, visits, posts, Perpustakaan. Libraria, 5(1), 69-86.
dan people. Sedangkan untuk twitter hanya
meliputi dua bagian saja yaitu tweet activity dan Kasiviswanathan, S. P., Melville, P., Banerjee, A.,
followers. Tantangan yang dihadapi dalam & Sindhwani, V. (2011). Emerging topic
penerapan SMA untuk perpustakaan di detection using dictionary learning. In
Indonesia ialah penggunaan media sosial yang Proceedings of the 20th ACM international
belum optimal, permasalahan bahasa, volume conference on Information and knowledge
data, velocity, variety, dan veracity. management (pp. 745–754). New York:
ACM.
Penelitian ini masih dalam ruang lingkup https://doi.org/10.1145/2063576.20636
yang terbatas, masih ada sejumlah area tentang 86.
SMA yang dapat menjadi bahan kajian untuk ke
depannya. Misalnya, peran SMA untuk King, D.L. (2015). Managing Your Library’s
pengembangan perpustakaan, SMA sebagai Social Media Channels. American Library
intelligent tools, serta bidang lainnya yang Association Journals, 51(1), 26-32.
dianggap penting untuk dikaji.
Kurniasih, N. (2015). Optimalisasi Penggunaan
Daftar Pustaka Media Sosial untuk Perpustakaan.
Alsubaiee, S.,Carey,M.J.,&Li,C.(2015).LSM-Based Makalah disampaikan pada Seminar
Storage and Indexing : an Old Idea with Perpustakaan dengan Tema Peningkatan
Timely Benefits. Second International Kompetensi dan Peran Pustakawan di Era
ACM Workshop on Managing and Mining Keterbukaan Informasi Publik. Jakarta:
Enriched Geo-spatial Data. New York: Kementrian Perindustrian.
ACM1–6.
http://dx.doi.org/10.1145/2786006. Larasati, A. P. (.n.d). Pemanfaatan Facebook
2786007. Perpustakaan (Studi Deskriptif Pemanfaatan
Jejaring Sosial: Facebook) di Kalangan
Anggota Facebook Perpustakaan Kabupaten
9
Eko