Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmu Perpustakaan Vol.10. No.

4 Oktober (2021)

PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI


INFORMASI DI PERPUSTAKAAN

Luthfi Endi Zuniananta


Program Studi S-1 Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro,
Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275.
Email: luthfiendi3@gmail.com

ABSTRAK
Teknologi informasi dan komunikasi saat ini berkembang sangat pesat dan memberikan kemajuan yang
cukup besar bagi beberapa institusi, salah satunya adalah perpustakaan. Perpustakaan adalah lembaga
yang memberikan informasi kepada publik, tetapi peran mereka saat ini sedikit bergeser karena
pertimbangan internet yang memudahkan orang untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan.
Media sosial saat ini adalah salah satu media komunikasi paling populer di masyarakat. Selain
berkomunikasi, media sosial juga digunakan sebagai sarana mencari berbagai informasi. Media sosial
menyajikan format komunikasi yang lebih interaktif dan memungkinkan pengguna untuk berbagi
informasi. Komunikasi adalah proses penyampaian informasi atau ide dari pengirim ke penerima melalui
berbagai media. Perkembangan teknologi mempengaruhi kegiatan komunikasi informasi perpustakaan ke
dalam bentuk virtual melalui platform media sosial.

Kata Kunci : Komunikasi Informasi, Media Sosial, Perpustakaan.

ABSTRACT
Information and communication technology is currently growing very rapidly and provides considerable
progress for several institutions, one of which is the library. Libraries are institutions that provide
information to the public, but their role is currently shifting slightly because of internet considerations that
make it easier for people to get the information they need. Social media is currently one of the most
popular communication media in the community. In addition to communicating, social media is also used
as a means of finding various information. Social media presents a more interactive communication
format and allows users to share information. Communication is the process of delivering information or
ideas from the sender to the recipient through various media. Technological developments affect library
information communication activities into virtual forms through social media platforms.

Keyword : Information Communication, Social Media, Libraries.

Pendahuluan memperoleh informasi yang mereka


Teknologi komunikasi dan Informasi butuhkan. Informasi menjadi kebutuhan
sekarang ini mengalami perkembangan pokok bagi setiap individu untuk
yang sangat pesat dan memberikan dampak mengembangkan pribadi dan lingkungan
yang cukup besar bagi beberapa instansi, sosialnya sehingga individu harus terus
salah satunya adalah perpustakaan. berusaha untuk memenuhi kebutuhan
Perpustakaan merupakan suatu lembaga informasinya. Internet sekarang ini menjadi
yang menyediakan informasi bagi komoditas utama yang sangat diminati oleh
masyarakat, akan tetapi peran tersebut saat masyarakat untuk berkomunikasi dan
ini sedikit bergeser dikarenakan munculnya berbagi informasi antar individu. Hal inilah
internet yang memudahkan masyarakat yang menyebabkan perubahan komunikasi
untuk

1
Jurnal Ilmu Perpustakaan Vol.10. No.4 Oktober (2021)

dari bentuk konvensional menjadi bentuk diketahui bahwa terdapat 175,4 juta
online/digital. pengguna internet pada januari 2020 dan
Smartphones merupakan salah satu mengalami kenaikan sebesar 25 juta
perangkat teknologi yang banyak pengguna dari tahun 2019 dengan rata-rata
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk saling penggunaan 7 jam 59 menit setiap harinya.
berbagi informasi dan berkomunikasi Sedangkan untuk penggunaan media sosial
dengan menawarkan berbagai fitur seperti pada januari 2020 terdapat 160 juta
sms, email, browsing, instant messaging, pengguna dan mengalami kenaikan sebesar
dan media sosial. Media sosial adalah media 12 juta pengguna dari tahun sebelumnya
yang memungkinkan penggunanya untuk dengan rata-rata penggunaan 3 jam 26
berkomunikasi, berinteraksi, bekerja sama, menit perhari (Kemp, 2020). Hal ini
berbagi informasi dengan pengguna lain menunjukkan bahwa banyaknya pengguna
secara virtual (Nasrullah, 2015). Saat ini media sosial menjadi sebuah peluang bagi
media sosial menjadi sebuah cara baru bagi perpustakaan untuk menghadirkan media
masyarakat untuk berkomunikasi dan sosial sebagai media komunikasi antara
berbagi informasi, sebab melalui media perpustakaan dengan pemustaka. Oleh
sosial informasi dapat diakses oleh siapapun karena itu paper ini betujuan untuk
tanpa ada batas ruang dan waktu. menguraikan bagaimana media sosial dapat
Munculnya media sosial memberikan digunakan oleh perpustakaan sebagai
dampak yang cukup signifikan bagi media komunikasi antara perpustakaan
masyarakat dalam berkomunikasi. dengan pemustaka.
Melalui media sosial, perpustakaan
dapat berkomunikasi dengan pemustaka Tinjauan Pustaka
secara mudah dan cepat, serta informasi Media sosial saat ini menjadi salah
dapat dengan mudah disampaikan. Selain satu media komunikasi yang paling popular
itu media sosial juga dapat digunakan di masyarakat. Selain untuk berkomunikasi,
perpustakaan untuk berbagi informasi, media sosial juga dijadikan sebagai sarana
promosi dan berdiskusi dengan pustakawan untuk mencari berbagai informasi. Media
sosial memiliki peran dan dampak yang
untuk membahas isu-isu seputar
harus diperhatikan sehingga harus didesain
perpustakaan. Namun, media sosial belum semaksimal mungkin agar tetap berjalan
banyak dimanfaatkan oleh perpustakaan sesuai fungsi dan tujuan dari media sosial.
secara maksimal, padahal mayoritas Media sosial adalah sebuah aplikasi
pemustaka sangat aktif di media sosial berbasis internet yang diciptakan atas dasar
sehingga perpustakaan juga harus teknologi web 2.0 yang memungkinkan
menggunakan media sosial untuk bisa penciptaan dan pertukaran isi yang
dipublikasikan oleh pengguna (Andreas &
berinteraksi secara aktif dengan pemustala.
Michael, 2010). Berdasarkan penjelasan
Interaksi antara pemustaka dan tersebut, media sosial merupakan sebuah
perpustakaan melalui media sosial dapat teknologi web berbasis internet yang
memperkuat hubungan dan membangun memudahkan semua penggunanya untuk
image baik tentang perpustakaan. berkomunikasi, berbagi informasi dan
Lembaga DataReportal yang membentuk sebuah kelompok secara virtual,
bekerjasama dengan We Are Social sehingga dapat menyebarluaskan isi konten
yang mereka hasilkan. Melalui media sosial,
mempublikasikan hasil risetnya yang
pengguna dapat berinteraksi secara
berjudul “Digital 2020: Indonesia”. Dari riset interaktif dengan pengguna lain yang ada di
tersebut seluruh dunia untuk berbagi informasi dan
berkomunikasi.

2
Jurnal Ilmu Perpustakaan Vol.10. No.4 Oktober (2021)

Fungsi utama dari media sosial yaitu Komunikasi dalam Menciptakan Iklim
agar pengguna dapat berkomunikasi dengan Komunikasi yang Kondusif di
pengguna lain secara mudah dan efektif. Perpustakaan”. Artikel ini membahas
Komunikasi merupakan kegiatan tentang bagaimana keterbukaan
penyampaian pesan dari pengirim ke komunikasi dapat menciptakan iklim
penerima melalui berbagai media. Menurut komunikasi yang kondusif didalam
Arni Muhammad komunikasi merupakan suatu organisasi.
proses pertukaran pesan yang dilakukan
secara verbal maupun nonverbal antara Pembahasan
pengirim (sender) dengan penerima pesan
(receiver) untuk mengubah tingkah laku Trend Media Sosial Perpustakaan
(Muhammad, 2011). Pengirim dan penerima Media sosial menghadirkan format
ini dapat berupa seorang individu, kelompok komunikasi yang lebih interaktif dan
atau organisasi. Proses yang dimaksud memungkin perngguna untuk saling berbagi
adalah komunikasi berlangsung melalui informasi. Menurut King (2015), media sosial
beberapa tahap tertentu yang dilakukan yang saat ini banyak digunakan oleh
secara terus-menerus dan merupakan perpustakaan yaitu Facebook, Youtube,
proses timbal balik karena antara pengirim Twitter, dan Instagram. Facebook digunakan
dan penerima saling mempegaruhi satu perpustakaan untuk membangun suatu
sama lain. Komunikasi yang dilakukan harus komunitas pengguna dan menyediakan
mengandung kesamaan makna antara dua tautan ke sumber daya perpustakaan,
pihak karena kegiatan komunikasi tidak sementara Twitter digunakan untuk
hanya bersifat informasi atau orang mengerti berkomunikasi dengan individu dan untuk
dan paham apa yang dibicarakan, tetapi pembaruan tepat waktu pada sumber daya
komunikasi harus bersifat persuasif yaitu baru perpustakaan (Palmer, 2014).
orang mengerti dan bersedia untuk Facebook digunakan perpustakaan untuk
menerima informasi yang sedang menarik dan membangun komunitas
dibicarakan. Dengan memanfaatkan media sehingga memudahkan perpustakan untuk
sosial, perpustakaan dapat bekomunikasi berkomunikasi dengan pengguna dan
secara fleksibel dengan pemustaka untuk menginformasikan kegiatan yang akan
menyampaikan kegiatan perpustakaan atau diselenggarakan atau sedang berlangsung
layanan dan membangun citra diri yang lebih di perpustakaan, Twitter berfungsi untuk
baik serta hubungan yang erat antara berinteraksi dengan pengguna secara
perpustakaan dan pemustaka. personal sedangkan Youtube dan Instagram
Penulis berhasil menemukan bisa digunakan perpustakaan untuk
penelitian terdahulu yang dapat dijadikan mengirimkan video dan infografis sehingga
sebagai acuan dalam menuliskan dapat dilihat oleh pengguna.
pembahasan. Media sosial merupakan platform
1. Artikel yang ditulis oleh Nuning yang memberikan syarat adanya saluran
Kurniasih dengan judul “Optimalisasi komunikasi publik dengan ditandai adanya
Penggunaan Media Sosial untuk aktivitas virtual antar penggunanya.
Perpustakaan”. Artikel ini berusaha Penggunaan media sosial menciptakaan
untuk menguraikan trend media sebuah strukstur sosial baru dimana
sosial di perpustakaan dan pengguna dapat saling berinteraksi dan
bagaiamana perpustakan berkolaborasi antara satu sama lain secara
mengoptimalkan penggunaan media virtual. Terdapat empat jenis media sosial
sosial untuk dapat memberikan yang saat ini berkembang di masyarakat,
layanan yang terbaik. yaitu social news, social sharing, social
2. Artikel yang ditulis oleh Putu networking dan social bookmarking (Ron
Suparna, Tine Silvana R., dan Yunus dalam Kurniasih, 2016). Social news
Winoto dengan judul “Keterbukaan memberikan fitur dimana pengguna dapat

3
Jurnal Ilmu Perpustakaan Vol.10. No.4 Oktober (2021)

membaca dan memberikan pada berita 2013). Hal inilah yang mendasari
tersebut. Social sharing memungkinkan perpustakaan untuk melaksanakan
pengguna untuk membuat dan membagikan komunikasi sehingga dapat mendukung
dokumen, video, audio, dan gambar kepada segala tugas dan fungsi perpustakaan baik
pengguna lain. Social networking didalam organisasi maupun diluar
merupakan jenis media sosial yang paling organisasi, banyak media yang bisa
banyak diminati oleh masyarakat, media dilakukan perpustakaan dalam
sosial jenis ini memungkinkan pengguna berkomunikasi yaitu secara tatap muka
untuk tetap terhubung antara satu sama lain ataupun secara virtual. Media sosial
sehingga dapat berbagi informasi dengan merupakan salah satu media komunikasi
pengguna lainnya. Social bookmarking yang paling banyak digunakan di era digital,
merupakan jenis media sosial yang perpustakaan dapat berkomunikasi dengan
memungkinkan pengguna untuk penggunanya melalui media sosial secara
mengorganisasi, mengelola dan menyimpan real time dan tanpa ada batas ruang dan
informasi secara virtual. waktu sehingga menimbulkan fleksibilitas
Social networking di perpustakaan bagi penggunanya. Media sosial dapat
merupakan metode yang efektif untuk dijadikan sebagai alat untuk menyebarkan
menarik mahasiswa dan menyediakan informasi dan memberikan cara baru bagi
informasi untuk semua bidang ilmu (Dickson perpustakaan untuk mempromosikan
& Holley, 2010). Media sosial sering kegiatan, layanan dan sumber daya
digunakan perpustakaan untuk informasi kepada pengguna.
mempromosikan layanan atau kegiatan Perpustakaan dapat mengunakan
perpustakaan sehingga dapat menarik minat aplikasi Instant Messaging untuk dapat
pemustaka untuk datang berkunjung ke berkomunikasi kepada pengguna secara
perpustakaan. Komunikasi pemasaran personal. Instant Messaging adalah
merupakan usaha menyampaikan pesan komunikasi real-time yang memungkinkan
atau informasi kepada publik mengenai kita untuk mengirim pesan berupa teks,
keberadaan produk di pasar (Setiadi, 2016). gambar, file, audio dan video. Menurut
Melalui media sosial perpustakaan dapat Zuliarso (2013) Instant Messaging
berinteraksi dengan pengguna untuk merupakan alat komunikasi jarak jauh yang
memberikan informasi, melaksanakan memiliki kecepatan transmisi cepat.
kegiatan pendidikan pemakai, pemberian Transmisi cepat ini memungkin kita untuk
literasi informasi dan menjawab pertanyaan mengirim pesan secara real-time dan
pengguna seputar perpustakaan serta apabila koneksi jaringan kita lancar pesan
mendistribusikan konten yang dibuat oleh akan terkirim kurang dari satu menit. Aplikasi
perpustakaan sesuai dengan platform media Line merupakan salah satu macam dari
sosial yang digunakan. Instant Messaging, LINE dapat digunakan
oleh perpustakaan sebagai sarana
Media Sosial dan Komunikasi Informasi komunikasi dengan pengguna Line lainnya
Komunikasi merupakan proses secara private. LINE juga memungkinkan
penyampaian pesan dari seseorang kepada penggunanya untuk berbagi file sehingga
orang lain untuk memberi pendapat baik perpustakaan dapat mengkomunikasikan
secara lisan atau tidak langsung melalui sumber daya informasi yang dimilikinya
media (Effendy dalam Setiadi, 2016). Proses kepada pengguna dan ada Fitur Grup yang
komunikasi merupakan penyampaian pikiran dapat dimanfaatkan perpustakaan untuk
seseorang berupa gagasan atau informasi melaksanakan online discussion kepada
kepada seseorang melalui berbagai media. pengguna terkait dengan layanan
Komunikasi di dalam organisasi merupakan perpustakaan atau melakukan sharing
kompetensi awal bagi para anggota knowledge.
organisasi informasi dalam melaksanakan Facebook merupakan media sosial
tugas dan fungsinya untuk mencapai tujuan yang paling banyak digunakan oleh
organisasi (Suparna, Rachmawati, & Winoto,

4
Jurnal Ilmu Perpustakaan Vol.10. No.4 Oktober (2021)

masyarakat dan perpustakaan. Media sosial efektif dan komunikatif. Perpustakaan juga
dapat digunakan oleh perpustakaan untuk dapat memberikan informasi dan promosi
menginformasikan koleksi baru yang dimiliki kepada pengguna dengan jangkauan yang
(Burkhardt, 2010). Ketika perpustakaan lebih luas. Pengguna akan membagikan
memiliki koleksi baru maka perpustakaan informasi yang diunggah oleh perpustakaan
dapat menginformasikannya melalui sehingga dapat menjangkau lebih banyak
halaman resmi milik perpustakaan di pengguna. Pengguna dapat berkomunikasi
facebook. Penggunaan facebook dirasa dengan perpustakaan melalui fitur komentar
cukup efektif dalam memberikan informasi atau pesan langsung yang disediakan di
mengenai koleksi baru perpustakaan, sebab setiap media sosial yang digunakan oleh
facebook memiliki fitur berbagi sehingga perpustakaan. Dalam mengkomunikasikan
pengguna dapat membagikan informasi informasi, peprustakaan harus terhubung
miliki perpustakaan kepada pengguna secara konsisten dan berinteraksi dengan
lainnya. Perpustakaan dapat pengguna sehingga dapat membangun
mempromosikan layanan dan kegiatan kolaborasi virtual melalui platform media
perpustakaan melalui facebook secara lebih sosial yang digunakan. Perpustakaan dapat
efektif, perpustakaan dapat mengunggah memilih platform media sosial yang akan
informasi mengenai layanan yang dimiliki digunakan sesuai dengan kebutuhan dan
perpustakaan, hal ini agar pengguna tahu tujuan perpustakaan dalam menggunakan
bahwa perpustakaan dapat membantu media sosial.
pemustaka sesuai dengan layanan yang
disediakan. Dengan mempromosikan
kegiatan melalui facebook, maka dapat Kesimpulan
menarik mahasiswa untuk datang dan ikut Komunikasi merupakan proses
berpartisipasi di setiap kegiatan yang penyampaian informasi atau gagasan dari
diselenggarakan oleh perpustakaan. pengirim kepada penerima melalui berbagai
Dalam menggunakan media sosial, media. Perkembangan teknologi
perpustakaan perlu memperhatikan berbagai mempengaruhi kegiatan komunikasi
hal untuk dapat mengoptimalkan informasi perpustakan menjadi bentuk virtual
penggunaan media sosial. Perpustakaan melalui platform media sosial. Dengan
memerlukan dukungan manajemen untuk menggunakan media sosial, perpustakaan
mendukung perubahan pola komunikasi dapat berkomunikasi dengan pengguna
yangs sesuai dengan karakteristik media secara interaktif. Informasi yang diunggah
sosial, seperti komunikasi yang harus perpustakaan melalui media sosial dapat
terbuka dan jam pelayanan yang lebih dibagikan secara langsung oleh pengguna
fleksibel. Perpustakaan harus sehingga perpustakaan dapat menjangkau
memperhatikan kualifikasi pustakawan pengguna secara lebih luas. Perpustakan
ketika memutuskan untuk menggunakan juga memanfaatkan media sosial untuk
media sosial sebagai media komunikasi, mempromosikan layanan dan kegiatan
pustakawan harus memiliki kemampuan perpustakaan, hal ini dapat menarik minat
menciptakan informasi yang sesuai dengan pengguna untuk datang dan ikut serta
media sosial dan dapat berkomunikasi berpartisipasi memanfaatkan layanan dan
secara interaktif dengan pengguna. kegiatan yang diselenggarakan oleh
Perpustakaan juga harus memperhatikan peprustakaan. Perpustakaan dapat memilih
etika dalam menyebarkan informasi sebab media sosial sesuai dengan kebutuhan
dengan menggunakan media sosial peprustakaan atas dasar tujuan dan
informasi dapat dengan mudah tersebarkan ketertarikan pengguna terhadap media
kepad apengguna. sosial yang akan dipilih. Hal yang harus
Media sosial memungkinkan diperhatikan oleh peprustakaan yaitu
perpustakaan untuk berinteraksi secara penggunaan media sosial dalam kegiatan
langsung dengan pengguna secara lebih komunikasi informasi dirasa lebih fleksibel

5
Jurnal Ilmu Perpustakaan Vol.10. No.4 Oktober (2021)

sehingga komunikasi antar pengguna harus Seminar Nasional “Komunikasi,


lebih terbuka dan kecepatan peprpustakaan Informasi Dan Perpustakaan Di Era
dalam memberikan respon harus lebih Global,” 1–9.
cepat. https://doi.org/10.31227/osf.io/aj2z9
Muhammad, A. (2011). Komunikasi
Daftar Pustaka Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Nasrullah, R. (2015). Media Sosial;
Andreas, K. M., & Michael, H. (2010). Users Persfektif Komunikasi, Budaya, dan
of the world, unite! The challenges and Sosioteknologi. Ban: Simbiosa
opportunities of social media. Business Rekatama Media.
Horizons, 53(1). Palmer, S. (2014). Characterizing university
Burkhardt, A. (2010). Social Media: a library use of social media: a case
Guide for College and University study of Twitter and Facebook from
Libraries. Australia. Journal of Academic
College and Research Libraries News, Librarianship, 40(6), 611–619.
71(1). Setiadi, A. (2016). Pemanfaatan media
Dickson, A., & Holley, R. P. (2010). Social sosial untuk efektifitas komunikasi.
networking in academic libraries: the Jurnal Humaniora, 16(2), 1–7.
possibilities and the concerns. New Suparna, P., Rachmawati, T. S., & Winoto,
Library World, 111(11/12), 468–479. Y. (2013). Keterbukaan Komunikasi
https://doi.org/10.1108/0307480101109 Dalam Menciptakan Iklim Komunikasi
4840 Yang Kondusif Di Perpustakaan. Jurnal
Kemp, S. (2020). DIGITAL 2020: Kajian Informasi Dan Perpustakaan,
INDONESIA. Retrieved June 19, 2020, 1(2), 157.
from DIGITAL 2020 website: https://doi.org/10.24198/jkip.v1i2.11006
https://datareportal.com/reports/digital- Zuliarso, E., & Februariyanti, H. (2013).
2020-indonesia Pemanfaatan Instant Messaging untuk
King, D. L. (2015). Landscape of Social Aplikasi Layanan Akademik. Dinamik-
Media for Libraries. Library Technology Jurnal Teknologi Informasi, 18(2), 1–45.
Reports, 51(1).
Kurniasih, N. (2016). Optimalisasi
Penggunaan Media Sosial untuk
Perpustakaan. Prosiding Makalah

Anda mungkin juga menyukai