SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh
Gelar Strata-1 Ilmu Komunikasi
Oleh:
JAKARTA, 2019
1
Universitas Esa Unggul
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia yang hidup pada masyarakat informasi saat ini tidak hanya
menghadapi tantangan terhadap penggunaan teknologi komunikasi, melainkan juga
bagaimana menyikapi teknologi itu sendiri. Adapun salah satu hasil dari kemajuan
teknologi adalah internet. Internet telah membuka dunia baru dan cara hidup yang
baru bagi manusia. Manusia yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi
internet akan mendapatkan kemudahan dalam kehidupannya, seperti akses terhadap
informasi yang tanpa batas, dan akses komunikasi kepada orang yang dikenal, bahkan
kepada orang yang belum dikenal sekalipun. Selain itu internet, sebagai hasil dari
konvergensi media,telah melahirkan media-media baru yang dapat dimanfaatkan
manusia untuk menyebarluaskan informasi serta menjalankan fungsi-fungsi media
lainnya. Konvergensi media juga telah berhasil merubah sejarah media, Informasi
tidak lagi beredar melalui televisi, radio, atau surat kabar saja melainkan juga melalui
media sosial. Oleh karena itu, para pelaku media harus menemukan cara dalam
mengoptimalkan penggunaan media baru dengan format yang berbeda tersebut.
Melinda, Nurly (2018; 54)
2
Universitas Esa Unggul
ringkas dan dapat dikatakan teknologi komunikasi digital yang terkomputerisasi serta
terhubung kedalam jaringan internet. Dennis McQuail menjelaskan definisi media
baru adalah interkonektivitas, akses terhadap individu, interaktivitas, kegunaan
beragam untuk segala karakter dan sifat yang berada dimana-mana. Seperti yang telah
dibahas dimuka, meda baru yang salah satunya adalah internet menciptakan
kehidupan di seluruh dunia dengan media sosial yang mengajak kita berkomunikasi
tanpa batas, ruang, dan waktu McQuail dalam Melinda (2018; 54). Media baru bukan
hanya dapat memudahkan peredaran informasi pada khalayak global, tetapi lebih
daripada itu. Media komunikasi baru ini merupakan alat yang sangat berpengaruh
bagi aktivitas komunikasi.
Pada Survei Global Digital Report 2018 yang dilakukan oleh We Are Social
& Hootsuite, menurut data Annual Growth of Social Media User, Indonesia
menduduki posisi ketiga dengan pertumbuhan 23% dari tahun 2017. Sementara tiga
platform media sosial yang paling aktif digunakan adalah Facebook, Youtube, dan
Instagram.
Mahasiswa yang sesuai dengan kategori usia remaja ini bukan merupakan
pengecualian dalam pemanfaatan teknologi internet dan media sosial. Mahasiswa
3
Universitas Esa Unggul
menggunakan internet dan media sosial sebagai alat untuk mengakses informasi dan
berkomunikasi, bahkan lebih daripada itu. Konvergensi media telah meciptakan
kedekatan dari konten yang biasa ada di “majalah dinding” ke dalam bentuk digital
yang dinamakan media sosial yang juga bersifat User Generated Content dalam
Nasrullah (2018, 176).
Salahsatu Sekolah Tinggi yang peduli terhadap media informasi online adalah
Institut STIAMI Kota Bekasi, melalui Kegiatan “STIAMI Kota Bekasi Bersama
Media Sepakayt Memajukan Pendidikan Indonesia” yang dilaksanakan di oleh
STIAMI dengan mengundang beberapa media seperti Media Indonesia, Antara, Pos
Kota, Warta Kota, tribunnews.com, pos sore, inilah.com, satunews.com, jurnal
nasional, hal ini bertujuan untuk membangaun dan memajukan media pendidikan di
Indonesia.
(Gambar 1.1.1 Maskot Institut STIAMI & Pengaplikasian Maskot pad Konten Media
Sosial Instagram)
4
Universitas Esa Unggul
2. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber data maupun referensi
bagi pelajar, mahasiswa, dan kalangan umum. Dan dapat bermanfaat
bagi peneliti, di samping itu juga agar dapat menimbulkan penelitian
terbaru dari peneliti-peneliti berikutnya dimana dapat
menyempurnakan penelitian ini nantinya. Memperluas pengetahuan,
inovasi dan kreatifitas baru, serta bahan dalam penerapan ilmu metode
penelitian, khususnya mengenai pengembangan keilmuan komunikasi
terhadapi fenomena di masa depan.
5
Universitas Esa Unggul
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian,
tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematis penulisan yang menjabarkan
secara singkat kerangka laporan penelitian yang akan penulis teliti.
BAB V PEMBAHASAN
Bab ini berisikan memuat penjelasan atau penafsiran hasil penelitia,
analisis data, serta perbandingan dengan hasil penelitian.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran.
6
Universitas Esa Unggul
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
Universitas Esa Unggul
8
Universitas Esa Unggul
2.2.Konvergesi Media
Perkembangan teknologi dan mediamorfosis pada akhirnya berujung
pada konvergensi media, yakni segala fungsi media berkolaborasi dalam satu
perangkat media. Konvergensi adalah kata untuk menggambarkan perubahan
teknologi, industri, budaya dan sosial yang datang bersama-sama dari
industri yang sebelumnya terpisah (komputasi, dicetak, film, audio, dan
sejenisnya) yang semakin menggunakan teknologi yang sama atau terkait dan
pekerja terampil (Jenkins dalam Hana dan Iswahyuningtyas 2013, 658). Hal
ini berarti konvergensi media dapat digunakan sebagai penanda perubahan
elemen komunikasi: media, kultur, khalayak, teknologi, dan industrinya.
9
Universitas Esa Unggul
2. Communication (Komunikasi)
3. Content (Isi)
10
Universitas Esa Unggul
11
Universitas Esa Unggul
12
Universitas Esa Unggul
13
Universitas Esa Unggul
14
Universitas Esa Unggul
15
Universitas Esa Unggul
Pemaparan di atas tentu saja masih belum menjadi patokan baku atas
hadirnya media baru di tengah masyarakat yang sangat haus terhadap
informasi sekarang ini. Hal ini dikarenakan perkembangan komunikasi
disertai teknologi komunikasi dan media yang ada akan selalu berubah
sejalan dan saling pengaruh mempengaruhi dengan perkembangan yang ada
di dalam masyarakat. Oleh karena itu, kajian terhadap fenomena komunikasi
media baru haruslah selalu dilakukan untuk bisa menangkap dinamika yang
terjadi dalam hubungan antara media komunikasi dan masyarakat.
Lain halnya dengan Danah M. Boyd dan Nicole B. Ellison (2007, 211)
yang menyatakan bahwa:
“A social media is a networked communication platform in which
participants 1) have uniquely identifiable profiles that consist of user
supplied content, content provided by other users, and/or system
provided data; 2) can publicly articulate connections that can be
viewed and traversed by others; and 3) can consume, produce, and/or
interact with streams of user generated content provided by their
connections on the site.”
16
Universitas Esa Unggul
17
Universitas Esa Unggul
18
Universitas Esa Unggul
Pada intinya, dengan sosial media dapat dilakukan berbagai aktifitas dua
arah dalam berbagai bentuk pertukaran, kolaborasi, dan saling berkenalan
dalam bentuk tulisan, visual maupun audiovisual. Sosial media diawali dari
tiga hal, yaitu Sharing, Collaborating dan Connecting Puntoadi dalam Setiadi
(2016, 2). Definisi tersebut mengungkapkan bahwa media sosial sebagai
kelompok berbasis internet aplikasi yang membangun di atas dasar ideologi
dan teknologi web 2.0 dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran
pengguna menciptakan isi (content).
19
Universitas Esa Unggul
2.7.1. Facebook
Facebook menurut wikipedia berbahasa Indonesia adalah
sebuah layanan jejaring sosial dan situs web yang diluncurkan pada 4
Februari 2004. Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang
mahasiswa Harvard kelahiran 14 Mei 1984. Pada awal masa kuliahnya,
situs jejaring sosial ini keanggotaannya masih dibatasi untuk mahasiswa
dari Harvard College. Dalam dua bulan selanjutnya, keanggotaannya
diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston College, Universitas
Boston, MIT, Tufts), Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, dan semua
sekolah yang termasuk dalam Ivy League. Sampai akhirnya, pada
September 2006, Facebook mulai membuka pendaftaran bagi siapa saja
yang memiliki alamat email.
2.7.2. Twitter
Dilansir Wikipedia, Twitter sebagai sistem micro-blogging,
memungkinkan pengguna untuk menerbitkan tweet yang panjangnya
hingga 140 karakter untuk memberi tahu orang lain apa yang mereka
lakukan, apa yang mereka lakukan berpikir, atau apa yang terjadi di
sekitar mereka. Lebih beberapa tahun terakhir, Twitter telah menjadi
sangat populer. Menurut entri Twitter terbaru di Wikipedia, jumlah
pengguna Twitter telah meningkat 190 juta dan jumlah tweet yang
dipublikasikan pada Twitter setiap hari lebih dari 65 juta1.
.
2.7.3. Snapchat
Snapchat. Snapchat adalah sebuah aplikasi media social yang
penggunanya dapat membuat foto dan video menjadi lebih ramai dengan
menambahkan teks atau coretan pensil. Foto atau Video tersebut dinamai
Snap yang kemudian dapat dikirimkan ke teman yang ada di dalam
kontak. Berikutnya penerima dapat melihat video atau foto tersebut
dengan durasi yang ditentukan oleh pengirim. Setelah itu video akan
hilang. Snapchat diciptakan oleh tiga orang mahasiswa Stanford
University, yaitu Evan Spiegel, Bobby Murphy, dan Reggie Brown.
Mulanya ini adalah proyek kelas Spiegel dan Brown dengan nama
Picabbo. Keduanya kemudian menggandeng Murphy untuk
merealisasikannya ke dalam aplikasi. Pada bulan Juli 2011, Picabbo resmi
memulai debut namun kemudian diubah menjadi Snapchat dan mendarat
di Android pada 29 November 2012. Salmiyah, Dini (2016, 24).
20
Universitas Esa Unggul
21
Universitas Esa Unggul
Media Sosial
Instgaram
Penyebaran Informasi
Kebijakan Akademik
Mahasiswa Institut
STIAMI Kota Bekasi
Mutual
Understanding
Mahasiswa
22
Universitas Esa Unggul
BAB III
METODE PENELITIAN
Gambar 3.1 Tipe-Tipe Dasar Desain Studi Kasus (Sumber: Yin 2012:46)
23
Universitas Esa Unggul
Keterangan gambar :
Tipe 1 : Desain kasus tunggal dan unit analisis tunggal
Tipe 2 : Desain dengan kasus tunggal dan unit multi analisis
Tipe 3 : Desain dengan multi kasus dan unit analisis tunggal
Tipe 4 : Desain dengan multi kasus dan multi analisis
Kasus yang akan diteliti adalah menganalisis bagaimana media sosial
Instagram akademik Institut Stiami menghadapi fenomena post truth.,
sedangkan unit analisisnya adalah analisis solusi menghadapi fenomena post
truth dengan melihat content sharing, insight dan respon dari khalayak,
sehingga unit analisisnya menggunakan kasus tunggal dan analisis tunggal,
dengan kata lain termasuk ke dalam Tipe 1.
3.2.2 Informan
Sedangkan Informan menurut Moleong (2006: 3) adalah
mereka yang tidak hanya bisa memberikan keterangan tentang sesuatu
kepada peneliti, tetapi juga bisa memberikan saran tentang sumber
bukti yang mendukung serta menciptakan sesuatu terhadap sumber
yang bersangkutan. Adapun Informan dalam penelitian ini adalah
Mahasiswa Institut STIAMI kota Bekasi yang aktif interaksi di media
sosial Instagram Akademik Institut STIAMI kota Bekasi.
24
Universitas Esa Unggul
25
Universitas Esa Unggul
2. Sampling Snowball
Nurdiani (2014, 111) Teknik sampling snowball
memiliki kekuatan, yaitu mampu menemukan responden yang
tersembunyi atau sulit ditentukan, serta mampu
mengungkapkan hal-hal yang spesifik atau yang tabu dalam
dunia sosial. Meskipun demikian, teknik ini tetap memiliki
kelemahan dalam pelaksanaannya. Tabel 3 dan tabel 4
memberikan penjelasan mengenai kekuatan dan kelemahan
dari teknik sampling snowball. Penggunaan teknik sampling
snowball membutuhkan kemandirian yang tinggi dalam
berpikir dan bertindak di lapangan, membutuhkan kreativitas
tinggi untuk dapat mengungkapkan suatu hal sesuai dengan
yang diharapkan, membutuhkan kesabaran-sensitifitas-
kemampuan sosial dan rasa empati yang tinggi dari peneliti,
membutuhkan sikap bersahabat, dapat dipercaya dan hati-hati
dalam meng-interview responden, agar mereka mau
mengungkapkan informasi yang dibutuhkan penelitian.
26
Universitas Esa Unggul
1. Studi pustaka
Penulis memperoleh data melalui buku teks perpustakaan yang
terdapat di Universitas Esa Unggul, materi pembelajaran yang
didapatkan saat di kelas, makalah penelitian untuk memperoleh
teori dan membandingkan dengan kenyataan yang ada di
lapangan, sehingga dapat melengkapi isi penelitian ini.
2. Data perusahaan
Penulis mendapat informasi dari akses akun Instagram
Akademik Institut Stiami Bekasi, Screen Shoot komentar di
Posting Instagram Institut STIAMI Bekasi dan sebagainya guna
mendapatkan gambaran mengenai ruang lingkup media sosial
Instagram akadeik Instagram Institut STIAMI Kota Bekasi.
3. Internet
Sebagai tambahan, penulis menggunakan informasi dari
internet dalam mencari pengertian dari istilah-istilah yang sulit
dipahami.
27
Universitas Esa Unggul
28
Universitas Esa Unggul
29
Universitas Esa Unggul
BAB IV
HASIL
4.1.1. Visi
“Menjadi Fakultas yang menghasilkan Sarjana Manajemen
Komunikasi, Managemen Logistik, Hospitaliti & Pariwisata serta
Akuntansi Bisnis yang unggul, berdaya saing dan berakhlak mulia di
tingkat nasional tahun 2019.”
4.2.1. Misi
“Menjadi Fakultas yang menghasilkan Sarjana Manajemen
Komunikasi, Managemen Logistik, Hospitaliti & Pariwisata serta
Akuntansi Bisnis yang unggul, berdaya saing dan berakhlak mulia di
tingkat nasional tahun 2019.”
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang
menghasilkan lulusan dengan kemampuan akademik sehingga
lulusan mampu bersaing di tingkat nasional.
2. Melakukan kegiatan penelitian yang bermanfaat untuk
pengembangan dan aplikasi ilmu pengetahuan secara
berkelanjutan.
30
Universitas Esa Unggul
2. Majalah Dinding
Majalah Dinding Institut STIAMI Bekasi terdiri dari 3 titik.
Satu titik pertama dengan akrilik di dekat pintu masuk, satu di
bawah tangga, dan satu lagi di koridor kelas. Hal ini dilakukan
dalam upaya penyebaran informasi yang efektif dan mudah dilihat
oleh mahasiswa.
31
Universitas Esa Unggul
4. Hotline WhatsApp
Hotline WhatsApp menjadi layanan terbaru dari Akademik
Institut STIAMI Kota Bekasi, hal ini dilakukan untuk
menyebarakn informasi lebih cepat lagi, namun media ini memiliki
kelemahan dikarenakan lingkup informasi hanya berlaku bagi
nomor kontak yang sudah disimpan saja, sehingga menyulitkan
mahasiswa yang belum disimpan nomor kontaknya di Hotline
WhatsApp Akademik sendiri.
32
Universitas Esa Unggul
33
Universitas Esa Unggul
Untuk mencapai hal itu, menggunakan fitur Insta Story agar para
mahasiswa tak terlewat informasi adalah satu kembangan yang mulai
difokuskan serta mengintegrasikan ke berbagai media lainnya. Seperti yang
ditambahkan oleh key informant
“Harapannya setelah kita menggunakan Instagram, mahasiswa
dapat langsung update dan tahu informasi yang kita sampaikan. Selain
melalui posting Instagram kita juga mulai menggunakan Insta Story. Insta
Story nantinya akan menjadi lead ke banyak konten lainnya.”
34
Universitas Esa Unggul
35
Universitas Esa Unggul
36
Universitas Esa Unggul
4.6.3. Percakapan
37
Universitas Esa Unggul
4.6.4. Komunitas
Untuk menyampaikan informasi secara keseluruhan
maka memerlukan komunitas atau lingkup pertemenan dari
mahasiswa itu sendiri, seperti poin tiga dari teri Solis yaitu,
“Working together to make things better and more efficient
and effective.” maka dari itu seperti yang disampaiakn oleh
Key Informnt,
4.6.5. Konektivitas
38
Universitas Esa Unggul
39
Universitas Esa Unggul
BAB V
PEMBAHSAN
5.1 Pembahasan
Di bab V, membahas mengenai penelitian yang telah diperoleh
megenai analisis bagaimana media sosial Instagram sebagai media penyebaran
informasi akademik pada mahasiswa Institut STIAMI Kota Bekasi.
40
Universitas Esa Unggul
41
Universitas Esa Unggul
42
Universitas Esa Unggul
43
Universitas Esa Unggul
44
Universitas Esa Unggul
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Di era smartphone dan media sosial yang semakin berkembang
terdapat pergeseran cara mendapatkan informasi akademik bagi Mahasiswa di
Institut STIAMI Kota Bekasi, yaitu dengan pertukaran informasi di media
sosial Instagram. Informan menghabiskan waktu 3-6 jam sehari untuk
mengakses media sosial Intagram. Selain itu media sosial Instagram saat ini
menjadi media utama yang digunakan mahasiswa untuk mencari informasi
akademik, misalnya terkait dengan mengambilan transkrip akademik,
informasi beasiswa, absensi mata kuliah, konfirmasi kehadiran dosen, dan
seputar kegiatan di kampus. Mahasiswa lebih memilih mencari informasi
akademik melalui media sosial dibandingkan mencari informasi langsung ke
sumbernya baik ke dosen KA, mading, ataupun website resmi kampus yang
ada. Walaupun begitu informasi yang didapat melalui media sosial Instagram
akan dikonfirmasi oleh mahasiswa ke bagian Akademik langsung, jika dirasa
kurang valid. Hal ini membuktikan bahwa media sosial Instagram telah
memicu penggunanya hingga ke ranah profesional, untuk itu diperlukan
ketelitian dalam mengambil peluang dan memanfaatkan media sosial
Instagram sebagai media yang dapat membantu civitas akademika Institut
STIAMI Kota Bekasi dalam proses penyebaran informasi.
6.2 Saran
Memperkuat kembali penyebaran informasi dan hubungan antara
mahasiswa baik langsung (offline) dan tidak langsung (online). Hal ini akan membant
jalannya informasi lebih baik dan juga mebfevaluasi ketika ada mutual understanding
yang terjadi dalam penyebaran informasi
45
Universitas Esa Unggul
DAFTAR REFRENSI
Alois, Wisnuhardana, 2018, Anak Muda & Medsos, Jakarta Gramedia Pustaka
Utama,.
Albert, Yehuda, 2017, Kovergensi Media Satu Gadget Untuk Banyak, Surya
University, Jakarta.
Boyd, Danah M. dan Ellison, Nicole B. 2007 "Social network sites: Definition,
history, and scholarship."Journal of Computer-Mediated Communication 13 ,
no. 1.
Effendy, Uchjana Onong, 2004, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. PT. Remaja
Rosdakarya. Bandung.
46
Universitas Esa Unggul
Melinda, Nurly, 2018,Social Media on Campus :Studi Peran Media Sosial sebagai
Media Penyebaran Informasi Akademik pada Mahasiswa di Program Studi
Ilmu Komunikasi FISIP UNSRI, The Journal of Society & Media 2018, Vol.
2(1) 53-64, Palembang
47
Universitas Esa Unggul
Rahardjo, Mudjia, 2017, Studi Kasus dalam Penelitian Kualitatif Konsep dan
Prosedurnya. Universitas Islam Maulana Malik IBR Ahim Malang, Malang.
Salmiyah, Dini, 2016, The Motif of The Virtual Display of affection, e-Proceeding
of Management : Vol.3, No.2.
Sulianta, Feri. 2015. Keajaiaban Sosial Media. Jkarta: Elex Media Komputindo.
Umar Tirtarahardja & La Sulo, S.L. 2005, Pengantar Pendidikan (Edisi Revisi).
Jakarta: Asdi Mahasatya.
48
Universitas Esa Unggul
Yin, Robert K.2012. Studi Kasus Desain; Metode Kualitatif, Jakarta: Raja
Grafindo.
Sumber Lain:
https://get.simplymeasured.com/rs/135-YGJ-288/images/2017_1-Ultimate-
Instagram_eBook-Final2.pdf (diakses pada: 19 Januari 2019)
https://nasional.tempo.co/read/736014/pengguna-instagram-di-indonesia-
anak-muda-mapan-terpelajar/full&view=ok (diakses pada: 30 September
2018)
http://webtrends.about.com/od/prof4/a/What-Is-Instagram-Wiki.htm What is
Instagram? (2016). (diakses pada: 19 Januari 2019)
49
Universitas Esa Unggul
LAMPIRAN
Heksawan: “Cara penyebaran itu kita lakukan melaui banyak tools, ada
yang melalui web kemuadian ada yang melalui Instagram, kemudian
ada juga yang melalui facebook, ada juga yang melalui grup whatsapp,
juga melalui media cetak di kampus (mading). Kita memanfaatkan
berbagai macam media di kampus agar informasi tersebut
tersampaikan.”
4. Syam: Informasi apa saja yang biasa dipublikasi melalu media sosial
Instagram Akademik Institut STIAMi Kota Bekasi?
Heksawan: “Hampir semuanya, info yang sifatnya pemberitahuan
kepada mahasiswa, kadang juga sifatnya personaly atau penghargaan
kepada mahasiswa, pencapaian prestasi. tata cara pembayaran,
50
Universitas Esa Unggul
8. Syam: Dari semua hal yang dilakukan, hal apa yang harus dievaluasi
kembali dari penyebaran informasi melalui media sosial Instagram
Akademik Institut STIAMI Kota Bekasi?
Heksawan: “Saya dari sisi pengguna, untuk interaksi memang media
sosial lain lebih abik seperti facebook, karena interaksi akan lebih
berulang-ulang melalui comment, kalau Instagram sendiri lebih ke
visual sehingga kita terpaksa me-link ke banyak media lainnya.”
51
Universitas Esa Unggul
Key Informant
52
Universitas Esa Unggul
53
Universitas Esa Unggul
54
Universitas Esa Unggul
Tabel Narasumber
Profil narasumber singkat dapat dilihat pada tabel berikut:
55
Universitas Esa Unggul
56