Anda di halaman 1dari 16

1

PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL ISTGRAM SEBAGAI SARANA


PROMOSI PADA PERPUSTAKAAN DAN KEA ACEH

PROPOSAL

Disusun Oleh:

Sariril Karamah
NIM. 180503025
Prodi Ilmu Perpustakaan

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSSALAM-BANDA ACEH
2023 M/ 1444 H
2

A. Latar Belakang Masalah

Perpustakaan berfungsi sebagai pusat informasi, serta sumber

pengetahuan, penelitian, dan kemajuan ilmu pengetahuan. Perpustakaan juga

berfungsi sebagai tempat relaksasi. Sehingga, keberadaan perpustakaan di tengah-

tengah masyarakat dianggap kritis, karena keberadaan perpustakaan suatu bangsa

dapat menunjukkan perkembangan atau kemundurannya. Perpustakaan menjadi

tempat untuk menyimpan hasil kekayaan intelektual bangsa itu sendiri disimpan

dan dilestarikan agar dapat menginformasikan suatu ilmu pengetahuan bagi

generasi penerusnya. Perpustakaan adalah salah satu perpustakaan merupakan

salah satu jenis perpustakaan yang banyak sering dimanfaatkan oleh kalangan

akademisi. Perpustakaan universitas sebagai salah satu unsur penunjang

pendidikan turut membantu terwujudnya visi dan tujuan lembaga. Perpustakaan

tidak hanya diam menanti kedatangan pengunjung keperpustakaan untuk mencari

informasi ketika pelaksanaan kegiatannya. Perpustakaan harus meningkatkan

kualitas pelayanannya dengan begitu keberadaannya diakui sebagai sumber


3

informasi bagi penggunanya, meskipun banyak jenis pengguna yang tidak

menyadari, banyak yang menggunakan layanan ini sendiri.

Melakukan promosi, seperti memaparkan koleksi dan fasilitas

perpustakaan kepada pelanggan, merupakan salah satu cara untuk menyadarkan

masyarakat akan layanan yang tersedia di perpustakaan. Hal ini membantu

pengguna menyadari nilai perpustakaan. Promosi adalah teknik yang dapat

digunakan perpustakaan untuk berkomunikasi secara luas antara perpustakaan dan

penggunanya; dengan kata lain, promosi adalah alat yang dapat digunakan untuk

mempengaruhi, menarik perhatian, dan menginformasikan kepada masyarakat

tentang visi, maksud, sistem, dan jenis layanan, promosi adalah salah satu

komponen pemasaran, dan ada metode penyampaian informasi kepada pengguna.

Pengguna akan mengetahui koleksi apa saja yang tersedia dan layanan apa saja

yang tersedia, seedangkan mereka yang belum mengenal atau belum pernah

menggunakan layanan akan mengenalinya dan tertarik untuk mengunjungi atau

menggunakannya, sehingga terjadi peningkatan pengunjung dan peningkatan

penggunaan perpustakaan sebagai jasa pelayanan. Hal ini adalah bagaimana

harapan yang diinginkan.

Lembaga informasi atau siapapun itu diperintahkan untuk menyampaikan

dan menyebarluaskan ilmu/ informasi yang diketahui meskipun hanya sedikit

yang dimilikinya, karena tidak menutup kemungkinan ilmu yang kita berikan

bermanfaat bagi orang lain walaupun hanya sedikit.

Semua kegiatan yang terkait dengan layanan perpustakaan harus dipromosikan

agar konsumen mengetahui dan memahaminya. Dalam rangka mendukung


4

kegiatan pemustaka khususnya mahasiswa, dosen dan pegawai Perpustakaan dan

Kearsipan Aceh berusaha terus mengembangkan sistem pelayanan

diperpustakaan, Perpustakaan Kearsipan Aceh juga telah menyelenggarakan

berbagai acara promosi untuk mendorong pemustaka membaca dan

memperkenalkan perpustakaan kepada mahasiswa dan civitas akademika. Pada

saat ini perpustakaan harus dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

Perpustakaan saat ini mulai berkembang pesat seiring berjalannya waktu,

perpustakaan perlu sekali menyesuaikan dengan keadaan saat ini sehingga dapat

memberikan pelayanan terbaik untuk para penggunanya. Sejalan dengan

perkembangan teknologi saat ini, perpustakaan pun harus menyesuaikan dengan

keadaan yang ada, saat ini dikenal dengan generasi milenial. Persepsi generasi

milenial saat ini adalah mereka ingin serba cepat dalam menerima suatu informasi

dari manapun namun harus benar-benar bisa dipercaya informasinya.

Perkembangan teknologi saat ini yang dapat meningkatkan interaksi antara

individu dengan individu lainnya adalah media sosial. Perpustakaan dapat

memanfaatkan media sosial sebagai alat promosi untuk menyebarkan informasi

tentang layanan yang diberikan perpustakaan.

Salah satu media sosial yang banyak digunakan oleh masyarakat

khususnya generasi muda adalah instagram. Instagram termasuk dalam media

sosial yag berfokus pada konten berupa gambar dan video. Kebiasaan masyarakat

era digital yang lebih menyukai hal ringkas dan berbentuk visual yang menarik

ini, kemudian juga membuat Instagram kian disukai banyak kalangan muda.

Instagram adalah aplikasi share poto dan video dimana followers dapat melihat
5

dan saling berkomentar dari peng-upload poto atau video tersebut dengan sesama

pengguna. Penamaan pada instagram bermula dari frasa insta dan gram, dimana

“insta” dari kata instant dan “gram” dari kata telegram, pada penamaan tersebut

sudah bisa disimpulakann yaitu cara untuk menginformasikan atau berbagi poto

dengan orang lain secara cepat dan praktis.1 Foto berbentuk bujur sangkar, yang

membuatnya tampak seperti diambil dengan kamera palaroid, serta tidak seperti

gambar lain yang menggunakan rasio, seperti pada kamera analog. Kevinisystrom

Sebuah situs layanan manajemen konten yang menyediakan layanan media online

yang terhubung dengan banyak situs jejaring sosial seperti facebook, youtube,

whatsapp, instagram, tiktok, line, dan situs media sosial lainnya. Seperti pada

akhir Januari 2019, ia memberikan statistik trending terkait internet dan media

sosial, seperti tahun-tahun sebelumnya.

Berdasarkan hasil penjelasan di atas, bahwasa pengguna Instagram aktif,

dan Instagram berada di peringkat keempat. Instagram saat ini banyak

dimanfaatkan oleh institusi dan organisasi sebagai media promosi dan komersial,

selain digunakan oleh individu untuk informasi dan komunikasi antar teman.

Instagram merupakan saluran milik pribadi sebagai kesempatan yang baik untuk

menciptakan citra merek atau mencerminkan merek kepada konsumen,

keuntungan tersebut berguna untuk sebuah institusi atau perusahaan, penggunaan

media sosial pada perpustakaan perguruan tinggi masih mengakrabkan lembaga

perpustakaan dengan pengguna melalui bacaan digital. 2 Perpustakaan dapat

1
Juli Angriani, Pemanfaatan Media Sosial Instagram sebagai Sarana Promosi Pada
Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, (Medan: UIN Sumatra Utara, 2021), hal 4.
2
Yolan Melati Putri, Pengaruh Promosi Melalui Media Sosial Terhadap, (UIN Mahmud
Yunus, 2022), hal 5.
6

meningkatkan citra juga membantu meningkatkan literasi serta pengetahuan

mahasiswa. Apalagi dengan penggunaan sosial media instagram yang sering dan

banyak digunakan kalangan mahasiswa. Dengan aktif dimedia sosial kesan

perpustakaan pun dapat berubah menjadi kekinian dan tidak melulu kuno.

Penelitian yang akan dibahas berfokus pada pemanfaatan Instagram sebagai

sarana promosi di perpustakaan UINSU. Saat ini tren dalam memberikan layanan

melalui aplikasi (Instagram) oleh suatu lembaga sudah menjadi kebutuhan yang

bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas saya tertarik untuk meneliti lebih

dalam mengenai pemanfaatan instagram oleh perpustakaan dan Kearsipan Aceh

Untuk itu penulis mengambil judul “Pemanfaatan Media Sosial Instagram sebagai

Sarana Promosi Pada Perpustakaan dan Kearsipan Aceh”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan masalah

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pemanfaatan media sosial instagram sebagai sarana promosi pada

Perpustakaan dan Kearsipan Aceh?

2. Apa saja kendala yang dihadapi perpustakaan Perpustakaan dan Kearsipan

Aceh alam pemanfaatan media sosial instagram sebagai sarana promosi pada

perpustakaan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:


7

1. Untuk mengetahui peranpemanfaatan media sosial instagram sebagai

sarana promosi Pada Perpustakaan dan Kearsipan Aceh.

2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi perpustakaan

Perpustakaan dan Kearsipan Aceh alam pemanfaatan media sosial

instagram sebagai sarana promosi pada perpustakaan.

D. Manfaat penelitian

a. Manfaat Akademik.

Penulis berharap penelitian ini bermanfaat dalam kegiatan akademik, yaitu

seperti memberikan wawasan tentang perkembangan teknologi informasi yaitu

media sosial Instagram dalam konteks masyarakat dan penggunanya, atau

pemanfaatannya dalam kegiatan perpustakaan. Selain itu, penelitian ini

diharapkan dapat membantu kemajuan ilmu perpustakaan, khususnya di bidang

yang terkait dengan promosi perpustakaan dan teknologi informasi.

b. Manfaat Praktis.

Dengan melihat perkembangan disekitarnya dan menjadikan promosi

perpustakaan lebih efektif, penulis berharap penelitian ini bermanfaat dan menjadi

masukan bagi pustakawan untuk menciptakan inovasi dalam memperkenalkan

perpustakaan dan memberikan pelayanan kepada penggunanya, serta memberikan

inspirasi untuk penelitian lebih lanjut terkait tema yang sama.

E. Penjelasan Istilah

1. Sarana Promosi

Promosi perpustakaan yaitu suatu cara yang dilakukan oleh perpustakaan

agar perpustakaan dapat diketahui oleh masyarakat penggunanya yang berkaitan


8

dengan produk dan jasa layanan perpustakaan. Promosi perpustakaan adalah

kegiatan pengenalan sosialisasi mengenai seluk beluk perpustakaan dengan tujuan

untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang layanan dan program

kegiatan yang ada di perpustakaan, meningkatkan minat dan keinginan

masyarakat terhadap perpustakaan dan layanannya, memelihara kesadaran

masyarakat terhadap layanan perpustakaan, serta untuk meningkatkan penggunaan

perpustakaan oleh masyarakat.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, promosi

perpustakaan yaitu kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan untuk

memperkenalkan sekaligus menginformasikan kepada masyarakat luas tentang

perpustakaan baik itu dari segi koleksi, layanan, program kegiatan, fasilitas,

sarana dan prasarananya, sekaligus mengajak pemustaka untuk dapat

memanfaatkan apa saja yang tersedia di perpustakaan tersebut.

1. Media Sosial

Media sosial merupakan wadah, instrumen, atau jasa yang memungkinkan

orang untuk mengekspresikan diri, bertemu, dan terlibat dengan teman lain

melalui teknologi internet dalam penerapan prosedur manajemen pengetahuan

Media sosial adalah sebagai sekelompok jaringan berbasis aplikasi internet yang

dibangun di atas konsep teknologi dan web 2.0 sehingga pengguna dapat

memproduksi dan mengganti konten yang dinyatakan dan memungkinkan

pembuatan serta peralihan konten. Istilah “web 2.0” diterapkan pada teknologi

seperti wiis, weblog, dan bentuk media onlineainnya. Web 2.0 penting bagi media

sosial karena memiliki kemampuan untuk mempercepat pertumbuhannya.


9

Media sosial mengacu pada jenis media dimana orang dapat dengan

mudah terlibat dan berkontribusi.adapun kelebihan dari instagram ini adalah

menyediakan fitur menarik yang memungkinkan foto dan video diedit dengan

berbagai macam editan dan stiker, bisa di follow dalam jumlah yang banyak tanpa

batas, adanya informasi terkait dengan followers dan following. Akan tetapi

dalam menggunakan instagram ini ada juga kekurangannya adalah kita harus

mengupdate secara berkala, dari sisi konten instagram hanya bisa untuk

mengunggah dan membagi foto dan video, kualitas foto pun pada skala kecil

sehingga untuk gambar besar kualitasnya tidak bagus, jadi relatif terbatas.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat dikatakan bahwa

media sosial adalah sebuah media online yang dapat diakses oleh para

penggunanya agar dapat mempermudah dalam menemukan informasi,

berpartisipasi, berkomunikasi, berbagi, dan menciptakan konten tanpa di batasi

oleh ruang dan waktu.

F. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penedekatan kualitatif . Pendekatan kualitatif

adalah penelitian untuk menjawab permasalahan yang memerlukan pemahaman

secara mendalam dalam konteks waktu dan situasi yang bersangkutan, dilakukan

secara wajar dan alami sesuai dengan kondisi objektif di lapangan tanpa adanya

manipulasi, serta jenis data yang dikumpulkan terutama data kualitatif. 3 Jenis

Penelitian deskriptif. Jenis penelitian deskriptif deskriptif adalah pencarian fakta

3
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, (Bandung, PT
Remaja Rosdakarya, 2012), h. 29.
10

dengan interpretasi yang tepat.4 Pendekatan deskriptif mempelajari masalah-

masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta

situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan-hubungan, kegiatan-kegiatan,

sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung

dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Perpustakaan dan Kearsipan Aceh.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses yang penting dalam

mendapatkan data pada penelitian. Menurut Sugiyono jika peneliti tidak

mengetahui teknik dari pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang dapat memenuhi standar data yang telah ditentukan. 5 Dengan teknik

yang sudah diatur, maka penelitidapat dengan mudah melakukan penelitian. Pada

penelitian ini pengumpulan data yag digunakan berupa observasi, wawancara dan

dokumentasi.

Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa

sesuatu yang diketahui, atau yang dianggap, atau anggapan.Atau suatu fakta yang

digambarkan lewat angka, simbol, kode, dan lain-lain. 6 Data primer adalah data

4
Muhammad Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: PT. Ghalia Indonesia, 2003), h. 43.
5
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, (Bandung:
Alfabeta, 2017), h.308.

6
Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004),
h.1
11

yang didapat dari sumber pertama,7yaitu berupa tulisan atau catatan-catatan yang

tertulis.Sedangkan data skunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan

oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.

Adapunteknikpengumpulan data dalampenelitianadalah:

a. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk

mendapatkan, keterangan-keterangan lisan dengan caraface to facedengan orang

yang dapat memberikan keterangan kepada peneliti. 8 Wawancara terbagi 2,

terstruktur dan mendalam.

1) Terstruktur

Wawancara terstruktur (structured interview): digunakan bila peneliti

telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan

diperoleh.9

2) Wawancara Mendalam

Namun disini peneliti memilih melakukan wawancara mendalam, ini

bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang kompleks, yang

sebagian besar berisi pendapat, sikap, dan pengalaman pribadi.10

Dalam penelitian ini penulis menggunakan wawancara mendalam yang

dilakukan secara langsung dengan pustakawan di Universitas Muhammadiyah

Aceh.

7
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis (Jakarta: Raja
GrafindoPersada, 2005), h.42.
8
Mardalis, Metodologi Penelitian Suatu Pengantar Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara,
2007), h. 64.
9
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: Afabeta,
2011), h. 233.
10
Basuki, Sulistyo. Metode Penelitian. (Jakarta: Wedatama Widya Sastra, 2006. h. 173.
12

b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah sebuah metode mengumpulkan data-data dalam bentuk

dokumen yang relevan.dalam hal ini adalah studi dokumentasi yang didapatkan

penulis dari lapangan.11

Tujuan perlunya dokumentasi ini adalah agar penulis terbantu dalam

menyiapkan data dengan baik dan ada referensi yang mendukung yang

sesuaiuntuk judul penelitian. Sistem dokumen ini untuk mempermudah penulis

untuk mencari data lapangan dan juga untuk menjadi arsip penting bagi penulis.

4. Teknik Analisis Data

Setelah data dari lapangan terkumpul dengan menggunakan metode

pengumpulan data di atas, maka peneliti akan mengolah dan menganalisis data

tersebut dengan menggunakan analisis secara deskriptif-kualitatif, tanpa

menggunakan teknik kuantitatif.12

Analisis deskriptif-kualitatif merupakan suatu teknik yang

menggambarkan dan menginterpretasikan arti data-data yang telah terkumpul

dengan memberikan perhatian dan merekam sebanyak mungkin aspek situasi yang

diteliti pada saat itu, tujuan deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi,

gambaran atau lukisan secara sistematis, akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat

serta hubungan antar fenomena yang diselidiki”.13

Beberapa tahapan analisis tahapan analisis data adalah sebagai berikut:

11
Jalaluddin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Roada Karya, 2004),
h.87.
12
Laxy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya,
2004), h173.
13
Muhammad Nazir,Metode Penelitian, (Jakarta: PT Ghalia Indonesia, 2003), 44.
13

1. Pengumpulan data

Kegiatan analisis data selama pengumpulan data dapat dimulai setelah

peneliti memahami fenomena sosial yang sedang diteliti melalui dokumen-

dokumen resmi seperti: monografi, catatan-catatan serta buku-buku peraturan

yang ada. Kegiatan analisis selama pengumpulan data meliputi:

a. Menetapkan fokus penelitian, apakah tetap sebagaimana yang telah

direncanakan ataukah perlu diubah dalam melakukan penelitian, oleh

sebab itu perlu dilakukan fokus pada saat melakukan penelitian

b. Penyusunan temuan-temuan sementara berdasarkan data yang telah

terkumpul di lapangan untuk kemudian data tersebut dapat diverifikasi

kembali sebelum diolah.

c. Pembuatan rencana pengumpulan data berikutnya berdasarkan temuan-

temuan pengumpulan data sebelumnya yang ada dilapangan sehingga

dapat membuat sasaran pengumpulan data.

d. Penerapan sasaran-sasaran pengumpulan data (informan, situasi, dan

dokumen) yang telah dikumpulkan di lapangan sehingga dapat

mengumpulan sasaran yang akan di teliti untuk dijadikan rangkaian-

rangkaian kalimat sehingga menjadi narasi.

2. Reduksi data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstraksian, dan transformasi data kasar yang muncul dari

dokumen pribadi. Kegiatan reduksi data berlangsung terus-menerus, terutama

selama proyek yang berorientasi kualitatif berlangsung atau selama pengumpulan


14

data.Selama pengumpulan data berlangsung, terjadi tahapan reduksi, yaitu

membuat ringkasan, mengkode, menelusuri tema, membuat gugus-gugus,

membuat partisi, dan menulis memo.

Setelah proses pemilahan data dan kemudian diinterprestasikan dengan teliti,

sehingga diperoleh suatu kesimpulan yang objektif dari suatu penelitian. Analisis

semiotika merupakan pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini, untuk

menganalisis data yang diperoleh melalui dokumentasi yang dilakukan.

3. Penyajian data

Penyajian data merupakan kegiatan terpenting yang ketiga dalam penelitian

kualitatif.Penyajian data yaitu sebagai sekumpulan informasi yang tersusun

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa

yang terjadi, merebcanaka kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami

tersebut. Selanjutnya disarankan, dalam melakukan display data, selain dengan tek

yang naratif.14

4. Menarik kesimpulan

Kegiatan analisis keempat adalah menarik kesimpulan atau verifikasi.Ketika

kegiatan pengumpullan data dilakukan, peneliti mulai mencari arti benda-benda,

mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang

mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi. Kesimpulan yang mula-mula belum

jelas akan meningkat menjadi lebih terperinci.

14
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfa Beta,
2021), h, 325.
15

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan

masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti

yang telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian

kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian di

lapangan.15

Kesimpulan-kesimpulan final akan muncul bergantung pada besarnya

kumpulan-kumpulan catatan lapangan, dokumen pengkodeannya, penyimpanan,

dan metode pencarian ulang yang digunakan. Dengan demikian, data yang

terkumpul tersebut dibahas dan diartikan sehingga dapat diberikan gambaran yang

tepat mengenai hal-hal yang sebenarnya terjadi dan hal-hal yang seharusnya

terjadi.

DAFTAR PUSTAKA

Basuki, Sulistyo. Metode Penelitian. (Jakarta: Wedatama Widya Sastra, 2006.

Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis (Jakarta: Raja

GrafindoPersada, 2005.

Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara,

2004.

Jalaluddin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Roada Karya,

2004

15
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D…, h, 329.
16

Juli Angriani, Pemanfaatan Media Sosial Instagram sebagai Sarana Promosi

Pada Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan:

UIN Sumatra Utara, 2021.

Laxy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya,

2004.

Mardalis, Metodologi Penelitian Suatu Pengantar Proposal, Jakarta: Bumi

Aksara, 2007

Muhammad Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: PT. Ghalia Indonesia, 2003

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfa

Beta, 2021.

Yolan Melati Putri, Pengaruh Promosi Melalui Media Sosial Terhadap, UIN

Mahmud Yunus, 2022.

Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, Bandung, PT

Remaja Rosdakarya, 2012.

Anda mungkin juga menyukai