Mata Kuliah:
Disusun Oleh:
2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
BAB I PENDAHULUAN 2
BAB II PEMBAHASAN 5
DAFTAR PUSTAKA 12
i
BAB I
PENDAHULUAN
2
Pengetahuan auditor tentang masalah dan pengendalian intern tersebut
terbatas pada yang diperolehnya melalui audit. Oleh karena itu, penyajian secara
wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
merupakan bagian yang tersirat dan terpadu dalam tanggung jawab manajemen.
Auditor independen dapat memberikan saran tentang bentuk dan isi laporan
keuangan atau membuat draft laporan keuangan, seluruhnya atau sebagian,
berdasarkan informasi dari manajemen dalam pelaksanaan audit. Namun,
tanggung jawab auditor atas laporan keuangan auditan terbatas pada pernyataan
pendapatnya atas laporan keuangan tersebut. Melakukan audit tentu ada yang
namanya imbalan (fee audit), Semakin besar jasa audit yang diberikan maka
semakin besar fee yang diberikan oleh klien, dan indikasi hilangnya
independensi auditor juga semakin tinggi (Hapsari 2013: 4).
Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi besar Audit Fee. Orang
yang pertama kali memformulasikan faktor-faktor yang mempengaruhi fee audit
adalah Simunic 1980. Ia membuat model yang menyatakan bahwa fee audit
ditentukan oleh besar-kecilnya perusahaan yang diaudit (client size), risiko audit
(atas dasar current ratio, quick ratio, D/E, litigation risk) dan kompleksitas audit
(subsidiaries, foriegn listed). Model inilah kemudian yang dijadikan acuan untuk
melihat fenomena di seputar penawaran jasa audit (Aryani 2011: 2-3). Selain
faktor-faktor tersebut di atas, terdapat hal lain yang dapat mempengaruhi Audit
Fee, yaitu internal audit. Internal audit sangat diperlukan bagi organisasi yang
membutuhkan informasi dari pihak yang independen mengenai berbagai
aktivitas organisasi guna pengambilan keputusan yang lebih obyektif dan
accountable. Internal audit juga berfungsi untuk mengendalikan jalannya
organisasi karena internal auditor bertugas mengevaluasi kinerja pihak yang
diaudit guna mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan, baik
penyimpangan yang bersifat kepatuhan (compliance), inefisiensi, kecurangan
(fraud), aktivitas, operasi, atau pekerjaan yang tidak efektif, serta laporan
keuangan yang tidak mencerminkan kondisi sesungguhnya. (Aryani 2011: 3).
Terdapat dua pandangan mengenai hubungan fungsi audit internal dan fee
auditor eksternal (Aryani 2011:4).
3
1.2 Rumusan Penulisan Makalah
Adapun yang menjadi rumusan dalam penulisan makalah ini adalah untuk
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
2.1.2 Audit Fee
6
2.2 Penetapan Audit Fee
Audit Fee adalah imbal jasa yang dibebankan oleh suatu Kantor
Akuntan Publik kepada perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan
akuntan publik. Fee audit merupakan salah satu faktor yang memotivasi
seorang auditor untuk melaksanakan pekerjaannya, (Wanous et. al 1983
dalam Hanifah 2013). Surat Keputusan Institut Akuntan Publik Indonesia
(IAPI) No. KEP. 024/IAPI/VII/ 2008 pada tanggal 2 Juli 2008:
a. Besaran Fee
Audit Fee adalah biaya yang harus ditanggung klien karena telah
mendapatkan jasa audit dari sebuah KAP. Audit Fee merupakan hal
yang tidak kalah pentingnya di dalam penerimaan penugasan. Besarnya
fee dapat bervariasi tergantung antara lain risiko penugasan,
kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan,
struktur biaya KAP yang bersangkutan dan pertimbangan profesional
lainnya. Anggota KAP tidak diperkenankan mendapatkan klien dengan
cara menawarkan fee yang dapat merusak citra profesi.
b. Fee Kontinjen
Fee kontinjen adalah fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan
suatu jasa profesional tanpa adanya fee yang akan dibebankan, kecuali
ada temuan atau hasil tertentu dimana jumlah fee tergantung pada
temuan atau hasil tertentu tersebut. Fee dianggap tidak kontinjen jika
ditetapkan oleh pengadilan atau badan pengatur atau dalam hal
perpajakan, jika dasar penetapan adalah hasil penyelesaian hukum atau
temuan badan pengatur. Anggota KAP tidak diperkenankan untuk
menetapkan fee kontinjen apabila penetapan tersebut dapat mengurangi
independensi. Agoes (2012 :46).
7
2.3 Keterkaitan Internal Control dengan Audit Fee
Menurut Sukrisno (2012), dalam menetapkan besaran Audit Fee atas jasa
yang dilakukan, auditor harus mempertimbangkan beberapa hal seperti:
1. Kebutuhan klien dan ruang lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh
auditor.
2. Waktu yang dibutuhkan dalam setiap tahapan audit
3. Tugas dan tanggung jawab menurut hukum yang berlaku.
4. Tingkat keahlian dan tanggung jawab yang melekat pada pekerjaan
yang dilakukan oleh auditor.
5. Tingkat kompleksitas pekerjaan yang diterima auditor.
8
6. Jumlah anggota dan banyaknya waktu yang diperlukan dan secara
efektif digunakan oleh anggota dan stafnya untuk menyelesaikan
pekerjaan.
7. Sistem pengendalian mutu kantor.
8. Basis penetapan imbalan jasa yang disepakati antara auditor dengan
perusahaan yang menggunakan jasa auditor.
Selain hal diatas, terdapat beberapa pertimbangan auditor dalam
menetapkan besarnya biaya audit diantaranya adalah:
1. Ukuran kantor akuntan publik yang digunakan untuk melakukan audit
Ukuran kantor akuntan publik menjadi faktor utama dikarenakan
memiliki kualitas pengauditan yang baik sehingga banyak perusahaan
besar yang tidak berkeberatan untuk membayar dengan harga yang
cukup mahal untuk dapat memperoleh hasil audit yang baik. Kantor
akuntan publik yang berafiliasi dengan The Big Four biasanya
memiliki kualitas audit yang sangat baik karena mereka memiliki
standar yang ditetapkan untuk menghasilkan laporan audit yang
berkualitas.
2. Besarnya perusahaan yang diaudit
Faktor selanjutnya yang menjadi penentu besaran Audit Fee yang
ditetapkan oleh auditor adalah bersarnya perusahaan yang diaudit.
Penetapan biaya audit oleh auditor akan ditinjau melalui seberapa
besarnya kapitaliasi suatu perusahaan. Auditor yang melakukan audit
di perusahaan besar akan menghabiskan lebih banyak waktu dan
sumber daya baik berupa sumber daya modal dan sumber daya
manusia untuk meninjau operasi perusahaan yang diaudit karena
perusahaan besar terlibat dalam sejumlah transaksi yang sangat
kompleks dan berkaitan satu dengan yang lain, hal ini tentu saja.
3. Banyaknya anak perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan yang
diaudit.
Faktor yang terakhir sebagai penentu besaran Audit Fee adalah
banyaknya anak perusahaan yang dimiliki perusahaan yang diaudit.
9
Perusahaan yang memiliki anak perusahaan atau subsidiary company
biasanya akan memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi. Tingkat
kompleksitas ini disebabkan karena laporan yang harus melalui proses
konsolidasi antara induk dan anak perusahaan. Proses konsolidasi
antara induk dan anak perusahaan memiliki tingkat komplektisitas
yang bermacam-macam dan dalam pengecekannya membutuhkan
waktu dan sumber daya yang tidak sedikit untuk dapat menghasilkan
laporan audit yang dapat diandalkan. Hal inilah yang mendorong
auditor dalam penetapan biaya audit sehingga semakin banyaknya
anak perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan yang diaudit maka
akan semakin meningkat pula biaya audit yang ditetapkan oleh
auditor.
10
BAB III
KESIMPULAN
11
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, D. S. (April 2010). Peran Internal Audit dan Komite Audit dalam
mewujudkan Good Corporate Governance. Jurnal Akuntansi dan Sistem
Teknologi Informasi Vol. 8 No 1 , Hal 1- 9.
COSO. (2013). Internal Control - Financial Reporting – Integrated Framework.
The Committe of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission
Hanifah. (2013). The Influence Of Audit Fee, Professional Commitmentand
Auditors Competency To Audit Quality. International Conference on
Manangement. ISBN: 978 - 967 - 5705-11-3 .
Hay, D. W. (2008). Evidence on the Impact of Internal Control and Corporate
Governance on Audit Fees. International Journal of Auditing Volume 12
No 1 .
Hazmi, M. A. (2013). Pengaruh Struktur Governance dan Internal Audit Terhadap
Fee Audit Eksternal Pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI.
Dipenonegoro Journal Of Accounting Volume 2 No. 2 ISSN: 2337-3806 .
Herawaty, N. (2011). Pengaruh Pengendalian Intern dan Lamanya Waktu Audit
terhadap Fee Audit (Studi Kasus Pada Kap Kota Jambi Dan Palembang).
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora. Volume 13 No. 1
ISSN: 0852-8349 .
Nurani, M. F. (2007). Pengaruh Internal Control, Auditee Size, Auditee
Complexity dan Resiko Audit Terhadap Penentuan Besarnya Audit Fee
Yang Diterima Kantor Akuntan Publik. Fakultas Ekonomi Universitas
Syiah Kuala Banda Aceh .
Rapina, S. L. (2010). Pengaruh Independensi Eksternal Auditor Terhadap Kualitas
Pelaksanaan Audit (Studi Kasus pada beberapa KAP di Bandung). Akurat
Jurnal Ilmiah Akuntansi No 2 .
Rikawati. (2012). Pengaruh Peer Review Dan Penerapan Standar Pengendalian
Mutu Kap Terhadap Kinerja Auditor. Fakultas Ekonomi Universitas
Pasundan Bandung .
12