Anda di halaman 1dari 13

INTERNAL CONTROL AND AUDIT FEE

Mata Kuliah:

Seminar Pemeriksaan Akuntansi

Disusun Oleh:

Cindi Yola (2201203010004)

Hendri Mustaqim (2201203010013)

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

BAB I PENDAHULUAN 2

1.1 Latar Belakang Makalah 2


1.2 Rumusan Penulisan Makalah 4
1.3 Tujuan Penulisan Makalah 4

BAB II PEMBAHASAN 5

2.1 Landasan Teori Internal Control And Audit Fee 5


2.1.1 Internal Control 5
2.1.2 Audit Fee 6
2.2 Penetapan Audit Fee 7
2.3 Keterkaitan Internal Control Dengan Audit Fee 8
2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Audit Fee 8

BAB III KESIMPULAN 11

DAFTAR PUSTAKA 12

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Makalah

Di dalam masyarakat yang sudah maju perekonomiannya, sangat


diperlukan adanya komunikasi data keuangan dan data ekonomi lainnya.
Perekonomian masyarakat tersebut dicerminkan dalam bentuk organisasi badan
usaha yang besar dimana para pemilik atau penanam modalnya sudah menyebar
ke segala pelosok daerah dan operasinya yang sudah mejangkau secara luas
bahkan sampai ke luar negeri. Para stakeholder atau pemangku kepentingan
menghendaki diadakan pengawasan atau pengendalian terhadap perusahaan agar
mereka dapat menggunakan laporan keuangan yang dapat dipercaya. Seiring
dengan perkembangan perekonomian, kebutuhan terhadap informasi yang
tersedia dalam laporan keuangan juga meningkat. Tujuan laporan keuangan
adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan
arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan dalam
pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang
dipercayakan kepada mereka. Audit merupakan proses yang sistematik,
independen dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan
mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan sampai sejauh mana kriteria
audit dipenuhi.Sebagai seorang auditor yang mengaudit sebuah perusahaan, baik
itu auditor internal (pihak manajemen perusahaan) maupun auditor eksternal
(auditor dependen), auditor pemerintah, auditor forensik, tentunya tidak lepas
dari adanya aturan atau standar sebagai sebuah pedoman dalam mengaudit.
Kegiatan audit sangat diperlukan untuk memeriksa laporan keuangan
yang disajikan, tujuannya agar dapat menghasilkan laporan keuangan yang dapat
memberikan informasi yang relevant dan reliable. Auditing adalah proses yang
sistematis untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti bukti-bukti secara
obyektif mengenai asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi
untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan
kriteria yang telah ditentukan dan menyampaiakan hasilnya kepada para pemakai
yang berkepentingan (Halim, 2008:1).

2
Pengetahuan auditor tentang masalah dan pengendalian intern tersebut
terbatas pada yang diperolehnya melalui audit. Oleh karena itu, penyajian secara
wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
merupakan bagian yang tersirat dan terpadu dalam tanggung jawab manajemen.
Auditor independen dapat memberikan saran tentang bentuk dan isi laporan
keuangan atau membuat draft laporan keuangan, seluruhnya atau sebagian,
berdasarkan informasi dari manajemen dalam pelaksanaan audit. Namun,
tanggung jawab auditor atas laporan keuangan auditan terbatas pada pernyataan
pendapatnya atas laporan keuangan tersebut. Melakukan audit tentu ada yang
namanya imbalan (fee audit), Semakin besar jasa audit yang diberikan maka
semakin besar fee yang diberikan oleh klien, dan indikasi hilangnya
independensi auditor juga semakin tinggi (Hapsari 2013: 4).
Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi besar Audit Fee. Orang
yang pertama kali memformulasikan faktor-faktor yang mempengaruhi fee audit
adalah Simunic 1980. Ia membuat model yang menyatakan bahwa fee audit
ditentukan oleh besar-kecilnya perusahaan yang diaudit (client size), risiko audit
(atas dasar current ratio, quick ratio, D/E, litigation risk) dan kompleksitas audit
(subsidiaries, foriegn listed). Model inilah kemudian yang dijadikan acuan untuk
melihat fenomena di seputar penawaran jasa audit (Aryani 2011: 2-3). Selain
faktor-faktor tersebut di atas, terdapat hal lain yang dapat mempengaruhi Audit
Fee, yaitu internal audit. Internal audit sangat diperlukan bagi organisasi yang
membutuhkan informasi dari pihak yang independen mengenai berbagai
aktivitas organisasi guna pengambilan keputusan yang lebih obyektif dan
accountable. Internal audit juga berfungsi untuk mengendalikan jalannya
organisasi karena internal auditor bertugas mengevaluasi kinerja pihak yang
diaudit guna mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan, baik
penyimpangan yang bersifat kepatuhan (compliance), inefisiensi, kecurangan
(fraud), aktivitas, operasi, atau pekerjaan yang tidak efektif, serta laporan
keuangan yang tidak mencerminkan kondisi sesungguhnya. (Aryani 2011: 3).
Terdapat dua pandangan mengenai hubungan fungsi audit internal dan fee
auditor eksternal (Aryani 2011:4).

3
1.2 Rumusan Penulisan Makalah

Adapun yang menjadi rumusan dalam penulisan makalah ini adalah


1. Menjelaskan Teori-Teori Internal Control Dan Audit Fee
2. Menjelaskan Bagaimana Penetapan Audit Fee
3. Menjelaskan Bagaimana Keterkaitan Internal Control Dengan
Audit Fee
4. Menjelaskan Apa Saja Faktor Yang Mempengaruhi Audit Fee
1.3 Tujuan Penulisan Makalah

Adapun yang menjadi rumusan dalam penulisan makalah ini adalah untuk

1. Untuk Menjelaskan Teori-Teori Internal Control Dan Audit Fee


2. Untuk Menjelaskan Bagaimana Penetapan Audit Fee
3. Untuk Menjelaskan Keterkaitan Internal Control Dengan Audit Fee
4. Untuk Menjelaskan Faktor Yang Mempengaruhi Audit Fee

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori Internal Control and Audit Fee

2.1.1 Internal Control


Internal Control yaitu lingkungan pengendalian, penaksiran resiko,
Informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian hingga pada tahap
pemantauan, merupakan hal yang sangat penting dan bermanfaat bagi
auditor eksternal dalam memperoleh pemahaman dan menyusun program
atau prosedur audit secara keseluruhan. The Committe of Sponsoring
Organizations Of The Treadway Commisision (COSO) menjelaskan
rerangka pengendalian yang dapat memperkuat pengendalian internal
dalam perusahaan yang terdiri dari lima komponen yang saling terkait,
yaitu :
a. Lingkungan Pengendalian
Komponen ini meliputi sikap manajemen di semua tingkatan
terhadap operasi secara umum dan konsep kontrol secara khusus.
b. Penafsiran Resiko
Komponen ini telah menjadi bagian dari aktivitas audit internal
yang terus berkembang.
c. Komunikasi dan Informasi
Komponen ini merupakan bagian penting dari proses manajemen.
Manajemen tidak dapat berfungsi tanpa informasi.
d. Aktivitas Pengendalian
Komponen ini mencakup aktivitas-aktivitas yang dulunya dikaitkan
dengan konsep kontrol internal.
e. Pemantauan
Pemantauan adalah proses penentuan kualitas kinerja internal
control sepanjang waktu. Pemantauan ini mencakup penentuan desain dan
operasi pengendalian tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi.

5
2.1.2 Audit Fee

Dalam penggunaan jasa auditor eksternal, perusahaan


mengeluarkan biaya untuk membayar jasa auditor eksternal. Biaya ini
biasanya disebut juga dengan fee audit. Iskak (1999) dalam Desi dkk
(2014) mendefinisikan fee audit sebagai hororarium yang dibebankan oleh
akuntan publik kepada perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan
akuntan publik terhadap laporan keuangan. Berdasarkan surat keputusan
Ketua Umum Institut Akuntan Publik Indonesia pada tangga 2 Juli 2008
nomor KEP.24/IAPI/VII/2008 mengenai Kebijakan Penentuan Fee Audit
dimana surat tersebut digunakan sebagai pedoman bagi seluruh Anggota
Institut Akuntan Publik Indonesia dalam menentukan besarnya imbalan
yang wajar atas jasa profesional yang mereka berikan sebagai akuntan
publik. Akibatnya timbul akan adanya banyak praktek yang kurang adil,
seperti persaingan fee audit di pasar. Hal itu terjadi karena belum diatur
secara jelas, sehingga fee audit bisa dibanting sedemikian rupa untuk
tujuan tertentu. Sehingga akan timbul adanya perang tarif antar auditor.

Menurut Sukrisno Agoes (2012), komisi audit atau imbalan audit


(Audit Fee) adalah imbalan baik berupa uang atau barang atau bentuk
lainnya yang diberikan kepada atau diterima dari klien atau pihak lain
untuk memperoleh perikatan dari klien atau pihak lain. Menurut Cristansy
dan Ardiati (2018), Imbalan audit merupakan imbalan jasa yang diperoleh
atau diterima auditor atas jasa telah diberikan kepada klien. Menurut
peneliti, komisi audit atau imbalan audit (Audit Fee) merupakan hak yang
diberikan oleh klien atas pemenuhan kewajian audit kepada klien yang
telah dilakukan oleh auditor.

6
2.2 Penetapan Audit Fee

Audit Fee adalah imbal jasa yang dibebankan oleh suatu Kantor
Akuntan Publik kepada perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan
akuntan publik. Fee audit merupakan salah satu faktor yang memotivasi
seorang auditor untuk melaksanakan pekerjaannya, (Wanous et. al 1983
dalam Hanifah 2013). Surat Keputusan Institut Akuntan Publik Indonesia
(IAPI) No. KEP. 024/IAPI/VII/ 2008 pada tanggal 2 Juli 2008:

a. Besaran Fee
Audit Fee adalah biaya yang harus ditanggung klien karena telah
mendapatkan jasa audit dari sebuah KAP. Audit Fee merupakan hal
yang tidak kalah pentingnya di dalam penerimaan penugasan. Besarnya
fee dapat bervariasi tergantung antara lain risiko penugasan,
kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan,
struktur biaya KAP yang bersangkutan dan pertimbangan profesional
lainnya. Anggota KAP tidak diperkenankan mendapatkan klien dengan
cara menawarkan fee yang dapat merusak citra profesi.
b. Fee Kontinjen
Fee kontinjen adalah fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan
suatu jasa profesional tanpa adanya fee yang akan dibebankan, kecuali
ada temuan atau hasil tertentu dimana jumlah fee tergantung pada
temuan atau hasil tertentu tersebut. Fee dianggap tidak kontinjen jika
ditetapkan oleh pengadilan atau badan pengatur atau dalam hal
perpajakan, jika dasar penetapan adalah hasil penyelesaian hukum atau
temuan badan pengatur. Anggota KAP tidak diperkenankan untuk
menetapkan fee kontinjen apabila penetapan tersebut dapat mengurangi
independensi. Agoes (2012 :46).

7
2.3 Keterkaitan Internal Control dengan Audit Fee

Banyak faktor yang mempengaruhi pertimbangan Audit Fee, salah satu di


antaranya adalah dengan adanya pengendalian internal. Pengendalian internal
merupakan suatu proses dari aktivitas operasional organisasi dan merupakan
bagian integral dari proses manajemen meliputi proses perencanaan, pelaksanaan
dan pengendalian. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Herawaty (2011),
Keane (2011), Mitra (2009), dan Hay et al., (2008) yang yang mengatakan ada
hubungan signifikan positif antara komponen pengendalian internal terhadap
penetapan fee audit eksternal. Hubungan antara fungsi audit internal yang
meningkatkan pengendalian dalam perusahaan dan auditor eksternal adalah
dalam kaitannya untuk memperkuat pengendalian operasi lingkungan secara
keseluruhan. Hasil penelitian ini sependapat dengan penelitian Goodwin stewart
(2006) yang menyatakan bahwa entitas hubungan adanya pengendalian internal
dan tugas audit eksternal adalah saling melengkapi sebagai sebuah sarana untuk
meningkatkan tingkat pengawasan. Pandangan ini konsisten dengan peran yang
lebih luas dari audit internal, yang dalam beberapa tahun terakhir telah
berkembang dari yang awalnya hanya berfokus pada pengawasan menjadi lebih
luas menyangkut manajemen risiko.

2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Audit Fee

Menurut Sukrisno (2012), dalam menetapkan besaran Audit Fee atas jasa
yang dilakukan, auditor harus mempertimbangkan beberapa hal seperti:
1. Kebutuhan klien dan ruang lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh
auditor.
2. Waktu yang dibutuhkan dalam setiap tahapan audit
3. Tugas dan tanggung jawab menurut hukum yang berlaku.
4. Tingkat keahlian dan tanggung jawab yang melekat pada pekerjaan
yang dilakukan oleh auditor.
5. Tingkat kompleksitas pekerjaan yang diterima auditor.

8
6. Jumlah anggota dan banyaknya waktu yang diperlukan dan secara
efektif digunakan oleh anggota dan stafnya untuk menyelesaikan
pekerjaan.
7. Sistem pengendalian mutu kantor.
8. Basis penetapan imbalan jasa yang disepakati antara auditor dengan
perusahaan yang menggunakan jasa auditor.
Selain hal diatas, terdapat beberapa pertimbangan auditor dalam
menetapkan besarnya biaya audit diantaranya adalah:
1. Ukuran kantor akuntan publik yang digunakan untuk melakukan audit
Ukuran kantor akuntan publik menjadi faktor utama dikarenakan
memiliki kualitas pengauditan yang baik sehingga banyak perusahaan
besar yang tidak berkeberatan untuk membayar dengan harga yang
cukup mahal untuk dapat memperoleh hasil audit yang baik. Kantor
akuntan publik yang berafiliasi dengan The Big Four biasanya
memiliki kualitas audit yang sangat baik karena mereka memiliki
standar yang ditetapkan untuk menghasilkan laporan audit yang
berkualitas.
2. Besarnya perusahaan yang diaudit
Faktor selanjutnya yang menjadi penentu besaran Audit Fee yang
ditetapkan oleh auditor adalah bersarnya perusahaan yang diaudit.
Penetapan biaya audit oleh auditor akan ditinjau melalui seberapa
besarnya kapitaliasi suatu perusahaan. Auditor yang melakukan audit
di perusahaan besar akan menghabiskan lebih banyak waktu dan
sumber daya baik berupa sumber daya modal dan sumber daya
manusia untuk meninjau operasi perusahaan yang diaudit karena
perusahaan besar terlibat dalam sejumlah transaksi yang sangat
kompleks dan berkaitan satu dengan yang lain, hal ini tentu saja.
3. Banyaknya anak perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan yang
diaudit.
Faktor yang terakhir sebagai penentu besaran Audit Fee adalah
banyaknya anak perusahaan yang dimiliki perusahaan yang diaudit.

9
Perusahaan yang memiliki anak perusahaan atau subsidiary company
biasanya akan memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi. Tingkat
kompleksitas ini disebabkan karena laporan yang harus melalui proses
konsolidasi antara induk dan anak perusahaan. Proses konsolidasi
antara induk dan anak perusahaan memiliki tingkat komplektisitas
yang bermacam-macam dan dalam pengecekannya membutuhkan
waktu dan sumber daya yang tidak sedikit untuk dapat menghasilkan
laporan audit yang dapat diandalkan. Hal inilah yang mendorong
auditor dalam penetapan biaya audit sehingga semakin banyaknya
anak perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan yang diaudit maka
akan semakin meningkat pula biaya audit yang ditetapkan oleh
auditor.

10
BAB III

KESIMPULAN

Pengendalian internal berpengaruh signifikan positif terhadap


pertimbangan Audit Fee. Hal ini yang berarti komponen atau unsur-unsur yang
terdapat dalam pengendalian internal yaitu lingkungan pengendalian, penaksiran
resiko, Informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian hingga pada tahap
pemantauan, merupakan hal yang sangat penting dan bermanfaat bagi auditor
eksternal dalam memperoleh pemahaman dan menyusun program audit secara
keseluruhan yang akhirnya menjadi pertimbangan dalam penetapan Audit Fee.
Sependapat dengan penelitian Goodwin-Stewart (2006) yang menyatakan
hubungan adanya pengendalian internal dan audit eksternal adalah saling
melengkapi sebagai sebuah sarana untuk meningkatkan tingkat pengawasan yang
berarti adanya fungsi pengendalian internal dalam perusahaan memiliki pengaruh
yang positif dalam mempertimbangkan penetapan Audit Fee.

Besarnya Audit Fee tentunya menjadi objek yang menarik untuk


diperhatikan. Dengan semakin banyaknya pihak yang bersinggungan langsung
dengan akuntan publik dan pengauditan, maka faktor-faktor yang mempengaruhi
besarnya Audit Fee juga semakin menarik untuk diperhatikan. Sebagai bagian dari
fungsi pengawasan, tanggung jawab komisaris independen meliputi melakukan
pengawasan terhadap kualitas laporan keuangan dan pengembangan kontrol
dalam perusahaan sebagai pertanggung jawaban kepada para shareholders serta
untuk melindungi reputasi pribadi. Sehingga komisaris independen akan
meningkatkan permintaan terhadap audit eksternal yang lebih baik. Dengan hasil
tersebut dapat dikatakan bahwa mekanisme governance yang kuat akan
meningkatkan permintaan terhadap jasa audit eksternal yang akan berpengaruh
pada peningkatan fee audit.

11
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, D. S. (April 2010). Peran Internal Audit dan Komite Audit dalam
mewujudkan Good Corporate Governance. Jurnal Akuntansi dan Sistem
Teknologi Informasi Vol. 8 No 1 , Hal 1- 9.
COSO. (2013). Internal Control - Financial Reporting – Integrated Framework.
The Committe of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission
Hanifah. (2013). The Influence Of Audit Fee, Professional Commitmentand
Auditors Competency To Audit Quality. International Conference on
Manangement. ISBN: 978 - 967 - 5705-11-3 .
Hay, D. W. (2008). Evidence on the Impact of Internal Control and Corporate
Governance on Audit Fees. International Journal of Auditing Volume 12
No 1 .
Hazmi, M. A. (2013). Pengaruh Struktur Governance dan Internal Audit Terhadap
Fee Audit Eksternal Pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI.
Dipenonegoro Journal Of Accounting Volume 2 No. 2 ISSN: 2337-3806 .
Herawaty, N. (2011). Pengaruh Pengendalian Intern dan Lamanya Waktu Audit
terhadap Fee Audit (Studi Kasus Pada Kap Kota Jambi Dan Palembang).
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora. Volume 13 No. 1
ISSN: 0852-8349 .
Nurani, M. F. (2007). Pengaruh Internal Control, Auditee Size, Auditee
Complexity dan Resiko Audit Terhadap Penentuan Besarnya Audit Fee
Yang Diterima Kantor Akuntan Publik. Fakultas Ekonomi Universitas
Syiah Kuala Banda Aceh .
Rapina, S. L. (2010). Pengaruh Independensi Eksternal Auditor Terhadap Kualitas
Pelaksanaan Audit (Studi Kasus pada beberapa KAP di Bandung). Akurat
Jurnal Ilmiah Akuntansi No 2 .
Rikawati. (2012). Pengaruh Peer Review Dan Penerapan Standar Pengendalian
Mutu Kap Terhadap Kinerja Auditor. Fakultas Ekonomi Universitas
Pasundan Bandung .

12

Anda mungkin juga menyukai