PENDAHULUAN
Kemajuan suatu bangsa di mulai dengan adanya kemajuan dalam memperoleh
pendidikan pengguna yang berkualitas bagi rakyatnya, oleh karena itu sangat penting
memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memperoleh dan mengakses pendidikan
yang dibutuhkan. Pendidikan pengguna yang terbaik dan merata akan di nikmati oleh
masyarakat, bertujuan untuk memberikan manfaat dan pegangan bagi masyarakat untuk
menghadapi masa depan yang dipenuhi oleh teknologi, agar menciptakan masyarakat yang
berpikiran rasional, kritis dan terbuka dalam menghadapi perubahan dan perkembangan
teknologi. Kemampuan yang kompetitif dan penuh dengan tantangan diperlukan manusia
yang berkualitas. Mereka yang berkualitas akan bisa memprediksi dan mengatasi apa yang di
butuhkan pendidikan pengguna (user educations) di masa depan.1
Dalam hal ini peran pendidikan pengguna (User Education) di harapkan dapat
meningkatkan keterampilan bagi pengguna dalam memanfaatkan kebutuhan informasi. Agar
mempermudah pengguna dalam mencari informasi serta menambah wawasan dan
pengetahuan tentang informasi yang dibutuhkan secara efektif. Dalam hal ini pendidikan
pengguna (User Education) dinilai sangat penting untuk menghadapi perkembangan
teknologi dan masa depan yang semakin maju.2
Adapun hubungan antara pendidikan pengguna (User Education) adalah untuk mengikuti
perkembangan teknologi dan memanfaatkan teknologi informasi untuk menciptakan peluang
baru dengan kreatif dan inovatif. Perubahan transformasi pendidikan pengguna (User
Education) berkembang dengan sangat pesat, hal ini terjadi karena sistem dan metode yang
didukung oleh teknologi digital. Perkembangan tersebut di tandai dengan adanya determinasi
globalisasi, teknologi akan terus mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman,
1
Harun Rasyid, “Membangun Generasi Melalui Pendidikan Sebagai Investasi Masa Depan”, Dalam Jurnal
Pendidikan Anak, Vol IV, Edisi 1, hlm 565-566, di unggah bulan Juni 2015 di
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpa/article/view/12345 di unduh pada tanggal 7 Juni 2023.
2
Grantino One Pradhika, ”Pengaruh Pendidikan Pengguna (USER EDUCATION) “Terhadap Pemanfaatan
Layanan Perpustakaan Di UPT Universitas Muhammadiyah Surakarta” Dalam Jurnal Computer Science, vol 1, no 2,
hlm 2-3, di unggah tahun 2014 di http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ln9f2acf1e32full.pdf, di unduh
pada tanggal 7 juni 2023.
1
perkembangan tersebut akan merubah dan mempengaruhi proses pendidikan pengguna di
dunia pendidikan, oleh karenanya teknologi informasi di masa depan diharapkan beradaptasi
dengan perpustakaan untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia.3
Teori Pendidikan Pengguna
User education atau pendidikan pengguna adalah proses yang di mana pemakai atau
pengguna dikenalkan dengan berbagai macam sumber-sumber perpustakaan, pelayanan, dan
sumber - sumber informasi yang disediakan untuk pemakai dan diajarkan bagaimana
menggunakan sumber tersebut yang meliputi jasa layanan dan informasi yang bertujuan untuk
mengenalkan, Menjalankan mekanisme penulisan informasi yang tersedia.
(User Educations) atau yang bisa dikenal dengan pendidikan pengguna adalah proses
yang di mana memakai atau pengguna dikenalkan berbagai macam sumber-sumber
perpustakaan, pelayanan, dan berbagai macam sumber informasi yang disediakan untuk
memakai dan diajarkan bagaimana menggunakan sumber tersebut yang meliputi jasa layanan
dan informasi yang bertujuan untuk mengenalkan, Menjalankan mekanisme penulisan informasi
yang yang tersedia. Sedangkan menurut Soedibyo Menjelaskan bahwa Pendidikan pengguna
adalah merupakan bimbingan kepada pemakai untuk mengetahui cara memanfaatkan koleksi
yang disediakan secara efektif, bimbingan itu terdiri dari bimbingan individu dan kelompok.4
Hazel Mews menjelaskan bahwa pendidikan pengguna (User Educations) adalah suatu
proses yang di mana pengguna diberi pemahaman dan pengertian sumber-sumber perpustakaan
dan informasi yang berkaitan. Selain itu pendidikan pengguna (User Educations) adalah kegiatan
jasa dari perpustakaan untuk membantu Pemakai untuk meningkatkan keterampilan dan untuk
menemukan informasi yang diinginkan.5
Rahayuningsih menjelaskan tujuan pendidikan pemakai adalah:
a. memberi pengertian kepada pengguna perpustakaan tersedianya informasi di
perpustakaan dalam bentuk cetak maupun non-cetak.
b. memperkenalkan kepada pengguna perpustakaan jenis-jenis koleksi agar pengguna
perpustakaan menggunakan perpustakaan dan informasi secara efektif.
3
Komang Novita Sri Rahayu, “Sinergi Pendidikan Menyongsong Masa Depan Indonesia Di Era Society 5.0,
Dalam Edukasi: Jurnal Pendidikan Dasar, Vol. 02, no 01, hlm 88-89. di unggah bulan maret 2021 di
https://stahnmpukuturan.ac.id/jurnal/index.php/edukasi/article/view/1395 di unduh pada tanggal 7 Juni 2023.
4
Noerhayati Seodibyo, “Pengelolaaan Perpustakaan Jilid I ”, (Bandung: Alumni, 1987), hlm 8.
5
Hazel Mews, “Reader Instruction in Colleges and Universities.”, (London: The Library Association), hlm. 5
2
c. memudahkan dalam mencari sumber literatur dan informasi yang relevan dengan
masalah yang dihadapi.
d. memberikan petunjuk dalam menggunakan perpustakaan dan sumber informasi yang
relevan agar pengguna mampu meneliti suatu masalah, menemukan materi yang sesuai,
dan memecahkan berbagai masalah.
e. mengembangkan minat baca
f. memperpendek jarak antara pustakawan dengan penggunanya
g. mendidik pengguna perpustakaan untuk mengikuti tertib dan bertanggung jawab.6
Teori Pendidikan
Pendidikan atau disebut juga dengan memanusiakan manusia, tujuan pendidikan adalah
menjadikan manusia berbeda dengan makhluk yang lain Hal inilah yang disebut dengan
pengertian memanusiakan manusia. Pendidikan dalam arti luas adalah kegiatan atau proses
mendidik dan penyelenggaraan pendidikan bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. secara
bahasa pendidikan adalah membimbing yang dilakukan oleh orang yang lebih tua kepada orang
yang lebih muda untuk diberikan pengarahan, pengajaran dan perbaikan moral dan intelektual
seseorang, bimbingan kepada yang muda tidak hanya pendidikan formal, tetapi adanya peran
keluarga dan masyarakat untuk menjadi lembaga pembimbing yang dapat menumbuhkan
pengetahuan dan juga pemahaman, jadi pendidikan adalah kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan pendidik kepada peserta didik bertujuan untuk memperbaiki moral melatih intelektual
menjadi tingkah laku yang lebih baik.7
1. Pendidikan klasik
3
diambil dari ilmu pengetahuan yang ditemukan dan dikembangkan oleh para ahli yang
disusun secara logis dan sistematis. pendidik mempunyai peranan yang cukup besar
sedangkan peserta didik memiliki peran yang cukup pasif karena sebagai penerima informasi
dan tugas dari pendidik.
2. Pendidikan personal
Teori ini berasal dari asumsi bahwa manusia telah memiliki potensi tertentu dari lahir,
pendidikan dapat dikembangkan melalui potensi yang dimiliki oleh peserta didik, berdasarkan
dari kebutuhan dan minat peserta didik. dalam hal ini peserta didik adalah pelaku utama
pendidikan, adapun yang lain berperan sebagai pembimbing dan pelayan peserta didik.
contoh dari pendidikan personal ini adalah pengembangan kurikulum yang terbaru. Yaitu
kurikulum yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran diri dan mengurangi dari aktulisasi
diri. Kurikulum ini merupakan pendidikan yang menekankan pada aspek intelektual
( kurikulum akademis).
3. Pendidikan teknologi
4. Pendidikan interaksional,
Pendidikan interaksional adalah konsep pendidikan yang bertolak dari pemikiran manusia
sebagai makhluk sosial yang diharuskan berinteraksi dan bekerja sama dengan yang lain.
dalam pendidikan interaksional ini lebih ditekankan interaksi dua pihak yaitu guru dan
peserta didik ataupun sebaliknya. Dalam teori ini interaksi juga dapat terjadi antara peserta
didik dengan materi pembelajaran. interaksi ini terjadi melalui bentuk dialog, dalam
4
pendidikan interaksional belajar lebih dari sekedar mempelajari fakta. Peserta didik
diharuskan melakukan eksperimen dari fakta tersebut, memberikan interpretasi yang sifatnya
menyeluruh serta berusaha memahaminya dalam konteks kehidupan, adapun filsafat yang
latar belakangi pendidikan interaksional ini adalah filsafat rekonstruksisosial.8
Pendidikan adalah sebuah proses. Proses itu memiliki makna dinamis, yaitu berjalan
baik secara linier atau eksponensial. Sifat dinamis bagi pendidikan bermakna kehidupan
harus direspon cepat dengan pelayanan pendidikan yang responsip. Jika pendidikan memiliki
basis aktifitas yang hanya sekedar mengulang masa lalu tanpa mendekatkan diri pada aspek
kekinian, maka pendidikan akan menjadi statis dan akan menjadi kegiatan yang tidak
memberikan implikasi pada tataran solusi kehidupan masa kini dan masa depan. Pendidikan
harus bersifat progresif dan mencerahkan.
Dari paparan di atas, maka teori pendidikan adalah pendidikan yang sifatnya tidak bebas
nilai. Pendidikan bernilai (meaningfull education) adalah pendidikan yang senantiasa
didasarkan pada aspek kebermanfaatan untuk perkembangan kehidupan manusia. Pendidikan
yang dilakukan tidaklah yang di haruskan berbasis ujian dan penyelesaian masalah tekstual.
Tetapi, pendidikan dijadikan solusi segala pemasalahan kehidupan kini dan akan datang
8
Restu Wijayanto, “Teori Pendidikan” di unggah pada bulan 11 November 2015 di
http://restuwijayanto.blogs.uny.ac.id/wp-content/uploads/sites/2030/2015/11/Edisi-05-Teori-Pendidikan.pdf. Di
unduh pada tanggal 08 Juni 2023.
5
(masa depan). Sehingga pendidikan diharuskan tetap berpegang pada perkembangan agar diisi
dengan nilai kehidupan yang bersumber dari nilai religius dan norma-norma masyarakat.
Kehadiran pendidikan masa depan memberikan manfaat yaitu bertujuan menjadikan manusia
menjadi pribadi yang dapat menghargai dirinya, memuliakan orang lain dan berorientasi pada
kebermanfaatan orang lain.9
1. Pendidikan yang terbuka dan inklusif: Maksudnya pendidikan masa depan haruslah
terbuka dan inklusif bagi semua orang, tanpa memandang latar belakang, jenis
kelamin, ataupun status sosial. Hal ini dapat dicapai dengan memperluas akses ke
pendidikan dan memastikan semua orang memiliki kesempatan untuk belajar.
2. Pendidikan berbasis teknologi: Teknologi terus berkembang seiring perkembangan
zaman serta memainkan peran penting dalam pendidikan. Pendidikan masa depan
diharuskan memanfaatkan berbagai macam teknologi untuk meningkatkan efisiensi
pembelajaran.
3. Pendidikan yang berpusat pada siswa: Pendidikan masa depan harus berfokus pada
pengembangan potensi individu, bertujuan untuk mempersiapkan siswa dalam
menghadapi tantangan di masa depan. Hal ini bisa dicapai dengan diperkenalkannya
metode pembelajaran yang interaktif dan partisipatif, serta memfasilitasi
pengembangan keterampilan sosial dan emosional.
4. Pendidikan berfokus pada pembelajaran sepanjang hidup: Pendidikan masa depan
harus mengakui bahwa pembelajaran tidak hanya berhenti ketika seseorang lulus dari
sekolah maupun perguruan tinggi. Pendidikan tersebut bisa diwujudkan dengan
berfokus pada pengembangan keterampilan dan pengetahuan yang relevan.
5. Pendidikan yang berorientasi pada hasil: Pendidikan masa depan haruslah berorientasi
pada hasil, dengan berfokus pada pengembangan keterampilan dan pengetahuan yang
bisa diterapkan di kehidupan nyata. Hal ini bisa dicapai dengan diperkenalkannya
metode pembelajaran yang praktis dan terintegrasi dengan dunia kerja.10
9
Nanan Abdul Manan, “Pendidikan Masa Depan”, di unggah pada tanggal 10 Januari 2022 di
http://news.upmk.ac.id/home/post/pendidikan.masa.depan.html#:~:text=Dari%20paparan%20di%20atas%2C
%20maka,kebermanfaatan%20bagi%20perkembangan%20kehidupan%20manusia, di unduh pada tanggal 08 Juni
2023.
10
Nova Astriani Saputri, “Perkiraan dan Antisipasi Masa Depan Pendidikan Di Indonesia”, di unggah pada
tanggal 08 April 2017, di https://berau.prokal.co/read/news/48954-perkiraan-dan-antisipasi-masa-depan-
6
Pembahasan
Pendidikan pengguna di masa depan kemungkinan besar siswa atau mahasiswa dalam
pembelajarannya berinteraksi dengan Robot yang dikhususkan untuk menggantikan tenaga
pendidik, robot itu bisa dikendalikan jarak jauh, Bukan tidak mungkin proses belajar
mengajar bisa kapanpun dan di manapun. dalam menghadapi masa depan pendidikan
pengguna harus memiliki kemampuan yang meliputi leadership, Digital literacy,
communication, emotional intelligence, entrepreneurship Global Citizenahip, problem
solving dan team working. Adapun ada beberapa cara yang dilakukan pendidikan pengguna di
Indonesia untuk menghadapi masa depan.
7
Dari pemaparannya tadi diharapkan bisa menciptakan lulusan yang berkualitas dan
memiliki kompetitif yang bisa digunakan untuk menghadapi perkembangan teknologi dan
masa depan yang semakin berkembang dengan pesat.11
11
Komang Novita Sri Rahayu, “Sinergi Pendidikan Menyongsong Masa Depan Indonesia Di Era Society 5.0,
Dalam Edukasi: Jurnal Pendidikan Dasar, Vol. 02, no 01, hlm 95. di unggah bulan maret 2021 di
https://stahnmpukuturan.ac.id/jurnal/index.php/edukasi/article/view/1395 di unduh pada tanggal 8 Juni 2023.
8
hal yang baru, pandangan hidup yang mampu memprediksi dan merencanakan masa
depan, teknologi yang senantiasa berkembang dan digunakan sesuai perkembangan
zaman.12
9
menjadi belajar untuk mendapatkan pekerjaan dan ingin cepat selesai, tidak hanya itu
dalam bidang kebudayaan munculnya Budaya hedonistik, ingin serba cepat, praktis
dan instan.13
Pendidikan pengguna di masa kini dihadapkan dengan tantangan yang jauh lebih besar
dari tantangan yang dihadapi sebelumnya, Tantangan tersebut muncul karena adanya
Kehidupan yang Multi kompleks berdasarkan dengan tuntutan hidup, Orientasi pendidikan
pengguna untuk menghadapi teknologi di masa depan perlu adanya perubahan. Orientasi ini
bertujuan membentuk pendidikan yang jelas karenanya harus lebih difokuskan masa depan
daripada masa kini dan masa lampau. Tapi tampak dari kita di masa depan kehidupan
manusia tetap mengandalkan lembaga pendidikan formal dan nonformal sebagai tempat
pengembangan pengendalian manusia modern menuju ke arah yang lebih baik. karena itu
pendidikan pengguna masih pandang potensi untuk mengembangkan manusia di masa depan
dengan berbagai alasan sosiologis, psikologis dan kultural14.
Selain itu terdapat berbagai macam dinamika dan tantangan pendidikan pengguna di
masa sekarang dan di masa depan. Dapat dilihat di masa sekarang kita hidup berdampingan
dengan teknologi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memberikan
banyak perubahan terkait dengan pendidikan pengguan itu sendiri.
Contohnya saja di masa ini kita menggunakan segala macam dengan teknologi,
hadirnya teknologi terhadap pendidikan pengguna adalah untuk mempermudah suatu
pendidikan atau pembelajaran. Akan tetapi perkembangan IPTEK bisa menjadi kendala yang
sering terjadi di dunia kependidikan ini. Contohnya adalah tenaga pendidik yang sudah
berumur, mereka cukup kesulitan dengan perkembangan teknologi yang berkembang dengan
cepat di masa ini.
13
Vita Fitriatul Ulya, “Pendidikan Islam Di Indonesia: Problem Masa Kini Dan Perspektif Masa Depan”
Dalam AL HIKMAH Jurnal Studi Keislaman, Vol 8, no 2, hlm 137-138, di unggah September 2018, di
http://ejournal.kopertais4.or.id/pantura/index.php/alhikmah/article/view/3379, di unduh pada tanggal 09 Juni
2023
14
Vita Fitriatul Ulya, “Pendidikan Islam Di Indonesia: Problem Masa Kini Dan Perspektif Masa Depan”
Dalam AL HIKMAH Jurnal Studi Keislaman, Vol 8, no 2, hlm 140-141, di unggah September 2018, di
http://ejournal.kopertais4.or.id/pantura/index.php/alhikmah/article/view/3379, di unduh pada tanggal 09 Juni
2023
10
Hambatan lain yang sering terjadi pada pendidikan pengguna di masa ini adalah
lembaga pendidikan yang kurang dengan basis pengembangan budaya, kelemahan tersebut
berasal dari lembaga pendidikan dan pembelajaran yang tidak memiliki basis pengembangan
budaya yang jelas. Lembaga pendidikan yang terjadi di masa ini hanya dibertujuan untuk
menghasilkan manusia yang berlatar belakang kapitalistik, sehingga banyak manusia
berbondong-bondong mencari pekerjaan sehingga menghasilkan orang-orang yang tidak
kreatif dan memiliki kemampuan. Permasalahan yang kemungkinan terjadi pada pendidikan
pengguna di Indonesia untuk masa yang akan datang adalah budaya. Indonesia berada pada
perkembangan globalisasi dan digitalisasi, di masa depan pengaruh globalisasi dan digitalisasi
akan sangat terasa oleh masyarakat Indonesia itu sendiri, baik sengaja maupun tidak sengaja.
Dampak Positif Dan Negatif Masa Depan Pendidikan Pengguna (User Education) Di
Indonesia
15
Khansa Aulia Riswana, “Dinamika dan Tantangan Pendidikan Di Masa Depan”, di unggah pada tanggal
17 Desember 2022 di https://www.kompasiana.com/khansauliarsn/639dc3eaf4fbe4445b32ded2/dinamika-dan-
tantangan-pendidikan-di-masa-depan?page=all#sectionall, di unduh pada tanggal 09 Juni 2023.
11
Ada beberapa dampak yang kemungkinan terjadi akibat semakin lajunya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibarengi dengan keterkaitan dan saling
ketergantungan antar bangsa di seluruh dunia, baik itu positif maupun negative. Adapun
dampak positif terhadap pendidikan pengguna, adalah sebagai berikut:
1. Dunia pendidikan Indonesia mudah dikuasai oleh para pemilik yang tidak
bertanggung jawab.
2. Akan memiliki sifat saling bergantung dengan teknologi yang memberikan dampak
munculnya pemikiran serba instan
3. Munculnya golongan-golongan atau sekelompok orang yang tidak berkompeten di
dalam dunia pendidikan.
4. Makin terkikisnya kebudayaan, akibat masuknya budaya dari luar, dengan tidak
terkontrol.
5. Mengakibatkan longgarnya kekuatan pendidikan yang dijalankan dan dibuat oleh
Negara.
Sebuah pendapat dikemukakan seorang usahawan teknologi dari negara Taiwan yang
bernama Sayling Wen, menurut beliau bahwa kemajuan teknologi informasi dan globalisasi,
maka harus dilakukan perubahan di dunia pendidikan untuk menghadapi masa depan.16
12
Untuk menjawab tantangan dan perubahan zaman maka pendidikan pengguna
diharuskan mulai berbenah diri,Apabila tidak dilakukan maka akan tertinggal dalam
persaingan global. Maka dalam hal ini dapat ditekankan melalui pengembangan pengeahuan,
melalui perpaduan antara tuntutan kebutuhan masyarakat, dan pendidikan formal sehingga
sistem pendidikan pengguna akan menghasilkan lulusanan yang memiliki kemampuan dan
bisa menyesuaikan dengan tuntutan masyarakat yang senantiasa berubah mengikuti
perkembangan zaman.
13
6. Prinsip multicultural. prinsip ini sifatnya plural sehingga menjadi acuan dalam
mengembangkan pendidikan pengguna dan bisa mendayagunakanya. Perbedaan
tersebut sebagai sumber dinamika yang bersifat positif dan konstruktif.
7. Pendidikan dengan prinsip global, pendidikan haruslah berperan untuk menyiapkan
Pengguna dalam menghadapi arus globalisasi, teknologi dan perkembangan di masa
depan.17
PENUTUP
Masa depan pendidikan pengguna di Indonesia akan dihadapkan pada tantangan yang
semakin kompleks, terutama dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat.
Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain standar pendidikan yang tidak merata,
pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, kurikulum yang relevan, meningkatkan mutu
pendidikan, keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja, keterbatasan sumber
daya, dan keterlibatan semua pihak. Oleh karena itu, perlu adanya penyesuaian dalam sistem
pendidikan agar dapat menghadapi tantangan masa depan dan menghasilkan lulusan yang
memiliki keterampilan yang relevan. Di sisi lain, perkembangan teknologi dan informasi yang
semakin pesat di era globalisasi tidak bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia
pendidikan. Pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan telah banyak menghasilkan
inovasi-inovasi baru guna menunjang proses pembelajaran. Namun, dalam pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di bidang pendidikan, seringkali menghadapi
beberapa kendala-kendala, diantaranya kurangnya pengadaan infrastruktur TIK. Oleh karena
itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan kualitas teknologi, kecepatan, dan aksesibilitas
internet di dalam negeri agar dapat menghadapi tantangan masa depan.
Masa depan pendidikan pengguna di Indonesia menawarkan tantangan yang signifikan,
tetapi memberikan peluang untuk kemajuan yang sifatnya positif. Kurangnya kesadaran, dan
penyebaran informasi yang tidak akurat merupakan tantangan utama yang harus dihadapi.
Namun, adanya peranan pemerintah, peran sekolah dan lembaga pendidikan, serta bekerjasama
LSM.
17
Vita Fitriatul Ulya, “Pendidikan Islam Di Indonesia: Problem Masa Kini Dan Perspektif Masa Depan”
Dalam AL HIKMAH Jurnal Studi Keislaman, Vol 8, no 2, hlm 146-147, di unggah September 2018, di
http://ejournal.kopertais4.or.id/pantura/index.php/alhikmah/article/view/3379, di unduh pada tanggal 09 Juni
2023
14
Lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam pendidikan pengguna untuk
menghasilkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan. Kolaborasi dengan industri dan
LSM dapat menciptakan inisiatif yang lebih efektif dalam pendidikan pengguna.
Adapun Kesimpulan yang lain mengenai Masa Depan pendidikan pengguna (User
Education) di indonesia adalah sebagai berikut:
1. Masa depan pendidikan pengguna di Indonesia yang lebih menantang, tetapi dipenuhi
dengan peluang. Kurangnya akan kesadaran dan pemahaman, dan penyebaran informasi
yang tidak akurat merupakan tantangan utama yang perlu diatasi.
2. Pemerintah Indonesia memiliki peranan penting dalam meningkatkan pendidikan
pengguna dengan mengembangkan kebijakan yang mendukung, mengatur, yang
berhubungan dengan hak-hak pengguna.
3. Sekolah dan lembaga pendidikan dapat memasukkan pendidikan pengguna dalam
kurikulum mereka, melalui pengajaran, dan literasi digital.
4. Kolaborasi antara pendidikan, industri, dan LSM menciptakan inisiatif yang lebih
efektif dalam pendidikan pengguna. Industri dapat memberikan wawasan praktis dan
pengalaman nyata kepada siswa melalui program magang atau kunjungan lapangan.
5. Pendidikan pengguna yang efektif akan memberikan kontribusi positif bagi
perkembangan Indonesia dalam jangka panjang.
DAFTAR PUSTAKA
Anita MT, “Teknologi Informasi Dalam Dunia Pendidikan”, di unggah pada tanggal 19 April 2019,
di https://bunghatta.ac.id/artikel-54-teknologi-informasi-dalam-dunia-pendidikan.html, di unduh pada
tanggal 09 Juni 2023.
15
https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/395?articlesBySameAuthorPage=2 di unduh pada
tanggal 08 Juni 2023.
Hazel Mews. Reader Instruction in Colleges and Universities. London: The Library Association,
1972. hal 5
Harun Rasyid, “Membangun Generasi Melalui Pendidikan Sebagai Investasi Masa Depan”,
Dalam Jurnal Pendidikan Anak, Vol IV, Edisi 1, hlm 565-566, di unggah bulan Juni 2015 di
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpa/article/view/12345 di unduh pada tanggal 7 Juni 2023.
Komang Novita Sri Rahayu, “Sinergi Pendidikan Menyongsong Masa Depan Indonesia Di Era
Society 5.0, Dalam Edukasi: Jurnal Pendidikan Dasar, Vol. 02, no 01, hlm 95. di unggah bulan maret 2021
di https://stahnmpukuturan.ac.id/jurnal/index.php/edukasi/article/view/1395 di unduh pada tanggal 8
Juni 2023.
Khansa Aulia Riswana, “Dinamika dan Tantangan Pendidikan Di Masa Depan”, di unggah pada
tanggal 17 Desember 2022 di
https://www.kompasiana.com/khansauliarsn/639dc3eaf4fbe4445b32ded2/dinamika-dan-tantangan-
pendidikan-di-masa-depan?page=all#sectionall, di unduh pada tanggal 09 Juni 2023.
M. Alwi Kaderi, “Future Of Education (Masa Depan Pendidikan)”, Jurnal Kopertais IX Kalimantan,
Vol 13, no 24, di unggah pada Bulan Oktober 2023 di
https://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/ittihad/article/view/1748 di unduh pada tanggal 09 Juni
2023.
Nanan Abdul Manan, “Pendidikan Masa Depan”, di unggah pada tanggal 10 Januari 2022 di
http://news.upmk.ac.id/home/post/pendidikan.masa.depan.html#:~:text=Dari%20paparan%20di
%20atas%2C%20maka,kebermanfaatan%20bagi%20perkembangan%20kehidupan%20manusia, di
unduh pada tanggal 08 Juni 2023.
16
Restu Wijayanto, “Teori Pendidikan” di unggah pada bulan 11 November 2015 di
http://restuwijayanto.blogs.uny.ac.id/wp-content/uploads/sites/2030/2015/11/Edisi-05-Teori-
Pendidikan.pdf. Di unduh pada tanggal 08 Juni 2023.
Vita Fitriatul Ulya, “Pendidikan Islam Di Indonesia: Problem Masa Kini Dan Perspektif Masa
Depan” Dalam AL HIKMAH Jurnal Studi Keislaman, Vol 8, no 2, hlm 137-138, di unggah September 2018,
di http://ejournal.kopertais4.or.id/pantura/index.php/alhikmah/article/view/3379, di unduh pada
tanggal 09 Juni 2023
17
PROFIL SINGKAT
18