Anda di halaman 1dari 6

kNama : Ahmad Taufiqurrahman Syahid

NIM : 210101120627

Mata Kuliah : Pengantar Filsafat

Filsafat Iluminasi dan Peripatetik

Filsuf islam terbagi menjadi 2 kelompok ; kelompok peripatetik dan kelompok


iluminasionalis.Tokoh kelompok iluminasi islam adalah Syekh Syihabuddin Syuhrawardi,beliau
adalah cendekiawan abad ke 6 Hijriah,sedangkan tokoh kelompok peripatetik adalah Syekh Ar
Rais Ibn Sina.

Penganut iluminasionalisme dapat dianggap sebagai pengikut Plato,sedangkan penganut


peripatisme dianggap pengikut aristoteles.Perbedaan mendasar antara metode iluminasi dan
metode peripatetik adalah,metode iluminasi dalam upaya mengadakan kajian terhadap berbagai
permasalahan filsafat khususnya filsafat ketuhanan tidak merasa cukup hanya dengan
menggunakan argumentasi dan penalaran,namun diperlukan penyucianhati,perjuangan melawan
hawa nafsudalam upaya menyingkap berbagai hakikat sedangkan metode peripatetik hanya
bertumpu pada argumentasi.

Kata israq yang memiliki arti “pancaran cahaya”adalah suatu kata yang cocok,dan memiliki
hubungan dengan metode iluminasi,sedangkan kata masysya (peripatetik) yang berarti „jalan
mondar-mandir‟ adalah sebuah nama dan tidak memiliki hubungan dengan metode aristoteles
dan pengikutnya.

Disini perlu dikaji : apakah plato dan aristoteles benar-benar memiliki 2 metode dan pandangan
berlainan?apakah metode yang dipilih Syekh Syihabuddin Suhrawardi yang setelah ini kami
akan sebutkan dengan Syekh Israq yang dipaparkan pada masa islam dalah metode plato,dan
plato adalah pendukung dan pengikut perjalanan spiritual,melakukan perjuangan dan latihan
rohani.

Apakah berbagai permasalahan yang ada sejak masa Syekh Israq samapai setelahnya masalah
kesejaatian esensi (ashalah almahiyah) dan kesejatian esensi ( ashalah al wujud) ,masalah
kejadian ( ja‟l) masalah kemajemukan benda oleh materi dana forma (bentuk),masalah ide dan
berpuluh-puluh permasalahan yang lain adalah berbagai permasalahan yang menajdi perselisihan
antara ilumnasionis dan peripatetik.

Pada masa Iskandariyah yang merupakan masa pembatas antara masa yunani dan masa
islam,kaum neoplatis dan kaum aristotelan membentuk 2 kelompok berbeda.Al Faraabi memilki
sebuah buku kecil yang cukup popular yang berjudul “Al jam’bain’ra’yial hakimain
(penggabungan pandangan 2 filsuf) dalam buku ini disajikan berbagai perbedaan pendapat antara
kedua filsuf ini.

Akan tetapi dari hasil kajian terhadap berbagai literatur plato dan aristoteles,dan berbagai tulisan
mereka dalam berbagai buku dan dengan memperhatikan perjalanan filsafat pada masa islam
menunjukan bahwa,satu diantara berbagai permasalahana yang diperselisihkan oleh kaum
iluminsionalis dan peripatetik sekarang ini dipaparkan dalam filsafat islam kecuali 1 atau 2
masalah adalah sederat permasalahan islam yang baru dan sama seakale tidak berhubungan
dengan palto atau aristoteles.

Namun yang terpenting adalah,sungguh amat diragukan jika plato menempuh jalur perjalanan
dan pengembaraan rohani ( sayr wa suluk ) berjuang dan berusaha keras untuk mengalahkan
hawa nafsu,serta melakukan penyaksian melalui hati,Oleh karena itu tatkala kita menganggap
palto dan aristoteles memiliki 2 metode,metode iluminasi dan metode peripatetik adalah masih
perlu dibahas dan diperbincangkan lagi.sama sekali tidak diketahui bahwa plato pada masanya
atau pada masa-masa dekat dengan masanya dikenal sebagai seorang penganut iluminasiosime
atau pencerahan batin.

Sebelum Syekh Israq,kami tidak melihat satupun dari ungkapan para filsuf seperti Al Farabi,Ibnu
Sina atau para ahli sejarah filsafat seperti Syahristani yang menyatakan bahwa Plato adalah filsuf
penganut hikmah intuitif dan iluminatif,bahkan kami tidak pernah menemukan sebutan
iluminasi.Syekh Israq adalah yang menyebarkan istilah ini dan ia pula yang menulis dalam
mukadimmah buku Hikmah – Al Israq,bahwa sekelompok cendekiawan kuno,diantaranya
Pitagoras,Plato adalah penganut aliran hikmah intiutif (dzawqi) dan iluminatif (isyraqi) dan ia
menyebut Plato sebagai penghulu kaum iluminasionis.

Syekh Israq berada dalam pengaruh kaum arif dan sufi lalu ia memilih metode iluminasi (israq)
dan penggabungan antara metode iluminasi dan metode argumentasi merupakan hasil karya
nya.Namun ada kemungkinan agar pandanganya lebih mudah diterima,lalu ia menyatakan bahwa
di antara filsuf kuno memiliki metode dan pandangan semacam itu.Syek Israq sama sekali tidak
memiliki bukti berkaitan dengan pertanyaan nya ini,begitu juga I a tidak menunjukan suatu data
dan bukti tentang para hakim (filsuf) iran kuno.

Dalam buku Al Milal wa an Nihal karya Syahristani,Tarikh e filsafat (sejarah filsafat) karya
Dr.Human, ,Tarikh e filsafat (sejarah filsafat) karya Will Durant tidak disebutkan metode
iluminasi Plato seabagimana yang dinyatakan oelh Syekh Israq.Dalam buku Sayr e hikmat dar
orupa (perjalanana hikmah di eropa)disana dinukil ungakapan Plato yang menyatakan :

“sebelum jiwa datang ke dunia,ia telah menyaksikan keindahan absolut (mutlak)dan tatkala
didunia ia menyaksikan keindahan lahiriyahia teringat akan keindahan absolut dan merasa sedih
atas perpisahan yang terjadi.Cinta fisikal sama seperti keindahan formal (shuri) metaforis
(majdzi) adapun cinta hakiki adalah sesuatu yang lain,dan hal itu merupakan dasar bagi persepsi
iluminasi dan keyakinan akan keberadan kehidupan yang abadi”.
Adapun Bertrand Russel pada jilid pertama buku sejarah filsafatnya,berualng kali menyatakan
bahwa filsafat, Plato adalah penggabungan anatara penalaran (ta’aqqul) dan iluminasi (
israq),tetapi ia sama sekali tidak menunjukan suatu data dan bukti dan tidak memamaprkan suatu
argumen yang dapat menejelaskan apakah iluminasi platonis adalah sesuatu yang berasal
perjuangan melawan hawa nafsu dan penyucian jiwa ataupun merupakan hasl dari kecintaan
terhadap keindahaan.

Adapun berkaitan dengan Pitagoras masih ada kemungkinan dapat diterima bahwa ia memiliki
metode iluminasi,dan tampaknya ia menemukan inspirasi (ilham) metode ini dair bumi belahan
timur.Russel yang mengkalim bahwa metode Plato adalah metode iluminasi,menyakan bahwa
dalam hal ini Plato terpengaruh oleh Pitagoras.ada 3 pandangan yang merupakan pilar utama
filsafat plato,dan Aristoteles tidak menerima kebenaran 3 pandangan tersebut

1.Teori ide

Pada hakikatnya semua itu ada di dunia lain,dan apa-apa yang ada didunia ini tidak ubahnya
semacam bayangan atau refleksi dari berbagai realitas yang ada didunia tersebut.sebagai contoh
manusia yang hidup di dunia ini semuanya memiliki 1 hakikat di dunia lain,dan manusa sejati
dan hakiki adalah yang terdapat didunia tersebut.begitu pula dengan berbgai benda yang lain.

Plato menyebut realitas didunia tersebut dengan ide.Dan pada masa islam kata ide diterjemahkan
dengan mitsal sedangakn kumpulan ide tersebut disebut sebagai ide-ide Platonis (mutsul
aflathuni) Ibnu Sina amat menentang ide Plato,sedangkan Syekh israq mat mendukungnya.

2.Teori Plato mengenai roh manusia

Plato menyakini bahwa roh,sebelum terikat dengan jasad,berrdad idunia yang lebih sempurna
dan tinggi yaitu dunia ide.kemudian setelah jasad tercipta,maka roh menjadi terikat dengan jasad
dan menempatinya.

3.Teori ketiga Plato berlandaskan pada 2 teori sebelumnya dan seakan merupakan kesimpulan
dari kedua teori tersebut.

Dalam teori ketiga ini ia menjelaskan bahwa ilmu itu adalah mengingat kembali dan bukan
mepelajari,yakni apa saja yang kita pelajari didunia ini sesatu yang tidak kita ketahui lalu untuk
pertama kalinya kita pelajari dan kita pun mengetahuinya pada haikikatnya merupakan pengiatan
kembali akan berbagai perkara yang pernah kita ketahui,karena sebagaimana yang kita katakan
bahwa sebelum roh bergabung dengan jasad didunia ini,ia telah ada didunia yang lebih sempurna
dan lebih tinggi dan telah menyaksikan dunia tersebut,dan disebabkan oleh hakikat dan substansi
sesuatu adalah idenya dan roh-roh ideal sebelumnya telah mengetahuinya.

Plato meyakini bahwa jasad bagi roh kita ubah semacam tirai yang menutupi cermin,dan tirai
terssebut menghalangi pancaran cahaya dan refleksi bentuk lahiriah pada cermin.Akan tetapi
disebabkan pengaruh dialektika,yakni pembahasan berdasarkan metode penalaran (taa’quli)
ataupun disebabkan cinta (disebabkan jihad dan perjangan melawan hawa nafsu dan mengadakan
perjalanan spiritual,hal itu menurut penyimpulan Syekh Israq).

Arisoteles menolak ketiga bentuk teori Plato tersebut,Pertama ia mengingkari eksitensi


universalia ideal,immaterial,dan malakuti (spiritual) serta menyatakan bahwa universalia itu
hanyalah perkara mental (zhihn). Kedua ia percaya bahwa roh diciptakan sebelum penciptaan
jasad,yaitu seiring dengan sempurnyanya penciptaan jasad.Pengetahuan dan informasi roh
didapatkan melalui berbagai indra dan instrument jasad.Roh tidak pernah berada didunia
lain,sehingga mendapatkan berbagai pengetahuan dan informasi.

Di Iskandariah (Alexsandria),Plato dan Aristoteles memiliki pengikut.Pengikit Plato di


Iskandariah disebut neoplatoisme.Pendiri mazhab ini seorang mesir yang bernama Ammonoius
Sakkas.Dari mazhab ini muncul tokoh yang amat populer,seorang mesir dari Yunani bernama
Plotinus yang oleh ahli sejarah sebagai Syekh al Yunani.Neoplatoisme membawa suatu
permasalahan baru,dan ada kemungkinan memanfaatkan berbagai sumber kuno dari
timur,sedangkan kaum Aristotelian yang ada di iskandariah jumlahnya juga cukup banyak dan
merekalah yang mensyarah (menjelaskan,menafsirkan-peny) berbagai karya aristoteles.Diantara
mereka yang paling terkenal dan populer adalah Themitius dan Iskandar (Alexsander) Aphirosias

RAGAM METODE FILSAFAT ISLAM


Dengan memperhatikan bahwa dalam dunia islam terdapat berbagai metode pemikiran yang
lain,yang berbeda dengan metode iluminasi dan peripatetik,dan kesemuannya memiliki peran
yang cukup mendasar dalam memeberikan perubahan pada kebudayaan islam,maka selaayknay
kami juga mengisyaratkan metode tersebut.Di antara berbagai metode tersebut,yang terpenting
untuk dosebutkan anatara lain:

1.metode irfan (tasawuf)

2.Metode kalam (teologi)

Urafa (pakar irfan para arif dan para sufi)dan teolog (teolog muslim) tidak menyatkaan bahwa
mereka mengikuti metode filsafat iluminasi ataupun peripatetik.Mereka berdiri tegar menghadapi
kedua aliran filsafat tersebut,sehingga mengalami benturan dengan para filsuf.

Selain itu,metode pemikiran islam ada 4 dan para pemikir islam terdiri dari 4 kelompok.Yang
kami maksud berbagai metode pemikiran yang umum memiliki corak filsafat adalah yang
mengandung pembahasan tentangkeberadaan ( eksitensi) dan kosmologi.Dengan kata lain jiwa
khusus kebudayaan islam menguasai seluruh metode pemikiran tersebut.an keempat metode
tersebut anatara lain sebagai berikut:
1.Metode Filsafat Argumentatif Peripatetik

Metode ini memiliki banyak pengikut,sebagian filsuf muslim mengikuti metode ini,diantaranya
Al-kindi,Al-Farabi,Ibnu Sina,Nashruddin Atthusi,Mir Damad,Ibn Rusyd Al-Andalusi,Ibn Bajah
Al-Andalusi,dan Ibn as-Saigh Al-Andalusi.karya-karayanya adalah Asa
Syifa,Isyarat,Najat,Donesy nomeh ye Alai,Mabda wa maad,Taaliqat Mubahatsat, dan Iun Al-
Hikmah kesemuanya merupakan hikmah peripatetik.Metode ini hanya bertumpu pada silogisme
(qiyas)argumentasi rasional (istidlal aqli) dan demonstrasi rasional (burhan aqli).

2.Metode Filsafat Iluminatif

Jumlah pengikut metode ini lebih sedikit dibandingkan jumlah metode filsafat peripatetik.Orang
yang menghidupkan metode dan mazhb ini adalah Syekh Israq,Quthbuddin Sirazi,Syahraruzi,dan
beberapa tokoh lain yang juga merupakan pendukung teori ini.Syekh Israq merupakan tokoh
utamanya diantara karya-karyanya adalah Hikmat Al-Israq,Talwihat,Mutharahat,Muwaqamat,
dan Hayakil An nurbukunya paling populer adalah Hikmah Al-Isya buku-buku tersebut 100%
berisi metoede iluminasi.Syekh Israq juga memiliki karya dalam bahasa Persia: Owoz E par e
jibril,Aql e surkh dan alain sebaginya.Metode ini bertumpu pada argumentasi
rasional,demonstrasi rasional,serta berjuang melawan hawa nafsu dan menyucikan jiwa.

3. Metode pengembangan rohani

Metode Irfan memiliki banyak pengikut,kemudian dalam dunia islam muncul nama-nama urafa
terkemuka diantaranya Bayazid Bbustami,Al Halaj,Syibli,Junaid al Baghdadi,Dzunun al
Misri,Abu Said abu al Khair,Abdullah Anshari,Abu Thalib Makki,Abu Nashr Siraj,Abu Al-
Qosim Qusyairi,Muhyidin Al-Arabi Al-Andalusi,Ibn Faraidh Misri dan Maulana Rumi.Tokoh
Irfan islam yang merapikan irfan sehingga emjadi sebuah ilmu yang tersususn rapi adalah
Muhyidin Ibnu Arabi.

Metode irfani dan metode filsafat iluminatif memiliki 1 sisi kesamaan dan 2 sisi perbedaan.sisi
pesamaan nya adalah bertumpu pada penyucian hati dan jiwa,sis perbedaan nya seorang arif
menolak penggunaan argumentasi rasional,sedangkan filsuf iluminasionis menggunakannya dan
rasio dan penyucian jiwa berjalan secara bersama-samadan saling menopang

4.Metode Kalam Rasional

Pertama,prinsip-prinsip penalaran yang digunakan oleh teolog dalam berbagai pembahasanya


berbeda dengan para filsuf.Teolog khususnya kaum Mutazilah,menggunakan suatu prinsip yang
amat populer,yaitu baik dan buruk, (hush wa qubh)Namun dengan perbedaanbahwa mutazilaah
meyakini baik dan buruk ditentukan oleh akal,sedangkan Asyariyah meyakini baik dan buruk
ditentukan oleh syarat.
Kedua,teolog mengklaim bahwa mereka lebih konsisten dan setia dalam membela ajaran islam
daripada para filsuf.Metode kalam pada gilirannya terbagi menjadi 3 bentuk (a) metode kalam
mutazilah (b) metode kalam asyariyah (c) metode kalam syiah.

Pendukung mutazilah jumahnya cukup banyak dianataranya Abu al Huzail


Allaf,Nazhham,Jahizh,Abu Ubaidah muamar bin Mutsana yang hidup pada abad ke 2 dan ke
3,Qadhi Abdul Jabbar Mutazili yang hidup pada abad ke 4 hijriah,Zamakhsyari yang hidup pada
akhir abad ke 5 dan awal abad ke 6 hijriah ia adalah tokoh terkemuka Mutazilah.

Teolog Syiah jumlahnya cukup banyak.Hisam bin Al hakam merupakan salah sartu diantara
sahabat imam Jafar Shadiq adalah seorang teolog syiah.Keluarga An-naubakthi yang merupakan
bangsa iran dan keluarga syiah merupakan teolog besar.Syekh Mufid,Sayyid Murrada
Alamulhuda juga merupakan teolog Syiah.teolog utama syiah adalah Nashhiruddin Ath tusi,dan
buku tajrid al aqaid merupakan hasil karyanya serta merupakan buku kalam yang maat populer.

Diantara buku-buku ilmu kalam Ahlusunah adalah Syarh al mawafiq yang matanya
(kandungannya) berasal dari Qadhi Adhud Iji,dan disyarah oleh Mir Sayyid Jarjanimerupakan
buku amat populer.

HIKMAH TERTINGGI

Titik pertemuan keempat aliran disebut sebagai hikmah mutaaliyah,yang akhirnya


populer.Tokoh yang membuat landasan himah mutaaliyah adalah adalah Sadrul
Mutahalihin,mulla sadra.

Mulla Sadra secara resmi menamakan filsafatnya sebagai hikmah mutaaliyah yang akhirnya
populer dengan sebutan itu.Mazhab Mulla Sadra mampu menyelesaikan berbagai perselisihan
antara mazhab iluminasi dan peripatetik filsafat dan irfan,dan kalam dan irfan .Filsafat Mulla
Sadra bukanlah suatu filsafat hasil penggabungan,melainkan suatu system khusus filsafat.

Anda mungkin juga menyukai