DOSEN:
Saenal Abidin,
S.IP.,M.Hum
DI SUSUN OLEH:
Kelompok 3
JURUSAN ILMU
PERPUSTAKAAN FAKULTAS
ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan ridho Allah
SWT. Karena tanpa rahmat dan ridho-Nya. kita tidak dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan selesai tepat waktu.
Salam serta shalawat tak lupa berikan kepada baginda besar Muhammad SAW.
Beliau Nabi tauladan seluruh umat muslim dan pembawa syafaat kepada kita semua.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengambangan
Koleksi Perpustakaan, syukur alhamdulillah dengan selesainya makalah ini semoga bisa
bermanfaat bagi kita semua khususnyabagi para pembaca.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami
ketahui. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari teman-teman maupun dosen.
Demi tercapainya makalah yang sempurna.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI .....................................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................................................2
B. Tujuan Penelitian ............................................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Koleksi Perpustakaan .....................................................................................................................3
B. Pengembangan Koleksi ..................................................................................................................4
C. Mengenal Jenis Perpustakaan dan Jenis Bahan Pustaka .................................................................7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Eksistensi perpustakaan saat ini tengah dihadapkan pada permasalahan besar. Kecanggihan
teknologi yang berkembang dimasyarakat seperti gadget, smartphone dan internet semakin
mempermudah masyarakat untuk mencari informasi yang mereka butuhkan tanpa harus mengunjungi
perpustakaan, sehingga minat kunjung masyarakat ke perpustakaan semakin berkurang. Perpustakaan
yang tidak dapat memenuhi kebutuhan penggunanya tentu akan kehilangan eksistensinya.
Eksistensi perpustakaan juga dipengaruhi oleh koleksi yang ada didalamnya. Koleksi
perpustakaan merupakan salah satu faktor utama (pilar) sebuah perpustakaan. Semakin banyak
dan berkualitasnya koleksi yang dimiliki perpustakaan, maka semakin tinggi pula minat masyarakat
untuk mencari informasi yang dibutuhkan di perpustakaan. Koleksi perpustakaan adalah semua
bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah, dan disimpan untuk disebarluaskan kepada masyarakat guna
memenuhi kebutuhan informasi mereka.
BAB II
PEMBAHASAN
Kajian pemakaian jenis ini rasanya tidak asing lagi bagi Kajian ini paling dahulu
diperkenalkan, maka orang sering menyebutnya sebagai kajian tradisional. Pada umumnya
kajian ini berupa analisis kebutuhan pemakaian yang datang ke suatu unit informasi, Misalnya
dokumen apayang paling banyak diminati dan mana yang tidak, kelompok umur mana yang
paling tinggi tingkat pemakaiannya, kelompok pemakaian mana yang paling sering
menggunakan perpustakaan dan sebagainnya. Jadi kajian ini tidak mempersoalkan pemakian
atau pemanfaatan informasi, lagi pula tidak mengkaji mereka yang “bukan pemakai”
informasi.
Menganalisis kebutuhan pemakaian memang penting, Karena dengan cara tersebut kita
dapat mengenali kesenjangan antara yang ideal dan mana yang belum ideal, antara yang
potensial dan yang tidak potensial. Selain itu, mengenali kehendak pemakaian sangat
diperlukan agar pengelola informasi tidak cepat merasa berpuas diri.
Kajian yang berpegang pada analisi kebutuhan ini nampaknya mengalami banyak
kesulitan, karena istilah “informasi” dan “kebutuhan” itu sendiri masih rancu. Kebuutuhan
informasi sering dikonotasikan sebagai kebutuhan dasar manusia, seperti kebutuhan jasmani
(makan,minum), kebutuhan kognitif (empelajarti keterampilan), dan sebagainya. Padahal,
kebutuhan informasi seharusnya dikaitkan dengan kebutuhan-kebutuhan lain yang relevan
dengan kegiatan, tugas, dan pekerjaan pemakai, bahan dapat diperluas sampai ke lingkungan
sosial budayanya. ( wilson, 1981).
2. Kajian Pemakaian Sebagai Anggota Sistem Masyarakat.
Perilaku pemakaian tercermin dalam hubungan pengguna dengan unit informasi dan
berbagai produk dan layanannya, berapa banyak pemakaian yang sudah mengetahinya,
bagaimana mereka mememilih sumbernya, bagaimana mereka memilih informasi dan lain-lain.
Pemakian, selain ditinjau dari sosiologi, juga dapat didekati melalui kondisi psikologi.
Pendekatan ini menimbulkan keragaun-raguan orang tentang konsep “kebutuhan iformasi”
yang selama ini dikenal, karena ternyata ada banyak kategori kebutuhan yang tidak
berhubungan dengan pemecahan suatu masalah, tetapi misalnya karena alasan menjaga gengsi
dengan cara memiliki lebih banyak pengetahuan dari pada orang lain atau bawahannya.
Untuk lebih meyakinkan tentang bahan pustaka apa yang dibutuhkan serta layanan apa
yang diinginkan oleh masyarakat yang akan dilayani dalam lingkungan perpustakaan, perlu
adanya suatu analisis terhadap masyarakat yang akan dilayani tersebut. Dengan mengetahui
kebutuhannya, maka kebijakan pengembangan koleksi yang akan dibuat semakin akurat,
sesuai dengan tujuan setiap perpustakaan yaitu dapat menyediakan bahan pustaka yang tepat
untuk pengguna yang tepat, dan dalam waktu yang tepat. Dalam rangka melakukan kajian
tentang kebutuhan informasi pengguna perpustakaan tersebut perlu ditentukan beberapa hal,
seperti:
Selain pelayanan yang memuaskan perpustakaan juga dituntut untuk memiliki koleksi
yang benar benar relevan sesuai kebutuhan pemustaka. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
adalah dengan mengevaluasi koleksi perpustakaan. Setiap perpustakaan memiliki kebijakan
sendiri tentang proses pengadaan koleksi sampai pada evaluasinya. Kebijakan evaluasi koleksi
harus mempertimbangkan asas kerelevanan, kelengkapan, dan kemutakhiran. Evaluasi koleksi
sendiri dilakukan dengan berbagai tujuan atas pertimbangan kebutuhan pemustaka, kebijakan
perpustakaan serta besaran anggaran. Koleksi merupakan salah satu unsur utama berdirinya
perpustakaan. Tanpa koleksi perpustakaan tidak akan dapat memberikan layanan informasi
kepada pemustaka. Jumlah koleksi yang lengkap dan up to date menjadi tolak ukur
perpustakaan dapat dikatakan baik. Perpustakaan perlu melakukan evaluasi koleksi secara
sistematik dan periodik untuk memastikan bahwa koleksi tersebut memang benar-benar
dibutuhkan oleh pemustaka.
Pustakawan yang diberi kepercayaan untuk melakukan seleksi harus dibekali keterampilan
khusus atau mereka yang sudah berpengalaman dalam menyeleksi koleksi perpustakaan. Evaluasi
koleksi bahan pustaka di perpustakaan dapat dilakukan dengan menggunakan metode atau standar
ALA, yaitu:
Evaluasi koleksi merupakan faktor penting penentu kualitas koleksi yang ada di perpustakaan.
Evaluasi koleksi di perpustakaan dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode. Pertama,
mMetode terpusat pada koleksi, yaitu dilakukan dengan mencocokkan daftar (check list),
bibliografi, dan katalog, pendapat dari pakar, dan perbandingan datastatistik.Keduaa,
perbandingan dengan berbagai standar koleksi, yaitu dilakukan dengan menganalisis kajian sirkulasi,
pendapat pengguna, analisis terhadap statistik pinjam antar perpustakaan, kajian sitiran, kajian
penggunaan di tempat (ruang baca), danketersediaan koleksidi rak.
Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan dan valuasi yang evektif dilakukan dengan
menggabungkan beberapa metode. Tujuannya untuk meningkatkan kerelevanan koleksi terhadap
kebutuhan pemustaka. Perpustakaan harus melakukan evaluasi koleksi secara periodik, untuk
menyesuaikan koleksi yang ada dengan kebutuhan pemustaka dan disesuaikan dengan perkembangan
jaman. Pustakawan harus menguasai berbagai metode dalam evaluasi koleksi bahan pustaka di
Perpustakaan. Metode yang digunakan dalam evaluasi harus tepat sehingga hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan.
Daftar Pustaka
PT Rineka Cipta.
Pendidikan Tinggi.
Hasugian, Jonner. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Perpustkaan dan Informasi. Medan: USU
Press.
Terbuka