Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PERAN PERPUSTAKAAN TERHADAP PENDIDIKAN


NON FORMAL

YANG DISUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK 3

MUHAMMAD SAIPUL HILAL


ARIF SUHENDRA
AGUSTINA
SRI

D3 ADM PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
kita kesehatan

telah memberikan

sampai saat ini, sehingga saya bisa menyelesaikan

makalah ini tepat pada waktunya. Saya juga mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Dosen, temanteman yang telah memberikan dukungan
kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya membuat makalah ini bertujuan untuk melihat bagaimana
pentingnya peran perpustakaan terhadap pendidikan non formal.
Selaku manusia biasa yang tidak pernah luput dari kesalahan, Saya
menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan
kekeliruan yang tidak disengaja. Oleh karena itu saya membutuhkan kritik
dan saran teman-teman untuk menyempurnakan makalah ini dan
makalah-makalah

selanjutnya.

saya

berharap

makalah

ini

dapat

bermanfaat bagi kita semua, khususnya dibidang pendidikan ilmu


perpustakaan.

Mataram-09-Juni-2014
Penyusun :

Kelompok 3

DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................. ii
Bab I.......................................................................................................
Pendahuluan...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................1
Bab II
Pembahasan...........................................................................................2
2.1 Manfaat keberadaan Perpustakaan...........................................2
2.2 Peran perpustakaan...................................................................2
Bab III......................................................................................................
Penutup..................................................................................................4
3.1 Kesimpulan................................................................................4
3.2 Saran.........................................................................................4
Daftar Pustaka........................................................................................5

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Pendidikan formal adalah kegiatan belajar mengajar yang di

laksanakan di jalur pendidikan formal (persekolahan).


Pendidikan non formal adalah pendidikan luar sekolah, pendidikan
yang dirancang untuk membelajarkan warga belajar agar mempunyai
jenis keterampilan dan atau pengetahuan serta pengalaman yang
dilaksanakan di luar jalur pendidikan formal (persekolahan). Program
pendidikan luar sekolah ini dikembangkan bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan sasaran didik pada satuan individu, kelompok, organisasi,
maupun masyarakat pada umumnya.
Perpustakaan berasal dari kata pustaka , yang berarti buku. Setelah
mendapat awalan per dan akhiran an kata pustaka menjadi perpustakaan,
yang berarti kitab, kitab perimbon, atau kumpulan buku-buku, yang
kemudian disebut dengan koleksi atau bahan pustaka.
Selama ini banyak kalangan bahkan kaum pelajar belum mengerti
akan arti penting keberadaan perpustakaan. Ironisnya hal ini terjadi
ditengah-tengah dari maraknya sosialisasi mengenai urgensi
perpustakaan dan perkembangan perpustakaan yang kini telah hadir
hampir di setiap lembaga pendidikan. Belum lagi dengan adanya berbagai
jenis perpustakaan sesuai fungsi dan penggunaannya, kian membutakan
kaum pelajar akan pengetahuan dari lokasi yang disebut sebagai sumber
pengetahuan ini.
Guna turut mensosialisasikan mengenai peran perpustakaan tehadap
pendidikan non formal, makalah ini kami susun. Selain itu, penulis
berharap agar pengetahuan para pelajar menjadi semakin terbuka akan
perpustakaan dan perkembangannya pada khususnya dan kepada seluruh
pembaca pada umumnya.

1.2

Rumusan Masalah
Peran perpustakaan terhadap pendidikan non formal seperti yang

disebutkan di atas sudah barang tentu menuntut pengetahuan,


keterampilan, profesional, dan latar belakang pendidikan. Dalam konteks
ini timbul pertanyaan seperti apa peranan perpustakaan terhadap
pendidikan non formal yang dapat membawa kita pada perubahan?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Manfaat Keberaadaan Perpustakaan
Secara umum perpustakaan mempunyai arti sebagai suatu tempat
yang di dalamnya terdapat kegiatan penghimpunan, pengolahan, dan
penyebarluasan (pelayanan) segala macam informasi, baik yang tercetak
maupun yang terekam dalam berbagai media seperti buku, majalah, surat
kabar, film, kaset, tape recorder, video, komputer, dan lain-lain. Semua
koleksi sumber informasi tersebut disusun berdasarkan sistem tertentu
dan dipergunakan untuk kepentingan belajar melalui kegiatan membaca
dan mencari informasi bagi segenap masyarakat yang membutuhkannya.
Manfaat dari perpustakaan adalah sebagai sarana bagi para
pengguna untuk belajar menjadi manusia yang memiliki literasi informasi.
Yaitu seseorang yang mampu mengidentifikasi kebutuhan informasinya,
belajar mencari dan menemukan sumber-sumber informasi yang sesuai
dengan kebutuhannya, sampai menemukan informasi yang dibutukannya,
lalu memanfaatkan informasi tersebut, dan akhirnya mampu
mengevaluasi sejauhmana kebutuhan informasinya sudah dapat
terpenuhi. Manusia yang sudah memiliki literasi informasi inilah yang akan
unggul dalam persaingan di era global dimana kehidupan masyarakat
sudah berbasis informasi.
Dari manfaat perpustakaan yang disebutkan di atas, dapat diketahui
betapa pentingnya keberadaan suatu perpustakaan di suatu lingkungan.
Hal ini harus mendapatkan perhatian yang serius dari para pengambil
kebijakan yang ada di lingkungan tersebut, seperti gubernur, wali kota,

dan pejabat terkait yang ada di lingkungan Dinas Pendidikan di suatu


daerah.
2.2 Peran Perpustakaan
Peranan perpustakaan dalam menunjang proses belajar mengajar
non formal sangatlah penting bagi pengguna yang haus akan informasi,
karena perpustakaan merupakan satu unit kerja yang menyediakan
sumber-sumber informasi sebagai bahan kegiatan proses belajar
mengajar. Tanpa kehadiran perpustakaan, maka kegiatan proses belajar
mengajar tidak akan efektif, karena pengguna yang terlibat dalam proses
belajar mengajar tersebut tidak memiliki akses yang mudah, cepat, dan
luas pada sumber-sumber informasi. Sedemikian pentingnya keberadaan
perpustakaan di satu lingkungan pendidikan, sehingga sering dikatakan
bahwa perpustakaan merupakan jantungnya pendidikan.
Namun pada kenyataannya kita sering menjumpai suatu daerah yang
tidak memiliki perpustakaan yang memadai atau bahkan tidak memiliki
perpustakaan sama sekali. Sumber-sumber informasi yang relevan
dengan kurikulum yang disediakan oleh suatu perpustakaan akan sangat
membantu keberhasilan suatu proses perkembangan impormasi
masyarakat. Dengan memanfaatkan perpustakaan yang sudah dilengkapi
dengan koleksi yang sesuai dengan kurikulum yang ada, maka pengguna
akan lebih memperkaya wawasannya.
Peranan lainnya dari perpustakaan yang sudah memadai adalah
membantu kita terlatih untuk belajar non formal secara mandiri dan tidak
menganggap guru sebagai satu-satunya sumber belajar. Jadi, misalnya
dengan bimbingan dari guru dan staf perpustakaan sekolah, siswa akan
lebih kreatif dalam menggali hal-hal baru di luar yang disampaikan oleh
guru di kelas.
Yang lebih penting lagi adalah, dengan memanfaatkan
perpustakaan , pengguna akan belajar untuk mampu mengidentifikasi
kebutuhan informasi, lalu mencari dan menemukan sendiri informasi yang
dibutuhkan secara non formal, contoh kecilnya adalah mencari tugas yang
di berikan oleh sekolah, kemudian kita akan menemukan informasi yang
dibutuhkannya serta memanfaatkan informasi tersebut sesuai dengan

kebutuhan kita. Inilah yang disebut dengan litersi informasi. Literasi


informasi merupakan hal yang sangat penting yang akan sangat
dibutuhkan oleh mereka yang hidup di era masyarakat informasi yang
akan mengahadapi persaingan global. Dengan demikian betapa
besarnya peranan perpustakaan dalam proses belajar mengajar secara
formal maupun non formal, sekaligus mempersiapkan kita agar memiliki
literasi informasi, sehingga sudah menjadi satu keniscayaan bahwa
perpustakaan harus menjadi pusat informasi dan diberdayakan.
Peran perpustakaan dalam proses pendidikan non formal dalam
usaha mencerdaskan kehidupan masyarakat tidaklah kecil. Ditinjau dari
fungsi-fungsinya,

perpustakaan

mempunyai

fungsi

yang

tidak

bisa

diabaikan. Fungsi fungsi itu antara lain fungsi intelektual sebagai sumber
ilmu pengetahuan, fungsi informasi untuk mencari informasi yang
dibutuhkan pemakainya, fungsi rekreasi sebagai tempat bacaan umum
dan hiburan serta fungsi kultural sebagai tempat menyimpan dan
memelihara benda-benda bernilai hasil karya manusia.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perpustakaan merupakan satu unit kerja yang berada di suatu
lingkungan yang memiliki peran yang sangat penting yaitu, sebagai
penyedia sumber informasi yang menunjang keberhasilan di suatu
wilayah, sebagai sarana memperkenalkan perpustakaan yang sekaligus
juga menciptakan citra perpustakaan pada para pengguna, sebagai
sarana dalam menciptakan masyarakat yang memiliki literasi informasi,
sebagai sarana belajar yang memiliki nilai ekonomis karena bisa
mengatasi kendala keterbatasan kepemilikan buku dari para pengguna
yang memiliki keterbatasan ekonomi.
Oleh karena itu perpustakaan harus diberdayakan dengan maksimal.
Aspek penting yang harus diutamakan dalam pemberdayaan
perpustakaan adalah tersedianya koleksi yang relevan dengan lingkupnya,
tersedianya staf perpustakaan yang profesional dan memiliki sifat yang

aktif dan kreatif, tersedianya fasilitas yang memadai, adanya kegiatan


promosi pemanfaatan perpustakaan yang efektif, dan yang tidak kalah
pentingnya adanya kebijakan yang memperhatikan perpustakaan dari
para pengambil kebijakan di lingkungan suatu wilayah.
Pemberdayaan perpustakaan tentu saja harus didukung pula oleh
pihak-pihak yang terkait yang ada di masyarakat yang berada di suatu
wilayah tersebut, seperti dinas pendidikan, LSM pemerhati pendidikan,
perusahaan-perusahaan melalui program CSR nya, dsb.
3.2 Saran
Kami dari kelompok 3 menyarankan kepada teman-teman semua
untuk memanfaatkan keberadaan perpustakaan, demikianlah makalah
kami, bila ada kesalahan dalam penulisan juga kekurangan dalam segi
pembahasan mohon dimaklumi. Dengan segala kerendahan hati, kami
sebagai penyusun makalah mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari teman-teman dan bapak dosen agar dapat
memperbaiki makalah-makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Buckland, Michael. 1988. Library Services in Theory and context. Pergamon
Press, Oxford.
Nasution, A.S., dkk. 1984. Pepustakaan Sekolah; Petunjuk untuk Membina,
Memakai, dan Memelihara Perpustakaan Sekolah. Pusat Pembinaan
Perpustakaan Depdikbud, Jakarta.
Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Yusuf, Pawit M. 1991. Mengenal Dunia Perpustakaan dan Informasi. Binacipta,
Bandung, 2007. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan. Kencana Prenada
Media, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai