Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Membaca merupakan bagian paling penting dari proses menuntut ilmu.


Dengan membaca manusia menjadi apa yang selama ini tidak tahu menjadi tahu.
Dengan membaca inilah ilmu bisa didapatkan. Sehingga perpustakaan dipandang
sebagai sarana pendidikan yang bersifat teknis edukatif dan bersama-sama dengan
unsur lain yang ikut dalam menentukan berlangsungnya dan berhasilnya proses
pembelajaran.

Menurut Lasa Hs (2009:262) perpustakaan merupakan sistem informasi


yang dalam prosesnya terdapat aktivitas pengumpulan, pengolahan, pengawetan,
pelestarian, dan penyajian bahan informasi yang meliputi cetak, noncetak dan
bahan lain. Sulistyo Basuki (1993:28) menjelaskan bahwa perpustakaan
merupakan tempat buku-buku dikumpulkan. Dari pengertian tersebut,
perpustakaan berarti suatu wadah yang mengelola dan memberikan pelayanan
bahan pustaka. Dengan demikia perpustakaan juga dapat dipandang sebagai pusat
kegiatan belajar, pusat penelitian, penyimpanan hasil karya manusia, dan pusat
bacaan. Hal ini berfungsi untuk menambah pengetahuan sekaligus sebagai sarana
pendidikan yang bersifat rekreasi (Qalyubi,2007:15).

Sutarno N.S. (2006:34) menyatakan bahwa tujuan perpustakaan yaitu


menyediakan fasilitas dan sumber informasi serta menjadi pusat pembelajaran
sehingga dapat menciptakan masyarakat yang terdidik, terpelajar, terbiasa
membaca dan berbudaya tinggi.

Melihat pentingnya keberadaan perpustakaan di tengah masyarakat,


maka didirikanlah salah satu jenis perpustakaan yaitu perpustakaan umum.
Ditegaskan oleh Supriyanto (2006: 145) bahwa betapa pentingnya perpustakaan
umum bagi masyarakat sebagai tempat membina sumber daya manusia di
tengah-tengah masyarakat.

1
Kebutuhan masyrakat yang semakin meningkat dalam hal pola
memperoleh informasi di era melimpahnya informasi ini meberikan besarnya
peluang untuk perpustakaan dalam melakukan perubahan baikpola layanan
maupun peranan yang diberikan, yaitu sebagai mediator informasi. Di tengah
perkembangan teknologi informasi yang terus berkembang pesat ini perpustakaan
harus tetap menjaga eksistensinya di tengah kehidupan masyarakat.

Promosi merupakan salah satu bentuk usaha yang dilakukan suatu


instansi dalam memperkenalkan barang dan jasanya kepada masyarakat luas yang
bertujuan agar produk dan jasanya dapat dikenal dan digunakan oleh masyarakat,
begitu juga pada perpustakaan. Perpustakaan dituntut untuk dapat
memperkenalkan informasi dan jasa yang mereka memiliki agar masyarakat dapat
memanfaatkan jasa perpustakaan.

Kegiatan promosi merupakan salah satu cara utama yang menjaga


eksistensi perpustakaan di mata masyarakat. Tanpa adanya promosi,
perkembangan sebuah perpustakaan di mata tidak dapat maksimal. Oleh karena
itu strategi promosi perlu diadakan agar masyarakat mengetahui kegunaan
perpustakaan dan memanfaatkan koleksinya. Qalyubi (2007:260) mengemukakan
bahwa promosi perpustakaan merupakan forum pertukaran informasi antara
organisasi dan konsumen dengan tujuan utama memberikan informasi tentang
produk atau jasa yang disediakan oleh perpustakaan dan membujuk pengguna
untuk bereaksi terhadap produk atau jasa tersebut.

Untuk melakukan suatu kegiatan promosi secara maksimal, dibutuhkan


adanya strategi. Sehingga dalam perumusan kebijakan suatu strategi promosi
dibutuhkan adanya peranan yang besar dari pimpinan perpustakaan. Ara Hidayat
(2010:86) menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk
menggerakkan, mempengaruhi, memotivasi, mengajak, mengarahkan, menasehati,
membina, membimbing, melatih, memerintah, melarang dan bahkan menghukum
seluruh sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara
efektif dan efisien.

2
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal 23 januari
2018 di Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Langkat, diungkapkan oleh
salah seorang tenaga perpustakaan bahwa masyarakat lebih memilih ke pasar atau
ke pajak darpada ke perpustakaan, dikarenakan mata pencaharian masyarakat
Stabat mayoritas adalah pedagang. Adapun wawancara yang peneliti lakukan
ditempat pada saat itu kepada beberapa orang di sekitar perpustakaan, mereka
menyebutkan bahwa mereka tidak mengetahui apa saja kegiatan yang dilakukan
oleh perpustakaan tersebut. Berdasarkan dari kedua hal tersebut dapat diketahui
bahwa masyarakat tidak mengetahui atau mengenal kegiatan yang diupayakan
oleh pihak perpustakaan. Apresiasi masyarakat terhadap perpustakaan masih
rendah dilihat dari kurangnya pemanfaatan perpustakaan oleh masyarakat.

Dinas Perpustakaan Dan Arsip Kabupaten Langkat sebagai salah satu


perpustakaan umum berusaha untuk menghadapi tantangan-tantangan yang akan
terjadi.Perpustakaan dengan gencarnya melakukan kegiatan promosi apa adanya
sesuai dengan kemampuan dan anggaran yang disediakan oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten Langkat untuk Dinas Perpustakaan Dan Arsip Kabupaten Langkat.

Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Langkat melakukan beberapa


kegiatan promosi. Perpustakaan kabupaten Langkat aktif melayani masyarakat
melalui Perpustakaan Keliling. Perpustakaan keliling ini bergerak setiap hari
selasa dan kamis melayani masyarakat yang aksesnya sulit dijangkau di daerah
Kabupaten Langkat. Peprustakaan Keliling ini dimulai sejak tahun 2006.

Selain itu Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Langkat juga


melakukan kegiatan pameran untuk masyarakat umum di Kabupaten Langkat.
Perpustakaan juga berpartisipasi melakukan pendampingan dan pembinaan
terhadap perpustakaan-perpustakaan desa di Kabupaten Langkat.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan kabupaten Langkat sangat


membutuhkan reaksi dari pimpinan dalam menanggapi dan menyesuaikan diri
terhadap lingkungan. Pimpinan perpustakaan lebih memfokuskan pada aspek

3
menggerakkan dan mengarahkan karyawannya dalam melakukan berbagai
kegiatan, dan termasuk diantaranya promosi layanan.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian


tentang “Strategi Promosi Layanan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan kabupaten
Langkat”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut,rumusan masalah dalam penelitian


ini yaitu Bagaimana promosi yang digunakan pada Kantor Perpustakaan dan
Arsip Kabupaten Langkat?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui promosi yang
dilaksanakan Perpustakaan Umum Kabupaten Langkat.

1.4 Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

a. Bagi perpustakaan Umum di Kabupaten Langkat, sebagai masukan

bagi perpustakaan umum dalam promosi perpustakaan umum di

Kabupaten Langkat.

b. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan dan pengelaman mengenai strategi promosi

perpustakaan umum di Kabupaten Langkat serta dapat melakukan

perbandingan antara teori dan kenyataan pada masalah yang ada.

c. Bagi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, penelitian ini diharapkan dapat

menambah hasil penelitian di bidang ilmu perpustakaan dan

informasi, khususnya mengenai promosi perpustakaan umum.

4
1.5 Ruang lingkup

Berdasarkan latar belakang masalah, penelitian ini membahas tentang

promosi perpustakaan umum, maka ruang lingkup penelitian akan membahas

promosi yang dilakukan khusus pada perpustakaan umum Kabupaten Langkat dan

kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan Perpustakaan Umum Kabupaten

Langkat.

5
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Promosi

Promosi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Pustaka.2013: 667)

promosi adalah perkenalann, kenaikan pangkat, upacara mendapat gelar doktor

dan sebagainya. Promosi merupakan suatu cara yang dapat digunakan

perpustakaan untuk mengadakan komunikasi secara luas antara pihak

perpustakaan dengan khalayak/ masyarakat, dengan kata lain promosi adalah

suatu alat untuk mempengaruhi, menarik minat, dan menginformasikan tentang

visi, misi, tujuan, jasa layanan yang diadakan oleh perpustakaan.

Promosi merupakan sarana penghubung antara sebuah organisasi dengan

para konsumennya (Mathar, 2010: 191). Promosi merupakan corak

manajemen yang khas atau filsafat dari penyajian yang akan dan harus menembus

pelayanan dan semua kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan. Dengan

demikian promosi bukan sekedar membagi selembaran atau memasang poster.

Namun promosi dapat secara efektif memiliki dampak yang berkesinambungan

untuk menghasilkan kemajuan sebuah perpustakaan ( Cronin, 2007).“promotion

is the element in anorganization’s marketing mix that serves to inform, persuade,

and remind the market of the organization and/or its product”(Stanton,

2000). ( Promosi adalah bagian dari sebuah bauran pemasaran suatu organisasi

yang memberikan informasi, membujuk, dan mengingatkan pasar akan organisasi

dan atau produknya).

6
Promosi perpustakaan adalah salah satu cara yang mempunyai

peranan untuk memperkenalkan perpustakaan, mengajari pemakai

perpustakaan untuk menarik lebih banyak pemustaka dan meningkatkan

pelayanan pemustaka pada suatu perpustakaan (Suharto, 2001: 24).

Promosi menurut Kotler (1995: 253) adalah :” Promotion includes all the

activities the company undertakes to communicate and promote its product

the target market”. Promosi adalah semua kegiatan yang dilakukan perusahaan

untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar

sasaran. Jadi promosi dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan oleh

penjual untuk membujuk pembeli agar menerima atau menjual lagi atau

menyarankan kepada orang lain untuk menggunakan produk, pelayanan, atau

ide yang dipromosikan (Mustafa, 2007: 3). Sedangkan menurut Lasa HS

(2005: 38) promosi adalah bentuk komunikasi untuk memperkenalkan produk

kepada pengguna dan calon pengguna (costumer) agar mereka bersedia membeli

dan memanfaatkannya. Promosi didalam perpustakaan merupakan kegiatan

komunikasi dengan pemustaka yang telah ada maupun pemakai yang belum ada

tetapi potensial agar mereka tahu layanan yang ada (Edinger, 2007: 4).

Pendapat lain juga diungkapkan Darmono (2007: 207) promosi

perpustakaan merupakan forum pertukaran informasi antara organisasi dan

konsumen dengan tujuan utama memberi informasi berkaitan dengan jasa

atau produk yang telah disediakan organisasi, sekaligus membujuk konsumen

untuk bereaksi terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.Berdasarkan uraian di

atas maka dapat disimpulkan bahwa promosi perpustakaan adalah kegiatan

7
berkomunikasi dengan pemustaka untuk menginformasikan dan

memperkenalkan tentang produk atau jasa yang disediakan oleh perpustakaan

sekaligus membujuk pemustaka untuk merespon dan memanfaatkan produk

dan jasa ditawarkan.

2.2 Tujuan Promosi Perpustakaan

Tujuan dari promosi adalah mendorong timbulnya kesadaran akan

keberadaan produk atau jasa bahkan sampai pada tindakan untuk memanfaatkan.

Menurut Qalyubi (2007: 260) secara lebih terperinci, tujuan promosi perpustakaan

adalah

1) Memperkenalkan fungsi perpustakaan kepada masyarakat pemakai,

2) Mendorong minat baca dan mendorong masyarakat agar

menggunakan koleksi perpustakaan semaksimalnya dan menambah

jumlah orang yang gemar membaca,

3) Memperkenalkan pelayanan dan jasa perpustakaan kepada masyarakat,

4) Memberikan kesadaran masyarakat akan adanya pelayanan

perpustakaan dan menggunakannya, serta mengembangkan pengertian

masyarakat, agar mendukung kegiatan perpustakaan, dan

5) Memasyarakatkan slogan “tak kenal maka tak sayang”.

Menurut Tjiptono,(1997;221-222) tujuan promosi secara rinci terbagi tiga

sebagai berikut:

1. Menginformasikan (informing),

a) Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru

8
b) Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari satu produk

c) Menyanmpaikan perubahan harga kepada pasar

d) Menjelaskan cara kerja suatu produk

e) Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan

f) Meluruskan kesan yang keliru

g) Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli

h) Membangun citra perusahaan

2. Membujuk pelanggan sasaran (persuading)

a) Membentuk pilihan merek

b) Mengalihkan pilihan ke merek tertentu

c) Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk

d) Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga

e) Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga (salesman)

3. Mengingatkan (reminding)

a) Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan

dalam waktu dekat

b) Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk

perusahaan

c) Membuat pembeli tetap ingat walalupun tidak ada kampanye iklan

d) Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.

Tujuan promosi perpustakaan menurut Lasa H.S. (2009: 290) yaitu:

menarik perhatian, menciptakan kesan, membangkitkan minat, memperoleh

tanggapan, mempengaruhi untuk menerima ide, konsep atau barang yang

9
dipromosikan. Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat diketahui bahwa

tujuan dari promosi perpustakaan adalah pemustaka diharapkan dapat

menyadari tentang adanya pelayanan perpustakaan, mendorong masyarakat

untuk menggunakan perpustakaan dengan menciptakan kesan dan

membangkitkan minat pemustaka. Dengan adanya upaya dari perpustakaan

untuk memperkenalkan fungsi dan pelayanannya, diharapkan dapat

meningkatkan persepsi tanggapan masyarakatmengenai perpustakaan, sehingga

masyarakat dapat ikut berperan aktif dalam menghidupkan kembali

perpustakaan untuk setiap kegiatannya.

2.3 Manfaat Promosi Perpustakaan

Manfaat promosi perpustakaan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk

menyadarkan masyarakat pemustaka tentang pentingnya perpustakaan bagi

kehidupan, memperkenalkan perpustakaan dengan segala kegiatannya kepada

masyarakat yang dilayani. Dengan demikian kegiatan promosi perpustakaan harus

berpedoman pada pemasaran kebutuhan pemakai perpustakaan yang diadakan

harus senantiasa aktif dipromosikan sampai semua kelompok sasaran menyadari

peran utama perpustakaan, yaitu sebagai mitra dalam pembelajaran sepanjang

hayat, dan merupakan pintu gerbang untuk membuka semua jenis sumber

informasi. Melalui promosi perpustakaan, masyarakat akan mengetahui fungsi dan

manfaat perpustakaan dan merasa bahwa kebutuhan tentang informasi dapat

dipenuhi sehingga pada akhirnya mereka akan menjadi pengguna perpustakaan

yang setia.

10
Dengan demikian, melalui promosi perpustakaan mempunyai manfaat:

1. Dapat membantu untuk memperkenalkan eksistensi perpustakaan kepada

khalayak secara lebih luas.

2. Membantu menginformasikan tentang, visi, misi, tujuan,

kegunaan/manfaat perpustakaan bagi khalayak.

3. Membantu memberitahu tentang apa isi perpustakaan (who), kapan waktu

layanan perpustakaan (when), dimana lokasi perpustakaan (where),

mengapa harus ke perpustakaan (why), bagaimana menjadi pengguna

perpustakaan (how).

4. Membantu menginformasikan tentang buku-buku baru yang sudah diolah

dan siap untuk dipinjamkan.

5. Membantu menginformasikan tentang kegiatan-kegiatan ekstra

perpustakaan seperti: seminar, ceramah, bedah buku, pameran, lomba,

keramaian(sandiwara, film, atraksi), program musik, mendongeng dan

sebagainya.

6. Menarik perhatian, artinya berupaya agar produk dan jasa yang ditawarkan

dapat menimbulkan rasa ketertarikan pemustaka.

7. Merupakan kesan, artinya bagaimana agar pemustaka memiliki kesan yang

baik terhadap produk dan jasa perpustakaan.

8. Membangkitkan minat sesorang utnuk mengetahui lebih lanjut serta

menggunakan, memanfaatkan produk dan jasa yang telah ditawarkan.

9. Memperoleh tanggapan, dengan promosi yang dilakukan diharapkan

muncul tanggapan dalam hal ini tentunya tanggapan yang positif.

11
2.4 Media Promosi Perpustakaan

Media promosi berupa brosur, selebaran, poster, News Letter, pembatas

buku (book mark), buku panduan perpustakaan, kalender perpustakaan.

a. Brosur

Brosur/pamphlet adalah selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat

tetapi lengkap, mengenai organisasi atau perusahaan demi mempertinggi

prestisenya. Atau berupa publikasi yang hanya terdiri atas beberapa

halaman dan dijepit tanpa dijilid. Brosur dapat pula diartikan sebagai

bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun secara

bersistem. Promosi yang berbentuk brosur ini biasanya untuk disampaikan

kepada orang tertentu yang ada hubungannya atau dapat diyakini orang

tersebut dapat tertarik akan promosi tersebut. Informasi yang penting

dalam brosur adalah sebagai berikut:

1. Nama instansi, Sejarah singkat, Visi Misi perpustakaan

2. Unit-unit layanan yang dimiliki, daftar koleksi yang dilayankan,

personalia, produk publikasi yang diterbitkan, layanan masyarakat.

3. Alamat lengkap, nomor telepon/fax, e-mail

4. Jam layanan buka dan tutup

5. Peta ringkas lokasi dan petunjuk lainnya

6. Jenis koleksi/ jenis layanan yang ada

7. Fasilitas yang dimiliki perpustakaan

8. Persyaratan untuk menjadi anggota dan tata tertib

12
9. Cara dan peraturan peminjaman koleksi

b. Selebaran

Selebaran adalah jenis pamphlet yang berupa terbitan berjilid, tidak

bersampul yang disebar kepada umum, biasanya untuk mempropaganda

sesuatu. Atau selebaran berupa lembaran kecil barang cetakan, baik dilipat

maupun tidak, untuk memudahkan penyebarannya dengan tujuan sebagai

promosi.

c. Poster

Poster berupa plakat yang dipasang di tempat –tempat umum seperti

terminal bus dan lainnya yang bersifat pengumuman atau iklan.

d. New Letter

Suatu media yang dapat digunakan untuk memberi informasi khusus

kepada sejumlah orang secara teratur berupa berita-berita atau artikel

singkat yang ditulis dengan gaya tidak formal.

e. Pembatas buku

Suatu media berupa kertas atau benda yang digunakan untuk memberi

tanda pembatas pada halaman-halaman sebuah buku. Pembatas buku dapat

digunakan sebagai promosi karena kertas yang dibuat dari karton diberi

gambar, logo, dan kata-kata mutiara yang menagajak orang agar mau

datang ke perpustakaan.

f. Buku panduan

Sebuah media berupa buku kecil yang diterbitkan oleh perpustakaan yang

memuat informasi segala sesuatu mengenai perpustakaan, mulai dari

13
sejarah dan latar belakang pendirian perpustakaan, visi misi serta tujuan

lembaga itu didirikan.

g. Kalender perpustakaan

Merupakan media yang berlaku satu tahun, sehingga media ini perlu

diperhitungkan bahwa informasi yang disajikan harus bertahan lama,

minima satu tahun. Hal yang perlu disampaikan dalam kalender adalah

nama, alamat perpustakaan, logo perpustakaan, dapat pula disipkan

kalimat yang mendorong orang untuk datang ke perpustakaan.

2.5 Promosi dalam Bentuk Kegiatan di Perpustakaan

Bentuk kegiatan promosi pada perpustakaan berupa pameran, ceramah dan

seminar, lomba-lomba diperpustakaan, wisata perpustakaan, memutar film atau

video.

a) Pameran Perpustakaan

Pameran adalah salah satu bentuk kegiatan yang dapat dilakukan

perpustakaan untuk menarik perhatian orang banyak. Pameran juga

merupakan cara paling tepat untuk mempublikasikan keberadaan

perpustakaan kepada pemustaka dan calon pemustaka. Kegiatan pameran

perpustakaan ditujukan untuk menampilkan apa yang dimiliki oleh

perpustakaan dan apa yang dilayankan oleh perpustakaan. Semua itu

dilakukan secara fisik dan visual. Melakukan pameran menjadi cara yang

paling murah dalam rangka melakukan promosi. Misalnya menyajikan

secara miniature sebagian dari layanan yang memang biasa dilayankan.

14
b) Ceramah dan seminar

Ceramah adalah suatu kegiatan dimana ada satu atau beberapa orang

yang berbicara di depan sejumlah peserta pada suatu waktu dan tempat

tertentu mengenai suatu topic atau tema tertentu. Biasanya pembicaraan

bersifat formal. Sedangkan seminar adalah suatu forum atau kegiatan

yang dilakukan untuk mengkaji suatu topic pada suatu waktu tempat

tertentu dimana ada satu atau lebih orang yang berceramah dihadapan

sejumlah orang lain sebagai peserta. Pada umumnya pada suatu seminar

biasanya terjadi diskusi antara peserta dengan penceramah setelah materi

ceramah disampaikan. Dapat dikatakan bahwa seminar itu adalah

ceramah. Tetapi tidak semua ceramah berupa seminar. Kegiatan ceramah

yang diadakan oleh perpustakaan bertujuan untuk mempromosikan

layanan perpustakaan.

c) Bazar

Bazar adalah suatu kegiatan jual-beli barang yang dilakukan pada suatu

tempat tertentu dan waktu tertentu bukan pada tempat yang biasanya

dilakukan proses jual-beli. Barang yang dijual maupun cara penjualannya

sebenarnya sama dengan pasar biasa. Bazar diadakan bukan dengan

tujuan semata-mata mencari keuntungan, karena biasanya harga jual

barang-barang yang ditawarkan di bawah harga pasaran. Perpustakaan

dapat memanfaatkan kegiatan bazar sebagai upaya secara langsung atau

tidak langsung untuk mengundang orang-orang untuk datang ke

perpustakaan. Untuk melaksanakan bazar perpustakaan dapat bekerja

15
sama dengan organisasi, lembaga atau instansi lain, misalnya toko-toko,

ikatan penerbit, ikatan pustakawan bahkan organisasi lain.

d) Lomba-lomba di Perpustakaan

Mengadakan lomba di perpustakaan baik berbentuk lomba penulisan

makalah, lomba membuat poster atau lomba membuat sari karangan atau

abstrak dapat dijadikan sebagai sarana untuk mempromosikan

perpustakaan. Lomba seperti ini dapat diadakan bagi pemustaka pada

umumnya atau hanya bagi kelompok pemustaka tertentu dengan tema

seputar masalah-masalah di perpustakaan atau masalah lainnya. Dengan

membuat tema seputar masalah perpustakaan diharapkan peserta lomba

akan berusaha mempelajari hal mengenai perpustakaan. Peserta lomba

diharapkan akan mencari sumber informasi di perpustakaan, karena

memang perpustakaan merupakan sumber informasi selain tempat-

tempat lain seperti took buku atau berselancar di internet. Setidaknya

dengan diadakannya lomba peserta turut berfikir tentang keberadaan

perpustakaan sebagai sumber informasi.

e) Wisata Perpustakaan

Wisata perpustakaan atau kunjungan keliling perpustakaan adalah

terjemahan dari kata library tour. Kegiatan ini mengajak segerombolan

orang untuk berkeliling perpustakaan guna melihat semua sudut di

perpustakaan. Dalam kegiatan ini pustakawan memberikan penjelasan

mengenai koleksi, fasilitas yang ada, cara-cara menggunakan fasilitas,

serta bagaimana menemukan informasi dan apa manfaatnya bagi mereka.

16
Melalui kegiatan wisata perpustakaan diharapkan pemustaka dapat

mengetahui secara langsung apa yang dimiliki perpustakaan yang

bermanfaat bagi mereka dan bagaimana menggunakannya. Program

wisata perpustakaan atau kunjunga keliling perpustakaan dapat

diumumkan kepada sekolah-sekolah. Hal itu dapat dilakukan dengan

kerjasama dengan beberapa sekolah. Kegiatan wisata perpustakaan atau

kunjunga keliling perpustakaan akan memberikan pengaruh positif

kepada anak-anak sekolah pada khususnya. Dalam jangka panujang hal

itu akan berpengaruh pada pola perilaku mencari informasi di

perpustakaan.

f) Memutar file atau video

Memutar film atau video tentang penggunaan perpustakaan termasuk

cara yang cukup tepat dan menarik untuk mempromosikan perpustakaan.

Pada tahun-tahun belakangan sudah ada beberapa peprustakaan di

Indonesia yang telah memproduksi video tentang bagaimana

menggunakan perpustakaan. Salah satu perpustakaan yang telah

memproduksi sendiri video perpustakaan adalah PT Perpustakaan Institut

Pertanian Bogor di Bogor. Bahkan bukan hanya satu video, melainkan

beberapa video. Ada video mengenai profil dan sejarah perkembangan

perpustakaan dari jaman dahulu da nada video yang khusus dibuat

mengenai cara-cara menggunakan layanan Perpustakaan IPB. Bahkan

juga dibuat video teknik penelusuran informasi di OPAC sistem otomasi

17
Perpustakaan IPB dan sistem penelusuran melalui internet. Sering

dikenal sebagai HOW TO VIDEO.

2.6 Bauran Promosi

1. Periklanan (Advertising)

Periklanan (advertising) sebagai salah satu media pemasaran, khususnya

dalam bidang perpustakaan. Pengertian periklanan iklan adalah bagian

dari bauran promosi (promotion mix;Frank Jefkins menyebutkan

promotion mix mencakup personal selling, promosi penjualan dan

publisitas) dan bauran promosi adalah bagian dari bauran marketing

(marketing mix; Kotler menyebutkan bauran marketing terdiri atas 4P

yaitu product, place, price dan promotion). Perlu diketahui adanya

perbedaan ruang lingkup antara pemasaran dan promosi. Promosi adalah

bagian dari kegiatan pemasaran. Pemasaran mencakup seluruh proses

mulai dari strategis konsumen dan di akhiri dengan penjualan yang

berhasildari suatu produk/jasa yang ditawarkan, sedangkan promosi

bertujuan untuk menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta

mengingatkan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.

18
Berikut adalah bagan marketing mix dan promotion mix (Kasali,1995 :

10)

Marketing Mix Promotion Mix

Product Advertising

Price Personal

Selling

Place Sales

Promotion

Promotion Publicity

Iklan adalah media promosi dalam bentuk penyajian mengenai

ide, produk atau jasa dengan cara membayar. Iklan dapat dilaksanakan

dalam berbagai bentuk. Dapat melalui media cetak atau elektronik seperti

surat kabar, majalah, radio dan televisi.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

periklanan adalah cara menyampaikan pesan-pesan kepada masyarakat

untuk menarik perhatian masyarakat yang menjual berbagai produk

barang, jasa atau ide.

a. Fungsi Periklanan

Dalam melakukan promosi fungsi dari periklanan yang

diungkapkan oleh Kotler (2012:14) adalah sebagai berikut:

19
1. Memberi informasi

Konsumen dapat mengenal sebuah barang baik dari harganya, guna

serta kualitas yang diberikan\

2. Membujuk atau mempengaruhi

Dalam hal ini periklanan dapat secara langsung maupun tidak

langsung membujuk para calon konsumen potensial untuk

melakukan pembelian dengan menyarankan bahwa produk lain

tidak lebih bagus.

3. Memuaskan keinginan

Sebelum terjadinya proses pembelian, biasanya konsumen ingin

terlebih dahulu mengetahui mutu dan harga dari barang yang

diinginkan, jadi iklan dapat mewakili nilai guna dari barang

tersebut kepada konsumen sebelum terjadi proses pembelian.

4. Alat komunikasi

Periklanan merupakan alat untuk mempertemukan penjual dengan

pembeli sehingga tercipta komunikasi dua arah memnuhi keinginan

mereka secara efektif dan efisien.

5. Memuaskan keinginan

Sebelum terjadinya proses pembelian, biasanya konsumen ingin

terlebih dahulu mengetahui mutu dan harga dari barang yang

diinginkan, jadi iklan dapat mewakili nilai guna dari barang

tersebut kepada konsumen sebelum terjadi proses pembeliannya.

20
b. Tipe periklanan

1) Iklan Informasi (Informative Advertising)

Iklan yang secara panjang lebar menerangkan produk jasa dalam

tahap rintisan (perkenalan) guna menciptakan permintaan atas

produk tersebut.

2) Iklan Membujuk (Persuasive advertising)

Sasaran perusahaan dengan menggunakan iklan ini adalah untuk

menciptakan permintaan yang selektif terhadap sesuatu yang

diiklankan.

3) Iklan Pengingat ( Reminder Advertising)

Iklan ini sangat penting untuk mengukuhkan kedewasaan (matury)

suatu produk agar konsumen selalu ingat akan produk tersebut.

4) Iklan Pemantapan ( Reinforciment Advertising)

Iklan ini berusaha meyakinkan konsumen yang telah menetapkan

pilihan yang tepat.

2. Sales Promotion

Promosi dengan sistem sales promotion berarti mengadakan promosi

penjualan. Dalam pemasaran perpustakaan, pihak perpustakaan dapat

mengadakan kerjasama dengan penerbit atau took buku mengadakan

pameran buku bertempat digedung perpustakaan atau di dalam aula. Di

samping pamera, perpustakaan memberikan kesempatan pada para

penerbit atau took buku untuk mengadakan penjualan buku-buku dengan

21
memberikan potongan harga (discount) yang menarik. Artinya potongan

harga yang diberikan lebih besar dari penjualan biasa di toko buku.

Menurut Phillip Kotler beberapa sarana promosi penjualan dapat berupa

promosi konsumen dan promosi dagang. Promosi perpustakaan dapat

disesuaikan dengan tujuan dan fungsi perpustakaan yang bersifat non

profit, misalnya:

1. Promosi Pengguna

Promosi pengguna ditujukan khusus kepada pengguna atau

pemakai perpustakaan atau yang sudah menjadi anggota. Promosi

ini berupa pemberian fasilitas atau hadiah-hadiah yang menarik,

misalnya dengan memberikan hal-hal sebagai berikut:

a. Kupon

Kupon berupa sertifikat yang memberikan pembebasan uang iuran

selama satu tahun misalnya kepada anggota-anggota terbaik.

b. Premi

Premi dapat berupa uang, deposito atau dalam bentuk buku-buku.

Uang hadiah misalnya diambil dari uang rabat buku yang diberikan

oleh toko buku atau penerbit pada waktu perpustakaan membeli

buku-buku di toko atau di penerbit. Dapat pula diambil dari uang

iuran, uang pangkal anggota atau berasal dari sponsor.

22
c. Stiker

Sejenis premi, stiker berbentuk kartu tempel yang diberikan

perpustakaan kepada anggota yang dianggap teladan karena

keaktifannya kedisiplinan dan sebagainya.

2. Memberikan penghematan biaya bagi pengguna perpustakaan yang

baru menjadi anggota perpustakaan dengan cara membayar uang

pangkal hanya separuh misalnya, kegiatan ini diadakan pada

momen-momen tertentu seperti pada “Bulan Buku”, “Bulan

Promosi Perpustakaan”, Hari Pendidikan Nasional, HUT

Proklamasi Kemerdekaan RI, Hari Kunjungan Perpustakaan dan

sebagainya. Kegiatan-kegiatan promosi konsumen (pengguna)

perpustakaan harus dapat diciptakan oleh perpustakaan. Karena

kegiatan serupa itu memerlukan biaya cukup banyak maka pihak

perpustakaan harus pintar-pintar untuk mencari sponsor, misalnya

pada penerbit-penerbit, toko buku atau perusahaan apapun yang

mau mendukukung.

3. Promosi Perpustakaan

Promosi perpustakaan sifatnya lebih besar dan lebih luas daripada

promosi pengguna karena promosi perpustakaan ditujukan kepada

khalayak ramai dan sifatnya secara menyeluruh. Sedangkan promosi

pengguna hanya ditujukan khusus para pengguna.

23
4. Promosi Wirapustakawan

Promosi perpustakaan artinya petugas perpustakaan yang melakukan

pelayanan peminjaman secara langsung kepada pengguna seperti kepada

pasien Rumah Sakit, Rumah Jompo, atau rumah tempat tinggal dimana

ada salah seorang anggota keluarga yang tidak dapat datang ke

perpustakaan. Kegiatan ini dilakukan secara perorangan dari tempat ke

tempat dan dari orang ke orang, jadi berbeda dengan perpustakaan

keliling yang mendatangi tempat tertentu. Namun mobil perpustakaan

keliling juga berfungsi sebagai alat promosi.

5. Publisitas (Publicity)

Publisitas menurut Basu Swastha adalah “sejumlah informasi tentang

seseorang,barang, atau organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat

melalui media tanpa dipungut biaya, atau tanpa pengawas dari sponsor.”

Publisitas merupakan pelengkap paling efektif bagi alat promosi.

Publisitas dapat dibedakan menjadi :

a. Publisitas Produk (Product Publicity)

Publisitas produk dimaksudkan unyuk memberi gambaran atau

memberitahu kepada khalayak tentang bahan-bahan kepustakaan yang

telah selesai diproses dan siap untuk dipinjamkan oleh perpustakaan.

b. Publisitas Kelembagaan (Istitutional Publicity)

Publisitas kelembagaan adalah publisitas yang menyangkut tentang

organisasi pada umumnya. Publisitas berarti pengumuman, pemberitaan,

atau reklame. Dengan demikian dapat berupa berita-berita, radio, surat

24
kabar, atau selebaran yang sifatnya utnuk umum. Perpustakaan dapat

menggunakan publisitas kelembagaan untuk berita-berita resmi tentang

institusi perpustakaan dan dapat menggunakan publisitas produk untuk

mengumumkan buku-buku baru yang sudah siap utnuk dipinjamkan.

6. Personal Selling

Salah satu bentuk promosi dalam dunia bisnis adalah personal selling,

yaitu penjualan perorangan. Dalam perpustakaan dikenal dengan istilah

personal service yang artinya memberikan layanan secara perorangan.

Menurut Basu Swatha, personal selling adalah interaksi untuk individu,

saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki,

manguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran saling

menguntungkan dengan pihak lain. Dalam mempromosikan

perpustakaan, bentuk personal selling dapat dilaksanakan dengan

personal service. Interaksi antara pustakawan dengan pengguna secara

personal melalui tatap muka langsung untuk menawarkan bahan

kepustakaan baru, untuk dipinjamkan pengguna misalnya, akan

menciptakan hubungan baik diantara keduanya.

Beberapa bentuk personal selling yang dapat diterapkan perpustakaan

dalam promosi antara lain:

a. House to house selling, yaitu para petugas atau pustakawan mengunjungi

pengguna dari rumah ke rumah.

b. Order taker dalam promosi perpustakaan dapat berarti pustakawan

memperkenalkan bahan kepustakaan baru yang telah selesai diproses dan

25
siap untuk dipinjamkan, atau mengatur display buku baru, meningkatkan

kembali minat untuk menjadi pengguna perpustakaan bagi mereka yang

beristirahat, atau dapat member nasihat, petunjuk dan bimbingan kepada

pengguna.

c. Pustakwan yang mengadakan kerjasama dalam silang layan perpustakaan

menghubungi perpustakaan lainnya untuk pertukaran bahan kepustakaan

yang dibutuhkan pengguna.

7. Direct Marketing (Pemasaran Secara Langsung)

Pemasaran secara langsung merupakan elemen terakhir dalam bauran

komunikasi/promosi, yang terdiri atas:

a. Pemasaran melalui surat menyurat (direct mail)

b. Pemasaran/pemesanan melalui pos (mail order)

c. Pemasaran melalui penjelasan/peragaan langsung (direct response)

d. Penjualan langsung (direct selling)

e. Pemasaran jarak jauh (telemarketing)

f. Pemasaran digital (digital marketing)

8. Interactive Marketing

Internet merupakan media utama untuk promosi yang berorientasi

konsumen. Penawaran program kontinuitas, pemberian kupon secara on-

line, undian dan kontes melalui internet, serta sampel berdasarkan web,

sekarang sudah menyebar luas. Misalnya, pemberian kupon secara online

merupakan media pemberian kupon yang lebih murah dan lebih terfokus

dari direct mail. Sisi buruk atau aspek negative dari pemberian kupon

26
secara online adalah bahwa hal ini rentan terhadap penipuan karena

kupon-kupon yang di tawarkan dalam bentuk elektronik mudah ditiru dan

dengan demikian dapat dicetak serta dipublikasikan dalam jumlah besar.

Selain menyediakan media untuk mendistribusikan promosi kepada

konsumen, internet juga menyediakan forum yang ideal untuk

menghubungkan para pemasar merek yang sedang berada dalam proses

penciptaan program promosi perpustakaan.

27
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

kualikatif. Metode deskriptif kualitatif adalah menjelaskan atau menggambarkan

masalah yang ada di lapangan tentang permasalahan yang telah dirumuskan untuk

mengetahui dan mengungkap fakta-fakta yang ada di lapangan terkait “Strategi

Promosi pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Langkat”.

Penelitian Kualitatif adalah suatu penelitian yang berpola investigasi

dimana data-data dan pernyataan di peroleh dari hasil interaksi langsung antara

peneliti, objek yang diteliti dan orang-orang yang ada di tempat penelitian.

Landasan teori pada penelitian kualitatif juga berfungsi sebagai latar belakang

penelitian dan bahan pembahasan. Dalam melakukan penelitian kualitatif, peneliti

melakukan penelitian atas dasar data-data yang dimiliki dengan memanfaatkan

teori sebagai bahan acuan.

Pendekatan penelitian yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang menggunakan wawancara untuk

mendeskripsikan data yang penulis peroleh dari informan, untuk memperoleh

gambaran yang jelas dan terperinci tentang Promosi pada Dinas Perpustkaan dan

Kearsipan Kabupaten Langkat. Penulis akan menggunakan menggunakan metode

pendekatan ini kepada pihak-pihak yang dianggap relevan dijadikan narasumber

untuk memberikan keterangan terkait penelitian yang akan dilakukan.

28
3.2 Lokasi Penelitian

penelitian dilakukan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten

Langkat, yang berlokasi di Jalan T. Putra Aziz No.3 Stabat, 20814. Peneliti

memilih lokasi tersebut sebagai tempat penelitian karena ingin mengetahui

tentang Strategi Promosi Perpustakaan di perpustakaan tersebut.

3.3 Karakteristik Informan

Informan dalam penelitian ini adalah kepala dan staf perpustakaan pada

bagian pembinaan perpustakaan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten

Langkat. Wawancara dilakukan melalui perkenalan dan pendekatan terlebih

dahulu dengan para informan yang telah menyediakan waktu luang untuk

diberikan beberapa pertanyaan dalam bentuk wawancara. Karakteristik dari

informan tersebut adalah:

Table 3.1
Identifikasi Informan

Informan Jabatan

I1 Kepala Bidang Perpustakaan

I2 Kepala Sesi Pembinaan

3.4 Data dan Sumber Data

Sumber data yang diperlukan dalam penelitian kualitatif adalah perkataan,

tindakan, dokumen, foto dan beberapa tambahan data lainnya yang berkaitan

29
dengan penelitian tersebut. Adapun sumber data yang diperlukan dalam penelitian

adalah:

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer atau data tangan pertama yaitu data yang diperoleh

secara langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat

pengambilan data langsung dari subjek sebagai sumber informasi yang

dicari. Hasil penelitian dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi,

seperti hasil wawancara dengan pegawai perpustakaan.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari

sumber-sumber yang telah ada berupa datab buku-buku, jurnal, artikel,

maupun literature lainnya yang berhubungan dengan teori-teori penelitian.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang harus dilakukan dalam

penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam

penelitian adalah:

1. Observasi

Observasi merupakan pengamatan terhadap pokok permasalahan dalam

penelitian. Observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data apabila

sesuai dengan tujuan penelitian, direncanakan, dan dicatat secara

sistematis. Dalam hal ini, penulis melakukan observasi secara langsung ke

30
lapangan untuk mencari informasi yang diperlukan tentang bagaimana

strategi promosi perpustakaan.

2. Wawancara

Menurut Satori dan Komariah (2010, 130) bahwa:


Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan
informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau
tanya jawab. Wawancara dalam penelitian kualitatif sifatnya mendalam
karena ingin mengeksplorasi informasi secara holistic dan jelas dari
informan.

Untuk mendapatkan data yang akurat tntng “Analisis Promosi pada Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Langkat”, maka peneliti

mewawancarai secara langsung pegawai perpustakaan yang bersangkutan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data atau dokumen yang tersedia

serta pengambilan gambar disekitar objek penelitian yang akan

diseskripsikan ke bagian pembahasan yang akan membantu dalam

penyusunan hasil akhir penelitian. Peneliti juga mencatat seluruh hasil

pengamatan langsung yang telah dilakukan serta merekam suara informan

pada saat wawancara.

3.6 Teknik Analisis Data

Setelah peneliti mendapatkan data dari informan, maka untuk

memudahkan dalam analisis data diperlukan teknik analisis data untuk

menemukan makna dari setiap data yang ada. Pada penelitian ini peneliti

menanyakan mengenai strategi promosi perpustakaan oleh Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Langkat, kemudian jawaban dari

informan akan digabungkan antara satu dengan yang lainnya.

31
Menganalisis data merupakan proses pengolahan data yang mengarah

pada predikat yang dimaksud berupa hasil yang dinyatakan dengan

kualitas yang baik, cukup baik, atau kurang baik sesuai dengan tujuan

penelitian. Setelah data dalam penelitian ini dikumpulkan, maka data yang

dikemukan oleh Miles dan Hubermen (1992) mencakup tiga kegiatan

yang bersamaan, yaitu:

1. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses penelitian, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan dan transformasi data kasar yang diperoleh dari

pengamatan di lapangan dan hasil dari catatn wawancara. Mereduksi

data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan

pada hal-hal penting, mencari tema dan polanya. Dengan demikian,

data yang ada yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang

lebih jelas, dan mempermudah penelitian melakukan pengumpulan

data selanjutnya, mencarinya bila diperlukan.

2. Penyajian Data

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan

data bias dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubbungan

antara kategori, dan sejenisnya. Penyajian data akan mempermudah

penelitian untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja

selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

32
3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Verifikasi adalah suatu tinjauan ulang pada pengamatan dilapangan

dan hasil dari wawancara atau peninjauan kembali data yang ada, data

dapat dilihat dari laporan perpustakaan, dari data tersebut harus diuji

kebenarannya dan kecocokannya yang merupakan validitas setelah itu

baru ditarik suatu kesimpulan. Kesimpulan penelitian kualitatif

merupakan pengetahuan baru yang belum pernah ada. Temuan dapat

berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih

remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat

berupa hubungan kasual atau interaktif, hipotesis, atau teori.

3.7 Keabsahan Data

Adapun teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Triangulasi Data

Menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil

wawancara, hasil observasi. Peneliti dalam hal ini mewawancarai

informan yakni Kepala Bidang Perpustakaan dan Kepala Sesi

Pembinaan Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Langkat.

2. Triangulasi Teori

Pemggunaan teori yang berlainan bertujuan umtuk memastikan bahwa

data yang dibutuhkan sudah memenuhi syarat. Pada penelitian ini,

berbagai teori telah dijelaskan mengenai Promosi Perpustakaan akan

33
digunakan untuk menguji data yang telah diperoleh, kemudian

diperkuat dengan artikel, jurnal, dan buku.

3. Triangulasi Metode

Dilakukan dengan cara membandingkan informasi tau data dengan

cara yang berbeda. Dalam penelitian kualitatif peneliti menggunakan

metode wawancara, observasi dan survey langsung di lapangan untuk

memperoleh kebenaran informasi yang handal dan gambaran yang

utuh mengenai informasi tertentu, peneliti menggunakan metode

wawancara dan observasi.

34
LAMPIRAN I

PEDOMAN WAWANCARA

Informan : Kepala Bidang Perpustakaan

Kode : I1

Pertanyaan :

1. Apa saja bentuk promosi yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Kabupaten Langkat?

2. Siapa saja sasaran dari promosi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

Kabupaten Langkat?

3. Pada periklanan media apa yang digunakan perpustakaan untuk

mempromosikan produk/jasa ?

4. Apakah Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Langkat telah

menerapkan pemasaran langsung?

5. Sudahkah ada hasil dari kegiatan promosi yang diadakan?

6. Apakah promosi yang dilakukan perpustakaan sudah tertulis dalam

program kerja perpustakaan?

7. Adakah kendala dalam melakukan promosi perpustakaan? Apa saja

kendala yang dihadapi dan bagaimana perpustakaan menghadapinya?

8. Apakah promosi yang dijalankan selama ini sudah berhasil dilaksanakan?

35

Anda mungkin juga menyukai