Anda di halaman 1dari 10

PEMANFAATAN LAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING “RUANG

TERBUKA HIJAU” SEBAGAI SARANA PROMOSI


MENUMBUHKAN MINAT BACA
DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN PEMALANG

Nofa Hanifah Akmala*), Jazimatul Husna

Program Studi S-1 Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro,
Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Abstrak

Skripsi ini membahas pemanfaatan layanan perpustakaan keliling “ruang terbuka hijau” sebagai sarana
promosi menumbuhkan minat baca di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pemalang. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pemanfaatan layanan perpustakaan keliling “ruang
terbuka hijau” sebagai sarana menumbuhkan minat baca pemustaka di Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Kabupaten Pemalang. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah
observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfataan layanan
perpustakaan keliling di taman kota Patih Sampun yang dilaksanakan oleh Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Kabupaten Pemalang sudah cukup baik sebagai sarana promosi meningkatkan minat baca
masyarakat terutama untuk anak prasekolah, tetapi untuk ketersedian koleksi perpustakaan keliling di
taman kota Patih Sampun masih belum memenuhi kebutuhan pemustaka. Layanan Perpustakaan di
taman kota Patih Sampun sudah mendukung strategi promosi yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan
dan Kearsipan Kabupaten Pemalang sehingga kegiatan promosi layanan perpustakaan keliling sudah
tersampaikan dengan baik.

Kata kunci: perpustakaan keliling; promosi; minat baca

Abstract

[Title: mobile library service "green open space" as a place to promoting the growing interest in
reading at the Library and Archives Office of Pemalang Regenc]. This undergraduate thesis
discusses the utilization of mobile library service "green open space" as a place to promoting the
growing interest in reading at the Library and Archives Office of Pemalang Regency. The purpose of
this research is to know the level of utilization of mobile library service "green open space" as a tools
to grow reading interest of user in the Library and Archives Office of Pemalang Regency. The research
method of this research is qualitative descriptive. Techniques of the collecting data in this research are
using observation, interview and documentation. The results of this study indicate that the utilization of
mobile library services in the Patih Sampun city park implemented by the Library and Archives Office
of Pemalang Regency is quite good as a tools of promoting to increase the reading interest of the
society especially for preschoolers, even tough the availability of a collection of mobile libraries in the
Patih Sampun city park still not yet fulfilling the needs of the users. Library service in the Patih
Sampun city park already support the promotion strategy undertaken by the Library and Archives
Office of Pemalang Regency so that the promotion activities of mobile library services have been
delivered well.

Keywords: mobile library; promotion; reading interest

------------------------------------------------------------------
*)
Penulis Korespondensi.
E-mail: nakmala88@gmail.com
1. Pendahuluan menumbuhkan minat baca penulis mengambil teori
Perpustakaan memiliki banyak kegiatan salah AIDA (Attention, Interest, Desire. And Action).
satunya yaitu kegiatan promosi. Kegiatan promosi di Minat baca anak harus di tumbuhkan sejak dini,
perpustakaan untuk memperkenalkan jasa dan layanan dengan mengenalkan bacaan-bacaan anak sehingga
yang ada di perpustakaan, agar masyarakat tahu apa saja menumbuhkan minat anak untuk membaca. Layanan
jasa yang ditawarkan kepada pemustaka dan layanan ruang terbuka hijau yang ada di perpustakaan
yang tersedia untuk para pemustaka. Kegiatan promosi diharapkan memberikan nilai positif, dimana layanan
dilakukan di perpustakaan mempunyai nilai positif bagi tersebut berada di taman kota. Dinas Perpustakaan dan
kemajuan dan perkembakngan perpustakaan itu sendiri. Kearsipan Kabupaten Pemalang ini sudah dari bulan
Dimana kegiatan promosi bertujuan untuk mengenalkan Februari melaksanakan kegiatan promosi menumbuhkan
layanan dan fasilitas yang ada di perpustakaan kepada minat baca dengan menggunakan Layanan ruang
masyarakat, agar masyarakat tahu bagaimana dan apa terbuka hijau, untuk masyarakat berkunjung dan
saja kegiatan yang di lakukan di perpustakaan. Dengan meramaikan Layanan ruang terbuka hijau yang disajikan
era yang sudah digital perpustakaan masih dipandang untuk masyarakat yang berada di Taman Kota Patih
sebelah mata oleh banyak kalangan, sehingga Sampun. Masyarakat dapat membaca koleksi-koleksi
perpustakaan harus mempunyai banyak ide dan materi yang disediakan hanya di taman kota, selebihnya jika
yang disampaikan kepada masyarakat melalui kegiatan ada masyarakat yang ingin meminjam koleksi bahan
promosi. pustaka bisa datang langsung ke Dinas Perpustakaan
Kegiatan promosi di perpustakaan dapat Dan Kearsipan Kabupaten Pemalang.
mempunyai inovasi untuk menciptakan layanan di Dengan adanya Layanan ruang terbuka hijau
perpustakaan, agar dapat menumbuhkan minat baca di untuk menumbuhkan promosi minat baca perpustakaan
perpustakaan. Perpustakaan keliling merupakan layanan dalam pemenuhan kebutuhan informasi, penulis ingin
yang ada di perpustakaan sehingga perpustakaan mengetahui apakah Layanan ruang terbuka hijau yang
memiliki inovasi baru untuk kegiatan promosi di Dinas dilakukan perpustakaan sebagai promosi dalam
Perpustakaan dan Kearsipan Dinas Kabupaten menumbuhkan minat baca dapat bermanfaat dalam
Pemalang. Layanan Ruang Terbuka Hijau merupakan kegiatan promosi tersebut. Kegiatan promosi dapat
suatu inovasi layanan yang ada di Dinas Perpustakaan dikatakan mempunyai manfaat, apabila adanya
dan Kearsipan Kabupaten Pemalang, dimana layanan perkembakngan dan kemajuan untuk perpustakaan
tersebut menyajikan koleksi-koleksi perpustakaan yang setelah mengadakan kegiatan promosi untuk melakukan
ditawarkan kepada masyarakat. Layanan ruang terbuka penyampaian informasi kepada masyarakat. Penulis
hijau bertempat di taman kota dengan menyajikan jasa ingin lebih mendalami bagaimana Layanan ruang
kepada masyarakat yang berkunjung, sehingga terbuka hijau sebagai kegiatan promosi yang dilakukan
menumbuhkan minat baca kepada masyarakat. Layanan oleh pihak perpustakaan apakah bermanfaat atau tidak.
ruang terbuka hijau disajikan untuk masyarakat sesuai Maka penulis menggambil judul “Pemanfaatan Layanan
kalangan termasuk juga anak-anak. Perpustakaan Keliling “Ruang Terbuka Hijau” Sebagai
Promosi yang dilakukan di perpustakaan dengan Sarana Promosi Menumbuhkan Minat Baca Di Dinas
memberikan penjelasan kepada pemustaka mengenai Perpustakaan Dan Kearsipan Kabupaten Pemalang.
layanan-layanan yang ada di perpustakaan sehingga
menyakinkan pemustaka tentang perpustakaan. Untuk 1.1 Pengertian Pemanfaatan
melakukan suatu kegiatan promosi diharapkan dapat Pemanfaatan menurut (Kamus Besar Bahasa
mempunyai pesan yang akan disampaikan kepada Indonesia Online), Upaya mempertahankan sifat
masyarakat mengenai pesan yang dapat menarik bermanfaat yang berkesinambungan. Adapun dari
perhtian masyarakat sehingga kegiatan promosi ini dapat definisi tersebut maka dapat diartikan bahwa
tersampaikan kepada masyarakat. pemanfaatan perpustakaan adalah suatu proses
Pemanfaatan layanan perpustakaan keliling ruang kegiatan yang dilakukan pengguna dengan
terbuka hijau sebagai sarana promosi menumbuhkan menggunakan semua layanan yang ada di
minat baca ini menggunakan konsep teori AIDA. perpustakaan.
Menurut Kolter (2009: 179) menjelaskan teori AIDA 1.2 Layanan Perpustakaan
(Attention, Interest, Desire, and Action) merupakan 1.2.1 Pengertian Layanan Perpustakaan
suatu pesan yang harus mendapat perhatian, kemudian Layanan perpustakaan adalah bentuk layanan
menjadi ketertarikan, menjadi minat dan menjadi suatu yang diberikan petugas kepada pengguna
tindakan. Untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan perpustakaan dalam memanfaatkan perpustakaan.
layanan perpustakaan keliling sebagai sarana promosi Darmono (2007: 165), layanan perpustakaan adalah
pemberian informasi kepada pemakai perpustakaan
tentang hal-hal berikut:
a. Segala bentuk informasi yang dibutuhkan sebuah ruangan,bagian, atau sub bagian dari sebuah
pemakai perpustakaan, baik untuk gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan
dimanfaatkan ditempat ataupun dibawa untuk menyimpan buku, biasanya disimpan menurut tata
pulang untuk digunakan diluar ruang susunan tertentu serta digunakan untuk anggota
perpustakaan; perpustakaan. Dalam pengertian ini, perpustakaan
b. Manfaat berbagai sarana penelusuran diidentikkan dengan ruangan, koleksi, penyimpanan,
informasi yang tersedia di perpustakaan dan pemanfaatan. Sedangkan menurut Lasa
yang merujuk pada keberadaan sebuah perpustakaan adalah kumpulan atau bangunan fisik
informasi. sebagai tempat buku dikumpulkan dan disusun menurut
sistem tertentu atau keperluan pemakai (Lasa, 2007: 12).
Sedangkan, Layanan perpustakaan merupakan
upaya pemberdayaan yang dapat berupa penyediaan jasa 1.3.1 Perpustakaan Umum
sirkulasi, baca ditempat, pelayanan rujukan, penelusuran Sutarno (2006: 43), Perpustakaan Umum
literatur, penyajian informasi terbaru, penyajian merupakan lembakga pendidikan yang dinyatakan
informasi terseleksi, pelayanan audio visual, pelayanan sangat demokratis karena menyediakan sumber belajar
internet, bimbingan pemakai, jasa fotokopi, pelayanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan melayaninya
reproduksi, pelayanan terjemahan, pelayanan pinjam tanpa membedakan suku bangsa, agama yang dianut,
antar perpustakaan dan pelayanan konsultasi (Lasa, jenis kelamin, latar belakang, tingkat sosial, umur, dan
2007: 169). pendidikan. Perkembakngan informasi dari hari ke hari
1.2.2 Jenis dan Layanan Perpustakaan Keliling membuat pemustaka harus mengikuti perkembakngan
Layanan perpustakaan merupakan layanan yang informasi tersebut agar tidak ada sumber daya manusia
memberikan jasa layanan kepada pengguna yang tertinggal sangat jauh. Setiap kabupaten harus
perpustakaan yang memanfaatkan koleksi perpustakaan mempunyai perpustakaan agar dapat memenuhi semua
dengan tujuan agar jasa yang disediakan dapat kebutuhan pemustakanya. Menurut Lasa (2007: 155)
digunakan semaksimal mungkin oleh pengguna bahwa:
perpustakaan. Jenis-jenis layanan yang dapat diusahakan Perpustakaan umum merupakan
oleh perpustakaan keliling menurut Perpustakaan unit/satuan kerja, badan atau lembakga
Nasional Republik Indonesia (2013: 15-16) antara lain: yang diselenggarakan di pemukiman
a. Layanan Sirkulasi penduduk perkotaan dan pedesaan untuk
Layanan Sirkulasi adalah jenis layanan memenuhi kebutuhan informasi
pemnjaman dan pengembaklian bahan masyarakat setempat. Oleh karena itu
perpustakaan. Seluruh koleksi dapat masyarakat yang memanfaatkan koleksi
dipinjam kecuali buku referensi. Waktu itu tidak dibatasi jenis, golongan,
peminjaman, untuk koleksi selama 2 pendidikan, agama, umum maupun suku.
minggu. Dalam layanan sirkulasi harus
disediakan sarana peminjaman seperti Sutarno (2006: 82) mengatakan bahwa
data peminjam, kartu peminjaman, dan Perpustakaan adalah Sebuah gedung yang dibangun dan
pengembaklian. Selain itu perlu dibuatkan diperuntukkan perpustakaan diharapkan memiliki
tata tertib dan sanksi berkaitan dengan sejumlah ruangan untuk menampung berbagai kegiatan
pengembaklian koleksi yang rusak dan perpustakaan. Ruangan-ruangan tersebut antara lain
hilang; meliputi ruangan koleksi dengan kapasitas (daya
b. Layanan Referensi tampung) bahan pustaka tertentu, misalnya untuk
Layanan Referensi/Rujukan merupakan perpustakaan umum kabupaten/kota dapat menampung
kegiatan memberikan informasi kepada 20.000-30.000 judul buku, dan berbagai jenis koleksi
pemustaka informasi secara langsung lain, salah satunya ruangan bacanya dapat menampung
melalui sarana buku referensi umum, jumlah pemustaka sekitar 30-40 orang (tempat duduk).
seperti ensiklopedi, kamus, buku-buku Perpustakaan umum mempunyai berbagai layanan yang
pedoman. di sajikan kepada pemustaka perpustakaan.
1.3 Perpustakaan 1.3.2 Perpustakaan Keliling
Perpustakaan adalah mencakup suatu ruangan, Menurut Undang, (2010: 124) perpustakaan
bagian dari gedung / bangunan atau gedung tersendiri keliling sendiri merupakan bagian dari perpustakaan
yang berisi buku-buku koleksi, yang diatur dan disusun umum, yang mendatangi pemustaka dengan
demikian rupa, sehingga mudah untuk dicari dan menggunakan kendaraan (darat maupun air), dengan
dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh membakwa bahan pustaka berupa buku, majalah, surat
pembakca (Sutarno, 2006: 11). Sedangkan perpustakaan kabar atau bahan pustaka lainnya yang diharapkan akan
Menurut Sulistyo-Basuki (1993: 1) Perpustakaan adalah
membakntu masyarakat yang belum terjangkau oleh berpengaruh pada tujuan perusahaan tersebut (Babin,
perpustakaan umum. 2011: 27).
Perpustakaan keliling memiliki ciri, diantaranya 1.4.1 Promosi Perpustakaan
bergerak, ada pengguna, ada bahan pustaka, Promosi perpustakaan bertujuan memperkenalkan
memberikan jasa, tidak terjangkau dan menggunakan segala informasi dan sumber-sumber yang dimiliki
kendaraan. Sedangkan, perpustakaan keliling adalah perpustakaan kepada masyarakat luas supaya mereka
perpustakaan yang bergerak (mobile library) dengan pada akhirnya berminat memanfaatkannya secara
membakwa bahan pustaka seperti buku, majalah, koran, optimal. Qalyubi, (2003: 260) promosi perpustakaan
dan bahan pustaka lainnya untuk melayani masyarakat merupakan aktifitas memperkenalkan perpustakaan dari
dari suatu tempat ke tempat lainnya untuk melayani segi fasilitas, koleksi, jenis layanan, dan manfaat yang
masyarakat dari suatu tempat lain yang belum diperoleh oleh setiap pemakai perpustakan. Adapun dari
terjangkau oleh layanan Perpustakaan Umum Kota promosi perpustakaan memiliki tujuan. Sebagai suatu
Madya yang menetap (Ali, 2006: 108). sarana komunikasi pemasaran, promosi memiliki tujuan.
Seperti yang dikemukakan Sulistyo-Basuki Berikut ini merupakan tujuan promosi perpustakaan
(1993: 49) dalam perodisasi perpustakaan Indonesia menurut Murtiningsih (2011: 6-7), yaitu:
mengungkapkan bahwa: a) Mengenalkan kepada masyarakat tentang
“Perpustakaan keliling artinya perpustakaan kegiatan, fasilitas, tujuan dan fungsi
yang mengunjungi pembakcanya dengan perpustakaan;
menggunakan sarana angkutan, seperti mobil b) Mendorong masyarakat untuk berkunjung
dan perahu. Perpustakaan keliling bertujuan & memanfaatkan perpustakaan;
memperluas layanan perpustakaan sampai c) Meningkatkan layanan perpustakaan;
kepada masyarakat di daerah yang tidak d) Meningkatkan minat baca masyarakat
terjangkau perpustakaan menetap, melayani (reading interest) menjadi budaya
masyarakat yang karena kondisi tertentu tidak membaca (reading habit) & mendidik
dapat mencapai perpustakaan menetap serta belajar sepanjang masa (long life
kemasyarakatkan perpustakaan dan education).
meningkatkan minat baca. Yang akan dilayani
perpustakaan keliling ialah masyarakat Namun secara lebih rinci, tujuan promosi perpustakaan
terpencil, penjaga hutan, penjaga mercusuar, menurut (Septiyantono, 2003: 260) yaitu:
orang sakit orang cacat, tahanan, dan a) Memperkenalkan fungsi perpustakaan
sebagainya. “ kepada masyarakat pemakai;
1.4 Promosi b) Mendorong minat baca dan mendorong
Menurut Halim dalam Rangkuti (2009: 49) masyarakat agar menggunakan koleksi
promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan informasi perpustakaan semaksimalnya dan
dari penjual kepada pembeli atau pihak lain dalam menambakh orang yang gemar membaca;
saluran untuk mempengaruhi sikap dan perilaku. c) Memperkenalkan pelayanan dan jasa
Promosi dalam forum pertukaran informasi antara perpustakaan kepada masyarakat;
organisasi dengan konsumen dan memiliki tujuan utama d) Memberikan kesadaran masyarakat akan
memberi informasi tentang produk dan jasa yang di adanya pelayanan perpustakaan dan
sediakan oleh organisasi, sekaligus membujuk menggunakannya, serta mengembakngkan
konsumen untuk beraksi terhadap produk dan jasa. pengertian masyarakat agar mendukung
(Kotler, 2009: 263) Promosi adalah ramuan kegiatan perpustakaan;
khusus dari iklan pribadi, promosi penjualan dan e) Memasyarakatkan slogan “tak kenal 1
hubungan masyarakat yang digunakan perusahaan untuk maka tak sayang”.
mencapai tujuan iklan dan pemasarannya.
Sedangkan Promosi merupakan fungsi 1.5 Konsep AIDA (Attention, Interest, Desire and
komunikasi dari perusahaan yang bertanggung jawab Action)
menginformasikan dan membujuk/mengajak pembeli. Untuk melakukan suatu kegiatan promosi
kegiatan promosi merupakan kegiatan untuk diharapkan dapat mempunyai pesan-pesan yang akan
manawarkan jasa kepada seseorang dimana seseorang disampaikan kepada masyarakat mengenai pesan yang
tersebut nantinya akan terpengaruh kepada jasa yang dapat menarik perhatian masayarakat sehingga kegiatan
telah ditawarkan. Sebuah jasa tidak akan diterima oleh promosi ini dapat tersampaikan kepada masyarakat.
masyarakat apabila tidak adanya komunikasi dari Kolter (2007: 179) menjelaskan teori AIDA (Attention,
perusahaan kepada konsumen yang nantinya akan Interest, Desire, and Action) merupakan suatu pesan
ditawarkan konsumen. Pentingnya membujuk/mengajak yang harus mendapatkan perhatian, kemudian menjadi
pembeli untuk menawarkan jasa agar nantinya ketertarikan, menjadi minat, dan terakhir menjadi suatu
tindakan. Teori ini menyampaikan akan kualitas dari 1.6 Minat Baca
pesan yang baik dimana pemasar harus menyadari pesan Rendahnya minat baca saat ini, dimana
yang disajikan AIDA (Attention, Interest, Desire, and perkembakngan zaman sangatlah sudah sangat canggih
Action), yaitu sebagai berikut: seolah koleksi buku tercetak sudah tidak menarik untuk
1. Perhatian (Attention) dibaca. Masyarakat yang belum membiasakan membaca
Menimbulkan perhatian pelanggan karena, pada zaman sekarang teknologi yang lebih
berarti sebuah pesan harus dapat memadai untuk memperoleh informasi tanpa membaca
menimbulkan perhatian baik dalam buku tercetak. Rendahnya minat baca masyarakat
bentuk dan media yang disampaikan. melalui buku tercetak karena terbatasnya akses
Di mana perhatian itu bertujuan secara informasi. Pentingnya minat baca diajarkan sejak dini
umum atau khusus kepada calon agar masyarakat lebih melek informasi yang ada.
konsumen atau konsumen yang akan Pendorong bagi bangkitnya minat baca ialah
dijadikan target sasaran. Hal tersebut kemampuan membaca, dan pendorong bagi berseminya
dapat dikemukan lewat tulisan dan budaya baca adalah kebiasaan membaca, sedangkan
gambakr yang menonjol dan jelas, kebiasaan membaca terpelihara dengan tersedianya
perkataan yang menarik atau mudah bahan bacaan yang baik, menarik, memadai, baik jenis,
diingat, dan mempunyai karakteristik jumlah, maupun mutunya. Inilah formula secara ringkas
tersendiri. Pesan yang menarik untuk pengembakngan dan budaya baca menurut Fuad
perhatian merupakan suatu langkah Hasan dalam Sutarno (2006: 37). Adapun beberapa
awal bagi perusahaan dimana pesan faktor yang mampu mendorong bangkitnya minat baca
tersebut akan dikenal, diketahui, dan masyarakat menurut buletin Pusat Perbukuan dalam
diingat oleh konsumen. Proses Sutarno, (2003: 22) tersebut antara lain:
tersebut bisa dikatakan sebagai proses 1. Rasa ingin tahu yang tinggi atas fakta,
awareness / kesadaran akan adanya teori, prinsip, pengetahuan, dan
produk yang disampaikan ke informasi;
konsumen. 2. Keadaan lingkungan fisik yang memadai,
2. Ketertarikan (Interest) dalam arti tersedianya bahan bacaan yang
Tertarik berarti pesan yang menarik, berkualitas, dan beragam;
disampaikan menimbulkan perasaan 3. Keadaan lingkungan sosial yang
ingin tahu, ingin mengamati, dan ingin kondusif, maksudnya adanya iklim yang
mendengar serta melihat lebih selalu dimanfaatkan dalam waktu tertentu
seksama. Hal tersebut terjadi karena untuk membaca;
adanya minat yang menarik perhatian 4. Rasa haus informasi, rasa ingin tahu,
konsumen akan pesan yang terutama yang aktual;
ditunjukkan. 5. Berprinsip hidup bahwa membaca
3. Keinginan (Desire) merupakan kebutuhan rokhani.
Pemikiran terjadi dari adanya
keinginan ini, berkaitan dengan motif 2. Metode Penelitian
dan motivasi konsumen dalam 2.1 Desain dan Jenis Penelitian
membeli suatu produk. Motif
pembelian dibedakan menjadi dua, Desain ini dapat digunakan untuk menentukan
yaitu motif rasional dan emosional. pengaturan latar belakang penelitian agar diperoleh data
Hal ini di mana motif rasional yang dibutuhkan. Pada penelitian ini peneliti
mempertimbakngkan konsumen akan menggunakan metode penelitian kualitatif berjenis
keuntungan dan kerugian yang deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
didapatkan, sedangkan motif orang dan perilaku yang diamati (Moleong, 2002: 3).
emosional terjadi akibat emosi akan Adapun menurut Kaelan (2012: 5) pengertian
pembelian produk. penelitian kualitattif adalah penelitian yang tidak
4. Tindakan (Action) menekankan pada jumlah, tetapi menekankan kepada
Tindakan terjadi dengan adanya segi kualitas karena dalam penelitian kualitatif
keinginan kuat konsumen sehingga menyangkut konsep, nilai serta ciri-ciri yang melekat
terjadi pengambilan keputusan dalam pada objek. Adapun penelitian kualitatif peneliti
melakukan pembeli produk yang berperan sebagai instrumen, bahkan peneliti merupkan
ditawarkan. alat utama dalam penelitian atau yang disebut key
instrumen (Kaelan, 2012: 82). Jenis penelitian yang
dugunakn adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian
deskriptif yaitu penelitian yang memberikan data berupa Kearsipan Daerah Pemalang, Staff Perpustakaan dan 2
kata-kata, dan bukan berupa angka-angka,semua yang pemustaka yang datang mengunjungi Layanan ruang
dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap terbuka hijau. Untuk menentukan informan peneliti
apa yang telah diteliti. Dengan demikian, laporan mengambil pertimbakngan dengan syarat:
penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk 1. Kriteria untuk Kepala Dinas dan Staff
memberi gambaran laporan penyajian (Moleong, 2010: Perpustakaan Keliling di Dinas Kersipan dan
11). Perpustakaan Kabupaten Pemalang adalah sebagai
Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis berikut :
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. a. Kepala Dinas dan Staff yang termasuk dalam
Penelitian deksriptif yang ada pada penelitian ini dengan pejabat struktural Dinas Kearsipan dan
menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi Perpustakaan Kabupaten Pemalang;
untuk mendapatkan data yang relevan dan melihat apa b. Mengetahui benar mengenai pengelolaan
yang terjadi dengan apa adanya. Metode deskriptif ini layanan perpustakaan keliling di Dinas
di pilih untuk menggambakrkan apa yang ada di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten
Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pemalang Pemalang;
Pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan c. Telah menjadi pustakawan di Dinas
Kabupaten Pemalang mempunyai kegiatan promosi Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten
melalui layanan perpustakaan keliling “Ruang Terbuka Pemalang minimal 2 tahun.
Hijau” yang nantinya akan dilayankan kepada 2. Kriteria untuk pemustaka yang mengunjungi
masyarakat di taman kota sehingga dapat mengukur layanan perpustakaan keliling di Dinas Kearsipan
apakah layanan tersebut bermanfaat sehingga dapat dan Perpustakaan Kabupaten Pemalang adalah
meningkatkan promosi minat baca kepada masyarakat. sebagai berikut:
Peneliti akan menggunakan desain dan jenis penelitian a. Pemustaka yang baru pertama kali
menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan mengunjungi perpustakaan keliling di taman
kualitatif yang menghasilkan data analisis menggunakan kota Patih Sampun;
observasi, wawancara dan dokumentasi. b. Pemustaka yang telah menggunjungi
1.2 Subjek dan Objek Penelitian perpustakaan keliling di taman kota Patih
Subjek penelitian adalah orang yang berada di Sampun lebih dari satu kali.
dalam situasi sosial yang ditetapkan sebagai pemberi 2.4 Jenis dan Sumber Data
informasi dalam sebuah penelitian atau dikenal dengan 2.4.1 Jenis Data
informan (Mukhtar, 2013: 17). Subjek pada penelitian Jenis data penelitian ini merupakan data
ini adalah Kepala Dinas Perpustakaan, Staff kualitatif.Data kualitatif adalah berupa kata-kata yang
Perpustakaan, Pustakawan, Pemustaka yang aktif diperoleh dari hasil wawancara, gambar yang diperoleh
berkunjung pada Layanan ruang terbuka hijau dan dari foto-foto pada saat peneltian, dan pengamatan
Pemustaka yang baru pertama kali mengunjungi kejadian yang berlangsung di tempat penelitian.Data-
Layanan ruang terbuka hijau. data ini yang kemudian dimaknai dan dipahami secara
Objek merupakan sesuatu yang diselidiki dalam mendalam (Yusuf, 2013: 43).
kegiatan penelitian (Prastowo, 2012: 199). Objek Dalam 2.4.2Sumber Data
penelitian ini objek penelitian adalah Layanan Berdasarkan jenis data yang ditentukan, maka
Perpustakaan Keliling di Dinas Perpustakaan dan sumber perolehan data dalam penelitian ini dibagi
Kearsipan Daerah Pemalang. menjadi dua, yaitu sumber primer dan sumber sekunder:
2.3 Pemilihan Informan a. Sumber data primer merupakan data yang
Dalam penelitian ini teknik sampling yang akan diperoleh secara langsung oleh pengumpul data
digunakan adalah sampling purposif (purposive penelitian yaitu langsung melalui informan
sampling), yaitu suatu teknik sampling atau teknik
(Sugiyono, 2009:225). Sumber data primer
pengambilan informan sumber data dengan
pertimbangan tertentu dari pihak peneliti sendiri. pada penelitian ini di peroleh dari hasil
Sebagaimana diketahui dalam penelitian kualitatif, observasi dan wawancara mendalam kepada
peneliti akan memasuki situasi sosial tertentu, masyarakat dan pemustaka yang berkunjung
melakukan pengamatan dan wawancara kepada orang- maupun memanfaatkan Layanan ruang terbuka
orang yag dipandang tahu tentang situasi sosial dalan hijau yang berada di Taman Kota.
objek peneltian penulis (Sugiyono, 2007:53). b. Sumber data sekunder merupakan sumber yang
Melalui teknik tersebut dapat diambil informan
tidak langsung memberikan data kepada
sebanyak 5 orang dimana terbagi menjadi 2 kelompok.
Diantaranya, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan pengumpul data, misalnya melalui orang lain
Daerah Pemalang, Pustakawan Dinas Perpustakaan dan atau lewat dokumen (Sugiyono, 2009: 225).
Sumber sekunder ini bersumber dari buku, menumbuhkan minat baca di Dinas
dokumen, dan literatur lainnya yang Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten
mendukung dalam penelitian yang didapatkan Pemalang.
c. Dokumentasi
dari pihak perpustakaan.
Pada teknik dokumentasi dilakukan dengan
2.5 Metode Pengumpulan Data cara mengumpulkan data hasil catatan-
Teknik yang digunakan peneliti dalam catatan penting yang berhubungan dengan
pengumpulan data ada tiga yaitu: masalah penelitian, sehingga akan di
a. Observasi peroleh data yang lengkap, sah, dan bukan
Observasi merupakan teknik pengumpulan berdasarkan perkiraan (Sudjarwo, 2009:
data yang mempunyai spesifik bila 161). Pada penelitian ini, penulis
dibandingkan dengan teknik wawancara, mengumpulkan data berupa dokumentasi
jika wawancara selalu berkomunikasi foto dan juga dokumentasi tulisan jurnal-
dengan orang, maka observasi tidak jurnal dengan topik pembakhasan yang
terbatas pada orang tetapi juga obyek- sama untuk melengkapi dari penggunaan
obyek alam yang lain (Sugiyono, 2015: metode observasi dan wawancara dalam
145). Observasi yang penulis ambil penelitian kualitatif.
merupakan observasi partisipasi pasif.
Adapun menurut Sugiyono (2015: 227) 2.6Pengolahan dan Analisis Data
observasi partisipasi adalah observasi Analisis data adalah menetapkan tahap-tahap
dengan cara datang langsung ke tempat maupun langkah-langkah kegiatan terhadap data yang
kegiatan yang diamati, tetapi tidak ikut sedang dan sudah di kumpulkan, dengan tujuan untuk
terlibat didalam kegiatan tersebut. penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini penulis
Peneliti melakukan pengamatan langsung melakukan analisis data menggunakan model Miles dan
terhadap fenomena dan melakukan hal-hal Huberman (dalam Emzir, 2012: 129), melalui rangkaian
yang ingin peneliti ketahui di lokasi kegiatan data:
penelitian terlebih dahulu untuk
mengetahui lebih jelas gambakran yang 1. Reduksi Data
akan penulis teliti di Dinas Perpustakaan Semua daftar pertanyaan wawancara yang
dan Kearsipan Daerah Pemalang dan terkumpul diperiksa untuk meminimalkan
Layanan ruang terbuka hijau. Penulis kesalahan yang mungkin terjadi. Reduksi data
melihat secara langsung bagaimana merupakan suatu bentuk analisis yang
pemanfaatan Layanan ruang terbuka hijau menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,
sebagai sarana promosi minat baca tetapi membuang, yang tidak perlu dan
penulis tidak terlibat dalam pelaksanaan mengorganisasikan data dengan cara
kegiatan. sedemikian rupa sehingga kesimpulan-
b. Wawancara kesimpulan finalnya dapat ditarik dan
Sulityo-Basuki (2006: 173) tujuan diverifikasi (Moleong, 2010: 248).
wawancara mendalam ialah 2. Penyajian Data
mengumpulkan informasi yang kompleks, Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
sebagian besar berisi pendapat, sikap, dan uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori
pengalaman pribadi. Peneliti dapat dan sejenisnnya. Penyajian data yang paling
menemukan bahwa teknik wawancara sering digunakan untuk menyajikan data dalam
pribadi merupakan instrumen yang paling penelitian kualitatif adalah melalui teks yang
baik untuk memperoleh informasi. bersifat naratif. Melalui penyajian data tersebut,
Walaupun kita dapat memperoleh hakika maka data terorganisasikan, tersusun dalam
atau pendapat tertentu melalui pos atau pola hubungan, sehingga akan semakin mudah
telepon, kecuali itu ada sebagian data yang difahami (Sugiyono, 2009: 249).
tidak mungkin di peroleh kecuali melalui 3. Penarikan Kesimpulan
wawancara tatap muka. Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif
Wawancara dalam penelitan ini merupakan adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
wawancara tanya jawab secara lisan yang Kesimpulan awal yang dikemukakan masih
dilakukan untuk mendapatkan informasi bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak
secara mendalam tentang pemanfaatan ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
layanan perpustakaan keliling “ruang mendukung pada tahap pengumpulan data
terbuka hijau” sebagai sarana promosi berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap pengumpulan data Berdasarkan dari kesimpulan di atas hal tersebut
berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dapat berfungsi untuk menumbuhkan perhatian
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh masyarakat kepada perpustakaan sehingga masyarakat
bukti-bukti yang valid dan konsisten saat menjadi sadar akan keberadaan perpustakaan.
peneliti kembakli ke lapangan mengumpulkan Keberhasilan dari kegiatan promosi yang dilakukan oleh
data, maka kesimpulan yang dikemukakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pemalang
merupakan kesimpulan yang kredibel dapat dilihat dari pemustaka yang berkunjung ke
(Sugiyono, 2009: 252). perpustakaan keliling di taman kota Patih Sampun. Hal
2.7 Uji Validitas dan Realibilitas tersebut telah adanya perhatian yang tersampaikan
Memvalidasi temuan menunjukan bahwa peneliti kepada pemustaka dengan adanya layanan perpustakaan
menentukan keakuratan atau kreadibilitas temuan keliling tersebut sehingga pemustaka yang baru pertama
melalui stategi seperti member checking atau triangulasi kali berkunjung dan pemustaka yang aktif berkunjung ke
(Creswell, 2015: 511). Menurut Sugiyono (2007:83) perpustakaan keliling di taman kota Patih Sampun.
teknik triangulasi merupakan suatu teknik pengumpulan 3.2 Ketertarikan (Interest)
data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik Untuk menciptakan ketertarikan masyarakat
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada terhadap berbagai kegiatan promosi diperpustakaan
teknik pengumpulan data, ada dua jenis triangulasi yaitu termasuk kegiatan promosi yang dilaksanakan oleh
triangulasi teknik atau metode dan triangulasi sumber. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pemalang
Triangulasi teknik adalah teknik pengumpulan data melalui Layanan Perpustakaan keliling di taman kota
ketika peneliti menggunakan teknik pengumpulan data Patih Sampun, perpustakaan juga harus memperhatikan
yang berbeda-beda untuk mendapatkan data yang sama. koleksi bahan pustaka apa saja yang dicari oleh
Peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan pemustaka ketika berkunjung ke perpustakaan keliling
data kualtatif, seperti pengamatan partisipatif, ditaman kota Patih Sampun. Koleksi yang ada di
wawancara mendalam dan dokumentasi untuk sumber perpustakaan keliling menyesuaikan dengan tempat
data yang sama secara serempak. Sedangkan triangulasi yang sudah dijadwalkan. Berdasarkan dari kesimpulan
sumber adalah teknik pengumpulan data ketika peneliti diatas kegiatan promosi yang dilakukan oleh Dinas
menggunakan teknik yang sama untuk mendapatkan Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pemalang salah
data dari sumber yang sama (Prastowo, 2010:292-293). satunya dengan adanya layanan perpustakaan keliling
ditaman kota Patih Sampun dapat memunculkan
3. Hasil dan Pembahasan ketertarikan pemustaka untuk berkunjung ke
Penelitian ini berjudul Pemanfaatan Layanan perpustakaan.
Perpustakaan Keliling “Ruang Terbuka Hijau” sebagai Ketertarikan masyarakat terhadap adanya
sarana promosi menumbuhkan minat baca di Dinas perpustakaan keliling ditaman kota Patih Sampun ini
Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pemalang dan dapat dilihat dari minat baca pemusaka yang
bertujuan untuk mengetahui apakah dengan adanya berkunjung. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari
perpustakaan keliling di taman kota Patih Sampun kedua informan dengan adanya perpustakaan keliling
bermanfaat bagi kegiatan promosi menumbuhkan minat ini, minat baca pemustaka semakin meningkat sehingga
baca. masyarakat dapat memanfaatkan layanan perpustakaan
3.1 Perhatian (Attention) keliling yang berada di taman kota Patih Sampun.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten 3.3 Keinginan (Desire)
Pemalang mempunyai tujuan untuk menumbuhkan Dalam melaksanakan kegiatan promosi layanan
perhatian masyarakat mengenai layanan perpustakaan perpustakaan keliling Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
keliling di taman kota Patih Sampun dan untuk Kabupaten Pemalang berupaya melakukan berbagai cara
menumbuhkan minat baca sejak dini. Untuk mendukung agar pemustaka memiliki keiginan untuk berkujung ke
tercapainya tujuan tersebut dan untuk menumbuhkan layanan perpustakaan keliling di taman kota Patih
perhatian masyarakat terhadap layanan perpustakaan Sampun. Cara yang dilakukan oleh perpustakaan dengan
keliling, maka Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menyediakan stand untuk fasilitas membaca,
Kabupaten Pemalang menyediakan koleksi buku yang melaksanakan kegiatan menggambar dan mewarnai
berjumlah 19.268 judul dan 35.834 eksemplar pada untuk anak-anak dan menggunakan pengeras suara
tahun 2016. Dinas perpustakaan dan Kearsipan untuk menginformasikan perpustakaan keliling di taman
Kabupaten Pemalang juga melaksanakan kegiatan kota Patih Sampun.
perpustakaan keliling ini sesuai dengan kebutuhan Dengan adanya kegiatan tersebut, pemustaka
masyarakat. Apabila perpustakaan hadir disekolah maka menjadi mempunyai keinginan untuk berkunjung ke
koleksi yang akan dibawa sesuai dengan kebutuhan anak peprustakaan dengan alasan refreshing, menambakh
sekolah. wawasan dan mencari koleksi yang sedang dibutuhkan.
Layanan perpustakaan keliling di taman kota Patih
Sampun memiliki kegiatan-kegiatan yang disediakan adik/saudara untuk memanfaatkan layanan perpustakaan
untuk pemustaka sehingga pemustaka memiliki keliling di taman kota Patih Sampun.
keinginan untuk berkunjung ke layanan perpustakaan
keliling di taman kota Patih Sampun. Dilihat dari pemanafaatan layanan perpustakaan
3.4 Tindakan (Action) keliling yang dilakukan oleh pemustaka, kegiatan
Tindakan yang dilakukan Dinas Perpustakaan promosi yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan
dan Kearsipan untuk mempromosikan layanan Kearasipan Kabupaten Pemalang melalui layanan
perpustakaan keliling dengan menyelenggarakan perpustakaan keliling untuk menumbuhkan minat baca
berbagai macam kegiatan, yaitu kegiatan menggambakr yang ada di taman kota Patih Sampun tersampaikan
dan mewarnai untuk anak–anak, menyediakan koleksi dengan baik kepada pemustaka. Hal tersebut dapat
untuk anak-anak seperti buku dongeng, buku cerita, dan dilihat dari tujuan adanya perpustakaan keliling
yang lainnya, serta menyediakan koleksi umum untuk sehingga menumbuhkan pehatian masyarakat dengan
masyarakat agar mengunjungi perpustakaan keliling. menyediakan koleksi bahan pustaka yang mendukung
Untuk koleksi yang sering digunakan oleh dalam menumbuhkan perhatian masyarakat.
pemustaka adalah koleksi buku politik, psikologi agama,
dan lain sebagainya. Adapun ketersediaan koleksi buku
yang ada di perpustakaan keliling di Taman Kota Patih Daftar Pustaka
Sampun belum dapat memenuhi kebutuhan pemustaka Ali, Abdul Wahid M. 2006. Aksentuasi Perpustakaan
dikarenakan tidak tersedianya buku yang dibutuhkan. dan Pustakawan. Jakarta: Ikatan Pustakawan
Pemustaka yang berkunjung dapat mengajak IndonesiaPegurus DKI Jakarta.
saudara/adik untuk dapat bisa memanfaatkan koleksi Anonim. 2017. Kamus Besar Bahasa Indonesia Online.
yang ada di perpustakaan keliling di taman kota Patih https://kbbi.web.id/. <diakses pada tanggal 16
Sampun. November 2017>
Berdasarkan dari kesimpulan diatas, tindakan Babin, Zikmund. 2011. Menjelajahi Riset Pemasaran.
yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Edisi Kesepuluh. Penerbit Salembak Empat.
untuk melakukan kegiatan promosi melalui layanan
Jakarta.
perpustakaan kelling yang ada di taman kota Patih
Creswell, John. 2015. RISET PENDIDIKAN:
Sampun belum maksimal karena ketersedian bahan
Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Riset
pustaka yang ada di perpustakaan belum memenuhi
Kualitatif & Kuantitatif. Edisi ke- 5.
kebutuhan pemustaka.
Diterjemahin oleh: Helly Prajitno Soetjipto dan
Sri Mulyantini Soejipto. Yogyakarta: Pustaka
4. Simpulan
Pelajar.
Darmono. 2007. Perpustakaan Sekolah: Pendekatan
Pemanfaatan kegiatan promosi perpustakaan
Aspek Manajemen dan Tata Kerja. Jakarta:
dengan menggunakan layanan perpustakaan keliling
Gramedia.
sebagai sarana promosi meningkatkan minat baca sudah
Emzir. 2012. Analisi Data: Metodologi Penelitian
cukup baik. Hal tersebut ditunjukan dari perhatian
Kualitatif/Emzir- Ed. 1-3. Jakarta: Rajawali Pers.
pemustaka yang baru pertama kali berkunjung dan yang
Kalean. 2012. Metode Penelitian Kualitatif
sering berkunjung ke perpustakaan keliling yang ada di
Interdisipliner. Yogyakarta: Paradigma.
taman kota Patih Sampun. Dari perhatian pemustaka
Kolter, Philip dan K.L. Keller. 2007. Manajemen
terhadap perpustakaan keliling dapat menimbulkan
Pemasaran. (Tejemahan Bob Sabran). Edisi 13.
ketertarikan pemustaka dalam melihat minat baca
Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
masyarakat dengan adanya perpustakaan keliling ini
Kotler, Philip dan K. L. Keller. 2009. Manajemen
apakah minat baca masyarakat semakin meningkat atau
Pemasaran. Penerbit Indeks. Jakarta.
semakin merendah, sehingga pemustaka mempunyai
Lasa HS. 2007. Manajemen Perpustakaan Sekolah.
keinginan mengunjungi perpustakaan keliling di taman
Yogyakarta: Pinus.
kota Patih Sampun dengan adanya kegiatan-kegiatan
yang ditawarkan oleh perpustakaan keliling tersebut. Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian
Adanya kegiatan promosi membuat pemustaka Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
mengetahui kegiatan apa saja yang ada di perpustakaan
____________. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif.
dan koleksi yang ada di perpustakan tetapi koleksi yang
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
ada di perpustakaan belum dapat memenuhi sesuai
dengan kebutuhan pemustaka, tetapi walaupun koleksi Mukhtar. 2013. Metode Praktis Penelitian Deskriptif
yang ada di perpustakaan belum dapat memenuhi Kualitatif. Jakarta: Referensi (GP Press Group).
kebutuhan pemustaka, pemustaka ingin mengajak
Murtiningsih, Tri Wahyu Hari. 2011. “Promosi
Perpustakaan”. Makalah Disampaikan pada
Perkuliahan Pemasaran dan Promosi, Jurusan
Ilmu Perpustakaan, Universitas Diponegoro.
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. 2013.
Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan
Keliling. Jakarta: Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia.
Prastowo, Andi. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif:
dalam perspektif rancangan penelitian.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
___________. 2012. Manajemen Perpustakaan Sekolah
Profesional. Jogjakarta:Diva Press.
Qalyubi dkk. 2003. Dasar Ilmu Perpustakaan dan
Informasi. Yogyakarta: IAIN SUKA.
Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif
dan Analisis Kasus Integrated Marketing
Communication. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Septiyantono, Tri dan Umar Sidik 2003. Dasar-Dasar
Ilmu Peprustakaan dan Informasi. Yogyakarta:
Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Sudjarwo dan Basrowi. 2009. Manajemen Penelitian
Social. Bandung: Mandar Maju.
Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Cet.
III.Bandung : Alfabeta.
________. 2009. Metode Penelitian Kualitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung:Alfabeta.
_______. 2015. Metode Penelitian Kualitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sutarno NS. 2003. Manajemen Perpustakaan: Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: Sagung Seto.
_________. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat.
Jakarta: Sagung Seto.
Sulistyo-Basuki. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
_______. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta:
CV. Sagung Seto.
Undang, Sudarsono. 2010. Pembinaan Minat Baca.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Yusuf, Muri A. 2013. Metode Penelitian: Kuantitatif,
Kualitatif, dan PenelitianGabungan.Jakarta:
Prenadamedia Group.

Anda mungkin juga menyukai