Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Pustaka Budaya

Vol. 10 No 1, Januari 2023


pISSN: 2355-1186 | eISSN: 2442-7799

ANALISIS PENGARUH PEMASARAN DARI MULUT KE MULUT


SEBAGAI MEDIA PROMOSI PERPUSTAKAAN UMUM
KABUPATEN BEKASI

Apryan Fajar Gumelar1), Neneng Komariah2), Nuning Kurniasih3)

1,2,3) Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi, Universitas Padjadjaran, Indonesia

1) apryanfajar99@gmail.com

ABSTRAK ARTICLE INFO

Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu adakah pengaruh Diterima: 22 Juni 2022
pemasaran dari mulut ke mulut yang memiliki indikator membicarakan, Direvisi: 24 September 2022
merekomendasikan dan mendorong terhadap keputusan berkunjung Disetujui: 20 Desember 2022
pemustaka. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
korelasional dengan pendekatan kuantitatif karena bertujuan untuk KATA KUNCI
mencari tahu hubungan di antara dua variabel penelitian. Data
penelitian diperoleh melalui metode wawancara, angket dan studi Pemasaran perpustakaan
kepustakaan. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 2.359 orang, Pemasaran dari mulut ke mulut
sedangkan sampel dalam penelitian ini berjumlah 96 orang. Hasil Keputusan berkunjung
penelitian menunjukkan bahwa indikator membicarakan memiliki
pengaruh terhadap keputusan berkunjung dengan koefisien korelasi
0,500, indikator merekomendasikan memiliki pengaruh terhadap
keputusan berkunjung dengan koefisien korelasi 0,497, indikator
mendorong memiliki pengaruh terhadap keputusan berkunjung dengan
koefisien korelasi 0,573 dan pemasaran dari mulut ke mulut memiliki
pengaruh terhadap keputusan berkunjung pemustaka dengan koefisien
korelasi 0,530 dengan tingkat hubungan cukup kuat.

ABSTRACT KEYWORDS

This research aims to determine the effect of word of mouth marketing library marketing; word of
with indicators of discussing, recommending and encouraging the mouth marketing;
decision to visit users. This research used correlational method with visiting decision
quantitative approach because it aims to find out the relationship
between the two research variables. Research data obtained through
interviews, questionnaires and literature study. The population in this
research amounted to 2,359 people, and the sample amounted to 96
people. The sampling technique used was non-probability sampling with
incidental sampling method. The results showed that the discussing
indicator had an influence on the visiting decision with a correlation
coefficient of 0.500, the recommending indicator had an influence on the
visiting decision with a correlation coefficient of 0.497, the encouraging
indicator had an influence on the visiting decision with a correlation
coefficient of 0.573 and word of mouth marketing had an influence on the
visiting decision users with correlation coefficient of 0.530 with a fairly
strong relationship level. The conclusion is word of mouth marketing
affects the decision to visit users at Bekasi Regency Public Library.
.

1
Jurnal Pustaka Budaya
https://journal.unilak.ac.id/index.php/pb/
Gumelar, dkk,. Analisis Pengaruh Pemasaran

Pendahuluan pemasaran, perpustakaan bisa saja terancam


Perpustakaan memiliki fungsi yang tidak dikenali oleh para pemustaka karena
sangat penting terhadap ketersedian mereka tidak mengetahui semua jasa dan
informasi sebagai pondasi dalam layanan yang tersedia. Padahal semua jasa
mencerdaskan bangsa. Perpustakaan dan layanan informasi yang ditawarkan di
berperan besar dalam menjembatani perpustakaan murni dilakukan untuk menarik
masyarakat dengan ilmu pengetahuan yang minat berkunjung pemustaka. Sebab jika tidak
beragam serta berkontribusi dalam ada pemustaka yang memanfaatkan layanan
penyebaran dan penyediaan informasi di suatu perpustakaan, maka bisa dikatakan
mengenai ilmu pengetahuan tersebut. Tanpa visi dan misi perpustakaan tersebut telah
adanya perpustakaan sebagai lembaga gagal.
pemenuhan kebutuhan informasi, maka
masyarakat bisa terjebak dalam Afriani dan Yunaldi (2012)
keterbelakangan ilmu pengetahuan yang terus menjelaskan bahwa pemasaran perpustakaan
mengalami perkembangan. adalah serangkaian kegiatan yang memiliki
tujuan untuk memberitahu masyarakat
Perpustakaan dalam UU Nomor 43 mengenai manfaat perpustakaan berdasarkan
Tahun 2007 didefinisikan sebagai suatu layanan, koleksi dan fasilitas yang disediakan.
organisasi yang bertujuan untuk membantu Kegiatan pemasaran perpustakaan akan
para pemustaka dalam memenuhi kebutuhan menciptakan rasa ingin tahu yang lebih dalam
informasi melalui pengelolaan bahan koleksi diri pemustaka mengenai apa yang telah
dengan sistem profesional. Dalam dipromosikan. Umumnya kegiatan pemasaran
pelaksanaannya sebagai lembaga penyedia yang dilakukan oleh perpustakaan meliputi
informasi dan ilmu pengetahuan, kegiatan seperti mengikuti pameran atau
perpustakaan tidak hanya bertugas untuk bazzar, menyebar brosur dan poster,
menghimpun, mengelola, menyajikan, mengoperasikan perpustakaan keliling,
merawat dan melestarikan bahan pustaka. menjalin kerjasama dengan beberapa pihak
Perpustakaan juga harus melakukan kegiatan untuk melaksanakan kegiatan literasi,
pemasaran untuk menginformasikan menyediakan halaman web khusus
keberadaannya kepada masyarakat agar perpustakaan hingga melakukan pemasaran
semakin banyak orang yang mengetahui melalui media sosial.
keberadaannya guna menarik mereka untuk
datang dan memanfaatkan koleksi yang telah Kegiatan pemasaran juga dilakukan
disediakan. oleh Perpustakaan Umum Kabupaten Bekasi
untuk menarik minat pengunjung di daerah
Sheila Ritchie dalam Widuri (2012) Kabupaten Bekasi. Perpustakaan ini terletak
menyatakan bahwa kegiatan pemasaran di Jalan Gatot Subroto No. 5, Karangasih,
merupakan suatu bagian dari proses Cikarang Utara. Terdapat dua metode yang
manajemen yang bertanggung jawab pada diterapkan pihak perpustakaan dalam
pengenalan, pemenuhan serta pemuasan mempromosikan Perpustakaan Umum
kebutuhan konsumen. Kegiatan pemasaran Kabupaten Bekasi, yaitu pemasaran melalui
dilaksanakan sebagai upaya untuk menarik media sosial dan menyelenggarakan kegiatan
perhatian serta menjaring sasaran pasar yang perpustakaan keliling. Namun berdasarkan
telah ditetapkan oleh suatu organisasi. pengamatan yang telah dilakukan, kedua
Kegiatan menjaring sasaran pasar tersebut kegiatan pemasaran tersebut tidak berjalan
biasanya berkaitan dengan pemasaran suatu secara maksimal. Ditemukan kegiatan
produk yang dihasilkan oleh organisasi pemasaran lain yang tidak diterapkan oleh
bersifat profit oriented atau bertujuan untuk Perpustakaan Umum Kabupaten Bekasi
menjaring keuntungan dalam bidang bisnis. namun memiliki dampak besar dalam
Namun sejatinya, kegiatan pemasaran tidak peningkatan pengunjung perpustakaan.
hanya dilakukan dalam dunia bisnis. Kegiatan pemasaran tersebut terjadi di
Pemasaran juga bisa dilakukan oleh lembaga- kalangan pemustaka dalam bentuk informasi
lembaga non-profit seperti perpustakaan. yang tersebar dari mulut ke mulut.

Kegiatan pemasaran yang dilakukan di Pemasaran dari mulut ke mulut


perpustakaan lebih mengarah pada merupakan salah satu jenis pemasaran yang
pemasaran jasa dan layanan informasi yang tercipta berkat adanya pertukaran ide atau
ditawarkan. Tanpa adanya kegiatan informasi di kalangan konsumen (Mowen &

2
Gumelar, dkk,. Analisis Pengaruh Pemasaran

Minor dalam Mahendrayasa, 2014). Jenis pertama dilakukan oleh Anton Hermawan
pemasaran ini biasanya terjadi ketika seorang pada tahun 2017 dari Universitas Kristen
konsumen yang sudah lebih dulu mencoba Satya Wacana Salatiga. Penelitian tersebut
suatu produk dan merasakan kepuasan di mendapatkan hasil bahwa pemasaran dari
dalam dirinya menceritakan apa yang telah mulut ke mulut yang tercipta di kalangan
dia alami sehingga mempengaruhi keputusan pemustaka di Perpustakaan Daerah Salatiga
pembelian konsumen lain. Itu berarti dalam mampu meningkatkan jumlah keputusan
konteks perpustakaan, konsumen yang berkunjung. Penelitian lain dilakukan oleh
dimaksud adalah para pemustaka. Sementara Paulus dkk. Pada tahun 2015 dari Universitas
keputusan pembelian dalam konteks Nusa Cendana Kupang. Dari hasil
perpustakaan bisa didefinisikan sebagai penelitiannya dapat disimpulkan bahwa
keputusan berkunjung sebab perpustakaan informasi yang tersebar melalui media mulut
tidak melakukan kegiatan jual beli, melainkan ke mulut berpengaruh secara simultan dan
menyediakan berbagai macam layanan jasa parsial terhadap keputusan wisatawan untuk
informasi. berkunjung ke Desa Adat Boti Kabupaten TTS.

Arthur C. Nielsen dalam salah satu Penelitian selanjutnya dilakakukan


penelitiannya melaporkan bahwa 92% orang oleh Daniel Vinson Sibagariang pada tahun
akan lebih mempercayai sebuah informasi 2016 dari Universitas Sumatera Utara.
mengenai rekomendasi sebuah produk dari Penelitian tersebut memperoleh hasil bahwa
orang terdekat yang sudah dipercayainya. keputusan konsumen dalam menggunakan
Selain itu, dalam penelitian yang dilaksanakan jasa BP Doorsmeers dipengaruhi oleh
oleh Paulus et al. (2015) dikatakan bahwa komunikasi di kalangan pengguna jasa melalui
informasi yang disebarkan melalui mulut ke mulut ke mulut. Penelitian lain dilakukan oleh
mulut mampu mempengaruhi keputusan para Adriel Jordan Anggono pada tahun 2018 dari
wisatawan untuk berkunjung ke Desa Adat Universitas Brawijaya. Penelitian tersebut
Boti Kabupaten Timur Tengah Selatan. juga menyatakan bahwa pemasaran yang
Penelitian yang dilakukan Sibagariang (2016) terjadi melalui mulut ke mulut memiliki peran
di pusat jasa BP Doorsmeers juga memperoleh yang besar dalam mempengaruhi keputusan
hasil yang menyebutkan bahwa komunikasi wisatawan untuk melakukan kunjungan ke
yang dilakukan oleh konsumen melalui mulut tempat wisata paralayang Kota Batu.
ke mulut menjadi faktor utama dalam Penelitian terakhir dilakukan oleh Khairul
meningkatnya keputusan pembelian pada jasa Abidin Surbakti pada tahun 2017 dari
BP Doorsmeers. Meskipun pemasaran dari Universitas Sumatera Utara. Penelitian
mulut ke mulut lebih banyak digunakan oleh tersebut menyatakan bahwa keputusan
lembaga profit, tapi tidak menutup pembelian konsumen di toko kue Medan
kemungkinan bahwa metode tersebut bisa Napoleon dipengaruhi oleh pemasaran dari
diterapkan oleh lembaga non-profit seperti mulut ke mulut.
perpustakaan. Hal itu sejalan dengan
penelitian Hermawan (2017) yang Pemasaran dari Mulut ke Mulut (Word of
menunjukkan hasil bahwa minat kunjung di Mouth)
Perpustakaan Daerah Salatiga dipengaruhi Pemasaran dari mulut ke mulut
dengan adanya informasi yang tersebar merupakan kegiatan pemasaran yang
melalui pemustaka ke pemustaka lain. dilakukan secara lisan, tulisan atau media
elektronik yang didasari oleh pengalaman
Berdasarkan analisis permasalahan yang dirasakan konsumen (Kotler dan Keller,
tersebut, maka peneliti ingin mencari tahu 2014). Sementara menurut Rangkuti dalam
seberapa besar pengaruh pemasaran dari Juniffer (2016) pemasaran tersebut adalah
mulut ke mulut yang terjadi di Perpustakaan sebuah teknik pemasaran yang dapat memicu
Umum Kabupaten Bekasi terhadap keputusan seorang konsumen untuk melakukan
berkunjung para pemustaka. pembicaraan, promosi, rekomendasi serta
menjual produk atau jasa kepada konsumen
Tinjauan Pustaka lain. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
Penelitian Terdahulu pemasaran dari mulut ke mulut adalah
Untuk menentukan arah dan posisi rancangan komunikasi dalam kegiatan
penelitian, peneliti mencantumkan beberapa pemasaran berdasarkan pengalaman personal
kajian terdahulu yang dijadikan sebagai bahan dan memiliki tujuan untuk membicarakan dan
acuan dan referensi penelitian. Penelitian mempromosikan suatu produk atau jasa

3
Gumelar, dkk,. Analisis Pengaruh Pemasaran

sehingga konsumen lain mau ikut membeli Faktor pertama adalah sikap individu
atau menggunakannya. mengenai suatu perilaku (Attitude Toward the
Behavior). Faktor ini dapat diartikan sebagai
Untuk mengukur keberhasilan penilaian yang dilakukan oleh seorang
pemasaran dari mulut ke mulut ada tiga individu terhadap baik atau buruknya suatu
indikator yang bisa digunakan. Babin et al. perilaku yang akan diwujudkan. Setiap
(2015) dalam penelitiannya menyebutkan individu akan mewujudkan suatu perilaku
indikator-indikator tersebut sebagai berikut: saat memiliki penilaian yang baik terhadap
1. Membicarakan perilaku yang akan dilakukan, sehingga dia
Indikator yang pertama meliputi kemauan akan berpikir bahwa perilaku tersebut akan
seseorang untuk membicarakan atau membuatnya mendapatkan sesuatu yang
terlibat dalam suatu pembicaraan positif.
mengenai kualitas suatu produk atau jasa
pada orang lain. Artinya, konsumen Faktor yang kedua adalah norma
membutuhkan kepuasan maksimal dari subjektif (Subjective Norm). Dapat diartikan
produk atau jasa yang digunakan agar sebagai tekanan sosial yang didapat oleh
mereka mau membicarakannya dengan seorang individu sehingga dia akan
orang lain. memutuskan untuk melakukan suatu perilaku
2. Merekomendasikan atau sebaliknya. Tekanan sosial dapat
Indikator ini berkaitan dengan kualitas diartikan sebagai dorongan untuk melakukan
dan kesamaan tujuan terhadap sesuatu, dimana jika orang di sekitar
penggunakan suatu produk atau jasa memberikan dukungan untuk melakukannya,
sehingga berkeinginan untuk tekanan sosial tersebut akan cenderung
merekomendasikan agar orang lain ikut membuat keinginan untuk benar-benar
membeli atau menggunakannya. melakukannya. Sebaliknya, jika orang di
3. Mendorong sekitar tidak mendukung untuk
Indikator yang terakhir berkaitan dengan melakukannya, maka seseorang akan
dorongan orang terdekat untuk melakukan memutuskan untuk tidak melakukannya.
pembelian atau penggunakan produk dan
jasa. Artinya, saat mempengaruhi orang Sementara faktor yang ketiga adalah
lain, konsumen mengharapkan timbal persepsi kontrol indivisu terhadap suatu
balik dari kegiatan persuasi yang telah perilaku (Perceived Behavioral Control).
dilakukan dan mengharapkan orang yang Faktor ini mengarah kepada penilaian
dipengaruhi ikut menggunakan individu mengenai kemudahan dalam
barang/jasa yang menjadi topik mewujudkan suatu perilaku. Jenis perilaku
pembicaraan. dan situasi yang dihadapi oleh seorang
individu dapat mengubah faktor ini untuk bisa
Teori Perilaku Terencana memutuskan melakukan suatu perilaku atau
Selama melakukan penelitian, peneliti tidak.
mengacu pada teori perilaku terencana. Icek
Ajzen dan Martin Fisbein dalam Mahyarni Keputusan Pembelian
(2013) menyatakan bahwa teori ini dibuat Keputusan berkunjung dalam konteks
sebagai bentuk lanjutan dari teori tindakan perpustakaan sejatinya berkaitan erat dengan
beralasan. Pengembangan teori tersebut keputusan pembelian. Dijelaskan oleh Kotler
bertujuan untuk memprediksi secara lebih dan Keller (2012:151) bahwa keputusan
spesifik mengenai perilaku individu dengan pembelian merupakan tahap dimana seorang
menambah satu konstruk yaitu persepsi konsumen melakukan aksi dalam pembelian
kontrol perilaku. Dalam teori perilaku setelah mempertimbangkannya. Sementara
terencana, dikatakan bahwa secara umum Schiffman dan Kanuk (2004:491) menyatakan
manusia akan memproses informasi yang keputusan pembelian sebagai suatu kegiatan
didapat sebelum mengambil keputusan. Hal yang dilakukan oleh konsumen dalam
itu menjadi sifat alami sehingga manusia memilih tindakan dari berbagai pilihan
mengetahui pengaruh apa saja yang akan alternatif. Pilihan alternatif harus ada sebagai
diterimanya jika melakukan perilaku yang bahan pertimbangan dalam proses
dipilih. Dalam teori ini juga dijelaskan bahwa pengambilan keputusan. Berdasarkan dua
niat suatu individu dipengaruhi oleh beberapa definisi tersebut, maka keputusan pembelian
faktor seperti norma subjektif serta sikap dan dapat disimpulkan sebagai kegiatan pemilihan
persepsi kontrol terhadap perilaku. dari berbagai alternatif yang dilakukan oleh

4
Gumelar, dkk,. Analisis Pengaruh Pemasaran

konsumen guna memecahkan masalah yang kuantitatif. Populasi yang digunakan adalah
sedang dihadapinya. pengunjung Perpustakaan Umum Kabupaten
Bekasi pada bulan Oktober hingga Desember
Kotler dan Keller dalam buku tahun 2021 dengan jumlah sebanyak 2.359
Marketing Management (2012) menjelaskan orang. Teknik non-probability sampling
ada lima tahapan yang akan dilalui oleh digunakan sebagai teknik pengambilan
seorang konsumen dalam menentukan sampel dengan metode insidental. Jumlah
keputusan pembelian, tahapan tersebut sampel dalam penelitian ini sebanyak 96
antara lain: orang yang didapatkan dari perhitungan
1. Pengenalan Kebutuhan dengan rumus Slovin. Sementara itu, data
Tahapan ini terjadi ketika konsumen mulai penelitian didapat dengan metode
menyadari kebutuhan atau permasaran wawancara, angket dan studi kepustakaan.
yang tengah dihadapinya. Pemasaran
memiliki pengaruh untuk menjadi salah Hasil dan Pembahasan
satu pemicu yang bisa membuat seorang Pengaruh Terjadinya Pembicaraan (X1)
konsumen mengenali kebutuhannya. terhadap Keputusan Berkunjung
2. Pencarian Informasi Pemustaka (Y) di Perpustakaan Umum
Tahap pencarian informasi akan terjadi Kabupaten Bekasi
saat konsumen akhirnya berusaha untuk Untuk mengetahui hubungan
mencari serta mengumpulkan lebih terjadinya pembicaraan (X1) dengan
banyak informasi mengenai produk yang keputusan berkunjung pemustaka (Y), maka
sudah dikenali dan dapat memenuhi dilakukan perhitungan analisis korelasi
kebutuhannya. sebagai berikut:
3. Evaluasi Alternatif H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara
Tahap evaluasi dilakukan berdasarkan terjadinya pembicaraan dengan keputusan
informasi mengenai pilihan produk, jasa berkunjung pemustaka di Perpustakaan
atau merek dengan tujuan untuk mencari Umum Kabupaten Bekasi
yang sesuai dengan yang diinginkan H1: Ada pengaruh yang signifikan antara
konsumen. Jika merasa tidak cocok, terjadinya pembicaraan dengan keputusan
seorang konsumen bisa mengurangi berkunjung pemustaka di Perpustakaan
pilihan yang tidak memenuhi kriteria Umum Kabupaten Bekasi.
keinginannya.
4. Keputusan Pembelian Tabel 1. Pengaruh Terjadinya
Pada tahap ini, keputusan pembelian akan Pembicaraan (X1) terhadap Keputusan
terjadi ketika seorang konsumen telah Berkunjung (Y)
menemukan pilihan yang tepat dan telah Koefisien Nilai Tingkat
mempertimbangkan bahwa produk atau Ket.
Korelasi Sig. Hub.
jasa yang dipilihnya mampu memenuhi
kebutuhannya. Cukup H1
0,500 0,000
5. Perilaku Pasca Pembelian Kuat diterima
Merupakan tahapan dimana konsumen Sumber : Pengolahan Data, 2022
melakukan berbagai tindakan setelah
membeli atau menggunakan produk atau Dari data di atas diketahui nilai
jasa. Tahapan ini biasanya dilakukan atas koefisien korelasi Rank Spearman antara
dasar kepuasan atau ketidakpuasan yang variabel X1 (terjadinya pembicaraan) dengan
mereka alami. variabel Y (keputusan berkunjung pemustaka)
adalah r = 0,500 dengan nilai signifikansi
Metode Penelitian 0,000 pada jumlah sampel 96 responden.
Penelitian ini bertujuan untuk Apabila merujuk pada tabel nilai koefisiensi
mengetahui adanya pengaruh antara menurut Sugiyono, maka tingkat koefisien
pemasaran dari mulut ke mulut (Variabel X) korelasi 0,500 berada dalam kategori cukup
dengan indikator membicarakan (Sub variabel kuat. Kemudian untuk uji signifikansi,
X1), merekomendasikan (Sub variabel X2) diperoleh nilai signifikansi lebih kecil dari
dan mendorong (Sub variabel X3) terhadap 0,05 atau sama dengan 0,000 < 0,05, maka H0
keputusan berkunjung pemustaka (Variabel ditolak dan H1 diterima. Maka hasil
Y) di Perpustakaan Umum Kabupaten Bekasi. perhitungan tersebut menyatakan bahwa
Oleh sebab itu, penelitian ini menggunakan terjadinya pembicaraan memiliki pengaruh
metode korelasional dengan pendekatan signifikan terhadap keputusan berkunjung

5
Gumelar, dkk,. Analisis Pengaruh Pemasaran

pemustaka di Perpustakaan Umum Kabupaten H1: Ada pengaruh yang signifikan antara
Bekasi. pemberian rekomendasi dengan keputusan
berkunjung pemustaka di Perpustakaan
Terjadinya pembicaraan dalam Umum Kabupaten Bekasi.
kegiatan pemasaran dari mulut ke mulut
menjadi komponen penting untuk Tabel 2. Pengaruh Pemberian
membentuk keputusan berkunjung Rekomendasi (X2) terhadap Keputusan
pemustaka. Budi Wiyono dalam Juwita (2015) Berkunjung (Y)
menyatakan bahwa begitu terlibatnya Koefisien Nilai Tingkat
seseorang dengan suatu produk atau jasa Ket.
Korelasi Sig. Hub.
tertentu membuat pembicaraan dari mulut ke
mulut dapat terjadi karena orang tersebut Cukup H1
0,497 0,000
ingin memberitahu pengalamannya kepada Kuat diterima
orang lain. Sumber : Pengolahan Data, 2022

Setyonegoro (2013) menyatakan Dari data di atas diketahui nilai


bahwa berbicara sebagai kegiatan percakapan koefisien korelasi Rank spearman antara
yang berbentuk respirokal atau terjadinya variabel X2 (pemberian rekomendasi) dengan
hubungan timbal balik dalam memberi dan variabel Y (keputusan berkunjung pemustaka)
menerima respon pembicaraan. Seorang adalah r = 0,497 dengan nilai signifikansi
pembicara akan menurutkan informasi yang 0,000 pada jumlah sampel 96 responden.
dia ketahui, sementara lawan bicaranya akan Apabila merujuk pada tabel nilai koefisiensi
mendengarkan sebagai bentuk dalam menurut Sugiyono, maka tingkat koefisien
penerimaan informasi. Kegiatan ini secara korelasi 0,497 berada dalam kategori cukup
sistematis terjadi untuk mencapai sebuah kuat. Kemudian untuk uji signifikansi,
tujuan dalam menyamakan persepsi. diperoleh nilai signifikansi lebih kecil dari
Setyonegoro juga menjelaskan bahwa 0,05 atau sama dengan 0,000 < 0,05, maka H0
berbicara sebagai kegiatan untuk bertukar ditolak dan H1 diterima. Maka hasil
informasi mengenai tema yang tengah perhitungan tersebut menyatakan bahwa
dibicarakan dan pembicaraan akan berakhir pemberian rekomendasi memiliki pengaruh
ketika pemahaman di antara kedua belah signifikan terhadap keputusan berkunjung
pihak telah terbentuk. Dalam kasus pemustaka di Perpustakaan Umum Kabupaten
pemustaka di Perpustakaan Umum Kabupaten Bekasi.
Bekasi, seorang pembicara yang telah
melakukan kunjungan akan memberikan Rekomendasi merupakan bentuk
informasi mengenai perpustakaan kepada komunikasi yang di dalamnya terdapat tujuan
teman-temannya. Sebagai bentuk respon, promosi tidak langsung yang didasari oleh
teman-temannya akan mendengarkan pengalaman langsung seorang konsumen
informasi tersebut. Saat itulah pertukaran yang bertujuan untuk memberikan informasi
informasi terjadi dan secara tidak langsung secara personal. Kegiatan merekomendasikan
menciptakan kegiatan komunikasi yang merupakan bentuk kepuasan konsumen dan
mengandung pertukaran informasi melalui tanda munculnya loyalitas pelanggan. Pawitra
mulut ke mulut. dalam Harnoto (2014) menyatakan bahwa
loyalitas pelanggan merupakan komitmen
Pengaruh Pemberian Rekomendasi (X2) terhadap merek atau perusahaan karena
terhadap Keputusan Berkunjung memperoleh kepuasan saat melakukan
Pemustaka (Y) di Perpustakaan Umum pembelian dengan menunjukkan sikap positif
Kabupaten Bekasi dalam sikap yang menguntungkan seperti
Untuk mengetahui hubungan melakukan pembelian ulang atau
pemberian rekomendasi (X2) dengan merekomendasikan.
keputusan berkunjung pemustaka (Y), maka
dilakukan perhitungan analisis korelasi Mahendrayasa (2013) mengatakan
sebagai berikut: bahwa adapun alasan pemasaran dari mulut
H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara ke mulut sangat berpengaruh dalam suatu
pemberian rekomendasi dengan keputusan bisnis karena adanya rekomendasi yang
berkunjung pemustaka di Perpustakaan merupakan refleksi pengalaman dari pihak
Umum Kabupaten Bekasi yang telah mencoba produk atau jasa.
Rekomendasi mampu memberikan pengaruh

6
Gumelar, dkk,. Analisis Pengaruh Pemasaran

dan dorongan yang cukup besar karena pemustaka di Perpustakaan Umum Kabupaten
kegiatan tersebut biasanya datang dari orang- Bekasi.
orang terdekat sehingga dapat dengan
meudah menimbulkan raa percaya di antara Dalam hal ini, adanya dorongan juga
kedua belah pihak. Pemustaka di bisa diartikan dengan adanya dukungan dari
Perpustakaan Umum Kabupaten Bekasi yang orang lain untuk melakukan suatu perilaku.
kebanyakan adalah anak sekolah dan Cohen dan Wilis dalam Maslihah (2011)
mahasiswa pasti akan memberikan menjelaskan bahwa dukungan sebagai hasil
rekomendasi untuk mengunjungi interaksi seseorang dengan orang lain yang
perpustakaan pada teman-temannya. Berkat berupa pertolongan. Dorongan biasanya
adanya hubungan yang dekat, sekaligus timbul karena adanya persepsi bahwa dalam
hadirnya refleksi pengalaman yang melakukan seuatu perilaku terdapat orang
meyakinkan, maka hal tersebut akan lain yang bersedia untuk membantu jika
mempengaruhi keinginan banyak orang untuk seandainya terjadi sesuatu yang tidak
ikut mengunjungi Perpustakaan Umum mengenakan. Dorongan membuat seseorang
Kabupaten Bekasi. tidak merasa sendirian ketika melakukan
suatu perilaku. Hal itu tentunya berpengaruh
Pengaruh Adanya Dorongan (X3) terhadap terhadap keadaan psikologis karena secara
Keputusan Berkunjung Pemustaka (Y) di umum dapat mempengaruhi respon dari
Perpustakaan umum Kabupaten Bekasi setiap individu.
Untuk mengetahui hubungan adanya
dorongan (X3) dengan keputusan berkunjung Cobb dalam Maslihah (2011) juga
pemustaka (Y), maka dilakukan perhitungan menjabarkan bahwa setiap dorongan yang
analisis korelasi sebagai berikut: didapat dari lingkungan di sekitar seseorang
H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara akan menimbulkan persepsi bahwa individu
adanya dorongan dengan keputusan tersebut merasa diterima dan memberikan
berkunjung pemustaka di Perpustakaan penegasan akan penyaluran efek positif.
Umum Kabupaten Bekasi Adanya perasaan didukung oleh lingkungan di
H1: Ada pengaruh yang signifikan antara sekitar inilah yang membuat seseorang
adanya dorongan dengan keputusan merasa bisa melakukan sesuatu dengan
berkunjung pemustaka di Perpustakaan mudah. Dalam kasus pemustaka di
Umum Kabupaten Bekasi. perpustakaan, tidak jarang para pengunjung
merasa takut dan bingung untuk mengunjungi
Tabel 3. Pengaruh Adanya Dorongan (X3) perpustakaan karena merasa tidak memahami
terhadap Keputusan Berkunjung (Y) prosesnya. Hadirnya dorongan dapat
Koefisien Nilai Tingkat membuat banyak orang merasa lebih percaya
Ket. diri untuk mengunjungi suatu tempat karena
Korelasi Sig. Hub.
dorongan dapat berupa ajakan untuk pergi
Cukup H1 mengunjungi tempat tersebut bersama-sama.
0,573 0,000
Kuat diterima
Sumber : Pengolahan Data, 2022 Pengaruh Pemasaran dari Mulut ke Mulut
Dari data di atas diketahui nilai (X) terhadap Keputusan Berkunjung
koefisien korelasi Rank spearman antara Pemustaka (Y) di Perpustakaan Umum
variabel X3 (adanya dorongan) dengan Kabupaten Bekasi
variabel Y (keputusan berkunjung pemustaka) Untuk mengetahui pengaruh
adalah r = 0,573 dengan nilai signifikansi pemasaran dari mulut ke mulut (X) terhadap
0,000 pada jumlah sampel 96 responden. keputusan berkunjung pemustaka (Y) di
Apabila merujuk pada tabel nilai koefisiensi Perpustakaan Umum Kabupaten Bekasi, maka
menurut Sugiyono, maka tingkat koefisien dilakukan perhitungan analisis korelasi
korelasi 0,573 berada dalam kategori cukup sebagai berikut:
kuat. Kemudian untuk uji signifikansi,
diperoleh nilai signifikansi lebih kecil dari H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan
0,05 atau sama dengan 0,000 < 0,05, maka H0 antara pemasaran dari mulut ke mulut dengan
ditolak dan H1 diterima. Maka hasil keputusan berkunjung pemustaka di
perhitungan tersebut menyatakan bahwa Perpustakaan Umum Kabupaten Bekasi
adanya dorongan memiliki pengaruh H1: Ada pengaruh yang signifikan antara
signifikan terhadap keputusan berkunjung pemasaran dari mulut ke mulut dengan

7
Gumelar, dkk,. Analisis Pengaruh Pemasaran

keputusan berkunjung pemustaka di Berdasarkan pengamatan peneliti, pemustaka


Perpustakaan Umum Kabupaten Bekasi. di Perpustakaan Umum Kabupaten Bekasi
datang bergerombol dengan teman-teman
Tabel 4. Pengaruh Pemasasaran dari Mulut mereka. Kebanyakan dari mereka juga datang
ke Mulut (X) terhadap Keputusan ke perpustakaan karena diajak oleh teman. Itu
Berkunjung (Y) mengindikasikan terjadinya pemasaran dari
Koefisien Nilai Tingkat mulut ke mulut dari satu pemustaka ke
Ket. pemustaka lain. Pada masa sekolah atau
Korelasi Sig. Hub.
kuliah, perpustakaan tentunya memiliki
Cukup H1 fungsi penting untuk menunjang referensi
0,530 0,000
Kuat diterima pembelajaran anak-anak remaja. Pada usia
Sumber : Pengolahan Data, 2022 tersebut juga seseorang akan berada dalam
fase aktif mengekplorasi diri, dan kebanyakan
Dari data di atas diketahui nilai remaja akan mengajak teman-teman
koefisien korelasi Rank spearman antara sebayanya untuk melakukan sesuatu guna
variabel X (pemasaran dari mulut ke mulut) memenuhi rasa ingin tahu mereka
dengan variabel Y (keputusan berkunjung (Wulandari, 2014).
pemustaka) adalah r = 0,530 dengan nilai
signifikansi 0,000 pada jumlah sampel 96 Simpulan
responden. Kemudian untuk uji signifikansi, Berdasarkan hasil yang didapat dalam
diperoleh nilai signifikansi lebih kecil dari penelitian, dapat disimpulkan bahwa
0,05 atau sama dengan 0,000 < 0,05, maka Ho pemasaran dari mulut ke mulut memiliki
ditolak dan H1 diterima. Maka hasil pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
perhitungan tersebut menyatakan bahwa berkunjung pemustaka di Perpustakaan
pemasaran dari mulut ke mulut memiliki Umum Kabupaten Bekasi dengan rincian:
pengaruh signifikan terhadap keputusan 1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara
berkunjung pemustaka di Perpustakaan terjadinya pembicaraan (X1) terhadap
Umum Kabupaten Bekasi. Selain itu, jika keputusan berkunjung pemustaka (Y) di
merujuk pada tabel nilai koefisiensi menurut Perpustakaan Umum Kabupaten Bekasi.
Sugiyono, nilai koefisien korelasi sebesar Nilai koefisien yang didapat sebesar 0,500,
0,530 berada dalam kategori cukup kuat. nilai tersebut menunjukkan tingkat
keeratan hubungan yang cukup kuat.
Pemasaran dari mulut ke mulut 2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara
menurut O’Leary dan Sheehan (2008) adalah pemberian rekomendasi (X2) terhadap
proses pemberian informasi antara dua orang keputusan berkunjung pemustaka (Y) di
atau lebih mengenai rekomendasi tentang Perpustakaan Umum Kabupaten Bekasi.
suatu produk atau layanan yang dilakukan Nilai koefisien yang didapat sebesar 0,497,
dengan cara yang tidak begitu formal. Hal ini nilai tersebut menunjukkan tingkat
berarti pemasaran dari mulut ke mulut sering keeratan hubungan yang cukup kuat.
terjadi dalam lingkup hubungan yang sangat 3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara
dekat seperti teman, tetangga, keluarga atau adanya dorongan (X3) terhadap keputusan
saudara. Babin et al. (2015) dalam berkunjung pemustaka (Y) di
penelitiannya menjabarkan bahwa promosi Perpustakaan Umum Kabupaten Bekasi.
yang terjadi melalui mulut ke mulut Nilai koefisien yang didapat sebesar 0,573,
merupakan kegiatan yang bisa meningkatkan nilai tersebut menunjukkan tingkat
persuasi dalam komunikasi personal secara keeratan hubungan yang cukup kuat.
intens. Hal itu dikarenakan komunikasi yang 4. Terdapat pengaruh yang signifikan antara
terjadi dilandaskan oleh rasa percaya diantara pemasaran dari mulut ke mulut (X)
orang-orang tersebut. terhadap keputusan berkunjung
pemustaka (Y) di Perpustakaan Umum
Hal ini membuktikan bahwa pemasaran Kabupaten Bekasi. Nilai koefisien yang
dari mulut ke mulut dapat dijadikan sebagai didapat sebesar 0,530, nilai tersebut
salah satu cara untuk memasarkan menunjukkan tingkat keeratan hubungan
perpustakaan yang dapat diterapkan di yang cukup kuat.
Perpustakaan Umum Kabupaten Bekasi sebab
kebanyakan pengunjung perpustakaan
tersebut adalah anak usia remaja yang
kebanyakan masih sekolah atau berkuliah.

8
Gumelar, dkk,. Analisis Pengaruh Pemasaran

Daftar Pustaka suska.ac.id/index.php/elriyasah/article


Afriani, N., & Yunaldi, Y. (2012). Peranan /view/17/13%0Ask25
Promosi Perpustakaan Terhadap
Kunjungan Pemustaka di Perpustakaan Maslihah, S. (2011). Prestasi Akademik Siswa
Umum Kota Solok. Ilmu Informasi Smpit Assyfa Boarding School. Psikologi
Perpustakaan Dan Kearsipan, 1(1), 9– Undip, 10(2), 103–114.
16. Retrieved from
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/iip Noorika Retno Widuri. (2000). PEMASARAN
k/article/view/331 JASA INFORMASI Dl PERPUSTAKAAN.
Baca: Jurnal Dokumentasi Dan
Harnoto, F. (2014). Strategi Kepuasan Informasi, 25(3–4), 68–72.
Pelanggan Dalam Mempertahankan https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1
Dan Meningkatkan Loyalitas Pelanggan. 4203/j.baca.v25i3-4.77
Jurnal Ekonomi Manajemen Dan
Akuntansi, 21(36), 1–15. Retrieved Paulus, J. J. ., Bessie, J. L. ., & Kasim, A. (2015).
from Pengaruh Word of Mouth (WOM)
https://ejournal.stiedharmaputra- Terhadap Keputusan Berkunjung
smg.ac.id/index.php Wisatawan di Kampung Adat Boti
Kabupaten TTS. Journal of Management
Hermawan, A. (2017). Pengaruh Word of (SME’s), 1(1), 31–67.
Mouth Terhadap Minat Berkunjung https://doi.org/10.4324/9781003125
Pemustaka pada Perpustakaan Daerah 518-4
Salatiga. Lentera Pustaka, 3(1), 59–77.
https://doi.org/10.47492/jip.v1i2.160 Sernovitz, A. (2012). What is Word Of Mouth
Marketing. In Word of Mouth Marketing
Juniffer, Y. L. C., & Yuliana. (2016). Pengaruh (pp. 3–36). Texas: Greenleaf Book
Promotion Mix Terhadap Keputusan Group Press.
Pembelian Konsumen di Artotel Butik
Hotel Surabaya. Jurnal Hospitality Dan Setyonegoro, A. (2013). Hakikat, Alasan, dan
Manajemen Jasa, 4(1), 265–273. Tujuan Berbicara (Dasar Pembangun
Kemampuan Berbicara Mahasiswa).
Kotler, Philip, & Armstrong, G. (2006). Prinsip- Jurnal Pena, 3(1), 76.
Prinsip Pemasaran (12th ed.). Jakarta:
Penerbit Erlangga. Sibagariang, D. V. (2015). Analisis Pengaruh
Word of Mouth Communication
Kotler, Phillip, & Keller, K. L. (2012). Terhadap Keputusan Konsumen
Marketing Management (14th ed.; E. Menggunakan Jasa Doorsmeer. (1), 7–
Svendsen, Ed.). New Jersey: Pearson 37.
Education, Inc.
Zulkarnain. (2020). Undang-Undang 43 Tahun
Laroche, M., Babin, B. J., Lee, Y. K., Kim, E. J., & 2007 Tentang Perpustakaan. Retrieved
Griffin, M. (2005). Modeling Consumer from Dinas Perpustakaan dan
Satisfaction and Word of Mouth: Kearsipan Kalbar website:
Restaurant Patronage in Korea. Journal https://dpk.kalbarprov.go.id/undang-
of Services Marketing, 19(3), 133–139. undang-43-tahun-2007-tentang-
https://doi.org/10.1108/0887604051 perpustakaan/
0596803

Mahendrayasa, A. C. (2013). Pengaruh Word of


Mouth terhadap Minat Beli serta
Dampaknya pada Keputusan Pembelian.
12(1), 1–7.

Mahyarni. (2013). Theory of Reasoned Action


dan Theory of Planned Behavior
(Sebuah Kajian Historis tentang
Perilaku). Jurnal El-Riyasah, 4(1), 13–
23. Retrieved from http://ejournal.uin-

Anda mungkin juga menyukai