1,2,3) Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi, Universitas Padjadjaran, Indonesia
1) apryanfajar99@gmail.com
Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu adakah pengaruh Diterima: 22 Juni 2022
pemasaran dari mulut ke mulut yang memiliki indikator membicarakan, Direvisi: 24 September 2022
merekomendasikan dan mendorong terhadap keputusan berkunjung Disetujui: 20 Desember 2022
pemustaka. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
korelasional dengan pendekatan kuantitatif karena bertujuan untuk KATA KUNCI
mencari tahu hubungan di antara dua variabel penelitian. Data
penelitian diperoleh melalui metode wawancara, angket dan studi Pemasaran perpustakaan
kepustakaan. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 2.359 orang, Pemasaran dari mulut ke mulut
sedangkan sampel dalam penelitian ini berjumlah 96 orang. Hasil Keputusan berkunjung
penelitian menunjukkan bahwa indikator membicarakan memiliki
pengaruh terhadap keputusan berkunjung dengan koefisien korelasi
0,500, indikator merekomendasikan memiliki pengaruh terhadap
keputusan berkunjung dengan koefisien korelasi 0,497, indikator
mendorong memiliki pengaruh terhadap keputusan berkunjung dengan
koefisien korelasi 0,573 dan pemasaran dari mulut ke mulut memiliki
pengaruh terhadap keputusan berkunjung pemustaka dengan koefisien
korelasi 0,530 dengan tingkat hubungan cukup kuat.
ABSTRACT KEYWORDS
This research aims to determine the effect of word of mouth marketing library marketing; word of
with indicators of discussing, recommending and encouraging the mouth marketing;
decision to visit users. This research used correlational method with visiting decision
quantitative approach because it aims to find out the relationship
between the two research variables. Research data obtained through
interviews, questionnaires and literature study. The population in this
research amounted to 2,359 people, and the sample amounted to 96
people. The sampling technique used was non-probability sampling with
incidental sampling method. The results showed that the discussing
indicator had an influence on the visiting decision with a correlation
coefficient of 0.500, the recommending indicator had an influence on the
visiting decision with a correlation coefficient of 0.497, the encouraging
indicator had an influence on the visiting decision with a correlation
coefficient of 0.573 and word of mouth marketing had an influence on the
visiting decision users with correlation coefficient of 0.530 with a fairly
strong relationship level. The conclusion is word of mouth marketing
affects the decision to visit users at Bekasi Regency Public Library.
.
1
Jurnal Pustaka Budaya
https://journal.unilak.ac.id/index.php/pb/
Gumelar, dkk,. Analisis Pengaruh Pemasaran
2
Gumelar, dkk,. Analisis Pengaruh Pemasaran
Minor dalam Mahendrayasa, 2014). Jenis pertama dilakukan oleh Anton Hermawan
pemasaran ini biasanya terjadi ketika seorang pada tahun 2017 dari Universitas Kristen
konsumen yang sudah lebih dulu mencoba Satya Wacana Salatiga. Penelitian tersebut
suatu produk dan merasakan kepuasan di mendapatkan hasil bahwa pemasaran dari
dalam dirinya menceritakan apa yang telah mulut ke mulut yang tercipta di kalangan
dia alami sehingga mempengaruhi keputusan pemustaka di Perpustakaan Daerah Salatiga
pembelian konsumen lain. Itu berarti dalam mampu meningkatkan jumlah keputusan
konteks perpustakaan, konsumen yang berkunjung. Penelitian lain dilakukan oleh
dimaksud adalah para pemustaka. Sementara Paulus dkk. Pada tahun 2015 dari Universitas
keputusan pembelian dalam konteks Nusa Cendana Kupang. Dari hasil
perpustakaan bisa didefinisikan sebagai penelitiannya dapat disimpulkan bahwa
keputusan berkunjung sebab perpustakaan informasi yang tersebar melalui media mulut
tidak melakukan kegiatan jual beli, melainkan ke mulut berpengaruh secara simultan dan
menyediakan berbagai macam layanan jasa parsial terhadap keputusan wisatawan untuk
informasi. berkunjung ke Desa Adat Boti Kabupaten TTS.
3
Gumelar, dkk,. Analisis Pengaruh Pemasaran
sehingga konsumen lain mau ikut membeli Faktor pertama adalah sikap individu
atau menggunakannya. mengenai suatu perilaku (Attitude Toward the
Behavior). Faktor ini dapat diartikan sebagai
Untuk mengukur keberhasilan penilaian yang dilakukan oleh seorang
pemasaran dari mulut ke mulut ada tiga individu terhadap baik atau buruknya suatu
indikator yang bisa digunakan. Babin et al. perilaku yang akan diwujudkan. Setiap
(2015) dalam penelitiannya menyebutkan individu akan mewujudkan suatu perilaku
indikator-indikator tersebut sebagai berikut: saat memiliki penilaian yang baik terhadap
1. Membicarakan perilaku yang akan dilakukan, sehingga dia
Indikator yang pertama meliputi kemauan akan berpikir bahwa perilaku tersebut akan
seseorang untuk membicarakan atau membuatnya mendapatkan sesuatu yang
terlibat dalam suatu pembicaraan positif.
mengenai kualitas suatu produk atau jasa
pada orang lain. Artinya, konsumen Faktor yang kedua adalah norma
membutuhkan kepuasan maksimal dari subjektif (Subjective Norm). Dapat diartikan
produk atau jasa yang digunakan agar sebagai tekanan sosial yang didapat oleh
mereka mau membicarakannya dengan seorang individu sehingga dia akan
orang lain. memutuskan untuk melakukan suatu perilaku
2. Merekomendasikan atau sebaliknya. Tekanan sosial dapat
Indikator ini berkaitan dengan kualitas diartikan sebagai dorongan untuk melakukan
dan kesamaan tujuan terhadap sesuatu, dimana jika orang di sekitar
penggunakan suatu produk atau jasa memberikan dukungan untuk melakukannya,
sehingga berkeinginan untuk tekanan sosial tersebut akan cenderung
merekomendasikan agar orang lain ikut membuat keinginan untuk benar-benar
membeli atau menggunakannya. melakukannya. Sebaliknya, jika orang di
3. Mendorong sekitar tidak mendukung untuk
Indikator yang terakhir berkaitan dengan melakukannya, maka seseorang akan
dorongan orang terdekat untuk melakukan memutuskan untuk tidak melakukannya.
pembelian atau penggunakan produk dan
jasa. Artinya, saat mempengaruhi orang Sementara faktor yang ketiga adalah
lain, konsumen mengharapkan timbal persepsi kontrol indivisu terhadap suatu
balik dari kegiatan persuasi yang telah perilaku (Perceived Behavioral Control).
dilakukan dan mengharapkan orang yang Faktor ini mengarah kepada penilaian
dipengaruhi ikut menggunakan individu mengenai kemudahan dalam
barang/jasa yang menjadi topik mewujudkan suatu perilaku. Jenis perilaku
pembicaraan. dan situasi yang dihadapi oleh seorang
individu dapat mengubah faktor ini untuk bisa
Teori Perilaku Terencana memutuskan melakukan suatu perilaku atau
Selama melakukan penelitian, peneliti tidak.
mengacu pada teori perilaku terencana. Icek
Ajzen dan Martin Fisbein dalam Mahyarni Keputusan Pembelian
(2013) menyatakan bahwa teori ini dibuat Keputusan berkunjung dalam konteks
sebagai bentuk lanjutan dari teori tindakan perpustakaan sejatinya berkaitan erat dengan
beralasan. Pengembangan teori tersebut keputusan pembelian. Dijelaskan oleh Kotler
bertujuan untuk memprediksi secara lebih dan Keller (2012:151) bahwa keputusan
spesifik mengenai perilaku individu dengan pembelian merupakan tahap dimana seorang
menambah satu konstruk yaitu persepsi konsumen melakukan aksi dalam pembelian
kontrol perilaku. Dalam teori perilaku setelah mempertimbangkannya. Sementara
terencana, dikatakan bahwa secara umum Schiffman dan Kanuk (2004:491) menyatakan
manusia akan memproses informasi yang keputusan pembelian sebagai suatu kegiatan
didapat sebelum mengambil keputusan. Hal yang dilakukan oleh konsumen dalam
itu menjadi sifat alami sehingga manusia memilih tindakan dari berbagai pilihan
mengetahui pengaruh apa saja yang akan alternatif. Pilihan alternatif harus ada sebagai
diterimanya jika melakukan perilaku yang bahan pertimbangan dalam proses
dipilih. Dalam teori ini juga dijelaskan bahwa pengambilan keputusan. Berdasarkan dua
niat suatu individu dipengaruhi oleh beberapa definisi tersebut, maka keputusan pembelian
faktor seperti norma subjektif serta sikap dan dapat disimpulkan sebagai kegiatan pemilihan
persepsi kontrol terhadap perilaku. dari berbagai alternatif yang dilakukan oleh
4
Gumelar, dkk,. Analisis Pengaruh Pemasaran
konsumen guna memecahkan masalah yang kuantitatif. Populasi yang digunakan adalah
sedang dihadapinya. pengunjung Perpustakaan Umum Kabupaten
Bekasi pada bulan Oktober hingga Desember
Kotler dan Keller dalam buku tahun 2021 dengan jumlah sebanyak 2.359
Marketing Management (2012) menjelaskan orang. Teknik non-probability sampling
ada lima tahapan yang akan dilalui oleh digunakan sebagai teknik pengambilan
seorang konsumen dalam menentukan sampel dengan metode insidental. Jumlah
keputusan pembelian, tahapan tersebut sampel dalam penelitian ini sebanyak 96
antara lain: orang yang didapatkan dari perhitungan
1. Pengenalan Kebutuhan dengan rumus Slovin. Sementara itu, data
Tahapan ini terjadi ketika konsumen mulai penelitian didapat dengan metode
menyadari kebutuhan atau permasaran wawancara, angket dan studi kepustakaan.
yang tengah dihadapinya. Pemasaran
memiliki pengaruh untuk menjadi salah Hasil dan Pembahasan
satu pemicu yang bisa membuat seorang Pengaruh Terjadinya Pembicaraan (X1)
konsumen mengenali kebutuhannya. terhadap Keputusan Berkunjung
2. Pencarian Informasi Pemustaka (Y) di Perpustakaan Umum
Tahap pencarian informasi akan terjadi Kabupaten Bekasi
saat konsumen akhirnya berusaha untuk Untuk mengetahui hubungan
mencari serta mengumpulkan lebih terjadinya pembicaraan (X1) dengan
banyak informasi mengenai produk yang keputusan berkunjung pemustaka (Y), maka
sudah dikenali dan dapat memenuhi dilakukan perhitungan analisis korelasi
kebutuhannya. sebagai berikut:
3. Evaluasi Alternatif H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara
Tahap evaluasi dilakukan berdasarkan terjadinya pembicaraan dengan keputusan
informasi mengenai pilihan produk, jasa berkunjung pemustaka di Perpustakaan
atau merek dengan tujuan untuk mencari Umum Kabupaten Bekasi
yang sesuai dengan yang diinginkan H1: Ada pengaruh yang signifikan antara
konsumen. Jika merasa tidak cocok, terjadinya pembicaraan dengan keputusan
seorang konsumen bisa mengurangi berkunjung pemustaka di Perpustakaan
pilihan yang tidak memenuhi kriteria Umum Kabupaten Bekasi.
keinginannya.
4. Keputusan Pembelian Tabel 1. Pengaruh Terjadinya
Pada tahap ini, keputusan pembelian akan Pembicaraan (X1) terhadap Keputusan
terjadi ketika seorang konsumen telah Berkunjung (Y)
menemukan pilihan yang tepat dan telah Koefisien Nilai Tingkat
mempertimbangkan bahwa produk atau Ket.
Korelasi Sig. Hub.
jasa yang dipilihnya mampu memenuhi
kebutuhannya. Cukup H1
0,500 0,000
5. Perilaku Pasca Pembelian Kuat diterima
Merupakan tahapan dimana konsumen Sumber : Pengolahan Data, 2022
melakukan berbagai tindakan setelah
membeli atau menggunakan produk atau Dari data di atas diketahui nilai
jasa. Tahapan ini biasanya dilakukan atas koefisien korelasi Rank Spearman antara
dasar kepuasan atau ketidakpuasan yang variabel X1 (terjadinya pembicaraan) dengan
mereka alami. variabel Y (keputusan berkunjung pemustaka)
adalah r = 0,500 dengan nilai signifikansi
Metode Penelitian 0,000 pada jumlah sampel 96 responden.
Penelitian ini bertujuan untuk Apabila merujuk pada tabel nilai koefisiensi
mengetahui adanya pengaruh antara menurut Sugiyono, maka tingkat koefisien
pemasaran dari mulut ke mulut (Variabel X) korelasi 0,500 berada dalam kategori cukup
dengan indikator membicarakan (Sub variabel kuat. Kemudian untuk uji signifikansi,
X1), merekomendasikan (Sub variabel X2) diperoleh nilai signifikansi lebih kecil dari
dan mendorong (Sub variabel X3) terhadap 0,05 atau sama dengan 0,000 < 0,05, maka H0
keputusan berkunjung pemustaka (Variabel ditolak dan H1 diterima. Maka hasil
Y) di Perpustakaan Umum Kabupaten Bekasi. perhitungan tersebut menyatakan bahwa
Oleh sebab itu, penelitian ini menggunakan terjadinya pembicaraan memiliki pengaruh
metode korelasional dengan pendekatan signifikan terhadap keputusan berkunjung
5
Gumelar, dkk,. Analisis Pengaruh Pemasaran
pemustaka di Perpustakaan Umum Kabupaten H1: Ada pengaruh yang signifikan antara
Bekasi. pemberian rekomendasi dengan keputusan
berkunjung pemustaka di Perpustakaan
Terjadinya pembicaraan dalam Umum Kabupaten Bekasi.
kegiatan pemasaran dari mulut ke mulut
menjadi komponen penting untuk Tabel 2. Pengaruh Pemberian
membentuk keputusan berkunjung Rekomendasi (X2) terhadap Keputusan
pemustaka. Budi Wiyono dalam Juwita (2015) Berkunjung (Y)
menyatakan bahwa begitu terlibatnya Koefisien Nilai Tingkat
seseorang dengan suatu produk atau jasa Ket.
Korelasi Sig. Hub.
tertentu membuat pembicaraan dari mulut ke
mulut dapat terjadi karena orang tersebut Cukup H1
0,497 0,000
ingin memberitahu pengalamannya kepada Kuat diterima
orang lain. Sumber : Pengolahan Data, 2022
6
Gumelar, dkk,. Analisis Pengaruh Pemasaran
dan dorongan yang cukup besar karena pemustaka di Perpustakaan Umum Kabupaten
kegiatan tersebut biasanya datang dari orang- Bekasi.
orang terdekat sehingga dapat dengan
meudah menimbulkan raa percaya di antara Dalam hal ini, adanya dorongan juga
kedua belah pihak. Pemustaka di bisa diartikan dengan adanya dukungan dari
Perpustakaan Umum Kabupaten Bekasi yang orang lain untuk melakukan suatu perilaku.
kebanyakan adalah anak sekolah dan Cohen dan Wilis dalam Maslihah (2011)
mahasiswa pasti akan memberikan menjelaskan bahwa dukungan sebagai hasil
rekomendasi untuk mengunjungi interaksi seseorang dengan orang lain yang
perpustakaan pada teman-temannya. Berkat berupa pertolongan. Dorongan biasanya
adanya hubungan yang dekat, sekaligus timbul karena adanya persepsi bahwa dalam
hadirnya refleksi pengalaman yang melakukan seuatu perilaku terdapat orang
meyakinkan, maka hal tersebut akan lain yang bersedia untuk membantu jika
mempengaruhi keinginan banyak orang untuk seandainya terjadi sesuatu yang tidak
ikut mengunjungi Perpustakaan Umum mengenakan. Dorongan membuat seseorang
Kabupaten Bekasi. tidak merasa sendirian ketika melakukan
suatu perilaku. Hal itu tentunya berpengaruh
Pengaruh Adanya Dorongan (X3) terhadap terhadap keadaan psikologis karena secara
Keputusan Berkunjung Pemustaka (Y) di umum dapat mempengaruhi respon dari
Perpustakaan umum Kabupaten Bekasi setiap individu.
Untuk mengetahui hubungan adanya
dorongan (X3) dengan keputusan berkunjung Cobb dalam Maslihah (2011) juga
pemustaka (Y), maka dilakukan perhitungan menjabarkan bahwa setiap dorongan yang
analisis korelasi sebagai berikut: didapat dari lingkungan di sekitar seseorang
H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara akan menimbulkan persepsi bahwa individu
adanya dorongan dengan keputusan tersebut merasa diterima dan memberikan
berkunjung pemustaka di Perpustakaan penegasan akan penyaluran efek positif.
Umum Kabupaten Bekasi Adanya perasaan didukung oleh lingkungan di
H1: Ada pengaruh yang signifikan antara sekitar inilah yang membuat seseorang
adanya dorongan dengan keputusan merasa bisa melakukan sesuatu dengan
berkunjung pemustaka di Perpustakaan mudah. Dalam kasus pemustaka di
Umum Kabupaten Bekasi. perpustakaan, tidak jarang para pengunjung
merasa takut dan bingung untuk mengunjungi
Tabel 3. Pengaruh Adanya Dorongan (X3) perpustakaan karena merasa tidak memahami
terhadap Keputusan Berkunjung (Y) prosesnya. Hadirnya dorongan dapat
Koefisien Nilai Tingkat membuat banyak orang merasa lebih percaya
Ket. diri untuk mengunjungi suatu tempat karena
Korelasi Sig. Hub.
dorongan dapat berupa ajakan untuk pergi
Cukup H1 mengunjungi tempat tersebut bersama-sama.
0,573 0,000
Kuat diterima
Sumber : Pengolahan Data, 2022 Pengaruh Pemasaran dari Mulut ke Mulut
Dari data di atas diketahui nilai (X) terhadap Keputusan Berkunjung
koefisien korelasi Rank spearman antara Pemustaka (Y) di Perpustakaan Umum
variabel X3 (adanya dorongan) dengan Kabupaten Bekasi
variabel Y (keputusan berkunjung pemustaka) Untuk mengetahui pengaruh
adalah r = 0,573 dengan nilai signifikansi pemasaran dari mulut ke mulut (X) terhadap
0,000 pada jumlah sampel 96 responden. keputusan berkunjung pemustaka (Y) di
Apabila merujuk pada tabel nilai koefisiensi Perpustakaan Umum Kabupaten Bekasi, maka
menurut Sugiyono, maka tingkat koefisien dilakukan perhitungan analisis korelasi
korelasi 0,573 berada dalam kategori cukup sebagai berikut:
kuat. Kemudian untuk uji signifikansi,
diperoleh nilai signifikansi lebih kecil dari H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan
0,05 atau sama dengan 0,000 < 0,05, maka H0 antara pemasaran dari mulut ke mulut dengan
ditolak dan H1 diterima. Maka hasil keputusan berkunjung pemustaka di
perhitungan tersebut menyatakan bahwa Perpustakaan Umum Kabupaten Bekasi
adanya dorongan memiliki pengaruh H1: Ada pengaruh yang signifikan antara
signifikan terhadap keputusan berkunjung pemasaran dari mulut ke mulut dengan
7
Gumelar, dkk,. Analisis Pengaruh Pemasaran
8
Gumelar, dkk,. Analisis Pengaruh Pemasaran