Anda di halaman 1dari 10

Makalah

Pemberdayaan Perpustakaan

Supaya Tidak Menjadi Gudang Buku

Di Ajukan untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Kapita selekta Pendidikan Islam

Dosen pengampu: Dr. H. Djoko Hartono M.Ag, M.M.

DISUSUN OLEH:

1. Rio Ferdinand Setiawan (2020791104049)

2. Bilal Abdul Shomad (2020791104034)

FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM AL- KHOZINY

2022
I

Daftar isi
Daftar Isi I
BAB I 1
Pendahuluan 1
Rumusan Masalah 1
BAB II 2
Pengertian Pemberdayaan Perpustakaan 2
Upaya Pemberdayaan Perpustakaan 3
BAB III 8
Kesimpulan 8
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Perpustakaan akan menjadi penting terhadap masyarakat pemakai karena

perpustakaan tersebut telah menyediakan jasa informasi. Tapi dalam realitasnya

kebanyakan masyarakat kurang ada minat dengan membaca dan memngunjungi

perpustakaan, entah itu karena kurngnya fasislitas, manajemen, dan sarana atau

memang karena kurangnya kesadaran, maka dari itu penulis akan mengkaji

bagaimanakah pemberdayaaan perpustakaan yang baik dan benar agar bisa

efektif serta fungsional supaya tidak menjad gudang buku

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud pemberdayaan perpustakaan ?

2. Bagaimana cara memberdayakan perpustakaan agar tidak menjadi

gudang buku ?
2

BAB II

PEMBAHASAN

A.      Pengertian Pemberdayaan Perpustakaan

1.      Pengertian Pemberdayaan

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) pemberdayaan berasal dari

kata daya yang memiliki arti, kemampuan melakukan sesuatu atau kemampuan

bertindak, kekuatan; tenaga (yang menyebabkan sesuatu bergerak dan

sebagainya), muslihat, akal; ikhtiar; upaya.

Memberdayakan yaitu memiliki arti membuat berdaya, dengan kata lain

memberdayakan adalah kemampuan untuk mengatasi sesuatu secara optimal.

2.      Pengertian Perpustakaan

Kata Perpustakaan dalam bahasa Indonesia berasal dari kata dasar

“pustaka” yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti kitab, buku. Yang

berarti ruang atau bangunan tempat menyimpan koleksi buku-buku untuk

keperluan baca.

Perpustakaan adalah kumpulan buku-buku dan bahan pustaka lainnya,

baik cetak, terekam maupun dalam bentuk lain sesuai perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Bahan-bahan pustaka itu disimpan menurut tata

susun tertentu untuk kepentingan pembaca, bukan untuk dijual dengan tujuan

mencari untung.
3

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa memberdayakan perpustakaan

adalah kemampuan ataupun usaha untuk mengakali suatu ruangan yang berisi

dengan banyaknya buku-buku untuk keperluan baca agar dapat dimanfaatkan

dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

B.       Upaya Memberdayakan Perpustakaan

Menurut Purwono (2010; 67) bahwa keberhasilan suatu perpustakaan

dalam melakukan layanan terhadap pengguna, pemakai ataupun masyarakat yang

memerlukan sangat tergantung bagaimana pengelolaan dan pemberdayaan sumber

daya manusia maupun informasi yang menjadi koleksi perpustakaan tersebut.

Serta pustakawan senantiasa harus mengikuti perkembangan informasi

terkini/mutakhir melalui berbagai media dan internet.

1.    Meningkatkan Minat Baca

Minat baca merupakan suatu ketertarikan untuk dapat mengartikan atau

menafsirkan media kata-kata dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan. Dengan adanya minat baca dapat mendorong seseorang untuk giat

memperluas pengetahuannya. Semakin tinggi minat baca pada diri seseorang

semakin tinggi pula hasil belajar yang diterimanya, sehingga diharapkan dapat

mencapai tujuan belajar optimal. Sesuai dengan wahyu Allah yang pertama

diturunkan kepada nabi Muhammad yakni surat al-alaq ayat 1-5, sebagai berikut:

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah

menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang


4

Mahamulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia

apa yang tidak diketahuinya. (QS. Al-Alaq [96]: 1-5)

Membaca sebagai alat untuk memperoleh ilmu pengetahuan seperti yang

djelaskan pada surat Al-Alaq tersebut meskipun tidak disertai penjelasan eksplisit

tentang objek bacaannya. Prof. Dr. Quraish Shihab dalam buku tafsir al-Mishbah

jilid 15 menyebutkan bahwa ditinjau dari segi kebahasaan maka objek dari

perintah membaca dalam surat al-Alaq bersifat umum, yaitu dapat berupa alam

raya, masyarakat dan diri sendiri, serta bacaan tertulis baik dalam bentuk kitab

suci ataupun tidak. Perintah iqra’ dengan demikian dapat digunakan dalam

berbagai pengertian seperti membaca, menelaah, dan sebagainya tergantung dari

objeknya. Beliau juga menjelaskan tentang hikmah kata Iqra’ yang diulang dua

kali, pengulangan tersebut mempunyai makna pentingnya membaca dan terus

meningkatkan minat baca.

Minat baca pada seseorang tidak dapat tumbuh begitu saja secara instan,

tetapi melalui proses yang panjang dan tahapan perubahan yang muncul secara

teratur dan berkesinambungan, karena banyak faktor yang memepengaruhinya.

Apalagi pada saat sekarang ini orang lebih suka menikmati audio-visual (pandang

dengar) ketimbang membaca. Orang lebih suka duduk berjam-jam menghabiskan

waktu di depan gadgetnya atau mengobrol tanpa menghasilkan kesimpulan

apapun, terlebih lagi kondisi lingkungan (keluarga dan masyarakat) dan fasilitas

untuk membaca (perpustakaan) tidak mendukung seseorang untuk

mengembangkan minat baca.

Lingkungan keluarga memiliki atmosfir yang kuat untuk mendukung

seorang (anak) memiliki minat baca yang kuat. Rumah juga berpengaruh pada
5

sikap anak terhadap buku dan membaca. Orang tua yang gemar membaca,

memiliki koleksi buku, menghargai membaca dan senang membacakan cerita

pada anak-anak umumnya menghasilkan anak yang gemar membaca pula.

Beberapa upaya yang bisa dilakukan adalah mengenalkan tujuan membaca

pada anak, mereka diarahkan untuk apa membaca, bahan informasi apa yang

diperlukan, kemudian mencatat bahan informasi penting yang dibutuhkan. Selain

itu anak diarahkan pada situasi yang menarik, suasana yang menyenangkan dan

tempat belajar yang dibuat santai. Sehingga memungkinkan anak belajar dengan

tenang dan dapat mencerna serta memahami apa yang dipelajari atau dibacanya.

2.    Selalu mengupdate koleksi bacaan

Koleksi perpustakaan merupakan “ruh” perpustakaan, baik koleksi yang

tercetak maupun non cetak termasuk digital. Karena dengan koleksi perpustakaan

tersebut akan mempengaruhi maju mundurnya perpustakaan. Perpustakaan

dengan koleksi yang dapat memenuhi kebutuhan para penggunanya, maka

perpustakaan tersebut akan selalu mendapat tempat di hati mereka. Sebaliknya

perpustakaan dengan koleksi bahan pustakanya sangat terbatas dan tidak

mengikuti perkembangan akan semakin ditinggalkan penggunanya sehingga

kemunduranlah yang akan ditemui. Meningkatkan koleksi perpustakaan ini tidak

mesti hanya melalui pembelian, namun juga dilakukan dengan kerjasama dengan

berbagai pihak yang memungkinkan untuk bertambahnya dan lengkapnya koleksi

perpustakaan.

Jenis-jenis koleksi meliputi bentuk tercetak maupun non cetak. Koleksi

tercetak meliputi buku, majalah, jurnal, tabloid, dan surat kabar, sedangkan
6

koleksi non cetak meliputi microfilm, mikrofis, audio tape, piringan hitam, video

tape, pita magnetic, slide, kaset, cd, dvd, dan lain-lain.

3.    Memperbaiki fasilitas (sarana dan prasarana)

Meningkatkan sarana prasarana perpustakaan; Sarana dan prasarana

perpustakaan meskipun hanya merupakan faktor penunjang, namun peran dan

fungsinya sangat strategis dalam mendukung kualitas layanan yang dibutuhkan

para pemustaka. Dewasa ini sarana dan prasarana perpustakaan ini mestinya juga

termasuk sarana prasarana layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi.

Dengan demikian dapat memudahkan pemustaka dalam memenuhi kebutuhan

informasi yang diperlukan. Sarana dan prasarana perpustakaan yang representatif

dan nyaman akan membuat para pemustaka untuk selalu tertarik dan merasa

nyaman serta merasa bahwa di perpustakaanlah kebutuhan pengembangan diri

dapat dipenuhi.

4.    Memberikan inovasi (seminar, diskusi panel, diskusi ilmiah)

Selain mendapatkan informasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi

melalui koleksi bahan bacaan yang ada di ruang-ruang koleksi. Perpustakaan pun

biasanya menyelenggarakan acara yang bisa dijadikan sebagai bagian dari

mendapatkan informasi pengetahuan yakni kegiatan seminar, diskusi panel, dan

diskusi ilmiah yang diselenggarakan mealui undangan peserta secara umum atau

secara khusus dengan mengundang pembicara dan ahli sesuai dengan tema

seminar yang diadakan.

5.    Meningkatan Variasi Layanan

Meningkatkan variasi layanan, layanan perpustakaan di zaman sekarang ini tidak

terbatas pada layanan membaca atau memperoleh informasi, namun dapat


7

diperkaya dengan kegiatan yang bersifat edukatif lainnya seperti lomba sinopsis,

lomba mendongeng/bercerita, temu anggota/forum komunikasi anggota

perpustakaan, termasuk inter library loan (layanan pinjam paket), serta layanan

penunjang lainnya seperti layanan rekreatif sehingga dapat membuat betah dan

nyaman bagi pengunjung.


8

BAB III
KESIMPULAN

Setelah melakukan Kajian pemberdayaan perpustakaan baik itu dari apa


yang dimaksud dan bagaiman upayanya, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa:

1. Dalam pemerdayaan perpustakaan kata Memberdayakan yaitu


memiliki arti membuat berdaya, dengan kata lain memberdayakan
adalah kemampuan untuk mengatasi sesuatu secara optimal.

2. Dalam pemerdayaan perpustakaan kata Perpustakaan adalah


kumpulan buku-buku dan bahan pustaka lainnya, baik cetak, terekam
maupun dalam bentuk lain

3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa memberdayakan


perpustakaan adalah kemampuan ataupun usaha untuk mengakali
suatu ruangan yang berisi dengan banyaknya buku-buku untuk
keperluan baca agar dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan
kualitas pendidikan

4. Anatara lain dari Upaya Memberdayakan Perpustakaan yaitu

a. Meningkatkan Minat Baca

b. Selalu mengupdate koleksi bacaan

c. Memperbaiki fasilitas (sarana dan prasarana)

d. Memberikan inovasi (seminar, diskusi panel, diskusi ilmiah)

e. Meningkatan Variasi Layanan

Anda mungkin juga menyukai