Prodi : PGSD 7B
Ringkasan Materi
1. Definisi Perpustakaan
Menurut UU Perpustakaan pada Bab I pasal 1 menyatakan Perpustakaan
adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam,
mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para
penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan.
Dalam arti tradisional, perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan majalah.
Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun perpustakaan
lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh
sebuah kota atau institusi, dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak
mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri.
Tetapi, dengan koleksi dan penemuan media baru selain buku untuk
menyimpan informasi, banyak perpustakaan kini juga merupakan tempat penimpanan
dan/atau akses ke map, cetak atau hasil seni lainnya, mikrofilm, mikrofiche, tape
audio, CD, LP, tape video dan DVD, dan menyediakan fasilitas umum untuk
mengakses gudang data CD-ROM dan internet.
3. Sejarah
Sejarah perpustakaan di Indonesia tergolong masih muda jika dibandingkan
dengan negara Eropa dan Arab. Jika mengacu pada dasar pemikiran bahwa sejarah
perpustakaan ditandai dengan dikenalnya tulisan, maka sejarah perpustakaan di
Indonesia dimulai pada tahun 400-an, yaitu saat lingga batu dengan tulisan Pallawa
ditemukan dari periode Kerajaan Kutai. Pada tahun 414, musafir FaHsien menyatakan
bahwa di kerajaan Yepoti (yang sebenarnya kerajaan Tarumanegara), banyak
dijumpai kaum Brahmana. Kaum Brahman memerlukan buku atau manuskrip
keagamaan yang kemungkinan disimpan di kediaman pendeta.
Pada sekitar tahun 695 M, menurut musafir It Sing dari Cina, di Ibukota
Kerajaan Sriwijaya hidup lebih dari 1000 orang Biksu dengan tugas keagamaan dan
mempelajari agama Budha melalui berbagai buku yang disimpan di berbagai biara.
Di pulau Jawa, sejarah perpustakaan tersebut dimulai pada masa Kerajaan
Mataram, dimulai dari dikenalnya pujangga keraton yang menulis berbagai karya
sastra. Salah satu karya pujangga keraton tersebut adalah Sang Hyang
Kamahayanikan yang memuat uraian tentang agama Budha Mahayana. Menyusul
kemudian Sembilan parwa sari cerita Mahabharata dan satu kanda dari epos
Ramayana. Juga muncul dua kitab keagamaan yaitu Brahmandapurana dan
Agastyaparwa. Kitab lain yang terkenal adalah Arjuna Wiwaha yang digubah oleh
Mpu Kanwa (Sultra, 2013)
4. Jenis-jenis
jenis – jenis perpustakaan antara lain sebagai berikut (Pamartikawati, 2017)
1. Perpustakaan Negara
Kebanyakan negara di dunia mempunyai perpustakaan negaranya sendiri.
Perpustakaan negara memainkan peranan penting dalam membangun dan
menyelaras berbagai isu berkaitan perpustakaan dan profesion pustakawan. Fungsi
perpustakaan negara yang penting adalah sebagai pusat bibliografi negara yaitu ia
menyimpan dan mengkatalogkan semua hasil penerbitan negaranya.
2. Perpustakaan awam
Perpustakaan awam termasuk perpustakaan negeri, perpustakaan daerah, dan
perpustakaan desa. Ia berfungsi menyediakan pengkhitmatan serta kemudahan
bacaan dan rujukan kepada penduduk atau komuniti di sekitarnya. Koleksi
perpustakaan awam adalah berbagai dan merangkumi bahan bacaan untuyk semua
golongan yaitu anak-anak, remaja dan dewasa.
3. Perpustakaan akademik
Perpustakaan akademik adalah perpustakaan di institusi pengajian tinggi seperti
university, kolej dan maktab. Fungsi perpustakaan akademik menyediakan bahan-
bahan untuk kegunaan para pelajar dan tenaga pengajar di institusinya.
4. Perpustakaan sekolah
Setiap sekolah biasanya dilengkapi dengan perpustakaan atau dipanggil pusat
sember. Saiz perpustakaan sekolah kebanyakan adalah kecil dengan koleksi bahan
yang sederhana. Koleksinya terdiri daripada buku-buku rujukan seperti kamus,
ensiklopedia, atlas, dan juga buku cerita.
5. Perpustakaan
khusus Perpustakaan khusus adalah perpustakan yang berada di dalam sebuah
organisasi ataupun syarikat. Perpustakaan khusus berfungsi memberikan
perkhidmatan kepada pengguna yaitu mereka yang berada di dalam organisasi itu.
Daftar pustaka