Oleh:
Hari Jamaludin
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kurikulum adalah suatu hal yang esensial dalam suatu penyelenggaraan pendidikan.
Secara sederhana, kurikulum dapat dimengerti sebagai suatu kumpulan atau daftar pelajaran
yang akan diajarkan kepada peserta didik komplit dengan cara pemberian nilai pencapaian
belajar di kurun waktu tertentu. Kurikulum harus mampu mengakomodasi kebutuhan peserta
didik yang berbeda secara individual, baik ditinjau dari segi waktu maupun kemampuan
belajar. Oleh karena itu, merumuskan suatu kurikulum sudah barang tentu bukan perkara
gampang. Banyak faktor yang menentukan dalam proses lahirnya sebuah kurikulum.
Dalam merancang kurikulum biasanya dibentuk suatu tim kerja khusus yang dapat
berupa lembaga resmi, misalnya seperti Pusat Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional.
Pusat Kurikulum sampai saat ini sebagai satu-satunya lembaga resmi bermandat menelurkan
kurikulum bagi sekolah penyelenggara pendidikan nasional Indonesia. Tercatat sudah ada 7
kurikulum; kurikulum pertama tahun 1964, kurikulum 1976, kurikulum 1984, kurikulum
1994, Kurikulum edisi revisi 1994 dan yang terbaru kurikulum 2004, yang dilanjut dengan
lahirnya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Masing-masing kurikulum
memiliki warna dan ciri khas tersendiri. Warna dan ciri khas tiap kurikulum menunjukkan
kurikulum berusaha menghadirkan sosok peserta didik yang paling pas dengan zamannya.
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari
sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis,
sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan
agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan
informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan
kompetitif.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika dalam dokumen ini disusun
sebagai landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan tersebut di atas. Selain
itu dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam
pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan simbol,
tabel, diagram, dan media lain.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Kurikulum
Menurut Nurhadi, dkk (2012: 73) urutan kronologis kurikulum yang pernah berlaku di
Indonesia diawali dengan Rencana Pelajaran 1947, pada saat itu istilah kurikulum lebih
dikenal dengan istilah Rencana Pelajaran (Leer Plan). Struktur kurikulum pada masa itu
hanya terdiri dari dua hal, yaitu (1) daftar mata pelajaran dan jumlah jam mengajar, serta (2)
Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP). Nurhadi, dkk (2012: 76) juga menyebutkan
bahwa salah satu ciri lain dari Rencana Pelajaran 1974 adalah materi pelajaran yang yang
diajarkan dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Pada tahun 1952 kurikulum berganti
menjadi Rencana Pelajaran Terurai. Idi (2007: 20) menjelaskan bahwa pada kurikulum ini
pokokpokok pada setiap mata pelajaran diperinci berdasarkan waktu yang telah ditentukan.
Kurikulum ini kemudian pada tahun 1964 disempurnakan menjadi Kurikulum 1964 yang
menekankan pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya dan moral, yang kemudian
dikenal dengan istilah Pancawardhana.
Tahun 1994 menjadi awal diberlakukannya Kurikulum 1994. Idi (2007: 42)
menjelaskan bahwa pada Kurikulum 1994 selain mencakup muatan nasional juga
ditambahkan muatan lokal sebagai wujud desentralisasi dalam sistem pendidikan. Menurut
Nurhadi, dkk (2012: 80) penambahan muatan lokal pada masa itu menimbulkan
permasalahan diantaranya beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran
dan banyaknya materi/substansi setiap mata pelajaran. Ciri yang paling menonjol pada
kurikulum ini adalah pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem caturwulan.
Tahun 2004 menjadi awal uji coba Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). KBK
menitikberatkan pada pencapaian kompetensi yang diharapkan. Uji coba KBK dihentikan
pada tahun 2006 dan diganti menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Kompetensi (KTSP). Asas
sentralisasi pada KBK beralih menjadi desentralisasi pendidikan. Penyusunan KTSP
dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar
kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) (Mulyasa, 2006: 20). pada tahun 2013, KTSP mulai digantikan oleh
Kurikulum 2013 yang baru diujicobakan di beberapa sekolah.
Dari beberapa uraian di atas, dapat kita cermati bahwa kurikulum-kurikulum yang
diterapkan di Indonesia dari masa ke masa merupakan rangkaian yang berkesinambungan.
Kurikulum baru yang diterapkan sejatinya merupakan kelanjutan dan penyempurnaan dari
kurikulum sebelumnya. Perubahan kurikulum tidak lain merupakan akibat dari
perkembangan orientasi berpikir masyarakat dari masa ke masa. Hal ini senada dengan yang
diungkapkan Nurhadi, dkk (2012: 72) bahwa perubahan kurikulum merupakan konsekuensi
logis dari terjadinya sistem politik, sosial budaya, ekonomi, serta ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam masyarakat yang mengakibatkan perubahan tuntutan dan kebutuhan
masyarakat. Meskipun demikian, kurikulum-kurikulum yang diterapkan di Indonesia
dirancang dengan berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUN 1945.
c. Kurikulum 2013
Kompetensi Inti (KI) memuat gambaran kategorial mengenai kompetensi dalam aspek
sikap, pengetahuan dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang
sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti ini dicapai melalui pencapaian
Kompetensi Dasar, yang mana merupakan penjabaran dari Kompetensi Inti.
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa disimpulkan bahwa Kurikulum
2013 sebenarnya merupakan penyempurnaan dan kelanjutan dari kurikulum sebelumnya
yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Pola
pembelajaran yang diterapkan dalam Kurikulum 2013 adalah pembelajaran yang berorientasi
pada proses yang menuntut peran aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran. Penyampaian
konsep dalam pembelajaran sebisa mungkin dapat terintegrasi dengan konsep lain yang
berkaitan agar siswa memahami keterkaitan antar konsep yang dipelajari.
Perubahan kurikulum dari waktu ke waktu bukanlah suatu hal yang tanpa sebab.
Perubahan iklim pendidikan dan arus globalisasi turut berperan dalam pertimbangan
pembaharuan kurikulum. Selain itu kondisi internal penduduk bangsa yang dinamis juga
mendasari dikembangkannya suatu kurikulum. Permendikbud nomor 69 tahun 2013
menyebutkan bahwa tantangan internal yang mendasari pengembangan Kurikulum 2013
yaitu terkait dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional
Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Tantangan internal lain yang dijelaskan dalam
Permendikbud nomor 69 tahun 2013 adalah untuk mengupayakan SDM usia produktif yang
diperkirakan mencapai 70% pada tahun 2020-2035 agar memiliki kompetensi dan
ketrampilan yang diperoleh melalui pendidikan.
Sedangkan tantangan eksternalnya yaitu terkait dengan arus globalisasi dan masalah
lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan
budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Tantangan lain yang
berkaitan dengan hasil studi internasional, Permendikbud nomor 69 tahun 2013 menyebutkan
bahwa:
Lebih lanjut dijelaskan bahwa hal ini disebabkan antara lain karena banyaknya materi uji
yang ditanyakan dalam TIMSS dan PISA tidak termuat dalam kurikulum Indonesia.
Berdasarkan uraian di atas, tantangan Kurikulum 2013 tidak hanya berasal dari
internal saja tetapi juga tantangan dari eksternal. Tantangan internal yang muncul berupa
tuntutan pendidikan pada standar nasional pendidikan sedangkan tantangan eksternal
berkaitan dengan arus globalisasi, perkembangan teknoligi, dan perkembangan pendidikan
internasional. Untuk menjawab tantangan yang ada maka diperlukan kontribusi dan
konsistensi semua elemen pendidikan dalam pelaksanaan Kurikulum 2013.
Belajar dalam arti sempit dapat diartikan sebagai usaha penguasaan materi ilmu
pengetahuan (Sardiman, 2009: 20). Gagne mendefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu
organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman (Ruhimat dkk, 2011: 124).
Sedangkan belajar menurut Winkel (2003: 59) merupakan suatu aktivitas mental atau psikis
yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah
perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai-nilai sikap. Perubahan
yang terjadi bersifat relatif konstan dan membekas. Perubahan yang terjadi dapat berupa
sesuatu yang baru maupun penyempurnaan dari sesuatu yang telah diperoleh sebelumnya.
b. Pembelajaran Matematika
James dan James (1976: 239) mendefinisikan matematika sebagai ilmu logika yang
mempelajari bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang saling berkaitan. Sedangkan
menurut Fathani (2009: 24) matematika adalah pengetahuan atau ilmu mengenai logika dan
masalah-masalah numerik yang membahas faktafakta dan hubungan-hubungan antar konsep
matematika, serta masalah ruang dan waktu. Konsep-konsep matematika diperoleh melalui
proses berpikir, oleh karena itu logika diperlukan sebagai dasar terbentuknya matematika.
3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Kelas I, Semester 1
Bilangan
1. Melakukan penjumlahan dan 1.1 Membilang banyak benda
pengurangan bilangan 1.2 Mengurutkan banyak benda
sampai 20
1.3 Melakukan penjumlahan dan pengurangan
bilangan sampai 20
1.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
penjumlahan dan pengurangan sampai 20
Bilangan
4. Melakukan penjumlahan dan 4.1 Membilang banyak benda
pengurangan bilangan 4.2 Mengurutkan banyak benda
sampai dua angka dalam
pemecahan masalah 4.3 Menentukan nilai tempat puluhan dan satuan
4.4 Melakukan penjumlahan dan pengurangan
bilangan dua angka
4.5 Menggunakan sifat operasi pertukaran dan
pengelompokan
4.6 Menyelesaikan masalah yang melibatkan
penjumlahan dan pengurangan bilangan dua
angka
6. Mengenal bangun datar 6.1 Mengenal segitiga, segi empat, dan lingkaran
sederhana 6.2 Mengelompokkan bangun datar menurut
bentuknya
Kelas II, Semester 1
Bilangan
1. Melakukan penjumlahan dan 1.1 Membandingkan bilangan sampai 500
pengurangan bilangan 1.2 Mengurutkan bilangan sampai 500
sampai 500
1.3 Menentukan nilai tempat ratusan, puluhan, dan
satuan
1.4 Melakukan penjumlahan dan pengurangan
bilangan sampai 500
Bilangan
3. Melakukan perkalian dan 3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya
pembagian bilangan sampai bilangan dua angka
dua angka 3.2 Melakukan pembagian bilangan dua angka
3.3 Melakukan operasi hitung campuran
Bilangan
1. Melakukan operasi hitung 1.1 Menentukan letak bilangan pada garis bilangan
bilangan sampai tiga angka 1.2 Melakukan penjumlahan dan pengurangan tiga
angka
1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga
angka dan pembagian bilangan tiga angka
1.4 Melakukan operasi hitung campuran
1.5 Memecahkan masalah perhitungan termasuk yang
berkaitan dengan uang
Bilangan
3. Memahami pecahan 3.1 Mengenal pecahan sederhana
sederhana dan penggu- 3.2 Membandingkan pecahan sederhana
naannya dalam pemecahan
masalah 3.3 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan
pecahan sederhana
5. Menghitung keliling, luas 5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang
persegi dan persegi panjang, 5.2 Menghitung luas persegi dan persegi panjang
serta penggunaannya dalam
pemecahan masalah 5.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
keliling, luas persegi dan persegi panjang
Kelas IV, Semester 1
Bilangan
1. Memahami dan menggu- 1.1 Mengidentifikasi sifat-sifat operasi hitung
nakan sifat-sifat operasi
hitung bilangan dalam 1.2 Mengurutkan bilangan
pemecahan masalah 1.3 Melakukan operasi perkalian dan pembagian
1.4 Melakukan operasi hitung campuran
1.5 Melakukan penaksiran dan pembulatan
1.6 Memecahkan masalah yang melibatkan uang
Bilangan
5. Menjumlahkan dan 5.1 Mengurutkan bilangan bulat
mengurangkan bilangan 5.2 Menjumlahkan bilangan bulat
bulat
5.3 Mengurangkan bilangan bulat
5.3 Melakukan operasi hitung campuran
Bilangan
1. Melakukan operasi hitung 1.1 Melakukan operasi hitung bilangan bulat
bilangan bulat dalam termasuk penggunaan sifat-sifatnya, pembulatan,
pemecahan masalah dan penaksiran
1.2 Menggunakan faktor prima untuk menentukan
KPK dan FPB
1.3 Melakukan operasi hitung campuran bilangan
bulat
1.4 Menghitung perpangkatan dan akar sederhana
1.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
operasi hitung, KPK dan FPB
Bilangan
5. Menggunakan pecahan 5.1 Mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal
dalam pemecahan masalah serta sebaliknya
5.2 Menjumlahkan dan mengurangkan berbagai
bentuk pecahan
5.3 Mengalikan dan membagi berbagai bentuk
pecahan
5.4 Menggunakan pecahan dalam masalah
perbandingan dan skala
Bilangan
1. Melakukan operasi hitung 1.1 Menggunakan sifat-sifat operasi hitung termasuk
bilangan bulat dalam operasi campuran, FPB dan KPK
pemecahan masalah 1.2 Menentukan akar pangkat tiga suatu bilangan
kubik
1.3 Menyelesaikan masalah yang melibatkan operasi
hitung termasuk penggunaan akar dan pangkat
3. Menghitung luas segi banyak 3.1 Menghitung luas segi banyak yang merupakan
sederhana, luas lingkaran, gabungan dari dua bangun datar sederhana
dan volume prisma segitiga 3.2 Menghitung luas lingkaran
3.3 Menghitung volume prisma segitiga dan tabung
lingkaran
Pengolahan Data
4. Mengumpulkan dan 4.1 Mengumpulkan dan membaca data
mengolah data 4.2 Mengolah dan menyajikan data dalam bentuk
tabel
4.3 Menafsirkan sajian data
Kelas VI, Semester 2
Bilangan
5. Melakukan operasi hitung 5.1 Menyederhanakan dan mengurutkan pecahan
pecahan dalam pemecahan 5.2 Mengubah bentuk pecahan ke bentuk desimal
masalah
5.3 Menentukan nilai pecahan dari suatu bilangan
atau kuantitas tertentu
5.4 Melakukan operasi hitung yang melibatkan
berbagai bentuk pecahan
5.5 Memecahkan masalah perbandingan dan skala
Pengolahan Data
7. Menyelesaikan masalah 7.1 Menyajikan data ke bentuk tabel dan diagram
yang berkaitan dengan data gambar, batang dan lingkaran
7.2 Menentukan rata-rata hitung dan modus
sekumpulan data
7.3 Mengurutkan data termasuk menentukan nilai
tertinggi dan terendah
7.4 Menafsirkan hasil pengolahan data
DAFTAR PUSTAKA