Anda di halaman 1dari 30

TEORI

APACHE
II
RUSTIANI AYU 1610711005
AMMALIA RAHMAH 1610711007
PUSPITA LESTARI 1610711008
WINDI KARTIKA 1610711019
INDAH NOPIYANTI 1610711023
BERTHALIA VERONICA 1610711039
PENGERTIAN

Scoring system of Acute Physiologic and Chronic


Health Evaluation (APACHE) II merupakan instrumen
yang umum dipakai di rumah sakit untuk memprediksi
mortalitas pasien ICU (Holtfreter dkk., 2006; Vincent dan
Moreno, 2010). Scoring system ini menggunakan banyak
parameter-parameter yang bersifat subjektif, selain itu
menggunakan banyak parameter lain (Holtfreter dkk.,
2006).
Sistem ini merupakan salah satu perkembangan sistem skoring
yang paling banyak digunakan pada pasien di ICU di berbagai
negara, terutama negara maju seperti Amerika Serikat. Sistem ini
digunakan untuk memprediksi outcome pasien di ICU. Sistem
skoring ini berkembang dengan cepat, mulai dari APACHE I-IV.
Dalam pelaksanaan skoring, data didapatkan dengan cara melihat
catatan medik pasien. Sistem skoring ini dilakukan dalam 24 jam
selama perawatan di ICU. Jumlah skor bervariasi dari 0 sampai
71, semakin tinggi skor maka semakin tinggi pula prediksi
kematiannya.
Sejarah APACHE

Pertama berkembang pada tahun 1981 di


George Washington University Medical
Centre, sistem skoring Acute Physiology
Chronic Health Evaluation (APACHE)
telah didemonstrasikan untuk
membuktikan keakuratan dan
pengukuran yang memungkinkan
terhadap beratnya penyakit pada pasien-
pasien criticall ill.
• Pada tahun 1985, Knaus dkk memperkenalkan
versi sistem skor APACHE yang lebih
disederhanakan yaitu APACHE II. Model ini
mencatat nilai variabel terburuk dalam 24 jam
pertama masuk ICU terhadap 12 Variabel.
• Versi yang ketiga, APACHE III, telah
mengevaluasi secara prospektif Terhadap
17440 pasien yang masuk di 40 ICU
rumah sakit di Amerika Serikat pada
tahun 1988 – 1989. Sistem variabel yang
termasuk dalam skoring APACHE III
yaitu berdasarkan pencatatan nilai
variabel terburuk dalam 24 jam pertama
pasien masuk ICU, skor berkisar 0 - 299
terhadap 17 variabel fisiologik
Tujuan Sistem Skoring APACHE II
1. Untuk menentukan prognosis
2. Memprediksi mortalitas atau mengestimasi
kemungkinan kematian terhadap pasien dewasa di ICU
3. Menilai beratnya penyakit terhadap pasien yang masuk
ICU
4. Memperkirakan faktor resiko prognosis pasien dapat
keluar perawatan ICU dengan keadaan sembuh atau
meninggal
5. Untuk penelitian uji klinis
6. Melihat adanya efek pengobatan
7. Menilai sistem administrasi pelayanan kesehatan
8. Menilai perfoma ICU
Kelebihan APACHE II

1. Data yang dibutuhkan untuk menentukan skor lebih sederhana

2. Definisi tiap variabel jelas dan reproduksibel serta dikumpulkan dari pemeriksaan rutin

3. Penggunaan sistem skor di IPI membutuhkan analisis akurasi dan disesuaikan dengan kondisi

IPI tersebut. Sistem skor APACHE II merupakan salah satu sistem skor paling banyak

digunakan untuk analisis kualitas IPI, penelitian berbagai penyakit dan terapi terbaru suatu

penyakit pada pasien rawat IPI. Sistem skor APACHE II lebih diterima karena data yang

dibutuhkan untuk menentukan skor lebih sederhana.

4. Berbagai penelitian juga menunjukkan sistem skor APACHE II memiliki sensitivitas yang baik

dibandingkan sistem skor APACHE III. Penelitian Markgraf dkk. di ruang perawatan intensif

yang merawat berbagai kasus, menunjukkan angka kematian lebih sesuai dengan nilai prediksi

APACHE II sedangkan dibandingkan dengan APACHE III dan SAPS II lebih tinggi.
Kelemahan APACHE II
1. APACHE II adalah sistem APACHE yang paling luas
digunakan, tetapi memiliki beberapa keterbatasan.
Perhitungan APACHE II score memerlukan sejumlah besar
data untuk ditinjau dan dianalisis. Namun, dimungkinkan
memproses informasi ini secara akurat, portabel, dan
reproduktif di samping tempat tidur dengan data pribadi
genggam assistant (PDA) dengan perangkat lunak yang
sesuai
2. Pengumpulan data dari 12 variabel pada lebih dari 24 jam
pertama sulit dilakukan dan sering kali data dikumpulkan
secara tidak akurat
APACHE menggambarkan perkiraan dari mortalitas pasien pasien
di ICU. Penilaian dilakukan pada 24 jam pertama pasien masuk
ICU.Terdiri dari 3 kategori:

Nilai dari kondisi fisiologi akut

Nilai dari penyakit kronis berdasarkan


status premorbid

Nilai dari usia pasien


APACHE I

Sistem APACHE score pertama mengandung 34 variable, nilai


variable terburuk dicatat dan dinilai dalam 32 jam pertama
masuk ICU dan hasil akhir di dapat sebagai skor fisiologik akut.
APACHE II

Sistem skoring APACHE II merupakan salah satu sistem skoring

yang baik digunakan untuk memprediksi outcome pasien di ICU.

Sistem skoring ini berkembang dengan cepat dan banyak digunakan

pada pasien di ICU di berbagai negara, terutama negara maju. Data

didapatkan dengan cara melihat catatan medik pasien. Model ini

mencatat nilai variable terburuk dalam 24 jam pertama masuk ICU


Variabel fisiologi akut mempunyai peran yang sangat besar pada sistem
APACHE II score, variabel ini dibagi atas 12 komponen pengukuran klinis
yang diperoleh dalam 24 jam setelah pasien masuk ke ICU

• Temperatur rektal (oC) • kreatinin serum (mg/100ml)

• tekanan arteri rerata (MAP) mmHg • hematokrit (%)

• frekuensi denyut jantung (x/menit) • leukosit (/mm)

• PaO2 (mmHg) • glasgow coma score (GCS)

• pH arterial • Sodium

• Na serum (mMol/l)
• Potasium

Jumlah skor bervariasi dari 0 sampai 71. Semakin besar skor semakin meningkat
risiko kematian. APACHE II terus digunakan secara luas karena begitu banyak
dokumentasi didasarkan pada itu.
APACHE III

Apache III dirilis pada tahun 1991, dikembangkan dengan tujuan meningkatkan
kekuatan statistic, kemampuan untuk memprediksi hasil indivisu pasien dan
mengidenifikasi faktor-faktor dalam ICU yang mempengaruhi variasi hasil tetapi
jauh lebih kompleks dari pada 2 sistem penilaian sebelumnya.
PREDIKSI SISTEM SKORING APACHE III DI ICU

Klinisi dapat secara akurat memprediksi hasil akhir terhadapperawatan pasien-


pasien berat (critical ill patients) dan mendapatkan hasilakhir prognosis yang
lebih akurat. Menganalisa dan mengukur beratnyapenyakit serta prognosis
terhadap pasie-pasien yang dirawat di ICU sangatlah penting dikarenakan :

• kualitas perawatan pasien di antara ICU tidak dapat dibandingkan tanpa


adanya pengukuran indeks objektif dari beratnya penyakit.-

• prediksi sistem skoring dapat menentukan suatu fondasi yangstabil untuk


penelitian masalah efisiensi terapi sertamemperkecil dampak perekonomian
di ICU.

• Sistem skoring prediksi dapat memplot masalah-masalahpenyakit critical ill


dan membantu klinisi dalam membuatkeputusan.
APACHE IV
Sistem penilaian APACHE 4 diterbitkan pada tahun 2006.
Batasannya :
• Kompleksitas sampai memiliki 142 variable
• Tetapi perhitungan berbasis web bisa di lakukan
• Apache 4 dikembangkan dan divalidasi hanya di USA
saja

Anda mungkin juga menyukai