Anda di halaman 1dari 8

KEPERAWATAN KRITIS

Dosen Pengampu : Ns. Wiwin Winarti, S.Kep,M.Epid.M.N

APACHE II SCORE

Disusun Oleh :
Ananda Oktavianti 1610711091
Mentari Fajri Romadhona 1610711095
Regita Fitria 1610711097
Nida Aulia Rosyad 1610711104
Trisna Irawati 1610711106
Vera Septiana 1610711115
Santi Sri Hartini 1610711120

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Dengan memanatkan pui syukur kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-NYA kepada saya sehingga dapat membuat makalah Keperawatan Kritis.

Makalah yang berudul “APACHE SCORE II” ditulis untuk memenuhi tugas kelompok
pada mata kuliah Keperawatan Kritis

Pada kesempatan yang baik ini, kami menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang dengan tulus ikhlas telah memberikan bantuan dan dorongan kepada
kami dalam pembuatan makalah ini terutama kepada :

1. Ibu Ns. Wiwin Winarti, S.Kep,M.Epid.M.N selaku dosen pada mata kuliah Keperawatan
Kritis.
2. Orang tua kami yang telah memberikan semangat, dukungan serta doa untuk
menyelesaikan makalah ini.
3. Rekan satu kelas tutorial yang telah mendukung dan menyelesaikan makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1778/MENKES/SK/XII/2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan ICU di rumah
sakit, ICU digunakan untuk 7 memenuhi kebutuhan pelayanan observasi, perawatan dan
terapi pasien-pasien yang menderita penyakit, cedera atau penyulit-penyulit yang
mengancam nyawa atau potensial mengancam nyawa dengan prognosis dubia yang
diharapkan masih reversible (Kemenkes RI, 2010). Ruang Perawatan Intensif (Intensive
Care Unit=ICU) adalah bagian dari bangunan rumah sakit dengan kategori pelayanan
kritis, selain instalasi bedah dan instalasi gawat darurat (Depkes RI 2012). Sistem skoring
APACHE II dikembangkan oleh Knauset et al pada tahun 1985. Sistem skoring ini
berkembang dengan sangat cepat dan banyak digunakan pada pasien ICU di Amerika
Serikat. Sistem skoring APACHE II terdiri dari tiga variabel, yang pertama variabel
fisiologi akut, yang kedua variabel usia, dan yang ketiga variabel penyakit kronik penyerta
(komorbid).
Markgraf et al melakukan penelitian pada pasien ICU di Jerman yang
membandingkan kemampuan prediksi sistem skoring APACHE II, APACHE III dan SAPS
II, penelitian tersebut menyimpulkan bahwa ketiga sistem skoring tersebut memiliki
kekuatan memprediksi mortalitas yang baik dan APACHE II memiliki kalibrasi terbaik.
Vassar et al melakukan penelitian dan mendapatkan sensitivitas dan spesifisitas. Penelitian
multisenter ini dilakukan untuk memprediksi hasil perawatan pasien di ICU dan didapatkan
data APACHE II sebesar sensitivitas 38% dan spesifisitas 99%.

B. Rumusan masalah
1. Apa itu pengertian dari APACHE II?
2. bagaimana score pada APACHE II?
C. Tujuan
1. mengetahui apa itu APACHE II
2. mengetahui cara menghitung score pada APACHE II
BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN APACHE II SCORE


Sistem skoring APACHE II merupakan salah satu sistem skoring yang baik
digunakan untuk memprediksi outcome pasien di ICU. Sistem skoring ini berkembang
dengan cepat dan banyak digunakan pada pasien di ICU di berbagai negara, terutama
negara maju. Data didapatkan dengan cara melihat catatan medik pasien.
Skor APACHE-II adalah satu-satunya yang bisa dihitung segera setelah masuk.
Pada tahap awal ini, hampir dua pertiga dari serangan parah diidentifikasi dengan benar
dengan kekhususan yang dapat diterima. Nilai prediksi positif 46% (lebih dari dua kali
lipat prevalensi serangan parah), menunjukkan bahwa APACHE-II mungkin berharga
untuk cepat stratifikasi dalam uji klinis.

B. PENJELASAN
Penelitian ini bisa menjadi salah satu data acuan yang menggambarkan keakuratan
APACHE II score dalam memprediksi kematian pasien di ICU. hasil dari upaya
penyederhanaan adalah APACHE II, yang didasarkan pada 12 dari tindakan fisiologis
yang paling umum diukur termasuk dalam sistem APACHE asli. 12 variabel dipilih
berdasarkan penilaian klinis untuk validitas dan spesifisitas ukuran, luasnya cakupan
sistem organ vital, dan objektivitas, reliabilitas dan frekuensi pengukuran. 12 variabel
termasuk tanda-tanda vital (denyut jantung, tekanan darah rata-rata, laju pernapasan,
suhu, dan skor koma glasgow), variabel yang berasal dari tes bloos vena rutin
(hematokrit dan jumlah sel darah putih, kalium serum, natrium serum, dan kreatinin
serum) dan 2 variabel yang berasal dari tes gas darah arteri (pH serum dan PaO2). Skor
APACHE II dapat dibandingkan dan tolok ukur untuk keefektifan, kemanjuran, dan
kualitas dari setiap unit secara individual. Namun, database sistematis yang memenuhi
syarat yang menunjukkan APACHE Skor II, yaitu diagnosis pasien, kondisi klinis,
parameter ilmiah dan nilai laboratorium hampir tidak mungkin didirikan secara rutin.
Khususnya pada pasien bedah saraf yang rapuh, kondisi klinis dapat berubah dan butuh
perawatan khusus segera. Dari proses penilaian kritis, beberapa artikel meninjau nilai
skor APACHE II dan kinerja prediksi kematian di ICU subspesialisasi yang memiliki
campuran kasus yang berbeda dan providermix yang berbeda seperti ICU bedah saraf.
Ketidakcocokan antara implikasi prediktif, terutama pada beberapa kondisi penyakit
bedah saraf spesifik yang tidak digeneralisasi dengan yang lain, disebutkan. Karena itu,
studi retrospektif ini dilakukan untuk menyajikan tingkat keparahan penyakit dengan
mengakui APACHE II skor di antara pasien ICU bedah saraf, untuk memprediksi
angka kematian yang mencerminkan kinerja APACHE II, dan untuk mengevaluasi
hubungan parameter skor APACHE II seolah-olah mereka dapat memperkirakan lama
tinggal di rumah sakit.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem skoring APACHE II merupakan salah satu sistem skoring yang baik digunakan
untuk memprediksi outcome pasien di ICU. Skor APACHE-II adalah satu-satunya yang
bisa dihitung segera setelah masuk. Pada tahap awal ini, hampir dua pertiga dari serangan
parah diidentifikasi dengan benar dengan kekhususan yang dapat diterima.
B. Saran
Jika ada kekurangan dalam makalah ini mohon kritik dan sarannya dari teman teman.
DAFTAR PUSTAKA
Direktur Jendral Bina Upaya Kesehatan Nomor. HK 02.04/1/1996/11. Petunjuk teknis
penyelenggaraan pelayanan Intensive Care di unit rumah sakit.2011.

Chiavone PA, Sens YA. Evaluation of APACHI II system among intensive care patiens at
teaching hospital. Sao Paulo Med J 2003

Anda mungkin juga menyukai